Handrawan Nadesul
Banyak gangguan yang terjadi selama kehamilan. Sebagian besar berbahaya dan
butuh tindakan darurat.
Gangguan kehamilan dapat terjadi kapan saja. Bisa pada saat kehamilan muda, atau
pada masa kehamilan mulai menua, selain juga pada saat-saat menjelang persalinan.
Setiap masa dalam kehamilan memiliki jenis gangguannya sendiri-sendiri.
Jenis gangguan kehamilan beragam, dari yang ringan sampai yang berat. Semua jenis
gangguan kehamilan dapat diatasi. Beberapa di antaranya sebetulnya sudah dapat
dicegah. Upaya pencegahan dapat dilakukan selama pemeriksaan kehamilan rutin.
Sekurang-kurangnya, ada 14 jenis gangguan kehamilan yang mungkin timbul dan perlu
diwaspadai. Apa saja?
1. Muntah-muntah
Normal jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama kehamilan. Namun,
jika muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, kondisi ibu menjadi
lemah, tidak berselera makan, berat badan menurun, dan nyeri ulu hati. Keadaan
demikian tidak boleh dibiarkan. Mintalah bantuan bidan atau dokter. Kemungkinan ibu
hamil sedang mengidap penyakit berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.
Kekurangan makanan dan cairan perlu dikoreksi dengan pemberian cairan infus. Jika
tidak dikoreksi, buruk pengaruhnya terhadap anak di kandungan maupun pada diri ibu
sendiri.
4. Gangguan ginjal
Ibu hamil juga dapat menderita gangguan ginjal. Sering demam-demam, air seni keruh,
tekanan darah mungkin meninggi, sering mual-mual (lagi), atau sampai muntah-
muntah, nyeri kepala, dan mungkin tidak enak di pinggang. Gangguan ginjal pada ibu
hamil perlu segera diobati. Mungkin perlu perawatan rumah sakit.
Anemia kekurangan zat besi mudah diatasi dengan pemberian tambahan pil zat besi
(sulfas ferosus), atau tablet penambah zat besi lainnya. Anemia dalam kehamilan
berefek buruk pada kehamilan, selain juga berefek buruk pada janin yang dikandung.
Pasokan zat asam janin kurang dari normal. Gangguan plasenta dan perdarahan pasca-
persalinan sering terjadi pada ibu hamil yang anemia.
Kelenjar gondok tidak harus membengkak seperti pada penyakit gondok endemik akibat
kekurangan iodium, namun fungsi gondoknya saja yang berlebihan, sehingga
menimbulkan keluhan dan gejala seperti di atas itu. Agar tidak sampai mengganggu
kehamilan, maupun janin yang dikandung, gangguan kelenjar gondok pun perlu diatasi.
8. Kencing manis
Ibu hamil dicurigai kencing manis jika bertubuh gemuk, berasal dari keluarga dengan
riwayat kencing manis, mengeluh sering haus terus, banyak berkemih, dan merasa lapar
terus. Ibu hamil dengan kencing manis akan melahirkan anak yang lebih besar dari
normal. Seberapa bisa, kencing manis ibu hamil terkontrol agar tidak berpengaruh buruk
terhadap anak yang dikandung. Pertolongan khusus perlu diberikan untuk bayi yang
dilahirkan dari ibu yang kencing manis.
10. Kejang-kejang
Ibu hamil dengan kejang-kejang tidak boleh dianggap enteng. Kejang-kejang sendiri
bisa disebabkan oleh infeksi selaput otak (meningitis), atau pada otak sendiri
(encephalitis). Namun, paling sering disebabkan oleh penyakit eclampsia seperti sudah
dibahas di atas. Jangan tunda pergi ke dokter, sebab setiap kejang-kejang harus
dianggap keadaan yang serius.
Keluar darah pada kehamilan yang lebih tua, kemungkinan ada gangguan pada air-ari.
Keluar darah dapat disertai rasa nyeri mulas melilit di perut bawah, bisa juga tidak.
Keluarnya darah dengan rasa nyeri disertai keluarnya lendir, apalagi jika sampai keluar
air ketuban (menyerupai air seni), tergolong keadaan gawat darurat kehamilan. Ibu
harus segera dilarikan ke rumah sakit, mencegah seberapa mungkin dalam 24 jam
kehamilan masih dapat dipertahankan.
Normalnya, kehamilan tumbuh di dalam rongga rahim. Namun, tidak demikian dengan
kehamilan yang tersasar ke tempat tumbuh yang lain. Kehamilan di luar rahim disebut
kehamilan ektopik (ectopic pregnancy), yang dapat terjadi di saluran telur, indung telur,
atau di mana saja di luar rahim. Kehamilan di luar rahim dapat saja selamat sampai
kehamilan cukup bulan, namun lebih sering mengalami gangguan. Jika kehamilan yang
tersasar sampai terganggu, terpaksa anak harus dikeluarkan kendati belum cukup bulan.
Adakalanya, cairan ketuban tidak bening lagi, melainkan sudah kehijau-hijauan, tanda
sudah terinfeksi kuman dari luar. Infeksi cairan ketuban mengancam janin yang
terbungkus di dalamnya. Ini pun tergolong gawat darurat. Janin perlu diselamatkan agar
tidak sampai menderita infeksi di dalam kandungan ibunya. (NOVA)