COVER
Disusun oleh :
NIP. 199511012022022001
1
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS DI BALAI PELATIHAN
KESEHATAN BATAM
TAHUN 2022
2
KATA PENGANTAR
3
4. Seluruh Tutor dan staf Bapelkes Batam yang telah memberikan
materi dan bimbingan selama masa Distance Learning.
Penulis
4
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Analisis Isu.......................................................................................3
C. Rumusan Isu....................................................................................16
D. Identifikasi Sumber Isu....................................................................16
E. Analisis Dampak..............................................................................18
F. Lembar Konfirmasi Isu....................................................................20
G. Judul Aktualisasi..............................................................................20
A. Simpulan..........................................................................................53
B. Saran.................................................................................................54
5
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
1.1. Deskripsi Kriteria Aktual...............................................................11
1.2. Deskripsi Kriteria Problematik......................................................11
1.3. Deskripsi Kriteria Khalayak..........................................................12
1.4. Deskripsi Kriteria Kelayakan........................................................12
1.5. Analisis Penilaian Isu Dengan Metode APKL..............................12
1.6. Deskripsi Kriteria Urgent..............................................................15
1.7. Deskripsi Kriteria Seriousness.......................................................15
1.8. Deskripsi Kriteria Growth.............................................................16
1.9. Analisis Tapisan Isu Dengan Tekniki USG...................................16
2.1. Jenis dan Sumber Kegiatan............................................................23
2.2. Rencana Kegiatan..........................................................................24
2.3. Rencana Jadwal kegiatan...............................................................46
6
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
1.1. Inkubator........................................................................................11
1.2. Rekam Medis.................................................................................11
1.3. Wastafel.........................................................................................12
1.4. Pelayanan Poli Anak......................................................................12
1.5. Tempat Sampah.............................................................................12
1.6. Fishbhone Analisis Belum Optimalnya Edukasi, Informasi dan
Komunikasi....................................................................................15
7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Resume Mata Pelatihan Agenda II dan III (Learning Journal)
2. Tinjauan Teori
3. Profil RSUD Tarempa
4. Data Diri Peserta, Mentor, Dan Coach
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara atau disingkat ASN menurut Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang bekerja pada instansi pemerintah. Undang-undang ini
mengatur agar ASN mampu bersikap professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. PNS sebagai bagian dari ASN diberikan tugas
sebagai pelayan publik, pelaksana fungsi umum pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan. PNS yang dibebani tugas ini harus
profesional, memiliki kompetensi, moral dan mental yang baik, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Salah
satu cara untuk mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur
Pemerintah yang berkualitasdan professional adalah melalui Pelatihan
Dasar CPNS. Tujuan utama pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS adalah
agar setiap peserta mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran dan menginternalisasi nilai-nilai yang telah dipelajari
selama pelatihan dasar.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat
kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktulalisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui
1
pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS
profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini, ASN harus sudah ditetapkan
sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Sebelum menjadi PNS, calon
PNS harus mengikuti Pelatihan Dasar yang dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
secara berkesinambungan (continuous) dan menerapkan nilai-nilai Core
Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim
dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif.
RSUD Tarempa merupakan salah satu rumah sakit yang ada di
kabupaten kepulauan Anambas. RSUD Tarempa adalah rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dirintis mulai tahun
2018 yang secara Yuridis Formal ditetapkan dengan izin operasional
tertanggal 12 November 2018. Sebagai fungsi sosial di bidang kesehatan,
Rumah Sakit Umum Daerah Tarempa selanjutnya disingkat RSUD Tarempa
merupakan pelayanan publik yang senantiasa melakukan pelayanan atas
peran, fungsi dan manajemen Rumah Sakit. Oleh karena RSUD
Tarempa terus berbenah diri untuk mengembangkan kualitas
Manajemen Rumah Sakit, melaksanakan tugas dan fungsi rumah sakit
secara profesional.
RSUD Tarempa sebagai Rumah Sakit Pemerintah di
Kabupaten Kepulauan Anambas yang memiliki peran penting di
dalam tugas yang menjamin kelangsungan mutu pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Tarempa.
Selama 1 bulan penulis bekerja di UPT RSUD Tarempa, penulis
menemukan masih ada beberapa pelayanan maupun system yang masih
belum optimal di UPT RSUD Tarempa antara lain Kurang optimalnya
2
penyediaan inkubator diruang Perinatologi, Belum Adanya Penggunaaan
Lembar Edukasi Dalam Rekam Medis di Ruangan Kebidanan, Kurang
optimalnya penerapan cuci tangan dan lima momen cuci tangan, Belum
Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif
pada ibu menyusui di Poli Anak, Kurangnya Optimalnya Pemisahan
Sampah Medis Dan Non Medis Di UPT RSUD Tarempa.
Kondisi pelayanan saat ini yang terjadi di instalasi kebidanan
masih dikatakan belum optimal dikarenakan beberapa faktor, baik dari
SDM nakes, kelengkapan alkes, maupun prosedur pelayanan yang sesuai
standar belum maksimal diterapkan. Adapun kondisi yang diharapkan
yaitu terjadinya perubahan yang lebih baik mulai dari pelayanan maupun
system pelayanan di UPT RSUD Tarempa sehingga bisa memberikan
pelayanan yang professional dan berkualitas bagi masyarakat.
B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Hasil pengamatan selama masa orientasi dan latihan dasar CPNS,
terdapat beberapa isu di lingkungan UPT. RSUD Tarempa, terkait
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Smart ASN yang ditemukan.
Isu-isu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang Perinatologi
UPT RSUD Tarempa
Inkubator bayi adalah alat khusus yang digunakan oleh bayi
baru lahir. Alat yang satu ini berbentuk persegi panjang dengan
lapisan kaca di semua sisinya. Inkubator dilengkapi dengan kasur
kecil sebagai tempat tidur untuk buah hati Anda. Ada juga lubang
(port) untuk memudahkan dokter dan perawat saat menangani bayi di
dalam alat khusus ini.
Fungsi inkubator adalah untuk menjaga agar tubuh bayi tetap
hangat. Hal ini dikarenakan suhu di dalam inkubator sudah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan si kecil. Inkubator
3
biasanya tersedia di unit perawatan intensif neonatal atau neonatal
intensive care unit (NICU).
Kondisi saat ini Kurang optimalnya penyediaan inkubator
diruang Perinatologi UPT RSUD Tarempa dapat dilihat dari jumlah
inkubator yang ada diruangan Perinatologi hanya ada satu inkubator.
Dampak Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang
Perinatologi UPT RSUD Tarempa jika tidak segera diselesaikan
maka akan mengakibatkan terjadinya hipotermi dan infeksi bagi bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang
membutuhkan suhu khusus. Isu ini berkaitan dengan manajemen
ASN.
4
semua petugas rumah sakit yang melayani pasien khususnya diruangan
kebidanan. Isu ini terkait mata pelatihan agenda 3 yaitu Smart ASN..
5
standar akreditasi rumah sakit tahun 2011 sudah menetapkan bahwa
setiap rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene yang diterbitkan dan diterima secara umum serta
menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa pelaksanaan cuci
tangan itu sendiri belum mendapatkan perhatian yang serius di
berbagai rumah sakit di Indonesia. Kegagalan dalam pelaksanaan
cuci tangan di UPT RSUD Tarempa dipicu oleh keterbatasan fasilitas
cuci tangan, seperti: wastafel, handuk kertas, pengering tangan dan
cairan antiseptik. Dimana jumlah wastafel dan jumlah ruangan di
UPT RSUD Tarempa tidak sebanding.
Dampak dari tidak dilakukannya optimalisasi dan inovasi
dalam penerapan 5 momen cuci tangan di UPT RSUD Tarempa
yakni meningkatnya resiko infeksi terhadap pasien dalam hal ini
masyarakat selaku penerima pelayanan jika hal ini tidak segera
dilakukan perubahan nantinya dapat meningkatkan angka morbiditas
dan mortalitas di UPT RSUD Tarempa yang nantinya berdampak
terhadap mutu pelayanan UPT RSUD Tarempa. Isu ini terkait mata
pelatihan agenda 3 yaitu Smart ASN
6
4. Kurang Optimalnya Edukasi Informasi dan Komunikasi Penting
ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak UPT RSUD
Tarempa
Asi Susu Ibu (ASI) ekslusif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada
bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali
obat, vitamin, dan mineral). Pengaturan pemberian ASI ekslusif
bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan
ASI ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan
dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan,
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI
ekslusif kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan
keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah terhadap
ASI ekslusif (Kemenkes RI, 2015).
Masalah yang ditimbulkan dari ibu menyusui adalah produksi
ASI yang tidak maksimal, sehingga banyak bayi yang kebutuhan
nutrisinya kurang karena ibu tidak dapat memberikan ASI maksimal
yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi. Salah satu penyebab
produksi ASI tidak maksimal disebabkan karena asupan nutrisi ibu
yang kurang baik, menu makanan yang tidak seimbang, dan juga
mengonsumsi makanan yang kurang teratur sehingga produksi ASI
tidak mencukupi untuk diberikan pada bayi. Kenyataan menunjukkan
tidak semua ibu yang baru melahirkan dapat menyusui bayinya
dengan lancar, sehingga mendorong digunakannya obat baik yang
berasal dari zat kimia maupun tradisional yang mampu memperlancar
ASI. (Wahyuni, 2012).
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa terutama di poli anak
banyaknya ibu menyusui yang datang membawa bayi/anaknya ke
poli anak didapatkan dalam kondisi yang tidak baik seperti
kekurangan gizi, berat badan yang tidak naik serta stunting,
berdasarkan data dari dokter Spesialis anak di UPT RSUD Tarempa
7
semua kondisi tersebut karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya ASI ekslusif sehingga menyebabkan rentannya anak
menjadi sakit.
Dampak dari kurang optimalnya edukasi informasi dan
komunikasi pentingnya ASI Ekslusif sehingga berdampak ASI yang
tidak lancar membuat ibu berpikir bahwa bayi mereka tidak akan
mendapat cukup ASI sehingga ibu sering mengambil langkah
berhenti menyusui dan menggantinya dengan susu formula. Di
samping itu, ada juga ibu yang merasa takut dan menghindar
menyusui akibatnya akan terjadi pembendungan dan statis ASI
karena akan mengurangi isapan bayi pada payudara, maka jumlah
ASI yang dikeluarkan sedikit, banyak ibu merasa cemas dan
menggunakan jadwal dalam pemberian ASI sehingga kuantitas ASI
yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan bayi dan menyebabkan
bayi kekurangan gizi. Isu ini berkaitan dengan agenda 3 Smart ASN.
8
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki
dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Rumah
sakit menyelenggarakan upaya pelayanan rawat jalan, rawat inap,
pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, non medik menggunakan
teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan disekitar.
Berbagai kegiatan rumah sakit menghasilkan bermacam-
macam limbah yang berupa benda cair, padat, gas. Hal ini
mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit
yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.
Kondisi saat ini di UPT RSUD Tarempa ditemukan banyak
tong sampah yang tidak sesuai seperti tidak adanya pemisahan antara
sampah medis dan non medis sehingga semuanya tercampur dalam
satu tempat sampah, walau sudah ada tong sampah yang memadai
tapi tidak didukung dengan plastik sampah yang membedakan
sampah medis dan non medis.
Dampak jika isu tidak terselesaikan akan mengakibatkan
pencemaran dan infeksi bagi tenaga kesehatan maupun petugas
kebersihan ketika mau mengambil sampah . Isu ini terkait mata
pelatihan agenda 3 yaitu manajemen ASN.
9
b. Alat Bantu Analisis
1. APKL
Dari isu kasus yang telah dijelaskan di atas, maka digunakan
kemampuan berpikir konseptual untuk penetapan isu yang berkualitas
dalam artian isu yang bersifat aktual. Alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu dengan rentang penilaian 1-5. Adapun teknik yang digunakan
adalah APKL. kriteria untuk menentukannya teknik APKL adalah:
a) Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
b) Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya;
c) Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
d) Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung
jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.
NILAI INDIKATOR
2 Benar-benar terjadi
10
Tabel 1.2 Deskripsi Kriteria Problematik
NILAI INDIKATOR
1 Masalah sederhana
4 Masalah komplek
NILAI INDIKATOR
11
Tabel 1.4 Deskripsi Kriteria Kelayakan
NILAI INDIKATOR
1 Masuk akal
2 Realistis
pemecahan masalahnya
Secara lengkap analisis penilaian isu dengan metode APKL dapat dilihat pada
tabel
1 Kurang optimalnya
penyediaan inkubator
3 4 3 4 14 IV
diruang Perinatologi
UPT RSUD Tarempa
2 Belum Adanya
Penggunaaan Lembar
Edukasi Dalam
4 4 4 3 16 III
Rekam Medis di
Ruangan Kebidanan
UPT RSUD Tarempa
12
3 Kurang optimalnya
penerapan cuci tangan
5 4 4 5 18 II
dan lima momen cuci
tangan
4 Belum Optimalnya
Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting
ASI Ekslusif pada ibu 5 5 4 5 19 I
menyusui di Poli
Anak UPT RSUD
Tarempa
5 Kurangnya
Optimalnya
Pemisahan Sampah
Medis Dan Non 5 4 4 4 17 III
13
menentukan core isu tersebut, selanjutnya digunakan pendekatan USG
(Urgency, Seriousness, Growth).
14
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.
Mendesak
2 Kurang Serius Berdampak kepada satu bagian dalam satu UPT RSUD Tarempa
15
Tabel 1.8 Deskripsi Kriteria GROWTH
memburuk
16
ASI Ekslusif pada ibu menyusui di
Poli Anak UPT RSUD Tarempa
Dari hasil teknik penapisan USG yang telah didapatkan pada tabel
diatas, terlihat bahwa isu “Kurang Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di UPT RSUD
Tarempa” memiliki peringkat tertinggi membuat isu ini yang paling
diprioritaskan dengan skor USG 15 poin.
C. RUMUSAN ISU
Rumusan isu adalah “ Belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak RSUD
Tarempa tahun 2022” menjadi core issue untuk dicari solusi dari
permasalahannya. Isu ini terkait dengan Smart ASN di RSUD Tarempa.
17
Manusia
Metode/ proses
Adanya pengaruh
sosial budaya
Gambar 1.2 Material (Informasi) Fishbone Analisis Lingkungan
18
Berdasarkan diagram fishbone diatas maka yang menjadi
penyebab pontensial isu terpilih adalah belum adanya penyuluhan terhadap
ibu menyusui sehingga belum optimalnya Optimalnya Edukasi Informasi
dan Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD
Tarempa
E. ANALISIS DAMPAK
Berdasarkan uraian isu yang telah dipaparkan di atas, berikut analisis
dampak yang ditimbulkan dari belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD Tarempa
di UPT RSUD Tarempa:
1. Hasil pelayanan yang diberikan menjadi kurang berkualitas
Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi
kebutuhan individu atau masyarakat untuk mengatasi, menetralisasi
atau menormalisasi semua masalah atau semua penyimpangan
tentang kesehatanyang ada dalam masyarakat. Menurut Abidin (2010)
mengatakan bahwa pelayanan public yang berkualitas bukan hanya
mengacu pelayanan itu semata, juga menekankan pada proses
penyelenggaraan atau pendistribusian pelayanan itu sendiri hingga ke
tangan masyarakat sebagai konsumen. Aspek-aspek kecepatan, ketepatan,
kemudahan, dan keadilan menjadi alat utnuk mengukur pelayanan publik
yang berkualitas
Berdasarkan analasis isu menggunakan teknik fishbone,
didapatkan bahwa salah satu penyebab belum Edukasi Informasi dan
19
Komunikasi Penting ASI Ekslusif pada ibu menyusui di RSUD Tarempa
disebabkan karena belum adanya belum adanya penyuluhan terhadap ibu
menyusui tentang pentingnya ASI ekslusif Sehingga pelayanan yang
professional belum dapat terwujud.
2. Dapat membahayakan dan dan menghambat proses tumbuh kembang bayi
dan Anak
Intervensi/tindakan yang dilakukan dapat memberikan bahaya
lebih banyak dari pada manfaat. Faktanya, dibanyak fasilitas
kesehatan, intervensi/tindakan yang dilakukan terhadap kasus
risiko rendah merupakan tindakan tidak efektif atau tidak diperlukan.
Banyak ibu menyusui tidak menyadari beberapa prosedur, pengobatan,
test dan intervensi/tindakan dapat membahayakan dan menghilangkan
proses kenormalan dalam pemberian ASI ekslusif. Beberapa praktisi
telah melakukan mengevaluasi bahwa beberapa tindakan/intervensi lebih
membahayakan dari pada manfaat yang didapat. Masih banyaknya
petugas di fasilitas kesehatan yang tidak memahami dan menerima
pengetahuan terkini yang aman dan efektif dengan pelaksanaan asuhan
kepada banyak perempuan. Pelayanan yang kurang optimal tentulah dapat
membahayakan dan bisa menghilangkan proses normal menjadi tidak
normal
3. Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPT RSUD
Tarempa
Layanan medis yang baik mempengaruhi kualitas layanan
yang diberikan dan kualitas layanan yang baik mempengaruhi tingkat
kepercayaan pasien yang juga membawa dampak akan terpenuhinya
kepuasan pasien. Penilaian keterampilan, sikap dan komunikasi tenaga
medis saat memberikan layanan kesehatan sangat menentukan dalam
mempengaruhi kepercayaan dan kepuasan pasien karena didalam bisnis
perumahsakitan hal tersebut merupakan modal utama dalam pelayanan
jasa.
Untuk menjadikan rumah sakit yang baik dan banyak dipilih oleh
masyarakat serta mempunyai pelanggan yang datang terus dan terus maka
20
perlu selalu dijaga tingkat kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap
pelanggan terutama saat memberikan layanan medis pada pertemuan antar
pribadi. Kontak interpersonal antara tenaga professional pemberi layanan
kesehatan di rumah sakit dengan pasien/pelanggan yang akan memberikan
dampak pada kepercayaan masyarakat dan jumlah pasien yang datang ke
rumah sakit dengan layanan yang berorientasi pada terpenuhinya
kebutuhan pelanggan atas apa yang mereka harapkan, akan menimbulkan
kepercayaan dan kepuasan pasien yang berdampak mereka akan datang
dan datang lagi. Begitu juga yang terjadi di Poli Anak UPT RSUD
Tarempa, dimana pelayanannya yang beluum optimal, tentulah akan
memyebabkan berkurangnya kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan.
G. JUDUL AKTUALISASI
Judul dari Rancangan aktualisasi yang diajukan yaitu “Optimalisasi Edukasi
Informasi Dan Komunikasi Pentingnya Asi Ekslusif Pada Ibu Menyusui
Di RSUD Tarempa”.
21
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan d i Instalasi Poli
Anak UPT. RSUD Tarempa
b. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan Selama 1 bulan penulis bekerja di UPT
RSUD Tarempa, penulis menemukan masih ada beberapa isu dalam
pelayanan maupun system yang masih belum optimal di UPT RSUD
Tarempa antara lain Kurang optimalnya penyediaan inkubator diruang
Perinatologi, Belum Adanya Penggunaaan Lembar Edukasi Dalam Rekam
Medis di Ruangan Kebidanan, Kurang optimalnya penerapan cuci tangan
dan lima momen cuci tangan, Belum Optimalnya Edukasi Informasi dan
Komunikasi Pentingnya ASI Ekslusif pada ibu menyusui di Poli Anak,
Kurangnya Optimalnya Pemisahan Sampah Medis Dan Non Medis Di
UPT RSUD Tarempa, sehingga didapatkan core isue nya yaitu instalasi
Poli Anak di UPT RSUD Tarempa dalam memberikan pelayanan edukasi
informasi dan komunikasi masih belum optimal. Dan berdasarkan
wawancara dengan dokter Spesialis Anak di UPT RSUD Tarempa semua
kondisi tersebut karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya
ASI ekslusif serta kurangnya nakes dalam memberikan edukasi informasi
ke pasien sehingga mengakibatkan banyaknya bayi dan anak dalam
kondisi yang tidak baik seperti kekurangan gizi, berat badan yang tidak
naik serta stunting.
22
c. Isu yang Diangkat
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“Belum Optimalnya Edukasi Informasi Dan Komunikasi Pentingnya
Asi Ekslusif Pada Ibu Menyusui Di Rsud Tarempa”.
23
e. Rancangan kegiatan
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
KONTRIBUSI
24
KONTRIBUSI
26
KONTRIBUSI
29
KONTRIBUSI
30
KONTRIBUSI
31
KONTRIBUSI
32
KONTRIBUSI
5 Melakukan 1. Memberikan post Laporan hasil 4. Saya akan membagikan kembali Kegiatan ini
evaluasi dan test kegiatan quisoner mendapatkan hasil yang sesuai dengan
pelaporan 2. Membuat laporan akurat tanpa manipulasi dan Visi UPT RSUD
yang sudah didapat pengetahuan ibu yang sudah Tarempa yaitu
meningkat MP.Akuntabel Menjadikan
36
KONTRIBUSI
38
B. JADWAL KEGIATAN
Rencana Aktualisasi
II III IV I II III
39
Rencana Aktualisasi
II III IV I II III
II III IV I II III
II III IV I II III
42
C. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI MP AGENDA II
1 Berorientasi Pelayanan 3 3 2 3 2 13
2 Akuntabel 3 3 3 5 2 16
3 Kompeten 3 2 2 3 2 12
4 Harmonis 3 2 3 3 1 12
5 Loyal 3 2 2 2 1 10
6 Adaptif 4 2 3 3 1 13
7 Kolaboratif 1 2 3 2 1 9
Jumlah Aktualisasi 20 16 18 21 10 85
43
44
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
45
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2012, Inisiasi Menyusu Dini, Asi Ekslusif dan Manajemen
Laktasi, TIM, Jakarta
Saleha, Sitti. 2009, Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, Salemba Medika,
Jakarta
47
LAMPIRAN
https://drive.google.com/drive/folders/1ZRB2Q1wwFeIjYsM3J6fkYZrv8uI2Mu8E?
usp=sharing
49
4) Vitamin K: diperlukan untuk sintesis faktor-faktor pembekuan
darah, bayi yang mendapatkan ASI mendapat vitamin K lebih
banyak.
5) Vitamin B kompleks: semua vitamin B ada pada tingkat yang
diyakini memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.
6) Vitamin C: vitamin c sangat penting dalam sintesis kolagen, ASI
mengandung 43 mg/100 ml vitamin C dibandingkan dengan susu
sapi.
3. Macam – Macam ASI
a. Kolostrum
Cairan pertama yang diperoleh bayi pada ibunya adalah kolostrum,
yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral, dan antibody dari pada
ASI yang telah matang. ASI mulai ada kira-kira pada hari ke-3 atau hari ke-
4.Kolostrum berubah menjadi ASI yang matang kira-kira 15 hari sesudah bayi
lahir. Bila ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi sering menyusui, maka
proses adanya ASI akan meningkat.
Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket, dan
berwarna kekuningan, kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,
vitamin A, nitrogen, sel darah putih, dan antibody yang tinggi dari pada ASI
matur. Selain itu kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobin (IgG, IgA, dan
IgM) yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meskipun kolostrum yang yang keluar sedikit
menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari, volume kolostrum antara
150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi makanan yang akan dating.
ASI terdiri atas kira-kira 90% air sehingga bayi yang menyusu tidak
membutuhkan cairan lain bagi tubuhnya.
b. ASI Transisi/Peralihan
50
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua
minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna, serta
komposisinya. Kadar imunoglobin dan protein menurun, sedangkan lemak dan
laktosa meningkat.
c. ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya.ASI matur tampak berwarna
putih.Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut
foremilk. Foremilk lebih encer, serta mempunyai kandungan rendah lemak, tinggi
laktosa, gula, protein, mineral, dan air.
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan
nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi
akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.
4. Tanda Bayi Cukup ASi
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai
keadaan sebagai berikut.
a. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal
mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
b. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi
lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
c. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
d. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
e. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
f. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
g. Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
dengan grafik pertumbuhan.
h. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan
rentang usianya).
i. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar akan bangun dan tidur
dengan cukup.
51
j. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian mengantuk dan tertidur
pulas. (Vivian Nanny Lia Dewi, 2011).
52
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik
terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan dirumah sakit
atau klinik bersalin, mereka tetap menitik beratkan upaya agar persalinan dapat
berlansung dengan baik kemudian ibu dan anak berada dalam keadaan selamat
dan sehat.Akan tetapi, masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian.
Kondisi ini sering kali kita temukan hingga sekarang, pengaruh itu bahkan
diperparah dengan keadaan di sekeliling kamar bersalin yang dipasang dan
ditempeli gambar-gambar atau foster memuji penggunaan dan manfaat berbagai
macam merek susu formula atau susu buatan.
d. Pengaruh alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan
progesterone
Kita bisa bayangkan betapa sedikitnya informasi yang diterima oleh
para ibu tentang penggunaan pil KB. Dalam aturan kesehatan selama ibu yang
dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi berupa pil
yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah
produksi ASI secara keseluruhan, maka dari itu alat kontrasepsi dalam rahim yaitu
IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang
dapat merangsang produksi ASI. (Anton Baskoro, 2008).
e. Perawatan payudara
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara sehingga
mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
f. Anatomi payudara
Jumlah lobur dalam payudara juga mepengaruhi produksi ASI. Selain
itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomi papilla mammae atau puting susu.
g. Faktor fisiologis
ASI terbentuk oleh karena pengaruh hormon prolaktin yang
menentukan produksi dan mempertahankan sekresi ASI.
h. Pola istirahat
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila
kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat, maka ASI juga berkurang.
i. Faktor isapan atau frekuensi penyusuan
53
Semakin sering bayi menyusu pada ibu. Maka produksi dan
pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada
bayi premature dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi
ASI bayi premature akan optimal dengan pemompaanASI lebih dari 5 kali per
hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi
premature belum dapat menyusu. Sementara itu, pada bayi cukup bulan frekuensi
penyusuan 10 ± 3 kali per hari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan,
berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Oleh karena itu, direkomodasikan
penyusuan paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal setelah
melahirkan.Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi
hormone dalam kelenjar payudara (Sunarsih, 2011)
A.pendahuluan
B. Gambaran Singkat
54
Sebagai Payung Hukum dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam perkembangan RSUD secara yuridis di dukung dengan produk-
produk hukum yang menurut tahun ditetapkan adalah sebagai berikut :
Upaya untuk merealisasi kegiatan rumah sakit tersebut serta berdasar Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, maka RSUD Tarempa memiliki Falsafah, Visi, Misi, Motto,
Budaya Kerja dan Tujuan sebagai berikut :
1. Falsafah
55
Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan Paripurna serta membina
jaringan kemitraan dan rujukan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Visi
3. Misi
4. Motto
5. budaya kerja
1. profesional
2. Visioner; dan
3. Kerjasama
6. Tujuan
56
- Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang
Kesehatan; dan
b. Bagi Konsumen
kedokteran.
c. Bagi Karyawan
keteladanan.
57
kesejahteraan dan pencegahan penyakit. Dalam melaksanan tugas pokok
tersebut RSUD Tarempa menyelenggarakan fungsi :
a. Instalasi Radiologi
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Laboratorium
d. Instalasi Gizi
58
F. Sumber Daya Manusia UPT. RSUD Tarempa
1. Jumlah tenaga medis terdiri atas:
▪ Dokter Spesialis :
2 orang
▪ Dokter Umum : 6 orang
Jumlah : 8 orang
- Penyakit Dalam
▪ Perawat : 30
orang
▪ Bidan : 18 orang
Jumlah : 48 orang
▪ Apoteker : 3 orang
LAMPIRAN 4
59
NIP : 199511012022022001
Agama : Islam
No.HP : 082388110195
2. Mentor
NIP : 197410051998031012
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Jabatan : Direktur
3. Coach
NIP : 198305162015031001
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
60
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda
61
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 Konsultasi terkait Rancangan Aktualisasi
Tahapan/ Tahapan Melaporkan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor, dengan tahapan kegiatan
Kegiatan 1 sebagai berikut:
1. Membuat janji pertemuan dengan Mentor
63
saya akan menunjukkan sopan dan santun serta hormat (MP.Berorientasi Pelayanan) Menerima
pendapat jika ada masukan dari pimpinan untuk memudahkan kita dalam kegiatan yang sedang kita
lakukan (MP.Adaptif) Tidak memberikan imbalan apapun kepada pihak terkait dalam permintaan izin
(MP.Loyal)
Kendala Tidak ada
Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan melaporkan
Relevan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Visi Konsultasi terkait Rancangan aktualisasi berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu
dan Misi Organisaasi meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan serta
mengutamakan keselamatan pasien
Output Kegiatan Jadwal pertemuan telah diperoleh, maksud dan tujuan rancangan aktualisasi telah disampaikan
64
kepada direktur dan mendapat masukan serta arahan dari mentor (Dokumentasi pertemuan), serta
lembar
persetujuan aktualisasi telah ditandatangani.
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan melaporkan dan konsultasi rancangan aktualisasi kepada mentor adalah:
1. Pertemuan konsultasi yang telah disepakati
2. Kegiatan yang akan dilakukan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Direktur UPT RSUD
Tarempa
3. Membangun komunikasi yang baik dan efektif antara penulis dan pimpinan
4. Direktur UPT RSUD Tarempa memahami dengan jelas kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisis Dampak Jika 1. Penulis akan sulit membuat janji dan bertemu dengan mentor (Direktur RSUD Tarempa)
Nilai BerAKHLAK tidak 2. Penulis tidak mendapatkan izin, arahan, masukan dan dukungan untuk mengambil core issue oleh
dilaksanakan mentor
3. Antara penulis dan mentor tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
4. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi
65
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2
1 Berorientasi Pelayanan 3 4 4
2 Akuntabel 3 4 4
3 Kompeten 3 4 4
4 Harmonis 3 4 4
5 Loyal 3 4 4
6 Adaptif 4 4 4
7 Kolaboratif 1 1 1
66
LAMPIRAN
67
1. Membuat janji 23 Juni 2022
pertemuan
dengan Mentor
68
2. Menyampaikan 23 juni 2022
maksud dan
tujuan rancangan
aktualisasi
kepada mentor
69
3. Meminta izin dan
persetujuan
pelaksaan
rancangan
aktualisasi
24 juni 2022
70
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Tahapan/ Tahapan Menyusun program edukasi ASI ekslusif, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan 2
1. Mengumpulkan materi dan bahan media edukasi
3. Melakukan diskusi dan diskusi kepada teman sejawat /senior mengenai program
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
71
yang dapat dipercaya (MP Akuntabel ) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan
untuk media edukasi sebagai bentuk kepedulian dalam pelayanan preventif (MP Harmonis)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan cermat dan disiplin (MP Akuntabel)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan ramah dan cekatan serta dapat diandalkan (MP
Berorientasi Pelayanan) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan mengumpulkan bahan untuk media
edukasi yang bertanggung jawab dalam pengumpulan informasi secara detail dari sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan (MP Akuntabel) mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan dedikasi
(MP Loyal) menyusun program edukasi terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas (MP
Adaptif) mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan tujuan pengabdian untuk masyarakat (MP
Loyal) dalam menyusun program edukasi selalu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah (MP Kompeten) Saya dalam menyiapkan kegiatan mengumpulkan
bahan untuk media edukasi yang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan (MP Adaptif) Saya
dalam menyiapkan proses/kegiatan yang membutuhkan kerjasama yang baik kepada atasan maupun
sesama rekan seprofesi (MP Kolaboratif) menyusun program edukasi dengan Peduli (MP Harmonis)
dalam melakukan penyusunan program edukasi selalu dengan inovasi- inovasi (MP Adaptif) program
edukasi yang dibuat ini untuk membantu orang lain belajar (MP Kompeten) dalam melaksanakan
konsultasi memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat (MP Berorientasi Pelayanan) Saya dalam
menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor berlandaskan kejujuran (MP Akuntabel) dalam
diskusi dengan teman sejawat selalu bersinergi untuk hasil yang lebih baik (MP Kolaboratif) Saya
72
dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dengan melakukan kinerja terbaik (MP
Kompeten) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor yang membutuhkan
kerjasama yang baik (MP Kolaboratif) melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk tujuan
kepuasan pasien (MP Berorientasi Pelayanan) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi
dengan mentor dengan menunjukan sikap ramah dan tutur kata yang baik, sopan dan santun (MP
Harmonis) dalam menyusun program edukasi selalu antusias terhadap perubahan (MP Adaptif)
mengumpulkan bahan untuk media edukasi dengan terus mengembangkan kapabilitas (MP Kompeten)
melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif (MP
Harmonis) terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah selama berdiskusi (MP
Kolaboratif) Saya dalam menyiapkan proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dengan dedikasi yang
tinggi (MP Loyal) dalam melakukan diskusi dengan teman sejawat bersedia bekerjasama dengan
masukan yang diberikan teman sejawat mengenai program (MP Kolaboratif) Saya dalam menyiapkan
proses/kegiatan konsultasi dengan mentor dalam hal membuat edukasi yang inovatif (MP Adaptif)
selama berdiskusi dengan teman sejawat saling peduli dan menghargai perbedaan pendapat (MP
Harmonis) Saya dalam menyiapkan kegiatan diskusi kepada teman sejawat/senior secara secara ramah
dan dapat diandalkan (MP Berorientasi Pelayananan) Saya dalam menyiapkan kegiatan diskusi
kepada teman sejawat/senior secara jujur (MP Akuntabel)
Kendala Tidak ada
73
Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Menyusun
Relevan program edukasi ASI ekslusif adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Menyusun program edukasi ASI ekslusif ini berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD
Visi dan Misi Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan
Organisaasi pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien
Penguatan Nili-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.
Output Kegiatan
Referensi Menyusun program edukasi ASI ekslusif telah terkumpul, Mengumpulkan materi dan
bahan media edukasi Melaksanakan konsultasi dengan kepala ruangan Poli Anak Melakukan diskusi
dan diskusi kepada temansejawat /senior mengenai program telah disetujui oleh direktur UPT RSUD
Tarempa
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Menyusun program edukasi ASI adalah:
1. Adanya program edukasi ASI sehingga pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik
74
2. Membangun kepercayaan diri penulis dalam melaksanakan program edukasi ASI
3. Mendapatkan referensi yang terbaik
4. Mendapat saran dan dukungan dari Mentor dan Kepala Ruangann atas program edukasi yang telah
dibuat
5. Membina hubungan baik dengan sejawat
Analisis Dampak Jika 5. Penulis akan sulit menyusun program edukasi ASI
Nilai BerAKHLAK 6. Penulis tidak mendapatkan izin, arahan, masukan dari mentor dan kepala ruangan poli anak terkait
tidak dilaksanakan menyusun program edukasi ASI
7. Penulis kesulitan dalam mendapat referensi untuk menyusun program edukasi
8. Antara penulis dan mentor serta kepala ruangan poli anak tidak akan terbina hubungan kerjasama
yang baik.
9. Antara penulis dan teman sejawat tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
10. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi
75
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2
2 Akuntabel 3 6 6
3 Kompeten 2 5 5
4 Harmonis 2 5 5
5 Loyal 2 6 6
6 Adaptif 2 5 5
7 Kolaboratif 2 4 4
76
LAMPIRAN
77
1. Mengumpulkan
29, 30 Juni 2022
materi dan
bahan media
edukasi
78
2. Melaksanakan
konsultasi
dengan mentor
dan kepala
ruangan kepala
ruangan Poli
Anak
79
3. Melakukan
diskusi dan
diskusi kepada
teman sejawat
/senior mengenai
program
80
81
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
7. Meminta izin dengan dr. SPA terkait pemasangan banner dan program edukasi
82
DasarASN banner dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorirntasi
Pelayanan ) Saya dalam mencari dan menentukan tempat pembuatan leaflet , saya harus efektif dan
efisien agar didapatkan hasil yang optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP. Akuntabel)
dalam mencari dan menentukan tempat pembuatan leaflet melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
(MP. Kompeten) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan banner dengan penuh
disiplin(MP. Akuntabel) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet dan banner dengan terus
belajar mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam mencari tempat pembuatan leaflet
dan banner untuk peduli dengan saling menghargai perbedaan (MP. Harmonis) penulis dalam mencari
tempat pembuatan leaflet dan banner dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam mencari tempat
pembuatan leaflet dan banner bekerjasama (MP.Kolaboratif) Saya dalam mencari dan menentukan
tempat pembuatan leaflet berinovasi untuk hasil yang baik (MP. Adaptif) Saya dalam mencari dan
menentukan tempat pembuatan leaflet saya bekerjasama dengan teman untuk mencari tahu dimana
tempat yang bagus untuk pembuatan leaflet (MP.Kolaboratif) dalam menyusun kalimat yang akan
diterapkan di leaflet penulis berkomitmen memberikan pelayanan prima penulis dalam mencetak leaflet
dan banner dengan bertanggung jawab (MP. Akuntabel) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorientasi Pelayanan)
Saya dalam mencetak leaflet dan banner saya harus efektif dan efisien agar didapatkan hasil yang
optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP. Akuntabel) dalam mencetak leaflet melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik (MP. Kompeten) penulis dalam mencetak leaflet dan banner dengan
83
penuh disiplin(MP. Akuntabel) penulis dalam mencetak leaflet dan banner dengan terus belajar
mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam mencetak leaflet dan banner untuk peduli
dengan saling menghargai perbedaan (MP. Harmonis) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
mampu beradaptasi dengan setiap perubahan (MP.Adaptif) penulis dalam mencetak leaflet dan banner
dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam mencetak leaflet dan banner bekerjasama dengan tim
percetakan (MP.Kolaboratif) Dalam mencetak banner saya memberikan kualitas terbaik dan prima
(MP.Berorientasi Pelayanan) dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di leaflet dengan
bertanggungjawab (MP. Akuntabel) selanjutnya dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di
leaflet, penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (MP.Loyal) dalam menyusun
kalimat yang akan diterapkan di leaflet saling peduli dan menghargai (MP. Harmonis) dalam
menyusun kalimat yang akan diterapkan di leaflet dengan integritas yang tinggi dan dapat
dipertanggungjawabkan (MP. Akuntabel) dalam menyusun kalimat yang akan diterapkan di
leafletmenghargai setiap masukan yang didapat (MP.Harmonis) dalam menyusun kalimat yang akan
diterapkan di leaflet dengan bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang terbaik (MP. Kolaboratif)
Saya akan mendesign leaflet brosur dengan memilih warna, layout dan jenis font yang menarik
sehingga menarik bagi pembaca dan tanpa meminta pungutan dana (MP. Adaptif) Dalam menyusun
kalimat yang akan diterapkan di leaflet harus efektif dan efisien agar mudah dibaca dan mudah
dipahami (MP. Kompeten) dalam mencetak leaflet saya melakukan pengecekan dengan teliti,
menciptakan lingkungan yang harmonis selama melakukan pencetakan (MP. Harmonis) selama berada
84
ditempat pencetakan leaflet saya menjaga nama baik Rumah Sakit (MP.Loyal) penulis mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan tempat pencetakan leaflet (MP. Adaptif) Menentukan tempat
leaflet diletakan dengan berkolaborasi dengan tim sejawat/seprofesi (MP.Kolaboratif) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA dengan bertanggung jawab dengan setiap tindakan
yang dilakukan (MP. Akuntabel) penulis dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA
dengan memberikan pelayanan yang prima untuk kepuasaan masyarakat (MP.Berorientasi Pelayanan)
Saya dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA saya harus efektif dan efisien agar
didapatkan hasil yang optimal dan bisa tepat waktu penyelesaiannya (MP.Akuntabel) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA dengan menciptakan suasana yang harmonis
(MP.Harmonis) dalam meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA untuk melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik (MP.Kompeten) penulis dalam meminta izin pemasangan banner kepada
dr.SPA dengan penuh disiplin (MP. Akuntabel) penulis dalam meminta izin pemasangan banner
kepada dr.SPA dengan terus belajar mengembangkan kapabilitas (MP.Kompeten) penulis dalam
meminta izin pemasangan banner kepada dr.SPA untuk peduli dengan saling menghargai perbedaan
pendapat antara dokter dan penulis (MP.Harmonis) penulis dalam meminta izin pemasangan banner
kepada dr.SPA mampu beradaptasi dengan setiap perubahan (MP.Adaptif) penulis dalam meminta izin
pemasangan banner kepada dr.SPA dengan komitmen (MP.Loyal) penulis dalam meminta izin
pemasangan banner kepada dr.SPA banner bekerjasama dengan tim poli anak serta dengan dokter
(MP.Kolaboratif)
85
Kendala Tidak ada
Nilai-nilaiDasaryang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat
Relevan media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banneradalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
KontribusiTerhadapVisi Kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner ini berkontribusi
dan MisiOrganisaasi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien
PenguatanNili-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.
Output Kegiatan Tempat pembuatan banner dan leaflet telah ditentukan,kalimat pengisi leaflet dan banner sudah
ditetapkan, leaflet telah dicetak dibuktikan dengan adanya leaflet ASI eksklusif ,banner telah dicetak
dibuktikan dengan adanya banner ASI eksklusif, dan banner sudah di pasang dipoli anak UPT RSUD
Tarempa
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner adalah:
86
6. Sebagai media promosi ASI eksklusif sehingga pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik
7. Membangun kepercayaan diri penulis dalam melaksanakan promosi edukasi tentang ASI
eksklusif
8. Pelayanan yang diberikan lebih efektif dengan adanya media edukasi
9. Mendapat saran dan dukungan dari dr.SPA terkait pelaksanaan Edukasi ASI eksklusif
10. Pelaksanaan edukasi tentang ASI eksklusif bisa berjalan dengan baik
Analisis Dampak Jika 11. Penulis akan sulit mencetak leaflet dan banner edukasi ASI
Nilai BerAKHLAK 12. Penulis sulit membangun kepercayaan diri dalam pelaksanaan edukasi ASI
tidak dilaksanakan 13. Penulis kesulitan dalam mencari tempat percetakan banner
14. Antara penulis dan dr.SPA tidak terbina kerjasama yang baik dalam melaksanakan edukasi
15. Antara penulis dan tim poli anak tidak akan terbina hubungan kerjasama yang baik
16. Tidak dapat melanjutkan kegiatan aktualisasi
87
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2
2 Akuntabel 3 11 6
3 Kompeten 2 7 5
4 Harmonis 3 6 5
5 Loyal 2 5 6
6 Adaptif 3 5 5
7 Kolaboratif 3 6 4
88
LAMPIRAN
Kegiatan3: Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner
89
1. mencari dan
5,6,7 Juli 2022
menentukan
tempat
pembuatan
leaflet dan
banner
90
2. Menyusun
kalimat yang
akan diterapkan
di dalam leaflet
dan banner
91
3. Mencetak leaflet
dan banner
dengan
bekerjasama
dengan tim
percetakan
92
93
Meminta izin
4
dengan dr. SPA
terkait pemasangan
banner dan program
edukasi
Menentukan
tempat
5
pemasangan
pojok edukasi
banner
94
95
96
Lampiran 3.Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
NamaPeserta : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb
NIP : 199511012022022001
Unit Kerja : Ruang Kebidanan
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Optimalisasi Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu
RumusanIsu :
Menyusui di UPT RSUD Tarempa
KegiatanKe- : 3
TahapanKegiatan
97
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
98
Tanggal4Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
99
penuh tanggung jawab (MP. Akuntabel) dalam melakukan pretest ibu menyusui dengan melaksanakan
tugas terbaik (MP.Kompeten) dalam dalam melakukan pretest ibu menyusui dengan menghargai
setiap ibu dan latar belakangnya (MP. Harmonis) ) dalam dalam melakukan pretest dengan ibu
menyusui dengan menjaga nama baik RSUD tempat bekerja (MP.Loyal) dalam melakukan pretest
cepat menyesuaikan diri menghadapi ibu menyusui (MP.Adaptif) dalam melakukan pretest memberi
kesempatan kepada ibu menyusui untuk berkontribusi (MP.Kolaboratif) Membangun hubungan yang
baik dengan ibu menyusui Saya akan memperkenalkan diri kepada pasien dengan senyum dan sapa,
kegiatan ini penting untuk meningkat kan partisipasi mereka dalam kegiatan ini (MP. Berorientasi
Pelayanan) saya membagikan quisoner dan mendapatkan hasil secara transparan (MP.Akuntabel)
dalam melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menghargai setiap perbedaan (MP.Harmonis)
melakukan penyuluhan kepada ibu dengan berinovasi dan antusias dalam mengerakkan (MP.Adaptif)
dalam melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menggunakan leaflet ramah dan cekatan (MP.
Berorientasi Pelayanan) menjelaskan tentang pentingnya pemberian asi eksklusif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu (MP.Akuntabel) Melakukan penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet dengan Kompeten (MP.Kompeten) Melakukan penyuluhan kepada ibu dengan
menggunakan leaflet serta cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan (MP.Adaptif) dalam
melakukan penyuluhan kepada ibu dengan menggunakan leaflet saling bekerjasama dengan ibu
menyusui (MP. Kolaboratif) Saya akan menyuruh ibu menanamkan nilai kasih sayang sehingga ibu
merasa senang dalam memberikan asi (MP. Berorientasi Pelayanan) selanjutnya saya mengajarkan
100
ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan kompeten (MP. Kompeten) dalam saya mengajarkan
ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan dapat dipercaya dan cermat (MP. Akuntabel) saya
mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan menciptakan lingkungan yang penuh
kekeluargaan (MP.Harmonis) dalam mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar dengan
melaksanakan tugas dan kualitas terbaik (MP.Kompeten) dalam saya mengajarkan ibu cara menyusui
yang baik dan benar dengan efektif dan efisien (MP. Akuntabel) dalam mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan dedikasi yang tinggi (MP. Loyal) dalam mengajarkan ibu cara
menyusui yang baik dan benar dengan saya bekerjasama dengan ibu untuk hasil yang terbaik
(MP.Kolaboratif)
Kendala Tidak ada
Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melaksanakan
Relevan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet adalah
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Membuat media edukasi tentang ASI ekslusif berupa leaflet dan banner ini berkontribusi
Visi dan Misi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
Organisaasi berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan keselamatan pasien
101
Profesional, Visioner dan Kerjasama
Penguatan Nilai-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.
Output Kegiatan Leaflet ASI eksklusif sudah dipahami ibu menyusui, kegiatan penyuluhan dengan leaflet telah
terlaksana, dan lembar pretest telah di terisi
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi
dengan mengunakan leaflet adalah:
5. Kegiatan yang akan dilakukan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari kepala ruangan
6. Membangun komunikasi yang baik dan efektif antara penulis dan ibu menyusui
Analisis Dampak Jika 17. Penulis tidak mendapatkan persetujuan dan dukungan dari kepala ruang dalam pelaksanaan
Nilai BerAKHLAK aktualisasi
102
tidak dilaksanakan 18. Penulis kesulitan dan tidak bisa berkomunikasi dengan ibu menyusui
19. Penulis tidak mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
20. Penulis tidak bisa memberikan penyuluhan ASI eksklusif dengan baik sehingga ibu menyusui tidak
mengerti dengan maksud ASI Ekslusif
21. Ibu menyusui tidak mengetahui cara menyusui dengan benar
103
2 Akuntabel 5 7 7
3 Kompeten 3 5 5
4 Harmonis 3 5 5
5 Loyal 2 4 4
6 Adaptif 3 5 5
7 Kolaboratif 2 5 5
LAMPIRAN
Kegiatan: Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet
No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
104
Output Proses Output Hasil
1. Meminta izin kepada 10, 11,12,13 juli
kepala ruangan 2022
untuk melakukan
konseling bagi ibu
menyusui di
instalasi Poli Anak
105
. Membangun
hubungan yang baik
dengan ibu
3. Melakukan pretes
terlebih dahulu pada
ibu
106
107
4 Melakukan
penyuluhan kepada
ibu dengan
menggunakan leaflet
108
5 Mengajarkan ibu
cara menyusui
dengan baik dan
benar
109
Minggu ke 3 bulan Juli 13,17 juli 2022
Deskripsi Kegaiatan dan Saya akan membagikan kembali quisoner mendapatkan hasil yang akurat tanpa manipulasi dan
Teknik Aktualisasi pengetahuan ibu yang sudah meningkat (MP.Akuntabel) dalam melakukan posttest ibu menyusui
Penerapan Nilai Dasar dengan bersikap sopan san santun (MP.Berorientasi Pelayanan) dalam dalam melakukan posttest
ASN dengan ibu menyusui dengan penuh tanggung jawab (MP. Akuntabel) dalam melakukan posttest ibu
menyusui dengan melaksanakan tugas terbaik (MP.Kompeten) dalam dalam melakukan posttest ibu
menyusui dengan menghargai setiap ibu dan latar belakangnya (MP. Harmonis) ) dalam dalam
melakukan posttest dengan ibu menyusui dengan menjaga nama baik RSUD tempat bekerja
(MP.Loyal) dalam melakukan pretest cepat menyesuaikan diri menghadapi ibu menyusui
(MP.Adaptif) dalam melakukan posttest memberi kesempatan kepada ibu menyusui untuk
berkontribusi (MP.Kolaboratif) selanjutnya penulis bekerjasama dengan ibu menyusui dalam
mencapai hasil yang diinginkan (MP.Kolaboratif) Membuat laporan yang sudah didapat dengan
meningkatkan kinerja terbaik (MP.Kompeten) Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi
dengan jelas dan transparan (MP. Berorientasi Pelayanan) Saya akan membuat laporan
berdasarkan hasil persentase pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan secara cermat sehingga
kualitas laporan dapat dipertanggungjawabkan (
MP.Berorientasi pelayanan) Menyusun laporan dengan cepat, dan tepat (MP. Kompeten) dalam
melaporkan hasil kegiatan penulis menghargai setiap masukan dan arahan mentor (MP. Harmonis)
dalam melaporkan hasil kegiatan penulisbertanggung jawab atas laporan yang dibuat (MP.Akuntabel)
110
dalam melaporkan hasil kegiatan penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(MP.Loyal) saat penulis melaporkan hasil kegiatan penulis mampu beradaptasi dengan saran dan
masukan dari yang didapatkan (MP.Adaptif)
Kendala Tidak ada
Nilai-nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Melakukan
Relevan evaluasi dan pelaporan adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi Terhadap Kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan ini berkontribusi terhadap visi dan misi RSUD Tarempa
Visi dan Misi yaitu meningkatkan sumber daya manusia profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan serta
Organisaasi mengutamakan keselamatan pasien
Penguatan Nilai-nilai Nilai-nilai organisasi dalam melakukan kegiatan ini adalah niatkan bekerja dengan jujur, ikhlas,
Organisasi sungguh-sungguh dan penuh dedikasi serta bertanggungjawab.
Output Kegiatan Lembar post test telah terisi, adanya lembar pernyataan mentor
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan adalah:
111
1. Bisa mengetahui pengetahuan post test ibu tentang ASI eksklusif
3. penulis mendapatkan masukan oleh mentor dan terjalin hubungan baik dengan mentor
Analisis Dampak Jika 1. Penulis tidak mengetahui hasil post test ibu tentang ASI eksklusif
Nilai BerAKHLAK 2. Penulis tidak bisa menyelesaikan laporan hasil kegiatan
tidak dilaksanakan 3. Penulis tidak mendapat dukungan mentor
112
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Materi Pelatihan Agenda 2
2 Akuntabel 2 3 3
3 Kompeten 2 3 3
4 Harmonis 1 2 2
5 Loyal 1 2 2
6 Adaptif 1 2 2
113
7 Kolaboratif 1 2 2
LAMPIRAN
Kegiatan: Melaksanakan kegiatan memberikan edukasi dan informasi serta komunikasi dengan mengunakan leaflet
No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Output Proses Output Hasil
114
1. Memberikan post test 13, 17 juli 2022
ASI eksklusif
115
116
117
2. Membuat laporan
yang sudah
didapat
118
3. Melaporkan hasil
kegiatan
119
120
121
Lampiran 3.Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta : Winda Okta Yuliani, S.Tr.Keb
NIP : 199511012022022001
Unit Kerja : Ruang Kebidanan
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Optimalisasi Edukasi Informasi dan Komunikasi Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu
RumusanIsu :
Menyusui di UPT RSUD Tarempa
KegiatanKe- : 4 dan 5
Tahapan Kegiatan
122
Kontribusi terhadap Tusi organisasi
123