TINJAUAN TEORI
Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Termasuk faktor genetik antara lain :
o jenis kelamin (seks) : anak wanita lebih cepat matang dalam perkembangan
dan anak laki-laki lebih cepat pertumbuhannya.
o suku bangsa atau bangsa (ras) : eropa lebih besar dan tinggi daripada asia.
Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisio-psiko sosial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
Faktor prenatal
Faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh tehadap tumbuh-kembang janin mulai
dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan :
cacat bawaan
kelainan letak (posisi janin) dalam uterus bisa menyebabkan :
- Talipes - Palsi fasialis
- Dislokasi panggul - Krania tabes
- Kortikolis konginetal
3. Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zatg teratogen-
misalnya obat-obatan seperti :
Thalidomide Metadion
Phenitoin Sitostatika (obat anti kanker)
Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis dapat
menyebabkan ;
BBLR Cacat bawaan
Lahir mati Retardasi mental
Keracunan logam berat (merkuri) pada ibu hamil dapat menyebabkan :
Mikro sekali
Palsi serebralis
di Jepang dikenal dengan penyakit Minamata.
4. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah :
a. Hormon somatotropin (growth hormone).
Disekresi oleh kelenjar hikises janin sekitar minggu ke-9. Produksinya
terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir.
Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin.
b. Hormon plasenta
Disekresid oleh plasenta dipihak ibu dan tidak dapatg masuk ke janin,
kegunaannya dalam fungsi nutrisi plasenta. Jika hormon ini tidak bekerja
dengan baik, maka makanan yang disalurkan oleh plasenta dari ibu ke janin
tidak dapat diserap sempurna oleh janin sehingga janin akan kekurangan
nutrisi dan mengalami BBLR.
c.Hormon teroid.
Hormon teroid mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak karena
mempunyai fungsi pada metabolisme proteein, karbohidrat dan lemak.
Hormon tersebut sudah diproduksi oleh janin sejak minggu ke-12. Jika terjadi
deffisiensi hormone tersebut, dapat terjadi gangguan pada pertumbuhan
susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan Retardasi Mental sehingga
pertumbuhan dan perkembangan janin tidak normal.
d. Hormon insulin.
Hormon insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang fungsinya untuk
merubah glukosa menjadi glikogen. Jika kelenjar pakreas tidak bekerja
sempurna maka hormon insulin tidak bisa merubah glukosa menjadi glikogen.
Glukosa akan menumpuk dan dapat mengibarkan proses metabolisme
terganggu.
5. Radiasi
Pada umur kehamilan kurang dari 18 minggu terjadi proses organgenesis.
Jika sebelum umur kehamilan 18 minggu terkena sinar radiasi proses
organogenesis terganggu sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak,
mikrosevali dan cacat bawaan.
6. Stress
Stress yang di alami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin. Contoh : karena stress nafsu makan ibu menjadi berkurang
sehingga nutrisi yang dialirkan ke janin menjadi berkurang. Janin yang
kekurangan nutrisi proses pertumbuhan dan perkembangan di dalam kandungan
terganggu sehingga kemungkinan besar terjadi cacat bawaan, kelainan kejiwaan
dan lain-lain.
7. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan :
- Abortus - Kern ikterus
- Hidrops Fetalis - Lahir mati
8. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat, dapat menyebabkan BBLR. Oksigen berfungsi membawa hemoglobin
yang mengangkut zat makanan dari ibu menuju janin. Jika terdapat gangguan
pada plasenta / tali pusat maka zat makanan tersebut tidak dapat secara sempurna
masuk ke janin. Hal tersebut menyebabkan BBLR
9. Infeksi
Ibu yang selama hamil terkena virus seperti Herpes simplex, rubella,
toxoplasmosis maka virus tersebut akan masuk ke sirkulasi darah janin, janin
akan tertular dan proses organogenesis terganggu mengakibatkan cacat bawaan.
Masa perinatal yaitu masa 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam pross tumbuh kembang otak. Trauma kepala
akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanent.
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain:
1. Lingkungan Biologis
a. Ras /Suku Bangsa
Ras Eropa memiliki pertumbuhan fisik lebih tinggi dan besar daripada ras Asia.
b. Jenis Kelamin
anak wanita lebih cepat matang dalam mental/psikologisnya daripada anak
laki-laki.
anak laki-laki pertumbuhan fisiknya lebih cepat dari pada anak perempuan.
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan.
c. Umur
Masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Pada masa
tersebut anak mudah sakit dn mudaah terjadi kurang gizi sehingga diperlukan
perhatian khusus.
d. Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak.
Makanan untuk pertumbuhan dipengaruhi oleh :
ketahanan makanan (food security)
keamanan makanan (food safety)
e. Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur misalnya pemeriksaan kesehatan dan
menimbang anak secara rutin di Posyandu setiap bulan akan menunjang tumbuh
kembang anak.
f. Kepekaan Terhadap Penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari
penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian imunisasi yang
dianjurkan sebelum anak berumur 1 tahun :
- BCG - Hepatitis B 3x
- Polio 3x - Campak
- DPT 3x
g. Penyakit Kronis
Penyakit menahun akan menggangu tumbuh kembang dan pendidikan anak.
h. Fungsi Metabolisme
Kebutuhan akan berbagai macam nutrient harus didasarkan atas
pertumbuhan fisik.
i. Hormon
Hormon-hormon yang berpengaruh antara lain :
Somatotropin/Growth hormon : pengatur utama pada pertumbuhan fisik.
Hormon tiroid : berfungsi dalam metabolisme protein, lemak, karbohidrat.
Maturasi tulang, pertumbuhan dan fungsi otak.
Glukokortikoid
Hormon-hormon seks : mempunyai peranan dalam fertilisasi dan
reproduksi.
Insulin like Growht factors (IGFs) : berperan pada pertumbuhan.
2. Faktor Fisik
a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.
b. Sanitasi
c. Keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya, kepadatan hunian)
d. Radiasi
3. Faktor- psikososial
a. Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang daripada anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
b. Motivasi Belajar
Meberikan ingkungan yang kondusif untuk belajar.
c. Ganjaran atau Hukuman yang Wajar
Jika anak berbuat benar maka wajib kita memberi ganjaran misalnya
pujian, ciuman dll, sedangkan mengkukum dengan cara yang wajar kalau anak
berbuat salah, masih dibenarkan.
d. Kelompok Sebaya
Teman sebaya diperlukan untuk proses sosialisasi dengan lingkunagan
anak.
e. Stress
Stress pada anak berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya
anak akan menarik diri, nafsu makan menurun dsb.
f. Sekolah
Pendidikan yang baik diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak.
g. Cinta dan kasih sayang
Anak memerlukan kasih sayang dan pelakuan yang adil dari orang tuanya
agar kelak menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih
sayangnya pula pada sesamanya.
1. Pengertian
Adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia
3 bulan sampai dengan 6 tahun.
2. Kegunaan KPSP
KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan,
gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.
7) Riwayat imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas terhadap penyakit-penykit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan
memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit
yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur
satu tahun sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT 3x, hepatitis B 4x, dan
Campak. Yang perlu dikaji adalah imunisasi apa saja yang telah diterima oleh anak
dan bagaiman reaksinya, apa saat lahir langsung diimunisasi.
Tabel 1. Jenis imunisasi, waktu pemberian dan reaksi yang ditimbulkan.
Jenis Waktu Imunisasi Reaksi yang
Imunisasi timbul
BCG Diberikan sejak lahir Dapat timbul
reaksi panas
Hepatitis-B Diberikan dalam waktu 12 jam
setelah lahir, dilanjutkan pada usia
1 dan 3-6 bulan. Interval dosis
minimal 4 minggu.
DPT Diberikan pada usia ≥ 6 minggu Dapat timbul
secara terpisah / secara kombinasi reaksi panas
dengan hepatitis B
Polio Polio 0 diberikan pada kunjungan
pertama selanjutnya diberikan pada
usia 2,5 bulan dengan interval
minimal 4 minggu
Campak Diberikan saat usia 9 bulan
(Hidayat,2008:55-58)
8) Riwayat Perkembangan
Mengkaji tonggak-tonggak pertumbuhan anak pada usia berapa saja.
b) Pola istirahat
Kebutuhan istirahat dan tidur
(1) Umur 0-6 bulan : 20-18 jam
(2) Umur 6-12 bulan : 18-16 jam
(3) Umur 1-5 tahun : 16-12 jam
(4) Umur 6-12 tahun : 11-9 jam
Gangguan tidur yang terjadi secara terus-menerus akan menghambat tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2009 : 25).
c) Pola kebersihan
Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun kebersihan lingkungan
memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan
perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit kulit dan
saluran pencernaan. Yang dikaji frekuensi berapa kali mandi, gosok gigi, ganti
baju, dan pakaian dalam sehari, dan lain-lain.
d) Pola eliminasi
Pada anak adakah gangguan saat BAB karena rawan terjangkit kuman di luar
rumah. Untuk BAK juga sangat penting untuk mengetahui akan kebutuhan
cairan sudah cukup atau belum.
e) Pola aktivitas
Aktivitas anak bermain perlu diperhatikan, orangtua harus mengarahkan agar
sesuai dengan proses kematangan perkembangan. Pada anak yang
mendapatkan atau terpenuhui kebutuhan bermain dapat terlihat pula adanya
suatu pola perkembangan yang baik (Hidayat, 2009 : 35).
10) Riwayat psikososial
Riwayat perkawinan orang tua, jumlah anggota keluarga, urutan anak, dan yang
mengasuh mempengaruhi dalan tumbuh kembang anak. Kemudian hal lain yang
terkait dengan psikososial adalah :
a) Stimulasi yang terarah dan teratur akan membuat anak akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat
stimualasi
b) Motivasi belajar yang ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan
yang kondusif untuk belajar
c) Ganjaran atau hukuman yang wajar akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi
anak untuk tidak mengulangi tingkah lakunya
d) Kelompok sebaya untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya
e) Cinta dan kasih sayang serta perlakuan yang adil dari orang tuanya
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : baik/cukup/lemah
b) Kesadaran : composmentis/somnolen/apatis
c) TTV :
Nadi
Denyut Nadi / menit
Umur
Istirahat/bangun Istirahat/ tidur Aktif/demam
Bayi lahir 100–180x/menit 80-160x/menit Sampai 220
1 minggu – 3
100-220x/menit 80-200x/menit Sampai 220
bulan
3 bulan – 2
80-150x/menit 70-120x/menit Sampai 220
tahun
2 tahun – 10
75-110x/menit 60-90x/menit Sampai 220
tahun
>10 tahun 55-90x/menit 55-90x/menit Sampai 220
Pernafasan
Rata-rata waktu
Umur Rentang
tidur
Neonatus 30 – 60 x/menit 35 x/menit
1bulan - 1tahun 30 – 60 x/menit 30 x/menit
1tahun – 2tahun 25 – 50 x/menit 25 x/menit
20 – 30
3tahun – 4tahun 22 x/menit
x/menit
5tahun – 9tahun 15 – 30 x/menit 18 x/menit
10 tahun/ > 15 – 30 x/menit 15 x/menit
Suhu Tubuh
Umur Suhu
3 bulan 37,50C
1 tahun 37,70C
3 tahun 37,20C
5 tahun 370C
2. Pemeriksaan Antropometri
a) Berat Badan normal :
1) Usia 3 – 12 bulann+9 =........kg
2
2) Usia 1 – 6 tahun2n + 8 =.......kg
4. Intervensi
a) Bila perkembangan anak sesuai umur (“ya” =9-10), lakukan tindakan berikut :
1) Berikan pujian pada ibu
2) Teruskan pola asuhan anak sesuai pola perkembanganya
3) Ikutkan anak di posyandu, BKB/PADU
4) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat
b) Bila perkembangan anak meragukan (“ya” =7-8), lakukan tindakan berikut :
5. Implementasi
Mengacu pada intervensi dan kondisi anak.
6. Evaluasi
Sesuai dengan kriteria hasil menggunakan metode SOA
Daftar Pustaka
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Pemkot Malang, Dinkes. 2007. Pedoman Pelaksana Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Malang: Dinkes.
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha
Medika.