Anda di halaman 1dari 39

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang
berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
merupakan perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu yang bisa diukur berat dengan menggunakan
(gram/kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan
(development) merupakan bertambahnya kemampuan skill/keterampilan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses
pematangan. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan merupakan kaitan yang
tidak bisa dipisahkan.
Sepanjang proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang
adekuat, penanaman nilai budaya dan agama, pembiasaan disiplin yang konsisten,
dan upaya pencegahan penyakit. Salah satu pencegahan penyakit yaitu melalui
pemberian makanan yang bergizi pada bayi balita.
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok
umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari
penyakit kronis dan kematian dini. Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan
kesehatan yang buruk.Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap
perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang pada
gilirannya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta
terhadap produktivitas kerja.
Beberapa macam ganguangizi pada tumbuh kembang balita yang
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita diantaranya ganguan gizi
karena kekurangan energi dan protein (KEP), ganguan gizi akibat kekurangan
vitamin (KVA), ganguan gizi akibat kekurangan yodium, tergangunya fungsi
pertumbuhan, tenaga berkurang, daya tahan menurun, struktur otak tidak

1
berkembang dan tergangunya fungsi otak, perubahan perilaku. Sehingga proses
untuk tumbuh dan berkembang dengan normal tergangu.
Data yang diperoleh dari pendataan dan laporan puskesmas Telaga jumlah
bayi balita di desa Luhu Kecamatan Telaga sebanyak 246 balita dan jumlah bayi
sebanyak 45 bayi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Desa Luhu banyak bayi balita yang
mengalami gizi kurang. Hal inilah yang membuat kami perlu untuk memberikan
penyuluhan tumbuh kembang bayi balita dan demonstrasi pembuatan MP-ASI
dan makanan bergizi untuk balita.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah adalah
“Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi balita, dan
makanan bergizi pada bayi balita di Desa Luhu?”

2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang
sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang
dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah
sebagai berikut :
a. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena
bertambah besarnya sel.
b. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan
struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang
terorganisasi.
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang
berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan
secara bersamaan.
2. Faktor-Faktor Tumbuh Kembang
Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena
dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
a. Faktor tersebut terdiri dari 2 golongan, yaitu:
Faktor dalam (internal)
1) Genetika
Genetiik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu
potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa

3
kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak, contohnya seperti kerdil.Faktor genetik akan
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang.
2) Perbedaan ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki
faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
3) Keluarga
Ada kecendurungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi,pendek,gemuk,atau kurus.
4) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal,tahun pertama kehidupan dan masa remaja
5) Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih
cepat daripada laki-laki.akan tetapi setelah melewati masa
puberitas pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat
6) Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai umumnya kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma down’s dan sindroma
Turner’s.
7) Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat
janin berumur 4 bulan.Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang
cepat.Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon
pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary.Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi
tulang, gigi, dan otak.

4
2) Faktor eksternal (Lingkungan)
Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh
dikelompokkan menjadi tiga yaitu pranatal, kelahiran, dan
pascanatal.
a. Faktor pranatal (selama kehamilan), meliputi :
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir
kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan janin.
b) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan
kelainan konenital seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti aminoptrein atau
thalidomind dapat menyebabkan kelainan congenital
seperti palatoskisis.
d) Endoktrin
Diabetes mellitus dapat menyebabkan
makrosomia,kardiomegali,dan hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar rotgen dapat mengkibatkan
kelaianan pada janin seperti mikrosefali,spina
bifida,retardasi mental dan deformitas anggota
gerak,kelainan kongential mata,serta kelainan jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh
TORCH (toksoplasma,rubella,cytomegalovirus,herpes
simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin
sepertikatarak,bisu, tuli,mikrosefali,retardasi
mental,dan kelainan jantung congenital.

5
g) Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan
golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu
membentuk anti bodi sel darah merah janin,kemudian
melalui plasenta masuk kedalam peredaran janin dan
akan menyebabkan hemolisis dan selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kernikterus
yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan
fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan
terganggu.
i) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan
salah atau kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-
lain.
b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau
forcepdapat menyebabkan trauma kepala pada bayi
sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
c. Faktor pascanatal
Seperti halnya pada masa pranatal, faktor yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yakni ;
a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi,diperlukan zat makanan
yang adekuat.
b) Penyakit kronis atau kelainan congenital
Tuberculosis,anemia,dan kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
c) Lingkungan fisik dan kimia

6
Lingkungan yang sering disebut merlieu adalah
tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi
lingkungan yang baik,kurangnya sinar
matahari,paparan radio aktif,dan jalan kimia
tertentu(pb,merkuri,rokok,dan lain-lain) yang
mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan
anak.
d) Psikologi
Hubungan anak dengan orang sekitarnya seorang anak
yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan,akan mengalami hambatan
didalam pertumbuhan dan perkembanganya.
e) Endoktrin
Gangguan hormon,misalnya pada penyakit
hipotiroid,akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan.
f) Sosioekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan serta kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidak tahuan,hal tersebut menghambat pertumbuhan
anak.
g) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan,interaksi ibu-anak
sangat memengaruhi tumbuh kembang anak
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau
stimulasi,khususnya dalam keluarga,misalnya
penyediaan maian,sosialisasi anak,seta keterlibatan
ibu,dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan

7
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan
menghambat pertumbuhan,demikian hanya dengsn
pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf
yang menyebabkan terhambantya produksi hormin
pertumbuhan.
8) Perkembangan Fisik Pada Masa Bayi
Perkembangan fisik bayi dalam dua tahun pertama kehidupan
sangat luas setelah lahir, kepala bayi yang baru lahir cukup besar jika
dibandingkan dengan bagian tubuh lainya. Mereka memiliki sedikit
kekuatan dilehernya dan mereka tidak dapat menegakan
kepalanya.mereka memiliki beberapa refleks dasar.dalam rentan waktu
dua belas bulan, bayi menjadi mampu duduk dimana saja, berdiri,
membungkuk, memanjat, dan biasanya berjalan.selama tahun kedua,
pertumbuhan berkurang kecepatanya, namun peningkatan pesat dalam
kegiatan, seperti berjalan dan memanjat terjadi.sekarang,mari kita
pelajari secara lebih terperinci uraian perkembangan fisik pada masa
bayi.
1) Pola pertumbuhan
Sebuah proporsi yang luar biasa dari total tubuh ditempati
oleh kepala selama perkembangan awal janin dan bayi.
Polacephalocaudal(cephalocaudal pattern) adalah urutan ketika
pertumbuhan paling awal selalu terjadi dibagian atas kepala dengan
pertumbuhan fisik dan deferensiasi tekstur kulit yang secara
bertahap bekerja turun dari atas kebawah(misalnya bahu, tubuh
bagian tengah, dan seterusnya). Pola yang sama terjadi didaerah
kepala karena bagian atas kepala-mata dan otak-tumbuh lebih cepat
daripada bagian bawah seperti rahang.
Perkembangan sensoris dan motorik umumnya berlanjut
sesuai dengan prinsip-prinsip cephalocaudal.Misalnya, bayi
melihat benda-benda sebelum mereka dapat mengontrol batang
tubuh mereka dan dapat menggunakan tangan mereka jauh sebelum

8
mereka dapat merangkak atau berjalan.Namun, perkembangan
tidak mengikuti rancangan yang kaku.sebuah studi menemukan
bahwa bayi meraih mainan dengan kaki mereka sebelum mereka
meraihnya dengan tangan mereka.Secara rata-rata, pertama-tama
bayi menyentuh mainan dengan kaki mereka ketika berusia dua
belas minggu dan dengan tangan mereka ketika berusia enam belas
minggu.
Pertumbuhan mengikuti pola proximodistal(proximodistal
pattern) urutan ketika pertumbuhan dimulai dari bagian tengah
tubuh dan bergerak kearah kaki dan tangan.Misalnya bayi
mengontrol otot-otot batang tubuh dan dengan mereka sebelum
mereka mengendalikan tanganya dan jari-jari, serta mereka
menggunakan semua tanganya sebelum mereka dapat
mengendalikan beberapa jari.
a) Tinggi dan berat
Rata-rata bayi di Amerika Utara yang baru lahir adalah
setinggi 50 cm dan memiliki berat 3,75 kg. Sembilan puluh lima
persen dari bayi cukup bulan yang baru lahir ini memiliki tinggi
45 hingga 55 cm dan berat antara 2,75 sampai 5 kg.
Dalam beberapa hari pertama kehidupan, kebanyakan bayi
yang baru lahir kehilangan 5 hingga 7 persen berat badan
mereka sebelum mereka menyesuaikan diri dengan melalui cara
mengisap, menelan, dan mencerna.kemudian, mereka tumbuh
dengan cepat, mendapatkan berat rata-rata 5 hingga 6 ons
perminggu selama bulan pertama. Mereka telah menggandakan
berat lahir mereka pada usia 4 bulan dan hampir tiga kali lipat
pada ulang tahun pertama mereka. bayi tumbuh sekitar 2,5 cm
perbulan selama tahun pertama, mencapai sekitar 1,5 kali tinggi
lahir mereka pada saat ulang tahun pertama mereka.
Pertumbuhan melambat jauh pada tahun kedua kehidupan.
Pada usia 2 tahun, berat badan sekitar 13 hingga 16 kg,

9
mendapatkan 0,125 hingga 0,25 kg perbulan selama tahun
kedua, sekarang mereka telah mencapai sekitar seperlima berat
dewasa mereka.pada usia 2 tahun, tinggi bayi rata-rata 80 hingga
87,5 cm, hampir setengah dari tinggi dewasa mereka.
b) Perkembangan Otak
Kami menjelaskan pertumbuhan otak yang luar biasa dari
saat pembuahan hingga kelahiran di bab 3,”perkembangan
prenatal”. Pada waktu lahir, bayi yang bermula dari sel tunggal
diperkirakan memiliki otak yang mengandung sekitar 100 miliar
sel-sel saraf atau neuro.Perkembangan otak yang ekstensi
berlanjut setelah kelahiran, melalui masa kanak-kanak dan masa
perkembangan selanjutnya. Karena otak masih berkembang
sangat pesat pada masa bayi, kepala bayi harus dilindungi dari
jatuh atau cedera lainnya dan bayi tidak boleh terguncang
syndrome bayi terrguncang(shaken baby syindrome) yang
mencakup pembengkakan dan pendarahan diotak memengaruhi
ratusan bayi di Amerika serikat setiap tahun. Sebuah analisis
terkini menemukan bahwa ayah sering kali merupakan pelaku
sindrom bayi terguncang, diikuti oleh penyedia pentitipan dan
ibu pacar korban.
Mempelajari perkembangan otak pada bayi tidak semudah
kelihatanya.Bahkan, teknologi pencitraan otak terbaru tidak
dapat melihat perincian halus dalam otak orang dewasa dan
tidak dapat digunakan untuk bayi. Pemindaian positron-emission
tomography (PET) menghasilkan radiasi yang beresiko bagi
bayi, dan bayi terlalu banyak bergerak ketika dilakukan
pencitraan resonansi magnetic (MRI) untuk menangkap
gambaran yang akurat. Namun, para peneliti mengalami
kesuksekan dalam menggunakan elektroensefalogram (EEG)
yang mengukur aktivitas otak listrik, untuk mempelajari lebih
lanjut tentang perkembangan otak pada masa bayi.

10
Perkembangan otak pada saat lahir, berat otak bayi yang
baru lahir adalah sekitar 25 persen dari berat otak dewasa.Pada
ulang tahunya yang kedua, berat otak sekitar 75 persen dari
berat dewasa.Namun, bidang-bidang otak tidak matang seceara
seragam.
Pemetaan otak para ilmuwan menganalisis dan
mengelompokkan bidang otak dengan berbagai cara. Kami
sangat berfokus pada porsi yang paling jauh dari sumsung tulang
belakang yang dikenal sebagai otak depan, termasuk serebal
korteks dan beberapa struktur di bawahnya. Korteks serebrum
yang menyelimuti otak depan seperti topi kusut.bagian ini
memiliki dua sisi atau belahan.
Lembah dikorteks, ilmuwan membedakan empat bidang
utama yang disebut lobus, di setiap belahan otak.Meskipun
lobus biasanya bekerja bersama-sama, masing-masing memiliki
fungsi utama yang sedikit berbeda.
1. Lobus frontal yang terlibat dalam gerakan volunteer,
kemampuan berpikir, kepribadian, memori, emosi,
perhatian yang berkelanjutan, dan maksud atau tujuan.
2. Lobus oksipitalis yang berfungsi dalam penglihatan.
3. Lobus temporalis yang memiliki peran aktif dalam
pendengaran, pengolahan bahasa, dan memori.
4. Lobus parietalis yang memainkan peran penting dalam
mendaftar lokasi spasial, perhatian, dan control motorik.
Hingga derajat tertentu, jenis informasi ditangani oleh
neuron yang bergantung pada apakah mereka berada di
belahan kiri atau kanan korteks.Sebagai contoh, pada
sebagian orang, pidato dan tata bahasa bergantung pada
kegiatan di belahan otak kiri; humor dan penggunaan
metafora bergantung pada aktivitas di belahan kanan.
Fungsi spesialisasi di dalam salah satu belahan korteks

11
serebrum ini atau bagian yang lain disebut
lateralisasi(lateralization). Namun, kebanyakan ilmuwan
setuju bahwa fungsi yang kompleks, seperti membaca atau
memainkan musik melibatkan kedua belahan otak.label
orang-orang sebagai “berotak kiri” karena mereka adalah
pemikir logis dan “berotak kanan” karena mereka adalah
pemikir kreatif tidak sesuai dengan kerja belahan otak.
Pemikiran kompleks pada orang normal merupakan hasil
komunikasi antara kedua belahan otak.
Saat lahir, belahan dari korteks otak mulai
melakukan spesialisasi: bayi yang baru lahir menunjukan
aktivitas listrik otak yang lebih besar di belahan otak kiri
daripada kanan ketika mereka mendengarkan suara pidato.
Perubahan dalam neuron di dalam otak, tipe sel saraf yang
disebut neuron mengirim sinyal-sinyal listrik dan kimia
untuk berkomunikasi satu sama lain. Perpanjangan dari
badan sel neuron adalah dua jenis serat yang dikenal
sebagai akson dan dendrite.Secara umum, akson membawa
sinyal dari badan sel da dendrite membawa sinyal ke arah
tersebut.Sebuah selubung myelin yang merupakan lapisan
seel-sel lemak, membungkus banyak askon selubung myelin
menyekat akson dan membantu perjalanan sinyal listrik
lebih cepat menruni akson.Mielinasi (myelinaton) juga
dapat terlibat dalam penyediaan energi untuk neuron dan
dalam komunikasi. Pada ujung akson adalah terminal yang
melepaskan bahan kimia yang disebut neurotransmitterke
sinapsis, cela kecil antara serat neuron. Interaksi kimia di
dalam sinapsis menghubungkan akson dan dendrit yang
memungkinkan informasi untuk lewat dari neuron ke
neuron.Pikirkanlah sinapsis sebagai sungai yang mnutupi
jalan.Sebuah truk makanan tiba di salah satu tepi sungai,

12
menyebrang dengan kapal fery, dan meneruskan
perjalananya ke pasar.Secara mirip, pesan dalam otak
adalah “kapal ferry” menyebrangi sinapsis oleh sebuah
neurotransmiter yang mentransfer informasi yang
terkandung dalam bahan kimia ketika mencapai seberang
sungai.
Neuron berubah dalam dua cara yang signitifikan
selama tahun-tahun pertama kehidupan. Pertama, mielinasi,
proses membungkus akson oleh sel lemak, dimulai sebelum
kelahiran dan terus berlanjut setelah kelahiran, bahkan ke
masa remaja.Kedua, peningkatan kemampuan koneksi
diantara kemampuan koneksi di antara neuron menciptakan
jalur saraf baru seperti yan diilustrasikan.Dendrit baru
tumbuh, hubungan antara dendrite meningkat, dan koneksi
sinapsis antara akson dan dendrite meningkat, dan koneksi
sinapsis antara akson dan dendrite berkembang
cepat.Sementara mempercepat transmisif saraf melinasi,
perluasan koneksi dendrit memfasilitasi penyebaran jalur
saraf dalam perkembangan bayi.
Para peneliti telah menemukan sebuah aspek yang
menarik dari koneksi sinapsis.hmpir dua kali lipat dari
koneksi biasa ini dibuat untuk digunakan. Koneksi di
gunakan untuk diperkuat dan bertahan hidup,sementara
konrksi yang tidak digunakan digantikan oleh jalut lain atau
menghilang.
Perubahan wilayah otak secara jelas mengilustrasikan
pertumbuhan dramatis dan pemangkasan sinapsis
selanjutnya pada tiga bidang otak: korteks visual, korteks
auditori, dan korteks prefrontal.perhatikan bahwa
“pemekaran dan pemangkasan” secara signifikan
bervariasi, sesuai dengan daerah otak. Misalnya, puncak

13
kelebihan produksi sinapsis pada korteks visual terjadi
sekitar bulan keempat setelah kelahiran, diikuti dengan
penarikan kembali secara bertahap sampai pertengahan
hingga akhir tahun prasekolah. Pada daerah-daerah otak
yang terlibat dalam pendengaran dan bahasa yang
serupa,tentu saja terdeteksi meskipun agak telat
c) Perkembangan motorik kasar
Memegang kepala mereka ke atas, duduk, menarik, berguling,
dan berjalan adalah contoh perkembangan motorik besar.Pemula
sangat lambat harus dievaluasi untuk memastikan tidak ada
risiko fisik atau kesehatan bagi perkembangan normal.
d) Perkembangan motorik Halus
Koordinasi mata-tangan, mencapai atau menggenggam, dan
memanipulasi benda-benda adalah contoh perkembangan
motorik kecil. Prestasi awal dapat memprediksi seseorang akan
menjadi baik dengan tangan mereka, tapi penundaan tidak
berarti mereka akan menjadi terhambat semua nantinya.
9) Tahapan-Tahapan Tumbuh Kembang
1. Tahapan tumbuh kembang Usia 0-12 Bulan
Pertumbuhan bayi dari awal ia lahir dari hari ke hari tentu
tidak akan Anda lewatkan begitu saja, terutama bagi Anda seorang
ibu. Mengikuti dan memperhatikan perkembangan buah hati
memang sangat menyenangkan terlebih bagi Anda yang menjadi
orangtua baru.Melihat proses tumbuh kembang buah hati secara
bertahap tentu akan menjadi suatu hal yang berkesan, karena di
setiap usianya Anda melihat perkembangannya terus bertambah.
Tidak semua bayi memiliki tumbuh kembang yang sama,
karena tentu berbeda-beda faktor pertumbuhannya. Tetapi berbeda
pula dengan bayi yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan
normal.Namun, jika Anda khawatir karena tumbuh kembang si
kecil berbeda dengan bayi lainnya, seperti lebih lambat atau lebih

14
cepat dari pertumbuhan umumnya, bisa Anda konsultasikan
dengan dokter.
Berikut tahapan pertumbuhan bayi pada setiap usianya :
1) Usia 0-1 bulan

Di
hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka
matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan
bisa melihat pada jarak 20 cm. Bulan pertama ini bayi akan
memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
a) Memiliki gerakan refleks alami.
b) Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
c) Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang
disentuh\Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti
dari tangisan itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal
tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
d) Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga
ia memegang jari tersebut.
e) Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.

15
2) Usia 2 bulan

a) Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka


dengan suara.
b) Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan
ke tengah.
c) Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara
keras
3) Usia 3 bulan

a) Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.


b) Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan
ocehan.
c) Tertawanya sudah mulai keras.
d) Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara
atau tersenyum.
e) Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman,
pendengaran, serta kontak.

16
4.Usia 4 bulan

a) Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.


b) Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
c) Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
d) Mulai memperluas jarak pandangannya.
5. Usia 5 bulan

a) Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.


b) Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
c) Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil

17
6. Usia 6 bulan

a) Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan


suara tawa yang ceria.
b) Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
c) Sudah bisa bermain sendiri.
d) Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang
bermain.
7. Usia 7 bulan

a) Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.


b) Mulai belajar merangkak.
c) Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.

18
8. Usia 8 bulan

a) Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil


mainannya.
b) Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
c) Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama,
bababa, dadada, tatata.
d) Bisa memegang dan makan kue sendiri.
e) Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
9. Usia 9 bulan

`
a) Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut
menyangga berat badannya.
b) Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
c) Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di
sekitarnya.

19
d) Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
10. Usia 10 bulan

a) Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.


b) Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
c) Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih
mainan.
11. Usia 11 bulan
a) Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan
berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.
b) Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
c) Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
d) Senang diajak bermain cilukba.

e) Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan


berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.

20
f) Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
g) Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
h) Senang diajak bermain cilukba.
12. Usia 12 bulan

a) Mulai berjalan dengan dituntun.


b) Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
d) Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan
sekitarnya.
e) Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
f) Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
g) Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang
yang tidak dikenal/asing.
B. Tahapan tumbuh kembang Usia 2 Tahun
Pada usia 2 tahun Anak sudah bisa :
a) Naik tangga dan berlari-lari
b) Mencoret-coret pensil pada kertas
c) Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya
d) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti, seperi biola, piring
dan sebagainya
e) Memegang cangkir sendiri

21
f) Belajar makan minum sendiri
Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia 1-2 tahun,yang
pat ddilakukan oleh Ibu/Ayah/Anggota Keluarga Lainya :
a) Ajari berjalan diundakan/tangga
b) Ajak membersihkan meja dan menyapu
c) Ajak membereskan mainan
d) Ajari mencoret-coret dikertas
e) Ajari menyebut bagian tubuhnya
f) Bacakan cerita anak
g) Ajak bernyanyi
h) Ajak bermain dengan teman
i) Berikan pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatau
j) Ajari anak untuk bergerak bebas dalam pengawasan
k) Orang tua membimbing agar anak mematuhi aturan permainan
l) Biasakan menggunakan perkataan santun
Peringatan :
a) Lakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang
menyenangkan.Jika pada usia 2 tahun, anak belumbisa
meakukan minimal salah satu hal diatas, bawa anak
kedokter/bidan/perawat.
b) Bawa anak usia 3 bulan-2 tahun setiap 3 bulan ke fasilitas
untuk mendapatkan pelayanan SDIDTK.
C. Tahapan tumbuh kembang Usia 3 Tahun
Pada usia 3 tahun Anak sudah bisa :
a) Mengayuh sepeda roda tiga
b) Berdiri diatas satu kaki tanpa berpegangan
c) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata
d) Mengenal 2-4 warna
e) Menyebut nama, umur dan tempat
f) Menggambar garis lurus
g) Bermain dengan teman

22
h) Melepas pakaian sendiri
i) Mengenakan baju sendiri
Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia 2-3 tahun,yang
pat ddilakukan oleh Ibu/Ayah/Anggota Keluarga Lainya :
a) Ajari berpakaian sendiri
b) Ajak melihan buku bergambar
c) Bacakan cerita anak
d) Ajari makan dipiring sendiri
e) Ajari cuci tangan
f) Ajari buang air besar dan kencing di tempatnya
g) Ajari anak utuk menghormati orang lain
h) Ajari anak untuk beribadah
i) Bawa anak ke PAUD
Peringatan :
a) Lakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang
menyenangkan.
b) Jika pada usia 3 tahun, anak belum bisa meakukan minimal
salah satu hal diatas, bawa anak ke dokter/bidan/perawat.
c) Bawa anak usia 2-6 tahun setiap 6 bulan ke fasilitas untuk
mendapatkan pelayanan SDIDTK.
D. Tahapan tumbuh kembang Usia 5 Tahun
Pada usia 5 tahun Anak sudah bisa :
a) Melompat-lompat 1 kaki, menari dan berjalan lurus
b) Menggambar orang 3 bagian (kepala, badan, tangan/kaki)
c) Menggambar tanda silang dan lingkaran
d) Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
e) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
f) Menyebut angka, menghitung jari
g) Bicaranya mudah dimengerti
h) Berpakaian sendiri tanpa dibantu
i) Mengacing baju atau pakaian boneka

23
j) Menggosok gigi tanpa bantuan.
Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia 4-5
tahun,yangdapat dilakukan oleh Ibu/Ayah/Anggota Keluarga
Lainya :
a) Ajari anak bermain sepeda
b) Bantu anak mengerti urutan kegiatan, contoh mencuci tangan
c) Minta anak menceritakan apa yang dilakukanya
d) Ajari anak melempar dan menangkap bola dengan dua tangan
e) Ajari anak mengenai warna, huruf, angka, dan benda-benda
yang ada disekitar
f) Ajak anak untuk membantu dalam melakukan pekerjaan rumah
seperti menyiapkan bahan makanan
g) Ajari anak konsep waktu, seperti tahun, bulan, hari, dan jam
Peringatan :
a) Lakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang
menyenangkan.
b) Jika pada usia 5 tahun, anak belum bisa meakukan minimal
salah satu hal diatas, bawa anak ke dokter/bidan/perawat.
c) Bawa anak usia 2-6 tahun setiap 6 bulan ke fasilitas untuk
mendapatkan pelayanan SDIDTK
2. Tinjauan Tentang MP-ASI dan Makanan Bergizi untuk balita
A. Dasar-dasar Pentingnya Makanan Pendamping ASI
Usia 6 bulan hingga 2 tahun merupakan masa yang sangat penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu petugas
kesehatan mempunyai peranan penting dalam membantu keluarga dalam
mencapai tumbuh kembang yang optimal.
1. Pentingnya Melanjutkan Pemberian Asi Hingga Usia 2 Tahun Atau
Lebih.
ASI memenuhi seluruh kebutuhan energi dan zat gizi lainnya bagi
bayi sampai usia 6 bulan utnuk tumbuh kuat dan sehat, serta
mengandung zat anti infeksi yng melindungi bayi dan anak daro diare

24
dan infeksi lainnya. Menyusui juga memper erat hubungan kasih
sayang antara ibu dan anak.
Pemberian ASI saja atau ASI-Esklusif diberikan pada bayi usia 0-
6 bulan. Mulai usia 6 bulan hingga 12 bulan, ASI masih dapat
memenuhi setengan atau lebih kebutuhan gizi bayi, dan mulai usia 12
bulan hingga 24 bulan, ASI paling sedikit sepertiga kebutuhan gizi
anak.
Bayi dan anak yang mendapat ASI sampai usia 2 tahun atau lebih
atau lebih akan tumbuh kuat dan sehat serta berkembang dengan baik .
2. Pengertian Dan Pola Pemberian Mp-Asi
Pemberian MP-ASI berarti memberikan makanan lain sebagai
pendamping ASI yang diberikan pada bayi dan anak usia 6-24 bulan.
MP-ASI yang tepat dan baik merupakan makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh
kembang dengan optimal.MP-ASI di berikan secara bertahap sesui
dengan usia anak, mulai dari MP-ASI jenis lumat, lembik sampai anak
menjadi terbiasa dengan makanan keluarga. Di samping MP-ASI
pemberian ASI terus dilanjutkan sebagai sumber zat gizi dan faktor
perlindung penyakit hingga anak mencapai usia 2 tahun atau lebih.
3. Kebutuhan energi yang harus di penuhi dari ASI dan MP-ASI.
Sampai usia 6 bulan, kebutuhan energi bayi masih dapat dipenuhi
dari ASI. Mulai usia 6 bulan kebutuhan energi bayi tidak dapat di
penuhi dari ASI saja seingga perlu tambahan energi dari MP-ASI.
Mulai usia 6 bulan, bayi perlu mendapat MP-ASI berupa makanan
lumat sperti bubur nasi saring, kentang rembus yang dihaluskan,
pisang dan biskuit yang dihaluskan.
Makanan lumat dapat memenuhi kekurangan energi pada usia ini
karena jenis makanan lumat mengandung energi yang lebih tinggi
dibanding makanan cair. pemberian makanan lumat atau makanan
yang dihaluskan mulai usia 6 bulan akan lebih mudah karena :

25
1) Bayi sudah emperhatikan orang yang sedanf makan yang
berusaha meraih makanan
2) Bayi suka memasukan apa saja yanng di pegang ke mulut
3) Bayi sudah dapat menggerakan lidah dengan lebih baik untuk
memindahkan makanan di dalam mulut.
4) Bayi menunjukan kemapuan menggerakan rahang naik turun
layaknya mengunyah makanan
Di samping itu pada usia ini, alat pencernaan bayi sudah cukup siap
untuk mencerna berbagai makanan.Sebagian besar bayi tidak
memproleh ASI yang cukup sebelum usia 6 bulan. Bila bayi usia
dibawah enam bulan berat badanya tidak naik, berikan konseling
kepada ibu tentang bagaimana cara menyusui secara esklusif sehingga
bayi dapat memperoleh ASI yang cukup.
Bila bayi tidak memperoleh ASI yang cukup karena alasan
medis,lanjutkan menggunakan susu formula hingga usia 6 bulan. Hal
ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan memberinya MP-ASI
sebelum usia 6 bulan.
Resiko pemberian MP-ASI terlalu dini :
1) Menggantikan ASI
2) Asupan zat gizi rendah
3) Meningkatkan resiko penyakit infeksi seperti diare
4) Kurang faktor perlindungan
5) Makanan tidak bersih tidak mencerna makanan
4. Menu Dan Cara Membuat MP-ASI Lokal
Menu-menu dan cara pembuatan MP-ASI
a. Bubur Saring Kacang Hijau Kuning Telur

Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah Tangga


Tepung beras 35 5 sdm
Kacang Hijau 40 4c sdm peres
Kuning Telur 30 2 butir

26
Gula 15 1 ½ sdm peres
Minyak 5 1 sdt
Air Secukupnya

Komposisi Zat Gizi


Hasil 340 Gr
Energi 463 Kal
Protein 16,5 Gr
Lemak 17,4 Gr
Fe 1,1 Mg
Zn 0,7 Mg
Cara membuat :

1) Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu hancurkan
(saring).
2) Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata dan masak di
atas api sedang hingga matang.
3) Berat makanan yang disajikan dari resep di atas lebih kurang sebesar 340 gr
b. Bubur Saring Jagung
Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah
Tangga
Tepung jagung pipil 30 3 sdm
Daging ikan 30 1 ekor kecil
Daun sawi 20 1 ikat kecil
Gula pasir 10 1 sdm
Minyak 5 1 sdt
Air secukupnya

27
Komposisi Zat Gizi
Hasil 265 Gr
Energi 214 Kal
Protein 8,7 Gr
Lemak 6,9 Gr
Fe 0,6 Mg
Zn 0,3 Mg
Cara membuat :
1) Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis kemudian diremus dengan 1 gelas
air hingga matang lalu diambil dagingya dan dihancurkan.
2) Sawi hijau diiris halus.
3) Campurkan semua bahan, buat adonan tambahkan air.
4) Masak di atas api sedang hingga matang.
5) Haluskan atau disaring.
6) Berat makanan yang di sajikan dari resep di atas lebih kurang sebesar 265
gr.
c. Bubur Manado
Bahan Berat(gram) Ukuran rumah
tangga
Beras 60 6 sdm
Singkong 40 4 ptg kcl
Bayam 25 1 ikat sdg
Jagung muda 25 5 buah kcl
Daging 25 2 ptg kcl
Ikan 10
Sareh 1 ptg
Minyak 5cc
Air Secukupnya

28
Komposisi zat gizi
Energy 340 Kkal
Protein 10,1 gr
Lemak 8,5 gr
Fe 0,2 mg
Zn 0,4 Mg
Cara membuat :

1) Beras di bersihkan (dicuci)


2) Singkong dipotong kecil kecil, bayam diiris, jagung muda disisir, daging di
potong kecil kecil.
3) Campur semua bahan di dalam panci, di masak hingga lunak.
4) Disaring.
d. Bubur campur ayam tempe
Bahan Berat (gram) Ukuran rumah
tangga
Beras 60 5 sdm peres
Hati ayam 15 1/3 pasang
Tempe 15 ½ kotak korek api
Bayam 20 1 ikat kcl
Minyak 5 1 sdt
Air Secukupnya

Komposisi zat gizi


Energy 264 Kal
Protein 10,2 Gr
Lemak 6,9 Gr
Fe 2,8 Mg
Zn O,4 Mg

29
Cara membuat:

1) Beras di cuci bersih


2) Hati ayam dan tempe dicincang halus, kemudian di tumis dengan ½ sdm
minyak
3) Campurkan semua bahan, tambahkan garam dan 2 gelas air
4) Masak dengan api sedang hingga mengental, terakhir masukan bayam yang
sudah dicincang halus
5) Aduk merata hingga matang
6) Blender atau saring
e. Formulir Lima Langkah Untuk Keamanan Makanan
1) Jaga Kebersihan
a. Cuci tangan sebelum memegang makanan dan pada saat
mempersiapkan makanan.
b. Cuci tangan setelah keluar dari jamban/toilet, setelah selesai
mengganti popok atau pakaian anak yang BAB atau setelah
menyentuh binatang apapun jenisnya.
c. Cuci bersih seluruh peralatan makan yang telah dipakai memasak atau
untuk menyajikan makanan.
d. Lindungi ruang dapur dan tempat menyimpan makanan dari serangga,
tikus dan binatang lainnya.
2) Pisahkan bahan makanan mentah dan makanan matang
a. Pisahkan daging, ayam, dan ikan yang masih mentah dalam wadah
tersendiri terpisah dari bahan makanan lainnya.
b. Gunakan perlengkapan, wadah, pisau, dan talenan khusus untuk
makanan mentah
c. Simpan semua bahan makanan dengan tutup yang rapat untuk
menghidiri cemaran dari serangga dan tikus; jangan campur makanan
mentah dengan makanan matangdalam satu wadah.

30
3) Masak makanan sampai matang benar
a. masak makanan sampai matang terutama untuk daging, ayam, telur, dan
ikan.
b. Masak sampai mendidih untuk masakan berkuah seperti sup. Daging
dan ayam dimasak sampai airnya bening, tidak berwarna merah jambu.
c. Pada waktu memanaskan kembali makanan sisa, pastikan sampai
mendidih dan aduk waktu memanaskan sehingga seluruh makanan telah
mendidih.
4) Simpan makanan pada suhu yang aman
a. Jangan menyimpan makanan matang pada suhu ruang lebih dari dua
jam
b. Jangan menyimpan makanan terlalu lama, meskipun di dalam lemari es.
c. Jangan mencairkan makanan beku pada suhu ruang tetapi cairkan di
dalam lemari es.
d. Makanan anak sebaiknya disiapkan langsung sebelum makan dan tidak
di simpan setelah masak untuk waktu makan berikutnya.
5) Gunakan hanya air bersih dan bahan makanan yang aman
a. Gunakan hanya air bersih atau sering terlebih dahulu hingga bersih dan
aman
b. Pilih makanan yang masih segar dan sehat
c. Gunakan susu yang sudah dipanaskan/pasteurisasi
d. Cuci semua bahan pangan dengan air/bersih terutama bila akan
dimakan mentah
e. Hindarkan makan makanan yang sudah kadarluwarsa.
f. Teknik Dan Strategi Pemberian Makan
Anak perlu belajar bagaimana cara makan, untuk mencoba rasa dan tekstur
makanan baru. Anak perlu belajar menguyah makanan, menggerakan makanan di
mulut dan menelannya.Anak perlu belajar bagaimana memasukan makanan ke dalam
mulutnya secara efektif, bagaimana menggunakan sendok dan bagaimana minum dari
cangkir.Sangat penting membicarakan dengan pengasuh dan memberi nasihat tentang

31
cara membujuk anak untuk belajar makan-makanan yang diberikan. Hal ini akan
membantu keluarga menjadikan saat makan sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Anak membutuhkan makanan, kesehatan, dan perawatan untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik.Apabila ketersedian makanan dan pelayanan kesehatan
terbatas, maka pola pengasuhan yang baik dapat membantu mengatasi keterbatasan
tersebut.Pola pengasuhan yang dimaksud disini adalah perilaku da praktik pengasuh
dan keluarga dalamn hal menyediakan MP-ASI, perawatan kesehatan, stimulasi dan
dukungan emosi yang dibutuhkan untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Waktu yang tepat untuk mempraktikan pengasuhan anak yang baik adalah pada
saat makan-ketika membantu anak makan.
B. Makanan Bergizi untuk balita
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.Gizi seimbang di
Indonesia divisualisasikan dalam bentuk tumpeng gizi seimbang (TGS)
yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untuk membantu
setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai
dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan
usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas
fisik, sakit).
Prinsip gizi seimbang harus diterapkan sejak anak usia dini hingga usia
lanjut. Ibu hamil, remaja perempuan serta bayi sampai usia 2 tahun
merupakan kelompok usia yang penting menerapkan prinsip gizi seimbang
ini. Kelompok ini adalah kelompok kritis tumbuh kembang manusia yang
akan menentukan masa depan kualitas hidup manusia. Khusus untuk ibu
hamil, akan mengalami periode window of opportunity, kesempatan
singkat untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan dan memanfaatkan
zat gizi untuk kesehatan ibu dan janin. Periode ini berkisar dari sebelum
kehamilan hingga anak berumur dua tahun.
Prinsip gizi seimbang dinilai efektif dilakukan dalam periode ini karena
jika calon ibu kekurangan gizi dan berlanjut hingga ibu hamil, maka janin

32
akan kekurangan gizi dan dapat menimbulkan beban ganda masalah gizi,
yaitu: anak kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas,
serta ketika dewasa kegemukan dan beresiko terkena penyakit degeneratif.
1. Gizi Seimbang Anak Usia Dini
Air susu ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan yang
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi
0-6 bulan. ASI eksklusif tanpa ditambah cairan atau makanan lain
merupakan makanan pertama dalam kehidupan manusia yang bergizi
seimbang. Namun sesudah usia 6 bulan kebutuhan gizi bayi
meningkat dan harus ditambah bahan makanan lain sehingga ASI
tidak lagi bergizi seimbang. Sampai usia 2 tahun merupakan masa
kritis dan termasuk dalam periode window of opportunity. Pada
periode kehidupan ini selsel otak tumbuh sangat cepat sehingga saat
usia 2 tahun pertumbuhan otak sudah mencapai lebih 80% dan masa
kritis bagi pembentukan kecerdasan. Oleh karena itu jika pada usia ini
kekurangan gizi maka perkembangan otak dan kecerdasan terhambat
dan tidak dapat diperbaiki.
Pola makan bergizi seimbang sangat diperlukan dalam bentuk
pemberian ASI dan MP-ASI yang benar. Ketika memasuki usia 1
tahun, laju pertumbuhan mulai melambat tetapi perkembangan
motorik meningkat, anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar
dengan cara berjalan kesana kemari, lompat, lari dan sebagainya.
Namun pada usia ini anak juga mulai sering mengalami gangguan
kesehatan dan rentan terhadap penyakit infeksi seperti ISPA dan diare
sehingga anak butuh zat gizi tinggi dan gizi seimbang agar tumbuh
kembangnya optimal. Sementara ketika masuk usia 3 tahun, anak
mulai bersifat ingin mandiri dan dalam memilih makanan sudah
bersikap sebagai konsumen aktif dimana anak sudah dapat memilih
dan menetukan makanan yan ingin dikonsumsinya. Pada rentang usia
35 tahun kerap terjadi anak menolak makanan yang tidak disukai dan

33
hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan
kepada mereka beranekaragam makanan.
Saat ini banyak ditemukan anak yang terlalu gemuk sekaligus
kurus, sekitar 14% balita di Indonesia kurus (6% nya sangat kurus)
dan sekitar 12% gemuk. Aktivitas bermain yang meningkat dan
mungkin mulai masuk sekolah membuat anak menunda waktu makan,
bahkan orang tua yang tidak memperhatikan bisa saja membuat anak
minta makan menjelang tidur saat ia terlalu lelah beraktivitas seharian
dan baru lapar ketika malam. Pada usia ini anak juga mulai banyak
bermain dengan teman-temannya sehingga mudah tertular penyakit
sehingga perlu ditanamkan kebiasaan makan beragam dan bergizi
serta pola hidup bersih.
1. Makanan Anak Usia Dini
a) Makanan untuk usia 6-12 bulan
Usia 6 bulan. Pada usia ini sudah diberikan makanan tambahan
pendamping ASI (MP-ASI). Hal ini sudah boleh dilakukan karena
bayi sudah mempunyai reflek mengunyah dengan pencernaaan
yang lebih kuat. Makanan tambahan diberikan dalam bentuk
lumat dan rendah serat, misalnya pisang yang dilumatkan, sari
jeruk, labu, papaya dan biscuit yang dilumatkan dengan susu.
Pola pemberian dilakukan secara bertahap sebanyak 2 sendok
makan per waktu makan dan diberikan 2 kali sehari.aKenalkan
setiap jenis makanan 2-3 hari baru lanjutkan mengenalkan jenis
makanan yang lain.
Usia 7 bulan. Pada usia 7 bulan mulai dikenalkan bubur tim
saring dengan campuran sayuran dan protein hewani-nabati.
Sehingga pola menunya terdiri dari buah lumat, bubur susu dan
tim saring.
Usia 8 bulan. Mulai usia 8 bulan sudah bisa diberi tim cincang
untuk membantu merangsang pertumbuhan gigi, meskipun belum
tumbuh gigi, bayi dapat mengunyah dengan gusi. Untuk

34
meningkatkan kandungan gizi, makanan pada usia ini dapat
ditambah minyak. Minyak akan menambah kalori dan
meningkatkan penyerapan vitamin A dan zat gizi lain.
Usia 9 bulan.Secara bertahap mulai dikenalkan makanan yang
lebih kental dan berikan makanan selingan 1 kali sehari. Makanan
selingan berupa: bubur kacang hijau, pudding susu, biscuit susu.
Usia 10 bulan. Kepadatan makanan ditingkatkan mendekati
makanan keluarga, mulai dari tim lunak sampai akhirnya nasi
pada usia 12 bulan.
b) Makanan anak usia 1-5 tahun
Pada usia ini anak sudah harus makan seperti pola makan
keluarga, yaitu: sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali
selingan. Porsi makan pada usia ini setengah dari porsi orang
dewasa. Memasuki usia 1 tahun pertumbuhan mulai lambat dan
permasalahan mulai sulit makan muncul. Sementara itu aktivitas
mulai bertambah dengan bermain sehingga makan dapat
dilakukan sambil bermain. Namun selanjutnya akan lebih baik
kalau makan dilakukan bersama seluruh anggota keluarga dengan
mengajarkannya duduk bersama di meja makan.
Beberapa hal yang harus diperhaikan dalam pemberian makan
anak usia 1-5 tahun:
a. Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah. Usahakan protein
yang diberikan juga berganti sehingga semua zat gizi
terpenuhi
b. Variasikan cara mengolah sehingga semua bahan makanan
dapat masuk, misalnya anak tidak mau makanbayam maka
bayam dapat dibuat dalam telur dadar.
c. Berikan air putih setiap kali habis makan.
d. Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam
makan utama.

35
e. Ketika masuk usia 2 tahun jelaskan manfaat makanan yang
harus dimakan sehingga dapat mengurangi rasa tidak
sukanya.
III. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Agar para ibu bayi balita dapat mengetahui dan menambah pengetahuan
tentangtumbuh kembang bayi balita dan MPASI serta makanan bergizi
pada balita.
2. Tujuan khusus
a) Agar para ibu bayi balita Desa Luhu dapat mengetahui tentang
tumbuh kembang bayi balita dan MPASI serta makanan bergizi pada
balita,
b) Agar para ibu bayi balita Desa Luhu dapat mengetahui danmencegah
masalah-masalah yang akantimbul apabila bayi balita mencegah
terjadinya gizi kurang pada bayi balita.
IV. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Desa dan Puskesmas
Manfaat penyuluhan bagi desa adalah membantu pihak desa dan
puskesmas untuk memberikan informasi yang lebih luas tentang tumbuh
kembang bayi balita dan MPASI serta makanan bergizi pada balita.
2. Bagi Ibu Bayi Balita
Untuk menambah pengetahuan ibu bayi balita tumbuh kembang bayi
balita dan MPASI serta makanan bergizi pada balita.
V. SASARAN
Sasaran kegiatan penyuluhan adalah bayi 45 orang dan balita 249 orang
VI. METODE KEGIATAN
Metode kegiatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah metodetanya
jawab dan demonstrasi langsung dan tidak langsung (video).

36
VII. KETERKAITAN
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan atas kerja sama antara Poltekkes
Gorontalo Program Studi DIII Kebidanan dengan pihak Puskesmas Global
Telaga dan Pihak Desa Luhu.

VIII. RANCANGAN EVALUASI


A. Lokasi dan waktu
1) Lokasi
Lokasi kegiatan dilaksanakan di Kantor Desa Luhu
2) Waktu
Waktu kegiatan dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 Pukul
08.30 s/d selesai.
B. Karakteristik
Dalam kegiatan ini responden yang dipilih adalah seluruh ibu
Bayi Balita Desa Luhu yang mengikuti kegiatan tersebut.
C. Instrumen pengambilan data
Instrumen yang digunakan adalah berupa tanya jawab antara ibu
bayi balita dan mahasiswa Poltekkes Gorontalo serta data yang
diperoleh dari Puskesmas Global Telaga.

37
IX. JADWAL PELAKSANAAN

Bulan Desember
No Uraian Kegiatan Tanggal Tanggal Tanggal
08-15 18 18
Persiapanawalsampaipenyusunan
1
proposal
2 Pencegahan kerangka kegiatan
3 Pembuatan satuan secara penyuluhan
4 Konfirmasi tempat kegiatan
5 Konsul proposal
6 Konfirmasi kegiatan
7 Pelaksanaan kegiatan
8 Evaluasi keberhasilan kegiatan
9 Laporan hasil kegiatan

X. RENCANA ANGGARAN BELANJA


1. Konsumsi = Rp.
2. Perlengkapan = Rp.
3. Transportasi = Rp.
4. lain-lain = Rp. +
= Rp.

38
XI. DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika

Elmeida Ika, 2015, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah, Trans Info Media, Jakarta.

Marmi, 2012, Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan, Pustaka


Pelajar, Yogyakarta

Marni dan Kukuh rahardjo. 2012.Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
sekolah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta. Trans
Info Media.

39

Anda mungkin juga menyukai