DOSEN :
PITRI SUBANI, SST, M. KES
DISUSUN OLEH:
A. Pengertian
Deteksi dini tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah adalah
kegiatan pemerikasan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini
adanya penyimpangan/ masalah tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah,
maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai
waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus
melibatkan ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya
akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi, balita dan anak
prasekolah tersebut.
Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga perkembangan
kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita
berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksidini penyimpangan tumbuh
kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap
masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada penyimpangan, maka
dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita sebagai tindakan
koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya
kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu
dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk
kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya),
masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan
sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal. lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh
kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga
mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kemabang yang dapat dikerjakanoleh
tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya berupa :
1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan
status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya
masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor herediter
ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk,
atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan, dan pada masa remaja.
d. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Akan tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih
cepat.
e. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan
menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada
tumbuh kembang anak, contohnya seperti kerdil.
f. Kelainan kromosom
Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak.
1)Faktor prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan memengaruhi
pertumbuhan janin.
b) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club
foot.
c) Toksin/zat kimia
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Citomegali virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin
seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital.
g) Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin
dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin,
kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolysis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia
dan kerniktus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan mental
pada ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor persalinan
a) Gizi
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki
oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan.
e) Endokrin
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf
yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
1. Pelaksanaan
a. Topik : Pemeriksaan SDIDTK
b. Hari / Tanggal : Selasa, 02 Juni 2020
c. Waktu : 09.30 wib
d. Tempat : PAUD Kasih Ibu
e. Pelaksana : Bidan
f. Sasaran : Ibu yang memiliki balita
Dialog roleplay
Pada suatu hari petugas Puskesmas datang ke PAUD Kasih Ibu untuk melakukan
kegiatan pemeriksaan SDIDTK.
Bidan : Assalammualaikum
Ibu Kirana : Waalaikumsalam
Bapak Fillio : Waalaikumsalam
Bidan : Baik ibu bapak, perkenalkan saya bidan Nova dari Puskesmas Srikuncoro
Benteng, kebetulan hari ini kita ada kunjungan dari Puskesmas untuk melakukan
pemeriksan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak, ini
gunanya untuk mengetahui apakah anak ibu dan bapak sudah melalui
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai atau belum. Jika belum sesuai kita
harus menstimulasi anak agar tumbuh kembangnya sesuai. Baik kita mulai saja
ya, adek yang cantik ini siapa namanya?
Ibu Kirana : kirana
Bidan : kalo adek yang ganteng ini siapa namanya?
Bapak Fillio : Fillio
Bidan : berapa umurnya Fillio?
Bapak Fillio : 20 bulan
Bidan : kalau Kirana berapa umurnya?
Ibu Kirana : 3 Tahun
Bidan : baiklah karena usia 20 bulan belum waktunya diperiksa nanti kita periksa ketika
berusia 24 bulan, sekarang kita periksa Kirana. (menimbang berat badan anak,
mengukur tinggi badan, mengukur lingkar kepala, melakukan pemeriksan
berdasarkan kuisioner pra skrining perkembangan balita usia 36 bulan).
Setalah dilakukan pemeriksaan tumbuh kebang terhadap anak Kirana didapatkan hasil
dalam batas normal sehingga bidan menyampaikan hasilnya kepada Ibu Kirana.
Bidan : Ibu dari pemeriksaan tadi dapat kita lihat diumur anak ibu 36 bulan dengan
tinggi badan 89 Cm yang termasuk normal, sedangkan berat badannya 12,4 Kg
untuk anak perempuan dengan tinggi 89 Cm termasuk normal. Pertahankan berat
badannya kalau bisa ditingatkan ya bu, secara keseluruhan bisa dilatakan
perkembangan anak ibu sangat baik
Ibu Kirana : ya bu, terimakasih
Bidan : Demikian hasil kegiatan SDIDTK kita hari ini lebih dan kurannya saya mohon
maaf, saya akhiri wasalammualikum Wr Wb.