Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDUAL

MENENTUKAN CORE ISU DI INSTANSI

NAMA : Ns. RIO SYARIADI, S. Kep

JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA

ANGKATAN :3

NDH : 10

INSTANSI : UPT. RSUD PALMATAK

A. IDENTIFIKASI ISU AKTUAL TERKAIT MANAGEMEN ASN DAN SMART ASN DI


UPT. RSUD PALMATAK
Berdasarkan pengamatan saya selama bekerja di UPT.RSUD Palmatak saya mendapatkan
beberapa isu aktul yang terjadi terkait Managemen ASN dan Smart ASN yaitu :
1. Belum optimalnya penerapan SOP pemasangan infus oleh Perawat di UPT.RSUD Palmatak.
2. Belum optimalnya pengambilan obat dari UGD dan Rawat Inap di Apotik UPT.RSUD
Palmatak.
3. Kurang pengelolaan barang habis pakai atau sampah medis di ruang UGD UPT.RSUD
Palmatak.
4. Belum optimal penggunaan alat pengaman pasien oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak.
5. Kurang efektifnya suasana lingkungan tenang dan aman bebas risiko penularan infeksi virus
nosokomial di UPT.RSUD Palmatak.
B. DESKRIPSI ISU TERKAIT MANAGEMEN ASN DAN SMART ASN DI UPT.RSUD
Palmatak
1. Belum optimalnya penerapan SOP pemasangan infus oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak
Dalam melakukan pemasanga infus perawat UPT RSUD Palmatak diharapkan melakukan
sesuai dengan SOP, sehingga tidak terjadi kesalahan pemasangan infus, adapun pemasangan
infus berdasarka SOP adalah, adanya nidle sesui kebutuhan, cairan infus sesui kebutuhan,
plester, kapas alcohol, laken, bengkok, selang infus sesuai kebutuhan , tiang infus, betadin,
gunting plester. Sehingga tindakan pemasangan infus sesuai dengan SOP yang berlaku.
Namun kondisi saat ini di UPT. RSUD Palmatak, petugas medis terutama perawat masih
sangat kurang menerapkan SOP pemasangan infus sesuai yang di harapkan. Dikarenakan
banyak perawat yang tidak memahami dan kurang tentang penerapan SOP, kemudian juga
menganggap sepele tentang SOP pemasangan infus tersebut hal ini kurangnya perhatian dan
tanggapan kepala ruangan terutamaUGD dan Rawat Inap terhadap petugas medis terutama
perawatnya.
2. Belum optimalnya pengambilan obat dari UGD dan Rawat Inap di Apotik UPT.RSUD
Palmatak.
Dalam upaya penerapan pengambilan obat dari IGD dan ruangan Rawat inap ke Apotik UPT
RSUD Palmatak, diharapkan sesuai dengan alur cara pengambilan obat dengan baik dn benar,
salah satunya dengan peresepan dokter yang baik, sehingga tidak terjadi kesalahan dan sesuai
obat yang di resep oleh dokter, dan sesuai kebutuhan pasien.
Namun kondisi saat ini di UPT. RSUD Palmatak belum menerapkan hal tersebut di kerenakan
kurangnya pengawasan, kurangnya tenaga ahli farmasi dan koordinasi kepada petugas apotik,
sehingga terkadang perawat sering mengambil obat sendiri, sehingga petugas apotik
kuwalahan saat mencatat obat yang masuk dan keluar dari apotik UPT RASUD palmatak.
3. Kurang pengelolaan barang habis pakai atau sampah medis di ruang UGD UPT.RSUD
Palmatak.
Dalam upaya melakukan mencegah terjadinya penyebaran virus nosocomial, petugas dapat
memilah dan membuang sampah barang habis pakai sesuai dengan tempatnya, seperti
membuang jarum dan spuitnya, handscoon, dan sampah medis lainnya , sehingga dapat
mengurangi penyebaran infeksi nosocomial dari alat-alat medis habis pakai.
Namun kondisi saat ini di UPT. RSUD Palmatak, petugas medis terutama perawat masih
sangat kurang membuang sampah medis sesuai dengan tempat yang telah di tentukan,
sehingga sangat rentan terjadi penyebaran virus nosocomial di UPT RSUD Palmatak, hal ini
dikarenakan kurangnya pengamatan atau kepedulian kepala ruangan tentang pembuangan
sampah medis yang di lakukan oleh perawat ruangan.
4. Belum optimal penggunaan alat pengaman pasien oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak.
Denga adanya kepedulian dan tidak lalainya tenaga medis terutama perawat yang selalu
memperhatikan pasien, di harapkan dapat mencegah risiko cedera pada pasien, diharapkan
dapat melindungi pasien dari cedera yang tidak di inginkan.
Namun kondisi saat ini di UPT. RSUD Palmatak, peran perawat dalam memberikan
keselamatan kepada pasien belum dilakukan secara optimal, dapat dilihat dari kurangnya
pengaman pada tempat tidur yang jarang di pasang seperti pagar yang jarang di pasang,
kemudian tidak terpasangnya gelang identitas pasien, tidak adanya papan identitas pasien di
tempat tidur, hal ini di karnakan kurangnya perhatian tentang keselamatan pada pasien oleh
perawat, dan kurang kontrolnya kepala ruangan dan manajemen UPT RSUD Palmatak.
5. Kurang efektifnya suasana lingkungan tenang dan aman bebas risiko penularan infeksi virus
nosokomial di UPT.RSUD Palmatak.
Dalam upaya mencegah terjadinya keributan dan penumpukan pengunjung di UPT RSUD
Palmatak, dan terjadi penularan virus nosocomial, UPT RSUD Palmatak maka dibutuhkan jam
besuk atau berkunjung pasien dan tempat atau ruangan khusus untuk keluarga yang menjaga
pasien. Kemudian membatasi keluarga pasien yang akan mendampingi pasien di ruangan
trawat inap UPT RSUD Palmatak. Sehingga terciptanya kenyamanan pasien dan memudahkan
perawat dan para dokter melakukan tindakan medis di ruangan rawat inap pasien.
Namun kondisi saat ini di UPT. RSUD Palmatak di ruangan rawat inap, jauh dengan kata
layak untuk menciptakan suasana yang tenang dan nyaman, di karenakan masih belum adanya
pemberlakuan jam besuk pasien, masih bebasnya keluarga pasien yang menjaga pasien di
ruangan lebih dari 1 sampai 2 orang, tidak adanya ruangan tunggu keluarga pasien.hal ini
dikarnakan kurangnya perhatian dari manajemen dan para petugas security yang bertugas,
sehingga tidak terciptanya susasana yang nyaman bagi pasien,

C. DAMPAK DAN PARAPIHAK YANG TERKENA DAMPAK JIKA ISU TIDAK


DISELESAIKAN DAN KETERKAITAN ISU DENGAN MANAGEMEN ASN DAN
SMART ASN
1. Belum optimalnya penerapan SOP pemasangan infus oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak
Dampak yang akan ditimbulkan apabila isu ini tidak segera diselesaikan yaitu sangat rentan
terhadap kesalahan dan terjadi infeksi di daerah area pemasangan infus. Dan kurang rasa
nyaman pasien di area terpasng infus, sehingga dapat terjadi komplen kepada petugas medis
terutama perawat.
Pihak yang akan terkena dampak adalah tenaga medis terutama perawat dan pasien. Isu
berkaitan dengan mata pelatihan agenda 3 ( tiga ) karena kita sebagai ASN harus bekerja
sesuai dengan SOP yang berlaku di instansi tersebut yaitu Managemen ASN.
2. Belum optimalnya pengambilan obat dari UGD dan Rawat Inap di Apotik UPT.RSUD
Palmatak.
Dampak yang akan terjadi apabila isu ini tidak diatasi dengan cepat yaitu perawat akan terus
mengambil obat di apotik tanpa adanya resep dari dokter sehingga dapat terjadi kesalahan bagi
petugas apotik untuk mencatat obat yang keluar dari apotik, dapat merugikan UPT RSUD
Palmatak, dalam isu ini pihak yang akan terkena dampak adalah, instansi, apotik, perawat, dan
pasien. Dan akan meningkatkan kesalahan dalam pemberian obat dengan pasien.
Dalam isu ini terkait dengan Managemen ASN karena kurangnya managemen antar unit
sehingga cara pengambilan obat belum sesuai dengan alur pengambilan obat.
3. Kurang pengelolaan barang habis pakai atau sampah medis di ruang UGD UPT.RSUD
Palmatak.
Dampak yang akan ditimbulkan apabila isu ini tidak segera diselesaikan yaitu sangat rentan
terhadap penyebaran virus nosocomial dan beresiko terjadi cedera atau luka tusukan jarum
terhadap cleaning service di ruangan rawat inap dan UGD.
Pihak yang terkena dampak adalah perawat, keluarga pasien, dan cleaning servis. Dalam isu
ini berkaitan dengan managemen ASN karena kurangnya kepedulian perawat ruangan dalam
membuang sampah medis ketempat yang seharusnya.
4. Belum optimal penggunaan alat pengaman pasien oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak.
Isu ini apabila tidak dioptimalisasikan maka akan berdampak merugikan pasien, pasien dapat
mengalami kesalahan pemberian obat, resiko jatuh dari tempat tidur, dapat menurunkan
kepercayaan pasien pada pelayanan rumah sakit, perawat dan membuat citra buruk bagi UPT.
RSUD Palmatak. Para pihak yang terlibat dalam isu ini ialah Perawat, pasien, dan manajemen
UPT. RSUD Palmatak. Isu ini berkaitan dengan managemen ASN karena kurangnya
kepedulian tenaga Kesehatan tentang keselamatan pasien dan keamanan pasien yang di rawat
baik di UGD maupun Rawat inap.
5. Kurang efektifnya suasana lingkungan tenang dan aman bebas risiko penularan infeksi virus
nosokomial di UPT.RSUD Palmatak.
Hal ini jika tidak diselesaikan dengan segera maka akan berdampak pada ketidak nyamanan
suasana di rumah sakit apalagi di ruangan pasien, dan akan berdampak pada kualitas
kenyamanan pada UPT RSUD palmatak. Dalam isu ini ialah perawat, para dokter keluarga
pasien, security, pasien, dan dan manajemen UPT. RSUD Palmatak. Isu ini berkaitan dengan
dengan managemen ASN karena terlalu banyaknya keluarga pasien yang berkunjung dan
kurangnya ketegasan petugas security dalam mengamankan keadaan diruanagn rawat inap.

D. IDENTIFIKASI ISU DENGAN TEKNIK ANALISIS ISU


Analisis isu yang digunanakan adalah Teknik Analisi isu APKL dan USG
1. APKL
Alat bantu analisis APKL merupakan teknik penapisan isu yang menilai berdasarkan skala
kualitas yang terdiri Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K), Kelayakan (L) dengan
menetapkan rentang penilaian (1-5) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Pada penetapan isu kali ini digunakan kriteria APKL dengan menggunakan rentang
penilaian(1-5). Dalam kriteria APKL, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak.
b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab.

Table Alat Bantu Analisis APKL

NO. KUALITAS
ISU SKOR PERINGKAT
A P K L
Belum optimalnya penerapan SOP
1.
pemasangan infus oleh perawat di
5 5 3 5 18 II
UPT.RSUD Palmatak.

Belum optimalnya pengambilan obat dari


2.
UGD dan Rawat Inap di Apotik UPT.RSUD
4 3 4 3 14 IV
Palmatak.

3 Kurang pengelolaan barang habis pakai atau


sampah medis di ruang UGD UPT.RSUD
5 4 3 4 16 IV
Palmatak.

Belum optimal penggunaan alat pengaman


4
pasien oleh perawat di UPT.RSUD
4 5 3 5 17 III
Palmatak.
Kurang efektifnya suasana lingkungan
5
tenang dan aman bebas risiko penularan
infeksi virus nosokomila di UPT RSUD 5 5 5 4 19 I
Palmatak

SKOR AKTUAL (A) PROBLEMATIK (P) KHALAYAK(K) LAYAK(L)

Sangataktual Sangat problematik Sangat khalayak Sangatlayak


5

4 Aktual Problematik Khalayak Layak

Cukup actual Cukup problematik Cukup khalayakan Cukup layak


3
2 Tidak actual Tidak problematik Tidak khalayak Tidak layak

Sangat tidak Sangat tidak Sangat tidak Sangat tidak layak


1
actual problematik khalayak
Berdasarkan alat bantu analisis APKL pada tabel diatas, pringkat pertama dengan skor APKL
19 poin yaitu 1. Kurang efektifnya suasana lingkungan tenang dan aman bebas risiko
penularan infeksi virus nosokomila di UPT RSUD Palmatak

Peringkat kedua dengan jumlah skor 18 poin yaitu Belum optimalnya penerapan SOP
pemasangan infus oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak.

Dan peringkat ketiga dengan jumlah skor 17 poin yaitu Belum optimal penggunaan alat
pengaman pasien oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak.

Selanjutnya dari 3 (tiga) isu dengan peringkat tertinggi yang didapat darialat bantu APKL
maka akan dilanjutkan dengan alat bantu analisis USG untuk menilai skala prioritas.

2. USG
Alat bantu analisis USG merupakan teknik penapisan isu yang menilai berdasarkan skala
prioritas yang terdiri (Urgency, Seriousness, Growth) dengan menetapkan rentang penilaian
(1-5) yang dapat dilihat pada tabeldibawah ini:
Kelima isu yang memenuhi syarat ini kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perangkat
USG. Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG sebagai
alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria
USG.
a. Urgency atau urgensi, yakni dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidak isu
tersebut untuk dibahas, dianalisis dan diselesaikan.
b. Seriousness, yaitu tingkat keseriusan dari isu yang harus dibahas dikaitkan dengan skala
dampak isu.
c. Growth, yaitu tingkat perkembangan isu terkait relistis dan relevan dengan keadaan saat
ini.
Tabel Alat Bantu Analsis USG

PERIORITAS
NO ISU SKOR PERINGKAT
U S G
1 Kurang efektifnya suasana lingkungan tenang dan
aman bebas risiko penularan infeksi virus
4 5 4 13 II
nosokomila di UPT RSUD Palmatak
2 Belum optimalnya penerapan SOP pemasangan
infus oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak. 5 5 4 14 I

3 Belum optimal penggunaan alat pengaman pasien


oleh perawat di UPT.RSUD Palmatak. 4 4 4 12 III

Tabel Keterangan Alat Bantu USG

SKOR URGENCY(U) SERIOUSNESS(S) GROWTH(G)

5 Sangat mendesak Sangat serius Sangat berdampak

4 Mendesak Serius Berdampak

3 Cukup mendesak Cukup serius Cukup berdampak

2 Tidak mendesak Tidak serius Tidak berdampak

1 Sangat tidak mendesak Sangat tidak serius Sangat tidak berdampak

Dari hasil teknik penapisan USG yang telah didapatkan pada tabel diatas, terlihat bahwa isu
“Belum optimalnya penerapan SOP pemasangan infus Oleh Perawat di UPT.RSUD Palmatak.”
memiliki peringkat tertinggi membuat isu ini yang paling diprioritaskan dengan skor USG 14
poin.

Anda mungkin juga menyukai