DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
GHEFIRA NURUL HAK
IBNA SABRINA
MAGFIRAH SUKRANI
AUDINI HASANAH HARAHAP
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................6
B. Saran..................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Menurut PMK 1691/2011, Keselamatan Pasien adalah suatu sistem di rumah
sakit yang menjadikan pelayanan kepada pasien menjadi lebih aman, oleh karena
dilaksanakannya: asesmen resiko, identifikasi dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindaklanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat tindakan medis atau tidak dilakukannya tindakan medis yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut merupakan sistem yang seharusnya
dilaksanakan secara normatif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kriteria monitoring Rumah Sakit?
2. Bagaimana kriteria monitoring Provinsi?
3. Bagaimana kriteria monitoring Pusat?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kriteria monitoring Rumah Sakit
2. Untuk mengetahui kriteria monitoring provinsi
3. Untuk mengetahui kriteria monitoring pusat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam seri monograf 3, UNESCO Regional Office for Education in Asia and the
Pasific, dijelaskan bahwa monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin
untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana
telah direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagai mana telah dijadwalkan,
dan kemajuan dalam mencapai tujuan program. Suherman dkk (1988) menjelaskan
bahwa monitoring dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, untuk mengikuti
perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus
menerus.
Evaluasi adalah proses untuk menentukan nilai atau harga dari sebuah program,
kursus, atau prakarsa lainnya menuju pada tujuan akhir yaitu menghasilkan
keputusan mengenai penerimaan, penolakan atau perbaikan inovasi. Berbeda
dengan assessment atau penilaian, yang meliputi metode untuk mengukur atau
3
menguji kinerja dalam suatu kompetensi. Evaluasi adalah istilah yang lebih
menyeluruh, sering menggunakan data penilaian sebagai tambahan terhadap jenis
data lainnya yang dijadikan sumber.
4
4. Di Pusat
a. Membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dibawah
perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
b. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
c. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota,PERSI Daerah dan rumah
sakit Pendidikan dengan jejaring Pendidikan.
d. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan pasien.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Monitoring dan Evaluasi patient safety dapat dilakukan oleh rumah sakit,
komisi akreditasi rumah sakit (KARS), komite keselamatan pasien rumah sakit
(KKP-RS), dan perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (PERSI). Selain itu
kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan di rumah sakit, di provinsi Kabupaten/kota
serta di pusat.
Standar keselamatan pasien terdiri dari tujuh standar yaitu hak pasien,
mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan,
penggunaan metode – metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien, peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan
komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang monitoring dan evaluasi patient safety dan dapat menjadikan
referensi bagi kita semua. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik
dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-
makalah kami selanjutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Modul Manajemen Patient Safety. 2013. Termuat dalam elearning.medistra.ac.id. diakses pada
tanggal 24 September 2022 Pukul 18.30 WITA.