Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

DOSEN PEMBIMBING: Ns. HALIMAH, S.Kep


PEMBIMBING KLINIK : Ns. SORTAULI NATALINA PASARIBU, S.Kep

DISUSUN OLEH :
INTAN PERMATA SARI
NIM.PO.71.20.2.21.0025

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAMBI
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMBUH KEMBANG
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkatyang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran
(Whalex danWone, 2015)
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanyatumbuh
menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup duaeristiwa
yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
a. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla
besar,ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat,
panjang,umur tulang dan keseimbangan elektrolit.

b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur


danfungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan
sebagaihasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi,
intelektual dantingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi


a. Factor keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak
melaluiinstruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan,
gangguan pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh :
syndrome Down,Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang
kurang memadai.
1) Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan
perempuan
2) Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku
bangsa memiliki karakteristik.
b. Faktor lingkungan
1) Lingkungan internal
a) Intelegensi :Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik
dibandingkan jikaintelegensi rendah.
b) Hormon : Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik
untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak,
hormone tiroidmenstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis,
memproduksi testosterone danovarium, memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
c) Emosi : Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya
serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social, intelektual
anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi
interaksi anak di luar rumah.
2) Lingkungan eksternal
a) KebudayaanBudaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak
mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
b) Status social ekonomiAnak yang berbeda dan dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang socialekonomi yang rendah serta banyak punya
keterbatasan untuk memenuhikebutuhan primernya.
c) NutrisiUntuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat
yang didapat dari makanan bergizi.
d) Iklim/cuacaIklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.

3. Ciri-ciri dan prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.


Proses tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-
ciri tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersama dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang
anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabu saraf.
b. Pertumbuhan dAn perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh,
seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.Seorang anak tidak
akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan
fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa
kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-
beda, baik dalam perubahan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
perkembangan pada masing-masing anak
d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak bertambah
umur, bertambah berat dan tinggi badanya serta bertambah kepandaiannya
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu :
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal/anggota tubuh (pola sefaokaudal)
2) Perkembangan terjadi lenih dahulu di daerah proksimal ( gerak kasar lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal)
f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Prinsip tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling
berkaitan. Prinsip-prinsip rersebut adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinstik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai
dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang
berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memproleh kemampuan
menggunakan sumber yang di wariskan dan porenti yang dimiki anak.
b. Pola perkembangan dapat di ramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian
perkembangan seorang anak dapat di ramalkan, Perkembangan berlangsung dari
tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
berkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
1) Ras/etnik atau bangsa
Anak yang di lahirkan dari ras/bangsa amerika, maka ia tidak memiliki faktor
herediter ras/ bangsa indonesia atau sebaliknya
2) Keluarga
Ada kecendrungan keluarga yang memiliki fostur tubuh tinggi, pendek, gemuk
atau kurus.
3) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal , tahun pertama
kehidupan dan masa remaja
4) Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak prempuan berkembang lebih cepat daripada anak
laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki
akan lebih cepat.
5) Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang
akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh
pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6) Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti
pada sindrom Down’s dan sindroma Turner’s.
b. Faktor luar (eksternal)
1) Faktor Prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin
b) Mekanis posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatokisis.
d) Endokrin
Diabetes Militus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperlapsia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radium dan sinar rotgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
sepeti, mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan demormitas anggota
gerak, kelainan kogenital mata mata, kelainan jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan
pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan
jantung kongenital.
g) Kelainan imunologi
Eritabaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan gologngan darah anatara
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam predaran janin, kemudian
melaui placenta masuk dalam predaran darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern
icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang di sebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak di ingingkan. Perlakuan salah/kekerasan mental pada
ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, afiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak
3) Faktor Pascasalin
a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan makanan yang adekuat
b) Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia , kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani
c. Lingkungan fisi dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan
yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia
tertentu (Pb, mercuri, rokok,dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak
d. Psikolog
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak di kehendaki
oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekoomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan
yang jelek dan ketidak tahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungn pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/srimulasi khusunya dalam keluarga
misalnya penyediaan alat mainan. Sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kartikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian
halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

5. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau.


a. Gerak kasar atau motoric kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar seperti duduk , berdiri, dan sebagainya.

b. Gerak halus atau motoric halus adalah aspek yang berhubungan denga
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, komunikasi
mengikuti perintah dan sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak ( makan sendiri,membereskan mainan selesai
bermain),berpisah dengan ibuk/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya, dan sebagainya.

6. Periode Perkembangan
a. Periode prenatal Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena
terjadi pembetukan organ dan system orga anak, selain itu hubungan antara
kondisi itu member dampak pada pertumbuhannya.
b. Periode bayiPeriode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari).
Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada
aspek kognitif, motorik dan social.
c. Periode kanak-kanak awalTerdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler
dan prasekolah (3-6 tahun).Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang
lebih lanjut pada usia prasekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
d. Periode kanak-kanak pertengahanPeriode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan
pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat dari pada perempuan dan
perkembangan motorik lebih sempurna.
e. Periode kanak-kanak akhir Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia
remaja pada usia 11-18 tahun.Perkembangannya yang mencolok pada periode ini
adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.

7. Perkembangan Anak Balita


Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita.
Perkembangankemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social emosional dan
intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moralserta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-
masa ini. Sehingga setiapkelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak
terdeteksi dan tidak ditanganidengan baik maka akan mengurangi kualitas
perkembangan. Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development
Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak balita yaitu :
a. Personal social (kepribadian/tingkah laku social) Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan
dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat, missal :
keterampilan menggambar.
c. Language (bahasa) Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti
perintah berbicara spontan.
d. Gross Motor (Motorik Kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan
sikap tubuh. Beberapa “milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti
taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat perkembangan yang
harus dicapai anak umur tertentu, misalnya :
1) 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu
kemudian
2) 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara
3) 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
4) 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
5) 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan
jari telunjuk dan ibu jari
6) 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

8. Fase Perkembangan pada masa usia Pra sekolah


Secara umum, aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra sekolah ini
dapat diuraikan sebagai berikut;
a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya. Seiring meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut berat
badan dan tinggi, maupun tenaganya, memungkinkan anak untuk lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan tanpa
bantuan orang tua.
Pada usia ini banyak perubahan fisiologis seperti pernapasan yang menjadi
lebih lambat dan dalam serta denyut jantung lebih lama dan menetap.
b. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode
preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi
mental secara logis. Periode ini juga ditandai dengan berkembangnya
representasional atau symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain menggunakan simbol-simbol seperti
bahasa, gambar, isyarat, benda, untuk melambangkan sesuatu atau peristiwa.
c. Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya
(dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau benda). Bersamaan dengan itu
berkembang pula perasaan harga diri. Jika lingkungannya tidak mengakui harga
dirinya seperti memperlakukan anak dengan keras, atau kurang menyayanginya
maka dalam diri anak akan berkembang sikap-sikap keras kepala, menentang, atau
menyerah dengan terpaksa.
d. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak pra-sekolah, dapat diklasifikasikan kedalam
dua tahap (sebagai kelanjutan dari dua tahap sebelumnya). Masa Ketiga (2,0-2,6
tahun) bercirikan;
1) anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna.
2) anak sudah mampu memahami memahami tetang perbandingan.
3) Anak banyak menanyakan tempat dan nama; apa, dimana, darimana, dsb.
4) Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan berakhiran.
Tahap Keempat (2,6-6,0 tahun) bercirikan;
1) Anak sudah menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya.
2) Tingkat berpikir anak sudah lebih maju
3) Anak banyak bertanya tentang waktu, sebab akibat melalui pertanyaan kapan,
mengapa, bagaimana.
e. Perkembangan Sosial
Pada usia anak pra-sekolah (terutama mulai usia 4 tahun), perkembangan
sosial anak sudah tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan
dengan teman sebayanya. Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini
adalah;
1) Anak mulai mengetahui aturan-aturan (lingkungan keluarga/lingkungan
bermain).
2) Sedikit-sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan.
3) Anak makin menyadari akan kepentingan diri dan kepentingan orang lain.
4) Anak sudah bisa bersosialisasi (bermain) dengan anak-anak yang lain.
f. Perkembangan Bermain
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena
setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Terdapat beberapa macam
permainan anak seperti;
1) Permainan fungsi (permainan gerak),ex: meloncat-loncat, berlarian dsb.
2) Permainan fiksi, ex: kuda-kudaan, perang-perangan dsb
3) Permainan reseptif atau apresiatif, ex: mendengar cerita, dongeng dsb
4) Permainan konstruksi, ex: membuat kue dari tanah, membuat rumah-rumahan
dsb
5) Permainan prestasi, ex: sepak bola, basket, dsb.
g. Perkembangan Kepribadian
Masa anak-anak awal ini lazim disebut masa Trotzalter atau periode
perlawanan atau masa krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang
signifikan dalam dirinya, yaitu dia mulai sadar akan Aku-nya, dia menyadari
bahwa dirinya terpisah dari lingungannya atau orang lain, dia suka menyebut
nama dirinya apabila bericara dengan orang lain
h. Perkembangan Moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara, dan teman sebaya) melalui pengalaman
berinteraksi dengan orang lain. Pada saat mengenalkan konsep-konsep baik buruk,
benar salah, orang tua hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya,
seperti; mengapa harus gosok gigi sebelum tidur, mengapa harus mencuci tangan
sebelum makan, mengapa tidak boleh membuang sampah sembarangan.

i. Perkembangan Kesadaran Beragama


Secara umum, kesadaran beragama pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut ;
1) Sikap keagamaannya masih bersifat reseptif (menerima) meski banyak
bertanya.
2) Penghayatan secara rohaniah masih superficial (belum mendalam) meski telah
ikut berpartisipasi dalam beribadah.

9. Tugas Perkembangan
Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan
menurut (Havighurst) :
a. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)
1) Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
2) Belajar makan-makanan padat.
3) Belajar berbicara.
4) Belajar buang air besar dan kecil.
5) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan
orang lain.
8) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
b. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
1) Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2) Belajar bergaul dengan teman sebaya.
3) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
4) Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
5) Mengembangkan kata hati.
6) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
7) Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
c. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
1) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
2) Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
3) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5) Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
6) Memilih dan mempersiapkan karier.
7) Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
8) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
bagi warga negara.
9) Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
d. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
1) Memilih pasangan.
2) Belajar hidup dengan pasangan.
3) Memulai hidup dengan pasangan.
4) Memelihara anak.
5) Mengelola rumah tangga.
6) Memulai bekerja.
7) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
8) Menemukan suatu kelompok yang serasi.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan pada fase perkembangan tertentu hendaknya
dikuasai oleh setiap individu sebab tugas-tugas perkembangan pada suatu sisi
merupakan harapan atau tekanan sosial.
1) Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan
adalah: normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, motivasi
untuk berkembang dan kelancaran dalam menguasai tugas-tugas
perkembangan sebelumnya.
2) Faktor eksternal
Penguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi pula oleh
faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orang tua, lingkungan sekolah,
lingkungan pergaulan, dst

10. Jenis jenis Perkembangan


a. Perkembangan minat Suatu reaksi rasa yang mendorong seseorang melakukan
aktifitas karena adanya hubungan dan partisipasi hingga menghasilkan perubahan
positif dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi minat seseorang yaitu:
1) Faktor dari dalam (intrinsik), yaitu sifat pembawaan, Minat dari dalamterdiri
dari tertarik atau rasa senang pada kegiatan, perhatian terhadapsuatu kegiatan
dan adanya aktivitas atau tindakan akibat rasa senangmaupun perhatian.
2) Faktor dari luar (ekstrinsik), diantaranya keluarga, sekolah danmasyarakat
sekitar.
b. Perkembangan keterampilan motoric
Keterampilan motorik terjadi ketika otak, sistem saraf dan otot semua bekerja
sama untuk membuat gerakan-gerakan.
1) Perkembangan Usia Perkembangan setiap usia berbeda.
2) Tercapainya Kematangan Organ-organ Fisiologis
c. Perkembangan sosialisasi
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi, dan bekerja sama.
d. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang menandai seseorang
dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.
e. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen
seseorang. Sikap  perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan  pada situasi tertentu. Kepribadian seseorang
tidak dapat diukur dengan angka tetapi dapat dilihat dan dirasakan dan kepribadian
tersebut realtif berbeda beda.

11. Karateristik Perkembangan


a. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
(Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi
empat aspek, yaitu :
1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi;
2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan
4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

b. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah
merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam
tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam
berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk
memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan
berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan.
Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga
yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
1) Motorik Gerakan Kasar
Perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar, dan menangkap, serta menjaga keseimbangan.
Kegiatan ini diperlukan dalam meninkatkan keterampilan koordinasi gerakan
motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat mnyenangi kegiatan fisik yang
mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi. Pada usia 5 atau 6 th
keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah, anak pada masa ini
menyukai kegiatan lomba seperti balapan sepeda, atau kegiatan lain yng
mengandung bahaya.
2) Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara
lain :
a) Anak Usia 5 Tahun
(1) Mampu melompat dan menari
(2) Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
(3) Dapat menghitung jari – jarinya
(4) Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
(5) Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
(6) Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
(7) Mampu membedakan besar dan kecil
b) Anak Usia 6 Tahun
(1) Ketangkasan meningkat
(2) Melompat tali
(3) Bermain sepeda
(4) Mengetahui kanan dan kiri
(5) Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
(6) Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
c) Anak Usia 7 Tahun
(1) Mulai membaca dengan lancar
(2) Cemas terhadap kegagalan
(3) Peningkatan minat pada bidang spiritual
(4) Kadang Malu atau sedih
d) Anak Usia 8 – 9 Tahun
(1) Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
(2) Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
(3) Ketrampilan lebih individual
(4) Ingin terlibat dalam sesuatu
(5) Menyukai kelompok dan mode
(6) Mencari teman secara aktif.
e) Anak Usia 10 – 12 Tahun
(1) Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang
berhubungan dengan pubertas mulai tampak
(2) Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur
pakaian sendiri , dll.
(3) Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
(4) Mulai tertarik dengan lawan jenis.

c. Perkembangan Intelektual
Piaget membangi empat tahapan perkembangan intelektual/ kognitif, yaitu
1) tahap sensori motoris,
2) tahap praoperasional,
3) tahap operasional konkret dan
4) tahap operasional formal.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI .2015. Buku Stimulasi,deteksi dan revisi dini tumbuh kembang
anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Edisi Jakarta 2012

Soetjiningsih.2016.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta :EGC

Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika

Hurlock, E. B. (2015). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Whalex dan Wone, 2015. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-


muksing2a2-5767-2-babii.pdf. Diakses pada tanggal 5 Desember 2021, pukul 16.00
WIB

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27110/4/Chapter%20II.pdf. . Diakses pada


tanggal 5 Desember 2021, pukul 16.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai