Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk


hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat.Guna mewujudkan visi dan misi tersebut
berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di
rumah.Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang
diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan
benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik
keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan,
maupun surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan
praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban
profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat tahun 2010.
Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus
dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan
dimasyarakat maupun dirumah pasien.Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien
disebut Home Care.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu
dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni
melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang
mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah.
Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan
dirumah atara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan,
tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Konsep Home Care/Home Health Nursing (private practice)?

1
C. TUJUAN

Tujuan Umum

Mengetahui konsep home care/ home health nursing (private practice)

Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian dari home care


2. Mengetahui tujuan home care
3. Mengetahui alasan keluarga memilih home care
4. Mengetahui apa keuntungan home care
5. Mengetahui bentuk-bentuk home care
6. Mengetahui peran dan tanggung jawab perawat dalam home care
7. Mengetahui mekanisme perawatan kesehatan dirumah
8. Mengetahui persyaratanpasien yang menerima perawatan di rumah
9. Mengetahui pembiayaan home care
10. Mengetahui permasalahan dalam home care

D. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari home care
2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan home care
3. Mahasiswa mampu mengetahui alasan keluarga memilih home care
4. Mahasiswa mampu mengetahui apa keuntungan home care
5. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk-bentuk home care
6. Mahasiswa mampu mengetahui peran dan tanggung jawab perawat dalam home care
7. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme perawatan kesehatan dirumah
8. Mahasiswa mampu mengetahui persyaratan pasien yang menerima perawatan di
rumah
9. Mahasiswa mampu mengetahui pembiayaan home care
10. Mahasiswa mampu mengetahui permasalahan dalam home care

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HOMECARE

Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.

Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang direncanakan
dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang diatur berdasarkan perjanjian
bersama. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001) menyatakan home health care
adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi
kesehatannya.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan yang
dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam
keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah
yang panjang.

Di beberapa negara maju,” home care “ (perawatan di rumah ), bukan merupakan konsep
yang baru, tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859 yang dia
namakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk
mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit.
Dari beberapa literatur pengertian “home care” adalah:

a. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang sudah
termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning ) dan dapat dilaksanakan oleh
perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di mana pasien berada, atau tim
keperawatan khusus yang menangani perawatan di rumah.

3
b. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga, sebagai tindak
lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.

c. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang keperawatan


kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga
di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit termasuk penyakit terminal.

Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan,
dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi
pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja (kontrak)
(warola,1980 dalam Pengembangan Model Praktek Mandiri keperawatan dirumah yang
disusun oleh PPNI dan Depkes).

B. TUJUAN HOME CARE

Setelah menyampaikan Definisi Keperawatan Home Care atau yang lebih dikenal dengan


sebutanHome Care Nursing, asal muasal atau Sejarah Keperawatan Home Care, Kualifikasi
Perawat Keperawatan Home Care serta siapa saja yang menjadi Pasien Keperawatan Home
Care.Sekarang akan disampaikan apa saja yang menjadi Tujuan dan Manfaat Keperawatan
Home Care. 
Tujuan Dasar dari Keperawatan Home Care adalah:

1. Meningkatkan “support system” yang adekuat dan efektif, serta mendorong


digunakannya pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecacatan
3. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh anggota
keluarga, serta memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang peningkatan
kesehatan dan pencegahan
4. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga
5. Meningkatkan kesehatan lingkungan

4
Tujuan tersebut digunakan untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah-masalahnya
yang oleh Simmons (1980) dikategorikan menjadi :

 Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.


 Penyimpangan status kesehatan.
 Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
 Dinamika dan struktur keluarga.

C. ALASAN KELUARGA MEMILIH HOME CARE

Adapun manfaat home care bagi keluarga dan perawat adalah :


a.    Bagi klien dan keluarga
·         Program Home Care dapat membantu biaya rawat inap yang makin mahal, karena
dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, tranportasi dan konsumsi keluarga.
·         Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit.
·         Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri.
·         Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan oleh ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikan.
b.    Bagi perawat
·         Memeberikan variasi lungkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama.
·         Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

D. KEUNTUNGAN HOME CARE


1. Bagi Klien dan Keluarga :
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan
konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri

5
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat. Oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya sangat bermanfaat.
2. Bagi perawat :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama.
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah kilen, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat
c. Data dan minat pasien
3. Bagi rumah sakit :
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan
home care yang dilakukanya
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

E. BENTUK-BENTUK HOME CARE

Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di
rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus
khusus yang di jumpai di komunitas.

Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:


·         Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
·         Klien dengan penyakit gagal jantung,
·         Klien dengan gangguan oksigenasi,
·         Klien dengan perlukaan kronis,
·         Klien dengan diabetes,
·         Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
·         Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
·         Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
·         Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
·         Klien dengan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :

6
·         Klien dengan post partum,
·         Klien dengan gangguan kesehatan mental,
·         Klien dengan kondisi usia lanjut,
·         Klien dengan kondisi terminal.

1.      Berdasarkan fokus masalah kesehatan


Berdasarkan jenis  malasah kesehatan yang dialami oleh klien, pelayanan keperawatan di
rumah (home care) di bagi tiga kategori yaitu :
a.       Layanan perawatan klien sakit
Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan
pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah.
Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan
mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
b.      Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah
melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi
terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
c.       Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hipertensi,
masalah-masalah kejiwaan dan asuhan paa anak. 

2.      Berdasarkan institusi penyelenggara
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care (HC), antara lain:
a.        Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama berlangsung dilakukan adalah
dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia)
yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien
yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal
ini dilakukan oleh Visiting Nurse (VN)

b.       Institusi Sosial
7
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan tidak memungut
biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan penyandang
dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah kepada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan Tuhan.

c.        Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik mandiri baik
perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak berorientasi “not for
profit service”

d.       Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)


Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit, karena masih
memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah. Alasan munculnya
jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam alasan Home Care (HC) diatas,
adalah :
-  Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk
melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu post partum normal hanya
dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang baik, cara
merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum ibu, senam post partum,
dll) belum dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian ibu masih kurang.
-  Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang dirawat dirumah
sakit.
-  Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan biaya yang
besar
-  Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan
meningkatkan kepuasan klien maupun perawat. Hasil penelitian dari “Suharyati” staf dosen
keperawatan komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RSHS Bandung menunjukkan
bahwa konsumen RSHS cenderung menerima program HHC (Hospital Home Care) dengan
alasan ; lebih nyaman, tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih mempercepat
tali kekeluargaan (Suharyati, 1998)

3.      Berdasarkan Pemberi Layanan


8
a.      Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter harus sudah
menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan kepada pasien. Rencana
perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan,
frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional,
aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
b.      Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak langsung. Direct
care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang membutuhkan kontak fisik dan
interaksi face to face. Aktivitas yang termasuk dalamdirect care mencakup pemeriksaan fisik,
perawatan luka, injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct
care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga bagaimana menjalankan
suatu prosedur dengan benar. Indirect care terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan
kontak personal dengan perawat. Tipe perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan
sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia perawatan
di rumah sakit.
c.        Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada pasien di rumah.
Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung dan tidak langsung. Perawatan
langsung meliputi: penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan
berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung meliputi
konsultasi dengan petugas home care lain dan berkontribusi dalam konferensi perawatan
pasien.
d.       Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien mengembangkan dan
memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa. Speech pathologist juga bertugas memberi
konsultasi kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalah
gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.
e.       Social wolker (pekerja social)
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan faktor sosial,
emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan mereka.
f.         Homemaker/home health aide

9
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai level kemandirian
dengan cara sementara waktu memberikan personal hygiene. Tugas tambahan meliputi
pencahayaan rumah dan keterampilan rumah tangga lain (Bukit, 2008).

F. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM HOME CARE

Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud disini adalah peran
perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang
terkait dengan pelayanan yang di berikan.
Berdasarkan pada penjabaran tentang tujuan pelayanan keperawatan di rumah,
hubungan perawat klien dengan keluarga, serta standard dan tanggung jawab perawat,
tampak jelas bahwa kunjungan rumah yang dilakukan oleh perawat-perawat puskesmas di
Indonesia merupakan cikal bakal timbulnya perawatan keperawatan di rumah secara
professional. Selanjutnya, kegiatan kunjungan rumah perlu diorganisir secara kelembagaan,
selain itu, diperlukan adanya standard yang mengatur peran dan tanggung jawab perawat
dalam melaksanakan perawatan di rumah serta lembaga yang mengatur administrasi dan
pembayaran untuk perawatan yang dilakukan.   (Sri Setyowati, S,Kep & Arita Murwani,
S.Kep, 2007 )
Perawat sebagai Advokator menjadi sangat penting bagi pasien untuk melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk mengetahui tentang
penyakitnya, menjadi mediator dan melindungi pasien.
Pelayanan perawatan yang berfokus pada hasil pencegahan, edukasional,
penyembuhan, dan rehabilitasi jangka panjang. Klien yang mendapat perawatan di rumah
mencakup berbagai populasi yang terdiri dari semua usia, dengan beragam masalah kesehatan
dan keluarga dengan struktur dan latarbelakang budaya yang beda. Klien perawatan rumah
memiliki beragam masalah yang mencakup ketunadayaan, masalah perinatal, penyakit jiwa,
dan penyakit akut dan kronik. (Buku Ajar Fundamental keperawatan, 2010)

1.    Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan  pelayanan, dengan fungsi :


a.    Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
b.    Menyusun rencana pelayanan
c.    Mengkoordinir akifitas tim
10
d.   Memantau kualitas pelayanan

2.    Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi :


a.    Melakukan pengkajian komprehensif
b.    Menyusun rencana keperawatan
c.    Melakukan tindakan keperawatan
d.   Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
e.    Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif
f.     Melibatkan keluarga dalam pelayanan
g.    Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
h.    Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
i.      Mendikumentasikan asuhan keperawatan.

G. MEKANISME PERAWATAN KESEHATAN DIRUMAH

Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat


merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas,
namun klien dapat langsung menghubungi agens pelayanan keperawatan di rumah atau
praktek keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu  olehdokter untuk
menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak.
2.      Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat dirumah, maka
dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi
perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan menentukan
masalahnya dan membuat  perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan  apa yang  akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis
pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3.      Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di
rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana  yang direkrut  oleh
pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator 
kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui
oleh koordinator kasus.

11
4.      Secara periodik koordinator kasus  akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap 
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan (Ode, 2012)

Proses Pelayanan Home Care


a.     Persiapan
1)        Pastikan identitas pasien
2)        Bawa denah/penunjuk tempat tinggal pasien
3)        Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4)        Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
5)        Siapkan file asuhan keperawatan
6)        Siapkan alat bantu media untuk pendidikan

b.      Pelaksanaan
1)        Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2)        Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3)        Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4)        Membuat rencana pelayanan
5)        Lakukan perawatan langsung
6)       Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dan lain-lain
7)        Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
8)        Dokumentasikan kegiatan

c.       Monitoring dan Evaluasi


1)        Keakuratan data kelengkapan pengkajian awal
2)        Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3)        Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana

d.      Proses Penghentian Pelayanan Home Care, Dengan Kriteria :


1)        Tercapai sesuai tujuan
2)        Kondisi pasien stabil
3)        Program rehabilitasi tercapai secara maksimal
4)        Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5)        Pasien di rujuk
6)        Pasien menolak pelayanan lanjutan

12
7)        Pasien meninggal dunia

H. PERSYARATAN PASIEN YANG MENERIMA PERAWATAN DIRUMAH

Persyaratan klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah adalah :


1.      Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi pendamping
bagi klien dalam berinteraksi  dengan pengelola.
2.      Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (informed consent).
3.      Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan di rumah
untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan haknya dalam menerima pelayanan (Bukit,
2008).

Proses Penerimaan Kasus


a.       Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b.      Pimpinan home care menunjuk koordinator kasus untuk mengelola kasus
c.       Koordinator kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus.

I. PEMBIAYAAN HOME CARE

Pembiayaan Sarana Dan Prasarana Dan Obat-Obatan 


Nama barang Harga Keterangan
Suction pump Rp. 300.000/bln 1 x Pemakaian
Kasur Dekubitus Rp. 200.000/bln 1 x pemakaian
Kursi Roda Strecher Rp. 200.000/bln selama perawatan home care
Oksigen 1 kubik Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian
Inhalasi/Nebilizer Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian
Ventilator Rp. 500.000/hari selama perawatan home care
Tempat tidur manual 3 posisi Rp. 300.000/hari selama perawatan  home care
Harga Alkes Dan Obat
Nama barang Harga Keterangan
NGT no 8 s/d 20 Terumo Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian
Xylocain Jelly 2% 10mg Rp. 50.000/pcs 1x pemakaian
Spuit 50cc TIP Terumo Rp. 30.000/pcs selama perawatan home care
Spuit 5cc Terumo Rp. 2.000/pcs 1 x pemakaian

13
Spuit 10cc Terumo Rp. 2.500/pcs 1 x pemakaian
Spuit 3cc Terumo Rp. 1.500/pcs 1 x pemakaian
Handscoon Sensi Glovers Rp. 40.000/box 1 x pemakaian
WFI 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian
NaCl 0,9% 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian
Handscoon Gamex no 6 s/d 8 Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian
Urine Bag Adult Rp. 10.000 1 x pemakaian
Folley Catheter no 8 s/d 24 Rp. 18.000/pcs 1 x pemakaian
yellow
Folley Catheter Rusch no 8 Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian
s/d 24 Gold
Folley Catheter no 18 Silicon Rp. 22.000/pcs 1 x pemakaian
Coated
Folley Catheter no 14 s/d 24 Rp. 100.000/pcs 1 x pemakaian
Silicon White Rusch
Wing Neddle no 23 & 25 Rp. 7.000/pcs 1 x pemakaian
Makro Set Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian
Venflon no 18 s/d 24 Rp. 30.000/pcs 1 x pemakaian
Obat Inhalasi (berotec, Rp. 20.000 1 x pemakaian
bisolvon, nacl)
Kassa sterile 10pcs Rp. 1.500 1 x pemakaian

Contoh Biaya Pelayanan Home Care


Kunjungan dan perawatan paramedis:
1.      Rp 50.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius 5-30 km)
2.      Rp 75.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius >30 km)
3.      Rp 30.000 untuk 1 kali kunjungan (radius <5 km)
Konsul dan kunjungan dokter:
1.      Kunjungan ke rumah penderita: Rp 250.000,- per kunjungan sesuai radius di atas.
2.      Konsul via telepon (hp): Rp50.000,- per hari (1 kali)
Sudah termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan konsultasi.
Untuk pemasangan kateter                       = Rp. 30.000/tindakan
Untuk Pemasangan NGT                         = Rp. 30.000/tindakan

14
Untuk pemasangan infuse                        = Rp. 40.000/tindakan
Tindakan Suctioning                                = Rp. 30.000/tindakan
Untuk perawatan luka dan ganti balutan = Rp. 30.000/tindakan
Jika ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya                = Rp. 30.000/tindakan

J. PERMASALAHAN DALAM HOME CARE

Di awal perjalanannya home care nursing sesungguhnya merupakan bentuk


pelayanan yang sangat sederhana, yaitu kunjungan perawat kepada pasien tua atau lemah
yang tidak mampu berjalan menuju rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya untuk
membayar dokter di rumah sakit atau yang tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan
karena strata sosial yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga merupakan inisiatif pemuka
agama yang care terhadap merebaknya kasus gangguan kesehatan. Perawat yang
melakukannya dikenal dengan istilah perawat kunjung (visiting nurse). Bentuk intervensi
yang diberikan berupa kuratif dan rehabilitatif.
Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem pelayanan
keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga berharap mendapatkan
sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan keperawatan dirumah sakit.adapun klien
dan keluarga memutuskan untuk tidak menggunakan sistem ini, mungkin saja ada
pertimbangan-pertimbangan yang menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah
ini terdapat tentang pro dan kontra home care di Indonesia.

Pro home care berpendapat :

1. home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal oleh
klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu
adaptasi.
2. home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara
focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa
pasien.
3. home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien, dimana
pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif (biopsikososiospiritual).
4. home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang berikan
hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.

15
5. home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah
daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
6. home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor
kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami
perubahan pola dan perawatan klien.
7. home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat sambil
melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
8. home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan pelayanan
dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan sekaligus
dalam home care.
9. pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang
diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan
perawatan yang dilakukan keluarga.

Kontra home care berpendapat :

1. home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan agency yang
belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
a. dokter spesialis.
b. Petugas laboratorium.
c. Petugas ahli gizi.
d. Petugas fisioterafi.
e. Psikolog dan lain-lain.

2. home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan
menggunakan tenaga kesehatan secara individu.
3. klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai unit-
unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :

a. Unit diagnostik rontgen

b. Unit diagnostik CT scan.

c. Unit diagnostik MRI.

d. Laboratorium dan lain-lain.

16
4.      pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan total,
misalnya: klien dengan koma.

5. tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana


keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya
home care.
6. pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :

a. fasilitas resusitasi

b. fasilitas defibrilator

7. jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat ketergantungan
klien dan keluarga pada perawat
Faktor Penghambat Dalam Pelayanan Home Care
1.      Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan
Home Care.
2.      Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi Jarak
wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari pihak rumah
sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan rumah susun yang
berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang mendukung untk proses
penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini menyebabkan persepsi masyarakat kurang
baik terhadap keberadaan home care.
3.      Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
4.      Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
5.      Terbatasnya tenaga kesehatan
6.      Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu,
tenaga dan    biaya,
7.      Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
8.      Ketergantungan penderita dan atau keluarga,
9.      Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
10.  Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang
diperlukan.

17
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care merupakan bagian
integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu,
keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang mereka hadapi.Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat
menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain
yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat
layananhome care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah
dengan kondisi rumah yang memadai.

B.     SARAN
a.       Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP, harus
kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
b.      Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home care, manicotti
anjuran dari perawa, membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan dapat bersifat
kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://artikel-perawat.blogspot.com/2016/10/home-care-dan-bentuk-bentuk-layanannya.html
diakses pada tanggal 24 Januari 2019, pukul 21.15 WIB

http://herani24.blogspot.com/2014/02/keuntungan-program-homecare.html diakses pada tanggal


25 Januari 2019, pukul 19.20 WIB

http://debbynatalia-keperawatan.blogspot.com/2014/08/makalah-home-care.html diakses pada


tanggal 25 Januari 2019, pukul 20.00 WIB

Depkes. RI. 2002.  Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri


Keperawatan .Pusgunakes, Jakarta
Depkes, R.I. (2002). Pedoman Penerapan Home Care. Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik.
Rice, R. (2000), Home Health Nursing Practice, Concept and Application. California
Addison-Wesley Pub Co.
http://qurrotuainin.blogspot.com/2015/01/kualifikasitujuandan-manfaat-tenaga.html diakses pada
tanggal 25 Januari 2019, pukul 21.30 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai