Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA DAN NEGARA LAIN

YANG BERPENGARUH TERHADAP PROFESI BIDAN.

1. Kristine Evitaloka 6. Hilda Novita


2. Dewita Rahmatul Amin 7. Adinda Navis Nurlailiah
3. Linda Aprilianingrum 8. Dian Purnama Putri
4. Eviyati Aini Muriana 9. Anida Izatul Islami
5. Nisa Annisa Arfiyanti 10. Ermilya Restiani Jauhary

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN


PROGRAM PASCASARJANA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021
Latar Belakang

Bidan diakui sebagai tenaga professional Di Belanda, tahun 1990-an merupakan masa Perkembangan pendidikan & pel
yang bertanggung-jawab, memberikan pencerahan bagi profesi bidan & cara berfikir baru. kebidanan di Indonesia tdk terlepas
asuhan dlm upaya pencegahan, promosi, Pemerintah lebih mendukung pelayanan yg diberikan dari masa penjajahan Belanda, era
deteksi komplikasi & akses bantuan oleh bidan dibandingkan pelayanan yg diberikan kemerdekaan, politik/ kebijakan
medis /bantuan lain, melaksanakan dokter umum→peningkatan pertolongan persalinan di pemerintah dlm pel dan pendidikan
tindakan gadar (Mufdlilah, 2016) rumah oleh bidan (Yuningsih, 2016). nakes, kebutuhan mesyarakat serta
kemajuan IPTEK (Mufdlilah, 2016).

Perpres Nomor 72 Tahun 2012 tentang SKN, pelayanan kebidanan merupakan salah satu upaya
kesehatan yg diberikan oleh tenaga kebidanan yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai dgn peraturan yg
berlaku untuk dapat melakukan praktik kebidanan. (Yuningsih,2016)
Orde Lama Pada
Pemerintahan Presiden
Soekarno

Perkembangan Politik Di Indonesia Dan Negara


Indonesia Pemerintahan

Lain Yang Berpengaruh Terhadap Profesi


Presiden Soeharto

Reformasi

Bidan. Inggris

Luar negeri Malaysia

Qatar

Analisis Filosofi Kebidanan


Orde Lama
Pemerintahan Presiden Soekarno

Bidan mempersiapkan ibu hamil → Tgl 24 Juni 1951 → konferensi bidan di Tahun 1951 bergabung dengan
melahirkan secara alamiah, membantu ibu Jakarta (hari jadi IBI), dirumuskan tujuan IBI KOWANI dan aktif mendukung
dlm masa persalinan & merawat bayi. dan membentuk organisasi IBI, pengurus program KOWANI→meningkatkan
Letak geografis Indonesia beraneka ragam → besar IBI ada di Jakarta, di daerah dibentuk derajat kaum wanita Indonesia.
beberapa daerah sulit dijangkau nakes & cabang dan ranting, dan menetapkan
banyak risiko tinggi tdk dapat ditangani. pengurus besar IBI. Tahun 1952 diperkenalkan pel KIA di
↓ Balai Kesehatan Ibu dan Anak
IBI diakui sebagai organisasi yang berbadan (BKIA).
Kewenangan bidan untuk saat ini diatur dalam hukum dan terdaftar dalam Lembaga
Permenkes No1464/Menkes/PER/2010 → Negara nomor: J.A.5/92/7 Tahun 1954 Tahun 1960, KIA → program
bidan dpt melaksanakan tindakan
tanggal 15 Oktober 1954 (Kemenhum dan layanan bidan di seluruh Puskesmas.
kegawatdaruratan pd kasus-kasus tertentu
HAM RI), & tahun 1956 IBI diterima sebagai
anggota ICM (International Confederation of
Midwives).
Pemerintahan
Presiden Soeharto

Pel KB dikembangkan secara Nasional Tahun 1994 dengan adanya ICPD, Sebagian besar dukun yang ditemui dalam
pada tahun 1974 dan bidan diizinkan pelayanan bidan terpengaruh penelitian oleh Sadewo, dkk (2012) diketahui tidak
memberikan layanan KB. sehingga lebih menekankan pada berdiri sendiri atau "murni" sebagai hasil budaya
kespro & memperluas area pelayanan lokal. Hal ini diduga mereka merupakan hasil
Tahun 1990 perkembangan Kesejahteraan bidan yang meliputi : pelatihan pada pemerintah Soeharto pada tahun
Ibu & Anak mengarah pada keselamatan 1. Safemotherhood 1980–1990-an. Hal itu dilakukan tatkala pendidikan
keluarga & ↑ peran wanita dlm mewujudkan 2. Family Planning kebidanan hanya berpusat pada kota-kota besar
kesehatan keluarga. 3. PMS + infeksi saluran reproduksi,
4. Kespro remaja 2 kec di Madiun, terdapat bukti surat pelatihan
Tahun 1992 Presiden Soeharto 5. Kespro lansia. untuk dukun bayi pada tahun 1983 dan diberi ket
mengemukakan perlunya dididik bidan telah mengikuti kursus dukun, dikeluarkan Dinkes
untuk bidan desa. tingkat II Madiun.
Reformasi

Perkembangan politik era reformasi Program Kesehatan di daerah


ditandai adanya otda, salah satu Sebagai contoh masalah kematian ibu.
otda yaitu program kesehatan yang Pelayanan maternal membuat ibu sedang hamil
ada kaitannya dengan profesi dan bersalin aman adalah kunci bagi
kebidanan. (Damayanti et al., 2019) pengurangan kematian ibu di daerah.
Opsi lain untuk menurunkan AKI :
1) Safe motherhood
2) Making Pregnancy Safer (MPS)
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
3) Critical intervention dan weakest link
Perempuan (Komnas Perempuan)
4) Grand design.
Komnas Perempuan didirikan berdasarkan
Keppres No. 181 pada tanggal 18 Oktober
Contoh kebijakan di Papua, Bupati Sawahlunto
1998. Memiliki mandat untuk menciptakan
memilih mengambil intervensi buku KIA sebagai
kondisi yang kondusif bagi penghapusan
kebijakan yang dianggap mendorong upaya
segala bentuk diskriminasi terhadap
mencegah kematian ibu.
perempuan & pemenuhan HAM perempuan.
(Astuti,2016)
Keluarga Berencana
17 Oktober 1968 dibentuk LKBN dengan Surat
Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968 Kabinet Pembangunan IV (1983-1988), Prof.
dengan status sebagai Lembaga Semi Dr. Haryono Suyono (Kepala BKKBN) muncul
Pemerintah. (Astuti,2016) pendekatan baru antara lain :
Tahun 1992, ditetapkan UU No. 10 th 1992
1. Pendekatan koordinasi aktif dengan peran
ganda sebagai dinamisator & fasilitator. mengenai salah satunya GBHN 1993
khususnya sub sector Keluarga Sejahtera &
2. Strategi pembagian wilayah guna
mengimbangi laju kecepatan program. Kependudukan, kebijakan & strategi
diadakan untuk mewujudkan keluarga Kecil
sejahtera → penundaan usia perkawinan,
Secara resmi KB Mandiri dicanangkan tgl 28
Januari 1987 oleh Presiden Soeharto dalam penjarangan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga & peningkatan
acara penerimaan peserta KB Lestari di TMII.
kesejahteraan keluarga.
Program KB Mandiri dipopulerkan dengan
UU No. 52 Tahun 2009 perubahan Badan
kampanye Lingkaran Biru (LIBI), bertujuan
memperkenalkan tempat-tempat pelayanan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
→ Badan Kependudukan dan Keluarga
dengan logo LIBI KB. (Astuti,2016)
Berencana Nasional (BKKBN). (Astuti,2016)
Inggris

Peraturan keperawatan & kebidanan th


2001 memberikan kekuatan The Nursing
and Midwifery Council (NMC) untuk Kekuatan ini termasuk membangun &
mengatur kebidanan dan keperawatan di memelihara semua perawat & bidan
Inggris. berkualifikasi yang memenuhi syarat untuk
praktik di Inggris; menetapkan standar untuk
pendidikan, praktik, dan perilaku mereka;
serta mengambil tindakan ketika standar
tersebut dilanggar.
Indikator profesionalisme di Inggris yaitu :
a. Memberikan informasi yg lengkap → pasien ttg keadaan medis
b. Memberikan bantuan jk terjadi gadar pda tim kes lainnya
c. Memberikan askeb efektif dlm semua tahap siklus kehidupan
d. Dapat memberikan askeb sesuai kebutuhan pasien
e. Penggunaan semua bentuk komunikasi, termasuk media sosial
f. Melakukan pendokumentasian efektif
g. Memberikan kejelasan & manaj tentang pemberian obat kpd pasien
Malaysia

Perubahan regulasi pada bidan di Malaysia :


a. 1923 Pengantar legislasi → pengendalian praktik keb & pelatihan bidan
di pemukiman selat & selanjutnya di negara lain di Semenanjung Malaya.
b. 1950 Perundang-undangan keperawatan & pembentukan registrasi
perawat utk mengontrol praktik kep yg disediakan dlm pengaturan
Nursing Board → mengontrol pelatihan & pendaftaran berkaitan dgn
Praktik kebidanan → Midwife Board praktik kep.
yg berfungsi utk ↑ standar perawatan c. 1956 Peraturan registrasi keperawatan
kebidanan & melindungi masyarakat.
d. 1961 Sekolah kep swasta pertama di Malaysia didirikan di RS Assunta
→Tun Tan Cheng Cock College of Nursing.
e. 1969 Extension of the Act to Sarawak
f. 1978 Extension of the Act to Sabah
g. 1985 Peraturan Registrasi Perawat 1985. Pelaksanaan Annual Practicing
Certificate
Indikator profesionalisme bidan di malaysia antara lain :
a. Tindakan → kewenangan & standar profesi.
b. ↑ pengetahuan & keterampilan dg pelatihan.
c. Mengenali, menghormati keunikan & martabat individu serta menanggapi kebutuhan mereka dgn
tepat, terlepas dari asal etnis, agama, keyakinan, kedudukan sosial & masalah kesehatan mereka.
d. Menjaga kerahasiaan informasi pasien & hanya dpt diinformasikan bila diminta pengadilan.
e. Memiliki tanggung jawab & fungsi professional → tdk melakukan prosedur apapun diluar
kewenangan & tanggung jawab dirinya tanpa perintah dari dokter (kecuali dalam keadaan darurat)
f. Bekerja dgn kolaboratif & kooperatif dgn nakes profesional lainnya.
g. Tdk mengizinkan namanya digunakan kaitannya dgn iklan produk komersial / bentuk lain iklan diri.
h. Perilaku bidan harus sesuai & mematuhi standar etika professional
Qatar

Lingkup Praktek Kebidanan diatur dalam Registration and Licensing


Indikator profesionalisme bidan dalam pelayanan kebidanan
Department in Qatar Council for Healthcare Practitioners (QCHP)
di Qatar :
antara lain ;
1. Akuntabilitas
a. Praktik Profesional & Etis
2. Menjalankan praktik sesuai etika
b. Praktek Klinis
3. Implikasi Hukum Praktik Kebidanan
c. Kepemimpinan & manajemen
(Damayanti et al., 2019).
d. Pendidikan, Pembelajaran & Pengembangan
e. Penelitian & Peningkatan
Analisis Filosofi Kebidanan

Orde Lama (Presiden Soekarno)

  • Pada orde lama ini, IBI bergabung dengan KOWANI. Nilai filosofis yang diambil adalah keyakinan IBI dalam upaya peningkatan
derajat kaum wanita Indonesia dengan mengikuti berbagai program daerah bahkan internasional.

• Dalam usaha ↑ pel kebidanan & anak, tahun 1950-an dilaksanakan program Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) di kota ,di desa. Balai
KIA .Keseluruhan program ini memiliki nilai dasar profesionalisme bidan dlm memberikan pelayanan terbaik untuk ↓ angka mortalitas
& morbiditas ibu + bayi serta kualitas hidup wanita sejak zaman orde lama.

• Tahun 1953 diadakan kursus tambahan di Yogyakarta, bidan sebagai penangggung jawab pelayanan kesehatan masyarakat yaitu
ANC, PNC, persalinan di rumah, pemeriksaan bayi, dan kunjungan rumah sebagai tindak lanjut pasca persalinan.

• Pada 1957, BKIA →puskesmas dengan pelayanan yang lebih terintegrasi, dengan fungsi bidan sebagai:
 pelayanan kes ibu & anak + KB
 pelayanan di luar gedung puskesmas yaitu di rumah keluarga & posyandu: pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, imunisasi,
gizi, dan kesehatan lingkungan
Pemerintahan Presiden Soeharto

Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu pada Zaman Soeharto Yaitu :
• Primary Health Care ( pelayanan kesehatan dasar) → upaya mendekatkan pel ke masyarakat, khusunya untuk ibu hamil yg 50-70%
tinggal dipedesaan (pulau & desa terpencil) dgn masalah kehamilan resti → pel berkelanjutan adekuat di pusat rujukan RS Kab/Kota.
(Prawiroharjo, 2013)

• Safe Mother hood initiative memerlukan swadaya berbagai sektor → berkembang kesamaan persepsi & komit bersama dlm melakukan
upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (PP AKI). (Prawiroharjo, 2013)

• Bidan Desa, tahun 1973 hanya 10-20 % dukun yg masih berhubungan dgn bidan → tidak diketahui cara pertolongan sesudah dilatih &
tingkat keamanan pelayanan yang diberikan → jumlah keterlambatan kasus dirujuk yg ditolong oleh dukun masih sangat tinggi →
tahun 1989 kebijakan menempatkan satu bidan di tiap desa.(Prawiroharjo, 2013) Pondok Bersalin Bidan Desa (polindes)
dikembangkan sebagai tempat melahirkan. (Yuningsih, 2016) Pel KB dikembangkan secara Nasional thn 1974 & bidan diizinkan
memberikan layanan KB dgn metode sederhana.

• Kewenangan Bidan diatur melalui Peraturan Menteri yang selalu berubah-ubah, dimulai dari :
Permenkes no 5380/IX/1980 (pertolongan persalinan secara mandiri ) → no 363/IX/1980 → no 623/1989 (wewenang bidan dibagi dua
yaitu umum & khusus.) → no 572/VI/1996 (registrasi praktek bidan, dalam wewenang mencakup pel ibu &anak, KB, dan kesmas.
(Mufdlilah, 2012)

• Gerakan Sayang Ibu, merupakan wadah kemitraan pemerintah & rakyat/ pusat-daerah dengan tujuan penurunan AKI.GSI kab
memberikan dukungan/kebijakan politis dgn keterlibatan lintas sector terkait, GSI kec & desa melakukan operasionalisasi bantuan
penaganan masalah sosial, seperti biaya & transportasi →GSI telah dikembangkan Rumah Sakit Sayang Ibu.(Prawiroharjo, 2013)
Reformasi

• Kasus AKI & AKB sangat disoroti → Program kesehatan daerah. Hal ini mengacu pada filosofi kebidanan
berdasarkan Kepmenkes 369/Menkes/ SK.III/2007 Dalam menjalankan perannya bidan harus mengupayakan
kesejahteraan ibu & bayinya, memberikan asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu & bayi (mengurangi
kesakitan dan kematian).

• Pada tahun 1998 dibentuk Lembaga Komnas Perempuan jika ditelaah dapat mengacu pada filosofi
kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/ SK.III/2007 yang isinya Keyakinan tentang pemberdayaan
perempuan & membuat keputusan.

• Pembentukan KB, Lembaga dibuat sesuai dengan filsofi kebidanan yang berisi tentang Keyakinan tentang
setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing,
pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Adapun maksud dibuat lembaga ini mengingatkan
bahwa pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan
persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
Kesimpulan

Pengaruh perkembangan politik Perkembangan politik zaman


zaman orde lama pada reformasi (1998-1999) yang
pemerintahan presiden soekarno Perkembangan politik zaman soeharto berpengaruh pada profesi bidan,
pada profesi bidan, dibentuk Tahun 1990 dikembangkan KIA, tahun Perkembangan politik era reformasi
konferensi bidan pertama bertepat 1992 perlunya Pendidikan bidan untuk dilihat dari adanya otonomi daerah
di Jakarta pada tanggal 24 juni bidan desa, Tahun 1994 memperluas area salah satu otonomi daerah yaitu
1951, tahun 1972 dibuka pelayanan Kesehatan reproduksi mengenai program kesehatan yang
SPG(Sekolah Guru Perawat). ada kaitannya dengan profesi
kebidanan.
Perkembangan Politik di Negara lain yang mempengatuhi profesi bidan,
1. Regulasi bidan di inggris ditetapkan pada tahun 1902, Tahun 2001 terdapat
Peraturan Keperawatan dan kebidanan yang memberikan Kekuatan
keperawatan dan kebidanan (NMC) untuk mengatur keperawatan dan
kebidanan di Inggris.
2. Regulasi bidan di Malaysia terdapat midwife board bertugas mengawasi
pelatihan dan disiplin bidan untuk memastikan praktik kebidanan sesuai
dengan midwife regulation 1990. Tahun 1923-1990 terdapat banyak
perkembangan hingga pada tahun 1990 dibuat revisi peraturan kebidanan
dibuka Kembali untuk traditional birth attendants (TBA) dalam 10 tahun
mendatang.
3. Regulasi bidan di Qatar terdapat Registration and Licensing Department in
Qatar Council for Healthcare Practitioners yg mengatur lingkup kebidanan.
Daftar Pustaka

• Arquitectura, E. Y., Introducci, T. I., Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis , 53(9), 1689–1699.
• Astuti, KHEW. 2016. Konsep kebidanan dan etikolegal dalam praktik kebidanan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
• Baha’uddin, Politik Etis Dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Jawa Pada Awal Abad XX: Studi Kebijakan Kesehatan Pemerintah Kolonial Hindia
Belanda, Makalah Konferensi Nasional Sejarah VIII, 14 – 17 November 2006
• Basavanthappa, B.T., Community Health Nursing, (New Delhi: JPBMP, 2008)
• Boomgard, Peter, et al. Health Care in Java Past and Present, (Leiden: KITLV Press, 1996)
• Damayanti,F.N.etal.(2019) Profesionalisme Bidan Berbasis Transendental, Unimus Press. Edited by G.T.Pamungkas.Kedungmundu Raya,
Semarang:Unimus Press. Available at: http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf
%0Ahttps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://d
x.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12.0.
• Erawati, A. D., Rinayati, R., & Wahyuning, S. (2019). Persepsi Bidan Terhadap Kualifikasi Pendidikan Bidan Dalam Undang - Undang No.4 Tahun 2019
Tentang Kebidanan. Jurnal SMART Kebidanan, 6(2), 114. https://doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.275Mufdlilah, D. (2016). Konsep Kebidanan. 2016.
• Endah,Widhi,Astuti.2016.Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. PPSDM Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
• Maria Winda Klaudia. (2020). Perkembangan Politik Dan Ekonomi asyarakat Indonesia Pada Masa Awal Reformasi Tahun 1998-1999.Jurnal Santiaji
Pendidikan:Volume 10, Nomor 1, Januari 2020 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694.
• Mumuh Muhsin Z., Bibliografi Sejarah Kesehatan Pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda, Paramita, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol. 22, No. 2 -
Juli 2012
• Mufdlilah, D. (2012). Konsep Kebidanan. 2012.
• Novianty, A. (2017) Konsep Kebidanan. Edited by A. Novianty. Jl. KH Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat 15419: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
• Prawiroharjo, S. (2013). Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustkan Sarwono Prawirohrjo.
• Pramono, MS, Sadewo, S. 2012. Analisis Keberadaan Bidan Desa Dan Dukun Bayi Di Jawa Timur. Surabaya
• Pandji. (2008). Pendidikan pancasila prespektif sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Grasindo.
• Tajmiati, A., Astuti, E. W. and Suryani, E. (2016) Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. I. Edited by N. L. Saputri and R. Mawardi. Jakarta:
Kementria Kesehatan Republik Indonesia.
• Taufiq, A. A. (2019). Regulasi pemerintah orde baru terhadap Agama Khonghucu di Indonesia (1966-1998).
• Yuningsih, R. (2016). Midwifery Profession In Policy Development Efforts To Improve Maternal and Child Health Services Rahmi. Center for Expertise Research
DPR RI, 7(1), 63–76.
• Yuningsih, R. 2016. Pengembangan Kebijakan Profesi Bidan Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai