KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh
1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Tumbuh :
proses bertambahnya dimensi / ukuran sel dan inter seluler berarti bertambahanya ukuran fisik
dan struktur tubuh sebagian atau seluruhnya sehingga dapat diukur dengan satuan.
2. Berat badan
1. Internal :
2. Eksternal :
Kembang :
Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan sesuai proses maturasi
fungsi organ (biofisiko psiko sosial) sejak konsepsi sampai remaja
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan
fungsi.
2
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh
(pola sefalokaudal).
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian
distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan (mengikuti pola yang teratur dan berurutan).
1.3 Proses tumbuh kembang anak mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada
pada individu.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum
ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
d. Kelainan Kromosom
Kegagalan Pertumbuhan
A. Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhri kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan
janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabakan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
3
e. Radiasi
Preparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefal,
spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential, kelainan
jantung.
f.Infeksi
Infeksi apda trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo
virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin, ketarak, bisu tuli, mikrosefal,
retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga
ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan
terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/ kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-
lain.
B. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
C. Faktor Pascasalin
a. Gizi
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
d. Psikologis
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
4
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya
penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan
pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan otot-otot besar.
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri membereskan mainan
selesai bermain),
– Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dibuahi
dengan cepat akan menjadi suatu organisme.
– Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
• Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ek 2 kehidupan
intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna.
• Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglogin G
(lg G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3.
Trimester pertama : Pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan
5
Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat maka selama intra uterin
seorang ibu diharapkan:
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya
berfungsi organ-organ, masa ini dibagi menjadi 2 yaitu:
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangannya berlangsung secara terus
menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Setelah lahir terutama 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk
jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
6
KOMUNIKASI TEURAPEUTIK PADA ANAK
e) Obyektif/ tujuan
• Macam komunikasi :
b. Kom. Non verbal dg. Body language/ bahasa tubuh ( ekspresi wajah, pandangan mata, gerakan tubuh,
penampilan ); procemics ( jarak & sentuhan ) ; tinggi nada, kecepatan berbicara, intonasi dan volume
bicara.
1. Empati
3. Validasi
4. Perhatian
Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam komunikasi yang diekspresikan non verbal ( memandang,
mengangguk, perabaan )
Fase oral ( 0-1 th ) kepuasan kebutuhan oral saat makan pengaruhi perkembangan kepribadian
2. Psikososial ( Erikson )
8
Trust vs mistrust ( 0-1 th ) pemuasan yg konsisten thd rasa lapar dpt m’pengaruhi kepercayaan
Perkembangan organik melalui makan anak mengenal sensori rasa, penciuman, pergerakan,
perabaan. Meningkatkan ketrampilan : memegang botol, cangkir, sendok, dll.
B. Dampak Pisiologis
Pertumbuhan lambat usia 12-18 bulan : kebutuhan kalori & nutrisi kurang lebih 100 Kcal/ kg BB
Pola makan
b) Berubah-ubah
Anjuran : ciptakan lingk yg menyenangkan, dg bermain, biarkan anak makan sendiri, kenalkan makanan
baru, beri porsi kecil & hangat, susu 3x sehari
Perhatian u/ anak :
Anjuran : pertahankan kebiasaan makan yg baik, ijinkan anak membantu menyiapkan makanan ( jgn
m’harapkan anak berlaku tertib stress )
Perhatian u/ anak :
9
a) Pola makan lebih mandiri
Anjuran : motivasi ortu ttg kebiasaan pola makan yg baik, mencoba jenis makanan baru, jelaskan manfaat
nutrisi
10
TERAPI BERMAIN PADA ANAK
Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari (Miller BF dan Keane CB
in Wong)
Karakteristik
13
STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia 36-72 bulan
2. Ceklis Autis Anak Pra Sekolah (Checklist for Autism in Toddlers =CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan
3. Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan
ke atas
14
ANTICIPATORY GUIDANCE
1.1 Definisi
Upaya bimbingan kpd orang tua ttg tahapan perkembangan shg ortu sadar akan apa yg tjd dan dapat
memenuhi kebutuhan sesuai dg usia anak
Kecelakaan : kejadian yg dpt menyebabkan kematian pada anak
Kepribadian : faktor pendukung tjd nya kecelakaan
• Masa Toddler
Pencegahan: Awasi jika dekat sumber air, Ajarkan berenang, Simpan korek api,hati-hati thd
kompor,setrika, Tempatkan bahan kimia dilemari, Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan, Jangan
biarkan kabel listrik menggantung
• Pra sekolah
Kecelakaan terjadi krn anak kurang menyadari potensial bahaya:obyek panas,benda tajam,akibat naik
sepeda,lari mengambil bola/layangan,menyebrang jalan dsb.
Pencegahan : Mengontrol lingkungan, Mendidik anak thd keamanan dan potensial bahaya:cara
menyebrang jalan,arti rambu-rambu lalu lintas,cara mengendarai sepeda yg aman
• Usia Sekolah
Aturan lalu lintas bagi pengendara sepeda, Aturan yg aman dalam berenang, Mengawasi anak saat
m’gunakan alat berbahaya:gergaji,alat listrik, Mengajarkan agar tidak m’gunakan alat yg bisa
meledak/terbakar
• Remaja
15
3. Respon emosi & kognitif thd sakit berbeda pada tiap anak, tergantung pada pencapaian tugas
perkembangan
4. Anak & remaja perlu pembelaan dari org dewasa utk mempertahankan & meningkatkan kesehatan
5. Anak mrpk masa depan bangsa yg berhak atas yankes utk kebut Anak mrpk makhluk unik dan utuh,
bukan org dewasa kecil/ aset.
1.4 Keluarga
Suatu sistem terbuka, dimana satu anggota sakit akan m’pengaruhi lainnya shg askep hrs melibatkan keluarga
Besarnya pengaruh keluarga thd kesehatan dan perkembangan anak, menempatkan keluarga sbg bag integral
pada pengkajian, analisa, rencana, intervensi dan evaluasi
1.5 Lingkungan
Semua faktor yang berpengaruh terhadap tumbang anak termasuk lingkungan internal & eksternal
1. Jangan pernah m’abaikan/ meremehkan kemampuan, perhatian, ketrampilan, intuisi orang tua
2. Jangan pernah menghianati kepercayaan anak
3. Jangan pernah melalaikan kesehatan fisik, mental dan spiritual sendiri
4. Jangan meremehkan kemampuan diri sendiri utk membuat suatu perubahan
C. Peran Perawat
1. Family advocacy
2. Peningkatan kesehatan/ pencegahan penyakit
3. Pendidik
4. Support/ konseling
5. Therapeutik
6. Koordinasi/ kolaborasi
7. Health Care Planning/ Perencanaan Kesehatan
8. Peneliti
17
IMUNISASI
1.1 Definisi
Cara Meningkatkan kekebalan secara efektif/pasif terhadap suatu antige tertentu apabila terpajan antigen
serupa tidak sakit
1. Macam-Macam Kekebalan
• Aktif
Tubuh Terpajan : Membuat
• Pasif
Tubuh langsung Memakai
1.3 Tuberkulosis
Penyebab : M. TB.M. BOVIS
Jaringan di serang
1. Paru-Paru
2. Selaput otak
3. Tulang
4. Le;enjar superfisial
Vaksin : BCG
Cara Pemberian :
1. Anak : IC 0,1 ml
2. BBL : 0,15 ml
Waktu Pemberian :
Cara kerja vaksin : Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi basil yang virulen imunitas tubuh setelah
8 minggu imunitas bisa tidak lengkap
Efek Samping
Kontraindikasi
1. Uji Montoux
18
2. Immunodefisiensi
3. Gizi Buruk
4. Demam Tinggi
5. Infeksi Kulit Yang Luas
6. Riwayat TB
7. Kehamilan
19
PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK
Persiapan
Urutan
Kepala
Wajah simetris
Area ekimotik trauma
Tahanan gerakan dan nyeri Iritasi meningeal
Kepala bersih
Perkusi sinus frontal pada anak lebih 7 tahun: Normal tak ada nyeri, bunyi resonan
Leher
1.10Pemeriksaan Mata
Mata Normal :
22
Telinga Normal
Daun telinga bentuk normal, Bagian atas sejajar atau sedikit melewati garis mata
Serumen kuning lunak
Abnormal
1.12Hidung
Normal
Abnormal
Normal
Abnormal
1.14Pemeriksaan Dada
Normal
Abnormal
Bentuk dada silinder, asimetris, sudut kosta lebar/sempit, pektus karinatum/ekskavatum, retraksi
24
APLIKASI FAMILY CENTERED CARE DI PEDIATRIC DI INTENSIF CARE UNIT
Disebabkan oleh:
25
APLIKASI FFC PADA ANAK DI RUANG PICU
Penerapan elemen-elemen
26
APLIKASI FCC DI RUANG PICU
(KATLEEN L MEERT)
1. Family Visitation
Membuka peluang yang besar kepada keluarga untuk dapat mengunjungi anaknya selama 24 jam.
Rumah sakit kebijakan khusus untuk keluarga berkunjung tanpa harus membatasi jam berkunjung
4. Family Conferences
Pertemuan yang direncanakan antara anggota keluarga dan team interdisiplin yang merawat anaknya.
Sharing pengambilan keputusan terkait kondisi pasien.
Keluarga dapat meminta pendapat tentang pengambilan keputusan terbaik untuk anaknya dan pemberian
tindakan terbaik sesuai standar.
27
APLIKASI FAMILLY CENTERED CARE PADA BERBAGAI KONDISI
1.1 Pendahuluan
Salah sat elemen dari family centered care adalah memahami dan menggabungkan perkembangan kebutuhan
anak dan keluarga ke sistem penyediaan pelayanan kesehatan
1.2 Tujuan
Umum
Memahami Aplikasi Konsep family Centered care pada anak berbagai kondisi dan sesuai tahapan
Khusus
Mehami aplikasi family centered care di ruang di ruang neonatal tujud.
Memahami aplikasi family centered care di komunitas
Mehamami aplikasi family centered care pad anak dengan child abuse dan thalasemia
1.4 Aplikasi family centered care pada anak dengan child abuse
Layanan perlindungan anak yang di singakat dengan (CPS) mempromosikan anak selamat dan sejahtera berbagi
kegiatan.
28
29
PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
1.2 Anak
Individu unik/ bukan miniatur org dewasa
Tiap anak mempunyai kebut khusus sesuai usia
Berada dlm rentang perubahan perkembangan
Respon emosi & kognitif thd sakit berbeda pd tiap anak tgt pencapaian tugas perkembangan
Merupakan masa depan bangsa, berhak atas yankes
1.3 Keluarga
Sistem terbuka
Satu anggota sakit a/ m’pengaruhi yg lain
Merupakan bagian integral dalam askep
1.4 Lingkungan
Faktor yang berpengaruh thd tumbang anak baik internal & eksternal
1.5 Kesejahteraan dan kesehatan
Konsep yang menyangkut keadaan sehat & sakit
Orang tua bertanggung jawab terhadapbantuan memilih tingkat kesejahteraan optimal sebagai fokus
kehidupan anak
1.6 Perawat dan Keperawatan
Hubungan antara perawat dengan anak & perawatan dg keluarga
Perawat harus : berfikir kritis, m’gunakan data spesifik, merumuskan masalah dg tepat, memilih intervensi
yg sesuai & m’ikut sertakan keluarga
1.7 Peran Perawat Anak
1. Family Advocacy
Bertanggung jawab pada institusi, profesi, diri sendiri & penerima pelayanan
Bekerjasama dengan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan
Menunjukan empati & kasih sayang
Pembelaan thd anak & keluarga : menolak perawatan, memilih dokter, menolak minum obat
30
Membina hubungan therapeutik mrpk aspek utama pd peran therapeutik
6. Koordinasi/ kolaborasi
Perawat sebagai anggota tim kesh hrs koordinasi & kolaborasi dg profesi lain
Holistik care direalisasikan dg pendekatan interdisipliner
7. Health care planning
Perencanaan peningkatan yankes
8. Peneliti
Perawat berkontribusi dlm penelitian
31
PROMOSI KESEHATAN PADA BAYI, BALITA, REMAJA
Perawat atau bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian asi dengan cara
a. Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam pertama.
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi
menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini.
b. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yang timbul.Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar.
Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang
usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun ,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia
24-60 bulan. Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun, anak usia prasekolah
memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya (Wong, 2000).
Lingkup promosi kesehatan terhadap anak balita meliputi ASI, gizi /nutrisi,
pertumbuhan, perkembangan, interaksi dan sosialisasi .
1. ASI
Untuk pertumbuhan balita dan anak usia pra sekolah dengan baik, zat-zat gizi yang
sangat dibutuhkan yaitu:
b. Calsium (Cl)
c. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada didaerah tropis, maka hal ini tidak begitu
menjadi masalah.
terbuang.
2. Gizi/Nutrisi
32
Anak balita dan anak pra sekolah juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan
rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat
gizi, dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak
balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai berikut:
a. Anak balita atau prasekolah baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi kemakanan
orang dewasa.
b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik, atau ibunya sudah bekerja penuh, sehingga ibu
sudah berkurang.
Anak balita sudah mulai main ditanah, dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri,
sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk
terinfeksi dengan bebagai macam penyakit.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari anak menuju dewasa. Umumnya antara usia 12-18
tahun. Selain itu merupakan periode kematangan seksual yang merubah anak secara biologi menjadi
dewasa yang memiliki kemampuan bereproduksi. Dengan kata lain merupakan periode transisi,
tumbuh, kembang dan “kesempatan (Potter & Perry, 2005).
Masalah kesehatan pada remaja yang menjadifokus dalam upaya promosi kesehatan diantaranya:
Obesitas adalah penumpukan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dua kali lebih sering
terjadi pada remaja semenjak 30 tahun yang lalu. Meskipun kebanyakan komplikasi pada obesitas
terjadi pada masa dewasa, remaja yang kegemukan lebih mungkin dibandingkan dengam remaja
lainnya memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2. Meskipun lebih sedikit dibandingkan
sepertiga orang dewasa gemuk yang obesitas adalah remaja, kebanyakan remaja yang kegemukan
tetap kegemukan ketika dewasa.
2. Perawakan Pendek
Perawakan pendek adalah tinggi di bawah normal untuk anak seusianya (berdasarkan grafik standar
untuk umur dan tinggi badan). Kelenjar di bawah otak mengatur jumlah hormon pertumbuhan
yang diproduksi, dimana faktor penting dalam menentukan tinggi seseorang.
Meskipun remaja bisa terlibat di dalam hubungan seksual, banyak remaja yang aktif secara
seksual tidak mendapatkan informasi yang penuh mengenai kontrasepsi, kehamilan, dan penyakit
kelamin menular, termasuk infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV)
33
34