Disusun Oleh:
Kania Ambarwati
NIM: P206248261
Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengkajian
Pengkajian data yang dilakukan dengan 2 cara yakni, pengkajian data primer
dan pengkajian data sekunder. Pengkajian primer dengan melihat data kesehatan
yang ada di Puskesmas Purwaharja 2 yaitu Profil Kesehatan dan tenaga kesehatan
yang ada. Sedangkan pengkajian data sekunder dilakukan dengan melakukan
wawancara dan observasi langsung kepada pasien dan masyarakat yang datang
langsung ke Puskemas Purwaharja 2 mengenai masalah kebutuhan penerapan
Patient Safety di lingkungan Puskesmas.
B. Penetapan Prioritas Masalah
Beberapa metode penetapan prioritas masalah. Salah satu cara yang paling
banyak digunakan adalah dengan menghitung bobot masalah berdasarkan
urgensi,seriousness dan growth.
Masih Tinggi
kejadian
pasien jatuh
Belum
adanya
panduan
untuk
penerapan
patient safety
Belum
adanya SDM
yang
mengkordinir
pelaksanaan
Patient
Safety
Belum
adanya
rancangan
POA patient
Safety
C. Analisa SWOT
Analisa SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan, kelemahan
peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau organisasi. Instrumen
internal dan eksternal perusahaan yang bertumbu pada basis data tahunan dengan
pola 3-1-5. Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan
mencakup data perkembangan perusahaan pada 3 tahun sebelum analisis, apa yang
diinginkan pada tahun saat dilakukan analisis, dan kecenderungan perusahaan
pada 5 tahun pasca analisis.
2.2 Tabel Analisa SWOT
Kekuatan (Strenght) Peluang (Opportunity)
1. Adanya sumber daya manusia/tenaga 1. Masyarakat bersedia diberi pelayanan
kesehatan yang berkompeten dalam kesehatan
memberikan pelayanana kesehatan. 2. Dengan tenaga SDM yang ada
2. Adanya sarana dan prasana dalam mengoptimalkan program
memberikan pelayanan kesehatan.
3. Adanya sumber dana kontinyu dalam
upaya peningkatan kesehatan
masyarakat.
4. Adanya kebijakan dalam upaya
peningkatan kesehatan masyarakat.
Kelemahan (Weakness) Ancaman (Threats)
1. Belum adanya bidan/tenaga kesehatan 1. Terjadinya KTD (Kejadian Tidak
yang khusus dalam pelayanan Diinginkan) karena hal yang tidak
persiapan pencegahan dan penanganan terdugasebelumnya.
pasien jatuh 2. Kurangnya partisipasi keluarga dan
2. Belum adanya kebijakan/SOP untuk masyarakat untuk program persiapan
tuntunan bidan/tenaga kesehatan dalam penerapan Patient Safety di Puskesmas
memberikan Patient Safety.
3. Belum adanya informasi khusus bagi
masyarakat dalam pelayanan KIA
pada klien yang mengalami yang
beresiko
jatuh.
POA (Plan Of Action) Penerapan Patient Safety
Indikator Penanggung
No Masalah Tujuan Solusi Waktu
Keberhasilan Jawab
1. Belum adanya Sebagai acuan Membuat SOP Terlaksananya Satu kali di awal Petugas kesehatan
tuntunan untuk penerapan penecegahan dan penerapan patient program
penecegahan dan langkah-langkah penanganan KTD safety di Puskesmas
penanganan KTD untuk dalam penerapan Purwaharja 2
penecegahan dan patient safety
penanganan KTD
dalam penerapan
patient safety
2 Kurangnya menjadi kan kader Terbuatnya inovasi di Kader posyandu sadar 1 bulan sekali, Penanggung jawab
pengetahuan ibu posyandu yang puskesmas dan akan kebutuhan sesuai petugas promkes
tentang resiko mampu meberikan posyandu posyandunya serta kesepakatan. dan gizi di
KTD dan pelayanan berkembanganya mampu memberikan Puskesmas
Patient Safety kesehatan penyuluhan kepada Purwaharja 2
promotif dan anggotanya dengan
preventif bekerja sama bersama
petugas kesehatan.
3 Kurangnya Pasien , keluarga Memaksimalkan Terlibatnya pihak kel Setiap saat Petugas kesehatan
pemantauan KTD dan nakes dapat pemanfaatan uarga dalam dan keluarga
dan Patient Safety melaksanakan pengetahuan pemantauan resiko
di Puskesmas tujuan dari Patient mengenai Patient KTD
Safety Safety
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan