KELUARGA BERENCANA
2. Tujuan
Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran,
mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksi wanita.Serta
mencapai keluarga yang sejahtera.
Menurut Imbarwati (2009) kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan
untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat
kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha pembangunan yang lain
selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
3. Strategi Pelaksanaan KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
a. Strategi dasar
1) Meneguhkan kembali program di daerah
2) Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
1) Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
2) Peningkatan kualitas program dan program prioritas
3) Penggalangan dan pemantapan komitmen
4) Dukungan regulasi dan kebijakan
5) Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
4. Jenis-jenis
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi, diantaranya:
a. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone sintetik
disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja disebut
Mini Pil atau Pil Progestrin.
Cara Kerja
1) Menekan ovulasi
Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan terjadi ovulasi
(tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan terjadi kehamilan.
2) Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
3) Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses
implantasi
4) Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
Efektivitas
Efek Samping
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunang-
kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulan-
bulan.
b. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secara
suntikan/injeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan
hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas dua
hormone sebagai contoh jenis suntikan yg terdiri 1 hormon adalah Depo
Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat. Sedangkan yg terdiri dari
atas dua hormone adalah Cyclofem dan Mesygna.
KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang
menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersedia untuk
sterilisasi.
Cara Kerja
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2
bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
Efektivitas
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.
Keuntungan
1) Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
2) Dapat dipakai dalam waktu yang lama
3) Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
Baik untuk Wanita yang:
1) Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
2) Lebih suka disuntik daripada makan pil
3) Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
4) Mungkin tidak ingin punya anak lagi
5) Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
Kontraindikasi
1) Hamil atau disangka hamil
2) Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
3) Tumor/keganasan
4) Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat,
varices
Efek Samping
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan adalah mual,
BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2 gejala tersebut hilang
setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek samping
dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston, dan Noristeat yg
sering dijumpai adalah menstruasi tidak teratur, masa menstruasi akan lebih
lama, terjadi bercak perdarahan bukan mungkin menjadi anemia pada beberapa
klien.
3. Intervensi Keperawatan
PPNI.
(2018)StandarIntervensiKeperawatanIndonesia:DefinisidanTindakanKepera
watan,Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI