Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

ALAT KONTRASEPSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIZKI APRILIA

KELAS : 2B/S1 KEPERAWATAN

NIM :1020183099

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

Tahun Pelajaran 2018/2019

Alamat : Jl. Ganesha 1, Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 59316


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ALAT KONTRASEPSI PADA
MASYARAKT DESA PURWOSARI KUDUS

Pokok Bahasan : Alat kontrasepsi


Sub Pokok Bahasan : KB Kondom,KB Metode kalender dan KB
Cariptus Interiptus
Sasaran : Masyarakat Desa Purwosari
Tempat : Balaidesa Desa Purwosari
Hari / Tanggal : Senin,13 Juli 2020
Pukul : 08.00- 08.30 WIB
Waktu : 30 menit
Penyuluh :Rizki Aprilia

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai jenis
masalah. Salah satu jenis masalah yang terjadi dalam memerlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam penanganannya adalah tingginya angka kelahiran di Indonesia. Salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melaksanakan pembangunan program
keluarga berencana secara komprehensif (syaifudin 2015)

Program keluarga berencana (kb) merupakan salah satu upaya untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat dan memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu di
Indonesia. Pelaksanaan keluarga berencana tersebut dengan menggerakan masyarakat
terutama pada pasangan usia subur untuk menggunakan alaat kontrasepsi hormonal maupun
non hormonal.

Dinas kesehatan kabupaten karanganyar menyebutkan bahwa jumlah pasangan usia


subur yang telah menjadi akseptor kb aktif pada bulan agustus tahun 2015 sebanyak 131.036
akseptor atau 78,56% dari PUS sebanyak 166.799.rincian sebagai berikut per metode
kontrasepsi IUD sebanyak 19.450 (14,84%) suntik sebanyak 75.622 (57,71%) implant
sebanyak 10,932 (8,34%), pil sebanyak 12,729 (9,71%), MOW sebanyak 8,312 (6,34%),
sebanyak 741 (0,57%) merupakan akseptor MOP (DINKES KARANGANYAR,2015).
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami ingin melakukan pendidikan kesehatan
tentang alat kontrasepsi dengan metode ceramah dan leaflet.

B. TUJUAN
1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang alat kontrasepsi kondom, metode kalender,
caritus intrepitus,Para peserta .Dapat memahami Dan mengetahui tentang manfaat alat
kontrasepsi.

2 .Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan Delana 30menit, diharapkan masyarakat


mampu:

1. Menyebutkan kembali Pengertian Kondom

2. Menyebutkan kembali Kelebihan dan Kekurangan Kondom

3. Menyebutkan kembali Cara Kerja Kondom

4. Menyebutkan kembali pengertian KB Kalender

5. Menyebutkan Kembali Kelebihan dan Kekurangan KB Kalender

6. Menyebutkan kembali Cara Kerja KB Kalender

7. Menyebutkan kembali pengertian Caritus Interprutus

8. Menyebutkan kembali kelebihan dan Kekurangan Caritus Interuptus

9. Menyebutkan kembali Cara Kerja Caritus Interuptus

C. Pokok Materi (terlampir)

1. Pengertian Kondom

2. Kelebihan dan Kekurangan Kondom

3. Cara Kerja Kondom

4. Pengertian KB Kalender

5. Kelebihan dan Kekurangan KB Kalender

6. Cara Kerja KB Kalender


7. Pengertian Caritus Interprutus

8. Kelebihan dan Kekurangan Caritus Interuptus

9. Cara Kerja Caritus Interuptus

D. KEGIATAN BALAJAR MENGAJAR

A. Metode

1.Ceramah

2. Tanya jawab

B. Pengorganisasian

Pembawa Materi : Rizki Aprilia

Audient : Masyarakat Desa Purwosari

E. KEGIATAN PENYULUHAN :

NO. TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Lisan


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
4. Kontrak Waktu
5. Apersepsi
2. Pelaksanaan 15 menit 1.Menyebutkan kembali Lembar Balik dan
Pengertian Kondom
Leaflet
2. Menyebutkan kembali
Kelebihan dan Kekurangan
Kondom
3. Menyebutkan kembali Cara
Kerja Kondom
4.Menyebutkan kembali
pengertian KB Kalender
5.Menyebutkan Kembali
Kelebihan dan Kekurangan
KB Kalender
6. Menyebutkan kembali Cara
Kerja KB Kalender
7.Menyebutkan kembali
pengertian Caritus
Interprutus
8.Menyebutkan kembali
kelebihan dan Kekurangan
Caritus Interuptus
9.Menyebutkan kembali Cara
Kerja Caritus Interuptus

3. Penutup 10 menit 1. Evaluasi Lisan


2. Menyimpulkan materi
3. Memberi kesempatan
untuk bertanya
4. Memberi salam penutup

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Peserta
v v
: Penyaji
v v v

G. Media Dan Sumber

a.Media

 Leafleat
 Lembar Balik

b.Sumber
Saifuddin, Abdul Bari. 2013 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2011. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


Keluarga Berencana.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

H. EVALUASI

1. Kriteria Struktur

a. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan siap sebelum
kegiatan dimulai.
b. Kontrak ,waktu, tempat Dan topik Dengan masyarakat
c. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
d. Penyaji materi telah siap memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan
e. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
f. Menyiapkan pertanyaan

2. Evaluasi Proses

a. Penyuluh beerperan sesuai perannya


b. Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
c. Adanya Tanya jawab dan feed back
d. Media dapat digunakan secara efekti
e. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin dicapai

3. Kriteria Hasil

a. Mampu Menyebutkan kembali Pengertian Kondom

b. Mampu Menyebutkan kembali Kelebihan dan Kekurangan Kondom

c. Mampu Menyebutkan kembali Cara Kerja Kondom

d. Mampu Menyebutkan kembali pengertian KB Kalender

e. Mampu Menyebutkan Kembali Kelebihan dan kekurangan KB Kalender

f. Mampu Menyebutkan kembali Cara Kerja KB Kalender

g. Mampu Menyebutkan kembali Pengertian Caritus Interprutus

h. Mampu Menyebutkan kembali Kelebihan dan Kekurangan Caritus Interuptus


i. Mampu Menyebutkan kembali Cara Kerja Caritus Interuptus

Lampiran Materi
Alat Kontrasepsi Kondom, KB Metode Kalender dan KB Coitus Interuptus

A. Pengertian Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan diantaranya lateks atau karet, plastik atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis pada saat berhubungan seksual.  (Abdul Barri Saifuddin.2006)

Kondom adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan di seluruh


dunia. Kondom pria dikenakan di penis pria yang sedang ereksi dan secara fisik
menghalangi sperma yang diejakulasi agar tidak memasuki tubuh pasangan seksual.
(Manuaba, Ida Bagus Gde.2008)

Salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif apabila dilakukan dengan benar yaitu
dengan pemakaian kondom. Kondom merupakan cara kontrasepsi metode tradisional dan
cara kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008)

Dapat disimpulkan bahwa kondom adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan
lateks atau karet, yang cukup epektif apabila digunakan oleh laki-laki pada saat hubungan
seksual yang dipasangkan di penis ketika terjadi ereksi.

B. Kelebihan Kondom

Jika penggunaannya tepat maka bisa


1. mencegah kehamilan
2. Tidak akan mengganggu kesehatan pemakai maupun pasangan
3. Tidak akan mengganggu produksi ASI sehingga aman untuk anda yang sedanag
menyusui
4. Selain murah, kondom juga sudah bisa dibeli dengan mudah di minimarket
5. Tidak perlu pemeriksaan khusus sebelum memakainya ataupun pemeriksaan
dokter.
Kekurangan Kondom
1.Efektivitas tidak terlalu tinggi.
2.Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
3.Agak mengganggu hubungan seksual.
4.Harus selalu tersedia setia kali berhubungan seksual.
5.Beberapa orang malu untuk membeli kondom di tempat umum.
6.Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah.
C. Cara Kerja Kondom
1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual.
2. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda
tajam lainnya pada saat membuka kemasan.
3. Pasangkan kondom pada saat sedang ereksi, tempelkan pada ujung penis dan
tempatkan bagian penampung sperma pada ujung penis.       
4. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampung sperma pada bagian ujungnya,
maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi
robekan pada saat ejakulasi.
5.  Kondom dilepas sebelum penis melembek.
6.  Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak
terlepas pada saat penis dicabut, dan lepaskan kondom di luar vagina agar tidak
terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
7.  Gunakan kondom hanya satu kali pakai.
8.  Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman.
9.  Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat
yang panas, karena hal ini dapat mengakibatkan kondom menjadi rusak atau robek
saat digunakan.
10. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh
atau kusut.
11.  Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan
petrolatum karena akan segera merusak kondom.
12.   lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di
sekitar vagina
D. Pengertian KB Kalender

Sistem kalender atau metode ritme kalender, adalah bentuk kontrasepsi alami


untuk mencegah kehamilan tanpa risiko efek samping. Untuk menggunakan metode
kalender, Anda harus melacak riwayat menstruasi Anda untuk memprediksi kapan Anda
akan berovulasi. Metode ini membantu Anda menentukan kapan peluang terbesar Anda
untuk bisa hamil.

Namun, membutuhkan ketekunan dan pencatatan yang cermat agar hasil bisa
akurat. Jika Anda ingin mencegah kehamilan, Anda dan pasangan harus menghindari
untuk berhubungan seks atau menggunakan kondom, atau alat kontrasepsi lainnya, saat
berhubungan seks di hari-hari kesuburan Anda.

E. Kelebihan KB Kalender
1. Murah
2. Tidak Menggunakan Alat Atau Hormon.
Kekurangan KB Kalender
Kurang efektif kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20 persen.
F. Cara Kerja KB Kalender

Biasanya siklus menstruasi terbagi dalam tiga fase: periode awal dari infertilitas (atau
pra-ovulasi infertilitas), periode subur, dan beberapa hari tidak subur sebelum periode
selanjutnya mulai kembali (infertilitas pasca-ovulasi). Hari pertama dari
siklus menstruasi bulanan Anda adalah hari pertama dari periode infertilitas.

Seorang wanita akan berpeluang besar untuk bisa hamil atau mencapai masa
kesuburannya selama ovulasi dan tepat sesaat atau tepat sebelum ovulasi. Kesuburan
adalah kemampuan tubuh untuk mengandung anak. Ovulasi adalah masa di saat sel telur
dilepaskan dari indungnya, dan terjadi umumnya sebulan sekali, sekitar 12-16 hari setelah
hari pertama menstruasi.

Saat sel telur dilepaskan, usia hidupnya termasuk singkat. Waktu pembuahan harus
dilakukan 24-48 jam setelah masa ovulasi, jika Anda ingin hamil. Namun, sperma dapat
tetap hidup layak dalam tubuh wanita sampai lima hari setelah ejakulasi. Jadi, jika sperma
tetap tinggal dalam saluran reproduksi Anda sambil menunggu sel telur yang baru turun,
peluang Anda untuk hamil akan tetap ada, bahkan jika Anda dan pasangan berhubungan
seks beberapa hari sebelum Anda berovulasi.

Pada banyak kasus, mekanisme biologis ini memungkinkan masa kesuburan bertahan
hingga 5-8 hari setelah hubungan seks, bergantung pada karakteristik sperma pasangan
Anda, frekuensi ejakulasi selama masa subur, dan berbagai faktor lainnya.

Hari-hari spesifik di mana ovulasi terjadi akan bergantung pada panjang siklus Anda,
yang sebagian besar dikendalikan oleh perubahan hormon tubuh Anda.
Seperti yang telah disebutkan, masa kadaluwarsa sperma dalam tubuh adalah lima
hari setelah ejakulasi. Maka dari itu, wanita akan paling subur saat:

 Lima hari sebelum ovulasi


 Selama hari ovulasi
 12-24 jam setelah ovulasi

G. Pengertian Caritus Interprutus

Coitus interuptus atau senggama terputus  adalah metode keluarga


berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis)
dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.

Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi


atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam
bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.

H. Kelebihan Caritus Interuptus

Penerapan metode ini bebas hormon dan praktis,juga tidak membutuhkan biaya sama
sekali,ejakulasi diluar efektif apabila ada komitmen bersama dari pihak.

Kekurangan Caritus Interuptus

Menurut planned parenthood, 4 dari 100 wanita akan hamil dari partner pria yang
menggunakan metode senggama terputus.artinya peluang hamil dari metode ini adalah
empat persen

I. Cara Kerja Caritus Interuptus


1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun
kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan
sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung
kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.
3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya
dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.

Anda mungkin juga menyukai