Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Pokok bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat


Sub pokok bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat dirumah tangga
Penyuluh : Yunita Prastiwi
Hari / Tanggal : Jum’at / 1 Desember 2023
Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Rumah Bapak Mujiyono
Sasaran : Keluarga Bapak Mujiyono
Jumlah sasaran : 2 Orang

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diharapakan keluarga mampu memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diharapkan keluarga
mampu :

1. Menjelaskan pengertian PHBS di Tatanan Rumah Tangga


2. Menjelaskan tujuan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
3. Menjelaskan manfaat dilakukannya PHBS di Rumah Tangga
4. Menjelaskan tentang indikator PHBS Di Rumah Tangga

III. Media
1. Leaflet

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 5 mnt  Mengucap salam Menjawab salam,
dan terimakasih atas mendengarkan
kesediaan keluarga. dengan seksama.
 Memperkenalkan
diri dan apresiasi.
 Apersepsi
2. Inti 15 mnt  Menyampaikan Mendengarkan dan
materi tentang memperhatikan.
pengertian perilaku
hidup bersih dan sehat
di tatanan Rumah
Tangga.
 Menjelaskan tujuan
PHBS di Tatanan
Rumah tangga.
 Menjelaskan
manfaat PHBS di
tatanan rumah tangga.
 Menjelaskan
manfaat PHBS di
tatanan Rumah
Tangga.

3. Diskusi 10 mnt Meminta peserta untuk Peserta


mengajukan pertanyaan mengajukan
jika belum jelas. pertanyaan.
4. Penutup 10 mnt  Menyimpulkan Peserta menjawab
hasil penyuluhan. salam.
 Mengevaluasi
pemahaman ibu
tentang materi.
 Memberi saran-
saran.
 Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan.
 Mengucapkan
terima kasih atas
perhatian dan
mengucapkan salam.

VI. Materi
Terlampir

VII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2. Jelaskan tujuan PHBS di tatanan rumah tangga
3. Apa manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga

VIII. Referensi
1. Buku...
2. Jurnal...
3. Dan sumber lain selain blog...
MATERI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DIRUMAH TANGGA

1. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri dan bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat dirumah tangga, oleh karena itu kesehatan
perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap pihak. Pemerintah Indonesia menjalakan
program tersebut untuk menggerakkan pola hidup sehat dikalangan masyarakat, yang
dinamakan perilaku hidup bersih dan sehat (Nasution,2020)
2. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi
bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Tujuan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Adapun tujuan dilakukannya PHBS di Rumah adalah :
1. Mengerti dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Meningkatkan kesehatan keluarga.
3. Menjaga keluarga agar tidak mudah terserang penyakit.
4. Agar anak dapat tumbuh sehat dan cerdas.
5. Meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga.
6. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan modal usaha.

4. Manfaat PHBS di Tatanan Rumah Tangga


Manfaat rumah tangga ber-PBHS antara lain:
7. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat
8. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat
9. Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat
10. Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan
11. Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan
lain. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya
yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya
investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan
kesejahteraan anggota rumah tangga
12. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten /Kota dibidang kesehatan.
13. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
14. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

5. Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga


Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri
dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan. Dengan rincian sebagai
berikut
1) Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan. Sebaiknya
setiap persalinan setiap anggota keluarga ditolong oleh
tenaga kesehatan contohnya : Bidan dan Dokter. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi. Angka kematian pada ibu dan bayi
diindonesia masih cukup tinggi maka dari itu salah satu cara mengurangi angka
kematian ibu dan anak adalah dengan bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
2) Ibu hanya memberikan ASI Eksklusif. ASI adalh asupan
gizi yang cukup untuk bayi dan sesuai dengan
pencernaan bayi. Sampai usia bayi 6 bulan hanya diberi ASI
saja, tidak boleh diberi makanan/minuman lain. Menyusui
harus dipersiapkan sejak hamil, karna ibu hamil memerlukan
perawatan payudara agar nantinya ASI dapat keluar dengan
lancar dan dapat melakukan ASI
eksklusif. Maka rencanakanlah perawatan payudara sejak awal kehamilan.
Adapun penunjang dari ASI ekslusif adalah : Agama, Psikologi, Program
pemerintah
3) Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPKM). Adalah anggota rumah tangga mempunyai
pembiayaan praupaya kesehatan seperti Askes, Kartu Sehat,
Dana Sehat, Jamsostek, Asuransi perusahaan dll.
4) Setiap anggota keluarga tidak merokok didalam rumah,
untuk merokok disediakan tempat diluar rumah, sehingga
anggota keluarga yang lain yang bukan perokok tidak
menjadi perokok pasif. Merokok dapat menyebabkan
jantung koroner dan kanker.
Dua penyakit ini merupakan penyebab utama
kematian dindonesia. 90% pada masyarakat
indonesia meninggal karna kanker paru-paru terjadi pada perokok. 30%-70%
disebabkan kanker mulut, tenggorokan, kandung kemih dan pankreas yang
berhubungan dengan merokok. Merokok juga dapt merusak hutan yang disebabkan
sebagian hutan dibabat habis untuk menanam tembakau. Perokok seharusnya
bertimbang rasa terhadap orang lain yang mendapat imbas buruk atas apa yang
telah dia lakukan.
5) Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur.
Olah raga atau latihan fisik bermanfaat untuk membentuk
tubuh yang kencang serta kuat dan menghilangkan lemak dari
tubuh. Olahraga dan latihan fisik merupakan kunci pertahanan
dari tubuh dan juga dapat memperkuat jantung dan paru-paru,
serta membuat organ-organ tubuh
kita bekerja secara efisien. Olahraga juga dipercaya untuk menurunkan kadar
kolesterol dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mengurangi
resiko dari berbagai macam penyakit. Contohnya : jantung koroner dan stroke.
Setiap anggota keluarga dianjurkan olahraga minimal 3-5 kali seminggu..
6) Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan
buah setiap hari). Lengkapilah menu makanan sehari hari
dengan buah buahan dan sayuran. Menu seimbang adalah
menu yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
bertujuan agar anggota keluarga tidak bosan dengan menu
yang monoton dan tercukupinya asupan gizi tubuh. Cara
yang dapat
dilakukan untuk menyiapkan makanan dan minum yang bersih dan sehat sebagai
berikut :
 Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah dan
menyajikan makanan dan minuman serta setelah memegang benda-benda yang
kotor.
 Alat-alat makan dan alat-alat masak harus selalu bersih serta
menggunakan lap yang bersih.
 Jangan meletakkan makanan dan minuman di sembarang tempat.
 Cucilah sayuran mentah dengan air panas jika digunakan untuk lalapan
atau dimakan mentah.
7) Tersedia air bersih. Setiap rumah tangga harus
memiliki akses terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari hari yang
berasal dari : air dalam kemasan, air
ledeng, air pompa sumur terlindung, dan penampungan air hujan. Sumber air
pompa, Sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyakit
yang berasal dari air kotor.
8) Tersedia Jamban. Setiap rumah sebaiknya memiliki
jamban dalam jenis apapun, contohnya : jamban leher angsa
dengan tanki septic atau lubang penampung kotoran sebagai
pembuangan akhir. Jika dalam suatu rumah yang tidak
memiliki jamban, biasanya masyarakat BAB di lubang-
lubang galian , tapi harus memperhatikan yaitu tempatnya
sekurang-kurangnya
berjarak 20 meter dari sumber-sumber air ( sumur, sungai, danau, mata air dan
sejenisnya ), jauh dari pemukiman serta harus ditutp tanah setelah BAB selesai
dilakukan. Dan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun pada air mengalir
setelah BAB. Hal ini bertujuan untuk pencegahan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh kuman-kuman atau bakteri-bakteri yang terdapat dalam tinja.
9) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni. Luas
lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan
sehari hari dibagi jumlah penghuni (9 M2 per orang ).
Kesesuaian rumah akan berpengaruh pada kesehatan
penghuninya. Bila banyak orang tinggal dalam satu rumah,
maka pembersihan dan pengelolaannya akan amat
sulit sehingga
menimbulkan ketegangan antara para penghuninya. Demikian pula pembersihan
rumah yang tidak tepat akan menyebabkan debu-debu berhamburan, hal ini akan
menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
10) Lantai rumah bukan dari tanah. Lantai rumah
kedap air, bisa terbuat dari semen (plester), tegel, ubin,
keramik, papan/ bambu (rumah panggung). Bila
memungkinkan pilihlah bahan yang tidak mudah
terbakar, sebuah rumah harus mempunyai lantai yang
terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester
atau yang lainnya sehingga orang yang berjalan diatasnya tidak
seperti berjalan diatas tanah terbuka, lantai itu sendiri akan lebih
mudah dibersihkan. Lantai rumah yang tidak dilapisi atau dari tanah
akan dapat menyebabkan anggota keluarga cacingan dan penyakit
lain yang bersumber dari tanah.

Anda mungkin juga menyukai