Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KONSEP PENDEKATAN SISTEM DALAM PENANGANAN


PATIENT SAFETY”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keselamatan Pasien

Dosen Pengampu : Sri Hazanah, S.ST.,SKM.,MPH

Disusun oleh :

KELOMPOK 8

1. ANNISA APRIL LIANA P07220118068


2. FIQHI SYARIFATUNNISA P07220118083
3. NANDA YORIKA KUSASIH P07220118096
4. ZHAKIA NABILAH MATALI P07220118110

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarukatuh

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendekatan Sistem dalam Penanganan Pasien Safety” ini, untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Keselamatan Pasien yang diampu oleh Ibu Sri
Hazanah, S.ST.,SKM.,MPH.

Terimakasih juga kami haturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini, yang mana tidak dapat kami sebutkan
satu per satu

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, makalah ini tentu masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dalam upaya untuk menuju perbaikan. Terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarukatuh

Balikpapan, 18 Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman depan
Kata Pengantar………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………….. ii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………….. 2
D. Manfaat Penulisan…………………………………………… 2

Bab II. Pembahasan

A. Input/Struktur………………………………………………… 3
B. Proses………………………………………………………… 4
C. Outcome……………………………………………………… 5

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan…………………………………………………... 6
B. Saran………………………………………………………….. 6

Daftar Pustaka…………………………………………………………. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu


diperhatikan oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit memberikan
asuhan kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera akibat
kesalahan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan suatu
tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008).

Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah


sepatutnya memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien.
Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki standar tertentu dalam memberikan
pelayanan kepada pasien. Standar tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien
dalam menerima pelayanan kesehatan yang baik serta sebagai pedoman bagi
tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Selain itu,
keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-undang kesehatan. Terdapat
beberapa pasal dalam undang-undang kesehatan yang membahas secara rinci
mengenai hak dan keselamatan pasien.

Keselamatan pasien adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap
petugas medis yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Tindakan pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien
sudah seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut.
Oleh karena itu, tenaga medis harus memiliki pengetahuan mengenai hak pasien
serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga
keselamatan diri pasien.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana input dan struktur dari pendekatan sistem penanganan pasien
safety?
2. Bagaimana proses dari pendekatan sistem penanganan pasien safety?
3. Bagaimana outcome dari pendekatan sistem penanganan pasien safety?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana input dan struktur dari pendekatan sistem
penanganan pasien safety.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses dari pendekatan sistem penanganan
pasien safety.
3. untuk mengetahui bagaimana outcome dari pendekatan sistem penanganan
pasien safety.

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui bagaimana input dan struktur dari pendekatan sistem penanganan
pasien safety.
2. Mengetahui bagaimana proses dari pendekatan sistem penanganan pasien
safety.
3 Mengetahui bagaimana outcome dari pendekatan sistem penanganan pasien
safety.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Input/Struktur

Input (struktur) dalam manejemen keselamatan pasien ialah segala sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat,
fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain yang
dipergunakan untuk menunjang keselamatan pasien. Pelayanan kesehatan yang
bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan
mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan
kesehatan.

“Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan
sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan
kerja. Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis”.

Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan.


Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam
merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk
memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang
digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan
sehingga ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian,
1980).

3
B. Proses

Proses dalam manajemen keselamatan pasien adalah semua kegiatan sistem, yang
merubah input menjadi output dalam penanganan keselamatan pasien.

Beberapa pengertian tentang proses :

“Interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen


(pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001).”

“Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”.
(Donabedian, 1980).

“Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan interaksi
secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan
di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu bagi pasien,
efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien”.
“Proses yaitu semua kegiatan sistem. Melalui proses akan mengubah input
menjadi output.

Pengubahan/Transformasi berbagai masukan oleh kegiatan operasi/produksi


menjadi keluaran yang berbentuk produk dan/atau jasa. Proses, ialah interaksi
professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien / masyarakat ).
Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Proses adalah semua
kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan
interaksinya dengan pasien. Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap
dokter dan profesi kesehatan dalam me-manage pasien. Kriteria umum yang
digunakan adalah derajat dimana pengelolaan pasien, konform dengan standar-
standar dan harapan-harapan masing-masing proses.

4
C. Outcome

Output/outcome dalam menajemen keselamatan pasien, ialah hasil pelayanan


kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut yang menunjang
penanganan keselamatan pasien. Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan kesehatan / medis dapat
dinilai antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam medis dan
review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed consent.

Tentang output/outcome, Donabedian memberikan penjelasan bahwa outcome


secara tidak langsung dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menilai
pelayanan kesehatan. Dalam menilai apakah hasilnya bermutu atau tidak, diukur
dengan dengan standar hasil (yang diharapkan) dari pelayanan medis yang telah
dikerjakan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan,
teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang
bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input
dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan
pelayanan kesehatan
2. Proses adalah “Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang
mengadakan interaksi secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya
pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu
relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas
interaksi asuhan terhadap pasien”.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari
konsumen tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan
profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai
antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam medis dan review
medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed consent.

B. Saran

Diharapkan perawat mampu memahami dan mengaplikasikan segala usaha yang


telah ditetapkan untuk menunjang keselamatan pasien.

6
DAFTAR PUSTAKA

Utha.2010.Gugus kendali Mutu. http://utha99.wordpress.com/2010/06/08/w-


edward-deming-gkmgugus-kndali-mutu-dan-kaizen /. Diakses pada tanggal 18
Juli 2019.

Sari,RatnaDewi.2010.GambaranMutu.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/12399
5-S-5373-Gambaran%20mutu-Literatur.pdf .Diakses pada tanggal 18 Juli 2019.

Sudrajat.2011.Teori4Lensa. http://wwwblogsudrajat.blogspot.com/2011/05/teori-
4-lensa_18.html. Diakses pada tanggal 18 Juli 2019.

Ryhererhiaty. 2012. Input, struktur, dan outcome menurut Donabedian.


https://rhyerhiathy.wordpress.com/2012/12/25/inputprosesoutputmenurutdonabed
ia/ Diakses pada tanggal 18 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai