b Instansi asal Peserta Dinas Kesehatan Pemerintah Kab Semarang, UPTD Puskesmas Tengaran, Perawat Ruang UGD c Nomor Absensi Peserta 33
Isu kontemporer yang terjadi di UPTD Puskesmas Tengaran
1. Belum optimalnya pendokumentasian pengkajian awal pasien di UGD UPTD Puskesmas Tengaran. Saat ini format pengkajian pasien di UGD belum sesuai standar dari Depkes. Menurut PMK No 47 tahun 2018 tentang pelayanan kegawatdaruratan, penanganan kegawatdaruratan intrafasilitas pelayanan Kesehatan di Puskesmas setidaknya harus memuat unsur triase, survei primer, dan rujukan. Sedangkan di Puskesmas Tengaran saat ini baru tersedia kartu UGD. Diharapkan dengan adanya format pengkajian yang sesuai standar dapat memudahkan dan mendukung pengkajian pasien di UGD. Ide gagasan: mengusulkan draft format pengkajian UGD sesuai dengan PMK dan diadaptasikan sesuai kondisi Puskemas atau mengadopsi format pengkajian yang sudah ada dan mulai diterapkan di UGD Puskesmas Tengaran.
2. Belum optimalnya monitoring sterilisasi alat-alat medis di IGD UPTD
Puskesmas Tengaran. Puskesmas Tengaran sudah memiliki sarana yang cukup memadai untuk melaksanakan sterilisasi alat-alat medis yang tersedia. Saat melakukan sterilisasi alat petugas kurang termonitor mengenai ketepatan sterilisasi alat medis. Kemungkinan terjadi karena petugas kurang memahami SOP sterilisasi alat yang benar. Sterilisasi alat masih dilakukan di masing-masing ruangan sehingga proses monitoring masih belum maksimal. Ide gagasan: mengusulkan pembuatan form monitoring sterilisasi alat medis serta membuat video langkah-langkah tindakan sterilisasi alat agar petugas dapat melakukan sterilisasi alat sesuai dengan SOP. 3. Kurang patuhnya pengunjung untuk memakai masker dengan efektif selama berada di lingkungan UPTD Puskesmas Tengaran. Saat ini adanya transisi penyakit dari pandemi ke endemi, membuat pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait pencegahan pandemi Covid-19 dengan memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat beranggapan tidak wajib lagi memakai masker di lingkungan pelayanan kesehatan, sedangkan untuk penggunaan masker di area Puskesmas Tengaran masih wajib. Ide gagasan: Sosialisasi kewajiban penggunaan masker di area puskesmas dengan pembuatan video dan memperbanyak poster wajib menggunakan masker.
4. Belum optimalnya komunikasi efektif pada handover (serah terima pasien)
antar shift oleh perawat jaga di ruang rawat inap. Serah terima perawat dilakukan dengan buku bantu yang tersedia dengan menuliskan identitas, data subjektif, data objektif, dan terapi yang diberikan. Dengan data seperti berikut belum memuat informasi pasien secara lengkap sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam pencatatan dan pendokumentasian yang akhirnya berpengaruh terhadap pelayanan. Ide gagasan: penggunaan metode SBAR (situation, background, assesment, recommendation) atau SOAP (subjektif, objektif, assessment, perencanaan) sehingga diharapkan semua informasi tentang pasien dapat terdokumentasikan dengan baik.
5. Kurang efektifnya cara pelaporan jumlah pasien yang datang ke UGD
Puskesmas Tengaran tiap bulannya. Pasien yang datang ke UGD PUskesmas Tengaran saat ini dicatat secara manual di buku register pasien sehingga menyusahkan petugas untuk melakukan pelaporan tiap bulannya. Apabila hal ini dapat diantisipasi dengan aplikasi khusus atau menggunakan google spreadsheet atau dengan excel yang sederhana, sehingga dapat memudahkan dalam proses pencatatan. Ide gagasan: pemanfaatan google speadsheet atau excel sedehana dalam proses pencatatan pasien.