Anda di halaman 1dari 131

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

COVER

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

GOLONGAN III ANGKATAN III

“OPTIMALISASI EDUKASI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI PENTINGNYA ASI EKSLUSIF PADA
IBU MENYUSUI DI RSUD TAREMPA ”

Disusun oleh :

WINDA OKTA YULIANI, S.Tr.Keb

NIP. 199511012022022001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS DI BALAI PELATIHAN
KESEHATAN BATAM
TAHUN 2022

“OPTIMALISASI EDUKASI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI PENTINGNYA ASI EKSLUSIF PADA
IBU MENYUSUI DI UPT RSUD TAREMPA ”

Nama : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb


Nip : 199511012022022001
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Unit Kerja/Instansi : UPT. RSUD Tarempa

Disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari / Tanggal : Senin / 20 Juni 2022


Tempat : Kepulauan Anambas

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam.


Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada beliau beserta
keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan benar
hingga akhir zaman.

Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan


rancangan aktualisasi ini sebagai salah satu penilaian kelulusan pada
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan 3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Semoga rancangan
aktualisasi ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis
sebagai Pegawai negeri sipil berdasarkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayana, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Adaptif, Loyal, Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai
pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana
kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Penyusunan rancangan ini tidak akan terlaksana tanpa adanya


bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari semua pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dedi Supriadi A., SAP., MM selaku kepala Badan Pelatihan


Kesehatan Batam yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti latihan dasar di Balai Pelatihan Kesehatan Batam.

2. Bapak Feri Oktavia, SKM, MPH sebagai direktur UPT RSUD


Tarempa dan sebagai mentor yang telah banyak membantu dalam
memberikan masukan dan saran kepada penulis.

3. Bapak Alfithar Meirosandra, MARS selaku Coach penulis yang telah


banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi.

3
4. Seluruh Tutor dan staf Bapelkes Batam yang telah memberikan
materi dan bimbingan selama masa Distance Learning.

5. Seluruh Pegawai di UPT RSUD Tarempa terkhusus di instalasi


kebidanan.

6. Semua keluarga yang telah memberikan dukungan dalam


menyelesaikan Rancangan Aktualisasai ini.

7. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar Golongan III


Angkatan III kelompok 2

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini


masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun darii berbagai pihak sangan penulis harapkan demi
perbaikan lebih lanjut. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Kepulauan Anambas 15 Juni 2022

Penulis

Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb

4
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Analisis Isu.......................................................................................3
C. Rumusan Isu....................................................................................16
D. Identifikasi Sumber Isu....................................................................16
E. Analisis Dampak..............................................................................18
F. Lembar Konfirmasi Isu....................................................................20
G. Judul Aktualisasi..............................................................................20

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Rancangan Aktualisasi.....................................................................21
B. Jadwal Kegiatan...............................................................................45
C. Matriks Rekapitulasi Habituasi Mata Pelatihan Agenda II..............51

BAB III PENUTUP

A. Simpulan..........................................................................................53
B. Saran.................................................................................................54

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


BAB V LAMPIRAN

5
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
1.1. Deskripsi Kriteria Aktual...............................................................11
1.2. Deskripsi Kriteria Problematik......................................................11
1.3. Deskripsi Kriteria Khalayak..........................................................12
1.4. Deskripsi Kriteria Kelayakan........................................................12
1.5. Analisis Penilaian Isu Dengan Metode APKL..............................12
1.6. Deskripsi Kriteria Urgent..............................................................15
1.7. Deskripsi Kriteria Seriousness.......................................................15
1.8. Deskripsi Kriteria Growth.............................................................16
1.9. Analisis Tapisan Isu Dengan Tekniki USG...................................16
2.1. Jenis dan Sumber Kegiatan............................................................23
2.2. Rencana Kegiatan..........................................................................24
2.3. Rencana Jadwal kegiatan...............................................................46

6
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
1.1. Inkubator........................................................................................11
1.2. Rekam Medis.................................................................................11
1.3. Wastafel.........................................................................................12
1.4. Pelayanan Poli Anak......................................................................12
1.5. Tempat Sampah.............................................................................12
1.6. Fishbhone Analisis Belum Optimalnya Edukasi, Informasi dan
Komunikasi....................................................................................15

7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Resume Mata Pelatihan Agenda II dan III (Learning Journal)
2. Tinjauan Teori
3. Profil RSUD Tarempa
4. Data Diri Peserta, Mentor, Dan Coach

8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara atau disingkat ASN menurut Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang bekerja pada instansi pemerintah. Undang-undang ini
mengatur agar ASN mampu bersikap professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. PNS sebagai bagian dari ASN diberikan tugas
sebagai pelayan publik, pelaksana fungsi umum pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan. PNS yang dibebani tugas ini harus
profesional, memiliki kompetensi, moral dan mental yang baik, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Salah
satu cara untuk mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur
Pemerintah yang berkualitasdan professional adalah melalui Pelatihan
Dasar CPNS. Tujuan utama pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS adalah
agar setiap peserta mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran dan menginternalisasi nilai-nilai yang telah dipelajari
selama pelatihan dasar.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat
kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktulalisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui

1
pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS
profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini, ASN harus sudah ditetapkan
sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Sebelum menjadi PNS, calon
PNS harus mengikuti Pelatihan Dasar yang dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
secara berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai Core
Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim
dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif.
RSUD Tarempa merupakan salah satu rumah sakit yang ada di
kabupaten kepulauan Anambas. RSUD Tarempa adalah rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dirintis mulai tahun
2018 yang secara Yuridis Formal ditetapkan dengan izin operasional
tertanggal 12 November 2018. Sebagai fungsi sosial di bidang kesehatan,
Rumah Sakit Umum Daerah Tarempa selanjutnya disingkat RSUD Tarempa
merupakan pelayanan publik yang senantiasa melakukan pelayanan atas
peran, fungsi dan manajemen Rumah Sakit. Oleh karena RSUD
Tarempa terus berbenah diri untuk mengembangkan kualitas
Manajemen Rumah Sakit, melaksanakan tugas dan fungsi rumah sakit
secara profesional.
RSUD Tarempa sebagai Rumah Sakit Pemerintah di
Kabupaten Kepulauan Anambas yang memiliki peran penting di
dalam tugas yang menjamin kelangsungan mutu pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Tarempa.
Selama 1 bulan penulis bekerja di UPT RSUD Tarempa, penulis
menemukan masih ada beberapa pelayanan maupun system yang masih
belum optimal di UPT RSUD Tarempa antara lain Kurang optimalnya

2
penyediaan inkubator diruang Perinatologi, Belum Adanya Penggunaaan
Lembar Edukasi Dalam Rekam Medis di Ruangan Kebidanan, Kurang
optimalnya penerapan cuci tangan dan lima momen cuci tangan, Belum
Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif
pada ibu menyusui di Poli Anak, Kurangnya Optimalnya Pemisahan
Sampah Medis Dan Non Medis Di UPT RSUD Tarempa.
Kondisi pelayanan saat ini yang terjadi di instalasi kebidanan
masih dikatakan belum optimal dikarenakan beberapa faktor, baik dari
SDM nakes, kelengkapan alkes, maupun prosedur pelayanan yang sesuai
standar belum maksimal diterapkan. Adapun kondisi yang diharapkan
yaitu terjadinya perubahan yang lebih baik mulai dari pelayanan maupun
system pelayanan di UPT RSUD Tarempa sehingga bisa memberikan
pelayanan yang professional dan berkualitas bagi masyarakat.

B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Hasil pengamatan selama masa orientasi dan latihan dasar CPNS,
terdapat beberapa isu di lingkungan UPT. RSUD Tarempa, terkait
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Smart ASN yang ditemukan.
Isu-isu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang Perinatologi
UPT RSUD Tarempa
Inkubator bayi adalah alat khusus yang digunakan oleh bayi
baru lahir. Alat yang satu ini berbentuk persegi panjang dengan
lapisan kaca di semua sisinya. Inkubator dilengkapi dengan kasur
kecil sebagai tempat tidur untuk buah hati Anda. Ada juga lubang
(port) untuk memudahkan dokter dan perawat saat menangani bayi di
dalam alat khusus ini.
Fungsi inkubator adalah untuk menjaga agar tubuh bayi tetap
hangat. Hal ini dikarenakan suhu di dalam inkubator sudah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan si kecil. Inkubator

3
biasanya tersedia di unit perawatan intensif neonatal atau neonatal
intensive care unit (NICU).
Kondisi saat ini Kurang optimalnya penyediaan inkubator
diruang Perinatologi UPT RSUD Tarempa dapat dilihat dari jumlah
inkubator yang ada diruangan Perinatologi hanya ada satu inkubator.
Dampak Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang
Perinatologi UPT RSUD Tarempa jika tidak segera diselesaikan
maka akan mengakibatkan terjadinya hipotermi dan infeksi bagi bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang
membutuhkan suhu khusus. Isu ini berkaitan dengan manajemen
ASN.

Gambar 1.1 Inkubator

2. Belum Adanya Penggunaaan Lembar Edukasi Dalam Rekam


Medis di Ruangan Kebidanan UPT RSUD Tarempa
Sarana Pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, Puskesmas,
Klinik dan sarana pelayanan kesehatan lainnya, mencatat semua
kegiatan pelayanan yang sudah diberikan terhadap pasien kedalam
media dokumen, contohnya lembar edukasi pasien.
Kondisi saat ini diruangan kebidanan belum adanya
penggunaaan lembar edukasi dalam rekam medis. Dampak jika isu ini
tidak diselesaikan maka mengakibatkan tidak adanya bukti tertulis dari
pasien dan keluarga pasien mengenai pemberian materi edukasi
sesuai hasil assessment kebutuhan edukasi oleh pemberi edukasi yaitu

4
semua petugas rumah sakit yang melayani pasien khususnya diruangan
kebidanan. Isu ini terkait mata pelatihan agenda 3 yaitu Smart ASN..

Gambar 1.2 Rekam medis

3. Kurang optimalnya penerapan cuci tangan dan lima momen


cuci tangan
Program untuk meningkatkan hand hygiene petugas
kesehatan telah dideklarasikan oleh WHO melalui program
keselamatan pasien yang mencetuskan Global Patient Safety
Challenge “clean care is safe care”. WHO juga meluncurkan Save
Lives: Clean Your Hands dengan strategi 5 momen hand hygiene
(My Five Moments for Hand hygiene) yaitu sebelum kontak dengan
pasien, sebelum melakukan prosedur aseptik, setelah terpapar dengan
cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien”.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2016, prevalensi nasional berprilaku benar dalam cuci tangan masih
dalam taraf yang sangat memprihatinkan. Masih ada 76.8% petugas
kesehatan yang tidak melakukan cuci tangan. Padahal cuci tangan
adalah langkah yang paling mudah dan sangat penting yang dapat
dilakukan untuk pengendalian infeksi di rumah sakit. Sementara itu,

5
standar akreditasi rumah sakit tahun 2011 sudah menetapkan bahwa
setiap rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene yang diterbitkan dan diterima secara umum serta
menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa pelaksanaan cuci
tangan itu sendiri belum mendapatkan perhatian yang serius di
berbagai rumah sakit di Indonesia. Kegagalan dalam pelaksanaan
cuci tangan di UPT RSUD Tarempa dipicu oleh keterbatasan fasilitas
cuci tangan, seperti: wastafel, handuk kertas, pengering tangan dan
cairan antiseptik. Dimana jumlah wastafel dan jumlah ruangan di
UPT RSUD Tarempa tidak sebanding.
Dampak dari tidak dilakukannya optimalisasi dan inovasi
dalam penerapan 5 momen cuci tangan di UPT RSUD Tarempa
yakni meningkatnya resiko infeksi terhadap pasien dalam hal ini
masyarakat selaku penerima pelayanan jika hal ini tidak segera
dilakukan perubahan nantinya dapat meningkatkan angka morbiditas
dan mortalitas di UPT RSUD Tarempa yang nantinya berdampak
terhadap mutu pelayanan UPT RSUD Tarempa. Isu ini terkait mata
pelatihan agenda 3 yaitu Smart ASN

Gambar 1.3 Wastafel

6
4. Kurang Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi Penting
ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak UPT RSUD
Tarempa
Asi Susu Ibu (ASI) ekslusif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada
bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali
obat, vitamin, dan mineral). Pengaturan pemberian ASI ekslusif
bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan
ASI ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan
dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan,
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI
ekslusif kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan
keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah terhadap
ASI ekslusif (Kemenkes RI, 2015).
Masalah yang ditimbulkan dari ibu menyusui adalah produksi
ASI yang tidak maksimal, sehingga banyak bayi yang kebutuhan
nutrisinya kurang karena ibu tidak dapat memberikan ASI maksimal
yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi. Salah satu penyebab
produksi ASI tidak maksimal disebabkan karena asupan nutrisi ibu
yang kurang baik, menu makanan yang tidak seimbang, dan juga
mengonsumsi makanan yang kurang teratur sehingga produksi ASI
tidak mencukupi untuk diberikan pada bayi. Kenyataan menunjukkan
tidak semua ibu yang baru melahirkan dapat menyusui bayinya
dengan lancar, sehingga mendorong digunakannya obat baik yang
berasal dari zat kimia maupun tradisional yang mampu memperlancar
ASI. (Wahyuni, 2012).
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa terutama di poli anak
banyaknya ibu menyusui yang datang membawa bayi/anaknya ke
poli anak didapatkan dalam kondisi yang tidak baik seperti
kekurangan gizi, berat badan yang tidak naik serta stunting,
berdasarkan data dari dokter Spesialis anak di UPT RSUD Tarempa

7
semua kondisi tersebut karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya ASI ekslusif sehingga menyebabkan rentannya anak
menjadi sakit.
Dampak dari kurang optimalnya edukasi informasi dan
komunikasi pentingnya ASI Ekslusif sehingga berdampak ASI yang
tidak lancar membuat ibu berpikir bahwa bayi mereka tidak akan
mendapat cukup ASI sehingga ibu sering mengambil langkah
berhenti menyusui dan menggantinya dengan susu formula. Di
samping itu, ada juga ibu yang merasa takut dan menghindar
menyusui akibatnya akan terjadi pembendungan dan statis ASI
karena akan mengurangi isapan bayi pada payudara, maka jumlah
ASI yang dikeluarkan sedikit, banyak ibu merasa cemas dan
menggunakan jadwal dalam pemberian ASI sehingga kuantitas ASI
yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan bayi dan menyebabkan
bayi kekurangan gizi. Isu ini berkaitan dengan agenda 3 Smart ASN.

Gambar 1.4 Pelayanan Poli Anak

5. Kurangnya Optimalnya Pemisahan Sampah Medis Dan Non


Medis Di UPT RSUD Tarempa
Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga

8
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki
dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Rumah
sakit menyelenggarakan upaya pelayanan rawat jalan, rawat inap,
pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, non medik menggunakan
teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan disekitar.
Berbagai kegiatan rumah sakit menghasilkan bermacam-
macam limbah yang berupa benda cair, padat, gas. Hal ini
mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit
yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa ditemukan banyak
tong sampah yang tidak sesuai seperti tidak adanya pemisahan antara
sampah medis dan non medis sehingga semuanya tercampur dalam
satu tempat sampah, walau sudah ada tong sampah yang memadai
tapi tidak didukung dengan plastik sampah yang membedakan
sampah medis dan non medis.
Dampak jika isu tidak terselesaikan akan mengakibatkan
pencemaran dan infeksi bagi tenaga kesehatan maupun petugas
kebersihan ketika mau mengambil sampah . Isu ini terkait mata
pelatihan agenda 3 yaitu manajemen ASN.

Gambar 1.5 Tempat Sampah

9
b. Alat Bantu Analisis
1. APKL
Dari isu kasus yang telah dijelaskan di atas, maka digunakan
kemampuan berpikir konseptual untuk penetapan isu yang berkualitas
dalam artian isu yang bersifat aktual. Alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu dengan rentang penilaian 1-5. Adapun teknik yang digunakan
adalah APKL. kriteria untuk menentukannya teknik APKL adalah:
a) Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
b) Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya;
c) Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
d) Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung
jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

Kriteria pemberian nilai pada tabel APKL:

Tabel 1.1 Deskripsi Kriteria Aktual

NILAI INDIKATOR

1 Pernah benar-benar terjadi

2 Benar-benar terjadi

3 Benar-benar terjadi dan bukan menjadi bahan


pembicaraan

4 Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan


pembicaraan

5 Benar-benar terjadi dan seddang hangat dibicarakan

10
Tabel 1.2 Deskripsi Kriteria Problematik

NILAI INDIKATOR

1 Masalah sederhana

2 Masalah kurang komplek

3 Masalah cukup komplek namun tidak perlu segera


dicarikan solusi

4 Masalah komplek

5 Masalah sangat komplek sehingga perlu dicarikan


solusinya

Tabel 1.3 Deskripsi Kriteria Khalayak

NILAI INDIKATOR

1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 Menyangkut hajat hidup orang banyak

5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

11
Tabel 1.4 Deskripsi Kriteria Kelayakan

NILAI INDIKATOR

1 Masuk akal

2 Realistis

3 Cukup masuk akal dan realistis

4 Masuk akal dan realistis

5 Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya

Secara lengkap analisis penilaian isu dengan metode APKL dapat dilihat pada
tabel

1.5 dibawah ini :

Tabel 1.5 Analisis Penilaian Isu dengan Metode APKL

No Analisis Isu Peringka


Isu Total
. A P K L t

1 Kurang optimalnya
penyediaan inkubator
3 4 3 4 14 IV
diruang Perinatologi
UPT RSUD Tarempa

2 Belum Adanya
Penggunaaan Lembar
Edukasi Dalam
4 4 4 3 16 III
Rekam Medis di
Ruangan Kebidanan
UPT RSUD Tarempa

12
3 Kurang optimalnya
penerapan cuci tangan
5 4 4 5 18 II
dan lima momen cuci
tangan

4 Belum Optimalnya
Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting
ASI Ekslusif pada ibu 5 5 4 5 19 I
menyusui di Poli
Anak UPT RSUD
Tarempa

5 Kurangnya
Optimalnya
Pemisahan Sampah
Medis Dan Non 5 4 4 4 17 III

Medis Di UPT RSUD


Tarempa

Dari analisis isu menggunakan metode APKL didapatkan 3 isu


dengan kualitas yang paling baik dengan skor yang paling tinggi,
diantaranya:
1. Kurang Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi Penting ASI
Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak UPT RSUD Tarempa
2. Kurang optimalnya penerapan cuci tangan dan lima momen cuci
tangan UPT RSUD Tarempa
3. Kurangnya Optimalnya Pemisahan Sampah Medis Dan Non Medis
Di UPT RSUD Tarempa
Dari ketiga isu diatas, kemudian isu-isu tersebut kembali dianalisa
yang mana isu dengan nilai paling tinggi akan dijadikan core isu atau isu
utama yang akan penulis bahas pada masa aktualisasi. Untuk

13
menentukan core isu tersebut, selanjutnya digunakan pendekatan USG
(Urgency, Seriousness, Growth).

2. USG (Urgency, Seriousness, Growth)


Alat bantu analisis USG merupakan teknik penapisan isu yang
menilai berdasarkan skala prioritas yang terdiri (Urgency, Seriousness,
Growth) dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) yang dapat dilihat
pada table dibawah ini:
Ketiga isu yang memenuhi syarat ini kemudian dianalisis lebih
lanjut menggunakan perangkat USG. Dalam menentukan prioritas
masalah, penulis juga menggunakan analisis USG sebagai alat untuk
mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria USG.
a) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tuntuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness
Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah
lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti
bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c) Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan. Metode USG merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik
scoring.

14
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.

Tabel 1.6 Deskripsi Kriteria URGENCY

NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR

5 Sangat Mendesak Waktu yang tersedia kurang dari 3 bulan

4 Mendesak Waktu yang tersedia 4 sampai 6 bulan

3 Cukup mendesak Waktu yang tersedia diatas 6 sampai 9 bulan

2 Kurang Waktu yang tersedia diatas 9 sampai 12 bulan

Mendesak

1 Tidak Mendesak Waktu yang tersedia diatas 12 bulan

Tabel 1.7 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR

5 Sangat serius Berdampak kepada seluruh masyarakat diseluruh


Kabupaten Kepulauan Anambas

4 Serius Berdampak kepada satu OPD di Kabupaten Kepulauan


Anambas (Dinas Kesehatan)

3 Cukup Serius Berdampak kepada satu UPT RSUD Tarempa

2 Kurang Serius Berdampak kepada satu bagian dalam satu UPT RSUD Tarempa

1 Tidak Serius Berdampak kepada Individu di UPT RSUD Tarempa

15
Tabel 1.8 Deskripsi Kriteria GROWTH

NILA INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR


I

5 Sangat cepat Masalah memburuk kurang dari 3 bulan


memburuk

4 Cepat memburuk Masalah memburuk 4 sampai 6 bulan

3 Cukup cepat Masalah memburuk diatas 6 sampai 9 bulan

memburuk

2 Kurang cepat Masalah memburuk 9 sampai 12 bulan


memburuk

1 Tidak cepat Masalah memburuk diatas 12 bulan


memburuk

Tabel 1.9 Analisis Tapisan Isu dengan Teknik USG

a. Isu Kriteria Total Rangking


U S G
1 Kurang Optimalnya Edukasi 5 5 5 15 I
Informasi dan Komunikasi Penting

16
ASI Ekslusif pada ibu menyusui di
Poli Anak UPT RSUD Tarempa

2 Kurang optimalnya penerapan cuci 5 4 4 13 II


tangan dan lima momen cuci tangan

3 Kurangnya Optimalnya Pemisahan 4 4 4 12 III


Sampah Medis Dan Non Medis Di
UPT RSUD Tarempa

Dari hasil teknik penapisan USG yang telah didapatkan pada tabel
diatas, terlihat bahwa isu “Kurang Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di UPT RSUD
Tarempa” memiliki peringkat tertinggi membuat isu ini yang paling
diprioritaskan dengan skor USG 15 poin.

C. RUMUSAN ISU
Rumusan isu adalah “ Belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak RSUD
Tarempa tahun 2022” menjadi core issue untuk dicari solusi dari
permasalahannya. Isu ini terkait dengan Smart ASN di RSUD Tarempa.

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU (Analisis Isu)


Identifikasi adalah suatu tindakan proses meneliti, mencari,
menemukan, mencatat informasi dan data mengenai sesuatu, fakta, atau
seseorang.Dalam melakukan identifikasi sumber isu, penulis menggunakan
teknik analisis Fishbone. Pendekatan fishbone diagram juga berupaya
memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang
terkait. Fishbone diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan
pada hubungan sebab akibat, sehingga seringkali juga disebut sebagai
Cause-and-Effect Diagram.

17
Manusia
Metode/ proses

Kurangnya Pendidikan ibu


kesadaran nakes yang rendah
dalam
Tidak ada perencanaan
memberikan
penyuluhan ASI
penyuluhan
pentingnya ASI Belum Optimalnya
Edukasi Informasi
dan Komunikasi
Penting ASI Ekslusif
pada ibu menyusui di
Belum adanya informasi Belum adanya RSUD Tarempa
tentang penyuluhan tempat edukasi Ibu yang bekerja
pentingnya ASI

Adanya pengaruh
sosial budaya
Gambar 1.2 Material (Informasi) Fishbone Analisis Lingkungan

Belum Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi

Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD Tarempa

18
Berdasarkan diagram fishbone diatas maka yang menjadi
penyebab pontensial isu terpilih adalah belum adanya penyuluhan terhadap
ibu menyusui sehingga belum optimalnya Optimalnya Edukasi Informasi
dan Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD
Tarempa

Gagasan kreatif penyelesaian Isu terpilih yaitu :


a. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI Ekslusif
b. Membuat pojok edukasi
c. melakukan koordinasi antara bidan dan ibu menyusui
d. membuat penyuluhan tindak langsung dengan Leaflet
e. Melakukan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah dilakukan

E. ANALISIS DAMPAK
Berdasarkan uraian isu yang telah dipaparkan di atas, berikut analisis
dampak yang ditimbulkan dari belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD Tarempa
di UPT RSUD Tarempa:
1. Hasil pelayanan yang diberikan menjadi kurang berkualitas
Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi
kebutuhan individu atau masyarakat untuk mengatasi, menetralisasi
atau menormalisasi semua masalah atau semua penyimpangan
tentang kesehatanyang ada dalam masyarakat. Menurut Abidin (2010)
mengatakan bahwa pelayanan public yang berkualitas bukan hanya
mengacu pelayanan itu semata, juga menekankan pada proses
penyelenggaraan atau pendistribusian pelayanan itu sendiri hingga ke
tangan masyarakat sebagai konsumen. Aspek-aspek kecepatan, ketepatan,
kemudahan, dan keadilan menjadi alat utnuk mengukur pelayanan publik
yang berkualitas
Berdasarkan analasis isu menggunakan teknik fishbone,
didapatkan bahwa salah satu penyebab belum Edukasi Informasi dan

19
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD Tarempa
disebabkan karena belum adanya belum adanya penyuluhan terhadap ibu
menyusui tentang pentingnya ASI ekslusif Sehingga pelayanan yang
professional belum dapat terwujud.
2. Dapat membahayakan dan dan menghambat proses tumbuh kembang bayi
dan Anak
Intervensi/tindakan yang dilakukan dapat memberikan bahaya
lebih banyak dari pada manfaat. Faktanya, dibanyak fasilitas
kesehatan, intervensi/tindakan yang dilakukan terhadap kasus
risiko rendah merupakan tindakan tidak efektif atau tidak diperlukan.
Banyak ibu menyusui tidak menyadari beberapa prosedur, pengobatan,
test dan intervensi/tindakan dapat membahayakan dan menghilangkan
proses kenormalan dalam pemberian ASI ekslusif. Beberapa praktisi
telah melakukan mengevaluasi bahwa beberapa tindakan/intervensi lebih
membahayakan dari pada manfaat yang didapat. Masih banyaknya
petugas di fasilitas kesehatan yang tidak memahami dan menerima
pengetahuan terkini yang aman dan efektif dengan pelaksanaan asuhan
kepada banyak perempuan. Pelayanan yang kurang optimal tentulah dapat
membahayakan dan bisa menghilangkan proses normal menjadi tidak
normal
3. Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPT RSUD
Tarempa
Layanan medis yang baik mempengaruhi kualitas layanan
yang diberikan dan kualitas layanan yang baik mempengaruhi tingkat
kepercayaan pasien yang juga membawa dampak akan terpenuhinya
kepuasan pasien. Penilaian keterampilan, sikap dan komunikasi tenaga
medis saat memberikan layanan kesehatan sangat menentukan dalam
mempengaruhi kepercayaan dan kepuasan pasien karena didalam bisnis
perumahsakitan hal tersebut merupakan modal utama dalam pelayanan
jasa.
Untuk menjadikan rumah sakit yang baik dan banyak dipilih oleh
masyarakat serta mempunyai pelanggan yang datang terus dan terus maka

20
perlu selalu dijaga tingkat kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap
pelanggan terutama saat memberikan layanan medis pada pertemuan antar
pribadi. Kontak interpersonal antara tenaga professional pemberi layanan
kesehatan di rumah sakit dengan pasien/pelanggan yang akan memberikan
dampak pada kepercayaan masyarakat dan jumlah pasien yang datang ke
rumah sakit dengan layanan yang berorientasi pada terpenuhinya
kebutuhan pelanggan atas apa yang mereka harapkan, akan menimbulkan
kepercayaan dan kepuasan pasien yang berdampak mereka akan datang
dan datang lagi. Begitu juga yang terjadi di Poli Anak UPT RSUD
Tarempa, dimana pelayanannya yang beluum optimal, tentulah akan
memyebabkan berkurangnya kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU


PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR

“OPTIMALISASI EDUKASI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENTINGNYA ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI RSUD
TAREMPA ”

G. JUDUL AKTUALISASI
Judul dari Rancangan aktualisasi yang diajukan yaitu “Optimalisasi Edukasi
Informasi Dan Komunikasi Pentingnya Asi Ekslusif Pada Ibu Menyusui
Di RSUD Tarempa”.

21
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan d i Instalasi Poli
Anak UPT. RSUD Tarempa

b. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan Selama 1 bulan penulis bekerja di UPT
RSUD Tarempa, penulis menemukan masih ada beberapa isu dalam
pelayanan maupun system yang masih belum optimal di UPT RSUD
Tarempa antara lain Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang
Perinatologi, Belum Adanya Penggunaaan Lembar Edukasi Dalam Rekam
Medis di Ruangan Kebidanan, Kurang optimalnya penerapan cuci tangan
dan lima momen cuci tangan, Belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak,
Kurangnya Optimalnya Pemisahan Sampah Medis Dan Non Medis Di
UPT RSUD Tarempa, sehingga didapatkan core isue nya yaitu instalasi
Poli Anak di UPT RSUD Tarempa dalam memberikan pelayanan edukasi
informasi dan komunikasi masih belum optimal. Dan berdasarkan
wawancara dengan dokter Spesialis Anak di UPT RSUD Tarempa semua
kondisi tersebut karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya
ASI ekslusif serta kurangnya nakes dalam memberikan edukasi informasi
ke pasien sehingga mengakibatkan banyaknya bayi dan anak dalam
kondisi yang tidak baik seperti kekurangan gizi, berat badan yang tidak
naik serta stunting.

22
c. Isu yang Diangkat
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“Belum Optimalnya Edukasi Informasi Dan Komunikasi Pentingnya
Asi Ekslusif Pada Ibu Menyusui Di Rsud Tarempa”.

d. Gagasan Pemecahan Isu


Adapun gagasan pemecahan isu yang akan dilakukan di UPT.
RSUD Tarempa sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan

No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan

1 Konsultasi terkait rancangan aktualisasi Kreativitas

2 Menyusun program edukasi ASI ekslusif Kreativitas

3 Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif Kreativitas


berupa leaflet

4 Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan SKP


informasi serta komunikasi dengan mengunakan
leaflet

5 Melakukan evaluasi dan pelaporan Kreativitas

23
e. Rancangan kegiatan
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan

KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6

24
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
1 Konsultasi terkait 1. Membuat janji dan Jadwal pertemuan Demi untuk mendapatkan persetujuan Kegiatan ini sesuai
Rancangan bertemu dengan diperoleh dari mentor mengenai kegiatan yang akan dengan Visi UPT
Aktualisasi mentor (Direktur dilakukan, saya akan menghadap mentor RSUD Tarempa
RSUD Tarempa) dengan sopan dan santun terlebih dahulu yaitu Menjadikan
2. Menyampaikan Mendapat masukan menjelaskan langkah – langkah kegiatan Rumah Sakit Umum
maksud dan tujuan dan arahan dari dengan jelas, dan meminta masukan serta Daerah Tarempa
rancangan mentor Dokumentasi mencatatnya sehingga terbentuklah sebagai
aktualisasi kepada pertemuan langkah- langkah aktualisasi yang telah RSUD Rujukan
Direktur UPT disepakati bersama MP. Berorientasi Di Kabupaten
RSUD Tarempa Pelayanan Bertanggungjawab dengan Kepulauan Anambas
3. Meminta izin dan janji yang sudah disepakati MP. Kegiatan ini sesuai
persetujuan Lembar persetujuan Akuntabel , dalam menyampaikan dengan Misi UPT
rancangan rancangan rancangan menggunakan Bahasa RSUD Tarempa yaitu
aktualisasi aktualisasi Indonesia yang baik dan benar MP.Loyal Meningkatkan sumber
dalam berkonsultasi saya cepat daya manusia
menyesuaikan diri menghadapi perubahan profesional dan
MP. Adaptif Menghargai setiap saran berorientasi pada
yang diberikan, sopan dan santun saat kepuasan pelanggan
menghadap pimpinan MP. Harmonis serta mengutamakan
Meningkatkan kompetensi diri dengan keselamatan pasien 25
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
2 Menyusun 1. Mengumpulkan Terkumpulnya Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan Kegiatan ini sesuai
program edukasi materi dan bahan materi dan bahan mengumpulkan bahan untuk media dengan Visi UPT
ASI ekslusif media edukasi untuk membuat edukasi yang inovatif untuk ibu menyusui RSUD Tarempa yaitu
media edukasi guna tercapainya upaya pelayanan Menjadikan Rumah
preventif yang berorientasi pada mutu Sakit Umum Daerah
2. Melaksanakan terlaksananya
pelayanan MP. Berorientasi pelayanan Tarempa sebagai
konsultasi dengan konsultasi
RSUD Rujukan Di
mentor Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan
Kabupaten
menyiapkan bahan materi mencari sumber
3. Melakukan diskusi Terlaksananya Kepulauan Anambas.
referensi dengan jujur untuk dikonsulkan
dan diskusi kepada diskusi dengan kepada mentor kemudian dibuat media Kegiatan ini sesuai
temansejawat teman sejawat edukasi MP. Akuntabel Saya dalam dengan Misi UPT
/senior mengenai menyiapkan proses/kegiatan RSUD Tarempa
program mengumpulkan bahan untuk media yaitu Meningkatkan
edukasi yang inovatif dan professional sumber daya
agar tercipta aktualisasi habituasi yang manusia
baik MP. Kompeten Saya dalam profesional dan
menyiapkan proses/kegiatan berorientasi pada
mengumpulkan bahan untuk media kepuasan

26
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
edukasi sebagai bentuk kepedulian dalam pelanggan serta
pelayanan preventif MP. Harmonis Saya mengutamakan
dalam menyiapkan proses/kegiatan keselamatan pasien
mengumpulkan bahan untuk media
edukasi yang bertanggung jawab dalam
pengumpulan informasi secara detail dari
sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan MP. Loyal Saya dalam
menyiapkan kegiatan mengumpulkan
bahan untuk media edukasi yang tepat
waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan
MP. Adaptif Saya dalam menyiapkan
proses/kegiatan yang membutuhkan
kerjasama yang baik kepada atasan
maupun sesama rekan seprofesi MP.
Kolaboratif dalam melaksanakan
konsultasi memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat MP. Berorientasi
Pelayanan Saya dalam menyiapkan
27
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
proses/kegiatan konsultasi dengan mentor
berlandaskan kejujuran MP.Akuntabel
Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan
konsultasi dengan mentor dengan
melakukan kinerja terbaik MP.Kompeten
Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan
konsultasi dengan mentor yang
membutuhkan kerjasama yang baik MP.
Kolaboratif Saya dalam menyiapkan
proses/kegiatan konsultasi dengan mentor
dengan menunjukan sikap ramah dan tutur
kata yang baik, sopan dan santun
MP.Harmonis Saya dalam menyiapkan
proses/kegiatan konsultasi dengan mentor
dengan dedikasi yang tinggi MP.Loyal
Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan
konsultasi dengan mentor dalam hal
membuat edukasi yang inovatif
MP.Adaptif Saya dalam menyiapkan
28
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI

kegiatan diskusi kepada teman


sejawat/senior secara secara ramah dan
dapat diandalkan MP. Berorientasi
Pelayananan Saya dalam menyiapkan
3 Membuat media 1. mencari dan Tempat Dalam mencari tempat pembuatan leaflet Kegiatan ini
kegiatan diskusi kepada teman
edukasi tentang menentukan pembuatan leaflet saya mencari tempat paling berkualitas sesuai dengan Visi
ASI ekslusif tempat telah ditentukan untuk pembuatan Leaflet MP. UPT RSUD
berupa leaflet pembuatan Berorientasi Pelayanan Saya dalam Tarempa yaitu
leaflet mencari dan menentukan tempat Menjadikan
pembuatan leaflet , saya harus efektif dan Rumah Sakit
2. Menyusun Kalimat pengisi
efisien agar didapatkan hasil yang Umum Daerah
kalimat yang Leaflet sudah
optimal dan bisa tepat waktu Tarempa sebagai
akan diterapkan ditetapkan
penyelesaiannya MP. Akuntabel dalam RSUD Rujukan
di dalam leaflet
mencari dan menentukan tempat Di Kabupaten
pembuatan leaflet melaksanakan tugas Kepulauan Anambas

29
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
3.Mencetak leaflet dengan kualitas terbaik MP. Kompeten Kegiatan ini sesuai
dengan bekerjasama Saya dalam mencari dan menentukan dengan Misi UPT
Leaflet telah dicetak
dengan tim tempat pembuatan leaflet berinovasi RSUD Tarempa yaitu
dengan bukti adanya
percetakan leaflet untuk hasil yang baik MP. Adaptif Saya Meningkatkan
leaflet ASI ekslusif
dalam mencari dan menentukan tempat sumber daya
pembuatan leaflet saya bekerjasama manusia profesional
4.menentukan tempat dengan teman untuk mencari tahu dimana dan berorientasi pada
Leaflet sudah ada
leaflet untuk pojok tempat yang bagus untuk pembuatan kepuasan pelanggan
diruang poli anak
edukasi leaflet MP.Kolaboratif dalam menyusun
kalimat yang akan diterapkan di leaflet
penulis berkomitmen memberikan
pelayanan prima MP.Berorientasi
Pelayanan dalam menyusun kalimat
yang akan diterapkan di leaflet dengan
bertanggungjawab MP. Akuntabel
selanjutnya dalam menyusun kalimat
yang akan diterapkan di leaflet, penulis
menggunakan Bahasa Indonesia yang

30
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
baik dan benar MP. Loyal

dalam menyusun kalimat yang akan


diterapkan di leaflet saling peduli dan
menghargai MP. Harmonis dalam
menyusun kalimat yang akan diterapkan
di leaflet dengan integritas yang tinggi
dan dapat dipertanggungjawabkan MP.
Akuntabel dalam menyusun kalimat
yang akan diterapkan di leaflet
menghargai setiap masukan yang didapat
MP.Harmonis dalam menyusun kalimat
yang akan diterapkan di leaflet dengan
bekerjasama untuk mendapatkan hasil
yang terbaik MP. Kolaboratif Saya akan
mendesign leaflet brosur dengan memilih
warna, layout dan jenis font yang menarik
sehingga menarik bagi pembaca dan tanpa
meminta pungutan dana MP. Adaptif

31
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI

Dalam menyusun kalimat yang akan


diterapkan di leaflet harus efektif dan
efisien agar mudah dibaca dan mudah
dipahami MP. Kompeten dalam
mencetak leaflet saya melakukan
pengecekan dengan teliti, menciptakan
lingkungan yang harmonis selama
melakukan pencetakan MP. Harmonis

4 Melaksanakan 1. Meminta izin kepada Kepala ruangan selama


Dalam berada ditempat
meminta pencetakan
izin kepada kepalaleaflet Kegiatan ini
kegiatan kepala ruangan memberikan izin ruangan, penulis bersikap sopan dan sesuai dengan Visi

32
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
memberikan untuk melakukan untuk melakukan santun MP.Berorientasi Pelayanan UPT RSUD
edukasi dan konseling bagi ibu konseling pada ibu Dalam meminta izin kepada kepala Tarempa yaitu
informasi serta menyusui di menyusui ruangan, penulis bertanggungjawab dan Menjadikan
komunikasi instalasi Poli Anak cermat serta disiplin MP. Akuntabel Rumah Sakit
dengan dalam meminta izin kepada kepala Umum Daerah
2. Membangun
mengunakan tercipta suasana ruangan penulis peduli dengan linkungan Tarempa sebagai
hubungan yang baik
leaflet yang nyaman sekitar dengan menghargai kepala RSUD Rujukan
dengan ibu
selama konseling, ruangan saat berbicara MP. Harmonis Di Kabupaten
menyusui
selanjutya penulis mampu beradaptasi Kepulauan Anambas
3. Melakukan pretes dengan setiap gagasan yang disampaikan Kegiatan ini sesuai
terlebih dahulu pada dokumentasi pre tes
kepala ruangan MP. Adaptif Dalam dengan Misi UPT
ibu meminta izin kepada kepala ruangan, RSUD Tarempa yaitu
penulis menggunakan bahasa Indonesia Meningkatkan
yang baik dan benar MP. Loyal Saya sumber daya
akan memperkenalkan diri kepada pasien manusia profesional
4. Melakukan ibu mengerti dengan dengan senyum dan sapa, kegiatan ini dan berorientasi pada
penyuluhan kepada penyuluhan yang penting untuk meningkat kan partisipasi kepuasan pelanggan
ibu dengan diberikan mereka dalam kegiatan ini MP.
Berorientasi saya membagikan quisoner
33
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
menggunakan leaflet dan mendapatkan hasil secara transparan
MP.Akuntabel dalam melakukan
5. Mengajarkan ibu ibu mampu
penyuluhan kepada ibu dengan
cara menyusui menyusui dengan
menghargai setiap perbedaan
dengan baik dan baik dan benar
MP.Harmonis melakukan penyuluhan
benar
kepada ibu dengan berinovasi dan
antusias dalam mengerakkan
MP.Adaptif dalam melakukan
penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet ramah dan cekatan
MP. Berorientasi Pelayanan
menjelaskan tentang pentingnya
pemberian asi eksklusif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu
MP.Akuntabel Melakukan penyuluhan
kepada ibu dengan menggunakan leaflet
dengan Kompeten MP.Kompeten
Melakukan penyuluhan kepada ibu
dengan menggunakan leaflet serta cepat
34
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
menyesuaikan diri menghadapi
perubahan MP.Adaptif dalam melakukan
penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet saling bekerjasama
dengan ibu menyusui MP. Kolaboratif
Saya akan menyuruh ibu menanamkan
nilai kasih sayang sehingga ibu merasa
senang dalam memberikan asi MP.
Berorientasi Pelayanan selanjutnya saya
mengajarkan ibu cara menyusui yang
baik dan benar dengan kompeten MP.
Kompeten dalam saya mengajarkan ibu
cara menyusui yang baik dan benar
dengan dapat dipercaya dan cermat MP.
Akuntabel saya mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan
menciptakan lingkungan yang penuh
kekeluargaan MP.Harmonis dalam
mengajarkan ibu cara menyusui yang
35
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
baik dan benar dengan melaksanakan
tugas dan kualitas terbaik MP.Kompeten
dalam saya mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan
efektif dan efisien MP. Akuntabel
dalam mengajarkan ibu cara menyusui
yang baik dan benar dengan dedikasi
yang tinggi MP. Loyal dalam
mengajarkan ibu cara menyusui yang
baik dan benar dengan saya bekerjasama
dengan ibu untuk hasil yang terbaik
MP.Kolaboratif

5 Melakukan 1. Memberikan post Laporan hasil 4. Saya akan membagikan kembali Kegiatan ini
evaluasi dan test kegiatan quisoner mendapatkan hasil yang sesuai dengan
pelaporan 2. Membuat laporan akurat tanpa manipulasi dan Visi UPT RSUD
yang sudah didapat pengetahuan ibu yang sudah Tarempa yaitu
meningkat MP.Akuntabel Menjadikan
36
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
3. Melaporkan hasil selanjutnya penulis bekerjasama Rumah Sakit
kegiatan dengan ibu menyusui dalam Umum Daerah
mencapai hasil yang diinginkan Tarempa sebagai
MP.Kolaboratif Membuat RSUD Rujukan
laporan yang sudah didapat Di Kabupaten
dengan meningkatkan kinerja Kepulauan Anambas
terbaik MP.Kompeten Membuat Kegiatan ini sesuai
laporan hasil monitoring dan dengan Misi UPT
evaluasi dengan jelas dan RSUD Tarempa
transparan MP. Berorientasi yaitu Meningkatkan
Pelayanan Saya akan membuat sumber daya
laporan berdasarkan hasil manusia profesional
persentase pengetahuan sebelum
dan setelah penyuluhan secara
cermat sehingga kualitas laporan
dapat dipertanggungjawabkan
5. MP.Berorientasi pelayanan
Menyusun laporan dengan cepat,
dan tepat MP. Kompeten dalam
37
KONTRIBUSI

TAHAPAN TERHADAP VISI,


NO KEGIATAN KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MISI, DAN
PELATIHAN AGENDA II
KINERJA UTAMA
ORGANISASI
melaporkan hasil kegiatan penulis
menghargai setiap masukan dan
arahan mentor MP. Harmonis
dalam melaporkan hasil kegiatan
penulisbertanggung jawab atas
laporan yang dibuat
MP.Akuntabel dalam melaporkan
hasil kegiatan penulis
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar MP.Loyal
saat penulis melaporkan hasil
kegiatan penulis mampu
beradaptasi dengan saran dan
masukan dari yang didapatkan
MP. Adaptif

38
B. JADWAL KEGIATAN

Rencana jadwal kegiatan menggunakan tabel 2.3 sebagai berikut ini :

Rencana Aktualisasi

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil


Juni Juli

II III IV I II III

1. Melaporkan dan konsultasi Membuat janji dan bertemu Jadwal pertemuan


dengan mentor (Direktur diperoleh
rancangan aktualisasi RSUD Tarempa)
kepada Mentor Melaksanakan konsultasi Jadwal pertemuan
dengan mentor diperoleh

Meminta izin dan persetujuan Mendapat masukan dan


rancangan aktualisasi arahan dari mentor
Dokumentasi
pertemuan

2. Menyusun program edukasi Mengumpulkan materi dan Terkumpulnya materi

39
Rencana Aktualisasi

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil


Juni Juli

II III IV I II III

ASI ekslusif bahan media edukasi dan bahan untuk


membuat media edukasi

Melaksanakan konsultasi terlaksananya


dengan mentor konsultasi

Melakukan diskusi dan diskusi Terlaksananya diskusi


kepada temansejawat /senior dengan teman sejawat
mengenai program
3. Membuat media edukasi mencari dan menentukan Tempat pembuatan
tentang ASI ekslusif berupa tempat pembuatan leaflet leaflet telah ditentukan
leaflet

Menyusun kalimat yang akan Tempat pembuatan


diterapkan di dalam leaflet leaflet telah ditentukan

Mencetak leaflet dengan Leaflet telah dicetak


bekerjasama dengan tim dengan bukti adanya
percetakan leaflet
40
Rencana Aktualisasi

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil


Juni Juli

II III IV I II III

leaflet ASI ekslusif

menentukan tempat leaflet Leaflet sudah ada


untuk pojok edukasi dipojok edukasi poli
anak

4. Melaksanakan kegiatan Meminta izin kepada kepala Kepala ruangan


memberikan edukasi dan ruangan untuk melakukan memberikan izin untuk
informasi serta komunikasi konseling bagi ibu menyusui melakukan konseling
dengan mengunakan leaflet di instalasi Poli Anak pada ibu menyusui

Membangun hubungan yang tercipta suasana yang


baik dengan ibu menyusui nyaman selama
konseling

Melakukan pretes terlebih dokumentasi pre tes


dahulu pada ibu
41
Rencana Aktualisasi

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil


Juni Juli

II III IV I II III

Melakukan penyuluhan ibu mengerti dengan


kepada ibu dengan penyuluhan yang
menggunakan leaflet diberikan

Mengajarkan ibu cara ibu mampu menyusui


menyusui dengan baik dan dengan baik dan benar
benar

5. Memberikan post test Dokumentasi post test

Membuat laporan yang sudah Laporan kegiatan


didapat terselesaikan

Melaporkan hasil kegiatan Adanya masukan dari


atasan

42
C. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI MP AGENDA II

Kegiatan Jumlah Rencana


No. Mata Pelatihan
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 Aktualisasi

1 Berorientasi Pelayanan 3 3 2 3 2 13

2 Akuntabel 3 3 3 5 2 16

3 Kompeten 3 2 2 3 2 12

4 Harmonis 3 2 3 3 1 12

5 Loyal 3 2 2 2 1 10

6 Adaptif 4 2 3 3 1 13

7 Kolaboratif 1 2 3 2 1 9

Jumlah Aktualisasi 20 16 18 21 10 85
43
44
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rancangan Aktulisasi terhadap core isu “ Belum Optimalnya Edukasi


Informasi Dan Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif Pada Ibu Menyusui Di
UPT RSUD Tarempa” terdiri dari 5 kegiatan, kelima kegiatan yang
direncanakan pada core isu ini adalah konsultasi terkait rancangan aktualisasi,
Menyusun program edukasi ASI ekslusif, Melaksanakan kegiatan
memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan
leaflet, serta melakukan evaluasi dan pelaporan. Kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan bersumber SKP dan ide kreatif penulis.

Dari 5 kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini, setiap tahapan


menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

B. SARAN

Dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini, saya mengharapkan


arahan, masukan dan dukungan dari mentor, coach, manajemen rumah sakit,
teman sejawat Bidan dan seluruh sejawat tenaga kesehatan agar rancangan
kegiatan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik

45
DAFTAR PUSTAKA

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi


negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Maryunani, Anik. 2012, Inisiasi Menyusu Dini, Asi Ekslusif dan Manajemen
Laktasi, TIM, Jakarta
Saleha, Sitti. 2009, Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, Salemba Medika,
Jakarta

Suherni, dkk. 2009, Perawatan Masa Nifas, Fitramaya, Yogyakarta

47
LAMPIRAN

Lampiran I. Resume Mata Pelatihan Agenda II dan III (Learning Journal)


Resume learning journal dapat diakses melalui link dibawah ini:

https://drive.google.com/drive/folders/1ZRB2Q1wwFeIjYsM3J6fkYZrv8uI2Mu8E?
usp=sharing

Lampiran 2 . Tinjauan Teori


1. Pengertian ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
anorganik yang di sekresikan oleh kelenjer mammae ibu, dan berguna sebagai
makanan bayi, keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat
terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih
muda (Maryunani,2012).
Air susu ibu adalah nutrisi terbaik bagi bayi. ASI ibarat emas yang diberikan
gratis oleh Tuhan, karena ASI adalah cairan hidup yang dapat menyesuaikan
kandungan zatnya terhadap kebutuhan bayi.
2. Komposisi Gizi dalam ASI
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.ASI khusus dibuat untuk bayi
manusia.Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna, serta sesuai
dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.
a. Protein
Keseistimewaan protein dalam ASI dapat dilihat dari rasio protein whey:kasein =
60:40, dibandingkan dengan air susu sapi yang rasionya = 20:80. ASI
mengandung alfa-laktabumin, sedangkan air susu sapi mengandung beta-
laktoglobin dan bovine serum albumin. ASI mengandung asam amino esensial
taurin yang tinggi. Kadar metiolin dalam ASI lebih rendah dari pada susu sapi,
sedangkan sistin lebih tinggi. Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah.
Kadar poliamin dan nukleotid yang penting untuk sintesis protein pada ASI lebih
tinggi dibandingkan air susu sapi.
b. Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari air susu sapi (6,5-7 gram).
Karbohidrat yang utama adalah laktosa.
c. Lemak
Bentuk emulsi lebih sempurna. Kadar lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih
besar dari air susu sapi. Asam lemak rantai panjang berperan dalam
perkembangan otak.Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf
pusat dan diperkirakan juga berfungsi dalam perkembangan pembentukan enzim.
d. Mineral
ASI mengandung mineral lengkap. Total mineral selama laktasi adalah konstan.
Fa dan Ca paling stabil, tidak terpengaruh diet ibu.Garam organik yang terdapat
dalam ASI terutama kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
ASI memiliki kalsium, fosfor, sodium potasium, dalam tingkat yang lebih rendah
dibandingkan dengan susu sapi. Bayi yang diberi ASI tidak akan menerima
pemasukan suatu muatan garam yang berlebihan sehingga tidak memerlukan air
tambahan di bawah kondisi-kondisi umum.
e. Air
Kira-kira 88 % ASI terdiri atas air yang berguna melarutkan zat-zat yang terdapat
di dalamnya sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus dari bayi.
f. Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D, dan C
cukup.Sementara itu, golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam
penthothenik lebih kurang.
1) Vitamin A: air susu manusia yang sudah masak (dewasa
mengandung 280 IU) vitamin A dan kolostrum mengandung
sejumlah dua kali itu. Susu sapi hanya mengandung 18 IU.
2) Vitamin D: vitamin D larut dalam air dan lemak, terdalam air susu
manusia
3) Vitamin E: kolostrum manusia kaya akan vitamin E, fungsinya
adalah untuk mencegah hemolitik anemia, akan tetapi juga
membantu melindungi paru-paru dan retina dari cedera akibat
oxide.

49
4) Vitamin K: diperlukan untuk sintesis faktor-faktor pembekuan
darah, bayi yang mendapatkan ASI mendapat vitamin K lebih
banyak.
5) Vitamin B kompleks: semua vitamin B ada pada tingkat yang
diyakini memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.
6) Vitamin C: vitamin c sangat penting dalam sintesis kolagen, ASI
mengandung 43 mg/100 ml vitamin C dibandingkan dengan susu
sapi.
3. Macam – Macam ASI
a. Kolostrum
Cairan pertama yang diperoleh bayi pada ibunya adalah kolostrum,
yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral, dan antibody dari pada
ASI yang telah matang. ASI mulai ada kira-kira pada hari ke-3 atau hari ke-
4.Kolostrum berubah menjadi ASI yang matang kira-kira 15 hari sesudah bayi
lahir. Bila ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi sering menyusui, maka
proses adanya ASI akan meningkat.
Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket, dan
berwarna kekuningan, kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,
vitamin A, nitrogen, sel darah putih, dan antibody yang tinggi dari pada ASI
matur. Selain itu kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobin (IgG, IgA, dan
IgM) yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meskipun kolostrum yang yang keluar sedikit
menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari, volume kolostrum antara
150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi makanan yang akan dating.
ASI terdiri atas kira-kira 90% air sehingga bayi yang menyusu tidak
membutuhkan cairan lain bagi tubuhnya.
b. ASI Transisi/Peralihan

50
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua
minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna, serta
komposisinya. Kadar imunoglobin dan protein menurun, sedangkan lemak dan
laktosa meningkat.
c. ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya.ASI matur tampak berwarna
putih.Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut
foremilk. Foremilk lebih encer, serta mempunyai kandungan rendah lemak, tinggi
laktosa, gula, protein, mineral, dan air.
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan
nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi
akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.
4. Tanda Bayi Cukup ASi
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai
keadaan sebagai berikut.
a. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal
mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
b. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi
lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
c. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
d. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
e. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
f. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
g. Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
dengan grafik pertumbuhan.
h. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan
rentang usianya).
i. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar akan bangun dan tidur
dengan cukup.

51
j. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian mengantuk dan tertidur
pulas. (Vivian Nanny Lia Dewi, 2011).

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI


Untuk meningkatkan produksi ASI hendaknya kita mengetahui faktor
yang mempengaruhi produksi ASI. Faktor tersebut adalah :
a. Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa
menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu kualitas ataupun jumlah air
susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat
digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara
dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur.Jadi,
diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan nasi untuk
membuat 1 liter ASI.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan
makanan. Tentu akan mengakibatkan terjadinya kemunduran dalam pembuatan
dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami
kekurangan gizi.Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang
menyusui anaknya muktlak diperlukan. Meskipun tidak ada pengaruh yang jelas
terhadap jumlah air minum dalam jumlah yang cukup, seorang ibu tetap
dianjurkan selain mengkonsumsi makanan tambahan sebagai sumber protein
seperti ikan dan telur, serta bahan makanan sebagai sumber vitamin, juga
diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin yang dibutuhkan ASI.

b. Ketentraman Jiwa dan Pikiran


Produksi air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu
yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya. Pada ibu
ada dua macam refleks yang menentikan keberhasilan dalam menyusui bayinya
adalah refleks prolaktin dan refleks milk ejaction.
c. Pengaruh persalinan dan Klinik bersalin

52
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik
terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan dirumah sakit
atau klinik bersalin, mereka tetap menitik beratkan upaya agar persalinan dapat
berlansung dengan baik kemudian ibu dan anak berada dalam keadaan selamat
dan sehat.Akan tetapi, masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian.
Kondisi ini sering kali kita temukan hingga sekarang, pengaruh itu bahkan
diperparah dengan keadaan di sekeliling kamar bersalin yang dipasang dan
ditempeli gambar-gambar atau foster memuji penggunaan dan manfaat berbagai
macam merek susu formula atau susu buatan.
d. Pengaruh alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan
progesterone
Kita bisa bayangkan betapa sedikitnya informasi yang diterima oleh
para ibu tentang penggunaan pil KB. Dalam aturan kesehatan selama ibu yang
dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi berupa pil
yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah
produksi ASI secara keseluruhan, maka dari itu alat kontrasepsi dalam rahim yaitu
IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang
dapat merangsang produksi ASI. (Anton Baskoro, 2008).
e. Perawatan payudara
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara sehingga
mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
f. Anatomi payudara
Jumlah lobur dalam payudara juga mepengaruhi produksi ASI. Selain
itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomi papilla mammae atau puting susu.
g. Faktor fisiologis
ASI terbentuk oleh karena pengaruh hormon prolaktin yang
menentukan produksi dan mempertahankan sekresi ASI.
h. Pola istirahat
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila
kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat, maka ASI juga berkurang.
i. Faktor isapan atau frekuensi penyusuan

53
Semakin sering bayi menyusu pada ibu. Maka produksi dan
pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada
bayi premature dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi
ASI bayi premature akan optimal dengan pemompaanASI lebih dari 5 kali per
hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi
premature belum dapat menyusu. Sementara itu, pada bayi cukup bulan frekuensi
penyusuan 10 ± 3 kali per hari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan,
berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Oleh karena itu, direkomodasikan
penyusuan paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal setelah
melahirkan.Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi
hormone dalam kelenjar payudara (Sunarsih, 2011)

Lampiran 3 Profil RSUD Tarempa

A.pendahuluan

Rumah Sakit merupakan Lembaga Pemerintah yang menjalankan fungsi


kesehatan yakni memberikan sarana dasar, upaya kesehatan rujukan dan upaya
kesehatan penunjang, dimana dalam penyelenggaraan harus memperhatikan
fungsi sosial. Sebagai fungsi sosial di bidang kesehatan, Rumah Sakit Umum
Daerah Tarempa selanjutnya disingkat RSUD Tarempa merupakan pelayanan
publik yang senantiasa melakukan pelayanan atas peran, fungsi dan manajemen
Rumah Sakit. Oleh karena RSUD Tarempa terus berbenah diri untuk
mengembangkan kualitas Manajemen Rumah Sakit, melaksanakan tugas dan
fungsi rumah sakit secara profesional.

B. Gambaran Singkat

Rumah Sakit Umum Daerah Tarempa adalah Rumah Sakit milik


Pemerintah Daerah Kabupaten Tarempa dirintis mulai tahun 2018 yang secara
Yuridis Formal ditetapkan dengan izin operasional tertanggal 12 November 2018.

54
Sebagai Payung Hukum dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam perkembangan RSUD secara yuridis di dukung dengan produk-
produk hukum yang menurut tahun ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tarempa Nomor 7 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Kepuluan Anambas.
2. Keputusan Bupati Tarempa Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pembentukkan, Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Unit Pelakana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan
Kabupaten KepuluanAnambas.
3. Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu
satu Pintu, Transmigrasi dan tenaga Kerja Kabupaten Kepuluan Anambas
Nomor : 01/KET.IMB,PTSP,NAKER/X/201 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan Gedung RSUD Tarempa.
4. Nomor induk berusaha 120112161224 pada surat Izin Operasional
RSUD Tarempa tanggal 12 November 2018.

C. Organisasi dan Tata Laksana

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit mengamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi
pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Upaya untuk merealisasi kegiatan rumah sakit tersebut serta berdasar Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, maka RSUD Tarempa memiliki Falsafah, Visi, Misi, Motto,
Budaya Kerja dan Tujuan sebagai berikut :

1. Falsafah

55
Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan Paripurna serta membina
jaringan kemitraan dan rujukan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

2. Visi

Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Tarempa sebagai RSUD Rujukan di


Kabupaten Kepulauan Anambas.

3. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan profesional;

b. Menggunakan tata kelola manajerial yang profesional dan taat hukum;

c. Meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada


kepuasan pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien; dan

d. Menggunakan sistem informasi dan teknologi kedokteran modern guna

menunjang pelayanan untuk meingkatkan efektivitas kerja.

4. Motto

Memerikan Pelayanan yang berkulitas dan Profesional.

5. budaya kerja

1. profesional

2. Visioner; dan
3. Kerjasama

6. Tujuan

a. Bagi Pemilik ( Pemerintah Daerah )

- Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah;

56
- Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang

Kesehatan; dan

- Memberikan iklim kerja yang inovatif.

b. Bagi Konsumen

- Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan, cepat dan akurat;

- Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; dan

- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kode etik

kedokteran.

c. Bagi Karyawan

- Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara roporsional;

- Memperlakukan karyawan sebagai Asset Organisasi; dan

- Memberikan kesempatan pengembangan bakat, kemampuan dan

keteladanan.

d. Bagi Masyarakat Sekitar

- Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar di


lingkungan rumah sakit;

- Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan


kepada masyarakat sekitar; dan

- Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan sehat.

D. Tugas Pokok dan Fungsi

Rumah Sakit Umum Daerah Tarempa merupakan unsur pendukung tugas


Bupati di bidang pelayanan kesehatan. Tugas pokok RSUD Tarempa
adalah melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan peningkatan

57
kesejahteraan dan pencegahan penyakit. Dalam melaksanan tugas pokok
tersebut RSUD Tarempa menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihankesehatan


sesuai dengan standar pelayanan;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat Lanjutan
sesuai kebutuhan medis; dan
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dan Dinas
Kesehatan, PP dan KB sesuai dengan tugas dan fungsinya.
E. Instalasi dan Unit UPT. RSUD Tarempa

1. Instalasi / Unit dibawah Pelayanan Medik

a. Instalasi Rawat Inap


b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Gawat Darurat / IGD
2. Instalasi dibawah Pelayanan Penunjang Medik

a. Instalasi Radiologi

b. Instalasi Farmasi

c. Instalasi Laboratorium

d. Instalasi Gizi

e. Instalasi Rehabilitasi Medik

f. Instalasi Rekam Medik

g. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit


h. Instalasi Pemulasaraan Jenasah

i. Instalasi Gas Medik

j. Instalasi Pengelolaan air bersih, limbah dan sanitasi

58
F. Sumber Daya Manusia UPT. RSUD Tarempa
1. Jumlah tenaga medis terdiri atas:

▪ Dokter Spesialis :
2 orang
▪ Dokter Umum : 6 orang

Jumlah : 8 orang

▪ Pelayanan Spesialis : - Anak

- Penyakit Dalam

2. Jumlah tenaga keperawatan dan kebidanan terdiri atas :

▪ Perawat : 30
orang

▪ Bidan : 18 orang

Jumlah : 48 orang

3. Jumlah tenaga kefarmasian terdiri atas:

▪ Apoteker : 3 orang

LAMPIRAN 4

DATA DIRI PESERTA, MENTOR, DAN COACH


1. Data Peserta

Nama : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb

59
NIP : 199511012022022001

Tempat/Tanggal Lahir : Cimpu, 01 November 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Sungai Sugi RT 05/RW 01 Kelurahan Tarempa


Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas

No.HP : 082388110195

Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa

Jabatan : Bidan Ahli Pertama

Instansi : UPT. RSUD Tarempa

2. Mentor

Nama : Feri Oktavia, SKM, MPH

NIP : 197410051998031012

Tempat/Tanggal Lahir : Padang Panjang, 5 Oktober 1974

Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

Jabatan : Direktur

Instansi : UPT. RSUD Tarempa

3. Coach

Nama : Alfithar Meirosandra, MARS

NIP : 198305162015031001

Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta, 16 Mei 1983

Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

60
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda

Instansi : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

61
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 Konsultasi terkait Rancangan Aktualisasi

Tahapan/ Tahapan Melaporkan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor, dengan tahapan kegiatan
Kegiatan 1 sebagai berikut:
1. Membuat janji pertemuan dengan Mentor

2. Menyampaikan maksud dan tujuan rancangan aktualisasi kepada mentor


3. Meminta izin dan persetujuan pelaksaan aktualisasi
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:

Minggu ke 3 bulan juni 23, 24 juni 2022


Deskripsi Kegaiatan dan Demi untuk mendapatkan persetujuan dari mentor mengenai kegiatan yang akan dilakukan, saya
Teknik Aktualisasi akan menghadap mentor dengan sopan dan santun terlebih dahulu menjelaskan langkah – langkah
Penerapan Nilai Dasar kegiatan dengan jelas, dan meminta masukan serta mencatatnya sehingga terbentuklah langkah-
ASN langkah aktualisasi yang telah disepakati bersama (MP.Berorientasi Pelayanan) Bertanggungjawab
dengan janji yang sudah disepakati (MP.Akuntabel) , dalam menyampaikan rancangan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar (MP.Loyal) melakukan konsultasi dengan komitmen yang tinggi
(MP.Loyal) dalam berkonsultasi saya cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan (MP.Adaptif)
Menghargai setiap saran yang diberikan, sopan dan santun saat menghadap pimpinan (MP.Harmonis)
Meningkatkan kompetensi diri dengan mendapatkan masukan dan saran dari pimpinan serta
melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaiknya (MP.Kompeten) selama berkonsultasi selalau
melakukan perbaikan tida henti (MP.Berorientasi pelayanan) Bekerjasama dalam menentukan isu
yang terbaik bagi instansi untuk menghasilkan nilai tambah (MP.Kolaboratif) Menyampaikan maksud
dan tujuan rancangan aktualisasi dengan penuh tanggungjawab (MP.Akuntabel) memberikan kinerja
yang terbaik Kompeten membangun suasana yang kondusif (MP.Harmonis) Dalam menyampaikan
rancangan, menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (MP.Loyal) Pelaporan rancangan
kegiatan dilakukan dengan sikap dan Bahasa yang sopan,santun dan komunikasi efektif
(MP.Berorientasi Pelayanan) dalam melakukan konsultasi selalu bertindak proaktif (MP.Adaptif)
selama berkonsultasi selalu peduli dan menghargai perbedaan pendapat dengan mentor
(MP.Harmonis) Memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam melaksanakan pertemuan
(MP.Akuntabel) dalam meminta persetujuan saya terus antusias terhadap perubahan (MP.Adaptif)
memberikan kinerja yang terbaik (MP.Kompeten) Melaksanakan pertemuan sesuai jadwal dan waktu
yang telah ditentukan (MP.Adatif) Menghargai setiap saran yang diberikan, sopan dan santun saat
menghadap pimpinan (MP. Harmonis) terus belajar dan mengembangkan kapabilitas selama
melakukan konsultasi dengan mentor (MP.Kompeten) bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan mentor (MP.Akuntabel) Dalam meminta izin dan persetujuan pelaksanaan aktualisasi,

63
saya akan menunjukkan sopan dan santun serta hormat (MP.Berorientasi Pelayanan) Menerima
pendapat jika ada masukan dari pimpinan untuk memudahkan kita dalam kegiatan yang sedang kita
lakukan (MP.Adaptif) Tidak memberikan imbalan apapun kepada pihak terkait dalam permintaan izin
(MP.Loyal)
Kendala Tidak ada

Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan melaporkan
Relevan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Visi Konsultasi terkait Rancangan aktualisasi berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu
dan Misi Organisaasi meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan serta
mengutamakan keselamatan pasien

Kinerja utama organisasi


Profesional, Visioner dan Kerjasama
Penguatan Nilai-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.

Output Kegiatan Jadwal pertemuan telah diperoleh, maksud dan tujuan rancangan aktualisasi telah disampaikan

64
kepada direktur dan mendapat masukan serta arahan dari mentor (Dokumentasi pertemuan), serta
lembar
persetujuan aktualisasi telah ditandatangani.
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan melaporkan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor adalah:
1. Pertemuan konsultasi yang telah disepakati
2. Kegiatan yang akan dilakukan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Direktur UPT RSUD
Tarempa
3. Membangun komunikasi yang baik dan efektif antara penulis dan pimpinan

4. Direktur UPT RSUD Tarempa memahami dengan jelas kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisis Dampak Jika 1. Penulis akan sulit membuat janji dan bertemu dengan mentor (Direktur RSUD Tarempa)
Nilai BerAKHLAK tidak 2. Penulis tidak mendapatkan izin, arahan, masukan dan dukungan untuk mengambil core issue oleh
dilaksanakan mentor
3. Antara penulis dan mentor tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
4. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi

65
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2

Kegiatan 1 Jumlah Realisasi


N
Mata Pelatihan Aktualisasi Per
O Rencana Realisasi
Mata Pelatihan

1 Berorientasi Pelayanan 3 4 4

2 Akuntabel 3 4 4

3 Kompeten 3 4 4

4 Harmonis 3 4 4

5 Loyal 3 4 4

6 Adaptif 4 4 4

7 Kolaboratif 1 1 1

Jumlah Aktualisasi Kegiatan 20 26 26

66
LAMPIRAN

DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI KEGIATAN 1


Kegiatan : Konsultasi terkait Rancangan Aktualisasi Pada Mentor

No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal


Output Proses Output Hasil

67
1. Membuat janji 23 Juni 2022
pertemuan
dengan Mentor

68
2. Menyampaikan 23 juni 2022
maksud dan
tujuan rancangan
aktualisasi
kepada mentor

69
3. Meminta izin dan
persetujuan
pelaksaan
rancangan
aktualisasi

24 juni 2022

70
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Kegiatan 2 Menyusun program edukasi ASI ekslusif

Tahapan/ Tahapan Menyusun program edukasi ASI ekslusif, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan 2
1. Mengumpulkan materi dan bahan media edukasi

2. Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan Poli Anak

3. Melakukan diskusi dan diskusi kepada teman sejawat /senior mengenai program
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:

Minggu ke 3 bulan Juni 29 30 Juni 2022


Deskripsi Kegaiatan dan Dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan untuk media edukasi yang inovatif untuk ibu
Teknik Aktualisasi menyusui guna tercapainya upaya pelayanan preventif yang berorientasi pada mutu pelayanan. (MP.
Penerapan Nilai Dasar Berorientasi pelayanan) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan menyiapkan bahan materi mencari
ASN sumber referensi dengan jujur untuk dikonsulkan kepada mentor kemudian dibuat media edukasi (MP.
Akuntabel) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan untuk media edukasi yang
inovatif dan professional agar tercipta aktualisasi habituasi yang baik (MP Kompeten) mengumpulkan
bahan untuk media edukasi dengan integritas (MP Akuntabel) mengumpulkan bahan untuk media
edukasi dengan memberikan kontribusi terbaik (MP Loyal) mengumpulkan bahan untuk media edukasi

71
yang dapat dipercaya (MP Akuntabel ) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan
untuk media edukasi sebagai bentuk kepedulian dalam pelayanan preventif (MP Harmonis)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan cermat dan disiplin (MP Akuntabel)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan ramah dan cekatan serta dapat diandalkan (MP
Berorientasi Pelayanan) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan untuk media
edukasi yang bertanggung jawab dalam pengumpulan informasi secara detail dari sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan (MP Akuntabel) mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan dedikasi
(MP Loyal) menyusun program edukasi terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas (MP
Adaptif) mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan tujuan pengabdian untuk masyarakat (MP
Loyal) dalam menyusun program edukasi selalu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah (MP Kompeten) Saya dalam menyiapkan kegiatan mengumpulkan
bahan untuk media edukasi yang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan (MP Adaptif) Saya
dalam menyiapkan proses/kegiatan yang membutuhkan kerjasama yang baik kepada atasan maupun
sesama rekan seprofesi (MP Kolaboratif) menyusun program edukasi dengan Peduli (MP Harmonis)
dalam melakukan penyusunan program edukasi selalu dengan inovasi- inovasi (MP Adaptif) program
edukasi yang dibuat ini untuk membantu orang lain belajar (MP Kompeten) dalam melaksanakan
konsultasi memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat (MP Berorientasi Pelayanan) Saya dalam
menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor berlandaskan kejujuran (MP Akuntabel) dalam
diskusi dengan teman sejawat selalu bersinergi untuk hasil yang lebih baik (MP Kolaboratif) Saya

72
dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dengan melakukan kinerja terbaik (MP
Kompeten) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor yang membutuhkan
kerjasama yang baik (MP Kolaboratif) melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk tujuan
kepuasan pasien (MP Berorientasi Pelayanan) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi
dengan mentor dengan menunjukan sikap ramah dan tutur kata yang baik, sopan dan santun (MP
Harmonis) dalam menyusun program edukasi selalu antusias terhadap perubahan (MP Adaptif)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan terus mengembangkan kapabilitas (MP Kompeten)
melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif (MP
Harmonis) terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah selama berdiskusi (MP
Kolaboratif) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dengan dedikasi yang
tinggi (MP Loyal) dalam melakukan diskusi dengan teman sejawat bersedia bekerjasama dengan
masukan yang diberikan teman sejawat mengenai program (MP Kolaboratif) Saya dalam menyiapkan
proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dalam hal membuat edukasi yang inovatif (MP Adaptif)
selama berdiskusi dengan teman sejawat saling peduli dan menghargai perbedaan pendapat (MP
Harmonis) Saya dalam menyiapkan kegiatan diskusi kepada teman sejawat/senior secara secara ramah
dan dapat diandalkan (MP Berorientasi Pelayananan) Saya dalam menyiapkan kegiatan diskusi
kepada teman sejawat/senior secara jujur (MP Akuntabel)
Kendala Tidak ada

73
Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Menyusun
Relevan program edukasi ASI ekslusif adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Menyusun program edukasi ASI ekslusif ini berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD
Visi dan Misi Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan
Organisaasi pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien

Kinerja utama organisasi


Profesional, Visioner dan Kerjasama

Penguatan Nili-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.

Output Kegiatan
Referensi Menyusun program edukasi ASI ekslusif telah terkumpul, Mengumpulkan materi dan
bahan media edukasi Melaksanakan konsultasi dengan kepala ruangan Poli Anak Melakukan diskusi
dan diskusi kepada temansejawat /senior mengenai program telah disetujui oleh direktur UPT RSUD
Tarempa
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Menyusun program edukasi ASI adalah:
1. Adanya program edukasi ASI sehingga pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik

74
2. Membangun kepercayaan diri penulis dalam melaksanakan program edukasi ASI
3. Mendapatkan referensi yang terbaik
4. Mendapat saran dan dukungan dari Mentor dan Kepala Ruangann atas program edukasi yang telah
dibuat
5. Membina hubungan baik dengan sejawat
Analisis Dampak Jika 5. Penulis akan sulit menyusun program edukasi ASI
Nilai BerAKHLAK 6. Penulis tidak mendapatkan izin, arahan, masukan dari mentor dan kepala ruangan poli anak terkait
tidak dilaksanakan menyusun program edukasi ASI
7. Penulis kesulitan dalam mendapat referensi untuk menyusun program edukasi
8. Antara penulis dan mentor serta kepala ruangan poli anak tidak akan terbina hubungan kerjasama
yang baik.
9. Antara penulis dan teman sejawat tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
10. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi

75
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2

NO Mata Pelatihan Kegiatan 2 Jumlah Realisasi


Rencana Realisasi Aktualisasi Per Mata
Pelatihan
1 Berorientasi Pelayanan 3 5 5

2 Akuntabel 3 6 6

3 Kompeten 2 5 5

4 Harmonis 2 5 5

5 Loyal 2 6 6

6 Adaptif 2 5 5

7 Kolaboratif 2 4 4

Jumlah Aktualisasi Kegiatan 16 36 36

76
LAMPIRAN

DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI KEGIATAN 2

Kegiatan 2 : Menyusun program edukasi ASI ekslusif

No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal


Output Proses Output Hasil

77
1. Mengumpulkan
29, 30 Juni 2022
materi dan
bahan media
edukasi

78
2. Melaksanakan
konsultasi
dengan mentor
dan kepala
ruangan kepala
ruangan Poli
Anak

79
3. Melakukan
diskusi dan
diskusi kepada
teman sejawat
/senior mengenai
program

80
81
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Kegiatan 3 Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa


leaflet dan banner
Tahapan/ Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner,dengan tahapan kegiatan
TahapanKegiatan sebagai berikut:
3
4. mencari dan menentukan tempat pembuatan leaflet dan banner

5. Menyusun kalimat yang akan diterapkan di dalam leaflet dan banner

6. Mencetak leaflet dan banner dengan bekerjasama dengan tim percetakan

7. Meminta izin dengan dr. SPA terkait pemasangan banner dan program edukasi

8. Menentukan tempat pemasangan pojok edukasi banner

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:

Mingguke 1 bulan Juli 5,6,7 Juli 2022


Deskripsi Kegaiatan dan Dalam mencari tempat pembuatan leaflet saya mencari tempat paling berkualitas untuk pembuatan
Teknik Aktualisasi Leaflet (MP. Berorientasi Pelayanan) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan banner
Penerapan Nilai dengan bertanggung jawab (MP. Akuntabel) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan

82
DasarASN banner dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorirntasi
Pelayanan ) Saya dalam mencari dan menentukan tempat pembuatan leaflet , saya harus efektif dan
efisien agar didapatkan hasil yang optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP. Akuntabel)
dalam mencari dan menentukan tempat pembuatan leaflet melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
(MP. Kompeten) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan banner dengan penuh
disiplin(MP. Akuntabel) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan banner dengan terus
belajar mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet
dan banner untuk peduli dengan saling menghargai perbedaan (MP. Harmonis) penulis dalam mencari
tempat pembuatan leaflet dan banner dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam mencari tempat
pembuatan leaflet dan banner bekerjasama (MP.Kolaboratif) Saya dalam mencari dan menentukan
tempat pembuatan leaflet berinovasi untuk hasil yang baik (MP. Adaptif) Saya dalam mencari dan
menentukan tempat pembuatan leaflet saya bekerjasama dengan teman untuk mencari tahu dimana
tempat yang bagus untuk pembuatan leaflet (MP.Kolaboratif) dalam menyusun kalimat yang akan
diterapkan di leaflet penulis berkomitmen memberikan pelayanan prima penulis dalam mencetak leaflet
dan banner dengan bertanggung jawab (MP. Akuntabel) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorientasi Pelayanan)
Saya dalam mencetak leaflet dan banner saya harus efektif dan efisien agar didapatkan hasil yang
optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP. Akuntabel) dalam mencetak leaflet melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik (MP. Kompeten) penulis dalam mencetak leaflet dan banner dengan

83
penuh disiplin(MP. Akuntabel) penulis dalam mencetak leaflet dan banner dengan terus belajar
mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam mencetak leaflet dan banner untuk peduli
dengan saling menghargai perbedaan (MP. Harmonis) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
mampu beradaptasi dengan setiap perubahan (MP.Adaptif) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam mencetak leaflet dan banner bekerjasama dengan tim
percetakan (MP.Kolaboratif) Dalam mencetak banner saya memberikan kualitas terbaik dan prima
(MP.Berorientasi Pelayanan) dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di leaflet dengan
bertanggungjawab (MP. Akuntabel) selanjutnya dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di
leaflet, penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (MP.Loyal) dalam menyusun
kalimat yang akan diterapkan di leaflet saling peduli dan menghargai (MP. Harmonis) dalam
menyusun kalimat yang akan diterapkan di leaflet dengan integritas yang tinggi dan dapat
dipertanggungjawabkan (MP. Akuntabel) dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di
leafletmenghargai setiap masukan yang didapat (MP.Harmonis) dalam menyusun kalimat yang akan
diterapkan di leaflet dengan bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang terbaik (MP. Kolaboratif)
Saya akan mendesign leaflet brosur dengan memilih warna, layout dan jenis font yang menarik
sehingga menarik bagi pembaca dan tanpa meminta pungutan dana (MP. Adaptif) Dalam menyusun
kalimat yang akan diterapkan di leaflet harus efektif dan efisien agar mudah dibaca dan mudah
dipahami (MP. Kompeten) dalam mencetak leaflet saya melakukan pengecekan dengan teliti,
menciptakan lingkungan yang harmonis selama melakukan pencetakan (MP. Harmonis) selama berada

84
ditempat pencetakan leaflet saya menjaga nama baik Rumah Sakit (MP.Loyal) penulis mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan tempat pencetakan leaflet (MP. Adaptif) Menentukan tempat
leaflet diletakan dengan berkolaborasi dengan tim sejawat/seprofesi (MP.Kolaboratif) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA dengan bertanggung jawab dengan setiap tindakan
yang dilakukan (MP. Akuntabel) penulis dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA
dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorientasi Pelayanan)
Saya dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA saya harus efektif dan efisien agar
didapatkan hasil yang optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP.Akuntabel) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA dengan menciptakan suasana yang harmonis
(MP.Harmonis) dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA untuk melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik (MP.Kompeten) penulis dalam meminta izin pemasangan banner kepada
dr.SPA dengan penuh disiplin (MP. Akuntabel) penulis dalam meminta izin pemasangan banner
kepada dr.SPA dengan terus belajar mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA untuk peduli dengan saling menghargai perbedaan
pendapat antara dokter dan penulis (MP.Harmonis) penulis dalam meminta izin pemasangan banner
kepada dr.SPA mampu beradaptasi dengan setiap perubahan (MP.Adaptif) penulis dalam meminta izin
pemasangan banner kepada dr.SPA dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam meminta izin
pemasangan banner kepada dr.SPA banner bekerjasama dengan tim poli anak serta dengan dokter
(MP.Kolaboratif)

85
Kendala Tidak ada

Nilai-nilaiDasaryang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat
Relevan media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banneradalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
KontribusiTerhadapVisi Kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner ini berkontribusi
dan MisiOrganisaasi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien

Kinerja utama organisasi


Profesional, Visioner dan Kerjasama

PenguatanNili-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.

Output Kegiatan Tempat pembuatan banner dan leaflet telah ditentukan,kalimat pengisi leaflet dan banner sudah
ditetapkan, leaflet telah dicetak dibuktikan dengan adanya leaflet ASI eksklusif ,banner telah dicetak
dibuktikan dengan adanya banner ASI eksklusif, dan banner sudah di pasang dipoli anak UPT RSUD
Tarempa
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner adalah:

86
6. Sebagai media promosi ASI eksklusif sehingga pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik
7. Membangun kepercayaan diri penulis dalam melaksanakan promosi edukasi tentang ASI
eksklusif
8. Pelayanan yang diberikan lebih efektif dengan adanya media edukasi
9. Mendapat saran dan dukungan dari dr.SPA terkait pelaksanaan Edukasi ASI eksklusif
10. Pelaksanaan edukasi tentang ASI eksklusif bisa berjalan dengan baik

Analisis Dampak Jika 11. Penulis akan sulit mencetak leaflet dan banner edukasi ASI
Nilai BerAKHLAK 12. Penulis sulit membangun kepercayaan diri dalam pelaksanaan edukasi ASI
tidak dilaksanakan 13. Penulis kesulitan dalam mencari tempat percetakan banner
14. Antara penulis dan dr.SPA tidak terbina kerjasama yang baik dalam melaksanakan edukasi
15. Antara penulis dan tim poli anak tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
16. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi

87
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2

NO Mata Pelatihan Kegiatan 3 Jumlah Realisasi


Rencana Realisasi Aktualisasi Per Mata
Pelatihan
1 Berorientasi Pelayanan 2 5 5

2 Akuntabel 3 11 6

3 Kompeten 2 7 5

4 Harmonis 3 6 5

5 Loyal 2 5 6

6 Adaptif 3 5 5

7 Kolaboratif 3 6 4

Jumlah Aktualisasi Kegiatan 18 45 45

88
LAMPIRAN

DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI KEGIATAN 3

Kegiatan3: Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner

No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal


Output Proses Output Hasil

89
1. mencari dan
5,6,7 Juli 2022
menentukan
tempat
pembuatan
leaflet dan
banner

90
2. Menyusun
kalimat yang
akan diterapkan
di dalam leaflet
dan banner

91
3. Mencetak leaflet
dan banner
dengan
bekerjasama
dengan tim
percetakan

92
93
Meminta izin
4
dengan dr. SPA
terkait pemasangan
banner dan program
edukasi

Menentukan
tempat
5
pemasangan
pojok edukasi
banner

94
95
96
Lampiran 3.Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
NamaPeserta : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb
NIP : 199511012022022001
Unit Kerja : Ruang Kebidanan
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Optimalisasi Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu
RumusanIsu :
Menyusui di UPT RSUD Tarempa
KegiatanKe- : 3

Waktu dan Media


PenyelesaianKegiatan Catatan Coaching
Coaching

TahapanKegiatan

Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu

97
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi organisasi

CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI


Kegiatan 4 Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan
mengunakan leaflet
Tahapan/ Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan
TahapanKegiatan leaflet,dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
4 4. Meminta izin kepada kepala ruangan untuk melakukan konseling bagi ibu menyusui di instalasi
Poli Anak
5. Membangun hubungan yang baik dengan ibu menyusui
6. Melakukan pretes terlebih dahulu pada ibu menyusui
7. Melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menggunakan leaflet
8. Mengajarkan ibu cara menyusui dengan baik dan benar

98
Tanggal4Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:

Minggu ke 2 bulan Juli 10, 11,12,13 juli 2022


Deskripsi Kegaiatan dan Dalam meminta izin kepada kepala ruangan, penulis bersikap sopan dan santun (MP.Berorientasi
Teknik Aktualisasi Pelayanan) Dalam meminta izin kepada kepala ruangan, penulis bertanggungjawab dan cermat serta
Penerapan Nilai Dasar disiplin (MP. Akuntabel) dalam meminta izin kepada kepala ruangan penulis peduli dengan
ASN linkungan sekitar dengan menghargai kepala ruangan saat berbicara (MP. Harmonis) selanjutya
penulis mampu beradaptasi dengan setiap gagasan yang disampaikan kepala ruangan (MP. Adaptif)
Dalam meminta izin kepada kepala ruangan, penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (MP. Loyal) Dalam meminta izin kepada kepala ruangan penulis bekerjasama dengan masukan
yg diberikan oleh kepala ruangan (MP.Kolaboratif) dalam Membangun hubungan yang baik dengan
ibu menyusui dengan bersikap sopan san santun (MP.Berorientasi Pelayanan) dalam Membangun
hubungan yang baik dengan ibu menyusui dengan penuh tanggung jawab (MP. Akuntabel)
Membangun hubungan yang baik dengan ibu menyusui dengan melaksanakan tugas terbaik
(MP.Kompeten) dalam Membangun hubungan yang baik dengan ibu menyusui dengan menghargai
setiap ibu dan latar belakangnya (MP. Harmonis) ) dalam Membangun hubungan yang baik dengan
ibu menyusui dengan menjaga nama baik RSUD tempat bekerja (MP.Loyal) cepat menyesuaikan diri
menghadapi ibu menyusui (MP.Adaptif) memberi kesempatan kepada ibu menyusui untuk
berkontribusi (MP.Kolaboratif) dalam melakukan pretest ibu menyusui dengan bersikap sopan san
santun (MP.Berorientasi Pelayanan) dalam dalam melakukan pretest dengan ibu menyusui dengan

99
penuh tanggung jawab (MP. Akuntabel) dalam melakukan pretest ibu menyusui dengan melaksanakan
tugas terbaik (MP.Kompeten) dalam dalam melakukan pretest ibu menyusui dengan menghargai
setiap ibu dan latar belakangnya (MP. Harmonis) ) dalam dalam melakukan pretest dengan ibu
menyusui dengan menjaga nama baik RSUD tempat bekerja (MP.Loyal) dalam melakukan pretest
cepat menyesuaikan diri menghadapi ibu menyusui (MP.Adaptif) dalam melakukan pretest memberi
kesempatan kepada ibu menyusui untuk berkontribusi (MP.Kolaboratif) Membangun hubungan yang
baik dengan ibu menyusui Saya akan memperkenalkan diri kepada pasien dengan senyum dan sapa,
kegiatan ini penting untuk meningkat kan partisipasi mereka dalam kegiatan ini (MP. Berorientasi
Pelayanan) saya membagikan quisoner dan mendapatkan hasil secara transparan (MP.Akuntabel)
dalam melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menghargai setiap perbedaan (MP.Harmonis)
melakukan penyuluhan kepada ibu dengan berinovasi dan antusias dalam mengerakkan (MP.Adaptif)
dalam melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menggunakan leaflet ramah dan cekatan (MP.
Berorientasi Pelayanan) menjelaskan tentang pentingnya pemberian asi eksklusif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu (MP.Akuntabel) Melakukan penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet dengan Kompeten (MP.Kompeten) Melakukan penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet serta cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan (MP.Adaptif) dalam
melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menggunakan leaflet saling bekerjasama dengan ibu
menyusui (MP. Kolaboratif) Saya akan menyuruh ibu menanamkan nilai kasih sayang sehingga ibu
merasa senang dalam memberikan asi (MP. Berorientasi Pelayanan) selanjutnya saya mengajarkan

100
ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan kompeten (MP. Kompeten) dalam saya mengajarkan
ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan dapat dipercaya dan cermat (MP. Akuntabel) saya
mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan menciptakan lingkungan yang penuh
kekeluargaan (MP.Harmonis) dalam mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan
melaksanakan tugas dan kualitas terbaik (MP.Kompeten) dalam saya mengajarkan ibu cara menyusui
yang baik dan benar dengan efektif dan efisien (MP. Akuntabel) dalam mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan dedikasi yang tinggi (MP. Loyal) dalam mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan saya bekerjasama dengan ibu untuk hasil yang terbaik
(MP.Kolaboratif)
Kendala Tidak ada

Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melaksanakan
Relevan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet adalah
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner ini berkontribusi
Visi dan Misi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
Organisaasi berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien

Kinerja utama organisasi

101
Profesional, Visioner dan Kerjasama

Penguatan Nilai-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.

Output Kegiatan Leaflet ASI eksklusif sudah dipahami ibu menyusui, kegiatan penyuluhan dengan leaflet telah
terlaksana, dan lembar pretest telah di terisi

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi
dengan mengunakan leaflet adalah:
5. Kegiatan yang akan dilakukan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari kepala ruangan
6. Membangun komunikasi yang baik dan efektif antara penulis dan ibu menyusui

7. Bisa mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

8. Ibu mengerti dengan penyuluhan ASI eksklusif yang diberikan

9. Ibu mengetahui cara menyusui dengan baik dan benar

Analisis Dampak Jika 17. Penulis tidak mendapatkan persetujuan dan dukungan dari kepala ruang dalam pelaksanaan
Nilai BerAKHLAK aktualisasi

102
tidak dilaksanakan 18. Penulis kesulitan dan tidak bisa berkomunikasi dengan ibu menyusui
19. Penulis tidak mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
20. Penulis tidak bisa memberikan penyuluhan ASI eksklusif dengan baik sehingga ibu menyusui tidak
mengerti dengan maksud ASI Ekslusif
21. Ibu menyusui tidak mengetahui cara menyusui dengan benar

Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2

NO Mata Pelatihan Kegiatan 4 Jumlah Realisasi


Rencana Realisasi Aktualisasi Per Mata
Pelatihan
1 Berorientasi Pelayanan 3 5 5

103
2 Akuntabel 5 7 7

3 Kompeten 3 5 5

4 Harmonis 3 5 5

5 Loyal 2 4 4

6 Adaptif 3 5 5

7 Kolaboratif 2 5 5

Jumlah Aktualisasi Kegiatan 21 36 36

LAMPIRAN

DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI KEGIATAN 4

Kegiatan: Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet
No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal

104
Output Proses Output Hasil
1. Meminta izin kepada 10, 11,12,13 juli
kepala ruangan 2022
untuk melakukan
konseling bagi ibu
menyusui di
instalasi Poli Anak

105
. Membangun
hubungan yang baik
dengan ibu

3. Melakukan pretes
terlebih dahulu pada
ibu

106
107
4 Melakukan
penyuluhan kepada
ibu dengan
menggunakan leaflet

108
5 Mengajarkan ibu
cara menyusui
dengan baik dan
benar

CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI


Kegiatan 5 Melakukan evaluasi dan pelaporan

Tahapan/ Melakukan evaluasi dan pelaporan,dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:


TahapanKegiatan 1. Memberikan post test tentang ASI eksklusif
5 2. Membuat laporan yang sudah didapat
3. Melaporkan hasil kegiatan

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:

109
Minggu ke 3 bulan Juli 13,17 juli 2022
Deskripsi Kegaiatan dan Saya akan membagikan kembali quisoner mendapatkan hasil yang akurat tanpa manipulasi dan
Teknik Aktualisasi pengetahuan ibu yang sudah meningkat (MP.Akuntabel) dalam melakukan posttest ibu menyusui
Penerapan Nilai Dasar dengan bersikap sopan san santun (MP.Berorientasi Pelayanan) dalam dalam melakukan posttest
ASN dengan ibu menyusui dengan penuh tanggung jawab (MP. Akuntabel) dalam melakukan posttest ibu
menyusui dengan melaksanakan tugas terbaik (MP.Kompeten) dalam dalam melakukan posttest ibu
menyusui dengan menghargai setiap ibu dan latar belakangnya (MP. Harmonis) ) dalam dalam
melakukan posttest dengan ibu menyusui dengan menjaga nama baik RSUD tempat bekerja
(MP.Loyal) dalam melakukan pretest cepat menyesuaikan diri menghadapi ibu menyusui
(MP.Adaptif) dalam melakukan posttest memberi kesempatan kepada ibu menyusui untuk
berkontribusi (MP.Kolaboratif) selanjutnya penulis bekerjasama dengan ibu menyusui dalam
mencapai hasil yang diinginkan (MP.Kolaboratif) Membuat laporan yang sudah didapat dengan
meningkatkan kinerja terbaik (MP.Kompeten) Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi
dengan jelas dan transparan (MP. Berorientasi Pelayanan) Saya akan membuat laporan
berdasarkan hasil persentase pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan secara cermat sehingga
kualitas laporan dapat dipertanggungjawabkan (
MP.Berorientasi pelayanan) Menyusun laporan dengan cepat, dan tepat (MP. Kompeten) dalam
melaporkan hasil kegiatan penulis menghargai setiap masukan dan arahan mentor (MP. Harmonis)
dalam melaporkan hasil kegiatan penulisbertanggung jawab atas laporan yang dibuat (MP.Akuntabel)

110
dalam melaporkan hasil kegiatan penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(MP.Loyal) saat penulis melaporkan hasil kegiatan penulis mampu beradaptasi dengan saran dan
masukan dari yang didapatkan (MP.Adaptif)
Kendala Tidak ada

Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melakukan
Relevan evaluasi dan pelaporan adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan ini berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa
Visi dan Misi yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan serta
Organisaasi mengutamakan keselamatan pasien

Kinerja utama organisasi


Profesional, Visioner dan Kerjasama

Penguatan Nilai-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.

Output Kegiatan Lembar post test telah terisi, adanya lembar pernyataan mentor

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan adalah:

111
1. Bisa mengetahui pengetahuan post test ibu tentang ASI eksklusif

2. Penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan

3. penulis mendapatkan masukan oleh mentor dan terjalin hubungan baik dengan mentor
Analisis Dampak Jika 1. Penulis tidak mengetahui hasil post test ibu tentang ASI eksklusif
Nilai BerAKHLAK 2. Penulis tidak bisa menyelesaikan laporan hasil kegiatan
tidak dilaksanakan 3. Penulis tidak mendapat dukungan mentor

112
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2

NO Mata Pelatihan Kegiatan 5 Jumlah Realisasi


Rencana Realisasi Aktualisasi Per Mata
Pelatihan
1 Berorientasi Pelayanan 2 3 3

2 Akuntabel 2 3 3

3 Kompeten 2 3 3

4 Harmonis 1 2 2

5 Loyal 1 2 2

6 Adaptif 1 2 2

113
7 Kolaboratif 1 2 2

Jumlah Aktualisasi Kegiatan 10 20 20

LAMPIRAN

DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI KEGIATAN 5

Kegiatan: Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet
No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Output Proses Output Hasil

114
1. Memberikan post test 13, 17 juli 2022
ASI eksklusif

115
116
117
2. Membuat laporan
yang sudah
didapat

118
3. Melaporkan hasil
kegiatan

119
120
121
Lampiran 3.Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb
NIP : 199511012022022001
Unit Kerja : Ruang Kebidanan
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Optimalisasi Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu
RumusanIsu :
Menyusui di UPT RSUD Tarempa
KegiatanKe- : 4 dan 5

Waktu dan Media


PenyelesaianKegiatan Catatan Coaching
Coaching

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

122
Kontribusi terhadap Tusi organisasi

123

Anda mungkin juga menyukai