Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KERANGKA ACUAN

WORKSHOP KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RESIKO


---------------------------------------------------------------------------------------------------

I. PENDAHULUAN.
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang
RPJMN Tahun 2015 – 2019
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

b. Gambaran Umum
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien di puskesmas menjadi lebih aman. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Manajemen resiko adalah aktivitas klinik dan administratif yang
dilakukan untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan resiko
terjadinya cedera atau kerugian pada pasien, pengunjung dan institusi
pelayanan kesehatan. Manajemen resiko dapat digambarkan sebagai

[Type text]
proses berkelanjutan dari identifikasi secara sistemik, evaluasi dan
penatalaksanaan resiko dengan tujuan mengurangi dampak buruk bagi
organisasi maupun individu.
Dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi serta semakin
banyaknya jumlah kunjungan pasien ke puskesmas, maka semakin banyak
pula hal-hal yang memungkinkan atau bahkan sudah terjadi kejadian yang
tidak diharapkan (KTD). Oleh karena itulah, perlu dilakukan pelaporan dan
sistem pelaporan yang lebih terorganisir agar kejadian yang tidak
diharapkan tidak terulang kembali.
Di Indonesia data tentang KTD apalagi Kejadian Nyaris Cedera (Near miss)
masih langka, namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek”, yang
belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Mengingat keselamatan pasien sudah
menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien perlu
dilakukan. Karena itu diperlukan acuan yang jelas untuk meningkatkan keselamatan
pasien di Puskesmas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan kesehatan puskesmas.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu layanan puskesmas melalui suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. .
2. Tujuan Khusus:
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
b. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan
masyarakat
c. Terlaporkannya kejadian tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris
cedera (KNC) di puskesmas
d. Terlaksannanya program pencegahan sehingga KTD tidak terulang
kembali.

III. Mekanisme Proses Kegiatan


1. Materi
a. Sosialisasi standar keselamat pasien puskemas yang tertuang dalam
instrumen Akreditasi Puskesmas
b. Penyusunan form untuk pencatatan dan pelaporan KTD dan KNC

2. Metode
Ceramah dan Diskusi.

IV. Organisasi /Tim

a. Kepesertaan : Petugas Puskesmas


Jumlah : 2 orang per Puskesmas
Total : 48 orang
b. Kepanitiaan :
Panitia : 3 orang

[Type text]
V. Lokasi dan Jadwal Kegiatan

1. Tempat :
Hotel Dwi Putra Ende Flores
2. Waktu
Kegiatan workshop keselamatan pasien dilaksanakan selama 2 (dua)
hari yaitu pada tanggal 20 – 21 september 2021..

VI. Pembiayanaan
Pelaksanaan Kegiatan Keselamatan Pasien dan Manajemen resiko dibiayai
dengan dana yang bersumber pada DAU Kabupaten Ende Tahun
Anggaran 2021,. RAB anggaran Kegiatan Workshop Keselamatan Pasien
dan Manajemen resiko (terlampir)

VII. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan selama proses Kegiatan
1. Evaluasi terhadp peserta yaitu evaluasi terhadap pemahaman peserta
(pre dan post test)
2. Evaluasa terhadap fasilitator
3. Evaluasi terhadap penyelenggara

Yang Membuat

Andreas Kristofer

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai