OLEH :
I Made Dwitya Nata
NIM. P07133217005
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
I Gusti Ayu Made Aryasih, S.KM,. M.Si Anysiah Elly Yulianti, SKM., M.Kes
NIP. 197301191998032001 NIP. 197007031997032001
Mengetahui
Ketua Jurusan,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
Penguji
1. I Gusti Ayu Made Aryasih, SKM., M.Si (………………….)
2. Anysiah Elly Yulianti, S.KM., M.Kes (………………….)
Mengetahui
Ketua Jurusan,
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
ii
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
”Laporan Praktik Belajar Lapangan Mata Kuliah Administrasi dan
Manajamen Lingkungan”. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas praktik
belajar lapangan (PBL) tingkat/semester III/VI tahun akademik 2020.
Selama penulisan laporan ini penulis mengalami banyak kesulitan dalam
penyusunannya, namun kesulitan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan,
bimbingan serta dorongan baik secara moral maupun materiil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada
1. Bapak I Wayan Sali, S.KM.,M.Si selaku ketua jurusan yang telah
memberikan bimbingan, wawasan pengarahan, motivasi, dan saran dalam
penulisan laporan ini.
2. Ibu I Gusti Ayu Made Aryasih, S.KM., M.Si dan Ibu Anysiah Elly
Yulianti, S.KM., M.Kes selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, wawasan pengarahan, motivasi, dan saran dalam penulisan
laporan ini.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah turut memberikan bantuannya dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena
mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan buku-buku
penunjang yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakannya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini, dapat bermanfaat bagi
semua pihak di kemudian hari.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR BAGAN......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................... 2
C. Manfaat..................................................................................................... 3
D. Metode Pelaksanaan................................................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PBL.................................................................... 5
A. Program Kerja PBL................................................................................. 5
B. Pelaksanaan PBL…………………………………………………........ 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 11
A. Model Struktur-Struktur Organisasi Dalam PT Alam Jaya
Kreasi Nasional ........................................................................... 11
B. Dasar Hukum dalam Pengelolaan Usaha Pest Control
Pengelolaan PT. Alam Jaya Kreasi Nasional ......................................... 14
C. Sistem Kerja atau Pengelolaan PT. Alam Jaya Kreasi
Nasional....................................................................................... 15
D. Tahapan-Tahapan Dalam Pelaksanan Kegiatan Usaha PT. Alam
Jaya Kreasi Nasional..................................................................... 16
E. Masalah atau Kendala dalam Pengelolaan Usaha Pest Control
PT Alam Jaya Kreasi Nasional....................................................... 25
F. Alternatif Pemecahan Masalah dalam Usaha Pest Control PT Alam
iv
Jaya Kreasi Nasional...................................................................... 26
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 28
A. Simpulan………………………………………………………............ 28
B. Saran...................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 3.1 Struktur organisasi PT. Alam Jaya Kreasi Nasional........ 11
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Proram Kerja PBL di PT. Alam Jaya Kreasi Nasional ........ 5
Tabel 2.2 Pelaksanaan PBL di PT. Alam Jaya Kreasi Nasional............ 7
Tabel 3.1 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi PT. Alam Jaya
Kreasi Nasional...................................................................................... 12
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari tahun ke tahun Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar Jurusan
Kesehatan Lingkungan senantiasa mengutamakan aspek peningkatan perangkat
lunak dan keras untuk menyelenggarakan olah keterampilan ini. Disamping
adanya praktikum di laboratorium dan bengkel kerja yang menjadi ajang olah
keterampilan, maka pada semester VII dalam rentang pendidikan yang keempat
tahun ini sebagian besar dimanfaatkan untuk Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL). Pemberian Pengalaman Belajar Lapangan ini bertujuan agar mahasiswa
memperoleh pengalaman menerapkan ilmu dan keterampilan di masyarakat,
khususnya yang terkait dengan implementasi mata kuliah Administrasi dan
Manajemen Kesehatan Lingkungan.
Dalam penerapannya, administrasi sebagai suatu kegiatan bersama
terdapat dimana-mana selama ada manusia yang hidup dan bekerja sama dalam
kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja menghasilkan semacam benda
sebagai produknya, maka disitu kita melihat ada administrasi. Jika kita melihat
suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya
mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu, maka disitu ada
administrasi. Demikianlah seterusnya jika ada kegiatan sekelompok orang secara
teratur untuk mencapai tujuan tertentu sebagai tujuan bersama, maka di sana ada
administrasi (Dharmayanti, 2016).
Dalam penerapan administrasi tersebut, terdapat bagian manajemen yang
merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengelola dan
mengkoordinasi sumberdaya manusia dan material. Dan para manajer
bertanggung jawab untuk pelaksanaan organisasinya, baik untuk hasil sekarang
maupun untuk potensi masa mendatang. Manajemen memasukkan unsur
kepemimpinan di samping penerapan berbagai keahlian teknis seperti
keterampilan pengambilan keputusan dan perencanaan. (Dharmayanti, 2016).
1
Dalam pengimplementasi administrasi dan manajamen tersebut, perlu
didasari dengan ilmu kesehatan lingkungan. Dimana, ilmu kesehatan lingkungan
adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika-dinamika hubungan
interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan
komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan
pencegahannya (Chandra, 2006).
Dalam ilmu kesehatan lingkungan terdapat faktor-faktor yang dapat
menyebabkan penyakit contohnya seperti agen serangga atau binatang
pengganggu yang di mana dapat dikendalikan dengan melakukan kegatan pest
control. Pest control merupakan pengendalian hama yang mengacu pada
peraturan atau manajemen dari spesies didefinisikan sebagai hama, dan dapat
dianggap merugikan kesehatan seseorang, ekologi atau ekonomi. Dalam
pelaksanaan kegiatan pest control menggunakan berbagai alat dan bahan kimia
atau pestisida untuk mengendalikan populasi hama agar tidak menimbulkan
penyakit (Wikipedia, 2020).
Dari penjelasan diatas, perlu adanya keterikatan antara administrasi dan
manajamen yang baik dengan ilmu kesehatan lingkungan agar tidak terjadinya
hal-hal yang merugikan serta berdampak bagi lingkungan itu sendiri ataupun
dengan mahluk hidup lainnya dalam penerapan pest control. Oleh sebab itu,
penulis pada kesempatan ini akan membahas mengenai Administrasi dan
Manajamen Kesehatan Lingkungan pada pengelolaan usaha pest control. Di mana
usaha pest control yang penulis jadikan landasan dalam pembuatan laporan yaitu
PT Alam Jaya Kreasi Nasional. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2006, yang
berlokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. fokus kegiatan perusahaan ini lebih
banyak bergerak dibidang usaha fumigation provider. Sebagai Perusahaan yang
bergerak dibidang jasa Pest Control PT. AJKN telah mendapatkan jaminan atau
telah diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian/Departemen Pertanian dengan
nomor ID-0142-MB. Selain itu, PT AJKN memiliki sertifikasi pada setiap
pekerjanya yang menjadikan kepercayaan bahwa pelayanan terhadap Pest Control
2
yang diberikan telah memenuhi persyaratan memberikan kepuasan terhadap para
mitra atau kostumer.
Untuk lebih jelasnya mengenai Administrasi dan Manajamen Kesehatan
Lingkungan pada pengelolaan usaha pest control PT Alam Jaya Kreasi Nasional,
penulis akan membahas mengenai hal-hal yang terkait tentang pengelolaan usaha
pest control PT Alam Jaya Kreasi Nasional tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari penulisan laporan ini yaitu untuk mengetahui
Administrasi dan Manajamen Kesehatan Lingkungan pada pengelolaan usaha pest
control PT Alam Jaya Kreasi Nasional
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat memahami model struktur struktur organisasi dalam
suatu usaha pest control.
b. Mahasiswa dapat memahami dasar hukum dalam pengelolaan usaha pest
control.
c. Mahasiswa dapat memahami sistem kerja/ pengelolaan usaha pest control.
d. Mahasiswa dapat memahami tahapan-tahapan dalam pelaksanan kegiatan
usaha pest control.
e. Mahasiswa dapat merumuskan masalah atau kendala dalam pengelolaan
usaha pest control
f. Mahasiswa dapat menyusun alternatif pemecahan masalah dalam usaha
pest control
C. Manfaat
Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan memberikan mafaat
kepada berbagai pihak, yakni sebagai berikut.
1. Manfaat praktis
3
Semoga hasil penulisan ini dapat menanmbah wawasan penulis dan pembaca
tentang Administrasi dan Manajamen Kesehatan Lingkungan pada pengelolaan
usaha pest control PT Alam Jaya Kreasi Nasional.
2. Manfaat teorities
Semoga hasil penulisan ini dapat memberikan informasi yang lengkap
kepada pihak mengenai struktur-struktur organisasi dalam suatu usaha pest
control, dasar hukum dalam pengelolaan usaha pest control, Sistem kerja/
pengelolaan usaha pest control, tahapan-tahapan dalam pelaksanan kegiatan usaha
pest control, merumuskan masalah atau kendala dalam pengelolaan usaha pest
control, serta menyusun alternatif pemecahan masalah dalam usaha pest control.
D. Metode Pelaksanaan
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
sebaga berikut.
1. Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan ini
adalah sebagai berikut :
a. Alat tulis
b. Hp
c. Laptop
2. Metode (cara kerja)
Adapun metode yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan dan penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut.
a. Metode tinjauan kepustakaan
Metode ini yaitu studi kepustakaan berupa buku, jurnal dan regulasi
sebagai sumber acuan dalam kegiatan. Dalam metode tinjauan ini untuk
penyusunan laporan, penulis menggunakan buku, jurnal dan regulasi yang
berhubungan dengan Pest Control.
b. Metode observasi (pengamatan secara langsung)
4
Metode ini yaitu melakukan pengamatan langsung melalui video yang
ditampilkan oleh web resmi PT Alam Jaya Kreasi Nasional.
c. Metode analisis data
Metode ini menggunakan cara menganalisis data yang diproleh, serta
membandingkan dengan peraturan yang berlaku pada Pest Control.
BAB II
PELAKSANAAN PBL
Tabel 2.1
Proram Kerja PBL di
PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
No Hari/tanggal Kegiatan yang akan dilaksanakan
1. Rabu, 09/09/2020 Pembekalan PKL secara online
2. Rabu, 30/09/2020 Mencari perusahaan Pest Control PT. Alam Jaya
Kreasi Nasional untuk dijadikan landasan dalam
pembuatan PBL Administrasi dan Manajamen
Kesling
3. Kamis, 01/10/2020 Pembuatan Bab I pendahuluan mengenai latar
belakang
4. Jumat, 02/10/2020 Pembuatan bab I pendahuluan mengenai rumusan
masalah yang mengacu pada pembuatan hasil dan
5
pembahasan laporan
5. Senin, 05/10/20 Pembuatan Bab I pendahuluan mengenai manfaat dan
tujuan laporan
6. Selasa, 06/10/20 Pembuatan Bab II pelaksanaan PBL
7. Rabu, 07/10/20 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan mengenai
struktur organisasi dengan pembuatan bagan PT.
Alam Jaya Kreasi Nasional
No Hari/tanggal Kegiatan yang akan dilaksanakan
8. Kamis, 08/10/20 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan mengenai
dasar hukum yang berlaku dalam penerapan pest
control PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
9. Jumat, 09/10/20 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan mengenai
sistem kerja atau pengelolaan pest control PT. Alam
Jaya Kreasi Nasional
10. Senin, 12/10/20 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan tentang
tahapan-tahapan dalam pelaksanan kegiatan
11. Selasa, 13/10/20 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan mengenai
masalah atau kendala dalam pengelolaan usaha Pest
Control PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
12. Rabu, 14/10/2020 Pembuatan Bab III hasil dan pembahasan tentang
alternatif pemecahan masalah pest control PT. Alam
Jaya Kreasi Nasional
13. Kamis, 15/10/2020 Pembuatan Bab IV penutup tentang simpulan laporan
PBL
14. Jumat, 16/10/2020 Pembuatan Bab IV penutup tentang simpulan laporan
PBL
15. Sabtu, 17/10/2020 Pembuatan lampiran berupa daftar gambar dan lain-
lain
B. Pelaksanaan PBL
6
Pelaksanaan Praktik Belajar Lingkungan (PBL), dilaksanakan selama 3
bulan dari tanggal 9 september sampai tanggal 31 November 2020. Adapun
pelaksanaan Praktik Belajar Lingkungan (PBL) ini dilakukan di PT. Alam Jaya
Kreasi Nasional dengan menggunakan sistem daring (dalam jaringan) yang di
mana semua data-data yang diproleh untuk kelengkapan laporan ini didapat
melalui situs web terkait dengan perusahaan PT. Alam Jaya Kreasi Nasional.
Adapun pelaksanaan PBL yang tersusun dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 2.2
Pelaksanaan PBL di
PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
No Hari / PUKUL Jenis Kegiatan Catatan
Tanggal Masuk Keluar Hasil Mahasiswa
1 Rabu, 07.30 14.00 Pembekalan PKL Berjalan dengan
09/09/2020 secara online baik
2 Rabu, 07.30 14.00 Mencari perusahaan Tidak ada
30/09/2020 Pest Control PT Alam masalah dan
Jaya Kreasi Nasional kendala yang
yang bergerak dalam dihadapi
untuk dijadikan
landasan dalam
pembuatan PBL
Administrasi dan
Manajamen Kesling
3 Kamis, 07.30 14.00 Pembuatan Bab I Tidak ada
01/10/2020 pendahuluan masalah dan
mengenai latar kendala yang
belakang penulisan dihadapi
laporan PBL (Latar
7
belakang
dilakukannya PBL,
mengkaitkan dengan
Administrasi dan
Manajamen Kesling,
mengkaitkan kembali
tentang tentang pest
control)
4 Jumat, 07.30 14.00 Pembuatan bab I Tidak ada
02/10/2020 pendahuluan masalah dan
mengenai rumusan kendala yang
masalah yang dihadapi
mengacu pada
pembuatan hasil dan
pembahasan laporan
No Hari / PUKUL Jenis Kegiatan Catatan
Tanggal Masuk Keluar Hasil Mahasiswa
5 Senin, 07.30 14.00 Pembuatan Bab I Tidak ada
05/10/20 pendahuluan masalah dan
mengenai manfaat dan kendala yang
tujuan sesuai dengan dihadapi
pedoman laporan PBL
6 Selasa, 07.30 14.00 Pembuatan Bab II Tidak ada
06/10/20 pelaksanaan PBL masalah dan
kendala yang
dihadapi
7 Rabu, 07.30 14.00 Pembuatan Bab III Tidak ada
07/10/20 hasil dan pembahasan masalah dan
mengenai struktur kendala yang
organisasi dengan dihadapi
pembuatan bagan PT.
8
Alam Jaya Kreasi
Nasional
8 Kamis, 07.30 14.00 Pembuatan Bab III Tidak ada
08/10/20 hasil dan pembahasan masalah dan
mengenai dasar kendala yang
hukum yang berlaku dihadapi
dalam penerapan pest
control PT Alam Jaya
Kreasi Nasional
9
Alam Jaya Kreasi
Nasional
12 Rabu, 07.30 14.00 Pembuatan Bab III Tidak ada masalah
14/10/2020 hasil dan pembahasan dan kendala yang
tentang alternatif dihadapi
pemecahan masalah
dalam usaha Pest
Control PT. Alam
Jaya Kreasi Nasional
13 Kamis, 07.30 14.00 Pembuatan Bab IV Tidak ada
15/10/2020 penutup tentang masalah dan
simpulan laporan PBL kendala yang
dihadapi
No Hari / PUKUL Jenis Kegiatan Catatan
Tanggal Masuk Keluar Hasil Mahasiswa
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagan 3.1
Struktur organisasi
PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
Direktur
Wakil
Management
Administrasi
Fumigator Staf
Keuangan
Administrasi
Helper
Barang
Bagan struktur organisasi PT. Alam Jaya Kreasi Nasional terdiri dari
Direktur yang membawahi Manajer Mutu sebagai pengelola Operasional secara
administrasi kegiatan harian. Dalam kegiatan operasional sehari – hari tersebut
dibantu oleh Manajer Teknis, Manajer Marketing dan Manajer Administrasi.
Masing – masing Manajer bertanggung jawab atas segala tugas yang dibebankan
serta langsung bertanggung jawab kepada Direktur Cabang melalui Wakil
Manajemen. Secara jelas dan terperinci tugas dan wewenang masing – masing
diuraikan sebagai berikut :
11
Tabel 3.1
Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi
PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
12
6) Menyiapkan bahan penyusunan, pemeliharaan,
sosialisasi dokumen dan sistem mutu.
7) Manajer mutu merangkap sebagai manager
marketing.
Keuangan 1) Bertanggung jawab dalam mengelola keuangan
perusahaan.
2) Mengelola dan menganalisa keuangan perusahaan.
3) Mengawasi anggaran yang telah ditetapkan.
4) Membuat laporan posisi keuangan perusahaan.
5) Bertanggung jawab kepada wakil manajemen.
Manajer Pemasaran 1) Melaksanakan fungsi pemasaran dan penjualan
dalam perusahaan.
2) Membuat perencanaan dan strategi pemasaran.
3) Mengelola keluhan para pelanggan yang kemudian
disampaikan kepada wakil manajemen.
4) Melakukan survey order bersama fumigato.
Fumigator 1) Memastikan pelaksanaan fumigasi sesuai dengan
(tenaga kompeten) standar Barantan.
2) Bertanggung jawab terhadap keberhasilan
pekerjaan fumigasi.
3) Bertanggung jawab dalam kevalidasian dokumen
fumigasi.
4) Bertanggung jawab kepada wakil manajemen.
5) Melakukan perekaman seluruh kegiatan fumigasi.
6) Memastikan semua sarana yang diperlukan untuk
fumigasi selalu tersedia dan terkalibrasi.
Administrasi 1) Sebagai pengawas mutu dibidang administrasi.
2) Menerima dan mencatat order pekerjaan fumigasi.
3) Memastikan bahwa semua dokumen dan rekaman.
hasil kegiatan perusahaan disimpan sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
13
4) Memastikan bahwa semua kebutuhan administrasi
tersedia.
5) Bertanggung jawab kepada wakil manajemen.
Helper 1) Membantu pekerjaan fumigator dilapangan.
Kurir / Kolektor 1) Mengantar dokumen fumigasi kepada pelanggan.
2) Melakukan penagihan biaya fumigasi kepada
pelanggan.
B. Dasar Hukum dalam Pengelolaan Usaha Pest Control Pengelolaan PT. Alam
Jaya Kreasi Nasional.
Dalam pelaksanaan pengelolaan usaha Pest Control PT. Alam Jaya Kreasi
Nasional menggunakan landasan hukum yang di mana merupakan perpanjang
tangan pemerintah Republik Indonesia. Dengan hal ini, Kementerian Pertanian
dalam mengaplikasikan Undang-Undang RI Nomer 16 Tahun 1992 khusunya
keamanan dari organisme pengganggu tumbuhan dari dan ke luar negeri yang
telah diakreditasi serta diregristrasi oleh Badan Karantina Pertanian dengan
Nomor ID : 0142 MB. Selain itu Pest Control PT. Alam Jaya Kreasi Nasional
juga menggunakan peraturan-peraturan sesuai dengan protokol kesehatan yang
telah ditetapkan, adapun peraturan-peraturan peraturan yang digunakan yaitu:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan, Dan Tumbuhan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
258/Menkes/Per/III/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan
Pestisida. Di mana, pada pengaplikasiannya menggunakan Alat pelindung Diri
yang sesuai dengan persyaratan dan juga pekerja yang mengaplikasikan tugas
tersebut (Fumigator) harus dalam kondisi sehat.
3. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pedoman Fumigasi Arsip. Di mana dalam pengamatan secara langsung
melalui video yang diberikan oleh PT. AJKN, pengaplikasiannya menerapkan
tata cara persiapan fumigasi arsip. Dalm hal ini, PT AJKN selaku penyedia
14
jasa telah melakukan persyaratan yang ditetapkan pada peraturan pada saat
pelaksanaan khususnya di kearsipan.
4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan. Di mana dalam peraturan tersebut mengatur segala tentang
kebijakan persahaan PT. Alam Jaya Kreasi Nasional dalam memeberikan gaji
minimum terhadap pekerja, waktu dalam bekerja, cuti, dan lain lain.
15
D. Tahapan-Tahapan Dalam Pelaksanan Kegiatan Usaha PT. Alam Jaya Kreasi
Nasional.
Teknis pelaksanaan kegiatan usaha berupa fumigasi din PT. Alam Jaya
Kreasi Nasional yaitu dengan menggunakan methyl bromida (CH3Br)
memerlukan peralatan dan bahan yang mencakupi. Semua peralatan harus
berfungsi dengan baik sebelum digunakan.Secara garis besar, peralatan dan bahan
yang perlu dimiliki oleh para Fumigator untuk melaksanakan kegiatan Fumigasi
adalah:
1. Peralatan pelindung, yang terdiri dari pakaian keselamatan kerja, alat
pelindung pernapasan, obat – obatan, dan alat pemadam kebakaran.
2. Peralatan untuk memonitor gas, yang terdiri dari alat pendeteksi kebocoran
gas dan alat pengukur konsentrasi gas.
3. Alat aplikasi fumigant, yang terdiri dari methyl bromida, lembaran penutup
(sheet), selang dan alat untuk pemasok fumigant, alat penguap, kipas angin,
pita perekat, troli, thermometer, kalkulator, kunci inggris, obeng dan
sejenisnya, tangga lipat, pisau, gunting dan sebagainya.
4. Alat petunjuk bahaya, yang terdiri dari tanda – tanda peringatan dan tali/pita
pembatas (hazard tape).
5. Dokumen-dokumen fumigasi, yang terdiri dari sertifikat fumigasi gas
clearance certificate, buku catatan, formulir pemberitahuan pelaksanaan
fumigasi dan lain-lain.
Banyak jenis, model dan merek dari peralatan-peralatan tersebut yang
dapat digunakan dan tersedia dipasar. Pemilihan peralatan yang akan digunakan
sangat bergantung pada faktor harga, spesifikasi, dan kemudahannya untuk
dioperasikan. Pemilihan peralatan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada para
fumigator. Sebagai sekedar tambahan informasi, badan karantina pertanian
misalnya, menggunakan riken gas interferometer / refractometer untuk mengukur
konsentrasi gas, riken gas leak detector dan lampu halide untuk menditeksi
kebocoran gas, dan self contained breathing apparatus (SCBA) untuk perlindung
pernafasan. Adapun tahapan-tahapan yang harus diperhatikan yaitu:
16
1. Persiapan
Pelaksanaan fumigasi, agar berhasil dengan baik, membutuhkan persiapan
yang baik pula. Oleh karena itu, para fumigator diharuskan untuk mempersiapkan
dengan sebaik-baiknya segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan
fumigasi yang akan dilaksanakannya. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan
sebelum fumigasi dilaksanakan. Sebagai pedoman, dibawah ini disebutkan
langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh para fumigator sebelum fumigasi
dilaksanakan.
a. Mintalah informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pengguna jasa/klien
tentang komoditi yang akan difumigasi. Informasi yang perlu diperoleh dari
pengguna jasa meliputi jenis, jumlah, dan lokasi komoditi, waktu pengapalan/
pemuatan kealat angkut, apakah komoditi akan dieksport/dikirim ke area lain
atau merupakan komoditi impor/dimasukkan dari area lain, dan informasi
lainnya yang dipandang perlu
b. (Terutama yang harus dicantumkan dalam sertifikat fumigasi). Informasi
tersebut sangat penting bagi fumigator, antara lain untuk menentukan apakah
fumigasi dapat dilaksanakan atau apakah lokasi komoditi sesuai untuk tempat
melakukan fumigasi. Bila perlu. Lakukanlah peninjauan kelokasi komoditi
untuk memastikan perlu tidaknya komoditi tersebut dipindahkan dari
tempatnya.
c. Bila fumigasi dapat dilaksanakan, buatlah rencana kerja. Rencana tersebut
harus dijelaskan secara terperinci kepada orang – orang yang terlibat dalam
pelaksanaan fumigasi. Lakukanlah pembagian tugas untuk hal – hal yang
khusus bila dianggap perlu.
d. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang perlu dibawa. Sebelumnya
pastikan bahwa semua peralatan berada dalam keadaan baik berfungsi dengan
baik. Disarankan untuk selalu menyimpan peralatan dan bahan fumigasi dalam
keadaan “siap bawa” sehingga pada waktu diperlukan tidak harus lagi
17
menyiapkannya secara satu persatu serta untuk menghindarkan tercecer atau
tertinggalnya peralatan.
e. Lakukanlah pemberitahuan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pemberitahuan sebaiknya dilakukan secara tertulis dengan menggunakan
formulir seperti tercantum pada lampiran 3 dan disampaikan setidaknya 24
jam sebelum fumigasi dilaksanakan.pihak-pihak yang perlu diberitahu, antara
lain adalah :
1) petugas karantina tumbuhan setempat
2) Aparat keamanan setempat (polisi atau satpam dilokasi fumigasi)
3) Pengelola/orang yang bertanggung jawab atas lokal fumigasi (penguasa
pelabuhan/bandar udara, manajer gudang, manajer pabrik dan sebagainya)
4) Bila fumigasi dilakukan dekat dengan tempat hunian atau kantor, setiap
penghuni didekat area yang berbahaya serta kepala kantor yang
bersangkutan. Jangan lupa untuk mencatat alamat dokter atau rumah sakit
terdekat untuk keperluan bantuan medis bila terjadi kecelakaan keracunan
f. Setibanya dilokasi fumigasi, amankan segera lokasi tersebut. Buatlah batas
pada area berbahaya dengan menggunakan hazard tape atau tambang.
Tempelkanlah tanda – tanda peringatan berbahaya pada setiap pintu masuk
ruangan fumigasi serta tempat – tempat lain yang dipandang perlu dengan
menggunakan tanda seperti terdapat pada lampiran 4. semua tanda peringatan
harus diberi lampu penerangan atau illuminator.
2. Tempat/lokasi fumigasi
Tempat fumigasi harus berada diarea yang berventilasi baik dan ternaung.
Tempat tersebut harus terlindung dari kondisi cuaca buruk seperti hujan, panas,
angin kencang dan suhu yang rendah. Angin kencang dapat merupakan sebab
utama hilangnya fumigant. Penggunaan tali atau sabuk dapat membantu menahan
melekatkan lembaran penutup ( sheet ) fumigasi untuk mencegah agar lembaran
tidak melambai – lambai bila tertiup angin. Tempat fumigasi juga harus bebas dari
lalu lintas atau aktifitas manusia. Bila fumigasi terpaksa dilakukan didekat
ruangan dimana terdapat aktifitas manusia (seperti ruangan kantor misalnya),
18
ruangan tersebut harus dikosongkan selama proses fumigasi berjalan. Fumigasi
harus dilakukan ditempat yang terlindung, berventilasi baik, dan bebas dari
aktifitas manusia.
3. Ruangan fumigasi
Perlakuan fumigasi untuk tujuan karantina harus dilaksanakan diruang
yang tertutup rapat. Jika dapat dibuktikan bahwa ruangan fumigasi sudah kedap
gas (seperti peti kemas) penggunaan lembaran penutup tidak diperlukan. Jika
tidak dapat dibuktikan bahwa ruangan fumigasi kedap udara, lembaran penutup
harus digunakan.
Lantai ruangan fumigasi harus tidak dapat ditembus gas sehingga mampu menjaga
konsentrasi fumigant pada tingkat minimal selama masa perlakuan.
Apabila fumigasi dilakukan dengan menggunakan lembaran penutup ( terpauline /
sheet ) lantai ruang harus :
a. Datar dan bebas dari batu atau benda tajam lainnya sehingga penempatan
lembaran penutup pada permukaan lantai dapat dilakukan dengan baik untuk
kebocoran gas.
b. Bebas dari retakan – retakan dan saluran air atau celah lainnya yang dapat
mengurangi sifat kedap gas ruangan tersebut.
c. Beton yang tidak bercelah ( tertutup rapat dan dalam kondisi baik ) atau aspal
biasanya baik untuk digunakan sebagai lantai ruangan fumigasi.
d. Permukaan seperti tanah, pasir, kerikil atau paving blok tidak sesuai
digunakan sebagai lantai ruangan fumigasi. Untuk memperoleh hasil fumigasi
yang efektif, permukaan seperti ini harus ditutup rapat dengan lembaran
penutup yang kedap gas.Ruangan fumigasi harus benar-benar kedap gas.
Lakukanlah pemeriksaan secara teliti terhadap kemungkinan bocornya
ruangan fumigasi sebelum fumigasi dilaksanakan.
19
Sebelum melakukan fumigasi, seorang fumigator harus memeriksa dengan
mata kepala sendiri semua lembaran penutup. Lembaran-lembaran ini harus :
a. Bebas dari segala cacat (misalnya jahitan, keliman/sambungan, sobekan atau
lubang).
b. Memiliki kemampuan menyerap gas kurang dari 0,02 gram perhari per meter
persegi (dinyatakan dengan g/m² untuk methyl bromida). Lembaran terbuat
dari anyaman nylon yang dilapisi PVC, polythene atau unsupported PVC
cocok digunakan sebagai lembaran penutup yang umum digunakan memiliki
ketebalan antara 150-250 mikron dan berat 300-500 gram/m² serta kerapatan
anyaman/rajutan sebesar 0,125-0,250 mikron (setara dengan 500 gauge).
Sobekan, lubang dan abrasi merupakan faktor penyebab utama hilangnya
gas. Bahan-bahan berajut lebar dan berlapis tipis tidak sesuai untuk digunakan
sebagai lembaran fumigasi. Pelapis kolam atau lembaran polypropylene yang
diproses dengan pemanasan dan pendinginan juga tidak sesuai untuk digunakan
sebagai penutup karena dapat memindahkan methyl bromida secara berlebihan.
Bila lantai tidak dapat dijamin kedap gas, Perlu digunakan lembaran penutup
lantai untuk mencegah kebocoran gas.mUntuk setiap fumigasi dengan
menggunakan lembaran penutup, hal-hal sebagai berikut ini harus menjadi
perhatian bagi para fumigator.
20
6. Fumigasi kamar (chamber )
Fumigasi kamar berarti fumigasi yang dilaksanakan dalam sebuah ruangan
yang dirancang khusus untuk itu. Sebelum melaksanakan fumigasi kamar,
seseorang fumigator harus :
a) Memeriksa dengan teliti segel – segel pintu dalam ruangan
b) Meyakinkan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi diruangan dan tidak ada
satu barang pun yang berada diantara ruangan dan pintu ruangan yang dapat
menghambat kesempurnaan penutupnya
c) Melakukan uji tekanan pada ruangan untuk meyakinkan bahwa ruangan kedap
gas. Nilai penurunan tekanan dari 200-100 pascal harus paling tidak 10 detik.
Secara umum, prosedur fumigasi kamar sama dengan prosedur fumigasi peti
kemas.
21
dipotong atau dibuang sebelum fumigasi dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan
untuk memungkinkan penetrasi gas kedalam komoditi serta pelepasannya kembali
pada waktu aerasi. Jika komoditi telah diperiksa dan bebas dari bahan yang kedap
gas, pada sertifikat fumigasi dapat dicantumkan pernyataan sebagai berikut :“This
consignment HAS been verified free of impervious surfaces/layers that may
adversely affect the penetration of the fumigant, prior to ” (Sebelum difumigasi,
barang kiriman telah dibuktikan bebas dari permukaan/lapisan kedap gas yang
mungkin berpengaruh terhadap penetrasi fumigant). Kemasan yang kedap gas
harus dibuka/dibuang sebelum fumigasi dilakukan. Furnitur harus difumigasi
sebelum dicat diplitur atau dipernis.
22
c) Terdapat jarak yang cukup (paling tidak 50 mm) antara susunan komoditi
dengan bagian dasar dan atap ruangan fumigasi.
Ketentuan seperti diatas diperlukan karena konsentrasi methyl bromide
yang efektif hanya akan menembus sejauh 100 mm (4 inci) dari permukaan ke
bagian dalam kayu selama masa fumigasi. Hal ini juga perlu untuk mempermudah
sirkulasi fumigant disekitar komoditi.
23
diaerasi, para petugas harus melakukannya sebagai masih “mengandung gas”
sampai seorang fumigator yang kompeten menyatakan aman.
Petugas serta cap kantor pada halaman belakang sertifikat fumigasi serta
pernyataan sebagai berikut:
“Fumigasi dilaksanakan dibawah pengawasan petugas karantina tumbuhan”
“ was carried out under the supervision of PQ inspector”
24
dibukanya peti kemas tersebut oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.
Untuk komoditi yang diangkut secara konvensional (tanpa menggunakan peti
kemas), penempatannya diatas kapal/alat angkut lainnya agar terpisah sedemikian
rupa dengan komoditi/barang-barang lainnya yang mungkin dapat menjadi
sumber infestasi baru. Bila dipandang perlu, lakukan terlebih dahulu desinsektasi
(penyemprotan) terhadap palka/ruangan kapal/alat pengangkut dimana komoditi
tersebut dimuat. Pemilik komoditi harus memastikan bahwa penanggung jawab
alat angkut memahami hal-hal yang telah difumigasi selama pengangkutan serta
akibat-akibat yang dapat ditimbulkannya. Bila perlu, cantumkan hal ini dalam
kontrak pengangkutan.Untuk komoditi yang akan disimpan dalam waktu yang
cukup lama dalam gudang, perlu disarankan agar pemilik komoditi
memperhatikan kondisi dan sanitasi gudang dimana komoditi tersebut akan
disimpan. Gudang harus selalu dalam keadaan bersih, kering dan sejuk. Sebelum
digunakan, gudang agar dibersihkan terlebih dahulu dari barang-barang atau
kotoran yang dapat menjadi sumber infestasi baru. Lakukan penyemprotan dengan
pestisida yang persisten terhadap seluruh ruangan gudang untuk membasmi
serangga yang mungkin terdapat didalamnya serta membantu mencegah
reinfestasi. Penyamprotan yang sama juga dapat dilakukan terhadap komoditi
yang dikemas dalam karung setelah komoditi tersebut ditempatkan didalam
gudang. Sedapat mungkin, jangan ditempatkan komoditi yang belum difumigasi
dalam satu gudang yang sama dengan komoditi yang telah difumigasi karena hal
ini mempersulit pencegahan reinfestasi serangga khususnya jenis-jenis serangga
yang mobilitasnya tinggi. Bila hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, upayakan
ada jarak yang cukup dan membatas yang memadai untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya crosscontamination diantara komoditi-komoditi tersebut.
Pemeriksaan secara rutin dan, bila perlu, penymprotan sewaktu-waktu harus
dilakukan terhadap komoditi yang disimpan secara tercampur dalam satu gudang.
E. Masalah atau Kendala dalam Pengelolaan Usaha Pest Control PT Alam Jaya
Kreasi Nasional.
25
Masalah atau kendala yang dihadapi PT Alam Jaya Kreasi Nasional
dalam pengelolaan tersebut tidak terlalu menjadi permasalahan yang sangat serius
dikarenakan adanya tenaga profesional serta kompeten di bidangnya membuat
pelaksanaan lancar tanpa terkendala sedikitpun. Namun, jika dilihat secara jangka
panjang PT Alam Jaya Kreasi Nasional pernah mengalami permasalahan pada
alat, di mana masalah tersebut dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan.
Adapun masalah yang dialami pada alat-alat tersebut yaitu:
1. Mesin susah dihidupkan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
a. Cek pengapian ke busi
b. Cek bahan bakar apakah naik ke ruang bakar.
c. Cek kondisi membran
(Jika point a sampai point c dalam kondisi normal berarti ada kebocoran di
resonator).
26
c. Igeba TF/AF 35, buka bagian pengaturan udara, bersihkan lalu di pompa, jika
masih tidak naik ke pembakaran buka bagian karburator dan bersihkan dengan
karbu cleaner.
27
4. Lakukan Pembersihan di Selongsong dengan menggunakan sikat kawat
khusus.
5. Cek baut di jika longgar kencangkan segera.
6. Bersihkan Busi.
7. Cek Kondisi Batery dengan menggunakan AVO meter.
8. Untuk Mesin Fogging Portable lakukan pembersihan di lokasi treatment
setelah dipakai, dengan cara keluarkan chemical dari tabungnya, masukan air
ke tabung chemical dan pompa air dalam kondisi mesin mati, setelah beberapa
menit nyalakan mesin dan pompa lagi sampai keluar air dari ujung spiral,
untuk mencegah pengerakan di spiral, karena mesin mini fogger atau mesin
fogging portable sangat rentan dengan penyumbatan di spiral dikarenakan
lubang spiral sangat kecil, dan buka nozzle bagian depan lalu bersihkan
dengan menggunakan obeng kecil untuk menghilangkan bekas kerak
chemical.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan di atas yaitu:
1. Bagan struktur organisasi PT. Alam Jaya Kreasi Nasional terdiri dari Direktur
yang membawahi Manajer Mutu sebagai pengelola operasional kegiatan
harian. Sedangkan, dalam kegiatan operasional sehari–hari tersebut dibantu
oleh Manajer Teknis, Manajer Marketing dan Manajer Administras yang di
mana setiap bagan tersebut memiliki fungsi dan tugas yang berbeda.
2. Dasar Hukum yang digunakan dalam pengelolaan usaha Pest Control PT.
Alam Jaya Kreasi Nasiona yaitu Undang-Undang RI Nomer 16 Tahun 1992
khusunya keamanan dari organisme pengganggu tumbuhan. Sera dalam
pengaplikasiannya yaitu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 258/Menkes/Per/III/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan
Pestisida yang didalamnya membahas tentang alat pelindung diri yang harus
28
dipergunakan dan Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2018 tentang Pedoman Fumigasi Arsip. Di mana dalam pengamatan
secara langsung melalui video yang diberikan oleh PT. AJKN,
pengaplikasiannya menerapkan tata cara persiapan fumigasi arsip dan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
3. Sistem kerja atau pengelolaan PT. Alam Jaya Kreasi Nasional meliputi
pelanggan memberikan order. Kemudian, staf administrasi melaporkan order
tersebut kepada marketing, selanjutnya diteruskan kepada fumigator untuk
verifikasi kelayakan pekerjaan fumigasi, yang di mana sekaligus menentukan
penjadwalan kerja. Setelah itu, melakukan pelaksanaan fumigasi oleh
fumigator dan tim. Setelah selesai, fumigator membuat pencatatan pekerjaan
di lapangan yang akan diserahkan kepada administrasi sebagai acuan untuk
pembuatan sertifikat yang di mana dokumen tersebut diserahkan kebagian
keuangan yang akan melakukan penagihan dengan dokumen pendukung
lainnya. Dokumen yang telah selesai, diserahkan kepada wakil manajemen
untuk diperiksa ulang kemudian dokumen diserahkan kepada kurir untuk
disampaikan kepada pelanggan
4. Dalam tahapan-tahapan pelaksanan kegiatan usaha PT. Alam Jaya Kreasi
Nasional adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi: persiapan,
tempat/lokasi fumigasi, ruangan fumigasi, fumigasi dengan menggunakan
lembaran penutup (sheet ), menggunakan petikemas kedap gas sebagai ruang
fumigasi, fumigasi kamar (chamber ), penyusunan (stuffing) komoditi,
kemasan dan permukaan komoditi yang kedap gas, fumigasi komoditi yang
mudah rusak (perishable), fumigasi kayu dan produk kayu, pengeluaran
(aerasi) fumigan, dan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
5. Masalah atau kendala dalam pengelolaan usaha Pest Control PT Alam Jaya
Kreasi Nasional pernah mengalami permasalahan pada alat. Di mana
permalsalahan tersebut meliputi mesin susah dihidupkan, pengapian tidak ada,
bensin tidak naik ke pembakaran, dan mesin tidak mau langsam (nyala).
29
6. Alternatif pemecahan masalah dalam usaha Pest Control PT Alam Jaya Kreasi
Nasional tersebut dengan melakukan perawatan secara rutin guna
meminimalisir atau meniadakan segala kendala yang terjadi pada alat-alat
yang digunakan pada saat pelaksanaan.
B. Saran
Adapun saran yang diperoleh dari hasil dan pembahasan di atas yaitu:
1. Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat, untuk memilih perusahaan pest control
yang telah diakui serta terakreditasi dalam pengaplikasiannya guna memenuhi
kepuasan terhadap pelayanan jasa yang diberikan serta mampu mengendalikan
sasaran binatang penggangu/vektor sesuai dengan tepat guna tanpa mencemari
lingkungan.
3. Institusi
Dharapkan untuk institusi terkait, dapat menambah kegiatan atau materi
yang harus dicari atau diidentifikasi dalam kegiatan Praktik Belajar Lapangan
(PBL) khususnya dalam pengelolaan perusahaan pest control.
30
DAFTAR PUSTAKA
AJKN, PT. Admin. (2006). PT Alam Jaya Kreasi Nasional ID-0142 MB.
http://www.ajkn.co.id/about-us/ (diakses 30 September 2020)
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Dharmayanti, Putri. (2016). Konsep Dasar, Proses dan Ruang Lingkup
Administrasi Pendidikan
http://putridharmayantipendibioc2013.blogspot.com/2016/05/konsep-
dasarproses-dan-ruang-lingkup.html (diakses tanggal 01 Oktober 2020)
Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pedoman Fumigasi Arsip
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
258/Menkes/Per/III/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan
Pestisida.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan, Dan Tumbuhan
Wikipedia. 2020. Pengendalian Hama.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_hama (diakses pada tanggal
14 oktober 2020)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI KEGIATAN PKL
Gambar Penjelasan
Alat-alat yang
dipergunakan di PT.
Alam Jaya Kreasi
Nasional
Kegiatan pencegahan
reinfestasi serangga
yang dilaksanakan
oleh fumigator
beserta tim
Pelaksanaan General
Pest Control oleh
pekerja PT. AJKN
Pelaksanaan
Fumigation di
kearsipan dokumen
Negara oleh pekerja
PT. AJKN
Pelaksanaan Rodent
Control oleh pekerja
PT. AJKN
Penerapan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
dalam pelaksanaan
Pest Control