Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Kriteria monitoring dan evaluasi serta Komunikasi antara anggota team kesehatan”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2:

1. Branti J. Rahawarin
2. Helena Ratri P. Renuw
3. Alisa. Rettob
4. Fatma. Sangadji
5. Sumaya. Letsoin

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa,karena atas berkatnya
sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya banyak kendala yang kami
hadapi dalam penulisan makalah ini.dengan segala keterbatasan waktu dan
kemampuan yang ada,kami menyadari bahwa Makalah ini masi jauh dari
kesempurnaan.oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membantu sangat
diharapkan demi kelancaran penulis makalah selanjutnya.kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Langgur,23 september 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

B.Rumusan masalah

C.Tujuan monitoring dan evaluasi

D.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian monitoring dan evaluasi

B.Aspek hukum terhadap patient safety

C.Implementasi patient safety

D.Manajemen patient safety

E.Monitoring dan evaluasi

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia adalah negeri dengan penduduk yang cukup padat,namun memiliki akses
unit kesehatan yang tidak mampumelayani hingga ke daerah kepelosok.banyaknya
masalah kesehatan yang terjadi hingga banyak angaka kematian di Indonesia
merupakan .tingginya angka kematian di sebabkan beberapa faktor seperti jauhnya
akses unit kesehatan,terbatasnya sarana dan prasarana, tingginya biaya kesehatan,dan
kesalahan petugas unit kesehatan terkait.maraknya mal praktik yang di sengaja
maupun tidak sengaja baik dari profesi kesehatan apapun membuat pemerintah
mengambil kebijakan bahwa perlunya setiap unit kesehatan kecil maupun besar
mencanangkan program kesehatan atau di sebut patient safety.

B. Rumusan masalah

1.apa yang di maksud dengan monitoring dan evaluasi pasien safety?


2.apa tujuan serta manfaat dari monitoring dan evaluasi pasien safety?
3.apa pentingnya komunikasi antara anggota team kesehatan?

C.Tujuan monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi bertujuan meberikan gambaran lengkap tentang


implementasi program, terutama untuk mengetahuai ketercapaian dari pelaksanaan
program dan mengetahui kekuatan,kelemahan,peluang dan hambatan yang terjadi
sehingga informasi ini berguna bagi pengambilan keputusan untuk melakukan
penyesuaian dan perbaikan guna mencapai target yang telah di tetapkan secara efektif
dan efisisen.

D.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

a.rumah sakit
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian monitoring dan evaluasi

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator


yang di tetapkan secara sistematis dan kontinyu tentang kegiatan atau program
sehingga dapat tindakan koreksi untuk penyempurnaan program atau kegiatan
lainnya.monitoring adalah pemantauan yang dapat di jelaskan sebagai kesadaran
tentang apa yang ingin di ketahui. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan,keluaran,dan hasil terhadap rencana dan
standar.evaluasi merupakan satu proses untuk menentukan efisiensi,efektivitas dan
dampak kegiatan program yang sesuai dengan tujuan yang akan di capai serta
sistematis dan objektif.

B.Aspek- Aspek hukum terhadap patient safety

hukum terhadap patient safety atau keslamatan pasien adalah sebagai berikut;
UU tentang kesehatan dan UU tentang rumah sakit
a.keselamatan pasien sebagai isu hukum

1).pasal 53(3)UU no.36/2009

Tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan


nyawa pasien

2).pasal 32 UU no.44/2009 tentang pasien berhak memperoleh keamanan dan


kesehatan.

3)pasal 58 UU no.36/2009 tentang setiap orang berhak ganti rugi terhadap


seseorang,tenaga kesehatan,dan atau penyelenggara kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan
kesehatan yang di terimanya.
b.tanggung jawab hukum rumah sakit

1).pasal 29b UU no.44/ 2009 tentang memberi pelayanan kesehatan yang


aman,bermutu,antidiskriminasi,dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

2).pasal 46 UU no.44/2009 tentang rumah sakit bertanggung jawab secara hukum


terhadap semua kerugian yang dintimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenga
kesehatan di RS

c.bukan tanggung jawab rumah sakit

1).pasal 45(1) UUno.44/2009 tentang rumah sakit tidak bertanggung jawab secara
hukum apabila pasien dan keluarga menolak atau menghentikan pengobatan yang
dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang
kompresehentif.

d.hak pasien

1).pasal 32d UU no.44/2009 tentang setiap pasien mempunyai hak memperoleh


pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
operasional.

2).pasal 32e UU no.44/2009 tentang setiap pasien mempunyai hak layanan yang
efekstif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.

C.Implementasi patient safety

a.langkah-langkah kegiatan pelaksanaan

1).Di rumah sakit

-.rumah sakit agar membentuk tim keselamatan pasien rumah sakit,dengan susunan
organisasi sebagai berikut:ketua;dokter,anggota:dokter,dokter gigi,perawat,tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainya.
-.rumah sakit agar mengembangkan system informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden

-.rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke komite keslamatan pasien


rumah sakit(KKPRS)

-.rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dengan
menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien

2).Di provinsi/kabupaten/kota

-.melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit di wilayahnya

-.melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedia dukungan anggaran


terkait dengan program keselamatan pasien

-.melakukan pembinaan program keselamatan pasien rumah sakit

3).Di pusat

-.membentuk komite keselamatan pasien rumah sakit di bawah perhimpunan rumah


sakit seluruh Indonesia

-.menyusun panduan nasional tentang keselamatan pasien rumah sakit

-.melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke dinas kesehatan


propinsi/kabupaten/kota,

-.mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan pasien

D.Manajemen patient safety

Pelaksanaan patient safety ini di lakukan dengan sistem pencatatan dan pelaporan
serta monitoring dan evaluasi.

E.Monitoring dan evaluasi


1). Di rumah sakit

Pimpinan rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit kerja di
rumah sakit,terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja

2).Di propinsi

Dinas kesehatan propinsi dan PERSI daerah melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program keselamatan pasien di wilaya kerja.

3).Di pusat

a).komite keselamatan pasien rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan keselamatan pasien

b).monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal setahun sekali.

F.Komunikasi antara anggota team kesehatan

Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

Standarnya adalah:

a).RS merencanakan dan mandesain proses manajemen informasi KP untuk


memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksterna

b).trasmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat,dengan kriteria sebagai
berikut:

1.disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen


untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan
pasien

2.tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk


merevisi manajemen informasi yang ada.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Keselmatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem di mana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman,mencegah terjadinya cidera yang di sebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.isu terpenting terkait keselamatan (hospital riks)
yaitu:keselamatan pasien,keselamatan pekerja,,keselamatan fasilitas,keselamatan
lingkungan,keselamatan bisnis.serta adanya komunikasi yang mabangun relasi antara
anggota medis.

B.SARAN

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya dapat memahami


tentang keselamatan pasien di lingkungan pelayanan poli klinik diharapkan dalam
proses asuahan medis ini tidak ada yang mengakibatkan cidera pada pasien,tetaplah
membangun komunikasi antar anggota medis antara satu dan yang lain demi
mencapai tujuan (keselamatan pasien)
DAFTAR PUSTAKA

Komalawati,Veronica.(2010). community dan patient safety dalam hukum kesehatan.

Lestari,trisasi.konteks mikro dalam implementasi patient safety ;Delapan Langkah


Untuk mengembangkan budaya patient safety.Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006
Hal.1-3

Pabuti,Aumas(2011) Tujuan Langkah Menuju Keselamatan pasien (KP) Rumah sakit.


Proceedings of expert lecture of medical student of Block 21’of Andalas
University,indonesia

Anda mungkin juga menyukai