Anda di halaman 1dari 98

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KEGIATAN GERAKAN


MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI
TEMPAT KERJA DI PUSKESMAS DANASARI

Disusun Oleh :

Izam Nur Hakim, S.KM.

NIP. 198903162020121002

Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN IX

BADAN PPSDM KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN

BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2021

i
ABSTRAK
OPTIMALISASI KEGIATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
(GERMAS) DI TEMPAT KERJA DI PUSKESMAS DANASARI
Oleh :
IZAM NUR HAKIM, S.KM.
198903162020121002
Isu yang terjadi adalah belum optimalnya kegiatan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat di tempat kerja Puskesmas Danasari. Belum optimalnya kegiatan
aktivitas fisik seperti peregangan badan di tempat kerja yang belum sistematis,
karyawan belum memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah di tempat kerja dan
kegiatan pemeriksaan kesehatan karyawan belum optimal. Sementara di masa
pandemi seperti ini karyawan Puskesmas Danasari (tenaga kesehatan) harus
memiliki daya tahan tubuh yang prima sebagai garda terdepan dalam
menanggulangi pandemi ini. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya yaitu : Belum optimalnya panduan kegiatan Germas, belum adanya
kebiasaan melakukan peregangan badan, belum ada media sosialisasi yang
terpasang di puskesmas Danasari, belum adanya kebiasaan mengkonsumsi
buah di tempat kerja, dan kurangnya pemahaman karyawan tentang kegiatan
Germas. Kegiatan inisiasi yang dilaksanakan yaitu : membuat panduan kegiatan
Germas di tempat kerja, pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala,
sosialisasi dan pengggalangan komitmen karyawan, membuat media sosialisasi
berupa banner, membuat program peregangan badan karyawan, dan membuat
program gizi karyawan berupa olahan buah.
Setiap kegiatan yang telah dilakukan mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar
PNS serta menerapkan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government. Output kegiatan berkontribusi terhadap pencapaian visi dan misi
UPTD Puskesmas Danasari. Rancangan tindak lanjut kegiatan aktualisasi
bertujuan untuk keberlanjutan program di masa yang akan datang dan
mengoptimalakan kegiatan Germas di tempat kerja Puskesmas Danasari yaitu
mengkoordinasikan dan membuat jadwal petugas peregangan badan secara
bergantian dengan terus menerapkan Nilai-nilai Dasar PNS dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun di kehidupan sosial.

Kata kunci : Peregangan badan, gizi karyawan, Germas.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berkat rahmat dan
kemudahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Tempat Kerja
Puskesmas Danasari” tepat pada waktu yang ditentukan. Penulisan laporan aktualisasi ini
terlaksana karena kontribusi dari berbagai pihak berupa bimbingan, dukungan dan motivasi
sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya terutama kepada:
1. Bpk Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid Kepala BAPELKES beserta jajarannya yang
telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Bpk Mujahidin, SH, MH Plt. Kepala BKD Kabupaten Tegal beserta jajarannya yang
telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
3. Bapak Wardoyo, SPd.M.Kes coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya dalam menyusun Laporan Aktualisasi ini
4. Ibu Meita Darmiastuty, SKM, M.Kes, penguji pada seminar Laporan Aktualisasi ini.
5. Ibu R. Siti Iva Rifda Chomsiyah, S,ST,M.M, Kepala Puskesmas Danasari dan mentor
atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama proses
penyusunan laporan aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam Pendidikan Latihan Dasar dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
7. Rekan rekan anggota kelompok 4 angkatan 309 Kabupaten Tegal Tahun 2021 atas
kerjasama, motivasi dan kesolidannya dalam kegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan 309 tahun 2021
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Laporan Aktualisasi ini
menjadi lebih baik.

penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (COVER) ........................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
ABSTRAK .....................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Profil UPTD Puskesmas Danasari ......................................................................... 4
C. Nilai-nilai Dasar PNS ............................................................................................. 13
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ............................................................... 20
E. Tinjauan Pustaka Core Issue ................................................................................ 26
BAB III HASIL AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................................................ 30
B. Hasil Kegiatan dan Pembahasan ........................................................................... 40
C. Manfaat Kegiatan-Kegiatan Inisiatif ...................................................................... 70
D. Rancangan Tindak Lanjut Aktualisasi .................................................................... 71
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 72
B. Saran ..................................................................................................................... 75
REFERENSI ............................................................................................................... 76
LAMPIRAN ................................................................................................................. 77

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Danasari.................................... 13


Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Danasari .................................... 13
Tabel 3.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................................ 32
Tabel 3.2 Rekapitulasi Realisasi Habituasi MP Agenda 2 ................................. 69
Tabel 3.3 Rancangan Tindak Lanjut .................................................................. 71

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Danasari ...........................4


Gambar 2.2. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Danasari ...........................6
Gambar 3.1. Diagram Fishbone .......................................................................30

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan 1 ...................................................................................... 77


Lampiran 2. Kegiatan 2 ...................................................................................... 78
Lampiran 3. Kegiatan 3 ...................................................................................... 80
Lampiran 4. Kegiatan 4 ...................................................................................... 81
Lampiran 5. Kegiatan 5 ...................................................................................... 82
Lampiran 6. Kegiatan 6 ...................................................................................... 83
Lampiran 7. Lembar Konsultasi Coach .............................................................. 84
Lampiran 8. Lembar Konsultasi Mentor ............................................................. 85

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik disebutkan bahwa pelayanan prima adalah pelayanan yang cepat, mudah,
pasti, murah dan akuntabel. Dalam pelayanan sektor publik menjadi suatu
keharusan mewujudkan pelayanan prima yang harus dipenuhi oleh pemerintah
untuk membuat ketersediaan pelayanan publik yang mudah, terjangkau, dan
merata. Pelayanan publik tak terkecuali dari pelayanan kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas menurut
PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya. Puskesmas Danasari merupakan salah satu
Puskesmas di Kabupaten Tegal yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan terutama pada warga yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Danasari Kecamatan Bojong. Puskesmas Danasari juga berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000, tugas pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat
adalah melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat
rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka
mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat.

1
Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya
hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas
kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang
tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan
sehat serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya
berobat ketika sakit.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara singkat dengan beberapa
karyawan diperoleh informasi bahwa pelaksanaan kegiatan Germas di puskesmas
Danasari belum optimal. Hal itu berkaitan dengan belum optimalnya program
aktivitas fisik (peregangan badan) yang belum dilaksanakan secara sistematis,
belum optimalnya program gizi karyawan berupa konsumsi buah rutin di
puskesmas Danasari, serta belum optimalnya kegiatan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara berkala.
Penulis berinisiasi untuk memecahkan isu yang ada di Puskesmas Danasari
yaitu dengan membuat panduan Germas di tempat kerja puskesmas Danasari,
sosialisasi dan penggalangan komitmen tentang kegiatan Germas di puskesams,
melaksanakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala, membuat media
sosialisasi berupa banner, membuat program peregangan badan di tempat kerja,
dan membuat program gizi karyawan berupa paket olahan buah. Berdasarkan
latar belakang tersebut kiranya penulis perlu melakukan aktualisasi dan habituasi
di puskesmas danasari dengan judul “Optimalisasi kegiatan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) di tempat kerja Puskesmas Danasari”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan isu permasalahan belum optimalnya kegiatan Germas di
UPTD Puskesmas Danasari dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Tujuan Khusus:
Peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat:
a. Mendalami isu permasalahan belum otimalnya kegiatan Germas di
UPTD Puskesmas Danasari
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan inisiatif/inovatif dalam rangka
menyelesaikan isu permasalahan belum optimalnya kegiatan
Germas di UPTD Puskesmas Danasari

2
c. Melaksanakan setiap tahapan kegiatan dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS
d. Mendeskripsikan kontribusi output setiap kegiatan terhadap
pencapaian visi dan misi organisasi
e. Mendeskripsikan kontribusi setiap output kegiatan terhadap penguatan
nilai-nilai organisasi
f. Mendeskripsikan manfaat kegiatan-kegiatan inisiatif dalam rangka
menyelesaikan isu
g. Membuat Rancangan Tindak Lanjut Aktualisasi

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Puskesmas Danasari


1. Data Umum
Puskesmas Danasari merupakan salah satu Puskesmas di dataran tinggi
kaki gunung Slamet di wilayah Kabupaten Tegal yang terletak antara 10857’6’’
s/d 10921’30’’ Bujur Timur dan 0650’41’’ s/d 0715’30’’ Lintang Selatan.
Puskesmas Danasari melingkupi daerah di wilayah kecamatan Bojong bagian
Selatan Kabupaten Tegal. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Danasari
meliputi :
-Sebelah Utara : Kecamatan Jatinegara
-Sebelah Timur : Kabupaten Pemalang
-Sebelah Selatan : Kecamatan Bumijawa
-Sebelah Barat : Kecamatan Balapulang

Puskesmas Danasari melingkupi 8 Desa dengan luas wilayah 2.134,71


Hektar, Jumlah rumah tangga sebanyak 6.713 KK dan jumlah penduduk 26.011
jiwa (laki-laki 13.716 jiwa penduduk (52,7 %) dan Perempuan 12.295 jiwa
penduduk (47,2 %)) . Mata Pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Danasari
rata-rata petani. Jumlah tenaga Kesehatan puskesmas danasari sebanyak 50
orang.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Danasari

4
2. Visi, Misi, dan Tata Nilai Organisasi
a. Visi Puskesmas Danasari
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Kemandirian Masyarakat
Untuk Hidup Sehat Di Wilayah Puskesmas Danasari”

b. Misi Puskesmas Danasari


1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu,
2) Memelihara dan Meningkatkan Mutu Layanan Puskesmas,
3) Menyelenggarakan Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas yang
Cepat, Akurat dan Terintegrasi Dengan Dukungan Teknologi,
4) Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.

c. Tata Nilai Puskesmas Danasari


Puskesmas Danasari memiliki tata nilai dan budaya kerja yang
dikembangkan dalam perilaku keseharian adalah “SMILE”, yang merupakan
akronim dari :
Santun :Puskesmas Danasari melayani masyarakat dengan
ramah, sabar dan sopan
Manusiawi :Puskesmas Danasari melayani semua lapisan masyarakat
Inovatif :Puskesmas Danasari selalu berinovasi mengikuti
perubahan zaman
Loyalitas :Puskesmas Danasari bekerja secara profesional
Empati :Puskesmas Danasari tanggap terhadap kebutuhan dan
harapan masyarakat.

5
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

STRUKTUR ORGANISASI
UPTD. PUSKESMAS DANASARI KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2020

Kepala Puskesmas

Kepala Sub
Bagian Tata
Usaha

Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung Tim


Jawab UKM Jawab UKP, Jawab Jawab sarana, Penangungg Tim Pencegahan
esensial dan Kefarmasian Jaringan bangunan dan Jawab Mutu Keselamatan Pengendalian
Keperawatan dan Pelayanan peralatan Pasien Infeksi
Kesehatan Laboratorium Puskesmas
Masyarakat dan Jejaring
Fasyankes

Keterangan :
: Garis Komunikasi langsung

: Garis Komunikasi tidak langsung

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Danasari

1) Kepala Puskesmas
Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam melakukan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Uraian Tugas Kepala Puskesmas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja puskesmas berdasarkan Renstra, Renja,
dan sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
b. Mengoordinasikan penyusunan kebijakan teknis operasional UPTD
Puskesmas berdasarkan skala prioritas untuk pedoman pelaksanaan
tugas;

6
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan
data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
operasional upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas;
d. Membagi dan mendistribusi tugas kepada bawahan dengan memberi
petunjuk dan memeriksa hasil kerja bawahan agar tercapai efektivitas
kinerja;
e. Melakukan koordinasi pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas;
f. Melakukan upaya kesehatan wajib dan melaksanakan upaya
kesehatan pengembangan sesuai dengan kondisi wilayah
Puskesmas;
g. Melakukan upaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan di
puskesmas sesuai dengan kondisi dan situasi wilayah kerja
Puskesmas;
h. Melaksanakan inventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas, serta
menyajikan alternatif pemecahannya;
i. Melakukan penyeliaan pelaksanaan tugas bawahan dengan
memeriksa, membimbing, dan mengawasi bawahan agar tugas
terlaksana sebagaimana mestinya;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan untuk mendukung
pelaksanaan tugas;
k. menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) kegiatan UPTD untuk peningkatan kualitas
pelayanan publik;
l. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan UPTD
berdasarkan rencana dan realisasinya untuk mengetahui tingkat
pencapaian dan bahan pengambilan keputusan pimpinan;
m. Menyelia penyiapan bahan penyusunan Laporan Kinerja (LKj), LKPJ,
LPPD, dan laporan kedinasan lainnya di bidang ketugasan sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ketepatan laporan
instansi;
n. Mengawasi dan memotivasi bawahan untuk meningkatkan
produktivitas kerja, pengembangan karier, serta kualitas kinerja;

7
o. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Atasan dalam rangka
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah di bidang
ketugasan;
p. Memaraf naskah dinas sesuai tugas dan kewenangannya untuk
keabsahan naskah dinas di bidang ketugasan;
q. Membuat laporan pelaksanaan tugas UPTD sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban dan bahan
rencana yang akan datang;
r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai bidang
tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
2) Kasubag TU
Kepala Subbagian Tata Usaha pada UPTD mempunyai tugas pokok
membantu Kepala UPTD dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana kerja, dan ketatausahaan UPTD.
Uraian Tugas Kepala Subbagian Tata Usaha sebagai berikut :
a. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan ketatausahaan UPTD;
c. melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, humas
dan protokol UPTD;
d. melakukan pengelolaan urusan kepegawaian UPTD;
e. melakukan pengelolaan urusan keuangan UPTD;
f. melakukan pengelolaan aset UPTD;
g. melakulan pengelolaan kearsipan UPTD;
h. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
pengelolaan ketatausahaan UPTD, serta menyajikan alternatif
pemecahannya;
i. mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas
berjalan sesuai dengan proporsi masing-masing;
j. memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna
meningkatkan prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
k. melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
l. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan
paraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Penanggung Jawab UKM
Uraian Tugas Penanggung Jawab UKM sebagai berikut :

8
a. Menyusun rencana kerja UKM berdasarkan Renstra, Renja, dan
sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
b. Mengoordinasikan penyusunan kebijakan teknis operasional UKM
berdasarkan skala prioritas untuk pedoman pelaksanaan tugas;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan
data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan teknis
operasional UKM;
d. Membagi dan mendistribusi tugas kepada koordinator dan pelaksana
upaya dengan memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerjanya agar
tercapai efektivitas kinerja;
e. Melakukan koordinasi pelaksanaan UKM di wilayah kerja Puskesmas;
f. Melakukan upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat di puskesmas sesuai dengan kondisi dan situasi wilayah
kerja Puskesmas;
g. Melaksanakan inventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas,
serta menyajikan alternatif pemecahannya;
h. Melakukan penyeliaan pelaksanaan tugas koordinator dan pelaksana
upaya dengan memeriksa, membimbing, dan mengawasi koordinator
dan pelaksana upaya agar tugas terlaksana sebagaimana mestinya;
i. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan untuk mendukung
pelaksanaan tugas;
j. menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) kegiatan UKM untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik;
k. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan UKM
berdasarkan rencana dan realisasinya untuk mengetahui tingkat
pencapaian dan bahan pengambilan keputusan pimpinan;
l. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) UKM;
m. Mengawasi dan memotivasi koordinator dan pelaksana upaya untuk
meningkatkan produktivitas kerja, pengembangan karier, serta
kualitas kinerja;
n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Atasan dalam rangka

9
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah di bidang
ketugasan;
o. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan UKM sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban dan bahan
rencana yang akan datang;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai bidang
tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
4) Penanggung Jawab UKP
Uraian Tugas Penanggung Jawab UKP sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja UKP berdasarkan Renstra, Renja, dan
sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
b. Mengoordinasikan penyusunan kebijakan teknis operasional UKP
berdasarkan skala prioritas untuk pedoman pelaksanaan tugas;
c. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan perumusan kebijakan teknis operasional UKP;
d. Membagi dan mendistribusi tugas kepada koordinator dan pelaksana
upaya dengan memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerjanya agar
tercapai efektivitas kinerja;
e. Melakukan koordinasi pelaksanaan UKP di Puskesmas;
f. Melakukan upaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan di
puskesmas;
g. Melaksanakan inventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
upaya kesehatan perorangan di Puskesmas, serta menyajikan
alternatif pemecahannya;
h. Melakukan penyeliaan pelaksanaan tugas tenaga klinis dengan
memeriksa, membimbing, dan mengawasi tenaga klinis agar tugas
terlaksana sebagaimana mestinya;
i. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan untuk mendukung
pelaksanaan tugas;
5) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Fasyankes
Uraian Tugas Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasyankes :

10
a. Menyusun rencana kerja kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring
fasyankes di wilayah kerja Puskesmas;
b. Melakukan monitoring dan pembinaan ke jaringan dan jejaring
Fasyankes di wilayah kerja Puskesmas
c. Melakukan pertemuan dengan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
d. Merekap laporan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
jaringan dan jejaring fasyankes di lingkungan kerja Puskesmas;
e. Menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring fasyankes;
f. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja;
g. Melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dalam rangka
pembinaan jaringan dan jejaring fasyankes.
6) Penanggung Jawab Sarana, Bangunan dan Peralatan
Uraian Tugas Penanggung Jawab Sarana, Bangunan dan Peralatan :
a. Menyusun program pengadaan kebutuhan sarana, prasarana dan
peralatan Puskesmas,
b. Menyusun program pemeliharaan dan perbaikan sarpras dan
peralatan Puskesmas;
c. Menyusun inventarisasi , pemeliharaan dan penggunaan sarpras dan
peralatan
d. Menganalisa , mengadakan, pemanfaatan , perawatan fasilitas
Puskesmas
e. Mengkoordinir analisis kebutuhan alat perawatan dan perbaikan
fasilitas dan prasarana Puskesmas
f. Menyampaikan hasil kerja kepada Kepala Puskesmas.
7) Penanggung Jawab Mutu
Uraian Tugas Penanggung Jawab Mutu :
a. Menyusun Kebijakan mutu, dan indicator mutu sesuai dengan
ketentuan;
b. Menyusun pedoman mutu, dan Standar Operasioanl Prosedur (SOP)
yang dishkan oleh Kepala Puskesmas;
c. Memastikan SOP telah diterapkan;
d. Memastikan pemantauan proses di unit kerja;
e. Memastikan pengendalian ketidaksesuaian layanan administrasi
manajemen, Pelayanan UKM dan Pelayanan UKP;

11
f. Memastikan pengukuran indicator mutu di setiap unit;
g. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap
ketidaksesuaian proses realisasi layanan maupun ketidakssuaian
layanan Puskesmas;
h. Membangun kapasitas organisasi untuk mencapai visi dan misi
Puskesmas;
i. Memotivasi terbentuknya budaya organisasi untuk memenuhi
persyaratan pelanggan;
j. Memastikan terlaksananya internal audit dan tinjauan manajemen;
k. Memastikan dan mengelola survey kepuasan pelanggan dan
penanganan saran/keluhan pelanggan.
8) Tim PPI
Uraian Tugas Tim PPI sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi;
b. Menyusun program pencegahan dan pengendalian infeksi;
c. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait kegiatan PPI di
Puskesmas;
d. Melaksanakan kegiatan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi PPI di Puskesmas;
e. Melakukan kegiatan pembinaan pencegahan dan pengendalian infeksi
di Puskesmas;
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI.
9) Tim KP
Uraian Tugas Tim Keselamatan pasien sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan dan pengaturan di bidang keselamatan pasien
untuk ditetapkan oleh Kepala Puskesmas;
b. Mengembangkan program Keselamatan pasien di Puskesmas;
c. Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilain
tentang penerapan program Keselamatan pasien di Puskesmas;
d. Melakukan pelatihan keselamatan pasien bagi Puskesmas;
e. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis insiden termasuk
melakukan Root Case Analysis (RCA), dan mengembangkan solusi
untuk meningkatkan Keselamatan pasien;
f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada kepala Puskesmas
dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan pasien;

12
4. Sumber Daya manusia
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Danasari
No Jenis Ketenagaan Jumlah Status Kepegawaian
1 Ka.Puskesmas+Bidan 1 PNS
2 Ka. Sub Bag Tata Usaha 1 PNS
3 Dokter Umum 2 PNS
4 Dokter Gigi 1 PNS
5 Perawat 7 4 PNS, 3 BLUD
6 Bidan 22 10 PNS, 22 BLUD
7 Perawat Gigi 1 1 PNS
8 Promkes 3 2 (PNS), 1 (BLUD/Kontrak)
9 Epidemiolog Kesehatan 1 1 PNS
10 Apoteker 1 1 (PNS)
11 Sanitarian 2 1 (PNS), 1 (BLUD/Kontrak)
12 Nutrisionis 1 PNS
13 Analis Kesehatan (Lab) 1 1 (BLUD)
14 Asisten Apoteker 2 1 (PNS), 1 (BLUD)
15 Rekam Medik 1 BLUD
16 Tenaga Non Nakes (ADM) 2 BLUD
17 Tenaga Kebersihan 1 BLUD
18 Supir 1 BLUD
19 Keamanan 1 BLUD
TOTAL 50

5. Sarana dan Prasarana Puskesmas Danasari


Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Danasari

NO JENIS SARANA JUMLAH KONDISI

1. Puskesmas Induk (Rawat Jalan ) 1 unit Baik

2. Puskesmas Pembantu 1 unit Baik

3. PKD 5 unit Baik


4. Mobil Puskesmas Keliling 1 unit Baik
5. Ambulans 1 unit Baik
6. Sepeda Motor 5 unit Baik

B. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik

13
tersebut antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
2) memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3) memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4) menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam beberapa hal,
akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya norma yang bersifat informal
tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan(“how things are done around here”)
dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi
aturan formal yang berlaku. Sepertimisalnya keberadaan PP No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, belum sepenuhnya dipahami atau bahkan
dibaca oleh setiap CPNS atau pun PNS. Pola pikir PNS yang bekerja lambat,
berdampak padapemborosan sumber daya dan memberikan citra PNS berkinerja
buruk. Oleh sebab itu, PNS perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat
dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan prilaku
PNS dengan mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas)
kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah
pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke samping" kepada para pejabat lainnya
dan lembaga negara. Contohnya adalah lembaga pemilihan umum yang
independen, komisi pemberantasan korupsi, dan komisi investigas legislatif.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai akuntabilitas yang harus diperhatikan adalah sebagai

14
berikut :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggungjawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudankesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dengan kewenangan serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi : sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dannegara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan


manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

15
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa
memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos
kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan
potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan tuhan untuk kemakmuran
masyarakat.
2) Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan
hak asasi manusia. Hal ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
mewujudkan kesejahteraan umumdan mencerdaskan kehidupan
bangsa”.
3) Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia juga
didukung oleh semangat gotong royong. Dengan gotong royong itulah,
Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsadan tumpah darah
Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat
atau bagian tertentu dari territorial Indonesia.
4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi yaitu menjadiajang
memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat
dan dapat menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu
golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan
kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan dapat mencapai
kesepakatan yang membawa kebaikanbagi semua pihak.
5) Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperative etis dari amanat Pancasila dan UUD 1945.

3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik

16
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai
berikut:
1) Kebersamaan, dapat diartikan bagaimana individu menciptakan rasa
kebersamaan untuk menjalankan pelayanan kepada pelanggan.
2) Empati, dapat diartikan bagaimana individu memberikan rasa empati
kepada pelanggan tentang masalah/kesulitan yang dihadapi.
3) Kepedulian, dapat diartikan bagaimana individu peduli terhadap kesulitan
pelnggan dan mencoba mencari solusinya.
4) Kedewasaan, dapat diartikan bagaimana individu berpilaku dewasa sesuai
tugas/tupoksinya.
5) Orientasi organisasi, dapat diartikan bagaimana individu memperhatikan
orientasi dalam berperilaku kepada pelanggan.
6) Respek, dapat diartikan bagaimana individu berperilaku sopan dan santun
saat memberikan pelayanan.
7) Kebajikan, dapat diartikan bagaimana individu berberilaku baik sesuai
dengan norma yang berlaku saat melayani pelanggan.
8) Integritas, dapat diartikan bagaimana kesesuaian perkataan dan perbuatan
individu.
9) Inovatif, dapat diartikan bagaimana individu berinovasi dalam memberikan
pelayanan.
10) Keunggulan, dapat diartikan bagaimana individu memiliki keunggulan
tersendiri ketika memberikan pelayanan.
11) Keluwesan, dapat diartikan bagaimana individu menggunakan berbagai
cara/pendekatan dalam mengatasi persoalan untuk pelayanan yang baik.
12) Kearifan, dapat diartikan bagaimana individu bijaksana sesuai dengan
situasi dan kondisi saat melayani.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan untuk menjaga mutu kinerja. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Ada enam indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Orientasi mutu : orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasamelakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga

17
pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
2) Efektif dan efisien : efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan tugasperlu memperhatikan
efektif dan efisien untuk memcapai target kerja.
3) Inovasi : Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mindset baru sebagaiaparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin.
4) Adaptasi : dapat diartikan bagaimana pegawai mengadaptasi dari program
atau organisasi lain untuk meningkatkan mutu organisasinya.
5) Pelayanan sepenuh hati : dapat diartikan bagaimana pegawai memberikan
pelayanan sepenuh hati kepada pelanggan.
6) Perbaikan berkelanjutan : dapat diartikan bagaimana pegawai/organisasi
melakukan suatu perbaikan setelah melihatsituasi dan kondisi yang ada di
unit kerjanya.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan
yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampumerusak tatanan
kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah


melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai- nilai anti
korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan curang.
2) Peduli

18
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorangmemiliki rasa
kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan
tergoda untuk mmeperkaya diri sendiridengan cara yang tidak benar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah
bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaandengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yangdia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang
untuk memperlakukan orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan


negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat
jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Fenomena dampak
korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan tanggung jawab

19
manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadikan
sarana untuk memicukesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara
a) Kedudukan ASN
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaiandan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,dan nepotisme, pengelolaan ASN diatur
dalam Manajemen ASN.

Kedudukan atau status jabatan ASN dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN
terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan danmemiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu,
yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan perundang-undangan.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting,

20
mengingat dengan adanya desentralisasi, otonomi daerah dan sering muncul isu
putra daerah yang menyebabkan perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
b) Peran ASN
Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, Pegawai ASN
memiliki fungsi yaitu:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas
untuk:
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.;
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, Negara dan Pemerintah, menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan
Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
c) Hak dan Kewajiban ASN
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Dalam UU ASN, Hak PNS danPPPK adalah sebagai
berikut:
1) PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan;
e. pengembangan kompetensi.
2) PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan
b. cuti
c. perlindungan

21
d. pengembangan kompetensi
Sesuai dengan asas proporsionalitas, hak yang diterima ASN diiringidengan
kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan
yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan. Dalam UU ASN, disebutkan kewajiban Pegawai ASN antara
lain:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d) Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa profesi ASN berlandaskan padakode etik
dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabatyang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

22
perundang-undangan dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepadapihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.

2. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG
merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM.
Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalampelembagaan formal atau pendekatan
informal. Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal antara lain :
a) Penguatan koordinasi antar lembaga, yaitu penguatan koordinasi yang
dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan
masuh terjangkau dan manageable.
b) Membentuk lembaga koordinasi khusus, yaitu pembentukan lembaga
terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor
atau kementrian.
c) Membentuk gugus tugas, yaitu bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
d) Koalisi sosial, yaitu merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi

23
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentukpelembagaan khusus
dalam koordinasi ini.

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataranpraktek


antara lain:
a) Kapasitas SDM dan institusi
b) Nilai dan budaya organisasi
c) Kepemimpinan
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati olehpendekatan
WoG adalah :
a) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat.
b) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan warga masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
c) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga masyarakat seperti jalan, perumahan, jaringan telepon,
listrik, air bersih, dan seterusnya.
d) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan dalam


lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
a) Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang, tugas,
fungsi dan wewenangnya.
b) Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai
kewenangan masing-masing.
c) Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan masyarakat yang
diberikan secara tunggal oleh satu unit kerja pemerintahan berdasarkan
pelimpahan kewenangan dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan.
d) Pola pelayanan terpusat, yaitu pelayanan masyarakat yang dilakukan
oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator

24
terhadap pelayanan instansi pemerintah.
e) Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan
otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elektronik atau on-line
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas
masyarakat pengguna.

3. Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggarapelayanan publik.

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama


adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua adalah penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan


pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif,mudah
dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Kesadaran
seluruh anggota ASN untuk memberikan kontribusi terhadap upaya perbaikan
kualitas pelayanan publik di Indonesia akan memiliki implikasi strategis jangka
panjang yang penting bagi upaya untuk mengubah kinerja birokrasi dalam
memberikan pelayanan publik.

ASN perlu memahami berbagai hal yang menjadi fundamenpelayanan


publik antara lain:
a) Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b) Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara.
c) Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal- hal
strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang.
d) Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia,akan tetapi juga

25
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).

D. Gambaran Umum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di


Tempat kerja
Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di
Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan
penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit
tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah
berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare,
tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang
banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus
penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari
pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7
langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih
sehat :
1) Melakukan Aktivitas Fisik
2) Makan Buah dan Sayur
3) Tidak Merokok
4) Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
5) Melakukan Cek Kesehatan Berkala
6) Menjaga Kebersihan Lingkungan
7) Menggunakan Jamban
Namun, pada periode saat ini fokus GERMAS pada tiga kegiatan di bawah ini :
1) Aktivitas Fisik pada orang dewasa dan usia produktif di tempat kerja
Aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupan setiap otrang dewasa maupun
pekerja. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran perlu dilakukan latihan
fisik dan olahraga teratur, yang dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Dalam melakukan latihan fisik sebaiknya memperhatikan :

26
 Latihan fisik sebaiknya dilakukan 150 menit per minggu dengan interval 3-
5 kali per minggu.
 Latihan diawali dengan pemanasan, latihan inti, dan pendinginan
 Menggunakan sarana dan prasarana yang aman dan nyaman termasuk
pakaian olahraga dan alas kaki
 Memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi untuk mendapatkan hasil
Maksimal
Aktivitas fisik di tempat kerja bias dilakukan dengan cara :
a) Senam Sehat Bugar (SSB)
Senam Sehat bugar merupakan senam aerobic low impact yang dirancang
mengikuti ritmik, kontinuitas dan durasi tertentu. Tahapan SSB, pemanasan,
latihan inti pendinginan SSB dirancang bagi pemula (jarang berolahraga) dan
direkomendasi untuk kegiatan-kegiatan senam bersama/panduan lomba pada
acara2 khusus.
b) Peregangan Di Tempat Kerja
Gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja adalah masalah gangguan
otot rangka (musculoskeletal) terutama dibagian leher, bahu, pergelangan, tulang
belakang dan siku. Penyebab utama masalah muskuloskeletal adalah posisi
duduk yang tidak ergonomis, leher terlalu menunduk, punggung terlalu
bungkuk/tegak, dll. Bekerja pada posisi yang sama dalam waktu lama akan
mengakibatkan otot menjadi cepat lelah dan aliran oksigen ke otak berkurang
sehingga menurunkan produkitivitas kerja. Untuk mengurangi masalah tersebut
diperlukan peregangan di tempat kerja.
Adapun konsep peregangan di tempat kerja antara lain :
 Peregangan dilakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada
posisi sama
 Gerakan dilakukan secara statis dan dinamis dengan menggerakkan otot
dan sendi kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, kaki untuk
menghilangkan kekakuan tubuh
 Gerakan statis dilakukan dengan menahan sendi dan otot pada posisi
teregang selama 8-10 detik
 Gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan melemaskan sendi
dan otot secara perlahan
 Napas seperti biasa dan pada gerakan tertentu napas diatur untuk
memaksimalkan aliran oksigen ke otak

27
 Gerakan dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak dihentakkan
Manfaat peregangan di tempat kerja kerja :
 Mengurangi ketegangan otot
 Meningkatkan fleksibilitas jaringan otot
 Mengurangi risiko cedera otot (kram)
 Mengurangi risiko nyeri/cedera punggung
 Mengoptimalkan aktivitas sehari-hari
2) Konsumsi Sayut dan Buah
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral dan
serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan
buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam
tubuh serta mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar
pencernaan dan dapat menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup turut berperandalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula
dan kolesterol darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan
risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan
bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam
pencegahan penyakit tidak menular kronik.
Setiap orang dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gram
perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah
anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
3) Cek Kesehatan Rutin
Pemeriksaan/ skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya promotif
preventif yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh bupati/walikota sesuai
Permendagri no 18 tahun 2016 dengan tujuan untuk: mendorong masyarakat
mengenali faktor risiko PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian
segera ditingkat individu, keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor
risiko fisiologis berpotensi PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi
darah tinggi, gula darah tinggi, gangguan indera dan gangguan mental;
mendorong percepatan rujukan kasus berpotensi ke FKTP dan sistem rujukan
lanjut.
Tujuan kegiatan cek kesehatan secara rutin antara lain :

28
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor
risiko bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular
terutama Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet
tidak sehat (kurang
 mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan tinggi garam,
gula, lemak dan diet gizi tidak seimbang), kurang beraktifitas fisik 30 menit
setiap hari,
 Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes
mellitus serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
untuk ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar.
 Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur
akibat penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk
mendeteksi PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap
dini.

Pembudayaan Perilaku Pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin


merupakan penerapan upaya promotif preventif yang efektif dan menjadi Pilar
utama dalam Peningkatan derajat kesehatan, meningkatkan kualitas SDM bangsa,
pencapaian target SDGs (pembangunan berkesinambungan). Investasi dalam
upaya promotif preventif dalam pencegahan penyakit tidak menular akan
menghindarkan Indonesia dari beban pembiayaan kesehatan dan beban ekonomi
dikarenakan peningkatan PTM.
Penerapan kegiatan GERMAS di Puskesmas Danasari sesuai dengan
amanah Perbup Tegal nomor 15 Tahun 2021 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Tempat Kerja. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,
orang dengan penyakit penyerta (Komorbid) berisiko tinggi menimbulkan
keparahan infeksi virus corona. Oleh karena itu, penting bagi petugas kesehatan
untuk menerapkan Germas di tempat kerja untuk menjaga daya tahan tubuh dan
kebugaran.

29
BAB III
HASIL AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Deskripsi Isu
Isu yang diangkat penulis yaitu “Belum optimalnya kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Tempat Kerja Puskesmas Danasari”.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara singkat bahwa karyawan
puskesmas Danasari belum ada kebiasaan melakukan peregangan badan di
tempat kerja. Belum adanya kebiasaan mengkonsumsi buah di tempat kerja yang
diprogramkan. Sementara beban kerja meningkat selama pandemi harus
ditunjang dengan kebugaran dan daya tahan tubuh petugas yang prima. Sampai
tanggal 29 Juli 2021 ada 11 petugas kesehatan melakukan isolasi mandiri. Hal
ini tidak sesuai dengan prinsip Whole of Goverrnment, Pelayanan Publik.
Isu ini tentunya cukup berdampak apabila tidak segera diselesaikan. Status
kesehehatan karyawan yang tidak prima jika dibiarkan terus berlanjut dapat
mengganggu atau menurunkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Padahal, puskesmas bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Oleh karena itu, perlu ditunjang dan didukung
dengan status kesehatan karyawan yang prima.
2. Analisis Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil analisis isu tersebut diatas, maka perlu adanya identifikasi
penyebab isu dengan diagram fishbone untuk mengetahui sebab- akibat dari isu
tersebut. Adapun diagram fishbone isu prioritas yang telah terpilih dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :

MAN Kurangnya MATERIAL


pemahaman
Terbatasnya pegawai tentang Belum
Jumlah Germas adanya
pegawai yang Kartu cek
sadar Petugas belum Belum
optimal dalam kesehatan
GERMAS adanya Belum
koordinasi lintas Rutin
media Optimalnya
program karyawan
sosialisasi
Kegiatan
Germas
GERMAS bagi
Petugas
Belum adanya Belum adanya
kebiasaan
Kesehatan
Panduan kegiatan
GERMAS Belum adanya konsumsi buah di Di
penggiatan tempat kerja Tempat
Belum adanya kembali Kerja
Belum adanya kebiasaan
Jadwal pemeriksaan
melakukan peregangan
mengonsumsi kesehatan.
badan serentak dan rutin
buah lokal di
tempat kerja
METHOD MILIEU

Gambar 3.1 Diagram Fishbone

30
3. Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu prioritas
adalah “Optimalisasi Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di
Tempat Kerja Puskesmas Danasari Tahun 2021”. Gagasan kegiatan yang dipilih
untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab
isu, maka penulis menyusun gagasan sebagai berikut:
a) Penyusunan Panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di
Tempat Kerja Puskesmas Danasari.
b) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan karyawan.
c) Sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan GERMAS di Tempat Kerja
bersama Lintas Program Puskesmas Danasari.
d) Pembuatan media sosialisasi kegiatan GERMAS berupa Banner
e) Membuat program kegiatan peregangan badan di tempat kerja diikuti oleh
karyawan puskesmas pukul 10.00 WIB
f) Membuat program gizi karyawan berupa olahan buah lokal untuk
dikonsumsi setiap jumat di puskesmas.

31
4. Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
TANGGAL STRATEGI
TAHAPAN KENDALA /
NO KEGIATAN PELAKSANAAN OUTPUT/HASIL MENGATASI
KEGIATAN HAMBATAN
KEGIATAN MASALAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Menyusun 18 Agustus – 20 a. Konsultasi dengan Mendapat Keterbatasan printer Mencetak panduan
Panduan Gerakan Agustus 2021 menyiapkan persetujuan dan untuk mencetak setelah pelayanan
Masyarakat Hidup konsep draft arahan oleh Kepala karena beberapa selesai.
Sehat (GERMAS) panduan GERMAS Puskesmas Danasari. printer harus diservis
di Tempat Kerja di Tempat Kerja Dokumen sementara
Puskesmas kegiatan(foto) penggunaan printer
Danasari. Lembar persetujuan. sedang meningkat
Konsultasi untuk kerperluan
Output : aktivitas lainnya
Digunakannya b. Menyusun draft draft panduan seperti administrasi
panduan kegiatan Panduan Kegiatan Kegiatan GERMAS di vaksinasi covid-19.
Germas oleh GERMAS di tempat kerja
seluruh pegawai Tempat Kerja
Puskesmas c. Meminta masukan Mendapat masukan
Danasari kepada atasan dan dari atasan dan tim
tim promkes serta promkes.
memperbaiki draft

32
d. Mencetak dan Tercetaknya panduan
menggandakan GERMAS sesuai
panduan GERMAS jumlah kebutuhan.
sesuai keperluan.
2 Melaksanakan 18 Agustus – 27 a. Konsultasi dan Mendapatkan arahan a) Jadwal kegiatan a) Menjadwalkan
pemeriksaan Agustus 2021 memohon dan persetujuan dari vaksinasi yang padat hari pelaksanaan
kesehatan berkala persetujuan Kepala Puskesmas baik di dalam dan di di hari jumat.
karyawan kepada Kepala Danasari. luar gedung.
Puskesmas Puskesmas Sehingga sulit untuk b) Dilaksanakan
Danasari Danasari. mengumpulkan secara bertahap,
b. Meminta arahan Mendapat arahan dan semua karyawan agar semua
Output : karyawan dan masukan masukan dari dalam satu hari. karyawan bisa
dilakukan tes kepada pemegang pemegang program mengikuti
kesehatan rutin program Posbindu Posbindu PTM. b) Belum semua program
PTM. karyawan dilakukan pemeriksaan
c. Menyusun jadwal Tersusunnya jadwal pemeriksaan kesehatan
pelaksanaan pelaksanaan kesehatan. tersebut.
d. Mensosialisasikan Tersosialisasinya
rencana kegiatan rencana kegiatan
kepada seluruh pemeriksaan
karyawan. kesehatan dan tes
kebugaran.

33
e. Pelaksanaan Terlaksananya
kegiatan kegiatan pemeriksaan
pemeriksaan kesehatan
kesehatan.
3 Sosialisasi dan 18 Agusutus – 1 a. Meminta a. Mendapatkan Kesulitan mengatur Mengikuti jadwal
penggalangan September persetujuan arahan dan waktu untuk pelaksanaan
Komitmen 2021 kepada Kepala masukan dari mengumpulkan Lokakarya mini
Kegiatan Puskesmas Kepala karyawan karena puskesmas
GERMAS di untuk Puskesmas aktivitas petugas danasari
Tempat Kerja melaksanakan Danasari. puskesmas yang padat sekaligus
kepada Lintas sosialisasi dan di dalam dan diluar sosialisasi dan
Program penggalangan puskesmas berkaitan penggalangan
komitmen. dengan Vaksinasi dan komitmen secara
Output : b. Membuat materi b. Tersusunnya tracing kontak erat. simbolik.
Tersosialisasinya sosialisasi dan materi sosialisasi
program GERMAS lembar dan lembar
dan penggalangan penggalangan
tertandantanganin komitmen komitmen
ya lembar kegiatan
penggalanagn GERMAS di
komitmen Tempat Kerja
c.Membuat c.Tercetaknya
undangan dan undangan dan
daftar hadir daftar hadir

34
sosialisasi dan sosialisasi
penggalanagan kegiatan
komitmen kepada GERMAS di
Lintas Program Tempat Kerja
kepada Lintas
Program
d. Melaksanakan d. Terlaksananya
sosialisasi dan sosialisasi dan
penggalangan tertandatanga
komitmen ninya Lembar
Kegiatan penggalangan
GERMAS di komitmen
Tempat Kerja Kegiatan
kepada GERMAS.
Lintas
Program
e. Membuat notulen e.Tersusunnya
dan notulen dan
mendistribusikan tedistribusinya
hasil sosialisasi hasil
kegiatan sosialisasi.
GERMAS di
Tempat Kerja
kepada lintas

35
program

4 Pembuatan 18 Agustus – 6 a. Meminta izin Mendapat izin dan a) Keterbatasan a) Penulis


media September 2021 kepada Kepala persetujuan Kepala kemampuan penulis menggunakan
sosilalisasi Puskesmas Puskesmas. dalam mendesain aplikasi edit
kegiatan tentang rencana grafis banner, grafis sederhana
GERMAS pembuatan sehingga dengan fitur-fitur
banner. membutuhkan usaha yang mudah
Output : b. Membuat draft Tersedianya desain keras dari segi dipahami bagi
Terpasangn desain banner GERMAS waktu, tenaga dan pemula seperti
ya Banner banner GERMAS pikiran. Canva.
Germas di c. Konsultasi Mendapat masukan Selanjutnya
Puskesmas kepada kepala dan arahan dari b) Proses cetak banner disempurnakan
Danasari Puskesmas dan Kepala Puskesmas membutuhkan waktu oleh pihak
melakukan lama menunggu percetakan
perbaikan antrian karena tanpa merubah
d. Mencetak dan Terpasangnya tempat percetakan esensi desain
memasang Banner GERMAS di sedang full orderan. grafis banner
banner GERMAS area puskesmas. tersebut.

36
di tempat c) Anggaran khusus
strategis. untuk mencetak b) Mencari dan
media sudah memilih tempat
terpakai penuh. percetakan yang
tidak menunggu
antrian cetak
terlalu Panjang,
myaitu di Slawi
digital printing 2.

c) Menggunakan
dana pribadi
untuk
membiayainya
agar kegiatan ini
dapat terealisasi.
5 Membuat program 18 Agustus – 17 a. Meminta Mendapat a) Sound sistem a) Mengusulkan
kegiatan September 2021 persetujuan persetujuan dari portable sehingga agar kedepan
peregangan kepada Kepala kepala Puskesmas harus memindahkan tersedia sound
badan di tempat Puskesmas. terlebih dahulu ke system di tempat
kerja untuk b. Menyiapkan alat Alat dan bahan yang tempat pelaksanaan. tunggu
pegawai dan dan bahan (Sound siap digunakan pendaftararan.
pengunjung System) dan musik b) Petugas lebih fokus
c. Melakukan Terlaksananya pada pekerjaannya b) Mengusulkan

37
secara serentak sosialisasi kepada sosialisasi kepada karena pasien agar
pukul 10.00 WIB karyawan. karyawan. meminta untuk mengaktifkan
d. Pelaksanaan Karyawan segera cepat selesai kembali kegiatan
Output : peregangan badan melaksanakan dilayanai atau senam sehat
Karyawan oleh seluruh kegiatan peregangan diperiksa. setiap jumat
dan karyawan dan di tempat kerja diikuti sehingga
pengunjung pengunjung oleh pengunjung. c) Keterbatasan penulis pelaksanaan
dapat Puskesmas dalam mengkoordinir aktivitas fisik
mengikuti Danasari dan menggerakan tidak
kegiatan e. Evaluasi kegiatan Adanya hasil petugas karena berbenturan
peregangan laporan evaluasi faktor pekerjaan. dengan
badan kegiatan yang tanggungjawab
secara siap ditindak pekerjaan.
bersama- lanjuti.
sama Mengamati, foto,
memberi cek list.
6. Membuat program a. 18 Agustus – 27 a. Konsultasi kepada Mendapat a) Tidak semua a) Memberikan gizi
gizi karyawan Agustus 2021 Kepala arahan dan karyawan menyukai karyawan dalam
berupa buah lokal Puskesmas persetujuan dari buah. bentuk paket
untuk dikonsumsi kepala salad buah.
setiap jumat di Puskesmas. b) Keterbatasan
puskesmas. b. Meminta masukan Mendapat anggaran sehingga b) Menumbuhkan
ke pemegang masukan dari pemberian gizi kesadaran
program Kesjaor pemegang karyawan belum bisa kepada

38
Output : Karyawan program Kesjaor berjalan secara karyawan akan
mengkonsumsi teratur. pentingnya
buah lokal setiap c. Mensosialisasikan Terlaksananya konsumsi buah
hari jumat untuk untuk kebutuhan
program gizi kegiatan
dikonsumsi di karyawan sesuai sosialisasi nutrisi sehari-
tempat kerja. kesepakatan. program gizi hari.

karyawan.
d. Monitoring dan Adanya hasil
Evaluasi kegiatan laporan evaluasi
kegiatan yang
siap ditindak
lanjuti.

Ada beberapa kegiatan yang mengalami perubahan jadwal antara lain sosialisasi dan penggalangan komitmen dan
pelaksanaan program gizi karyawan dimajukan dari rencana semula. Kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen dilaksanakan
pada minggu pertama bersamaan dengan kegiatan lokakarya mini puskesmas. Hal itu, dikarena sulit untuk mengumpulkan petugas
di tengah jadwal vaksinasi yang padat. Begitu juga pelaksanaan pemberian program gizi karyawan berupa olahan buah dimajukan
dari rencana semula. Kegiatan ini dilaksanankan bersamaan dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan. Hal itu,
sebagai stimulan bagi karyawan mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan sebagai tambahan asupan gizi setelah vaksinasi
dosis ketiga.

39
B. Hasil Kegiatan Aktualisasi dan Pembahasan
Setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada
rancangan aktualisasi dari isu terpilih, menjabarkan realisasi hasil kegiatan
yang dilakukan selama masa habituasi yang dimulai tanggal 13 Agustus
sampai dengan 25 September 2021 di Puskesmas Danasari beserta output
dari kegiatan yang dilaksanakan. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tahapan masing-masing :
1. Menyusun panduan Germas di tempat kerja Puskesmas Danasari
Menyusun panduan Germas merupakan bagian dari gagasan yang coba
penulis aktualisasikan yang diharapkan dapat menjadi acuan dan
panduan karyawan dalam melaksanakan kegiatan Germas di
lingkungan kerja puskesmas Danasari. Penulis mencoba menyusun
panduan yang mudah dipahami dan mudah diterima oleh seluruh
karyawan sehingga dapat berkontribusi terhadapat upaya promotif dan
preventif dalam hal menjaga kesehatan seluruh karyawan. Tahapan-
tahapan kegiatan secara rinci sebagai berikut:
a. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait konsep draft panduan
GERMAS di Tempat Kerja.
Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas (mentor)
terkait konsep draft panduan Germas yang akan disusun.
Harapannya adalah mendapat persetujuan dan arahan yang dapat
menjadi acuan penulis dalam menyusun panduan Germas. Di
samping itu, mentor juga memberikan masukan terkait penulisan
kalimat yang efektif dan efisien. Sebelum menghadap ke mentor
penulis memohon izin terlebih dahulu terkait waktu dan kesanggupan
mentor. Saat hendak memasuki ruang kepala puskesmas / mentor
penulis mengucapkan salam (Assalamualaikum) dan permisi.
Sesudah mentor membalas salam dan mempersilahkan masuk
ruangan, penulis masuk dengan menundukan badan sebagai bentuk
penghormatan dan kesopansantunan. Penulis menyampaikan
maksud dan tujuan bertemu dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Penulis dan mentor berdiskusi untuk mendapatkan
persetujuan dan arahan terkait penyusunan draft panduan Germas.
Kemudian mentor memberikan arahan terkait penulisan yakni
penyusunan panduan disesuaikan dengan kondisi saat ini dan

40
disusun secara efektif dan efisien. Penulis mencatat poin-poin yang
disampaikan mentor guna perbaikan berkelanjutan. Disamping itu,
penulis juga saat menghadap mentor dengan berpenampilan
sederhana dan jujur dalam menyampaikan argumentasi. Penulis
menyampaikan kalau nanti panduan berupa hardcopy dan soft copy
yang dishare di WA group Puskesmas Danasari. Output dalam
tahapan kegiatan ini adalah lembar hasil konsultasi/ masukan dari
mentor.
b. Menyusun draft Panduan Kegiatan GERMAS di Tempat Kerja
Draft panduan kegiatan Germas disusun berdasarkan proses
mengkombinasikan dan menggabungkan referensi yang ada dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi puskesmas. Penulis
mencari referensi panduan dengan browsing di internet. Penulis
memilah dan memilih panduan yang sekiranya sesuai dengan kondisi
Puskesmas Danasari. Penulis juga bertanya kepada Coach sebagai
referensi penguatan agar penulis semakin paham terkait penyusunan
panduan Germas ini. Kegiatan pengumpulan data referensi baik dari
internet maupun dari rekan kerja dan coach dilakukan selama bulan
Agustus 2021. Output dalam tahapan kegiatan ini adalah draft
panduan kegiatan Germas di tempat kerja.
c. Meminta masukan kepada atasan dan tim promkes serta
memperbaiki draft
Sebelum draft panduan Germas dicetak maka dilakukan review
terlebih dahulu kepada atasan dan Penanggung Jawab Promkes
Puskesmas Danasari. Sebelum memasuki ruangan belaiau, penulis
mengucapkan salam (Assalamualaikum) dan permisi hendak meminta
masukan dengan tutur Bahasa yang sopan dan santun. Penanggung
jawab Promkes memberikan masukan untuk memperhatikan
kerapihan penulisan meliputi font yang dipakai, ukuran font, dan
pengaturan margin halaman. Harapannya adalah panduan ini menjadi
lebih baik sebelum nantinya dicetak. Output dari tahapan kegiatan ini
adalah mendapat masukan dari penanggungjawab promkes.

41
d. Mencetak panduan Germas sesuai Keperluan.
Panduan Germas di tempat kerja dicetak sesuai dengan jumlah
kebutuhan. Proses mencetak panduan dengan meminjam printer di
ruang Plt Kasubag TU Puskesmas Danasari karena keterbatasan
jumlah printer yang dapat digunakan. Sebelum memasuki ruangan,
penulis mengucapkan salam (Assaslamualaikum) dan permisi
menumpang mencetak panduan dengan printer di ruangan Plt
Kasubag TU. Setelah mendapat izin, penulis mencetak panduan
sesuai kebutuhan dengan membawa kertas sendiri. Dalam
mengoperasikan komputer dan printer penuh kehati-hatian dan penuh
rasa tanggungjawab agar tidak terjadi kerusakan yang tidak
semestinya. Output dalam tahapan kegiatan ini adalah tercetaknya
panduan Germas sesuai jumlah kebutuhan.

Tahapan-tahapan kegiatan ini dapat dilaksanakan sesuai jadwal.


Namun demikian ada beberapa hal yang menjadi hambatan. Diantaranya
adalah kegiatan puskesmas yang padat sehingga dalam mengatur jadwal
konsultasi dengan mentor harus menyesuaikan aktivitas kesibukan mentor.
Disamping itu juga penulis terlibat dalam tim vaksinasi sebagai petugas
edukasi kepada sasaran vaksin. Oleh karena itu, penulis harus bisa memilih
waktu yang pas / senggang atau membuat janji terlebih dahulu untuk dapat
berkonsultasi dengan mentor. Dalam hal keterbatasan jumlah printer, penulis
menunggu waktu untuk mencetak panduan setelah pelayanan puskesmas
selesai. Sehingga pelayanan seperti mencetak rujukan pasien dan lain
sebagainya tetep dapat berjalan sebagaimana mestinya.
1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA) dari kegiatan ini
meliputi sebagai berikut :
a. Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) terkait
konsep draft panduan Germas di tempat kerja.
Penulis telah melaksanakan konsultasi kepada mentor dengan
penuh tanggung jawab, mulai dari membuat janji temu hingga
saat dilakukan konsultasi (Akuntabilitas). Penulis menerima
masukan dari mentor saat dilakukan konsultasi atau diskusi yang
bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan seperti penggunaan

42
kalimat yang efektif dan efisien dalam Panduan. (Nasionalisme
Sila ke-4). Dalam pelaksanaan konsultasi penulis juga tidak lupa
menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
berkomunikasi (Etika Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas
yang padat, maka penulis sebisamungkin melakukan konsultasi
secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk
menghindari kegiatan yang berulang (Komitmen Mutu).
Selanjutnya hal yang tidak kalah penting, yaitu penulis
mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi denga mentor
secara jujur (Anti Korupsi).
b. Menyusun draft panduan Germas di tempat kerja Puskesmas
Danasari.
Penulis mengawali tahap kedua ini dengan memilih referensi
secara teliti dan memastikan referensi relevan dengan situasi
saat ini, misalnya menggunakan informasi baik pedoman/juknis
dari Kementerian Kesehatan RI maupun dari referensi lainnya
(Akuntabilitas). Penulis juga menghindari penulisan panduan
yang tidak menyinggung unsur SARA (Nasionalisme sila ke-3).
Penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tidak
menggunakan terlalu banyak istilah asing agar lebih mudah
diterima oleh seluruh karyawan (Etika Publik). Penulis juga
mencoba mencari beberapa refernsi dalam menyusun panduan
agar relevan dengan kondisi saat ini (Komitmen Mutu). Penulis
juga berusaha menggunakan sarana dan prasarana puskesmas
secara bijaksana dan untuk kepentingan bersama. Penulis
menggunakan laptop pribadi sehingga tidak mengganggu rekan
kerja lain yag sedang bertugas (Anti Korupsi).
c. Meminta maukan dari penanggungjawab Promkes.
Penulis telah melaksanakan tahapan meminta masukan dari
penanggungjawab promkes dengan penuh tanggung jawab saat
berdiskusi (Akuntabilitas). Penulis menerima masukan dari
penanggngjawab program promkesr saat dilakukan konsultasi
atau diskusi yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan
seperti penggunaan kalimat yang efektif dan efisien dalam
Panduan. (Nasionalisme Sila ke-4). Dalam pelaksanaan

43
konsultasi penulis juga tidak lupa menggunakan bahasa
Indonesia yang sopan dan santun saat berkomunikasi (Etika
Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas yang padat, maka
penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi secara efektif dan
efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk menghindari
kegiatan yang berulang (Komitmen Mutu). Selanjutnya hal yang
tidak kalah penting, yaitu penulis mengkomunikasikan hal-hal
saat berkonsultasi dengan penanggungjawab promkes secara
jujur (Anti Korupsi).
d. Mencetak panduan Germas di tempat kerja puskesmas
Danasari.
Saat akan mencetak panduan, penulis melakukan evaluasi
kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan atau
bagian yang tidak jelas sebelum dicetak yaitu meminta masukan
kepada atasan dan tim promkes puskesmas Danasari
(Akuntabilitas). Sebelum digunakan, pastikan hasil cetakan
baik sehingga dapat mudah dipahami oleh karayawan
puskesmas (Etika Publik). Panduan Germas yang sudah
selesai cetak kemudian didistribusikan secara adil dan merata
(Nasionalisme sila ke-2). Selain bentuk hardcopy penulis juga
membuat dalam bentuk softcopy (e-panduan) berupa pdf
sehingga dapat dibawa dan dibaca kapan saja dan dimana saja
(Komitmen Mutu). Penulis berusaha menerapkan
kesederhanaan agar tidak adanya pemborosan dalam
penggunaan kertas atau sumber daya yang ada (Anti Korupsi).

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah digunakannya panduan
kegiatan Germas oleh seluruh karyawan. Adanya panduan kegiatan
Germas di tempat kerja Puskesmas Danasari berkontribusi
terhadap perwujudan visi Puskesmas Danasari yaitu: “Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Dasar dan Kemandirian Masyarakat Untuk
Hidup Sehat di Wilayah Puskesmas Danasari.” serta misi
Puskesmas Danasari yang ke-2 yaitu “Memelihara dan

44
Meningkatkan Mutu Layanan Puskesmas.”. Diharapkan dengan
adanya panduan kegiatan Germas di tempat kerja di harapkan
karyawan dapat lebih memahami pilar-pilar Germas sehingga
karyawan mampu meningkatkan status kesehatan secara mandiri
di masa pandemi dengan cara melaksanakan kegiatan Germas
dengan sebaik-baiknya. Panduan ini telah disusun dengan efektif
dan efisien agar mudah dipahami oleh seluruh karyawan. Sehingga
dapat menjadi acuan setiap karyawan dalam menjalankan kegiatan
Germas di tempat kerja meliputi aktivitas fisik (Peregangan badan )
setiap jam 10.00WIB, kebiasaan mengkonsumsi buah, dan rutin
melakukan cek kesehatan secara berkala.
3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi.
Output kegiatan berupa digunakannya panduan kegiatan
Germas di tempat kerja puskesmas Danasari juga berkontribusi
untuk memperkuat nilai organisasi Puskesmas Danasari
“Loyalitas” yaitu Puskesmas Danasari bekerja secara profesional.
Dengan panduan ini karyawan mampu menggugah rasa loyalitas di
dalam jiwa sehingga karyawan senantiasa memberikan pelayanan
kesehatan yang professional sesuai dengan tupoksi dan
kewenangannya.
4) Keterkaitan kegiatan dengan Agenda III
Digunakannya panduan kegiatan Germas oleh seluruh
karyawan puskesmas danasari memiliki keterkaitan dengan
Agenda 3. Pertama, Whole of Government yakni panduan ini
digunakan oleh seluruh unit kerja sebagai acuan kegiatan dan
peningkatan kinerja kerjasama. Kedua, manajemen ASN yakni
panduan ini memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan bagi karyawan sehingga mampu melaksanakan
kebijakan dan pelayanan publik yang professional. Ketiga,
pelayanan publik yaitu panduan ini memberi kejelasan bagi
karyawan dalam melaksanakan kegiatan.

45
2. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala karyawan Puskesmas
Danasari.
Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala merupakan
bagian dari gagasan yang coba penulis aktualisasikan yang diharapkan
dapat menjadi acuan informasi kesehatan dan deteksi dini kesehatan
karyawan sehingga karyawan tahu upaya selanjutnya dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan status kesehatannya. Penulis
mencoba menggiatkan kembali pemeriksaan kesehatan karyawan yang
sudah cukup lama terhenti sejak sebelum pandemi. Dalam melaksanakan
kegiatan ini penulis berkoordinasi dan berkolaborasi dengan program
Posbindu PTM. Kegiatan ini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
sederhana meliputi pengukuran IMT, kadar gula darah dan tekanan
darah. Kegiatan ini menyasar kepada seluruh karyawan sehingga dapat
berkontribusi terhadap upaya promotif dan preventif serta kuratif dalam
hal menjaga kesehatan seluruh karyawan. Tahapan-tahapan kegiatan
secara lebih rinci sebagai berikut :
a. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait pemeriksaan
kesehatan karyawan di Tempat Kerja.
Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas (mentor)
terkait rencana pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan
secara berkala. Harapannya adalah mendapat persetujuan dan
arahan yang dapat menjadi acuan penulis dalam pemerikssaan
kesehatan karyawan. Di samping itu, mentor juga memberikan
masukan terkait teknis pelaksanaan dengan melibatkan penanggung
jawab program Posbindu PTM. Sebelum menghadap ke mentor
penulis memohon izin terlebih dahulu terkait waktu dan kesanggupan
mentor. Saat hendak memasuki ruang kepala puskesmas / mentor
penulis mengucapkan salam (Assalamualaikum) dan permisi.
Sesudah mentor membalas salam dan mempersilahkan masuk
ruangan, penulis masuk dengan menundukan badan sebagai bentuk
penghormatan dan kesopansantunan. Penulis menyampaikan
maksud dan tujuan bertemu dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Penulis dan mentor berdiskusi untuk mendapat masukan dan
arahan terkait penyusunan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan.
Kemudian mentor memberikan arahan terkait teknis pelaksanaan

46
kegiatan yakni kegiatan aktualisasikan dengan penaggungjawab
program Posbindu PTM. Penulis mencatat poi-poin yang
disampaikan mentor guna perbaikan berkelanjutan. Disamping itu,
penulis juga saat menghadap mentor dengan berpenampilan
sederhana dan jujur dalam menyampaikan argumentasi. Output
dalam tahapan kegiatan ini adalah mendapat persetujuan dan arahan
dari kepala puskesmas / mentor.
b. Meminta arahan dan masukan kepada pemegang program
Posbindu PTM.
Setelah mendapat persetujuan dan arahan dari mentor, penulis
berkoordinasi kepada pemegang program Posbindu PTM .
berdiskusi dan membahas teknis pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan kepada karyawan serta menentukan jadwal pelaksanaan
agar tidak berbenturan dengan agenda lainnya. Sebelum memasuki
ruangan beliau, penulis mengucapkan salam (Assalamualaikum) dan
permisi hendak meminta masukan dengan tutur bahasa yang sopan
dan santun. Penanggung jawab program Posbindu PTM memberikan
masukan untuk memperhatikan waktu pelaksanaan. Mengingat
petugas sibuk kegiatan vaksinasi ovid-19 baik dalam Gedung
maupun diluar Gedung. Dari hasil diskusi didapatkan waktu
pelaksanaan dilaksanakan di hari jumat, karena di hari itu sebagian
karyawan off dari jadwal vaksinasi. Output dari tahapan kegiatan ini
adalah mendapat masukan dari penanggungjawab promkes.
c. Menyusun jadwal pelaksanaan pemeriksaan karyawan.
Setelah bertemu dan diskusi dengan pemegang program Posbindu
PTM, penulis mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan
tentunya berkaitan jadwal kapan kegiatan dilaksanakan. Hal itu
menimbang padatnya kegiatan Puskesmas Danasari berkaitan
Vaksinasi covid-19. Selanjutnya penulis menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan yaitu hari jumat berbarengan dengan kegiatan
vaksinasi nakes dosis ke-3 sekaligus sebagai sekrining sebelum
nakes diberikan vaksinasi dosis ke-3 dengan jenis vaksin moderna.
d. Mensosialisasikan rencana kegiatan pemeriksaan kesehatan.
Penulis memberikan woro-woro atau sosialisasi kepada karyawan
melalui pesan grup WA puskesmas Dansari. Sebelumnya, secara

47
umum sudah disampaikan dalam kegiatan sosialisasi dan
penggalangan komitmen yang dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan lokakarya mini puskesmas.
e. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan.
Selanjutnya setelah berkoordinasi dengan penanggungjawab
program posbindu PTM, menyusun jadwal dan mensosilisasikan
jadwal yaitu melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan
karyawan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat.
Hal tersebut karena pada hari itu merupakan hari yang efektif dimana
sebagian besar karyawan berada di puskesmas dan pemeriksaan
kesehatan karyawan ini dibarengkan dengan vaksinasi dosis ke-3
nakes sebagai skrining awal sebelum diberi suntikan vaksin jenis
moderna.

1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


a. Berkonsultasi kepada kepala puskesmas (mentor) terkait
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan.
Penulis sudah melaksanakan tahap konsultasi kepada mentor
dengan penuh tanggung jawab, mulai dari membuat janji temu
hingga saat dilakukan konsultasi(Akuntabilitas). Penulis menerima
masukan dari mentor saat dilakukan konsultasi atau diskusi yang
bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan seperti penggunaan
kalimat yang efektif dan efisien dalam Panduan. (Nasionalisme
Sila ke-4). Dalam pelaksanaan konsultasi penulis juga
menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat berkomunikasi
(Etika Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas yang padat, maka
penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi secara efektif dan
efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk menghindari
kegiatan yang berulang (Komitmen Mutu). Selanjutnya hal yang
tidak kalah penting, yaitu penulis mengkomunikasikan hal-hal saat
berkonsultasi denga mentor secara jujur (Anti Korupsi).
b. Meminta arahan dan masukan kepada pemegang program
Posbindu PTM..
Penulis mengawali tahap kedua ini dengan memilih membaca
referensi secara cermat, misalnya menggunakan juknis dari

48
Kementerian Kesehatan RI (Akuntabilitas). Penulis berdiskusi
dengan pemegang program Posbindu PTM membahas teknis
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Nasionalisme sila ke-4).
Penulis menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
meminta masukan kepada pemegang program posbindu PTM
(Etika Publik). penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi
secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk
menghindari kegiatan yang berulang (Komitmen Mutu). Penulis
juga mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi secara jujur
(Anti Korupsi).
c. Menyusun jadwal pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
Penulis menyusun jadwal pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
secara jelas berdasarkan hasil diskusi (Akuntabilitas). Penulis juga
dalam menyampaikan jadwal menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar ( Nasionalisme sila ke-3). Penulis dalam
menentukan jadwal dengan meminta pertimbangan dari pemegang
program Posbindu PTM dengan Bahasa yang sopan dan santun.
(Etika Publik). Membuat jadwal berdasarkan catatan hasil
konsultasi sebagai upaya perbaikan berkelanjutan (Komitmen
Mutu). Penulis menyusun jadwal berdasarkan hasil diskusi secara
transparan dan jujur (Anti korupsi)
d. Mensosialisasikan jadwal kegiatan pemeriksaan kesehatan
karyawan
Setelah jadwal tersusun, penulis mensosialisasikan jadwal tersebut
kepada seluruh karyawan. Penulis Menyampaikan pengumuman
jadwal pelaksanaan secara jelas dan terbuka melalui grup WA
(Akuntabilitas). Penulis dalam mensosilaisasikan menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar ( Nasionalisme sila ke 3).
Penulis memperhatikan pesan yang disampaikan menggunakan
penulisan yang baik dan sopan melaui WA grup. (Etika Publik).
Penulis mensosialisasikan jadwal kegiatan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Penulis
menyampaikan jadwal pelaksanaan secara adil dan transaparan
kepada seluruh karyawa puskesmas (Anti Korupsi)
e. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan

49
Penulis Bersama tim Posbindu PTM melaksanakan program
pemeriksaan kesehatan secara jelas dan terbuka. Sehingga
karyawan dapat mengetahui hasil pemeriksaan pada saat itu juga
(Akuntabilitas). Penulis dan tim Posbindu PTM melaksanakan
pemeriksaan kesehatan tanpa membedakan status kepegawaian
dan berdasarkan urutan antrian ( Nasionalisme Sila ke-3). Tim
Posbindu PTM melaksanakan pemeriksaan kesehatan karyawan
secara professional, petugas yang dilibatkan sesuai dengan
kompetensi bidangnya. (Etika publik). Tim Posbindu PTM
melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan (Komitmen Mutu). Penulis dan tim
Posbidu PTM menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan secara
jujur, adil dan transaparan saat itu juga (Anti Korupsi)

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan Misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah karyawan mendapat pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Adanya program Pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan berkala karyawan berkontribusi pada Visi
Puskesmas Danasari yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Dasar Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat Di Wilayah
Puskesmas Danasari. Serta berkontribusi pada misi ke 3 yaitu
Menyelenggarakan Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas yang
Cepat, Akurat dan Terintegrasi Dengan Dukungan Teknologi.
Diharapkan dengan adanya program pemeriksaan kesehatan
diharapkan karyawan dapat mengetahui status kesehatannya
sehingga senantiasa menjaga kesehatan badannya dengan sebaik-
baiknya. Karyawan jauh lebih peduli terhadap kesehatannya.
Berdampak pada kecepatan dan keakuratan dalam memberi
penanganan dan pelayanan kepada pasien.

3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai


Organisasi.
Output kegiatan berupa program pemeriksaan kesehatan karyawan
berkala juga berkontribusi untuk memperkuat memperkuat Nilai

50
Organisasi “Manusiawi” yaitu Puskesmas Danasari melayani
semua lapisan masyarakat. Karyawan mampu memberikan pelayanan
kesehatan tanpa membedakan status social, ekonomi dan jenis
pelayanan sebagai pasien BPJS atau umum. Semua mendapat
perlakuan dan pelayanan yang sama sesuai standar berlaku dan
kompetensi setiap petugas.
4) Keterkaitan kegiatan dengan Agenda III
Karyawan Puskesmas Danasari mendapat pemeriksaan kesehatan
berkala memiliki keterkaitan dengan Agenda 3. Pertama, Whole of
Government yakni kegiatan ini melibatkan beberapa lintas program,
sehingga meningkatkan dan menguatkan kerjasama, koordinasi dan
kolaborasi antar program. Kedua, manajemen ASN yakni kegiatan ini
mendorong antar karyawan / lintas program untuk melaksanakan
tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritasi. Ketiga,
pelayanan publik yaitu kegiatan ini meningkatkan kemampuan petugas
sesuai dengan kompetensinya. Misalnya tenaga kesehatan perawat
terbiasa melaksanakan prosedur pengukuran GDS dan tekanan darah
dengan benar. Sehingga kecepatan pelayanan sesuai dengan standar
yang ada.

3. Sosialisasi dan penggalangan Komitmen Kegiatan GERMAS di Tempat


Kerja kepada Lintas Program
Kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan wawasan dan membangun
kesadaran tentang pentingnya kegiatan Germas di tempat kerja kepada
seluruh karyawan. Kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen ini
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan lokakarya mini puskesmas
Danasari. Hal itu mengingat padatnya kegiatan puskesmas baik dalam
Gedung maupun di luar Gedung sehingga dapat dilakukan lebih efektif
dan efisien. Tahapan-tahapan kegiatan lebih rinci sebagai berikut :
a. Konsultasi dan meminta persetujuan kepada Kepala Puskesmas
terkait kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan
Germas.
Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas (mentor)
terkait rencana sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan

51
Germas kepada karyawan. Harapannya adalah mendapatkan
masukan dan arahan yang dapat menjadi acuan penulis dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Di samping itu, mentor juga
memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan yaitu menyarankan
waktu pelaksanaan sosialisasi dibarengkan dengan agenda lokmin
karyawan puskesmas Danasari untuk lebih efekti dan efisien waktu
mengingat kegiatan puskesmas yang sangat padat. Output dalam
tahapan kegiatan ini adalah mendapat masukan dan arahan dari
kepala puskesmas / mentor.
b. Membuat materi sosialisasi dan lembar penggalangan komitmen
Setelah mendapat masukan dan arahan dari kepala puskesmas,
penulis menyusun materi sosialisasi berkaitan dengan kegiatan
Germas di puskesmas Danasari. Penulis mencari materi dan memilih
serta memilah materi yang sesuai dengan situasi dan kondisi
Puskesmas Danasari. Materi yang disampaikan harus yang mudah
dipahami oleh seluruh karyawan dan tidak terlalu banyak slide
penayangan untuk mengindari kejenuhan peserta dan penggunaan
waktu yang efektif dan efisien. Sekaligus menyiapkan udangan dan
daftar hadir peserta sosialisasi.
c. Membuat daftar hadir dan lembar penggalangan komitmen.
Setelah materi sosialisasi tersusun selanjutnya penulis menyiapkan
daftar hadir peserta dan lembar penggalangan komitmen. Daftar hadir
ini mencangkup no, nama, jabatan dan tanda tangan. Sebelum acara
dimulai peserta / karyawan menuliskan terlebih dahulu identitas diri
sesuai kolom yang tertera dalam daftar lembar hadir.
d. Melaksanakan sosialisasi dan penggalangan komitmen Kegiatan
GERMAS di Tempat Kerja
Penulis melaksanakan kegiatan sosialisasi ini dengan tujuan
karyawan tahu bahwa Puskesmas Danasari menggiatkan kembali
kegiatan Germas bagi karyawan. Materi yang di sampaikan dalam
sosialisasi ini adalah kegiatan aktualisasi penulis di puskesmas
Danasari. Dan untuk menunjang agar program ini dapat berjalan
optimal maka dilakukan penggalangan komitmen kepada seluruh
karyawan, yaitu secara simbolik ditandantanganinya lembar
penggalangan komitmen.

52
e. Membuat notulen dan mendistribusikan hasil sosialisasi kegiatan
GERMAS di Tempat Kerja.
Setelah tersosialisasikannya materi kegiatan Germas di
puskesmas Danasari, selanjutnya penulis membuat notulen hasil
sosialisasi. Setelah notulen tersusun dan ditandatangani oleh kepala
puskesmas, maka penulis mendistribusikan notulen tersebut ke tiap-
tiap unit kerja.
1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)
a. Berkonsultasi kepada kepala puskesmas (mentor) terkait
Sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan Germas di
tempat kerja.
Penulis sudah melaksanakan tahap konsultasi kepada mentor
dengan penuh tanggung jawab, mulai dari membuat janji temu hingga
saat dilakukan konsultasi(Akuntabilitas). Penulis menerima masukan
dari mentor saat dilakukan konsultasi atau diskusi yang bertujuan
untuk perbaikan berkelanjutan. (Nasionalisme Sila ke-4). Dalam
pelaksanaan konsultasi penulis juga menggunakan bahasa yang
sopan dan santun saat berkomunikasi (Etika Publik). Frekuensi
kegiatan di Puskesmas yang padat, maka penulis sebisa mungkin
melakukan konsultasi secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-
hal penting untuk menghindari kegiatan yang berulang (Komitmen
Mutu). Selanjutnya hal yang tidak kalah penting, yaitu penulis
mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi denga mentor secara
jujur (Anti Korupsi).
b. Membuat materi sosialisasi, lembar penggalangan komitmen dan
daftar hadir peserta.
Penulis menyusun materi dengan menggunakan aplikasi powerpoin
secara jelas dan terbuka (Akuntabilitas). Penulis dalam menuangkan
gagasan/materi kedalam slide presentasi tidak mengandung unsur
SARA (Nasionalisme sila ke-3). Penulis Menggunakan tata
penulisan yang sopan dan tampilan slide yang santun (Etika Publik).
Penulis menunjukan sikap penuh motivasi saat menyusun materi slide
presentasi. (Komitmen Mutu). Penulis juga jujur dalam menyusun
gagasan / materi yaitu berdasarkan informasi dari sumber artikel
kementrian kesehatan RI (Anti Korupsi).

53
c. Melaksanakan sosialisasi dan penggalangan komitmen Kegiatan
GERMAS di Tempat Kerja kepada Lintas Program
Penulis Jelas dalam menyampaikan informasi materti sosialisasi
(Akuntabilitas). Penulis juga dalam menyampaikan jadwal
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ( Nasionalisme
sila ke-3). Penulis berpenampilan sopan dan bertutur kata santun
dalam menyampaikan prensentasi di depan peserta sosialisasi (Etika
Publik). Penulis juga tidak menutup diri apabila ada pertanyaan,
Menerima masukan dan kritikan dari seluruh peserta sosialisasi
(Komitmen Mutu). Penulis Memberi kesempatan yang sama kepada
peserta untuk bertanya tanpa diskriminasi status kepegawaian. (Anti
korupsi)
d. Membuat notulen dan mendistribusikan hasil sosialisasi kegiatan
GERMAS di Tempat Kerja.
Penulis Membuat notulen secara jelas dan transaparan
(Akuntabilitas). Dalam mendistribusikan notulen penulis
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme
Sila ke-3). Penulis memperhatikan tata cara penulisan yang disajikan
menggunakan penulisan yang baik dan sopan. (Etika publik). Penulis
berupaya mendistribusikan notulen secara efektif dan efisien kepada
tiap unit kerja (Komitmen Mutu). Penulis menuangkan isi noutlen
secara adil dan jujur sesuai hasil sosialisasi (Anti Korupsi)

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan Misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya program GERMAS
dan tertandantanganinya lembar penggalanagn komitmen. Adanya
sosisalisasi dan penggalangan komitmen kegiatan Germas
berkontribusi pada Visi Puskesmas Danasari yaitu Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Kemandirian Masyarakat Untuk
Hidup Sehat Di Wilayah Puskesmas Danasari. Serta berkontribusi
pada Misi Puskesmas Danasari yang ke 2 yaitu Memelihara dan
meningkatkan mutu layanan Puskesmas. Dengan adanya komitmen
pada penulis dan karyawan maka tentu mutu pelayanan yang
diberikan akan lebih optimal.

54
3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai
Organisasi.
Output kegiatan berupa sosisalisasi dan penggalangan komitmen
kegiatan Germas memperkuat memperkuat Nilai Puskesmas
Danasari “Loyalitas” yaitu Puskesamas Danasari bekerja secara
Profesional. Dengan loyalitas maka penulis dan seluruh karyawan
akan memberikan pelayanan sesuai kompetensi dan profesionalisme.
4) Keterkaitan kegiatan dengan Agenda III
Tersosialisasinya kegiatan Germas dan tertandatanganinya lembar
penggalangan komitmen oleh karyawan Puskesmas Danasari memiliki
keterkaitan dengan Agenda 3. Pertama, Whole of Government yakni
kegiatan ini melibatkan beberapa lintas program, sehingga
meningkatkan dan menguatkan kerjasama, koordinasi dan kolaborasi
antar program. Kedua, manajemen ASN yakni kegiatan ini mendorong
antar karyawan / lintas program untuk melaksanakan tugasnya dengan
jujur, bertanggungjawab dan berintegritasi. Ketiga, pelayanan publik
yaitu kegiatan ini meningkatkan kemampuan petugas sesuai dengan
kompetensinya. Dengan adanya komitmen maka pelayan public atau
pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai kaidah atau aturan yang
berlaku.

4. Pembuatan media sosilalisasi kegiatan GERMAS berupa Banner.


Pembuatan media sosialisasi kegiatan Germas berupa banner yang
merupakan media untuk menyampaikan informasi kesehatan dan bina
suasana lingkungan untuk mendukung program Germas di puskesmas
Danasari. Kegiatan ini menjadi gagasan yang coba penulis aktualisasikan
sebagai penguatan dalam upaya pengoptimalan kegiatan Germas di
puskesmas. Penulis berusaha membuat media sosialisasi yang mudah
diterima namun memiliki dampak dan berkontribusi dalam peningkatan
pengetahuan karyawan terkait tema yang diangkat yaitu kegiatan
Germas. Tahapan-tahapan kegiatan lebih rinci sebagai berikut :
a. Konsultasi dan meminta persetujuan kepada Kepala Puskesmas
terkait kegiatan pembuatan media sosialisasi banner.

55
Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas (mentor)
terkait rencana pembuatan media sosialisasi kegiatan Germas berupa
banner. Harapannya adalah mendapatkan masukan dan arahan yang
dapat menjadi acuan penulis dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Di samping itu, mentor juga memberikan masukan terkait pemilihan
warna dan font untuk Banner tersebut. Output dalam tahapan kegiatan
ini adalah mendapat masukan dan arahan dari kepala puskesmas /
mentor.
b. Membuat draft desain banner GERMAS.
Desain dihasilkan dari proses menggabungkan beberapa referensi
yang ada dan diedit sesuai kebutuhan. Data dan informasi kesehatan
tentang Germas dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber.
Selanjutnya penulis menuangkan ide desain banner dengan bantuan
aplikasi sederhana. Output kegiatan ini adalah tersusunnya draft
desain banner Germas.
c. Konsultasi desain banner kepada kepala Puskesmas
Sebelum banner dicetak, upaya selanjutnya adalah meminta
masukan dan arah dari kepala puskesmas agar mengurangi adanya
kesalahan redaksi penulisan. Selanjutnya penulis melakukan
perbaikan atas masukan kepala puskesmas seperti penggunaan dan
pemilihan yang menarik, pesan yang disampaikan singkat jelas dan
padat. Output dari tahapan ini adalah penulis mendapat arahan dan
masukan dari kepala puskesmas untuk perbaikan.
d. Mencetak dan memasang banner GERMAS di tempat strategis
Penulis melakukan proses pencetakan banner dengan bantuan
jasa percetakan. Sumber pendanaan berasal dari anggaran pribadi
mengingat alokasi dana BOK di bidang Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat sudah terserap penuh. Setelah banner
jadi, kemudian penulis memasang dan meletakkan di area presensi
karyawan puskesmas Danasari. Output dalam tahapan kegiatan ini
adalah terpasangnya banner Germas di area presensi (finger print)
karyawan Puskesmas Danasari.

1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


a. Berkonsultasi kepada kepala puskesmas (mentor) terkait

56
Pembuatan media sosialisasi kegiatan Germas berupa Banner.
Penulis sudah melaksanakan tahap konsultasi kepada
mentor dengan penuh tanggungjawab, mulai dari membuat janji
temu hingga saat dilakukan konsultasi (Akuntabilitas). Penulis
menerima masukan dari mentor saat dilakukan konsultasi atau
diskusi yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan.
(Nasionalisme Sila ke-4). Dalam pelaksanaan konsultasi penulis
juga menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
berkomunikasi (Etika Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas
yang padat, maka penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi
secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk
menghindari kegiatan yang berulang (( Komitmen Mutu).
Selanjutnya hal yang tidak kalah penting, yaitu penulis
mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi denga mentor
secara jujur (Anti Korupsi).
b. Membuat draft desain banner GERMAS
Penulis menyusun banner dengan menggunakan aplikasi
sederhana (canva) secara jelas dan terbuka serta penuh integritas
(Akuntabilitas). Penulis dalam menuangkan gagasan dalam banner
tidak mengandung unsur SARA (Nasionalisme sila ke-3). Penulis
mengerjakan dan menyelesaikan desain banner dengan tepat
waktu dan akurat (Etika Publik). Penulis menunjukan sikap penuh
motivasi dan kreatif saat menyusun desain banner. (Komitmen
Mutu). Penulis juga berusaha keras menyelesaikan desain banner
sesuai tenggat waktu (Anti Korupsi).
c. Konsultasi desain banner kepada kepala Puskesmas dan
melakukan perbaikan
Penulis menyampaikan rancangan desain banner yang
sudah tersusun dengan jelas dan terbuka kepada Kepala
Puskesams (Akuntabilitas). Penulis juga dalam berkonsultasi
kepada Kepala Puskesamas menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar ( Nasionalisme sila ke-3). Penulis
berpenampilan sopan dan bertutur kata santun dalam
menyampaikan gagasan desain banner kepada kepala puskesmas
(Etika Publik). Penulis juga menyampaikan gagasan kepada

57
Kepala Puskesmas dengan efektif fan efisien (Komitmen Mutu).
Penulis bersikap jujur dalam menyampaikan gagasan yang
tertuang dalam banner kepada kepala puskesmas (Anti korupsi)
d. Mencetak dan memasang banner GERMAS di tempat strategis.
Penulis menyampaikan maksud dan tujuan mencetak
banner secara jelas dan transaparan (Akuntabilitas). Penulis
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar saat
bertransaksi dengan pihak percetakan (Nasionalisme Sila ke-3).
Penulis bersikap sopan dan santun saat melakukan proses
transaksi kepada pihak percetakan. (Etika publik). Penulis
berupaya semaksimal mungkin melakukan inovasi dan kreasi
melalui pesan promosi kesehatan yang termuat dalam banner
tersebut (Komitmen Mutu). Agar kegiatan ini dapat terlakana
penulis dengan jujur menggunakan dana pribadi dalam proses
pembayaran banner tersebut karena keterbatasan dana dari
puskesmas. (Anti Korupsi)

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan Misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah terpasangnya banner Germas di
Puskesmas Danasari. Adanya kegiatan pembuatan media
sosialsisasi kegiatan Germas berupa banner berkontribusi pada Visi
Puskesmas Danasari yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Dasar Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat Di Wilayah
Puskesmas Danasari. Serta berkontribusi pada Misi Puskesmas
Danasari yang ke 3 yaitu Menyelenggarakan sistem informasi
pelayanan puskesmas yang cepat, akurat dan terintegrasi dengan
dukungan teknologi.

3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-Nilai


Oraganisasi.
Output dari kegiatan ini adalah terpasangnya banner di
Puskesmas Danasari pendukung kegiatan GERMAS memperkuat
Nilai Puskesmas Danasari “Inovatif” Puskesmas Danasari selalu
berinovasi mengikuti perubahan zaman

58
4) Keterkaitan kegiatan dengan Agenda III
Terpasangnya banner kegiatan Germas di tempat strategis yaitu
di tempat fingerprint agar dapat dibaca oleh semua karyawan
Puskesmas Danasari memiliki keterkaitan dengan Agenda 3.
Pertama, Whole of Government yakni kegiatan ini melibatkan
beberapa pihak, sehingga meningkatkan dan menguatkan
kerjasama, koordinasi dan kolaborasi antar program. Kedua,
manajemen ASN yakni kegiatan ini mendorong antar karyawan /
lintas program untuk melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab dan berintegritasi. Ketiga, pelayanan publik yaitu
kegiatan ini meningkatkan kemampuan petugas sesuai dengan
kompetensinya. Dengan adanya banner yang terpasang
memberikan kejelasan tentang kegiatan Germas di puskesmas
Danasari..

5. Membuat program kegiatan peregangan badan di tempat kerja


Kegiatan peregangan badan merupakan bentuk aktivitas fisik yang
dapat dilakukan di tempat kerja. Setelah beberapa jam bekerja tentu
tubuh membutuhkan penyegaran agar aliran darah dalam tubuh berjalan
lancar. Apabila aliran darah berjalan baik maka suplai oksigen ke otak
dan keseluruh tubuh dapat terpenuhi secara maksimal. Tubuh karyawan
akan kembali segar sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Di
tengah pandemic seperti ini, karyawan dituntut memiliki tingkat daya
tahan tubuh yang baik. Daya tahan tubuh baik apabila sirkulasi darah
dalam tubuh berjalan baik karena dapat menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh organ tubuh. Tahapan-tahapan kegiatan lebih rinci
meliputi sebagai berikut :
a. Meminta persetujuan kepada kepala puskesmas (mentor) terkait
kegiatan peregangan badan pada karyawan.
Penulis telah melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
(mentor) terkait program peregangan badan pada karyawan. Sebelum
menghadap ke mentor penulis memohon izin terlebih dahulu terkait
waktu dan kesanggupan mentor. Saat hendak memasuki ruang kepala
puskesmas / mentor penulis mengucapkan salam (Assalamualaikum)

59
dan permisi. Sesudah mentor membalas salam dan mempersilahkan
masuk ruangan, penulis masuk dengan menundukan badan sebagai
bentuk penghormatan dan kesopansantunan. Penulis menyampaikan
maksud dan tujuan bertemu dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Penulis dan mentor berdiskusi untuk mendapatkan persetujuan
dan arahan terkait pelaksanaan peregangan badan karyawan.
Kemudian mentor memberikan arahan terkait tata laksana dan
menyiapkan materi dan bahan sound system serta pemutaran music
pengiring sebagai intsruksi gerakan. Penulis mencatat poi-poin yang
disampaikan mentor guna perbaikan berkelanjutan. Disamping itu,
penulis juga saat menghadap mentor dengan berpenampilan
sederhana dan jujur dalam menyampaikan argumentasi. Output dalam
tahapan kegiatan ini adalah mendapatkan persetujuan dari kepala
puskesmas.
b. Menyiapkan alat dan bahan (sound system, laptop untuk memutar
video dan musik)
Penulis sebelumnya melakukan koordinasi kepada Plt Kasubag TU
untuk meminjam perlengkapan sound system terkait pelaksanaan
peregangan badan di tempat kerja. Setelah mendapat izin
penggunaan selanjutnya penulis melakukan uji coba memutar
video/musik lewat laptop yang dihubungkan dengan soundsistem
tersebut. Output tahapan kegiatan ini adalah alat dan bahan (sound
system dan perangkat lainnya) siap digunakan.
c. Melakukan sosialisasi kegiatan peregangan badan kepada karyawan
Penulis melakukan sosialisasi / woro-woro terkait pelaksanaan
kegiatan peregangan badan Bersama-sama di tempat kerja melalui
pesan Grup WA puskesmas Danasari. Hal tersebut dimaksudkan agar
karyawan dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan
tersebut. Output tahapan kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi
kepada karyawan.
d. Pelaksanaan peregangan badan Bersama di puskesmas Danasari
Penulis telah melaksanakan kegiatan peregangan badan Bersama
karyawan puskesmas Danasari di depan ruang tunggu pendaftaran
pasien atau pengunjung. Kegiatan peregangan badan ini tentu masih
memiliki banyak kekurangan dan hambatan. Namun, dengan

60
semangat kebersamaan kegiatan peregangan badan ini dapat
dilaksanakan meskipun aktivitas pekerjaan puskesmas sedang
meningkat. Output tahapan kegiatan ini adalah karyawan
melaksanakan kegiatan peregangan badan di tempat kerja.

e. Monitoring dan evaluasi kegiatan peregangan badan.


Penulis menyadari bahwa pelaksanaan peregangan badan ini
masih perlu ditingkat lagi. Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan
monitoring dan evaluasi untuk perbaikan kedepannya. Output tahapan
kegiatan ini adalah adanya laporan evaluasi kegiatan peregangan
badan di tempat kerja.

1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


a. Berkonsultasi kepada kepala puskesmas (mentor) terkait program
peregangan badan karyawan secara Bersama-sama.
Penulis sudah melaksanakan tahap konsultasi kepada
mentor dengan penuh tanggung jawab, mulai dari membuat janji
temu hingga saat dilakukan konsultasi (Akuntabilitas). Penulis
menerima masukan dari mentor saat melakukan konsultasi atau
diskusi yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan.
(Nasionalisme Sila ke-4). Dalam pelaksanaan konsultasi penulis
juga menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
berkomunikasi (Etika Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas
yang padat, maka penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi
secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk
menghindari kegiatan yang berulang (( Komitmen Mutu).
Selanjutnya hal yang tidak kalah penting, yaitu penulis
mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi denga mentor
secara jujur (Anti Korupsi).
b. Menyiapkan alat dan bahan (sound system dan laptop)
Penulis Menyampaikan permohonan izin meminjam sound
system dengan jelas dan terbuka (Akuntabilitas). Penulis dalam
menyampaikan gagasan tidak mengandung unsur SARA
(Nasionalisme sila ke-3). Penulis Saat meminta izin meminta
sound system menggunakan bahasa yang sopan, bersikap santun

61
dan berpenampilan rapih (Etika Publik). Penulis menunjukan
sikap penuh motivasi dan kreatif saat menyusun desain banner.
(Komitmen Mutu). Penulis bersikap jujur dan sederhana dalam
berpenampilan saat meminta izin peminjaman alat (Anti Korupsi).
c. Melakukan sosialisasi kepada karyawan puskesmas Danasari
melalui pesan grup WA.
Penulis menyampaikan pengumuman pelaksanaan dengan
jelas dan terbuka (Akuntabilitas). Penulis juga dalam berkonsultasi
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (
Nasionalisme sila ke-3). Penulis berpenampilan sopan dan
bertutur kata santun dalam menyampaikan gagasan (Etika Publik).
Penulis juga membuat pengumuman sosialisasi secara efektif dan
efisien (Komitmen Mutu). Penulis menyampaikan pengumuman
pelaksanaan secara transparan dan adil. (Anti korupsi)
d. Pelaksanaan peregangan badan karyawan bersama-sama
Penulis telah melaksanakan peregangan badan secara jelas
dan terbuka (Akuntabilitas). Penulis bersama karyawan lainnya
melaksanakan peregangan badan dengan penuh semangat
persatuan (Nasionalisme Sila ke-3). Penulis dan karyawan
melaksaakan peregangan badan secara tuntas dan penuh
tanggung jawab (Etika publik). Penulis berupaya semaksimal
mungkin melakukan inovasi dan kreasi melalui pesan promosi
kesehatan yang termuat dalam banner tersebut (Komitmen Mutu).
Penulis dan karyawan mengikuti kegiatan peregangan badan dari
awal sampai akhir (Anti Korupsi)

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan Misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah karyawan dan pengunjung dapat
mengikuti kegiatan peregangan badan secara bersama-sama. Adanya
kegiatan peregangan badan secara bersama-sama berkontribusi pada
Visi Puskesmas Danasari yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Dasar Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat Di Wilayah
Puskesmas Danasari. Serta berkontribusi pada Misi Puskesmas
Danasari yang ke 2 yaitu memelihara dan meningkatkan mutu layanan

62
puskesmas. Setelah melaksanakan kegiatan peregangan badan,
kondisi badan karyawan menjadi fresh karena aliran darah menjadi
lancer sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat jauh
lebih baik.

3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai


Organisasi.
Output dari kegiatan peregangan badan Bersama adalah karyawan
melakukan peregangan badan sesuai intruksi hal ini memperkuat Nilai
Puskesmas Danasari “Loyalitas” yaitu Puskesmas Danasari
bekerja secara professional. Karyawan yang loyal, patuh dan tunduk
atas perintah atasan dan kebijakan menandakan bahwa karyawan
tersebut bekerja secara professional.

4) Keterkaitan kegiatan dengan Agenda III


Karyawan Puskesmas Danasari melaksanakan kegiatan
peregangan badan secara serenta memiliki keterkaitan dengan
Agenda 3. Pertama, Whole of Government yakni kegiatan ini
melibatkan beberapa pihak, sehingga meningkatkan dan menguatkan
kerjasama, koordinasi dan kolaborasi antar program. Kedua,
manajemen ASN yakni kegiatan ini mendorong antar karyawan / lintas
program untuk melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab dan berintegritasi. Ketiga, pelayanan publik yaitu
kegiatan ini meningkatkan kemampuan petugas sesuai dengan
kompetensinya. Dengan adanya kegiatan peregangan bersama
menumbuhkan kedisiplinan dan tanggungjawab karyawan untuk
melaksanakan kegiatan peregangan badan sesuai komitmen dan
kesepakatan.

6. Membuat program gizi karyawan berupa olahan buah bagi karyawan


puskesmas Danasari.
Program gizi karyawan merupakan salah satu gagasan yang
termasuk dalam pilar Germas, yaitu kebiasaan mengkonsumsi buah dan
sayur. Sebagai upaya agar karyawan memiliki kebiasaan atau kegemaran
mengkonsumsi buah, maka penulis mencoba mengaktualisasikan

63
program gizi karyawan berupa pemberian olahan buah-buahan sebagai
stimulan. Harapannya adalah di kemudian hari karyawan tumbuh
kesadaran secara mandiri untuk menerapkan konsumsi sehat dengan
gemar mengkonsumsi buah-buahan baik di kantor maupun di rumah.
Kegiatan ini bekerja sama denggan program Kesehatan kerja dan
olahraga puskesmas Danasari. Tahapan-tahapan lebih rinci sebagai
berikut :
a. Konsultasi dan memomohon persetujuan kepada Kepala Puskesmas
(mentor) terkait program gizi karyawan berupa pemberian olahan
buah-buahan.
Penulis telah melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
(mentor) terkait program gizi karyawan berupa olahan buah-buahan.
Sebelum menghadap ke mentor penulis memohon izin terlebih
dahulu terkait waktu dan kesanggupan mentor. Saat hendak
memasuki ruang kepala puskesmas / mentor penulis mengucapkan
salam (Assalamualaikum) dan permisi. Sesudah mentor membalas
salam dan mempersilahkan masuk ruangan, penulis masuk dengan
menundukan badan sebagai bentuk penghormatan dan
kesopansantunan. Penulis menyampaikan maksud dan tujuan
bertemu dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulis dan
mentor berdiskusi untuk mendapatkan persetujuan dan arahan
terkait pelaksanaan program gizi karyawan. Kemudian mentor
memberikan arahan terkait tata laksana dan meminta untuk
dikoordinasikan dengan pemegang program kesjaor dan bendahara
pengeluara BLUD puskesmas Danasari. Penulis mencatat poi-poin
yang disampaikan mentor guna perbaikan berkelanjutan. Disamping
itu, penulis juga saat menghadap mentor dengan berpenampilan
sederhana dan jujur dalam menyampaikan argumentasi. Output
dalam tahapan kegiatan ini adalah mendapatkan persetujuan dari
kepala puskesmas terkait program gizi karyawan berupa olahan
buah.
b. Meminta arahan dan masukan kepada pemegang program Kesjaor
terkait program Gizi Karyawan
Penulis telah melakukan koordinasi dan diskusi kepada
pemegang program Kesjaor untuk mendapat arahan dan masukan

64
terkait teknis pelaksanaan program gizi tersebut. Kegiatan
pembagian gizi karyawan berupa olahan buah ini dilakukan pada hari
jumat dibarengkan dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
karyawan. Output dari tahapan kegiatan ini adalah mendapat arahan
dan masukan dari pemegang program kesehatan kerja dan olahraga
puskesmas Danasari.
c. Meminta arahan dan masukan kepada Bendahara pengeluaran
BLUD terkait program gizi karyawan
Penulis telah melakukan koordinasi dan diskusi kepada
bendahara pengeluaran BLUD terkait program gizi karyawan.
Sumber pendanaan kegiatan ini bersumber pada alokasi dana BLUD
puskesmas Danasari. Output tahapan kegiatan ini adalah mendapat
arahan dan masukan dari bendahara BLUD puskesmas Danasari.
d. Mensosialisasikan program gizi karyawan
Penulis telah melakukan sosialisasi / pengumuman terkait
program pemberian gizi karyawan berupa olahan bbuah-buahan atas
dasar hasil diskusi dan koordinasi dengan pemegang program
Kesjaor dan Bendahara pengeluaran BLUD puskesmas Danasari.
Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya jadwal / waktu
pelaksanaan kegiatan tersebut.
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan gizi karyawan
Penulis telah melakukan proses monitoring pelaksanaan
kegiatan gizi karyawan. Program pemberian tambahan gizi berupa
olahan buah-buahan ini sebagai stimulan kepada karyawan agar
memiliki kebiasaan atau kegemaran mengkonsumsi makanan sehat.
Output dari kegiatan ini adalah adanya dokumentasi / laporan
kegiatan.

1) Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


a. Berkonsultasi kepada kepala puskesmas (mentor) terkait program
gizi karyawan berupa olahan buah-buahan.
Penulis sudah melaksanakan tahap konsultasi kepada
mentor dengan penuh tanggung jawab, mulai dari membuat janji
temu hingga saat dilakukan konsultasi (Akuntabilitas). Penulis
menerima masukan dari mentor saat dilakukan konsultasi atau

65
diskusi yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan.
(Nasionalisme Sila ke-4). Dalam pelaksanaan konsultasi penulis
juga menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
berkomunikasi (Etika Publik). Frekuensi kegiatan di Puskesmas
yang padat, maka penulis sebisa mungkin melakukan konsultasi
secara efektif dan efisien dengan mencatat hal-hal penting untuk
menghindari kegiatan yang berulang ( Komitmen Mutu).
Selanjutnya hal yang tidak kalah penting, yaitu penulis
mengkomunikasikan hal-hal saat berkonsultasi denga mentor
secara jujur (Anti Korupsi).
b. Meminta arahan dan masukan kepada pemegang program
Kesjaor terkait gizi karyawan
Penulis menyampaikan rencana kegiatan program gizi
karyawan dengan jelas dan terbuka kepada pemegang program
Kesjaor (Akuntabilitas). Penulis dalam menyampaikan gagasan
tidak mengandung unsur SARA dan melakukan diskusi dan
musyawarah dengan pemegang program Kesajaor
(Nasionalisme sila ke-3, Sila ke-4). Penulis saat meminta arahan
dan masukan kepada pemegang program Kesjaor menggunakan
bahasa yang sopan, bersikap santun dan berpenampilan rapih
(Etika Publik). Penulis menunjukan sikap penuh motivasi saat
meminta arahan kepada pemegang program kesjaor (Komitmen
Mutu). Penulis bersikap jujur dan sederhana dalam
berpenampilan saat meminta arahan dan masukan (Anti
Korupsi).
c. Meminta arahan dan masukan kepada Bendahara Pengeluaran
BLUD terkait program gizi karyawan.
Penulis menyampaikan rencana kegiatan program gizi
karyawan dengan jelas dan terbuka kepada Bendahaara
pengeluaran BLUD (Akuntabilitas). Penulis dalam
menyampaikan gagasan tidak mengandung unsur SARA dan
melakukan diskusi dan musyawarah dengan Bendahara
pengeluaran BLUD (Nasionalisme sila ke-3, Sila ke-4). Penulis
saat meminta arahan dan masukan kepada Bendahara
Pengeluaran BLUD menggunakan bahasa yang sopan, bersikap

66
santun dan berpenampilan rapih (Etika Publik). Penulis
menunjukan sikap penuh motivasi saat meminta arahan kepada
Bendahara Pengeluaran BLUD (Komitmen Mutu). Penulis
bersikap jujur dan sederhana dalam berpenampilan saat meminta
arahan dan masukan (Anti Korupsi).
d. Mensosialisasikan program gizi karyawan berupa olahan buah-
buahan.
Penulis telah menyampaikan sosialisasi berkaitan dengan
waktu pelaksanaan program gizi karyawan secara jelas dan
terbuka (Akuntabilitas). Penulis dalam memberikan
pengumuman menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Nasionalisme Sila ke-3). Penulis tidak diskriminatif dalam
menentukan waktu pelaksanaan sehingga seluruh karyawan
dapat berpartisipasi (Etika publik). Penulis berupaya semaksimal
mungkin membuat jadwal pelaksanaan secara efekti dan efisien
(Komitmen Mutu). Penulis dan karyawan mengikuti kegiatan
program gizi karyawan dari awal sampai akhir (Anti Korupsi).

2) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Pencapaian Visi dan Misi


Organisasi.
Output dari kegiatan ini adalah karyawan mengkonsumi buah setiap
hari jumat. Adanya kegiatan program gizi karyawan berupa olahan
buah-buahan ini berkontribusi pada Visi Puskesmas Danasari yaitu
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Kemandirian
Masyarakat Untuk Hidup Sehat Di Wilayah Puskesmas Danasari.
Serta berkontribusi pada Misi Puskesmas Danasari yang ke 2 yaitu
memelihara dan meningkatkan mutu layanan puskesmas. Karyawan
mengkonsumsi buah sehingga asupan nutrisinya terpenuhi akibatnya
termotivasi meningkatkan kinerja sesuai tugasnya masing-masing.

3) Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-Nilai


Organisasi.
Output dari kegiatan program gizi karyawan adalah karyawan
menerima paket olahan buah berupa salad memperkuat Nilai
Puskesmas Danasari “Inovatif” yaitu Puskesmas Danasari selalu

67
berinovasi mengikuti peruahan zaman. Pemberian paket buah salad
ini merupakan inovasi di puskesmas danasari agar karyawan memiliki
kebiasaan dan kegemaran mengonsumsi buah sehat.

68
Tabel 3.2 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi MP Agenda II
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan per MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Agenda II
1 Akuntabilitas 3 5 4 5 4 4 2 5 2 5 3 6 18 30
2 Nasionalisme 3 6 3 6 3 4 3 6 2 7 2 8 16 37
3 Etika Publik 2 5 2 6 2 4 3 6 2 5 2 8 13 34
4 Komitmen Mutu 2 5 3 7 4 5 3 6 2 6 2 8 16 37
5 Anti Korupsi 2 4 2 7 3 4 2 9 3 7 2 10 14 41
Jumlah 12 25 14 31 16 21 13 32 11 30 11 40 77 179

Berdasarkan hasil rekapitulasi realisasi habituasi MP Agenda II maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terjadi
peningkatan jumlah Aktualisasi Agenda II. Hal itu dikarena penulis semakin memahami Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA) setelah
mengikuti pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS ini.

69
C. Manfaat Kegiatan-kegiatan Insiatif/Inovatif
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, adapun manfaatnya
sebagai berikut :

1. Bagi Diri Sendiri


a. Menyelesaikan tugas aktualisasi pelatihan dasar CPNS.
b. Kegiatan yang dilaksanakan menambah pengetahuan dan informasi
tentang Tugas Pokok sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
c. Mampu memahamai dan menerapkan Nilai-nilai Dasar PNS meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
d. Mengetahui bagaimana penerapan kegiatan Germas di tempat kerja.
2. Bagi Unit Kerja
a. Tersusunnya panduan kegiatan GERMAS di tempat kerja Puskesmas
Danasari.
b. Memperkuat koordinasi lintas program di Puskesmas Danasari
3. Bagi Puskesmas Danasari
a. Terwujudnya visi, misi dan tata nilai oraganisasi UPTD Puskesmas
Danasari.
b. Menjaga citra positif sebagai teladan perilaku kesehatan di mata
masyarakat.
c. Meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan kesehatan para
karyawan.
d. Mengetahui pencegahan penyakit untuk antisipasi perkembangan
penyakit lebih lanjut.
4. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Gerakan masyarakat
hidup sehat.
b. Meningkatkan motivasi masyarakat untuk merapkan perilaku hidup sehat.
c. Dengan kondisi kebugaran petugas yang prima maka program kesehatan
dapat terselenggara dengan baik hal tersebut dapat mendorong dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
d. Pengunjung ikut melaksanakan kegiatan peregangan badan di
puskesmas Danasari.

70
D. Rencana Tindak Lanjut
Rencana Tindak Lanjut aksi dan aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar PNS
merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk komitmen penulis
dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
Rencana Tindak Lanjut aksi kegiatan aktualisasi habituasinilai-nilai dasar PNS
tercantum dalam tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Rancangan Tindak Lanjut

No Kegiatan Output Durasi Para Sumber Keterangan


Waktu pihak biaya
1 Melanjutkan Nilai-nilai Dasar Selama - - -
pembiasaan PNS menjadi menjadi
penerapan Nilai-nilai kebiasaan PNS
Dasar PNS sehari- penulis sehari-
hari di tempat kerja. hari.
2 Mengkoordinasikan Peregangan 3 bulan Seluruh - Petugas
dan membuat jadwal badan sekali unit koordinator
petugas peregangan dilaksanakan kerja peregangan
badan. secara rutin badan dirotasi /
sesuai jadwal. terjadwal untuk
menghindari
kejenuhan
3 Menyusun program Karyawan dites Setahun Seluruh BOK Untuk
kegiatan tes kebugarannya sekali pihak melengkapi
kebugaran karyawan menggunakan data riwayat
metode rockport kesehatan
karyawan
4 Pemilihan “Agen of Terpilihnya 3 Bulan Tim - Karyawan
Change” dengan “Agen Of sekali Promkes terpilih “Agen of
memperhatikan Change” Change”
karyawan yang rajin fotonya akan
dan disiplin ditempel di
melakukan Papan informasi
peregangan badan. Puskesmas.
5 Membiasakan Snack rapat Setahun Pihak BLUD Apabila ada
menyajikan snack berupa menu sekali Catering kegiatan rapat
rapat/pertemuan tradional atau makan snack
dengan menu bertema buah. yang
makanan tradional disuguhkan
atau bertema buah. berupa menu
makanan
tradisional atau
bertema buah-
buahan.

71
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan aktualisasi yang telah disusun penulis dengan judul
“Pengoptimalan Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Tempat
Kerja Puskesmas Danasari”. Maka terdapat beberapa kesimpulan yang telah
penulis ringkas, yaitu sebagai berikut :
1. Isu yang diangkat penulis yaitu “Belum optimalnya kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Tempat Kerja Puskesmas Danasari.”
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara singkat diperoleh informasi bahwa
belum optimalnya kegiatan Germas meliputi aktivitas fisik berupa peregangan
badan setelah bekerja minimal dua jam, belum optimalnya program yang
sistematis tentang gizi karyawan berupa kebiasaan mengkonsumsi buah di
tempat kerja dan belum optimalnya pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
berkala kepada karyawan puskesmas Danasaari.
2. Kegiatan yang dilakukan selama masa aktualisasi dan habituasi yang dimulai
tanggal 13 Agustus sampai dengan 25 September 2021 di Puskesmas
Danasari adalah sebagai berikut: 1). Membuat panduan kegiatan Germas di
tempat kerja Puskesmas Danasari; 2). Melakukan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara berkala; 3). Sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan
Germas kepada Karyawan Puskesmas Danasari; 4). Membuat media
sosialisasi tentang kegiatan Germas di Puskesmas Danasari; 5) Membuat
program peregangan badan yang dilaksanakan pukul 10.00 WIB secara
serentak; 6) Membuat program gizi karyawan berupa olahan buah setiap hari
jumat;
3. Setiap kegiatan, dilaksanakan dengan beberapa tahapan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, diantaranya yaitu: 1). Kegiatan
pertama diawali dengan tahapan berkonsultasi dengan mentor, membuat draft
panduan dan mengumpulkan bahan/materi, mencetak dan mendistribusikan;
2). Kegiatan kedua diawali dengan konsultasi kepada mentor, meminta arahan
dan masukan kepada pemegang program posbindu PTM, menyusun jadwal,
mensosialisasikan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan tersebut; 3). Kegiatan
ketiga diawali meminta persetujuan kepada mentor, membuat materi
sosialisasi dan lembar penggalangan komitmen, membuat dan mencetak daftar

72
hadir,melaksanakan kegiatan serta membuat notulen serta
mendistribusikannya; 4). Kegiatan keempat diawali dengan meminta izin
kepada mentor, membuat draft banner, melakukan konsultasi kepada mentor
untuk melakukan upaya perbaikan, mencetak dan memasang banner di tempat
strategis; 5). Kegiatan kelima diawali dengan meminta persetujuan kepada
mentor, menyiapkan alat dan bahan, melakukan woro-wor kepada karyawan,
pelaksanaan kegiatan dan monitoring evaluasi; 6) Kegiatan keenam diawali
dengan berkonsultasi kepada mentor, meminta masukan kepada pemegang
program Kesjaor, melakukan woro-woro pelaksanaan dan melakukan
monitoring dan evaluasi.
4. Adanya output kegiatan berupa panduan Germas, terlaksananya kegiatan
sosialisasi dan penggalangan komitmen, karyawan mendapat pemeriksaan
kesehatan, banner Germas, karyawan melakukan kegiatan peregangan badan
dan karyawan mendapatkan gizi tambahan berupa olahan buah akan
berkontribusi terhadap visi Puskesmas Danasari yaitu “Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup
Sehat di Wilayah Puskesmas Danasari”. Sedangkan kontribusi misi puskesmas
yang kedua “Memelihara dan meningkatkan mutu layanan Puskesmas”
diaktualisasikan dengan adanya Panduan Germas, adanya pemeriksaan
kesehatan karyawan berkontribusi terhadap misi yang ketiga yaitu
“Menyelenggarakan Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas yang Cepat,
Akurat dan Terintegrasi Dengan Dukungan Teknologi” sedangkan adanya
sosialisasi dan penggalangan komitmen berkontribusi pada misi kedua yaitu
“Memelihara dan meningkatkan mutu layanan Puskesmas”. Adanya kegiatan
pembuatan media sosialsisasi kegiatan Germas berupa banner berkontribusi
pada Misi ketiga Puskesmas Danasari yaitu “Menyelenggarakan sistem
informasi pelayanan puskesmas yang cepat, akurat dan terintegrasi dengan
dukungan teknologi”. Adanya kegiatan peregangan badan secara bersama-
sama berkontribusi pada Misi Puskesmas Danasari yang kedua yaitu
memelihara dan meningkatkan mutu layanan puskesmas. Dan Adanya
kegiatan program gizi karyawan berupa olahan buah-buahan ini berkontribusi
Misi kedua Puskesmas Danasari yaitu “Memelihara dan meningkatkan mutu
layanan puskesmas”.
5. Adanya output kegiatan berupa panduan Germas, karyawan mendapat
pemeriksaan kesehatan berkala, adanya sosialisasi dan penggalangan

73
komitmen, banner Germas, karyawan melakukan peregang badan, dan
karyawan mendapat paket olahan buah akan memperkuat nilai-nilai organisasi
(SMILE). Output kegiatan pertama yaitu Panduan Germas dapat memperkuat
nilai: L (Loyalitas) yaitu bekerja secara profesional. Output kegaitan kedua yaitu
pemeriksaan kesehatan karyawan berkala memperkuat nilai: M (Manusiawi)
yaitu melayani semua lapisan masyarakat. Output kegiatan ketiga yaitu
sosialisasi dan penggalangan komitmen Germas dapat memperkuat nilai: L
(Loyalitas) yaiut bekerja secara profesional. Output kegiatan keempat yaitu
banner Germas dapat memperkuat nilai: I (Inovasi) yaitu selalu berinovasi
mengikuti perubahan zaman. Output kegiatan kelima yaitu karyawan
melakukan peregangan badan dapat memperkuat nila ; L (Loyalitas) yaitu
bekerja secara professional. Output kegiatan keenam yaitu karyawan
mendapat paket olahan buah dapat memperkuat nilai : I (Inovatif) yaitu selalu
berinovasi mengikuti perubahan zaman.
6. Kegiatan-kegiatan inisiatif/ inovatif yang telah dilakukan penulis diharapkan
dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1). Manfaat bagi individu yaitu
melatih diri untuk berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan, mengasah
diri untuk berpikir kreatif dan inovatif, mengasah kemampuan menulis sesuai
dengan kaidah penulisan yang benar. Selain itu juga menjadi kesempatan awal
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS;2). Manfaat yang diperoleh
bagi unit UKM mendorong pemecahan masalah yang ada pada unit UKM
khususnya program Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan Masyarakat. 3).
Manfaat bagi organisasi yaitu menjadi solusi atas permasalahan dalam
organisasi, mendukung pelaksanaan kegiatan yang mendukung pelaksanaan
visi dan misi serta budaya kerja organisasi, Selain itu juga mendukung
pelaksanaan program Germas; 4).Manfaat bagi masyarakat yaitu
meningkatkan pemahaman masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danasari
tentang kegiatan Germas dan meningkatkan minat masyarakat dalam
menerapkan perilaku hidup sehat.
7. Rencana Tindak Lanjut dari laporan aktualisasi ini akan dilakukanberdasarkan
enam kegiatan sebelumnya, yaitu: 1). Kegiatan pertama penulis berencana
Menyusun, mencetak dan mendistribusikan Panduan Germas atau program
kesehatan yang lainnya kepada Seluruh karyawan serta membagikan panduan
dalam bentuk softcopy di Grup WA.; 2). Kegiatan kedua penulis akan
Melaksanankan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala dengan menguatkan

74
koordinasi antar program serta melaksanakan kegiatan tes kebugaran secara
berkala sebagai upaya tindak lanjut ke depan.; 3). Kegiatan ketiga penulis
berencana Melakukukan sosialisasi untuk menambah wawasan dan
membangun kesadaran karyawan akan pentingnya menerapakan kegiatan
Germas dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Setelah karyawan
tahu, mau dan mampu harapannya kegiatan Germas ini menjadi kebiasaan
yang secara otomatis mereka lakukan dengan mandiri.; 4). Kegiatan keempat
penulis berencana Membuat media sosialisasi berupa banner yang kreatif dan
menarik atau media sosialisasi lainnya seperti leaflet, sehingga karyawan
ataupun pengunjung puskesmas tertatrik untuk membaca isi pesan yang
terkandung dalam media sosialisasi tersebut; 5). Kegiatan kelima penulis
berencana melaksanakan kegiatan peregangan badan di tempat kerja secara
serentak dan dapat diikuti oleh pengunjung puskesmas Danasari. Rencana
tindak lanjut agar kegiatan germas yang berkaitan aktivitas fisik adalah dengan
menggiatkan kembali kegiatan senam jumat sehat; 6) Kegiatan keenam penulis
berencana Program gizi karyawan adalah sebagai stimulant / rangsangan agar
karyawan menggemari mengkonsumsi makanan sehat berupa buah.
Selanjutnya karyawan mampu melanjutkan kebiasaan mengkonsumsi buah-
buahan baik dalam kantor maupun di rumah dalam kehidupan sehari-hari.
Nantinya setiap tahapan kegiatan yang penulis lakukan akan tetap
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
B. Saran
1. Kepada Kepala Puskesmas
Mendukung rencana tindak lanjut yang disusun untuk mengoptimalkan
kegiatan Germas di Puskesmas Danasari.
2. Kepada Penanggung Jawab Program Posbindu PTM
Agar meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar tim agar kegiatan
pemeriksaan kesehatan karyawan berkala dapat berjalan optimal.
3. Kepada Penanggung Jawab Program Kesjaor
Agar meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar tim agra program gizi
karyawan berkala berjalan sebagai upaya optimalisasi kegiatan Germas di
Puskesmas Danasari.
4. Kepada Pihak Penyedia Jasa Catering.
Agar membuta menu rapat / acara pertemuan dengan menu makanan
tradisonal atau bertema buah.

75
5. REFERENSI

Keputusan Menteri Negara PAN No.66/Menkes-Kesos/SK/I/12001 tentang


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyyuluh Kesehatan
Masyarakat dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bupati Tegal Nomor 15 Tahun 2021 tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat di Kabupaten Tegal.
Instruksi Presiden republic Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/Pdp.07/2021
Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Habituasi Pelatihan Dasar Calon
PNS.
Hidayati,R & Nurul, I. 2020. Habituasi dan Teknik Penulisan Laporan
Aktualisasi untuk CPNS Kementerian Perdagangan: Deepublish.

76
LAMPIRAN
A. Kegiatan menyusun Panduan Germas (Lampiran 1)

Gambar 1. Foto Konsultasi kepada kepala puskesmas


sebagai bukti aktualisasi dan habituasi

Gambar 2. Menyusun draft Panduan Germas

Gambar 3. Meminta masukan kepada Tim Promkes

Gambar 4. Mencetak panduan Germas

77
B. Kegiatan pemeriksaan kesehatan karyawan (Lampiran 2)

Gambar 1. Meminta persetujuan kepada kepala puskesmas.

Gambar 2. Meminta arahan dan masukan kepada PJ Posbindu PTM

Gambar 3. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan

Gambar 4. Pengukuran tinggi badan

78
Gambar 5. Penimbangan berat badan

Gambar 10. Pengukuran lingkar perut

Gambar 11. Pengecekan GDS

Gambar 12. Pengukuran tekanan darah

79
C. Sosialisasi dan penggalangan komitmen kegiatan Germas (Lampiran 3)

Gambar 1. Konsultasi kepada kepala Puskesmas

Gambar 2. Membuat materi sosialisasi germas

Gambar 3 Suasana pelaksanaan sosialisasi kegiatan Germas

Gambar 4. Penandatangan penggalangan komitmen diawali


oleh Ibu Kepala Puskesmas

80
Gambar 5. Pendistribusi notulen hasil sosialisasi germas kepada
unit kerja
D. Pembuatan Medaia Sosialisasi Berupa Banner (Lampiran 4)

Gambar 1. Konsultasi meminta persetujuan dan arahan mentor

Gambar 2 menyusun desain banner Germas

Gambar 3 Meminta masukan desain banner kepada Mentor

81
Gambar 4. Memasng dan meletakan banner di area
fingerprint karyawan
E. Kegiatan peregangan badan karyawan serentak di Puskesmas Danasari
(Lampiran 5)

Gambar 1. Konsultasi dan memohon persetujuan kepada


kepala puskesmas kegiatan peregangan badan

Gambar 2. Meminta izin meminjam sound system


kepada Plt Kasubag TU

Gambar 3. Pengumuman pelaksanaan peregangan badan


Bersama

82
Gambar 4. Pelaksanaan peregangan badan bersama-sama
Link youtube -> https://youtu.be/s0_R_1-cSns

F. Kegiatan program gizi karyawan berupa olahan buah Puskesmas


Danasari (Lampiran 5)

Gambar 1. Meminta persetujuan dan arahan kepada kepala puskesmas


terkait program gizi karyawan berupa olahan buah.

Gambar 2. Konsultasi meminta arahan dan masukan kepada


pemegang program Kesajor terkait gizi karyawan

83
Gambar 3. Konsultasi meminta arahan dan masukan kepada bendahara
pengeluaran BLUD terkait program gizi Karyawan

Gambar 5. Pemberitahuan atau sosialisasi pemberian gizi


tambahan bagi karyawan

Gambar 6. Monitoring kegiatan pemberian gizi karyawan

84
Gambar 6. Kepala Puskesmas Danasari bersama bidan desa.

Gambar 7. Gizi karyawan berupa olahan buah-buahan

85
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Izam Nur Hakim, S.KM.


NIP : 198903162020121002
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Danasari
Coach : Wardoyo, S.Pd, M.Kes

No Hari/Tanggal Konsultasi Arahan / Saran Paraf Coach


1 Senin, Konsultasi  Uraian pendahuluannya yang
26 Juli 2021 identifikasi 3 isu, menjelaskan kondisi umum di unit/
yang terdiri dari : lokus ditambah lagi agar ada
diskripsi isu, APKL gambaran kondisi dulu. Kemudian
isu, data fakta isu, dikerucutkan yg mengarah
kondisi atau situasi keberbagai permasalahan yang ada
yang bersumber (isu) tersebut.
dari Agenda 3,  Masing-masing deskripsi isu agar
rumusan core lebih secara detail dalam
issue, dan dampak mengaitkan dengan materi-materi
isu dan kegiatan agenda 3
 Penyebab diketahui nanti di
fishbone
 Pada APKL, dalam menjelaskan
masing-masing (A, P, K, L) lebih
rinci
 Fishbone adalah utk menganalisa
penyebab2 isu, maka penyebab isu
selalu negative dan yang bias
diselesaikan
 Semua rencana kegiatan menuju
pada upaya menghilangkan
penyebab masalah (yang ada di
fishbone).
 Tiap kegiatan terdiri dari tahapan2
kegiatan yang runtut
2 Jumat, 30 Juli Konsultasi hasil  Memperbaiki deskripsi isu singkat
2021 perbaikan jelas padat memuat fakta (what,
identifikasi 3 isu where, who, when) yang terjadi di
yang terdiri dari : instansi.
diskripsi isu, APKL  Tabel APKL tidak menggunakan
isu, data fakta isu, skor angka tetapi dengan tanda +
kondisi atau situasi atau -.
yang bersumber  Kesimpulan yang ditulis hasil
dari Agenda 3, analisis APKL adalah yang
rumusan core memenuhi syarat +.
issue, dan dampak  Memperbaiki susunan pemilihan
isu dan kegiatan kata dalam membuat fishbone
dengan kalimat negatif.
 Memperbaiki cara menentukan
skoring pada meotde USG yaitu
dengan melibatkan atasan dan
rekan kerja lainnya.
 Memperbaiki sistematika penulisan
gagasan rencana kegiatan.
3 Sabtu, 31 Juli Konsultasi Bab III  Memperbaiki deskripsi isu
2021 (deskripsu, APKL, sampaikan data dan fakta.
USG, Fishbone,  Perbaikan APKL masing-masing
Dampak, dan isu.
Matrik rencana  Menentukan prioritas isu dengan
kegiatan) USG melibatkan atasan dan tim.

4 Senin, 2 Konsultasi  Menggabung rencana kegiatan


Agustus 2021 rencana kegiatan sosialisasi dan penggalangan
dan tahapan dan komitmen jadi satu kesatuan.
diagram fishbone  Memberbaiki diagram fishbone
dengan menambahkan penyebab
isu belum adanya kebijakan gizi
karyawan.
5 Selasa, 3 Konsultasi  Menyusun gagasan kegiatan yang
Agustus 2021 Gagasan rencana akan dilakukan dan dikaitkan dengan
kegiatan dikaitkan penyebab isu yang terselesaikan
dengan penyebab dengan gagasan tersebut.
isu fishbone,  Menyusun matrik rencana kegiatan
matrik rencana dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
kegiatan beserta ASN (MP agenda 2)
tahapan kegiatan.
6 Jumat, 6 Konsultasi Bab I,  Bab II jangan copy-paste tapi
Agustus 2021 Bab II, Bab III dan ringkasan versi masing-masing.
Bab IV  Bab III sampai matriks RA dibuat
dengan teliti pertahapan runtut.
 Untuk terkait isu kalau bisa ada
refrensinya.
 Manfaat di tulis untuk peserta, unit
kerja, oganisasi dan masyarakat.
7 Senin, 9 Konsultasi  Membuat materi powerpoin jangan
Agustus 2021 Pembuatan materi banyak slide maksimal 20 slide.
powerpoin seminar  Kalau bisa waktu presentasi sampai
RA, menambah 15 menit.
renacana kegiatan  Jangan tampilkan unsur-unsur efek
dengan membuat yang tidak perlu, seperti animasi dan
program kegiatan suara-suaara.
gizi karyawan,  Tips saat mengalami ketegangan
matriks jadwal dalam presentasi, dengan menarik
renacna kegiatan, nafas dalam dan hembuskan
matriks perlahan.
rekapitulasi  Tabel matriks rekapitulasi realisasi
realisasi habituasi. habituasi sudah sesuai format.
8 Selasa, 10 Konsultasi Lembar  Meneliti kembali dan memperbaiki
Agustus 2021 pengesahan penulisan gelar penguji, mentor dan
Rencana coach.
Aktualisasi

9 Kamis, Konsultasi  Memasukan semua nilai aneka ke


30 September Laporan LA dalam setiap Langkah kegiatan yang
2021 tentang susunan dilakukan
Laporan LA  Menjelaskan secara rinci kegiatan
yang di lakukan
 Mengaitkan kedudukan dan Peran
PNS dalam agenda 3 dalam kegiatan
 Memperbaiki kaidah penulisan
 Menambahkan manfaat bagi unit
yaitu unik Upaya Kesehatan
Masyarakat.
 Gambar foto diletakan di bagian
lampiran.

8 Sabtu, Konsultasi  Memperbaiki penulisan RTL dan


2 Oktober Rancangan Tindak menambahkan RTL terkait program
2021 Lanjut Laporan Gizi karyawan agar terus
Aktualisasi yang berkelanjutan.
akan di lakukan  Matriks rekapitulasi realisasi
setelah selesai habituasi dikaitkan dengan agenda 2
latsar diteliti kembali dan beri kesimpulan
jika ada peningkatan jumlah beserta
alasannya.

Anda mungkin juga menyukai