Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN BAYI SEHAT DENGAN KEBUTUHAN BABY BRAIN GYM

PADA An. M UMUR 19 BULAN DI KELURAHAN LAMPER TENGAH


WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMPER TENGAH
(Diajukan untuk melengkapi target Praktik Kebidanan Komunitas)

Clinical Instructure:
Dhian Restu T, S. Tr. Keb

Dosen Pembimbing:
Rose Nurhudhariani, S.SiT, M.Kes

Disusun oleh:
Ani Setyani
NIM: 1704124

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN

Semarang, 26 Desember 2018


Praktikan

Ani Setyani
NIM. 1704124

Mengetahui,
Pembimbing Praktik Akademik Clinical Instructure

Rose Nurhudhariani, S. SiT, M. Kes Dhian Restu T, S.Tr.Keb

3ii
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi salah satu target Praktik Natural Basic Therapy dengan
judul “Asuhan Kebidanan Bayi Sehat dengan Kebutuhan Baby Brain Gym pada
An. M Umur 19 Di RT 03 RW 06 Kelurahan Lamper Tengah Wilayah Kerja
Puskesmas Lamper Tengah”.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan


laporan ini, bayi Jihan dan keluarganya, pembimbing klinik maupun institusi serta
teman seperjuangan selama praktik yang telah bersama-sama berusaha
memberikan dan meningkatkan asuhan kebidanan kepada ibu hamil.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk
menambah wawasan tentang asuhan kepada bayi/balita dengan kebutuhan
stimulasi baby brain gym.

Semarang, 26 Desember 2018

Praktikan

iii
4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita....................................5
B. Stimulasi Baby Brain Gym........................................................................10
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian.................................................................................................15
B. Interpretasi Data........................................................................................19
C. Diagnosa/Masalah Potensial......................................................................19
D. Antisipasi Tindakan Segera.......................................................................19
E. Perencanaan...............................................................................................20
F. Pelaksanaan...............................................................................................20
G. Evaluasi.....................................................................................................21
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................23
B. Saran..........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA

iv
5
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia emas atau golden ages disebut sebagai masa kritis perkembangan

atau critical periode pada saat ini stimulasi yang spesifik dibutuhkan anak.

Pada saat golden ages, perkembangan anak sangat ditentukan oleh faktor

genetik (nature) dan lingkungan (nurture). Periode penting dalam tumbuh

kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar

yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Salah satu bentuk perkembangan yang harus dicapai anak yaitu terutama

motorik, karena merupakan aspek penting dalam perkembangan[1].

Perkembangan motorik kasar dan halus sangat dipengaruhi oleh

organ otak. Otaklah yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh anak,

semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot

memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik

anak[1].

Anak merupakan generasi penerus bangsa, sehingga kualitas generasi

penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak terutama pada bayi usia

tiga tahun (balita), karena tiga tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan

perkembangan sel-sel otak masih berlangsung, terjadi pertumbuhan serabut

syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf otak yang

kompleks. Jumlah pengaturan hubungan-hubungan syaraf ini akan sangat

1
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,

mengenal huruf, hingga bersosialisasi[2]. Stimulasi perkembangan sangat

diperlukan[1].

Periode emas pada anak merupakan masa yang penting bagi

perkembangan otak. Masa ini adalah masa yang tepat untuk merangsang

optimalisasi otak pada anak. Maka senam otak atau Brain Gym adalah salah

satu pilihan yang tepat untuk diterapkan bagi perkembangan otak anak.

Senam otak atau Brain Gym merupakan suatu rangkaian gerakan sederhana

yang didesain untuk merangsang optimalisasi otak[3].

Hasil pengkajian pada keluarga Tn. N bahwa terdapat seorang bayi

An. M yang sekarang berusia 19 bulan dan ibu mengatakan bayi belum

pernah diajarkan stimulasi berupa senam otak. Oleh karena itu penulis merasa

perlu untuk memberikan asuhan natural basic therapy berupa stimulasi baby

brain gym kepada AnM.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan yang ingin dicapai adalah dapat memberikan asuhan kebidanan

natural basic therapy pada An. M umur 19 Bulan dengan kebutuhan

stimulasi baby brayn gym

2
2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian kepada An. M

b. Melakukan interpretasi data

c. Menentukan diagnosa/masalah potensial

d. Melakukan antisipasi tindakan segera apabila dibutuhkan

e. Merencanakan asuhan kebidanan natural basic therapy dengan

kebutuhan stimulasi baby brain gym

f. Melakukan asuhan kebidanan natural basic therapy dengan

kebutuhan stimulasi baby brain gym

g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan natural basic therapy dengan

kebutuhan stimulasi baby brain gym

C. Manfaat

1. Bagi Ibu Bayi Balita

Ibu bayi balita secara mandiri dan berbekal pendidikan kesehatan

dan pengetahuan yang dibagikan mampu menstuimulasi perkembangan

anak secara dini sehingga membantu mengoptimalkan perkembangan

sang anak

2. Bagi Puskesmas Lamper Tengah

Kegiatan stimulasi ini dapat diterapkan dalam kegiatan posyandu

dan stimulasi perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita.

3
3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mampu mengembangakan pengetahuan dan

ketrampilan dalam memberikan asuhan berupa stimulasi kepada bayi

balita di komunitas

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhanadalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta

jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh

sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang

dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak halus,

bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian[4].

2. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, mempunyai

beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri -ciri tersebut adalah sebagai

berikut[4]:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan.

b. Perkembangan dan pertumbuhan berjalan secara bersamaan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perkembangan.

c. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan

perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu

tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.

5
d. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda

Pada setiap anak mempunyai kecepatan yang berbeda–beda baik

dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

e. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan. Anak yang sehat,

bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta

kepandaiannya. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat maka

perkembanganpun demikian terjadi peningkatan baik memori, daya

nalar dan lain-lain.

f. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

g. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap perkembangan

seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Misalnya,

anak mampu membuat lingkaran dulu sebelum mampu membuat

kotak.

3. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut[4]:

a. Masa prenatal. Periode terpenting pada masa prenatal adalah

trimester I kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin

sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin.

b. Masa Neonatal. Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan

dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta organ-organ tubuh mulai

berfungsi. Saat lahir berat badan normal dari ibu yang sehat berkisar

2500 gram - 4000 gram, tinggi badan sekitar 50 cm, berat otak

sekitar 350 gram. Pada sepuluh hari pertama biasanya terdapat

6
penurunan berat badan sepuluh persen dari berat badan lahir,

kemudian berangsur-angsur mengalami kenaikan. Pada masa

neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologis akan

muncul. Diantaranya refleks moro yaitu reflek merangkul, yang akan

menghilang pada usia 3--5 bulan, refleks menghisap (sucking

refleks), refleks menoleh (rooting refleks), refleks mempertahankan

posisi leher/kepala (tonick neck refleks), refleks memegang (palmar

graps refleks) yang akan menghilang pada usia 6--8 tahun. Refleks-

refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring bertambahnya

usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa neonatal ini,

fungsi pendengaran dan penglihatan juga sudah mulai berkembang.

c. Masa bayi (1-12 bulan). Pada masa bayi, pertumbuhan dan

perkembangan terjadi secara cepat. Umur 5 bulan berat badan anak

2x berat badan lahir dan umur 1 tahun sudah 3x berat badan saat

lahir. Sedangkan untuk panjang badannya pada 1 tahun sudah satu

setengah kali panjang badan saat lahir. Pertambahan lingkar kepala

juga pesat. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah

50%.

d. Masa Toddler (1-3 tahun). Pada masa ini pertumbuhan fisik anak

relatif lebih pelan daripada masa bayi tetapi perkembangan

motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan

nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai

belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian

7
berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia enam belas bulan, anak

mulai belajar berlari dan menaiki tangga, tetapi masih kelihatan

kaku. Oleh karena itu, anak perlu diawasi karena dalam beraktivitas,

anak tidak memperhatikan bahaya.

e. Masa Prasekolah. Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah

lengkap. Anak kelihatan lebih langsing. Pertumbuhan fisik juga

relatif pelan. Anak mampu naik turun tangga tanpa bantuan,

demikian juga berdiri dengan satu kaki secara bergantian atau

melompat sudah mampu dilakukan. Anak mulai berkembang

superegonya (suara hati) yaitu merasa bersalah bila ada tindakannya

yang keliru. Pada masa ini anak berkembang rasa ingin tahu

(courius) dan daya imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya

tentang segala hal disekelilingnya yang tidak diketahuinya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan[4]

Pola pertumbuhan dan perkembangan anak umumnya merupakan

interaksi banyak faktor yang saling mempengaruhi. Faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

faktor internal dan eksternal.

a. Faktor dalam (Internal)

1) Genetik. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai

hasil akhir proses pertumbuhan dan perkembangan anak

8
2) Perbedaan ras, etnik atau bangsa Tinggi badan orang Eropa akan

berbeda dengan orang Indonesia atau bangsa lainnya, sehingga

postur tubuh tiap bangsa berlainan

3) Keluarga. Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk

atau perawakan pendek

4) Umur. Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap

yang mengalami pertumbuhan cepat dibanding masa lainnya.

5) Jenis kelamin. Wanita akan mengalami masa pra pubertas lebih

dahulu dibanding laki-laki.

6) Kelainan kromosom Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan,

misalnya Down’s sindroma

7) Pengaruh hormon. Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa

pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan yang mana saat tersebut

terjadi pertumbuhan cepat. Hormon yang berpengaruh terutama

hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar

pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar

tiroksin yang berguna untuk metabolisma, maturasi tulang, gigi dan

otak.

b. Faktor lingkungan (eksternal). Faktor lingkungan yang dapat

berpengaruh, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pranatal, natal,

dan pasca natal.

9
B. Baby Brain Gym

1. Pengertian
Senam otak atau Brain Gym merupakan suatu rangkaian gerakan
sederhana yang didesain merangsang optimalisasi otak. Hal tersebut
menyangkut keseimbangan otak bagian kanan-kiri, relaksasi otak
belakang dan otak depan sebagai dimensi pemfokusan, merangsang otak
bagian tengah atau limbis dalam pengaturan emosional dan merangsang
dimensi pemusatan pada otak besar[3].
Dikembangkan oleh Dr paul E Dennison. Brain gym adalah nama
serangkaian latihan gerak sederhana stimulasi otak dalam memudahkan
belajar dimana rangkaian tersebut merupakan kegiatan yang cepat,
menarik dan dapat meningkatkan semangat saat beraktifitas. Latihan ini
sangat membantu dalam menggerakkan anggota badan dan
mengkoordinasikan gerak. Merupakan rangkaian latihan sederhana yang
dilakukan memacu proses mylinisasi atau penyempurnaan otak dan
optimalisasi keseimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri. Teknik yang
dapat meningkatkan kemampuan berupa koordinasi tubuh dengan
gerakan sederhana.

2. Manfaat
Manfaat senam otak adalah untuk memanfaatkan seluruh potensi otak
alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan – sentuhan
Keuntungan melakukan brain gym[5]:
a. Memungkinkan anak/bayi rileks
b. Dapat dilakukan dalam waktu singkat (5 menit)
c. Meningkatkan kemampuan bayi dalam gerakan
d. Memandirikan anak bebas bergerak sendiri
e. Mengkoordinasikan otak kanan dan otak kiri bayi

10
3. Prinsip Senam Otak[3]
Gerakan-gerakan senam ringan yang dilakukan dalam senam otak,
seperti melalui olah tangan dan kaki yang dapat memberikan rangsangan
atau stimulasi ke otak. Stimulasi itulah yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, misalnya kewaspadaan, konsentrasi, dan kecepatan
dalam proses belajar, serta memori, pemecahan masalah, ataupun
kreativitas. Otak adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai pusat
pengendali organ-organ tubuh. Otak selalu berhubungan dengan
inteligensia atau kecerdasan seseorang. Otak juga merupakan pusat sistem
pengendali pikiran dan sistem tubuh yang menjalanakan beberapa fungsi
secara bersamaan. Otak memiliki fungsi penerima dan mengolah
informasi, memberikan perintah, menjalankan tugas rutin, menyimpan
informasi. Otak ialah pusat segala pikiran dan bila seseorang sehat maka
segala aktivitas dapat berjalan dengan baik[3].
Melalui senam otak bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup
akan terbuka dan menandakan bahwa kegiatan belajar berlangsung
dengan menggunakan seluruh otak. Senam otak dapat dilakukan oleh
segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia. Seorang anak harus
dibantu oleh orang tuanya untuk melakukan senam otak, baru setelah usia
3 tahun ia bisa melakukannya sendiri. Tanpa disadari bayi bisa
melakukan gerakan senam otak, seperti merangkak. Sebelum merangkak
menggunakan kaki dan lutut, ia mencoba bergerak maju dengan bantuan
perutnya baru mulai menggunakan lututnya. Awalnya gerakan lutut dan
tangan tidak terkoordinasi, tetapi kemudian bergerak sesuai dengan
koordinasi tangan kanan dan kiri. Dengan merangkak, otak bayi akan
terstimulasi. Selain itu, dengan bertepuk tangan, menyanyi, dan menari
juga menjadi bagian dari senam otak. Saat anak bertepuk tangan maka
energi akan mengalir pada masing-masing ujung jarinya dan berjalan
hingga ke otak. Inti senam otak adalah bergerak, karena bergerak
merupakan kunci untuk belajar dan penting bagi perkembangan otak
bayi[3].

11
Gerakan dalam senam otak yang menggunakan seluruh tubuh dan
perasaan tersebut membuat bayi memprogram alat motoriknya,
perceptual, saraf, dan sel otaknya sehingga sel-sel otak sudah mulai
terbentuk sejak bayi berada dalam kandungan. Lalu, sel-sel otak
berkembang setelah lahir dan saat bayi bergerak mengikuti pola yang
secara aktual dapat membantu menghubungkan antar sel saraf[3].
4. Cara Melakukan Brain Gym
Cara melakukan gerakan brain gym adalah[5]:
a. Gerakan silang pada usia 0 – 3 bulan
b. Gerakan silang pada usia 4 – 8 bulan
c. Gerakan brain gym usia 6 – 12 bulan
d. Tekan saklar otak
e. Tekan tobol angkasa
f. Tekan tombol bumi
g. Gerakan homolateral
5. Gerakan Senam Otak Pada Bayi
a. Gerakan homolateral : satukan siku kanan dengan lutut kanan dan
sebaliknya
b. Tekan saklar otak : pijat perlahan titik kanan kiri batang leher
c. Tekan tombol bumi : pijat perlahan pada titik di bawah bibir
d. Tekan tombol imbang (Balance bottoms): belakang telinga
e. Tekan tobol angkasa : pijat perlahan pada titik di atas bibir
f. Gerakan silang antara tangan kanan dan kaki pada posisi terlentang[5]
6. Fungsi Senam Otak
a. Gerakan homolateral : mengaktifkan spesialisasi otak
b. Pada saklar otak : melancarkan aliran darah ke otak
c. Pada tombol bumi: mengaktifkan energi ke otak tengah
d. Tombol imbang ( Balance buttoms): keseimbangan fungsi alert
e. Pada tombol angkasa : mengaktifkan energi ke seluruh otak
f. Gerakan silang : melancarkan peredaran cairan otak[5]

12
7. Standar Operasional Prosedur Stimulasi Baby Brain Gym

No Kegiatan

PEMBUKAAN

1. Memberi salam pada klien dengan menyapa klien


2. Memperkenalkan diri kepada klien
1 (Memperkenalkan diri sebagai bidan kepada ibu bayi dengan menyebut
nama sambil berjabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien dengan
ramah)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan klien
STIMULASI BABY BRAIN GYM

Gerakan silang ( crosslateral)

Brain Buttoms ( saklar otak)

Earth Buttoms ( Tekan saklar bumi)

Balance Buttoms

13
Tekan Tombol Angkasa

PENUTUP
1. Merapikan klien dan lingkungan
1 2. Melakukan evaluasi tindakan ynag dilakukan
3. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan asuhan

14
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN BAYI SEHAT DENGAN KEBUTUHAN
BABY BRAIN GYM PADA An.M UMUR 19 BULAN DI RT 03 RW 06
KELURAHAN LAMPER TENGAH WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LAMPER TENGAH

I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Rabu, 26 Desember 2018
Jam : 15.30 WIB
Tempat : Lamper Tengah RT 03 RW 06

A. Data Subyektif
1. Identitas/ Biodata Pasien
a. Nama : An.M
b. Umur : 19 bulan
c. Tanggal lahir : 20 Juni 2017
d. Alamat : Lamper Tengah RT 03 RW 06

2. Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Tn. N
b. Umur : 24 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Swasta
f. Alamat : Lamper Tengah RT 03 RW 06

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anak sehat dan tidak ada keluhan dan mengatakan bayi
belum pernah diajarkan senam otak

15
4. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Terdahulu
 Ibu mengatakan anak tidak pernah menderita penyakit kronis
 Ibu mengatakan anak tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Ibu mengatakan anak tidak sedang sakit
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti Hepatitis, TBC, dll.
 Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung,
Atshma, dll.
 Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada riwayat kembar
 Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang mengalami
kecacatan.

5. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal lahir : 20 April 2017
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. BB lahir : 3700 gram
d. PB lahir : 49 cm
e. LK lahir : 36 cm
f. Riwayat lahir : Ibu mengatakan bayi lahir sehat langsung
menangis, gerak aktif, warna kulit merah muda
g. Reflek lahir
Moro reflek : + Rooting reflek :+
Sucking reflek :+ Graps reflek :+
Babinsky reflek : + Startle reflek :+
Tonic neck reflek : +

16
6. Riwayat Imunisasi
a. Hepatitis B 0 : 20 April 2017
b. BCG, Polio 1 : September 2017
c. DPT/ HB 1, Polio 2 : Oktober 2017
d. DPT/ HB 2, Polio 3 : November 2017

7. Riwayat Perkembangan
a. Tengkurap : 3-4 bulan
b. Mengangkat kepala : 3-4 bulan
c. Mengoceh, tersenyum : 3-5 bulan
d. Duduk : 5 bulan

8. Pola Pemenuhan Kebutuhan


a. Pola Nutrisi : Minum ASI on demand
b. Pola Eliminasi : BAB 2 – 3 kali/ hari
Konsistensi lembek, warna kuning, bau
khas, tidak ada keluhan
BAK 7 – 8 kali/ hari
Cair, bening kekuningan, bau khas, tidak
ada keluhan
c. Pola aktivitas : Anak aktif mengoceh dan bermain
d. Pola istirahat : Tidur siang 2-3 jam
Tidur malam 8 – 12 jam
e. Personal hygiene : Mandi 2 kali/ hari
Ganti baju 2 kali/ hari, ganti diapers setiap
kali penuh

17
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Antopometri
 BB : 9200 gram
c. Tanda-tanda vital
 RR : 30 kali/ menit
 Nadi : 80 kali/menit

2. Kemampuan Motorik Halus


 Anak sudah bisa balas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
 Tertawa
 Anak menggerakkan tangan dan kakinya ketika diajak bicara atau
ketika didengarkan lagu anak-anak, mampu memegang beda dengan
kedua tangannya

3. Kemampuan Motorik Kasar


 Anak dapat mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, anak dapat
duduk sendiri dengan tegak

4. Kemampuan Bahasa dan Penggunaan


 Anak mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

5. Status present
a. Kepala : Mesochepal
b. Mata : Simetris, sklera putih/ tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis/ merah muda
c. Hidung : Bersih, tidak ada polip
d. Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotor, gigi
belum tumbuh

18
e. Telinga : Simetris, tidak ada serumen
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g. Dada : Simetris, tidak ada bunyi ronchi, tidak ada
retraksi dinding dada
h. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan hepar dan gaster
i. Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan
j. Anus : Tidak ada kelainan, ada lubang anus
K Ekstremitas : Simetris, terkoordinasi, tidak oedema, kuku
bersih, jari-jari lengkap
l. Kulit : Turgor baik

6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa :
An.M, usia 19 Bulan dengan kebutuhan stimulasi baby brain gym
Dasar :
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan anak 19 Bulan
2. Ibu mengatakan anak sehat
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum : keadaan baik
2. BB : 9200 kg
Masalah : Tidak Ada
Dasar : Tidak Ada
III. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA


Tidak ada

19
V. INTERVENSI
Hari/ tanggal : Rabu/ 26 Desember 2018
Jam : 15.40 WIB
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaannya
2. Jelaskan pada ibu untuk diberikan terapi baby brain gym
3. Anjurkan ibu dan keluarga untuk melihat terapi yang akan diberikan
4. Lakukan stimulasi senam otak pada bayi
5. Anjurkan ibu untuk melakukan gerakan sesuai yang diajarkan
6. Anjurkan ibu untuk membawa bayi untuk diimunisasi
7. Anjurkan ibu untuk memperhatikan MP ASI yang diberikan dan tetap
menyusui bayi dan memberikan ASI kepada bayi
8. Dokumentasikan hasil tindakan

VI. IMPLEMENTASI
Hari/ tanggal : Rabu/ 26 Desember 2018
Jam : 15.50 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaannya
Bahwa bayi dalam keadaan sehat dan membutuhkan stimulasi bagi bayi
sehat untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan

2. Menjelaskan pada ibu untuk diberikan baby brain gym atau senam otak
pada bayi. Senam otak adalah stimulasi yang diberikan sejak dini keada
anak untuk membantu mengoptimalkan perkembangan otak bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk melihat senam yang akan diterapkan ke bayi,
karena senam ini bisa dilakukan di rumah dan dapat diperankan oleh
orangtua dengan tidak memaksa atau membangunkan bayi ketika tidur.
4. Melakukan stimulasi baby brain gym .
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam sesuai yang diajarkan setiap
sebelum atau sesudah mandi, minimal dilakukan 3 kali dalam seminggu.
6. Menganjurkan ibu untuk membawa bayi ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan imunisasi

20
7. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan MP ASI yang diberikan yaitu
makanan lunak berupa bubur lunak.
8. Mendokumentasikan hasil tindakan

VII.EVALUASI
Hari/ tanggal : Rabu/26 Desember 2018 Jam : 16.10 WIB
1. Ibu dan keluarga merasa senang bahwa anak dalam keadaan sehat
2. Ibu bersedia untuk diberikan terapy baby brain gym (senam otak)
3. Ibu memperhatikan langkah-langkah senam dengan baik
4. Bayi telah dilakukan senam otak
5. Ibu bersedia untuk menstimulasi senam otak pada bayi di rumah
6. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
7. Ibu bersedia menikuti anjuran yang diberikan dan bersedia untuk tetap
memberikan ASI kepada bayi
8. Telah dilakukan pendokumentasian.

21
BAB IV
PEMBAHASAN

Stimulasi berperan dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan


perkembangan anak. Sejak dini stimulasi dibutuhkan yaitu pada 1000 hari
pertama kehidupan. Masyarakat dan terutama keluarga An.M belum mengetahui
tentang stimulasi yang dapat dilakukan untuk menukung dan meningkatkan
kecerdasan otak dan tumbuh kembang anak. Kegiatan stimulasi baby brain gym
yang dilakukan kepada An.M diawali dengan pendidikan kesehatan tentang baby
brain gym lalu diikuti dengan melakukan stimulasi dan membiarkan sang ibu
mencoba sendiri gerakannya. Ny. A selaku ibu An.M merasa senang dan
mengatakan akan terus melakukan stimulasi yang positive untuk pertumbuhan dan
perkembangan anaknnya.
Idealnya adalah stimulasi dilakukan sejak umur 0 bulan, namun pada saat
dikaji An.M berumur 19 bulan. Oleh karena itu praktikan memberikan stimulasi
baby brain gym untuk bayi pada rentang usia 4-12 bulan dengan variasi gerakan
sederhana yang lebih beragam dan anak merespon baik saat diajak bergerak dan
dilakukan stimulasi.

22
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh bahwa bayi dalam kondisi sehat


dan belum diajarkan stimulasi baby brain gym.
2. Rumusan diagnosa adalah An.M, usia 19 Bulan dengan kebutuhan
stimulasi baby brain gym
3. Tidak ada diagnosa masalah potensial
4. Berdasarkan diagnosa An. M tidak membutuhkan antisipasi tindakan
segera
5. Perencanaan tindakan berdasarkan diagnosa An.M yaitu kebutuhan
stimulasi baby brain gym
6. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 26 Desember 2018 di
rumah An.M
7. An.M nampak rileks dan senang serta Ny. A dapat melakukan stimulasi
pada An.M dengan baik dan benar.

A. Saran
1. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan excercise ini dapat rutin dilakukan ibu hamil yang
mengalami nyeri punggung agar membantu ibu mengatasi keluhan yang
dirasakan sehingga dapat menjalani masa kehamilan dengan baik dan
nyaman.
2. Bagi Puskesmas Lamper Tengah
Diharapkan agar terus meningkatkan pendampingan pada
kegiatan senam hamil atau kelas ibu hamil untuk dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan janin serta ibu hamil dapat menjalani masa kehamilan
yang menyenangkan.

23
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan pengalaman praktik komunitas ini dapat menambah
wawasan dan meningkatkan skill dalam melayani ibu hamil khususnya
dengan keluhan nyeri punggung belakang di komunitas.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Diana, Mafticha, Adiesti. 2016. Pengaruh Brain Gym Terhadap Peningkatan


Perkembangan Motorik Halus, Kasar Dan Prestasi Belajar Pada Anak Usia
Prasekolah Usia 4-6 Tahun Tahun Di Paud Al Kholifah Desa Selorejo
Mojowarno Jombang.
http://www.repository.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/pd/article/
download/836/637.
Diakses pada tanggal 26 Desember 2018
2. Fildzah. 2017. Perbedaan Pengaruh Senam Bayi Dengan Pijat Bayi Dalam
Meningkatkan Motorik Kasar Pada Anak Usia 3-12 Bulan Di Posyandu
Modinan Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/2833/1/NASPUB
%2520FIX%5B1.pdf. Diakses pada tanggal 26 Desember 2018
3. Diana, Adiesty, Mafticha. 2017. Brain Gym Stimulasi Perkembangan Anak
PAUD 1, Surakarta; CV Kekata Group.
http://www.content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Neonatus-Bayi-
Balita-dan-Apras-Komprehensif.pdf. Diakses pada tanggal 26 Desember
2018
4. Setiyani, Sukesi, Esyuanani. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan.
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Pusdik
SDM Kesehatan.
5. Modul Materi Perkuliahan Program Studi Sarjanan Terapan Kebidanan
STIKES Karya Husada Semarang Natural Basic Therapy IV Baby Brain
Gym

LAMPIRAN

25
26

Anda mungkin juga menyukai