Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan bertujuan untuk mencapai
masyarakat sehat dimana aspek dasar Indonesia sehat 2011 memiliki visi untuk
mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan serta memiliki misi
dimana diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan,
menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, dan menciptakan
tata kelola kepemerintahan yang baik (Ratna Pudiastuti, 2011). Salah satu cara
untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan melakukan perawatan kesehatan.
Perawatan kesehatan masyarakat diperlukan untuk dapat melatih kemandirian
diantaranya melalui pembangunan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan
edukatif dan pendekatan perubahan perilaku ke arah positif dalam memelihara
kesehatannya.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka keberadaan petugas kesehatan
masyarakat yaitu salah satunya bidan bersama tim kesehatan lainnya sangat
diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sehingga, diperlukan pelayanan
kebidanan komunitas untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan
seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui,
masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, BBL dan
balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau
dukungan pada perempuan, keluarga, dan komunitasnya (Ratna Pudiastuti, 2011).
Sedangkan komunitas berasal dari bahasa latin communis yaitu sama, publik, dan
banyak. Menurut WHO (1974), komunitas adalah kelompok sosial yang
ditentukan dengan batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota yang satu
dengan yang lainnya. Sehingga, kebidanan komunitas adalah upaya yang
dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita
dalam keluarga dan masyarakat (Ratna Pudiastuti, 2011).
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak balita dalam keluarga dan
masyarakat. Masyarakat merupakan suatu bentuk sistem sosial dalam hubungan
dengan lingkungannya, akan berusaha mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan
seperti yang dikemukakan oleh Maslow maupun A. Khalish, termasuk didalamnya
untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan bagi
sebagian masyarakat sangat diperlukan mengingat rendahnya kemampuan dan
kemauan masyarakat dalam memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Disamping
itu, masyarakat khususnya di Indonesia memiliki budaya maupun tradisi setempat
seperti perawatan tali pusat dengan kemiri yang masih diyakini dan dipraktekkan
kepada anak-anak mereka. Sehingga, diperlukan strategi pelayanan kebidanan
komunitas yaitu salah satunya dengan melakukan pendekatan baik secara
edukatif, pelayanan pada masyarakat, wanita sebagai figur sentral, dan pendekatan
sosial budaya.
Berdasarkan hal tersebut, dipilihlah Desa Depeha sebagai tempat kegiatan
praktik kerja lapangan II yang dilaksanakan oleh UPT. Akademi Kebidanan
Singaraja. Desa Depeha adalah salah satu desa di Kecamatan Kubutambahan,
Kabupaten Buleleng. Perkembangan di desa ini cukup pesat karena didukung oleh
peran serta masyarakat dalam meningkatan pembangunan desa baik secara fisik
maupun non-fisik. Selain itu, Desa Depeha juga memiliki akses pelayanan
kesehatan dasar berupa puskesmas pembantu dan polindes, serta dukungan dana
untuk kegiatan kesehatan dan dana yang dialokasikan untuk bencana yang terjadi
di desa Depeha.
Namun, perkembangan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa belum
dapat diimbangi dengan pembangunan kesehatan terutama peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang ada di Desa Depeha. Berdasarkan data PWS KIA pada
bulan April 2015, cakupan K4 di Desa Depeha sebesar 21,43 %, cakupan deteksi
resiko tinggi oleh masyarakat sebesar 25 %, kunjungan nifas (KF3) sebesar 23,91
% dan kunjungan neonatal (KNL) sebesar 28,41 %, dan dari keempat hal tersebut
belum ada yang bisa mencapai target cakupan yang telah ditetapkan. Tentunya
dapat kita simpulkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap derajat kesehatan
masih sangat rendah.
Berdasarkan hal tersebut, selama mengikuti kegiatan praktik diharapkan
mahasiswa dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh institusi pendidikan
serta menemukan dan meminimalkan masalah-masalah yang ada dalam
masyarakat terkait masalah kesehatan selama kegiatan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan II.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komunitas dan
menerapkan peran serta fungsinya sebagai bidan pada suatu unit pelayanan
kesehatan di suatu wilayah secara mandiri dan komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mengenal masyarakat di desa melalui bidan dan tokoh masyarakat
2) Mengenal wilayah desa dengan mengumpulkan data PWS KIA 1 bulan
terakhir dan indikator desa siaga.
3) Menemukan masalah kesehatan yang ada di masyarakat
4) Melakukan analisis masalah yang ada di masyarakat berdasarkan data
PWS KIA dan indikator desa siaga yang diperoleh.
5) Menyusun rencana kegiatan dalam upaya mengatasi permasalahan
yang ada dengan melibatkan tokoh masyarakat.
6) Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dengan melibatkan
peran serta aktif masyarakat
7) Membina keluarga yang memiliki masalah kesehatan
8) Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan.
9) Melakukan pencatatan dan pelaporan di poskesdes atau pustu.

1.3 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1.1 Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan asuhan
kebidanan komunitas pada masyarakat yang ada di wilayah kerja sebuah
pelayanan kesehatan dasar (poskesdes/pustu).
1.2 Institusi Pendidikan
Laporan ini dapat menjadi sumber referensi atau bahan bacaan guna
mendukung proses belajar mengajar baik di kelas maupun di masyarakat serta
menjadi acuan dalam pelaksanaan dokumentasi kegiatan praktik selanjutnya.
1.3 Institusi Pelayanan/ Tempat Praktik
Dapat mengetahui permasalahan masyarakat khususnya yang berkaitan
dengan kesehatan yang terjadi di wilayah kerja poskedes Desa Depeha dan dapat
melakukan tindakan preventif, promotif dan kuratif bersama dengan sektor
terkait.
1.4 Masyarakat
Dapat mengenali permasalahan yang ada di masyarakat yang berkaitan
dengan masalah kesehatan khususnya terkait kesehatan ibu dan anak.

BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS DI DESA DEPEHA, KECAMATAN
KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG
2.1 Pengenalan Wilayah

2.1.1 Data Umum

2.1.1.1 Lokasi
Desa/ Kelurahan : Depeha
Kecamatan : Kubutambahan
Kabupaten : Buleleng
Desa Depeha terbagi menjadi 6 dusun yaitu Dusun Seganti, Dusun
Dauh Pura, Dusun Dangin Pura, Dusun Bingin, Dusun Pengubugan, dan
Dusun Sangglung.

2.1.1.2 Luas Wilayah


Luas Wilayah Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten
Buleleng adalah 895 Ha / 89,5 km.

2.1.1.3 Batas Wilayah


Adapun batas wilayah Desa Depeha, yaitu :
1) Timur : Ds. Tunjung.

2) Barat : Ds. Tamblang dan Ds. Bulian

3) Selatan : Ds. Tajun

4) Utara : Ds. Bukti

2.1.1.4 Struktur Organisasi

KAUR PEM
KETUA BPD
PLT. PERBEKEL I GD SUKARDI
I GD MANIK
I GD. CARMIKA

KAUR UMUM

NI MD. MURNI
SEKRETAR
IS

I GD
CARMIKA

KAUR KESRA

I GD MK.
TELUJUG

KAUR KEU

NI MADE
SUARSIDI

Ds. Ds. Dauh Ds. Ds. Ds. Ds.


Dangin Pura Seganti Sangglun Bingin Pengubun
Pura g gan
I Md. I Gd Sri I Nyoman
Gd. Baras Semarayu Nyarnya Ketut Suirga I Md.
Arianto na Suarsana Sukradika

2.1.1.5 Jumlah Penduduk Total


Jumlah penduduk total desa Depeha 5629 jiwa, jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 2913 jiwa, dan perempuan 2716 jiwa.

2.1.1.6 Jumlah Kepala Keluarga


Di Desa Depeha terdapat 1578 KK.
2.1.1.7 Mata Pencaharian Utama
Mata pencaharian utama penduduk di Desa Depeha adalah Petani &
Pekebun.

2.1.2 Data Khusus


2.1.2.1 Data KIA
1) Data Ibu Hamil
(1) Cakupan K1 dan K4

Grafik 2.1 Presentase Komulatif Cakupan K1 pada Bulan Mei Tahun


2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target cakupan K1 pada bulan Mei tahun 2015 sebanyak 41,67%


dan berdasarkan grafik di atas, masih ada wilayah dusun yang belum
dapat memenuhi target cakupan K1 yaitu Dusun Dangin Pura (21,43
%), Dusun Sangglung (11,76%), dan Dusun Pengubugan (27,78%),
Dusun Dangin Pura dan Dusun Sangglung belum dapat memenuhi
target cakupan K1 disebabkan karena beberapa ibu hamil mengikuti
suami ke daerah rantauan tempat dimana suami bekerja. Selain itu,
faktor pendukung lainnya yaitu keadaan ekonomi keluarga yang
lemah yang menyebabkan ibu hamil dan suami mencari pekerjaan ke
luar kota. Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat memenuhi
target cakupan K1 disebabkan karena memang benar jumlah ibu hamil
di dusun tersebut sedikit. Sehingga cakupan K1 pada bulan Mei 2015
di Desa Depeha sebesar 40,82%.

Grafik 2.2 Presentase komulatif cakupan K4 pada Bulan Mei


Tahun 2015 di Poskesdes Desa Depeha.

Target cakupan K4 pada bulan Mei tahun 2015 sebesar


40,83% dan pada grafik yang ditampilkan masih ada 5 dusun yang
belum dapat memenuhi target cakupan K4, sedangkan 1 dusun
lainnya yaitu Dusun Bingin (52,94%) sudah dapat memenuhi target
cakupan K4. Dusun Dangin Pura, Dusun Dauh Pura, Dusun
Seganti dan Dusun Sangglung belum dapat memenuhi target
cakupan K4 disebabkan karena beberapa ibu hamil mengikuti
suami ke daerah rantauan, tempat dimana suami bekerja. Selain itu,
faktor pendukung lainnya yaitu keadaan ekonomi keluarga yang
lemah yang menyebabkan ibu hamil dan suami mencari pekerjaan
ke luar kota. Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat
memenuhi target cakupan K4 disebabkan karena ibu hamil di
dusun tersebut merasa tidak perlu untuk melakukan pelayanan
antenatal sesuai dengan standar yaitu minimal 4 kali. Sehingga,
total cakupan K4 di Desa Depeha pada bulan Mei 2015 sebesar
32,65%.

(2) Deteksi Resiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan

Grafik 2.3 Presentase komulatif deteksi resiko tinggi oleh tenaga


kesehatan pada Bulan Mei tahun 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target deteksi resiko tinggi oleh tenaga kesehatan pada Bulan


Mei tahun 2015 sebesar 16,7%. Dari 6 dusun yang ada di Desa
Depeha terdapat 2 dusun yang memiliki ibu hamil dengan resiko
tinggi. Total deteksi resiko tinggi oleh tenaga kesehatan pada Bulan
Mei tahun 2015 sebanyak 10,00% .
(3) Deteksi Resiko Tinggi Oleh Masyarakat

Grafik 2.4 Presentase komulatif deteksi resiko tinggi oleh masyarakat


pada Bulan Mei tahun 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target deteksi resiko tinggi oleh masyarakat pada Bulan Mei tahun
2015 sebesar 25%, dari 6 dusun yang memiliki ibu hamil dengan
resiko tinggi hanya Dusun Pengubugan (20%) yang belum memenuhi
target. Sehingga total deteksi resiko tinggi di Desa Depeha pada Bulan
Mei 2015 sebesar 45,00%. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta
masyarakat di Desa Depeha sudah baik.

(4) Komplikasi Obstetri


Grafik 2.5 Presentase komulatif komplikasi obstetri pada Bulan Mei
tahun 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target komplikasi obstetri pada Bulan Mei tahun 2015 sebesar


33,33%, namun di masing-masing dusun tidak ditemukan komplikasi
obstetri.

2) Data Ibu Bersalinan/Persalinan


(1) Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Grafik 2.6 Presentase komulatif persalinan oleh tenaga kesehatan pada
Bulan Mei tahun 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target persalinan di tenaga kesehatan pada Bulan Mei 2015 sebesar


41,7% tetapi hanya 2 dusun dari 6 dusun yang memenuhi target
tersebut yaitu Dusun Dauh Pura (46,67%) dan Dusun Bingin
(56,25%). Dusun Dangin Pura dan dan Dusun Seganti belum dapat
mencapai target persalinan disebabkan karena beberapa ibu hamil
mengikuti suami ke daerah rantauan, tempat dimana suami bekerja.
Selain itu, faktor pendukung lainnya yaitu keadaan ekonomi keluarga
yang lemah yang menyebabkan ibu hamil dan suami mencari
pekerjaan ke luar kota. Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat
mencapai target persalinan disebabkan karena jumlah ibu hamil di
dusun tersebut sedikit. Sehingga total komulatif persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan di Desa Depeha sebesar 35,87% .

3) Data Ibu Nifas


(1) Kunjungan Nifas (KF1)

Grafik 2.7 Presentase komulatif kunjungan nifas (KF1) pada Bulan Mei
2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target capaian kunjungan nifas I (6 jam-3 hari) pada Bulan Mei


sebesar 41,67% tetapi dari 6 dusun yang ada di Desa Depeha, hanya 2
dusun yang sudah mampu memenuhi target yaitu Dauh Pura (46,67%)
dan Dusun Bingin (50,00%). Dusun Dangin Pura, Dusun Seganti, dan
Dusun Sangglung belum dapat mencapai target kunjungan nifas (KF 1)
disebabkan karena beberapa ibu hamil mengikuti suami ke daerah
rantauan, tempat dimana suami bekerja sehingga ibu hamil tersebut
bersalin di daerah tersebut dan jumlah ibu nifas (KF 1) di dusun
tersebut sudah sesuai dengan presentase persalinan oleh tenaga
kesehatan. Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat memenuhi
target kunjungan nifas disebabkan karena jumlah ibu nifas di dusun
tersebut memang sedikit dan presentase ibu nifas (KF 1) sudah sesuai
dengan presentase persalinan oleh tenaga kesehatan.
(2) Kunjungan Nifas (KF3)

Grafik 2.8 Presentase komulatif kunjungan nifas hari ke-29 s/d hari
ke-42 (KF3) pada Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target capaian kunjungan masa nifas hari ke-29 sampai dengan


hari ke-42 pada Bulan Mei sebesar 40,83%. Berdasarkan grafik di
atas, terdapat 2 dusun yang telah berhasil melebihi target cakupan
pelayanan nifas secara lengkap yaitu Dusun Dauh Pura (46,67%)
dan Dusun Bingin (50,00%). Dusun Dangin Pura, Dusun Seganti,
dan Dusun Sangglung belum dapat mencapai target kunjungan
nifas (KF 3) disebabkan karena beberapa ibu hamil mengikuti
suami ke daerah rantauan, tempat dimana suami bekerja sehingga
ibu hamil tersebut bersalin di daerah tersebut dan jumlah ibu nifas
(KF 3) di dusun tersebut sudah sesuai dengan presentase ibu nifas
(KF 1). Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat memenuhi
target kunjungan nifas disebabkan karena jumlah ibu nifas di dusun
tersebut memang sedikit dan presentase ibu nifas (KF 3) sudah
sesuai dengan presentase ibu nifas (KF 1).

4) Data Neonatus
(1) Kunjungan Neonatal 1 (KN1)

Grafik 2.9 Presentase komulatif kunjungan neonatal 1 (KN1) pada


Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target cakupan pelayanan neonatus 6-48 jam setelah lahir (KN1)


pada Bulan Mei sebesar 50,00%. Berdasarkan grafik di atas, terdapat 1
dusun yang telah berhasil mencapai target cakupan pelayanan tersebut
yaitu Dusun Bingin (53,33%). Dusun Dangin Pura, Dusun Seganti, dan
Dusun Sangglung belum dapat mencapai target kunjungan neonatal 1
(KN 1) disebabkan karena beberapa ibu hamil mengikuti suami ke
daerah rantauan, tempat dimana suami bekerja sehingga ibu hamil
tersebut bersalin dan melakukan kunjungan neonatal 1 di daerah
tersebut. Sedangkan, Dusun Pengubugan belum dapat memenuhi target
kunjungan neonatal 1 disebabkan karena jumlah ibu nifas yang
mempunyai bayi di dusun tersebut memang sedikit.
(2) Kunjungan Neonatal 3 (KNL)

Grafik 2.10 Presentase komulatif kunjungan neonatal 3 (KNL) pada


Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha
Target cakupan pelayanan neonatus lengkap (KNL) pada Bulan
Mei sebesar 40,8%. Berdasarkan grafik di atas, terdapat 3 dusun yang
telah berhasil mencapai target cakupan pelayanan tersebut yaitu Dusun
Dauh Pura (46,67%), dusun Bingin (53,33%) dan Dusun Seganti
(42,86%). Dusun Dangin Pura, Dusun Seganti, dan Dusun Sangglung
belum dapat mencapai target kunjungan neonatal 3 (KNL) disebabkan
karena beberapa ibu hamil mengikuti suami ke daerah rantauan, tempat
dimana suami bekerja sehingga ibu hamil tersebut bersalin dan
melakukan kunjungan neonatal 3 di daerah tersebut. Sedangkan, Dusun
Pengubugan belum dapat memenuhi target kunjungan neonatal 3
disebabkan karena jumlah ibu nifas yang mempunyai bayi di dusun
tersebut memang sedikit.

(3) Komplikasi Neonatal


Grafik 2.10 Presentase komulatif penanganan komplikasi neonatal pada
Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha
Pada Bulan Mei 2015 terdapat 1 dusun yang memiliki bayi dengan
komplikasi neonatal (2 bayi mengalami BBLR dan 1 bayi mengalami
Gemeli) yaitu Dusun Sangglung. Semua neonatus yang mengalami
komplikasi tersebut telah dirujuk ke RS.

5) Data Bayi
(1) Kunjungan Bayi
Cakupan pelayanan kesehatan bayi adalah cakupan bayi
yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali
pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Grafik 2.11 Presentase komulatif cakupan pelayanan kesehatan bayi
pada Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target pencapaian cakupan pelayanan kesehatan pada bayi/


kunjungan bayi pada Bulan Mei 2015 sebesar 37,50%, tetapi dari 6
dusun yang ada di Desa Depeha, hanya 2 dusun yang mampu
memenuhi target cakupan yaitu Dusun Dangin Pura (42,86%) dan
Dusun Pengubugan (73,33%). Dusun Dauh Pura, Dusun Bingin,
Dusun Seganti, dan Dusun Sangglung belum dapat memenuhi target
cakupan kunjungan bayi disebabkan karena ibu berserta bayinya
mengikuti kepala keluarga merantau ke daerah lain untuk bekerja.
Total presentase komulatif kunjungan bayi di Desa Depeha adalah
37,50%.

6) Data Balita
(1) Kunjungan Anak Balita
Grafik 2.12 Presentase komulatif kunjungan balita pada Bulan Mei
2015 di Poskesdes Desa Depeha

Target pencapaian kunjungan balita pada Bulan Mei 2015 sebesar


37,5%, tetapi dari 6 dusun yang ada di Desa Depeha, hanya 1 dusun
yang mampu memenuhi target cakupan yaitu Dusun Pengubugan.
Dusun Dauh Pura, Dusun Dauh Pura, Dusun Bingin, Dusun Seganti,
dan Dusun Sangglung belum dapat memenuhi target cakupan
kunjungan anak balita disebabkan karena ibu berserta balitanya
mengikuti kepala keluarga merantau ke daerah lain untuk bekerja.
Total presentase komulatif kunjungan balita di Desa Depeha pada
Bulan Mei adalah 30,77%.

7) Kunjungan Anak Balita Sakit

Anak Balita Sakit


No Dusun
L P Jml Kom
1 Dangin Pura 2 1 3 12

2 Dauh Pura 2 2 4 10

3 Bingin 1 1 2 7

4 Seganti 1 1 2 7

5 Sanglung 1 1 2 7

6 Pengubugan 1 1 2 10

Jumlah 0 0 15 53

8) Kunjungan Anak Balita di MTBS


Target pencapaian kunjungan balita pada Bulan Mei 2015 sebesar
50,00%, dari 6 dusun yang ada di Desa Depeha, semua dusun mampu
memenuhi target cakupan. Total presentase komulatif kunjungan balita
di Desa Depeha pada Bulan Mei adalah 73,58%
Grafik 2.13 Presentase komulatif kunjungan balita di MTBS pada
Bulan Mei 2015 di Poskesdes Desa Depeha

9) Rekap Laporan P4K


Data terlampir
10) Laporan Bulanan Kegiatan KIA
Data terlampir
11) Laporan Kematian Perinatal, Neonatal, dan Bayi
Data terlampir
12) Laporan Kesehatan Maternal
Data terlampir

2.1.2.2 Data Desa Siaga


1) Ketersediaan Forum Desa.
Desa Depeha memiliki forum yang dilakukan secara Musyawarah.
Musyawarah ini dilaksanakan oleh Masyarakat Depeha beserta
perangkat Desa Depeha tentang suatu permasalahan di desa tersebut
dilakukan sewaktu-waktu jika ada masalah.

2) Kader Kesehatan
Desa Depeha sudah memiliki 5 orang kader siaga aktif pada
masing-masing dusun. Pemilihan kader dilakukan secara aklamasi
dimana dusun yang ditunjuk diwajibkan mengirimkan 5 orang
perwakilan kader dusun untuk menjadi kader desa siaga aktif. Berikut
ini daftar nama beserta perangkat kader yang ada pada masing-masing
dusun antara lain.
(1) Kader Dusun Dauh Pura (Posyandu Kamboja)
a. I Made Semaraguna sebagai ketua.
b. Ni Made Septiarni sebagai sekretaris.
c. Ni Luh Ayu Anggreni sebagai bendahara.
d. Ni Luh Cinarci
e. Ni Ketut Suci
(2) Kader Dusun Pengubugan (Posyandu Tumbuh Kembang)
a. Made Sardika sebagai ketua.
b. Luh Warpini sebagai sekretaris.
c. Luh Suardani sebagai bendahara.
d. Ketut Ardiasi
e. Ketut Ardika
(3) Kader Dusun Sanglung (Posyandu Kumuda Sari)
a. I Made Garga sebagai ketua.
b. I Nyoman Budiarka sebagai sekretaris.
c. I Made Sukra sebagai bendahara.
d. Luh Sawitri
e. Nyoman Garmini
(4) Kader Dusun Bingin (Posyandu Bingin)
a. Ketut Somenadi sebagai ketua.
b. Nyoman Supami sebagai sekretaris.
c. Nyoman Suwirga sebagai bendahara.
d. Nyoman capa
e. Luh Partini
(5) Kader Dusun Dangin Pura (Posyandu Sandat)
a. Luh Supartini sebagai ketua.
b. Ni Nyoman Ariantini sebagai sekretaris.
c. Komang Sriasih sebagai bendahara.
d. Nyoman Meles
e. Komang Mastini
(6) Kader Dusun Seganti (Posyandu Nusa Indah)
a. Made Nyeneng sebagai ketua.
b. Cening Arci sebagai sekretaris.
c. Nyoman Darmadi sebagai bendahara.
d. Nyoman Arsa
e. Gede Pancala
3) Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar
Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang ada di desa Depeha yaitu
Puskesmas Pembantu yang berada di daerah Dusun Dauh Pura Desa
Depeha dan Polindes yang berada di Dusun Pengubungan Desa
Depeha. Terdapat 1 buah poskesdes dan 1 buah puskesmas pembantu
(pustu) di Desa Depeha. Pada masing-masing sarana pelayanan
kesehatan tersebut sudah terdapat 1 orang bidan di poskesdes dan 1
orang perawat di pustu yang tinggal dan menetap di tempat tersebut
dan siap memberikan pelayanan kesehatan 24 jam. Jarak dusun terjauh
ke Pelayanan kesehatan ± 500 meter.
4) Posyandu dan UKBM
Posyandu di Desa Depeha dilaksanakan di enam dusun yaitu
Dusun Pengubugan, Dusun Seganti, Dusun Dauh Pura, Dusun Dangin
Pura, Dusun Sangglung, dan Dusun Bingin. Posyandu dilaksanakan
setiap bulan secara aktif dimana Posyandu Sangglung setiap tanggal
11, Posyandu Seganti setiap tanggal 23, Posyandu Dauh Pura setiap
tanggal 24, Posyandu Dangin Pura setiap tanggal 18, Posyandu
Pengubugan setiap tanggal 26, dan Posyandu Bingin setiap tanggal 16.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap posyandu terdiri dari pendaftaran
peserta posyandu, penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang
balita, pencatatan hasil penimbangan, penyuluhan KIA dan gizi,
pelayanan dan konseling kesehatan gizi.
UKBM yang terdapat di Desa Depeha yaitu RBM atau rehabilitasi
berbasis masyarakat dibentuk tahun 2005 yang dikembangkan oleh
PKK dan Karang Taruna. Kegiatan yang dilakukan seperti senam
lansia, pengobatan gratis, penyuluhan tentang ibu hamil resti,
pemberian pmt yang dilaksanakan setiap tahun. RBM ini memiliki
Ketua Pelaksana yaitu Gede Mangku, pelaksana teknis dari PKK
bernama Nyoman Sariani Carmika, dan pelaksana teknis dari Karang
Taruna bernama Gede Seriawan.
5) Dukungan Dana
Dukungan Dana untuk kegiatan yang bersangkutan dengan
kesehatan diberikan oleh APB-Des atau Anggaran Perencanaan
Belanja Desa yang diimplikasikan dalam bentuk ADD atau Alokasi
Dana Desa.
Selanjutnya dukungan dana yang berikutnya disebut dengan
sumbangan tidak mengikat dari LPD dan Bumdes, dimana LPD
menyerahkan kedesa sebanyak 5% dari SHU, dan bumdes
menyerahkan sebanyak 2% dari SHU yang dialokasikan untuk
bencana yang terjadi di Desa Depeha.
6) Peran Serta Masyarakat
Peran Serta Masyarakat di desa Depeha dilakukan melalui program
RBM yang memiliki lembaga bernama LPM atau Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat, yang diketuai oleh Made Astawa, dan
didukung oleh Karang Taruna, PKK, dan Kelian Banjar. Tugas LPM
yaitu menyusun, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan
pembangunan desa baik secara fisik maupun non-fisik.
Pembangunan desa secara fisik antara lain pembangunan pasar,
pembangunan kantor perbekel, dan pembangunan sarana prasarana
yang diperlukan desa. Sedangkan pembangungan secara non-fisik
yaitu pelatihan pemangku, tata rias dan tata busana. Peran serta
masyarakat juga sangat aktif dalam memanfaatkan tempat pelayanan
kesehatan yang ada di sekitar desa Depeha.
7) Peraturan Desa
Peraturan Desa terdiri dari SK Perbekel tentang PHBS dan Pokja
dan Kelompok Posyandu.
8) Pembinaan PHBS
Pembinaan PHBS diberikan oleh Komang Pariwisadi, SKM
beserta kawan-kawan yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Buleleng, Gede Sudiana SKM dari Puskesmas Kubutambahan I, dan
Ibu Desak Ketut Juliantini AMd.Keb dari Polindes Desa Depeha.
Pembinaan ini dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali.

2.2 Analisa Masalah


Adapun analisa masalah yang dapat disimpulkan dari data yang ada adalah
sebagai berikut.

No Data Permasalahan

1. Terdapat 5 dusun dari 6 dusun yang Masih terdapat ibu hamil yang tidak
belum mampu mencapai target mendapatkan pelayanan antenatal
cakupan K4. sesuai standar

Belum tercapainya target cakupan


K4 sebesar 40,83% di Desa Depeha.

2. Terdapat 5 dusun yang banyak Masih tingginya ibu hamil dengan


ditemukan ibu hamil resti oleh faktor resiko tinggi.
masyarakat.

2.2.1 Prioritas Masalah


1) Masih terdapat ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar
No. Kriteria Skoring Skor Pembenaran

1. Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Kemungkinan ibu hamil mengalami


Ancaman
komplikasi pada saat persalinan
kesehatan
karena tidak teratur memeriksakan
kehamilanya kepelayanan kesehatan

2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki keinginan untuk


masalah dapat mengatasi masalah dengan
diubah: mudah memeriksakan kehamilannya ke
pelayanan kesehatan serta
memenuhi kebutuhan pada ibu
hamil sesuai dengan jadwal
kunjungan.

3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga yang memiliki ibu hamil


dapat dicegah: mau melakukan pemeriksaan ke
cukup pelayanan kesehatan untuk
memastikan kondisi ibu dan bayi
yang dikandungnya dalam komdisi
yang sehat.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Keluarga yang memiliki ibu hamil


masalah: resiko tinggi merasakan masalah
masalah tidak dengan kehamilan ibu namun
perlu segera menganggap masalah tidak
ditangani memerlukan penanganan segera
untuk ditangani.

Skor Total 23/6

2) Masih terdapat ibu hamil dengan faktor resiko tinggi dan


kurangnya peran aktif masyarakat mengenali faktor resiko
kehamilan
No. Kriteria Skoring Skor Pembenaran

1. Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Kemungkinan keluarga yang


Ancaman
mempunyai ibu hamil resiko tinggi
kesehatan
mengalami masalah kesehatan dan
komplikasi pada kehamilan serta
persalinanya karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan
resiko tinggi

2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki keinginan untuk


masalah dapat mengatasi masalah dengan
diubah: hanya memeriksakan kehamilannya ke
sebagian pelayanan kesehatan serta
memenuhi kebutuhan pada ibu
dengan resiko tinggi.

3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga yang memiliki ibu hamil


dapat dicegah: dengan resiko tinggi sudah
cukup melakukan pemeriksaan ke
pelayanan kesehatan dan ibu hamil
dengan resiko tinggi bersedia untuk
memenuhi kebutuhannya.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Keluarga yang memiliki ibu hamil


masalah: resiko tinggi merasakan masalah
masalah tidak dengan kehamilan ibu namun
perlu segera menganggap masalah tidak
ditangani memerlukan penanganan segera
untuk ditangani.

Skor Total 23/6


Berdasarkan hasil skoring yang dilakukan maka dapat diprioritaskan
masalah di desa sudaji sebagai berikut:
1) Masih terdapat ibu hamil dengan faktor resiko tinggi dan
kurangnya peran aktif masyarakat mengenali faktor resiko
kehamilan
2) Masih terdapat ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar.

2.3 Perencanaan

No. Permasalahan Tujuan Rencana kegiatan Kriteria Evaluasi

1. Masih terdapat Setelah 1. Lakukan kelas 1. Ibu hamil


ibu hamil yang diberikan ibu hamil mampu
tidak asuhan meliputi : memahami
1) Pre-test
mendapatkan diharapkan tentang
pelayanan anggota tentang kehamilan,
antenatal sesuai keluarga yang materi kebutuhan gizi
standar memiliki ibu kehamilan pada kehamilan,
hamil dan ibu secara tanda bahaya
hamil tersebut umum. yang mungkin
2) Penyuluhan
rutin terjadi pada
pada ibu
melakukan kehamilan,
hamil
pemeriksaan pentingnya
tentang
kehamilan atau melaksanakan
pengertian
minimal 4 kali kunjungan
kehamilan,
selama kehamilan
kebutuhan
kehamilan minimal 4x,
gizi ibu
sesuai standar. mampu
hamil, tanda
menjawab pre
bahaya pada
test dan post test
kehamilan,
dengan baik, dan
pentingnya
mampu
kunjungan
mempraktekkan
kehamilan
senam hamil
minimal 4x
dengan baik dan
dan
benar.
persiapan
persalinan.
3) Demonstrasi
senam ibu
hamil.
4) Post-test
tentang
materi
penyuluhan.
2 Masih terdapat Setelah 1. Berikan 1. Ibu hamil
ibu hamil dengan diberikan penyuluhan mampu
resiko tinggi. asuhan tentang memahami
diharapkan kehamilan tentang
anggota resiko tinggi. kehamilan
2. Lakukan
keluarga yang resiko tinggi
kunjungan
memiliki ibu pada
rumah pada ibu
hamil resti kehamilanny
hamil dengan
diharapkan ibu a dan dapat
resiko tinggi.
mendapatkan mempersiap
pelayanan kan diri
kesehatan dalam
sesua i standar menghadapi
resiko pada persalinanny
kehamilannya a.
dan dapat
2. Tenaga
mempersiapkan
kesehatan
diri dalam
telah
mengadapi
melakukan
persalinan.
kunjungan
rumah pada
ibu hamil
dengan
resiko
tinggi.
2.4 Penatalaksanaan

No. Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Hasil

1. Kamis/11 Juni 1. Memberikan penyuluhan 1. Masyarakat mampu


2015/10.00 Wita tentang alat kontrasepsi mendengarkan
meliputi:
dengan seksama
1) Pengertian alat
penyuluhan yang
kontrasepsi.
2) Keuntungan diberikan dan mau
penggunaan mengungkapkan apa
kontrasepsi. yang diketahui
3) Efek samping dari
tentang alat
kontrasepsi.
kontrasepsi.
4) Manfaat penggunaan
kontrasepsi.
5) Akibat dari tidak
mengunakan alat
kontrasepsi.
2 Sabtu/13 Juni 1. Melaksanakan kelas ibu 1. Ibu hamil mampu
2015/10.00 Wita hamil diantaranya. mendengarkan
1) Memberikan pre-test
dengan seksama
tentang materi
penyuluhan yang
kehamilan secara
diberikan dan
umum.
mampu menjawab
2) Memberikan
pre test dan post test
penyuluhan pada ibu
yang diberikan oleh
hamil tentang
petugas kesehatan,
pengertian kehamilan,
serta ibu hamil dapat
kebutuhan gizi ibu
hamil, tanda bahaya mempraktekkan
pada kehamilan, dan senam ibu hamil
pentingnya kunjungan dengan baik.
kehamilan minimal 4x
dan persiapan
persalinan.
3) Mendemonstraksikan
senam ibu hamil.
4) Memberikan post-test
tentang materi
penyuluhan yang telah
diberikan.
3. Jumat/19 Juni 1. Memberikan 1. Ibu hamil mampu
2015 penyuluhan tentang mendengarkan
kehamilan resiko tinggi dengan seksama
Pukul : 10.00
meliputi : penyuluhan yang
Wita
1) Pengertian diberikan tentang
kehamilan resiko kehamilan resiko
tinggi. tinggi dan mampu
2) Komplikasi menjawab pertanyaan
kehamilan resiko yang diberikan oleh
tinggi. petugas kesehatan.
3) Penanganan
kehamilan resiko
tinggi
4) Pencegahan
kehamilan resiko
tinggi.
4. Sabtu/20 Juni 1. Melaksanakan kelas ibu 1. Ibu hamil mampu
2015/Pukul : hamil diantaranya. mendengarkan
1) Memberikan pre-test
10.00 Wita dengan seksama
tentang materi
penyuluhan yang
kehamilan secara diberikan dan
umum. mampu menjawab
2) Memberikan
pre test dan post test
penyuluhan pada ibu
yang diberikan oleh
hamil tentang
petugas kesehatan,
pengertian
serta ibu hamil dapat
kehamilan,
mempraktekkan
kebutuhan gizi ibu
senam ibu hamil
hamil, tanda bahaya
dengan baik.
pada kehamilan, dan
pentingnya
kunjungan
kehamilan minimal
4x dan persiapan
persalinan.
3) Mendemonstraksika
n senam ibu hamil.
4) Memberikan post-
test tentang materi
penyuluhan yang
telah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai