Oleh:
dr. Harry Mahathir Akip, Sp.J.P
Apt. Azura Syafira Thalita, S.Farm
drg. Cynthia Octavia Purnama Sari
Ns. Widya Dahlia Juwita, S.Kep
Faris Danoetirta, S.Kom
Seorang ASN dianjurkan untuk berpikir kritis agar dapat menganalisa isu isu yang
ada di lingkup kerjanya, sehingga mampu membuat perubahan demi mewujudkan
Smart governance.
Fakta : Hanya 25% pasien yang sudah memahami cara penyimpanan serta
beyond use date obat.
Fakta : sampai saat ini SOP untuk bagian pemeliharaan dan implementasi
aplikasi belum dirancang dan dibuat
3. Tingginya kasus persistensi gigi susu pada kunjungan pasien anak di poli
gigi
Fakta: lama waktu tunggu pasien untuk dapat bertemu dokter sejak
mendaftar 4-5 jam.
Teknik tapisan isu APKL adalah singkatan dari Aktual artinya isu yang dibahas
merupakan isu yang masih hangat diperbincangkan. Problematik artinya isu
tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya. Khalayak artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Layak artinya isu tersebut relevan, realistis, masuk akal dan perlu dicarikan
pemecahan masalahnya.
Machine
Method
Jumlah kesediaan
Lamanya waktu
untuk mendapatkan ruangan kurang
hasil lab
Tingginya jumlah pasien
infeksius yang masih
dirawat diruang perawatan
Jumlah tenaga non infeksius
perawat yang kurang
Kurangnya ketertiban
SDM terkait SOP
Kurang pengawasan
dari PPI
Man Power
Teknik Analisa Isu USG
USG merupakan salah satu teknik tapisan isu yang dapat dilakukan. Teknik
tapisan isu USG adalah singkatan dari Urgency yaitu seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan dan
Growth yaitu severapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani dengan segera.
1. Sosialisasi dan edukasi kepada tenaga kesehatan IGD tentang bahaya infeksi
nosokomial dan penatalaksanaan pada pasien suspek infeksi.
Sosialisasi memiliki arti suatu proses yang berkaitan dengan cara individu
memahami kehidupan sosial seperti norma dan nilai yang berlaku di
kelompoknya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
wawasan dan kemawasan dari tenaga kesehatan untuk dapat melakukan
tatalaksana pasien suspek infeksi dengan tepat.
PPI akan memulai masa observasi sejak setelah sosialisasi bahaya infeksi
nosokomial dan algoritma penatalaksanaannya. Observasi ini berjalan selama
satu bulan. Setelah satu bulan akan dilakukan evaluasi dan re-sosialisasi hasil
observasinya kepada tenaga kesehatan IGD. Setelah itu mulai diberlakukan
sanksi yang tegas bagi tenaga kesehatan yang tidak mengikuti algoritma
pencegahan infeksi nosokomial.
Link Video :
https://youtu.be/CWtXn9-t2fk