Anda di halaman 1dari 36

PANDUAN

MANAJEMEN RESIKO UKP


PUSKESMAS KOTAKULON TAHUN 2017

Midian Pujo Trikristanto,S.Kep,Ns


NIP. 19861113 201001 1 006

PUSKESMAS KOTAKULON
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Panduan Manajemen Resiko Puskesmas Kotakulon Tahun

2017sebagai salah satu tolak ukur untuk mutu layanan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

aman dan menjamin keselamatan pasien di Puskesmas Kotakulon

Buku Pedoman ini akan menjadi panduan bagi seluruh Sumber Daya Kesehatan di Puskesmas

Kotakulon dalam memberikan Pelayanan Klinis yang menjamin keselamatan pasien dan mencegah terjadinya

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Di dalamnya berisi materi-materi dan kebijakan yang mengatur tentang

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.

Harapan kami mudah-mudahanbuku Pedoman Internal Keselamatan Pasien ini dapat memberi

manfaat dan harapan antara lain :

1. Seluruh tenaga kesehatan secara profesional dapat melaksanakan prosedur Keselamatan Pasien

2. Meningkatnya mutu pelayanan di Puskesmas Kotakulon

Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih serta rasa hormat atas segala jerih payah seluruh rekan

karyawan Puskesmas Kotakulon, serta atas bimbingan Kepala Seksi, Kepala Bidang, dan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dalam penyusunan buku Pedoman ini.Kami menyadari bahwa walaupun

sudah kami usahakan semaksimal mungkin memenuhi petunjuk dari Dinas Kesehatan namun buku Pedoman

ini masih banyak kekurangan serta kelemahan, untuk itu kami berharap adanya saran dan masukan yang

bersifat membangun dari semua pihak.

Bondowoso, 12 Januari 2017


Kepala Puskesmas Kotakulon

dr. Indah Yuli Hartatik


NIP. 19780708 200604 2 020
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu
dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik,
baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat
menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan
mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu
diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen
risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh
pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali. Pendekatan yang
dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap
memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
keselamatan pelayanan.
Keselamatan pasien telah menjadi isu global termasuk di Puskesmas. Karena pada
dasarnya, pelayanan kesehatan adalah mengutamakan keselamatan pasien, di samping memberikan
pelayanan yang memuaskan. Di Indonesia, data tentang Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) masih
terbilang langka, namun berbagai tuduhan “mal praktek” terjadi peningkatan.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat, maka perlu disusun
buku Pedoman Internal Keselamatan Pasien yang dapat dijadikan panduan semua tenaga medis dan
paramedis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang menjamin keselamatan pasien.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan acuan bagi seluruh tenaga medis dan paramedis di Puskesmas
Kotakulon dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menjamin keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
- Terlaksananya program keselamatan pasien di Puskesmas Kotakulon secara sistematis
dan terarah
- Terlaksananya pencatatan insiden di Puskesmas dan pelaporannya
- Sebagai acuan penyusunan instrumen akreditasi Puskesmas Kotakulon
- Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dalam melakukan
pembinaan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS

2.1. Definisi Keselamatan Pasien


Keselamatan Pasien adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman. Sistem tersebut meliputi:
- Assesment resiko
- Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
- Pelaporan dan analisis insiden
- Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
- Implementasi solusi untuk meminimalkan terjadinya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.

2.2. Tujuan Program Keselamatan Pasien


Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
Meminimalkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Puskesmas
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan

2.3. Standar Keselamatan Pasien


Standar keselamatan pasien terdiri dari 7 standar yaitu:
1. Hak Pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan layanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

URAIAN 7 STANDAR TERSEBUT SEBAGAI BERIKUT:

Standar 1. Hak Pasien


Standar: Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD).
Kriteria:
1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan,
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD

Standar 2. Mendidik pasien dan keluarga

Standar: Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien

Kriteria:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu di Puskesmas
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1. Memberikan informasi yang benar, lengkap, jelas dan jujur
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi dari pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan Puskesmas
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

Standar 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

Standar: Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi


antar tenaga dan antar unit pelayanan
Kriteria:
1. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien masuk,
pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan, rujukan dan
saat pasien keluar dari Puskesmas
2. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap
pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
3. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk
memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial,
konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat
tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif

Standar 4.Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan


program peningkatan keselamatan pasien

Standar: Puskesmas harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien.

Kriteria:
1. Setiap Puskesmas harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik,
mengacu pada visi, misi dan tujuan Puskesmas, kebutuhan pasien, petugas
pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktek bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi resiko bagi pasien
2. Setiap puskesmas harus melakukan pengumpulan data dan kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden, akreditasi, manajemen resiko, utilisasi, mutu
pelayanan, keuangan
3. Setiap puskesmas harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD,
dan secara pro aktif melakukan evaluasi suatu proses kasus resiko tinggi
4. Setiap puskesmas harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin

Standar 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

Standar :
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan “Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Puskesmas ”.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi Kejadian Tidak
Diharapkan.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji,
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien.
5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien.
Kriteria :
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan
3. insiden, yang mencakup jenis-jenis Kejadian yang memerlukan perhatian, mulai dari
“Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss) sampai dengan “Kejadian Tidak Diharapkan’
(Adverse event).
4. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari Puskesmas
terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien.
5. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien
yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi
yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
6. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden
termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis Akar Masalah
(RCA) “KejadianNyaris Cedera” (Near miss) dan “Kejadian Sentinel’ pada saat
program keselamatan pasienmulai dilaksanakan.
7. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden, misalnya menangani
“Kejadian Sentinel” (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk memperkecil
risiko, termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan dengan “Kejadian
Sentinel”.
8. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelolapelayanan di dalam Puskesmas dengan pendekatan antar disiplin.
9. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja puskesmas dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk evaluasi
berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut.
10. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif
untukmengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja Puskesmas

Standar 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


Standar :
1. Puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2. Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriteria :
1. Setiap Puskesmas harus memiliki program pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf
baruyang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing-masing.
2. Setiap Puskesmas harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden.
3. Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok
(teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka
melayani pasien.

Standar 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar :
1. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

Kriteria :
1. Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen
untukmemperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan
pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemeninformasi yang ada
BAB III
IDENTIFIKASI RESIKO PELAYANAN KLINIS

No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT Rencana Meminimalisir Resiko
LOKET
1. Pasien mengambil nomor -Nomor tidak urut - Petugas lupa - Antrian tidan teratur - Petugas menempelkan tulisan agar
antrian loket pendaftaran -Pasien lupa meletakkan kartu - Komplain dari pasien karena tidak lupa meletakkan no antriannya
mengambil nomor nomor antrian yang datang lebih dulu - Membuat tulisan yang isinya pasien
- Pasien tidak tahu letak didahului yang datang harus mengambil no antrian terlebih
nomor antrian belakangan dahulu
- Petugas memberikan informasi kepada
pasien untuk mengambil no antrian
2. Petugas loket memanggil -Pemanggilan tidak - Petugas lupa - Antrian tidak teratur - Ada pembagian tugas oleh petugas
pasien sesuai nomor antrian urut sesuai antrian - Pasien terlalu ramai - Menghambat antrian pasien loket agar pendaftaran tidak terlau lama
-Pasien tidak - Pasien pergi ke toilet lain , ada yang memamggil dan
ditempat saat - Komplain mendaftarkan pasien, ada yang khusus
dipanggil mengentri data ke komputer, ada yang
mencari dan mengantar rekam medik
3. Petugas menanyakan nomor -Pasien tidak - Pasien lupa atau tidak - Pencatatan pasien tidak - Petugas loket harus mempunyai
index pasien, identitas dan membawa memiliki persyaratan sesuai data asli aplikasi desa yang berisi data pasien
persyaratan pendaftaran persyaratan atau - Petugas lupa - Menghambat proses bagi pasien yang tidak membawa
salah membawa menanyakan pendafataran identitas diri
persyaratan persyaratan pendaftaran - Komplain dari pasien karena - Petugas memberikan informasi
-Petugas tidak lamanya proses kelengkapan pendftaran
menanyakan nomor
identitas atau
persyaratan
4. Petugas menanyakan tujuan -Petugas tidak - Petugas lupa - Salah tujuan poli (pasien - Petugas memberikan stempel poli yang
pasien ke poli mana menanyakan tujuan - Pasien tidak mengerti kesasar) dituju pada rekam medik selain stempel
pasien harus ke poli mana - Menghambat alur pelayanan tanggal dan stempel jenis kunjungan
-Pasien tidak tahu poli agar tahu poli yang dituju pasien
atau salah - Komplain
menyebutkan poli
tujuan
5. Petugas mencari rekam -Petugas tidak - Petugas kurang teliti - Salah RM - Petugas mengklasifikasikan rekam
medis sesuai nomor index menemukan rekam - Penempatan RM - Kesalahan dalam pencatatan medik sesuai dengan Rt dan kepala
pasien dan kartu identitas medis pasien kurang rapi RM keluarga masing-masing dan menata
yang dibawa -Petugas salah - Pasien tidak membawa - Memperlama proses rekam medik dengan rapi
mengambil rekma persyaratan yang sesuai pendaftaran - Petugas membuat buku bantu
medis pasien lain - Komplain penomeran family folder sesuai dengan
no rekam medik pasien
6. Petugas mencatat di register -Petugas lupa - Pasien terlalu ramai - Kesalahan dalam pendataan - Petugas memberikan informasi
loket mencatat / salah tulis - Petugas kurang teliti identitas pasien kelengkapan pendftaran
data pasien - Kurang SDM - - Ada pembagian tugas oleh petugas
-Petugas salah dalam loket agar pendaftaran tidak terlau lama
penempatan , ada yang memamggil dan
penulisan register mendaftarkan pasien, ada yang khusus
mengentri data ke komputer, ada yang
mencari dan mengantar rekam medik ke
poli yang dituju
7. Petugas memberi stempel -Petugas lupa - Petugas kurang teliti - Pasien kesasar - Petugas memberikan stempel poli yang
tanggal dan poli tujuan memberi stempel - Stempel hilang - Kesalahan pendataan pasien dituju pada rekam medik selain stempel
pasien di Rekam Medis atau RM tanggal dan stempel jenis kunjungan
agar tahu poli yang dituju pasien
- Petugas loket harus mempunyai
aplikasi desa yang berisi data pasien
bagi pasien yang tidak membawa
identitas diri

8. Petugas mengantar pasien -Petugas tidak - Petugas menyerahkan - Pasien salah poli - Petugas memberikan stempel poli yang
ke poli yang dituju mengantar pasien ke langsung RM ke pasien - Pasien tdk paham dituju pada rekam medik selain stempel
poli yg dituju - Tulisan keterangan poli tanggal dan stempel jenis kunjungan
tdk jelas agar tahu poli yang dituju pasien
- Krang tenaga - Ada pembagian tugas oleh petugas
loket agar pendaftaran tidak terlau lama
, ada yang memamggil dan
mendaftarkan pasien, ada yang khusus
mengentri data ke komputer, ada yang
mencari dan mengantar rekam medik ke
poli yang dituju
9. Petugas menyerahkan -Petugas tdk - Kekurangan petugas - Salah RM - Ada pembagian tugas oleh petugas
rekam medis ke petugas menyerahkan RM ke loket - Salah Ruangan loket agar pendaftaran tidak terlau lama
poli yang dituju petugas Poli yg - Banyak Pasien , ada yang memamggil dan
dituju mendaftarkan pasien, ada yang khusus
mengentri data ke komputer, ada yang
mencari dan mengantar rekam medik ke
poli yang dituju
POLI UMUM - - - -
10. Petugas Poli umum -Poli umum tdk - Terlalu banyak pasien - Komplai pasien karena - Pengajua penambahan petugas
(perawat) menerima berkas menerima RM dan - Petugas Loket tdk terlalu lama di ruang tunggu - Petugas poli umum mengingatkan
rekam medis pasien dan tdk menyilahkan menyerahkan ke - Antrian tdak teratur petugas loket untuk menyerahkan RM
menyilakan pasien pasien menunggu di petugas BP
menunggu di ruang tunggu ruang tunggu - Kekurangan petugas
poli umum loket
11. Perawat menyilakan pasien -Perawat - Petugas sibuk menulis - Pasien lama di ruang tunggu - Dokter mengingatkan perawat untuk
masuk ke ruang periksa tdkmenyilahkan RM - Antrian lama memanggil pasien
pasien masuk ke BP - Petugas Lupa - Komplain pasien

12. Dokter melakukan -Dokter tdk - Kurang teliti dan - Ketidaksesuaian identitas - Perawat mengingatkan membantu
identifikasi pasien, melakukan terburu2 pasien dgn RM dokter untuk mengecek identifikasi
memeriksa kesesuaian identifikasi px dan - Pasien banyak - Salah terapi dan diagnosa pasien
antara identitas pasien tdk memeriksa - Kurang tenaga - Salah riwayat penyakit - Pengajuan penambahan tenaga
dengan rekam medisnya kesesuaian antara pasien
identitas pasien dgn
RM
13. Dokter melakukan -Dokter tdk - Terlalu banyak pasien - Salah diagnosa - Menempelkan item-item anamnese
anamnesa lengkap dan melakukan - Dokter kurang teliti - Salah KIE pasien sebagai pengingat
mencatatnya dalam rekam anamnesa - Salah Obat - Pengajuan penambahan tenaga Dokter
medis lengkap/tdk
mencatat di RM
14. Dokter menyilakan pasien -Dokter tdk - Dokter masih menulis - Pasien menunggu lama - Perawat mengingatkan dokter untuk
menuju bed periksa menyilahkan psien RM - Antrian luar semakin lama mempersilahkan pasien menuju bed
menuju Bed periksa - Komplai Px periksa
- Menempelkan alur pelayanan di meja
periksa sebagai pengingat
15. Dokter memberi instruksi -Dr tidak - Px banyak - Pemeriksaan ttv tidak - Dokter dan perawat saling mengingatan
perawat untuk melakukan memberikan - Dr lupa memberikan dilakukan sehingga TTV apabila pasien belum di periksa TTV
pemeriksaan tanda-tanda instruksi melakukan instruksi tidak terpantau - Menempelkan alur pelayanan di meja
vital (TTV) TTV - Alat TTV rusak - Salah terapi periksa sebagai pengingat
-Perawat tidak - Kekurangan tenaga - Salah diagnosis
melakukan instruksi perawat
dr melakukan TTV
16. Dokter melakukan -Dr tidak melakukan - Kekurangan tenaga - Pemeriksaan fisik general - Penambahan tenaga
pemeriksaan fisik general pemeriksaan fisik dokter tidak dilakukan - Perawat mengingatkan dokter apabila
(from head to toe) berupa general - Kelelahan - Ada penyakit tidak ada pemeriksaan yang belum di
inspeksi, auskultasi, perkusi terdeteksi laksanakan
dan palpasi - Komplain dari pasien atau - Menempelkan catatan item
keluarga pemeriksaan fisik form head to toe di
meja periksa
17. Dokter mencatat hasil -Dokter tidak - Pasien terlalu banyak - RM tidak lengkap - Menempelkan catatan item-item
pemeriksaan fisik di rekam mencatat hasil - Dr tidak sempat - Kondisi pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik for head to toe di
medis pemeriksaan fisik di menulis RM tidak tercatat di RM meja periksa
RM - Salah diagnosis - Perawat mengingatkan dokter
18. Dokter membuat -Dokter tidak - Dr lupa mencatat - Salah diagnosis - Menempelkan alur pelayanan di meja
assesment/diagnosa awal membuat assesment - Kekurangan tenaga - Salah memberi resep atau periksa sebagai pengingat
terhadap kondisi kesehatan terhadap kondisi dokter terapi - Perawat mengingatkan dokter
pasien dan dicatat di rekam kesehatan pasien dan - Komplain dari
medis tidak mencatat di pasien/keluarga
RM
19. Dokter menyusun rencana -Dokter tidak - Dokter lupa menyusun - Salah rencana layanan klinis - Menempelkan alur pelayanan di meja
layanan klinis dan dicatat di menyusun rencana rencana - Salah memberi obat periksa sebagai pengingat
rekam medis layanan klinis dan - Kekurangan tenaga - Komplain dari kelrg/pasien - Perawat mengingatkan dokter
tidak mencatat di - Pasien banyak
RM
20. Dokter memberi KIE -Dokter tidak - Kurang tenaga dr - Px tidak tahu tentang - Menempelkan alur pelayanan di meja
kepada pasien dan dicatat di memberi KIE dan - Px banyak penyakitnya periksa sebagai pengingat
rekam medis tidak mencatat di - Tidak tahu larangan untuk - Perawat mengingatkan dokter
RM penyakitnya
- Penyakit bisa bertambah
parah
- Komplain
21. Dokter menulis resep -Doker tidak menulis - Kekurangan tenaga dr - Salah terapi/salah obat - Menempelkan alur pelayanan di meja
resep dg benar - Px banyak - Komplain periksa sebagai pengingat
- Dr kurang teliti/lupa - Penyakit pasien tidak - Perawat mengingatkan dokter
sembuh
22. Dokter menyerahkan resep -Dokter tidak - Pasien ramai - Pasien tidak mendapatkan - Menempelkan alur pelayanan di meja
ke pasien dan menyilakan menyerahkan resep - Kertas resep habis resep periksa sebagai pengingat
pasien mengambil obat di ke pasien dan tidak - Kekurangan tenaga - Ada komlein dari paeien dan - Perawat mengingatkan dokter
apotek menyilahkan pasien dokter keluarga
mengambil obat di
apotik
APOTEK - - - -
23. Petugas apotek menerima -Petugas apotik tidak - Pasien lupa mengambil - Pasien tidak mendapatkan - Petugaslebihkomunikatifdenganpasien
resep dari pasien menerima resep dari resep obat - Meningkatkanketelitianketikamenerima
pasien - Petugas kurang teliti - Komplain dari pasien atau resep
-Pasien malas antri - keluarga
karena pasien ramai
24. Petugas apotek -Petugas apotik tidak - Penyediaan obat yang - Pasien tidak mendapatkan - Mengajukanpenambahan item obat
menyediakan obat sesuai menyediakan obat terbatas / tidak tersedia obat sesuai resep - Konsultasiresepdengandokterbilatulisan
resep dokter sesuai resep dokter - Tulisan dokter yang - Penyakit pasien tambah tidakterbaca
todak dapat terbaca parah - Mengajukanpenambahanpetugaskamar
oleh petugas apotik - Komplain dari keluarga / obat
- Permintaan resep pasien
banyak / pasien banyak
- Kurang petugas
25. Petugas apotek -Petugas apotik tidak - Wadah plastik habis / - Obat berubah warna - Mengajukanpenambahankelengkapansa
memasukkan obat ke dalam memasukkan obat ke tidak tersedia - Obat mudah hacur rana
wadah plastik tertutup yang dalam wadah plastik - Petugas malas untuk - Obat tercecer / berjatuhan - Meningkatkanketelitianketikamenyedia
sudah diber label dan etikat tertutup yang sudah memasukkan ke dalam - Komplain keluarga / pasien kanresep
di beri label dan wadah - Mengajukanpenambahanpetugaskamar
etiket - Petugas kurang teliti obat
- Kekurangan tenaga

26. Petugas apotek memanggil -Petugas apotik tidak Penerimaan resep yang - Pemberian obat yang - Menyediakantempatkhususuntukmeleta
pasien sesuai yang tertera di memanggil pasien tidak di urutkan tertukar kkanresepbagipasien
resep dan menyerahkan sesuia yang tertera - Petugas kurang teliti - Komplain dari keluarga dan - Meningkatkanketelitianketikamenyerah
obat kepada pasien di resep dan - Petugas lelah karena pasien kanobat
menyerahkan obat kurang tenaga - Mengajukanpenambahanpetugaskamar
ke pasien - Pasien ramai obat
27. Petugas apotek memberi -Petugas apotik tidak - Pasien ramai - Pasien tidak mengerti cara - Petugasapotikmemberikanedukasi yang
edukasi kepada pasien memberi edukasi - Pasien kepingin cepat minum obat dengan baik singkat,
berupa: kepada pasien pulang dan benar padatdanjelastentangcaraminum, dosis,
- Cara meminum / berupa cara - Petugas kurang - Obat tidak tersimpan dengan penyimpanandanefeksampingobat.
menggunakan obat minum/menggunaka - Petugas lelah / malas baik
- Dosis obat n obat, dosis obat, - Komplain
- Cara penyimpanan dan efek samping
obat di rumah obat
- Efek samping obat
28. Petugas apotek melakukan -Petugas apotik tidak - Petugas malas atau lupa - Pemakaian obat yang tidak - Melakukanpencatatanperesepanobatseti
pencatatan peresepan obat melakukan - Kurang tenaga tercatat aphari
pencatatan - Pasien terlalu ramai - Tidak di ketahui obat yang - Mengecekketersediaanobatsebelumpula
peresepan obat masih tersedia atau tidak ng
- Tidak dapat mengetahui - Menyiapkankekuranganstokobat yang
kebutuhan obat untuk pasien kurang
KIA (RAWAT JALAN) - - - -
No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT RENCANA MEMINIMALISIR
RESIKO
1. Petugas menerima berkas -Poli KIA tdk - Terlalu banyak pasien - Komplai pasien karena - Bidan mengingatkan petugas loket
rekam medis pasien dan menerima RM dan - Petugas Loket tdk terlalu lama di ruang untuk segera memberikan rekam medis
mempersilahkan pasien tdk menyilahkan tunggu pasien
menunggu di ruang tunggu pasien menunggu di menyerahkan ke petugas - Antrian tdak teratur - Mengajukan tambahan petugas di poli
poli KIA ruang tunggu KIA KIA
- Kekurangan petugas - Memberikan nomer antrian kepada
loket pasien
2. Bidan mempersilahkan -Bidan - Petugas sibuk menulis - Pasien lama di ruang - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
pasien masuk ke ruang tdkmenyilahkan RM tunggu layanan klinis dan pencatatan rekam
periksa pasien masuk ke - Petugas Lupa - Antrian lama medis
KIA - Komplain pasien

3. Bidan melakukan -Bidan tdk - Kurang teliti dan - Ketidaksesuaian identitas - Menetapkan respon time terhadap
identifikasi pasien, melakukan terburu2 pasien dgn RM masing – masing pasien
memeriksa kesesuaian identifikasi px dan - Pasien banyak - Salah terapi dan diagnosa - Mengajukan tambahan petugas di poli
antara identitas pasien tdk memeriksa - Kurang tenaga - Salah riwayat penyakit KIA
dengan rekam medisnya kesesuaian antara pasien
identitas pasien dgn
RM
4. Bidan melakukan -Bidan tdk - Terlalu banyak pasien - Salah diagnosa - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
anamnesa lengkap dan melakukan - Bidan kurang teliti - Salah KIE
mencatatnya dalam rekam anamnesa - Salah Obat
medis lengkap/tdk
mencatat di RM
5. Bidan menyilakan pasien -Bidan tdk - Bidan masih menulis RM - Pasien menunggu lama - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
menuju bed periksa menyilahkan psien - Antrian luar semakin lama layanan klinis dan pencatatan rekam
menuju Bed periksa - Komplain Px medis
6. Bidanmelakukan -Bidantidakmelakuka - Px banyak - Pemeriksaan ttv tidak - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
pemeriksaan tanda-tanda n pemeriksaan - Bidan lupa dilakukan sehingga TTV - Mengajukan alkes cadangan
vital (TTV) tanda-tanda vital - Alat TTV rusak tidak terpantau
(TTV) - Kekurangan tenaga bidan - Salah terapi
- Salah diagnosis
7a. PemeriksaanHamil: -Bidan tidak - Kekurangan tenaga bidan - Pemeriksaan fisik general - Mengajukan tambahan petugas di poli
Bidanmelakukanpemeriksa melakukan - Kelelahan tidak dilakukan KIA
an ANC pemeriksaan - pasienbanyak - Ada penyakit yang tidak - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
terdeteksi layanan klinis dan pencatatan rekam
- Komplain dari pasien atau medis
keluarga
7b. PemeriksaanAnak: -Bidan tidak - Kekurangan tenaga bidan - Pemeriksaan fisik general - Mengajukan tambahan petugas di poli
Bidan melakukan melakukan - Kelelahan tidak dilakukan KIA
pemeriksaan fisik general pemeriksaan - pasienbanyak - Ada penyakit yang tidak - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
(from head to toe) berupa terdeteksi layanan klinis dan pencatatan rekam
inspeksi, auskultasi, - Komplain dari pasien atau medis
perkusi dan palpasi keluarga
8. Bidan mencatat hasil -Bidan tidak - Pasien terlalu banyak - RM tidak lengkap - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
pemeriksaan fisik di rekam mencatat hasil - bidan tidak sempat - Kondisi pemeriksaan fisik layanan klinis dan pencatatan rekam
medis pemeriksaan fisik di menulis RM tidak tercatat di RM medis
RM - Salah diagnosis
9. Bidan membuat -Bidan tidak - bidan lupa mencatat - Salah diagnosis - Mengajukan tambahan petugas di poli
assesment/diagnosa awal membuat assesment - Kekurangan tenaga bidan - Salah memberi resep atau KIA
terhadap kondisi kesehatan terhadap kondisi terapi - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
pasien dan dicatat di rekam kesehatan pasien dan - Komplain dari layanan klinis dan pencatatan rekam
medis tidak mencatat di pasien/keluarga medis
RM
10. Bidan menyusun rencana -Bidan tidak - Bidan lupa menyusun - Salah rencana layanan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
layanan klinis dan dicatat menyusun rencana rencana klinis - Mengajukan tambahan petugas di poli
di rekam medis layanan klinis dan - Kekurangan tenaga - Salah memberi obat KIA
tidak mencatat di - Pasien banyak - Komplain dari kelrg/pasien - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
RM layanan klinis dan pencatatan rekam
medis
11. Bidan memberi KIE -Bidan tidak memberi - Kurang tenaga - Px tidak tahu tentang - Mengajukan tambahan petugas di poli
kepada pasien dan dicatat KIE dan tidak - Px banyak penyakitnya KIA
di rekam medis mencatat di RM - Tidak tahu larangan untuk - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
penyakitnya layanan klinis dan pencatatan rekam
- Penyakit bisa bertambah medis
parah
- Komplain
12. Bidan menulis resep -Bidan tidak menulis - Kekurangan tenaga - Salah terapi/salah obat - Mengajukan tambahan petugas di poli
resep dg benar - Px banyak - Komplain KIA
- Bidankurang teliti/lupa - Penyakit pasien tidak - Membagi tugas bidan di KIA : pemberi
sembuh layanan klinis dan pencatatan rekam
medis
13. Bidan menyerahkan resep -Bidan tidak - Pasien ramai - Pasien tidak mendapatkan - Mengajukan tambahan petugas di poli
ke pasien dan menyilakan menyerahkan resep - Kertas resep habis resep KIA
pasien mengambil obat di ke pasien dan tidak - Kekurangan tenaga bidan - Ada komlein dari paeien - Mengajukan blanko resep kepada
apotek menyilahkan pasien dan keluarga puskesmas sebelum kehabisan
mengambil obat di
apotik
KIA RUANG BERSALIN
No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT RENCANA MEMINIMALISIR
RESIKO
1. Bidan mempersilahkan Bidan tidak - Terlalu banyak pasien - Komplain pasien karena - Mengajukan tambahan petugas di ruang
pasien masuk keruang VK mempersilahkan - Petugas sibuk terlalu lama di ruang bersalin
pasien masuk keruang menyiapkan RM (lembar tunggu - RM baru selalu tersedia lengkap di
VK – lembar observasi) - Pasien tidak segera Ruang Bersalin
- Petugas Lupa mendapatkan pelayanan
medis yang dibutuhkan
2. Bidan mempersilahkan Bidan tidak - Petugas sibuk - Pasien tidak segera - RM baru selalu tersedia lengkap di
pasien menuju bed periksa mempersilahkan menyiapkan RM (lembar mendapatkan pelayanan Ruang Bersalin
pasien menuju ruang – lembar observasi) medis yang dibutuhkan
periksa - Petugas Lupa
3. Bidan melakukan Bidan tidak - Kurang teliti dan - Salah mendiagnosa dan - Menetapkan respon time terhadap
anamnese lengkap dan melakukan anamnese terburu2 memberikan terapi masing – masing pasien
mencatatnya dalam rekam lengkap dan - Pasien banyak - Mengajukan tambahan petugas di ruang
medis mencatatnya dalam - Kurang tenaga bersalin
rekam medis - RM tidak tersedia - RM baru selalu tersedia lengkap di
Ruang Bersalin
4. Bidan melakukan Bidan tidak - Pasien banyak - Salah mendiagnosa dan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
pemeriksaan TTV melakukan - Bidan lupa memberikan terapi - Mengajukan alkes cadangan
pemeriksaan TTV - Alat TTV rusak - Mengajukan tambahan petugas di ruang
- Kekurangan tenaga bidan bersalin
5.a Pemeriksaan Ibu bersalin : Pemeriksaan Ibu - Kekurangan tenaga bidan - Salah mendiagnosa dan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
Bidan melakukan bersalin : Bidan tidak - Kelelahan memberikan terapi bersalin
pemeriksaan leopold, DJJ, melakukan - pasienbanyak - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
dan pemeriksaan dalam pemeriksaan leopold, - Alkes tidak tersedia - Alkes selalu dalam keadaan siap pakai
DJJ, dan pemeriksaan (steril)
dalam
5.b Pemeriksaann kasus Pemeriksaann kasus - Kekurangan tenaga bidan - Salah mendiagnosa dan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
perdarahan pada kehamilan perdarahan dalam - Kelelahan memberikan terapi bersalin
muda (kehamilan kurang kehamilan muda - pasienbanyak - Terjadi kegawatdaruratan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
dari 20 minggu): Bidan (kehamilan kurang sehubungan dengan - Alkes selalu dalam keadaan siap pakai
melakukan pemeriksaan dari 20 minggu): komplikasi yang dialami (steril)
leopold dan pemeriksaan Bidan tidak
dalam melakukan
pemeriksaan leopold
dan pemeriksaan
dalam
5.c Pemeriksaann kasus Pemeriksaann kasus - Kekurangan tenaga bidan - Salah mendiagnosa dan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
perdarahan pada kehamilan perdarahan dalam - Kelelahan memberikan terapi bersalin
tua (kehamilan lebih dari kehamilan tua - pasienbanyak - Terjadi kegawatdaruratan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
28 minggu): Bidan (kehamilan lebih dari sehubungan dengan - Alkes selalu dalam keadaan siap pakai
melakukan pemeriksaan 28 minggu): Bidan komplikasi yang dialami (steril)
leopold dan DJJ tidak melakukan
pemeriksaan leopold
dan DJJ
6 Bidan mencatat hasil Bidan tidak mencatat - Pasien terlalu banyak - Rekam medis tidak - Mengajukan tambahan petugas di ruang
pemeriksaan fisik di rekam hasil pemeriksaan bidan tidak sempat lengkap bersalin
medis fisik di rekam medis menulis RM - Hasil pemeriksaan fisik - Alkes (partus set) selalu dalam keadaan
- Bidan sibuk menyiapkan tidak tercatat di RM siap pakai (steril)
partus set - Salah mendiagnosa dan - RM baru selalu tersedia lengkap di
- RM tidak tersedia memberikan terapi Ruang Bersalin
7 Bidan membuat assesment Bidan tidak membuat - Bidan lupa mencatat - Salah dalam pemberian - Mengajukan tambahan petugas di ruang
/ diagnosa awal terhadap assesment / diagnosa - Kekurangan tenaga bidan terapi bersalin
kondisi kesehatan pasien awal terhadap kondisi - Terjadi kegawatdaruratan - Bidan harus tertib dalam
dan dicatat di rekam medis kesehatan pasien dan sehubungan dengan pendokumentasian
dicatat di rekam medis komplikasi yang dialami
8 Bidan menyusun rencana Bidan tidak menyusun - Bidan lupa menyusun - Salah dalam pemberian - Mengajukan tambahan petugas di ruang
layanan klinis dan dicatat rencana layanan klinis rencana terapi bersalin
di Rekam medis dan dicatat di Rekam - Kekurangan tenaga - Terjadi kegawatdaruratan - Bidan harus tertib dalam
medis - Pasien banyak sehubungan dengan pendokumentasian
komplikasi yang dialami
9 Bidan mempersilahkan Bidan tidak - Bidan lupa - Terjadi ketidaksesuaian - Keluarga harus selalu mendampingi ibu
keluarga untuk mendaftar mempersilahkan - Loket belum buka RM dengan identitas bersalin
ke loket (saat Loket buka) keluarga untuk - Keluarga tidak ada pasien
mendaftar ke loket - Proses administrasi
(saat Loket buka) terhambat
10 Bidan memberi KIE Bidan tidak memberi - Kurang tenaga - Pasien tidak tahu tentang - Mengajukan tambahan petugas di ruang
kepada pasien dan dicatat KIE kepada pasien - Pasien banyak keadaannya bersalin
di rekam medis dan tidak dicatat di - Sarana KIE tidak - Pasien tidak kooperatif - Mengajukan sarana KIE ( Poster)
rekam medis mendukung - Terjadi kegawatdaruratan
sehubungan dengan
komplikasi yang dialami
11. Tanpa komplikasi : Tanpa komplikasi : - Kekurangan tenaga bidan - Terjadi kegawatdaruratan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
Bidan melakukan tindakan Bidan tidak - Kelelahan sehubungan dengan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
klinis dan memberikan melakukan tindakan - pasienbanyak komplikasi yang dialami bersalin
terapi sesuai rencana klinis dan tidak - pasien tidak kooperatif - Pasien tidak mendapatkan - Alkes (partus set) selalu dalam keadaan
layanan klinis memberikan terapi - Alkes tidak tersedia pelayanan medis yang siap pakai (steril)
sesuai rencana sesuai
layanan klinis
12.a Dengan komplikasi : Dengan komplikasi : - Kekurangan tenaga bidan - Terjadi kegawatdaruratan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
Bidan melakukan rujukan Bidan tidak - Kelelahan sehubungan dengan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
ke faskes lanjutan melakukan rujukan ke - pasienbanyak komplikasi yang dialami bersalin
faskes lanjutan - pasien tidak kooperatif - Pasien tidak mendapatkan - Melibatkan keluarga dalam
(menolak) pelayanan medis yang memberikan motivasi rujukan
sesuai
12. Tanpa komplikasi : Tanpa komplikasi : - Kekurangan tenaga bidan - Terjadi kegawatdaruratan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
b Bidan melakukan observasi Bidan tidak - Kelelahan sehubungan dengan - Mengajukan tambahan petugas di ruang
post partum melakukan observasi - pasienbanyak komplikasi yang dialami bersalin
post partum - Bidan lupa - Pasien tidak mendapatkan
pelayanan medis yang
sesuai
13. Bidan melakukan Bidan tidak - Bidan lupa - Rekam medis tidak - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
dokumentasi dan melakukan - pasienbanyak lengkap - Mengajukan tambahan petugas di ruang
melengkapi syarat dokumentasi dan tidak - Kekurangan tenaga bidan - Hasil pemeriksaan fisik bersalin
administrasi melengkapi syarat tidak tercatat di RM
administrasi - Proses administrasi
terhambat
14. Bidan mempersilahkan Bidan tidak - Bidan lupa - Komplain dari pasien dan - Mengikuti SOP yang telah ditetapkan
pasien pulang mempersilahkan - pasienbanyak keluarga
pasien pulang - Bidan sibuk
melengkapirekam medis
Poli GIGI

No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT


1. Petugas Poli Gigi menerima - Poli Gigi tdk menerima RM dan - Terlalu banyak pasien - Komplain pasien karena terlalu lama
berkas rekam medis pasien dan tdk menyilahkan pasien - Petugas Loket tdk menyerahkan ke di ruang tunggu
menyilakan pasien menunggu di menunggu di ruang tunggu petugas GiGi - Antrian tdak teratur
ruang tunggu. - Kekurangan petugas loket
2. Asisten Dokter menyilakan pasien - Bidan tdk menyilahkan pasien - Petugas sibuk menulis RM - Pasien lama di ruang tunggu
masuk ke ruang Gigi masuk ke BPG - Petugas Lupa - Antrian lama
- Komplain pasien
3. Dokter melakukan identifikasi - Dokter tdk melakukan identifikasi - Kurang teliti dan terburu2 - Ketidaksesuaian identitas pasien dgn
pasien, memeriksa kesesuaian px dan tdk memeriksa kesesuaian - Pasien banyak RM
antara identitas pasien dengan antara identitas pasien dgn RM - Kurang tenaga - Salah terapi dan diagnosa
rekam medisnya - Salah riwayat penyakit pasien
4. Dokter melakukan anamnesa - Dokter tdk melakukan anamnesa - Terlalu banyak pasien - Salah diagnosa
lengkap dan mencatatnya dalam lengkap/tdk mencatat di RM - Dokter kurang teliti - Salah KIE
rekam medis - Salah Obat
5. Dokter menyilakan pasien menuju - Dokter tdk menyilahkan psien - Dokter masih menulis RM - Pasien menunggu lama
Kursi Gigi menuju Kursi Gigi - Hp dokter bunyi terus - Antrian luar semakin lama
- Komplai Px
6. Dokter Menyuruh pasien buka - Dr tidak menyuruh pasien buka - Disk komunikasi dokter dan pasien - Pasien kebingungan
mulut dan ispeksi bagian internal mulut pasien. - Dokter kelelahan - Keadaan gigi pasien tdk terpantau
gigi dan mulut. - Dokter belum bisa lihat keadaan - Salah diagnosis
pasien
7. Dokter melakukan penambalan - Dokter tidak melakukan - Kondisi gigi pasien rusak semua. - Pasien tidak puas
pada gigi pasien yang lubang penambalan pada gigi pasien yang - Tidak terpantau secara jelas gigi - Tidak kembali lagi.
lubang. pasien

8 Dokter melakukan tindakan - Dokter tidak melakukan tindakan - Keterbatasan alat pembersih karang - Pasien merasa tidak puas
pembersihan karang gigi. pembersihan karang gigi gigi - Pindah faskes
- Dokter tidak kompeten

-
9 Dokter mengadakan inform cansen Dokter tidak mengadakan inform - Kelalaian dokter dalam tindakan - Pasien merasa di rugikan
sebelum melakukan pencabutan cansen sebelum melakukan - Terburu buru karna ada hal penting - Bisa di tuntut
gigi pasien. pencabutan gigi pasien. d luar
10 Dokter mencatat hasil - Dokter tidak mencatat hasil - Pasien terlalu banyak - RM tidak lengkap
pemeriksaan/tindakan gigi di pemeriksaan/tindakan gigi di - Dr tidak sempat menulis RM - Kondisi pemeriksaan Gigi tidak
rekam medis rekam medis tercatat di RM
- Salah diagnosis
11 Dokter membuat - Dokter tidak membuat assesment - Dr lupa mencatat - Salah diagnosis
assesment/diagnosa awal terhadap terhadap kondisi kesehatan pasien - Kekurangan tenaga dokter - Salah memberi resep atau terapi
kondisi kesehatan pasien dan dan tidak mencatat di RM - Komplain dari pasien/keluarga
dicatat di rekam medis
12 Dokter menyarankan 1 miggu lagi - Dokter tidak menyarankan pasien - Dokter lupa - Gigi lubang
akan di tambal permanen. akan di tambal tetap 1 minggu - Pasien terburu - Tambal rusak
lagi - Puas dengan tambal sementara - Komplin px
13 Asisten dokter mencuci alat alat - Asisten dokter lupa mencuci alat - Malas karna pasien banyak - Alat menjadi karat
gigi setelah melakukan tindakan. alat gigi setelah melakukan - Keburu pulang - infeksi
tindakan
14 Petugas melakukan rujukan untuk - Petugas tidak melakukan rujukan - Petugas lupa - Terjadi komplikasi yang fatal
pasien yang membutuhkan - Pasien tidak mau dirujuk - Kasus tidak tertangani dengan baik

15 Petugas setelah mencuci alat gigi - Petugas setelah mencuci alat gigi - Petugas kesusu pulang. - Pasien tambah sakit.
langsung menyeteril. lupa tidak menyeteril. - Ada telvon mendadak - Infeksi
- Rusak alat steril - Nambah penyakit baru
16 Dokter dalam menuliskan resep - Dokter dalam menuliskan resep - Sudah tulisannya - apoteker kusulitan
pasien jelas bisa di pahami pasien tidak jelas. - dokter kesusu - antri lama
apoteker. - lembar resep buram dan terbatas - salah obat
17 Dokter menulis resep - Doker tidak menulis resep dg - Kekurangan tenaga dr - Salah terapi/salah obat
benar - Px banyak - Komplain
- Dr kurang teliti/lupa - Penyakit pasien tidak sembuh
18 Dokter menyerahkan resep ke - Dokter tidak menyerahkan resep - Pasien ramai - Pasien tidak mendapatkan resep
pasien dan menyilakan pasien ke pasien dan tidak menyilahkan - Kertas resep habis - Ada komlein dari pasien dan keluarga
mengambil obat di apotek pasien mengambil obat di apotik - Kekurangan tenaga dokter
RAWAT INAP

No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT


1. Petugas rawat inap menerima - Rawat inap tdk menerima - Terlalu banyak pasien - Komplai pasien karena terlalu
berkas rekam medis pasien dari RM pasien UGD - Petugas UGD tdk lama di ruang UGD
UGD menyerahkan ke petugas - Salah px
Rawat inap - Salah pelayanan terhambat

2. Petugas timbang terima pasien - Petugas tidak timbang - Petugas lupa - Kondisi px tidak terpantau secara
dari ugd ke perawat rawat inap terima pasien dari ugd ke - Pasien terlalu ramai lengkap
perawatan rawat inap - Pasien pergi ke toilet - Pemberian obat doble
- Kurang tenaga perawat - Salah Px
- Petugas malas - Salah diagnosa

3. Petugas melalukan pemeriksaan - Petugas tidak melalukan - Petugas lelah - Kondisi dan TTV PX tdak
ulang secara lengkap ( head to toe) pemeriksaan ulang secara - Petugas malas terpantau secara lengkap
lengkap( head to toe) - Px ramai - Tidak dapat mengetahui jika ada
- Px ingin cepat2 pindah penyakit lain/komplikasi
ruangan - Komplain dari pasien atau klg
- Salah diagnosa

4. Petugas mencatat hasil - Petugas tidak mencatat hasil - Petugas lupa - Kesehatan px tidak terpantau dgn
pemeriksaan direkam medik pemeriksaan direkam medik - Pasien ramai baik
- Petugas hanya sendiri(kurang - Tidak ada data lengkap mengenai
tenaga) status kesehatan px
- Komplain dari klg atau dari px
5. Petugas menanyakan nomer index - Petugas tidak menanyakan - Petugas kurang teliti - Pencatatan pasien tidak sesuai
pasien,identitas dan persyaratan nomer index pasien,identitas, - Pasien tidak membawa data asli
pendaftaran dan persyaratan pendaftaran persyaratan yang sesuai - Memperlama proses pendaftaran
-Pasien tidak membawa pesya - Px ramai - Komplain
Ratan atau salah membawa - Px lupa
persyaratan
6. Petugas meminta keluarga pasien - Petugas lupa tidak meminta - Pasien terlalu ramai - Kesalahan tempat/kamar
untuk mengisi inform keluarga pasien untuk - Petugas kurang teliti perawatan pasien
consent( surat persetujuan rawat mengisi inform - Kurang SDM - Komplain dari keluaga px
inap dan menjadi pasien yang consent(surat persetujuan
ditentukan sesuai persyaratan) rawat inap dan menjadi
pasien yang ditentukan
sesuai persyaratan)

7. Petugas menjelaskan fasilitas dan - Petugas tidak menjelaskan - Kurang SDM - Pasien kesasar
ruangan rawat inap sesuaidengan fasilitas dan ruangan rawat - Px ramai - Komplain dari px atau klg px
ketentuan yang disepakati inap yang sesuai ketentuan - Px ingin cepat pindah
yang disepakati keruangan
8. Petugas mengantarkan pasien ke - Petugas tidak mengantar - Petugas sibuk mengurus px - Pasien salah kamar
ruangan perawatan/kamar sesuai pasien ke ruangan lain - Pasien atau klg komplain
dengan ketentuan yang disepakati perawatan/kamar sesuai - Petugas sibuk menulis rekam
dengan ketentuan yang medis
disepakati - Krang tenaga
9. Petugas memasang gelang - Petugas tdk memasang - Petugas lupa - Salah memberikan terapi obat ke
identitas gelang identitas - Banyak Pasien pada px lain/tertukar
- Gelang identitas habis
- Px tidak mau memakai gelang
identitas
10. Petugas melaporkan ke dokter jaga - Petugas tidak melapor - Petugas lupa - Komplai pasien karena tidak
kepada dokter jaga - Px ramai cepat mendapat terapi
- Alat komunikasi rusak atau - Kondisi px tambah parah
pulsa habis - Komplain dari px atau keluarga
- Kurang SDM

11 Dokter melakukan pemeriksaan - Dokter tidak melakukan - Dokter lelah - Penyakit px tidak terdeteksi
fisik general (from head to toe) pemeriksaan fisik general - Dokter tidak ada di tempat secara lengkap
berupa inspeksi, auskultasi, (from head to toe) berupa - Tenaga dokter terbatas - Salah diagnosa dan salah terapi
perkusi dan palpasi inspeksi, auskultasi, perkusi
dan palpasi
12 Petugas mengkonsultasikan - Petugas tidak - Petugas lupa - Px tidak mendapat terapi
pasien melalui telfon/wa ke mengkonsultasikan pasien - Petugas ngantuk - Penyakit px tambah parah
dokter jaga,apabila dokter tidak via tlp /wa kepada dr jaga - SDM Kurang - Komplain
berada ditempat apabila tidak ada ditempat - Alat komunikasi rusak
- Dr jaga tidak mengangkat tlp
perawat
13 Petugas mencatat advis dokter di - Perawat tidak mencatat - Petugas sibuk mengurus px - Pasien tidak mendapat terapi
rekam medis setelah berkonsultasi advis dokter di rekam medis lain - Salah terapi,salah dosis
via tlp/wa setelah berkonsul - Petugas Lupa - Komplain pasien
Dengan dr jaga via tlp/wa - Ox ramai

13. Dokter mencatat hasil - Dokter mencatat hasil - Terlalu banyak pasien - Salah diagnosa
pemeriksaan fisik di rekam pemeriksaan fisik di RM - Dokter kurang teliti - Salah KIE
medis ,apabila dokter berada apabila dr ada ditempat - Lembar pemeriksaan habis - Salah Obat
ditempat
14. Dokter membuat - Dokter tidak membuat - Dr lupa mencatat - Salah diagnosis
assesment/diagnosa awal terhadap assesment terhadap kondisi - Kekurangan tenaga dokter - Salah memberi resep atau terapi
kondisi kesehatan pasien dan kesehatan pasien dan tidak - Px ramai - Komplain dari pasien/keluarga
dicatat di rekam medis mencatat di RM
15 Dokter menyusun rencana layanan - Dokter tidak menyusun - Dokter lupa menyusun rencana - Salah rencana layanan klinis
klinis dan dicatat di rekam medis rencana layanan klinis dan - Kekurangan tenaga - Salah memberi obat
tidak mencatat di RM - Pasien banyak - Komplain dari kelrg/pasien
16 Dokter memberi KIE kepada - Dokter tidak memberi KIE - Kurang tenaga dr - Px tidak tahu tentang penyakitnya
pasien dan dicatat di rekam medis dan tidak mencatat di RM - Px banyak - Tidak tahu larangan untuk
- Dokter lupa penyakitnya
- Penyakit bisa bertambah parah
- Komplain
17 Dokter menulis terapi di rekam - Doker tidak menulis resep - Kekurangan tenaga dr - Salah terapi/salah obat
medik dengan lengkap dengan lengkap - Px banyak - Komplain
- Dr kurang teliti/lupa - Penyakit pasien tidak sembuh
18 Petugas meminta keluarga pasien - Petugas tidak meminta - Petugas lupa - Komplain dari keluarga px atau
untuk mengisi lembar inform keluarga untuk mengisi - Petugas kurang teliti keluarga pasien
cosent membeli obat apabila tidak inform consent membeli - Kekurangan tenaga
tersedia di puskesmas obat apabila tidak tersedia - Pasien ramai
di Puskesmas - Kertas inform consent habis
19 Petugas mengambil obat di apotik - Petugas tidak mengambil - Petugas lupa atau kurang teliti - Pasien tidak mendapat obat
rawat inap, jika obat tersedia obat di apotik rawat - Tidak melakukan timbang - Penyakit px tambah parah
inap,jika obat tersedia terima dengan lengkap - Komplain dari pasien atau
- Petugas sibuk mengurus pasien keluarga pasien
lain
- Petugas sibuk menulis rekam
medis
- Kekurangan tenaga

20 Petugas melakukan tindakan - Petugas melakukan tindakan - Petugas masih belum - Pasien alergi obat
sesuai SOP yang ada tidak sesuai SOP yang memahami sop dengan baik - Komplain dari pasien dan
(injeksi ,skintes...) ada(injeksi,skintes) - Petugas lupa/tidak teliti keluarga pasien
- Petugas sibuk mengurus pasien - Penyakit pasien tambah parah
lain
- Petugas lelah
- Pasien ramai

20 Petugas memberikan Asuhan - Petugas tidak memberi - Petugas malas - Kondisi pasien tidak
keperawatan yang sesuai dengan Asuhan keperawatan yang - Petugas lelah karena pasien terpantaudengan baik
kondisi pasien sesuai dengan kondisi ramai - Kondisi pasien tambah parah
pasien - Petugas tidak memahami - Komplain dari pasien atau
tugas perawat dengan baik keluarga
- Tidak ada Monev
21 Petugas mencatat asuhan - Petugas tidak mencatat - Petugas lupa - Perkembangan Pasien tidak bisa
keperawatan di rekam medis asuhan keperawatan di - Petugas malas terpantau secara
rekam medis - Kurang SDM berkesinambungan
- Lembar askep habis atau tidak - Diagnosa keperawatan tidak
tersedia tercatat
- Tindakan keperawatan tidak bisa
dilakukan dilakukan secara
berkesinambungan
22 Petugas mengevaluasi - Petugas tidak mengevaluasi - Petugas kurang teliti - Kondisi pasien tidak dapat
perkembangan pasien di rekam perkembangan pasien di - Petugas sibuk mengurus pasien terpantau
medis rekam medis lain - Pasien tidak segera mendapat
- Kurang tenaga tindakan apabila kondisi pasien
- Pasien ramai memburuk
- Tidak ada atau tidak
tersedianya lembar evaluasi di
rekam medis
23 Jika boleh pulang dokter mengisi - Dokter tidak mengisi - Dokter lupa atau tidak teliti - Kondisi terakhir pasien tidak
resume pasien resume pulang - Lembar resume habis tercatat dengan baik
- Kurang tenaga dokter
- Pasien pulang banyak

24 Perawat mengisi dischaerge - Perawat tidak mengisi - Pasien pulang paksa - Pasien tidak tau jadwal kontrol
planning dan memberikan surat dischaerge planing dan - Perawat lupa atau tidak teliti - Komplain dari pasien atau
kontrol ke pasien tidak memberikan surat - Pasien ramai keluarga pasien
kontrol pada pasien
25 Perawat memberikan obat pulang - Perawat tidak memberikan - Petugas lupa atau kurang teliti - Patien tidak mendapat obat
ke pasien obat pulang ke pasien - Obat habis atau tidak tersedia - Penyakit pasien tidak sembuh
dim puskesmas dengan tuntas
- Dr lupa tidak menulis resep - Komplain dari pasien atau
pulang untuk pasien keluarga pasien
26 Keluarga menyelesaikan - Keluarga tidak - Petugas kurang teliti - Menghambat pelayanan
administrasi pembayaran jika menyelesaikan administrasi menghitung aministrasi pasien - Px tidak segera pulang
pasien umum pembayaran jika pasien - Keluarga tidak membawa
umum cukup uang

27 Petugas meminta Keluarga untuk - Petugas tidak meminta - Petugas lupa dan kurang teliti -Rekam medik tidak lengkap
tanda tangan SJP jika pasien BPJS, keluarga pasien untuk tanda - Patien ramai -Menghambat proses pelayanan
Non maskin tangan SJP jika pasien - Kekurangan tenaga
BPJS,Non maskin - Pasien terburu buru pulang

28 Perawat membuka infus pasien - Perawat tidak membuka - Perawat masih sibuk menulis - Komplain dari pasien atau
infus pasien rekam medis keluarga pasien
- Perawat kurang teliti
- Pasien terburu buru pulang
29 Perawat cuci tangan dengan 6 - Perawat tidak cuci tangan - Perawat lupa - Penularan penyakit
Langkah dengan 6 langkah - Air mati - Infeksi nosokomial
- Jely hand soap habis
- Perawat tidak memahami SOP
dengan baik
30 Perawat meminta Keluarga pasien - Perawat tidak meminta - Perawat lupa - Tingkat kepuasan pelanggan tidak
untuk mengisi buku keluhan keluarga pasien untuk - Keluarga terburu buru pulang dapat terpantau
pelanggan mengisi buku keluhan - Buku keluhan pelanggan tidak - Tidak dapat mengetahui hal yang
pelanggan tersedia perlu diperbaiki baik pelayanan
- Keluarga tidak bisa menulis petugas,kebersihan,sarana dan
atau buta huruf prasarana
- - -

PELAYANAN LABORATORIUM

1 Petugas menerima lembar permintaan Petugas tidak menerima form Tidak adanya form Pencatatan tidak lengkap
pemeriksaan laborat permintaan laborat dari poli secara permintaan laborat di poli
tertulis
2 Petugas melakukan identifikasi pasien Petugas tidak melakukan identifikasi Tidak adanya form Salah identifikasi pasien,
dan memeriksa kesesuaian identitas pasien dengan lembar permintaan permintaan laborat di poli, salah mendiagnosa, terapi
pasien dengan lembar permintaan laborat laborat,tidak adanya form permintaan Pasien lupa membawa dan KIE kepada pasien
laborat,petugas sibuk persyaratan / identitas
pasien
3 Petugas mengambil sampel darah untuk Petugas mengambil sampel darah Petugas sibuk karena Komplain pasien tentang
memeriksa sesuai SOP tidak sesuai dengan SOP,Petugas sibuk merangkap tugas di rawat prosedur pengambilan
dengan tugas rangkap inap,tidak adanya petugas sampel
analis
4 Petugas mempersilahkan pasien untuk Petugas tidak mempersilahkan pasien Tidak adanya kursi tungguPasien menunggu di ruang
menunggu hasil pemeriksaan laborat untuk menunggu hasil pemeriksaan di ruang laborat tunggu lain,pasien
laborat menunggu sambil berdiri
5 Petugas mencatat hasil laborat ke register Petugas tidak mencatat hasil laborat ke
Petugas kurang teliti,petugas Pencatatan tidak lengkap,
dan form permintaan laborat register sibuk dengan tugas rangkap tidak adanya arsip hasil
laborat pasien di register
6 Petugas memberikan hasil pemeriksaan Petugas memberikan hasil pemeriksaan Petugas lupa menyampaikan Pasien langsung pulang
laborat kepada pasien dan laorat tetapi tidak mempersilahkan kepada pasien untuk tanpa mendapatkan
mempersilahkan pasien untuk membawa pasien untuk membawa kembali hasil membawa kembali ke poli pengobatan dari poli tujuan
kembali hasil laborat ke poli tujuan awal laborat ke poli tujuan awal tujuan awal awal

PELAYANAN UGD
No. ALUR PELAYANAN FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT
1. Pasien dating keugd - Nomor tidak urut - Petugas lupa meletakkan kartu nomor - Antrian tidan teratur
- Pasien lupa mengambil nomor antrian - Komplain dari pasien
- Pasien tidak tahu letak nomor antrian karena yang datang lebih
dulu didahului yang
datang belakangan
2. Perawatmendahulukanpelayananpasien - Pasienramai - Pasien terlalu ramai - Komplain dari pasien
yang terancamjiwa / kecacatan - Keluargapasienhisteris - Banyak yang melihat karena kelambatan
- -
3. Petugasmelakukantriaseberdasarkanobser - Petugaskurangtanggap - Petugasmalas - Komplain dari pasien
vasi 3 hal - Alattidakada/ rusak - Terlalubanyakpasien karena kelambatan
- Pernafasan respiratory - - Petugastidakfokus
- Sirkulasi 9 perfusion)
- Status mental ( mental State )
4 Pengelompokantriaseberdasarkan tag - Petugaskurantepatdalampengelompokantri - Petugaskurangpahamtentangpengelo - Pengelompokantidaksesua
label ase mpokantriase iprioritas
- PrioritasNol ( hitam ) - Keluarga complain
- PrioritasPertama ( Merah ) - Pxsemakinparah
- Prioritaskedua (kuning)
- PrioritasKetiga ( hijau)
- - -
5 Dokter melakukan identifikasi pasien, - Dokter tdk melakukan identifikasi px dan Kurang teliti dan terburu2 Ketidaksesuaian identitas pasien
memeriksa kesesuaian antara identitas tdk memeriksa kesesuaian antara identitas Pasien banyak dgn RM
pasien dengan rekam medisnya pasien dgn RM Kurang tenaga Salah terapi dan diagnosa
Salah riwayat penyakit pasien
6 Dokter melakukan anamnesa lengkap dan Dokter tdk melakukan anamnesa lengkap/tdk Terlalu banyak pasien Salah diagnosa
mencatatnya dalam rekam medis mencatat di RM Dokter kurang teliti Salah KIE
Salah Obat
7 Dokter menyilakan pasien menuju bed Dokter tdk menyilahkan psien menuju Bed periksa Dokter masih menulis RM Pasien menunggu lama
periksa Antrian luar semakin lama
Komplai Px
8 Dokter memberi instruksi perawat untuk - Dr tidak memberikan instruksi melakukan - Px banyak - Pemeriksaan ttv tidak
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital TTV - Dr lupa memberikan instruksi dilakukan sehingga TTV
(TTV) - Perawat tidak melakukan instruksi dr - Alat TTV rusak tidak terpantau
melakukan TTV - Kekurangan tenaga perawat - Salah terapi
- Salah diagnosis
9 Dokter melakukan pemeriksaan fisik - Dr tidak melakukan pemeriksaan fisik - Kekurangan tenaga dokter - Pemeriksaan fisik general
general (from head to toe) berupa general - Kelelahan tidak dilakukan
inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi, - Ada penyakit tidak
terdeteksi
- Komplain dari pasien atau
keluarga
10 Petugas meminta keluarga pasien untuk - Petugas tidak meminta keluarga untuk - Petugas lupa - Komplain dari keluarga
mengisi lembar inform cosent untuk di mengisi inform consent membeli obat - Petugas kurang teliti px atau keluarga pasien
lakukantindakankegawatdaruratan apabila tidak tersedia di Puskesmas - Kekurangan tenaga
- Pasien ramai
- Kertas inform consent habis
11 Doktermemberikantindakansesuaidengan - Drkurang bias - Kekurangan tenaga dokter - Pemeriksaan fisik general
kegawatdaruratan ( trise )robsen, ECG, mengkl;asofikasiankegawatdaruratan - Kelelahan tidak dilakukan
ceklaborat - Ada penyakit tidak
terdeteksi
- Komplain dari pasien atau
keluarga
12. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik - Dokter tidak mencatat hasil pemeriksaan - Pasien terlalu banyak - RM tidak lengkap
di rekam medis fisik di RM - Dr tidak sempat menulis RM - Kondisi pemeriksaan fisik
tidak tercatat di RM
- Salah diagnosis
13 Dokter membuat assesment/diagnosa - Dokter tidak membuat assesment terhadap - Dr lupa mencatat - Salah diagnosis
awal terhadap kondisi kesehatan pasien kondisi kesehatan pasien dan tidak - Kekurangan tenaga dokter - Salah memberi resep atau
dan dicatat di rekam medis mencatat di RM terapi
- Komplain dari
pasien/keluarga
14 Doktermelakukanobservasidan Re- - Doktertidakmelakukanonservasidan re - - Petugasmalas - Salah diagnosis
Triase triage - Petugaskurangtanggap - Salah memberi resep atau
terapi
- Komplain dari
pasien/keluarga
15 Doktermenyarankanuntukrawatinap - Keluargamenolakrawatinap - Petugasmalas - Tidakmaurawatinap
- Petugaskurangtanggap - Keluargatidakpunyabiaya
16 Doktermenyarankanuntuk di - Bahasa yang di sampaikanolehdoktertidak - Petugas kurang teliti - Salah diagnosis
rujukkerumahsakitkarenapasientidakdapa di pahamiolehpasien - Kekurangan tenaga - Keluargatidakmau di
t di tangani di puskesmas - - Pasien ramai rujuk
- Kertas rujukan habis - Komplain dari
pasien/keluarga
17 Petugas - Petugas tidakmenghubungirsu / tempat - Petugas lupa atau kurang teliti - Komplain dari pasien atau
menghubungirsuuntumerujukpasien yang di rujuk - Petugas sibuk mengurus pasien lain keluarga pasien
- Petugas sibuk menulis rekam medis
- Kekurangan tenaga

18 Petugasmenghubungisopirambulan - Petugas / sopir ambu8lan susah di - Petugas sibuk mengurus pasien lain - Complain
bhubungi - Petugas lelah darikeluargapasien
- Kendaraanambulanmasihmerujukpasienja - Pasien ramai
dipxmenunggu)
19 Suratrujukanuntukpasien yang di rujuk - Petugas tidak memberi riwayat kondisi - Petugas malas - Kondisi pasien tidak dapat
pasien - Petugas lelah karena pasien ramai terpantau
- Petugas tidak memahami tugas - Pasien tidak segera
perawat dengan baik mendapat tindakan
- Tidak ada Monev apabila kondisi pasien
20 Jika boleh pulang dokter mengisi resume - Dokter tidak mengisi resume pulang - Dokter lupa atau tidak teliti - Kondisi terakhir pasien
pasien - Lembar resume habis tidak tercatat dengan baik
- Kurang tenaga dokter
- Pasien pulang banyak
21 Perawat mengisi dischaerge planning dan - Perawat tidak mengisi dischaerge planing - Pasien pulang paksa - Pasien tidak tau jadwal
memberikan surat kontrol ke pasien dan tidak memberikan surat kontrol pada - Perawat lupa atau tidak teliti kontrol
pasien - Pasien ramai - Komplain dari pasien atau
keluarga pasien
22 Perawat memberikan obat pulang ke - Perawat tidak memberikan obat pulang ke - Petugas lupa atau kurang teliti - Patien tidak mendapat
pasien pasien - Obat habis atau tidak tersedia dim obat
puskesmas - Penyakit pasien tidak
- Dr lupa tidak menulis resep pulang sembuh dengan tuntas
untuk pasien - Komplain dari pasien atau
keluarga pasien
23 Keluarga menyelesaikan administrasi - Keluarga tidak menyelesaikan - Petugas kurang teliti menghitung - Menghambat pelayanan
pembayaran jika pasien umum administrasi pembayaran jika pasien aministrasi pasien - Px tidak segera pulang
umum - Keluarga tidak membawa cukup uang

24 Jikapasienmeninggal - Dokter tidakmengisi status paseinlengkap - Dokter lupa atau tidak teliti - Kondisi terakhir pasien
- Lembar resume habis tidak tercatat dengan baik
- Kurang tenaga dokter - Komplain dari pasien atau
- Pasienhisteris keluarga pasien
25 Dokter mengisi status kematianpasienn - Perawat tidak mengisi status - Dokter lupa atau tidak teliti - Kondisi terakhir pasien
kematianpasien - Lembar resume habis tidak tercatat dengan baik
- Kurang tenaga dokter - Komplain dari pasien
- Pasienhisteris atau keluarga pasien
26 Perawat melakukanperawtanjenazah - Perawat tidakmelakukanperawtanjenazah - Petugas lupa atau kurang teliti - Komplain dari pasien atau
- keluarga pasien
- Pasienramai
27 Keluarga menyelesaikan administrasi - Keluarga tidak menyelesaikan - Petugas kurang teliti menghitung - Menghambat pelayanan
pembayaran jika pasien umum administrasi pembayaran jika pasien aministrasi pasien - Px tidak segera pulang
umum - Keluarga tidak membawa cukup uang

- - -
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM PMKP

4.1 Kebijakan Keselamatan Pasien di Puskesmas Kotakulon


Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas Kotakulon memiliki dasar hukum yaitu
Keputusan Kepala Puskesmas Kotakulon nomor ....

4.2 Tim Keselamatan Pasien dan Uraian Tugas


a. Susunan Tim Keselamatan Pasien Puskesmas Kotakulon sebagai berikut:
Ketua : Midian Pujo Trikristanto,S.kep,Ns
Sekretaris : Nur Aini Amd.Keb
Anggota :
1. Drg. Herry Setyono
2. Umi Muarofah
3. Yonathan Wahyu K, S.Kep,Ns

b. Uraian Tugas Tim Keselamatan Pasien:


1. Menyusun Indikator Mutu Pelayanan Klinis dan Sasaran Keselamatan Pasien;
2. Mensosialisasikan indikator mutu pelayanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
kepada seluruh tenaga klinis di Puskesmas Kotakulon;
3. Mengumpulkan data hasil pengukuran indikator mutu pelayanan klilnis dan sasaran
keselamatan pasien sesuai periode waktu yang telah ditentukan yang dilaksanakan oleh
Penanggung Jawab unit pelayanan dan tim survei;
4. Mendokumentasikan hasil pengukuran;
5. Melakukan analisis terhadap hasil pengukuran;
6. Menyusun rencana tindak lanjut dan perbaikan hasil analisis pengukuran;
7. Melaporkan hasil analisis dan rencana tindak lanjut dan perbaikan kepada Kepala
Puskesmas

3.3 Prosedur Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien


Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas Kotakulon dengan Standard
Operational Procedure (SOP) yang ada dalam lampiran buku Pedoman ini
3.4 Pencatatan dan Pelaporan
1. Setiap unit kerja di Puskesmas Kotakulon mencatat semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian
Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan.
2. Setiap unit kerja di Puskesmas Kotakulon melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian
Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Puskesmas Kotakulon pada formulir yang sudah
disediakan oleh rumah sakit.
3. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas Kotakulon menganalisis akar penyebab masalah semua
kejadian yangdilaporkan oleh unit kerja.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien Puskesmas
Kotakulon merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan
masalah kepada Pimpinan Puskesmas

3.5 Monitoring dan Evaluasi


Pimpinan Puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi pada unit kerja-unit kerja di
Puskesmas, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja
PENUTUP

Demikian Panduan PMKP Puskesmas Kotakulon Kabupaten Bondowoso ini telah selesai

kami susun. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kotakulon.

Semoga Program PMKP dapat terlaksana dengan baik di semua lini pelayanan klinis di

Puskesmas Kotakulon sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian atau resiko membahayakan

bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung Puskesmas Kotakulon, tenaga kesehatan yang melayani

dan juga meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan di Puskesmas Kotakulon.

Bondowoso, 12 Januari 2017

Kepala Puskesmas Kotakulon

dr. Indah Yuli hartatik

NIP. 19780708 200604 2 020

Anda mungkin juga menyukai