Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM MUTU RUANG GARUDA

A. Pendahuluan

Sistem manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran mutu yang direncanakan termasuk di dalam pelayanan Rumah Sakit. Tingkat
ketercapaian indicator mutu dapat dijadikan gambaran terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit yang bersangkutan. Capaian indicator mutu yang baik juga dapat
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diterimanya. Ketercapaian
indicator mutu unit/ruangan yang baik akan mendukung ketercapaian indicator mutu rumah
sakit secara keseluruhan. Banyak factor yang menjadi rintangan dalam usaha mencapai
inikator mutu yang baik yang dihadapi oleh Rumah Sakit.

Salah satu masalah yang sering terjadi di pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
implementasi sistem manajemen mutu. Implementasi manajaemen mutu akan baik kalau
rumah sakit atau unit dalam rumah sakit mempunya suatu program mutu, dimana program
mutu itu akan menjadi panduan dalam pelaksanaan implementasi program mutu.

B. Latar belakang
Ruangan garuda merupakan salah satu ruangan RJI di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat. Ruang RJI merupakan ruangan dengan perawatan intenshif. Dimana karakteristik
pasien yang dirawat adalah pasien yang masih gaduh gelisah. Prinsif dasar pelayanan di
ruang RJI adalah penurunan gejala gangguan jiwa, pemenuhan kenutuhan keamanan pasien
(patien safety) dan pemenuhan kebutuhan dasar pasien. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan
aman pasien tindakan yang sering dilakukan adalah fiksasi fisik dan fiksasi obat. Fiksasi fisik
bertujuan untuk pembatasan gerak pasien agar pasien tidak membahayakan dirinya, orang
lain dan lingkungan. Sedangkan fiksasi obat bertujuan agar pasien tidak membahayakan diri
sendiri orang lain dan lingkungan dengan cara menurunkan atau menghilangkan gejala
gangguan jiwanya. Dalam pelaksanaan penanganan pasien yang mengalami gaduh gelisah
masih ada hanya dilakukan fiksasi fisik dan pemebrian obat oral bukan dengan obat injeksi.
Sementara pemebrian obat oral mengalami kesulitan karena pasien tidak kooperatif.

C. Tujuan
Tujuan umum
Menjamin pelayan yang berkualitas di ruang Garuda

Tujuan khusus
Adanya program mutu prioritas ruangan yang ditetapkan.
Adanya acuan dalam implementasi pencapaian mutu ruangan garuda.
Adanya acuan dalam melakukan program perbaikan pencapaian mutu ruangan.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Pemilihan Indikator Mutu Ruangan dengan mengacu pada indikator mutu pelayanan
rawat inap
2. Penetapan indikator mutu yang menjadi prioritas
Prioritas mutu ruang garuda adalah lamanya waktu fiksasi pasien gaduh gelisah kurang
dari 4 jam
3. Pencatatan pelaporan indikator mutu ruangan
Pencatatan dan pelaporan indicator mutu dilakukan oleh kepala tim atau kepala ruangan.
Dilakukan setiap hari.
4. Penilaian kinerja staf di ruangan
Penilaian kinerja staf dilakukan oleh kepala ruangan.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Mencatat dan mengumpulkan indikator mutu ruangan
2. Membuat laporan secara berkala
3. Melakukan evaluasi laporan indikator mutu dan membuat tindak lanjutnya
4. Melakukan rapat rutin dengan staf terkait mutu satu bulan satu kali

F. Sasaran
a. Lama pasien difiksasi kurang 4 jam  (100 %)

Prioritas Sasaran Mutu Ruang Garuda

Judul Lama fiksasi pasien gaduh gelisah kurang dari 4


jam
Dimensi Mutu Efektifitas dan Keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan
mampu menenangkan dan menyelamatkan pasien
jiwa yang gaduh gelisah di ruang Jiwa Intensif.
Definisi Operasional Lama fiksasi adalah jumlah durasi waktu lamanya
psien difiksasi dari awal pemasangan fiksasi
sampai pasien dilepas fiksasinya karena kondisinya
sudah tenang dan terkendali.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiga bulan
Numerator Jumlah pasien gangguan jiwa yang difiksasi kurang
dari 4 jam
Denominator Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang
dilakukan fiksasi karena gaduh gelisah
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤ 4 jam, 100%
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpulan Data

G. PDCA

1. Perencanaan (Plan)
Masalah
Waktu fiksasi fisik pasien lebih dari 4 (empat) jam.
Indicator mutu: waktu fiksasi fisik pasien kurang dari 4 jam
Target 100%

Deskripsi
- Perawat ruangan masih belum seluruhnya pro aktif melaporkan perkembangan
pasien kepada DPJP atau dokter penanggung jawab ruangan
- Respon time dokter penanggung jawab ruangan memeriksa pasien setelah menerima
laporan perburukan pasien dari ruangan masih lambat.
- Pasien yang gaduh gelisah sebagian besar menolak minum obat, obat yang diberikan
disemburkan.
- DPJP belum seragam memberikan obat injeksi pada pasien gaduh gelisah (masih ada
yang mencoba dulu dengan obat oral)
- Belum semua pasien yang difiksasi fisik karena gaduh gelisah diberikan obat injeksi
(fiksasi psikofarmaka).
- Belum optimalnya pelaksanaan SOP pasien fiksasi.

Metode penyelesaian masalah


Meningkatkan pelaksanaan pemberian fiksasi obat (fiksasi farmaka) pada pasien
gaduh gelisah.

Rencana Pelaksanaan
- Dokter DPJP memberikan advis pemberian obat injeksi (fiksasi obat) pada saat pasien
mengalami gaduh gelisah dan dilakukan fiksasi fisik di Ruang Rawat Jiwa Intenshif.
- Petugas farmasi menyaiapkan obat yang diresepkan.
- Perawat memberikan obat injek kepada pasien sesuai advis dokter.

2. Pelaksanaan (Do)

- Pemberian obat injeksi pada pasien gaduh gelisah.


- Data dikumpulkan dari form pemberian obat pasien atau CPPT.
- Pengumpulan data dilakukan di ruangan.
- Data dikumpulkan oleh ketua tim setiap hari.
- Metodologi pengumpulan data secara restrospektif atau cross sectional.
- Periode waktu pelaporan pada sekertaris mutu adalah bulanan.
- Membuat grafik.
- Analisa data dilakukan setiap 3 bulan.

3. Study

PENINGKATA
N SISTEM ANALISA REKOMENDASI
STRUKTUR Panduan penanganan pasien gaduh Nota dinas ke komite medic untuk
gelisah belum dilakukan secara sosialisasi panduan penanganan pasien
optimal gaduh gelisah kepada para DPJP

PROSES 1. belum semua petugas 1. Sosialisasi SPO dan kebijakan


proaktif untuk melaporkan pelayanan pasien di RJI
kondisi perburukan atau
perkembangan pasien
2. belum optimal pelaksanaan 2. Sosialisasi SPO
pelaporan via telepon/lisan pelaporan/komunikasi via
telepon/lisan

3. Sosialisasi SPO dan kebijakan


3. Kurang optimalnya pemberian perintah lisan
pelaksanaan pemberian
perintah via lisan atau
telepon 4. Sosialisasi panduan
4. tidak semua DPJP penanganan pasien gaduh
memberikan advis gelisah kepada perawat dan
pemberian obat injek pada sosialisasi penialain PANS
pasien gaduh gelisah. EC
5. Pembuatan nota dinas ke
5. Kurang optimalnya bagian farmasi tentang
penggunaan dan Perbaikan system pengelolan
pengelolaan tas emergency. tas emergrncy
6. Pelaksanaan Pencatatan dan
6. Pencatatan dan pelaporan pelaporan pasien fiksasi
pasien fiksasi belum tertib belum tertib

OUT COME Kisaran capaian indikator lama Ka Instalasi melakukan evaluasi


fiksasi kurang dari 4 jam berkisar berkala terhadap pemberian obat
60% injeksi/fiksasi obat terhadap pasien
gaduh gelisah

H. RMM

Ruang Garuda Sasaran mutu Tanggal mulai 1 Agustus


2018
Periode Agustus- Oktober 2018 Lama pasien difiksasi kurang dari Tanggal selesai
4 jam 31 oktober 2018
N Rencana kegiatan untuk mecapai Bukti PIC Bulan
o target Rekaman Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Nota dinas ke komite medic Nota dinas Agus K
untuk sosialisasi panduan
penanganan pasien gaduh
gelisah kepada para DPJP
2 Sosialisasi SPO dan kebijakan Daftar hadir Dedi N
pelayanan pasien di RJI dan notulen
rapat
3 Sosialisasi SPO Daftar hadir Dedi N
pelaporan/komunikasi via dan notulen
telepon/lisan rapat

4 Sosialisasi panduan penanganan Daftar hadir Dedi N


pasien gaduh gelisah kepada dan notulen
perawat dan sosialisasi penialain rapat
PANS EC
5 Pembuatan nota dinas ke bagian Nota dinas Agus K
farmasi tentang
Perbaikan system pengelolan tas
emergrncy
6 Pelaksanaan Pencatatan dan Buku laporan Diana
pelaporan pasien fiksasi belum mutu
tertib

Bandung Barat, Agustus 2018


Kepal ruanagn Garuda

Agus Kusnandar, S.Kep., Ners


NIP. 19810928 200501 1 007

Anda mungkin juga menyukai