2/PA/PKM
BTG/01
No Revisi : 01
Berlaku Tgl : 19 April 2018
Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
PenanggungJawab KetuaAkreditasi Kepala Puskesmas
No. : 8.1.8.2/PA/
PANDUAN Dokumen PKM BTG/01
No Revisi : -
Tanggalterbit : 22 April 2016
Halaman : 1/15
KepalaPuskesmasBenteng
KOTA
drg. E R N A, MH.Kes
SUKABUMI NIP.19710827 200212 2 004
A. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.Bahwa dalam rangka
mengoptimalisasikan dan mengintegrasikan semua upaya kesehatan di
Puskesmas agar pelayanan ynag diberikan bermutu dan komprehensif perlu
adannya pedoman yang disusun sebagai Panduan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Benteng.
Keselamatan pasien di Puskesmas adalah suatu sistem dimana
Puskesmasmembuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi pengurangan
resiko terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada pasien selama perawatan di
Puskesmas Benteng.Melakukan identifikasi dan penanganan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, sistem pencatatan dan pelaporan dan
analisis insiden, sehingga memberikan pembelajaran bagi petugas dalam
penanganan insiden dantindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkantimbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan olehkesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang dapat
mengancam nyawa pasien.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmasbertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dankemampuan
hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutuhidup dalam lingkungan
sehat; dan
3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,kelompok dan
masyarakat
B. TUJUAN
Panduaninidibuatdenganharapandapatmenjadipedomandalam program
keselamatanpasien di PuskesmasBenteng.
1. Tujuan Umum
Sebagai Pedoman kerja bagi semua petugas di Puskesmas Benteng dalam
upaya Keselamatan pasien di Puskesmas Benteng.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai Pedoman dalam Program Keselamatan pasien di Puskesmas.
b. Meningkatkan Mutu Pelayanan.
c. Mencegah terjadinya kecelakaankerja bagi petugas,pasien maupun
keluarga.
b.Mendidik Pasien
Petugas Pelayanan klinis harus mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Keselamatan dalam
pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang
merupakan partner dalam proses pelayanan,olehsebab itu di Puskesmas harus
ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggungjawab pasien dalam asuhan pasien.
Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan Puskesmas Benteng.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
c.Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
1. Puskesmas Benteng menjamin keselamatan pasien dalam
kesinambunganpelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar
unit pelayanan di Puskesmas Benteng. Oleh sebab itu harus koordinasi
pelayanan secara menyeluruh mulai dari saatpasien masuk, pemeriksaan
termasuk pemeriksaan laboratorium, diagnosis, perencanaan
pelayanan,tindakan pengobatan, rujukan dan saat pasien keluar dari
Puskesmas Benteng..
2. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhanpasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan,sehingga pada
seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan
lancar.
3. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan
sosial, konsultasi dan rujukan, termasuk pelayanan kesehatan primer dan
tindak lanjut lainnya.
4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatansehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, amandan efektif.
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien:
1. Puskesmas Benteng harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses
yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan
data,menganalisis secara intensif insiden, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkankinerja serta keselamatan pasien.
2. Puskesmas harus melakukan proses perancangan (desain)yang baik,
mengacu pada visi, misi, dan tujuan Puskesmas Benteng kebutuhan pasien,
petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini,dan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan kegiatan Keselamatan pasien di
Puskesmas.
3. Puskesmas harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan : pelaporan insiden, manajemen risiko, mutu pelayanan,
keuangan. Dan harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden, dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko
tinggi.
4. Puskesmas harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan,agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin.
Penilaian Sasaran II
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasilpemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakankembali
secara lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atauyang
menyampaikan hasil pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratankomunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
III. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH-ALERT)
B. Bagi Unit/Tim:
-. Pastikan rekan sekerja anda merasa mampu untuk berbicara mengenai kepedulian
mereka dan berani melaporkan bilamana ada insiden.
-. Petugas Puskesmas Benteng wajib memastikan semua laporan dibuat
secara terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi
yang tepat.
B. Untuk Unit/Tim:
1) Kepala; UPTD Puskesmas Benteng sendiri yang memimpin Gerakan
Keselamatan Pasien.
2) Jmenjelaskan kepada TIM relevansi dan pentingnya serta manfaat bagi mereka
dengan menjalankan gerakan Keselamatan Pasien
3) Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden.
1) Menyusuin struktur struktur dan proses yang ada dalam manajemenrisiko klinis
dan nonklinis, serta pastikan hal tersebut mencakupdan terintegrasi dengan
Keselamatan Pasien dan staf;
2) Kembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem pengelolaanrisiko yang dapat
dimonitor oleh direksi/pimpinan Puskesmas Benteng;
3) Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh darisistem pelaporan
insiden dan asesmen risiko untuk dapat secaraproaktif meningkatkan kepedulian
terhadap pasien.
B. Untuk Unit/Tim:
2) Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam prosesasesmen risiko
Puskesmas Benteng;
3) Lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk menentukan akseptabilitas
setiap risiko, dan ambillah langkah-langkah yang tepat untuk memperkecil risiko
tersebut;
4) Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai masukanke proses
asesmen dan pencatatan risiko Puskesmas Benteng.
B. Untuk Unit/Tim:
1) Pastikan tim anda menghargai dan mendukung keterlibatan pasien dan
keluarganya bila telah terjadi insiden
2) Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluargabilamana terjadi insiden,
dan segera berikan kepada merekainformasi yang jelas dan benar secara tepat
3) Pastikan, segera setelah kejadian, tim menunjukkan empatikepada pasien dan
keluarganya.
6. BELAJAR DAN BERBAGI PENGALAMAN TENTANG KESELAMATAN
PASIEN
Mendorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajarbagaimana dan
mengapa kejadian itu timbul.
Langkah penerapan:
A. Untuk Puskesmas Benteng:
1) Pastikan staf yang terkait telah terlatih untuk melakukan kajianinsiden secara
tepat, yang dapat digunakan untukmengidentifikasi penyebab.
B. Untuk Unit/Tim:
2) Identifikasi unit atau bagian lain yang mungkin terkena dampakdi masa depan dan
bagilah pengalaman tersebut secara lebihluas.
Langkah penerapan:
1) Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh darisistem pelaporan,
asesmen risiko, kajian insiden, dan audit sertaanalisis, untuk menentukan solusi
setempat.
5) Beri umpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yangdiambil atas insiden
yang dilaporkan.
B. Untuk Unit/Tim :
PENUTUP