1
I. DEFINISI
2
II. RUANG LINGKUP
3
II.3 Ruang Lingkup Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis
Ruang lingkup kinerja staf medis meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan dna pemeriksaan kesehatan, dan mutu pelayanan di RSUD Bangka
Tengah. Penilaian tehadap kegiatan upaya kesehatan merupakan suatu kewajiban.
Penilaian diselenggarakan melalui pelayanan dan pemeriksaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan oleh staf medis, dengan tetap mengacu pada kebijakan di RSUD
Bangka Tengah.
UU RS pasal 4:
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian
yanbg ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah
sakit.
UU RS pasal 13:
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dnegan
Standar profesi, Standar pelayann rumah sakit, Standar prosedur operasional yang
berlaku, Etika profesi,m Menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien.
UU PK pasal 44:
Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
III. TATALAKSANA
III.1 BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dapat dipakai pada penilaian kinerja staf medis adalah dari:
- Grafik review berkala: data pasien dirawat, data tindakan/prosedur
- Referensi dari pengawas (proctors) atau dari pengamat pertama
- Kritik dan saran pasien (complain)
- Aduan malpraktik
- Kejadian sentinel
4
- Data monitor kinerja/indikator
- Monitoring pelayanan:
Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: audit rekam
medis, kepatuhan terhadap SPO
Monitoring kualitas klinis: data morbiditas dan mortalitas
- Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan
- Jumlah operasi/prosedur
- Observasi langsung: kepatuhan terhadap kebijakan?SPO, contoh diSKP,
output asuhan medis
- Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: sesuai dengan
CPG/PPK
- Monitoring kualitas klinis: outcome dan komplikasi
- Diskusi/survey dnegan seawat lainnya
- SMS/pengaduan keluhan pasien
Pedoman penilaian kinerja didapatkan dari hasil rapat komite medik, yang
disesuaikan dengan ketentuan akreditasi KARS versi tahun 2012. Pedoman harus
diketahui dan disetujui oleh direktur RSUD Bangka Tengah.
5
III.3. STANDAR PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS RSUD BANGKA
TENGAH
Evaluasi praktek professional, terdiri atas:
a. Evaluasi praktik professional berkelanjutan (On Going Professional Practice
Evaluation (OPPE))
Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja staf medis
secara berkelanjutan untuk tiga alasan:
1. Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi staf medis
2. Untuk mengindentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja staf
medis
3. Untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan
kewenangan klinik staf medis.
Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar rekredensialing dan
peningkatan kerja staf medis
1. Asuhan pasien – praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat
dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat.
2. Pengetahuan medis/klinis – dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan sosial
serta penerapan pengetahuan kedalam asuhan pasien dan pendidikan
orang-orang lainnya.
3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek – menggunakan bukti
dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan peningkatan praktik
asuhan pasien.
4. Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi –
yang akan memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan
pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain.
5. Profesionalisme – terpancar dalam komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas, praktek-praktek etika, pemahaman dan
kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien,
profesinya dan masyarakat.
6. Praktek berbasis sistem – melalui pemahaman terhadap konteks dan
sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.
6
b. Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation
(FPPE))
FPPE melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas. Evaluasi praktek
professional dilakukan dalam tiga situasi:
1. Saat awal dokter diberikan RKK
2. Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta
3. Adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian kinerja dokter (triger)
Jangka waktu FPPE tidak ditentukan . RS dapat memilih periode waktu untuk
setiap episode FPPE. Data bisa setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan.
RSUD Bangka Tengah menerapkan jangka waktu 6 bulan.
Proses FPPE harus:
1. Secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria tertentu dan
rencana pemantauan,
2. Jangka waktu yang tetap
3. Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang
dapat diterima.
7
IV. DOKUMENTASI
Adapun OPPE penilaian kinerja dokter RSUD Bangka Tengah
a. Dokter Umum
8
PROFESIONAL BERKELANJUTAN
KSM BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI
BULAN: 01 Januari 2019 S/D 01 Januari 2020
(Penilaian tiap 1 tahun)
9
d. Dokter Spesialis Anak
BAGIAN ANAK
(Penilaiantiap 1 tahun)
10
l. DokterSpesialisPatologiKlinik
(Penilaiantiap 1 tahun)
11
Adapun FPPE penilaiankinerjadokter RSIA MUKTI HUSADA Pamekasan
Ditetapkan di Pamekasan
dr. TIURLANDINA
12