DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
BUKITTINGGI
Jln. M. By Pass Kubu Gulai Bancah, Bukittinggi Telepon 0752-6236117 Email:
rsudkotabukittinggi@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BUKITTINGGI
NOMOR: 188.445/ /SK-RSUD/VIII/2022
TENTANG
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA BUKITTINGGI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bukittinggi.
Pada Tanggal :
PEDOMAN
2022
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA BUKITTINGGI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bukittinggi yang perlu diperhatikan
dengan baik dalam seluruh proses yang ada. Untuk memperoleh sumber
daya manusia yang berkualitas diperlukan proses perekrutan, evaluasi
dan pengangkatan staf melalui proses yang efektif dan seragam.
Disamping itu diperlukan kredensial kepada tenaga medis, tenaga
perawat dan tenaga kesehatan lainnya, karena mereka terlibat secara
langsung dalam proses pelayanan klinis.
Demi terciptanya proses yang efektif dan seragam dalam
pengelolaan Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bukittinggi perlu dibuat pedoman Manajemen Sumber Daya
Manusia.
B. TUJUAN
Tujuan dari pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bukittinggi terdiri atas :
1. Terselenggaranya proses perencanaan dan pengelolaan staf yang
sesuai dengan regulasi dan pedoman yang ada.
2. Terselenggaranya program pendidikan dan pelatihan staf yang sesuai
dengan regulasi dan pedoman yang ada.
3. Terselenggaranya program kesehatan dan keselamatan staf yang
sesuai dengan regulasi dan pedoman yang ada.
4. Terselenggaranya proses kredensial dan rekredensial tenaga
kesehatan yang sesuai dengan regulasi dan pedoman yang ada.
5. Terselenggaranya proses kredensial dan rekredensial tenaga
keperawatan yang sesuai dengan regulasi dan pedoman yang ada.
6. Terselenggaranya proses kredensial dan rekredensial tenaga
kesehatan lainnya yang sesuai dengan regulasi dan pedoman yang
ada.
BAB II
RUANG LINGKUP
2. Uraian Tugas
a. Tanggung jawab setiap staf yang bekerja di Rumah Sakit harus
dituangkan dalam uraian tugas.
b. Pelaksanaan tugas, orientasi, dan evaluasi kinerja staf didasrkan
pada uraian tugasnya.
c. Uraian tugas setiap staf dilampirkan dalam file kepegawaian.
d. Uraian tugas juga dibutuhkan untuk tenaga kesehatan yang
ditugaskan di bidang manajerial seperti Kepala Bidang, Kepala
Seksi, dll.
e. Uraian tugas juga dibutuhkan untuk tenaga kesehatan yang
melakukan dua tugas yaitu di bidang manajerial dan bidang klinis.
f. Uraian tugas juga dibutuhkan untuk tenaga kesehatan yang
sedang mengikuti Pendidikan dan bekerja di bawah supervisi,
maka program pendidikan menentukan batasan kewenangan apa
yang boleh dan tidak boleh dikerjakan sesuai dengan tingkat
pendidikannya.
g. Uraian tugas juga dibutuhkan untuk tenaga kesehatan yang
diizinkan memberikan pelayanan sementara di rumah sakit.
h. Uraian tugas berlaku untuk semua staf yang ada di rumah sakit
termasuk staf purnawaktu, staf paruhwaktu, tenaga sukarela atau
sementara yang membutuhkan.
6. File Kepegawaian
a. Setiap informasi kepegawaian seluruh staf harus terdokumentasi
dalam file kepegawaian.
b. File kepegawaian setiap staf disimpan dalam lemari arsip yang
terkunci, sehingga terjaga kerahasiaannya dan hanya bisa diakses
oleh staf kepegawaian.
c. File kepegawaian memuat informasi sesuai dengan standar
akreditasi.
7. Orientasi Staf
a. Semua staf diberikan orientasi mengenai rumah sakit dan unit
tempat mereka ditugaskan dan tanggung jawab pekerjaannya pada
saat pengangkatan staf.
b. Orientasi staf terdiri atas orientasi umum dan orientasi khusus.
c. Hasil orientasi staf dilampirkan dalam file kepegawaian.
d. Terdapat regulasi dan pedoman terkait orientasi staf pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Bukittinggi.
D. TENAGA MEDIS
Tenaga medis adalah semua dokter dan dokter gigi yang
memberikan layanan promotive, preventif, kuratif, rehabilitative, bedah,
atau layanan medis/gigi lain kepada pasien atau yang memberikan
layanan interpretative terkait pasien seperti patologi, radiologi,
laboratorium, serta memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin
Praktik (SIP).
Rumah sakit harus menyelenggarakan proses kredensial yang
seragam dan transparan bagi tenaga medis yang diberi izin memberikan
asuhan kepada pasien secara mandiri. Rumah sakit harus melakukan
rekredensial tenaga medis setiap 3 tahun. Proses kredensial dan
rekredensial dilakukan oleh Komite Medis. Komite Medis melakukan
verifikasi ke Lembaga /badan/isntansi pendidikan atau organisasi
profesional yang diakui yang mengeluarkan izin/sertifikat dan kredensial
lain dalam proses kredensial sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku. Setiap pelaksanaan kredensial dan rekredensial
harus melampirkan bukti.
Selain itu, Komite Medis harus melakukan monitoring dan evaluasi
kepada tenaga medis. Penilaian OPPE staf medis memuat 3 (tiga) area
umum yaitu perilaku, pengembangan profesional dan kinerja klinis. Hasil
evaluasi praktik profesional berkelanjutan (OPPE) dan terfokus (FPPE) di
review secara obyektif oleh sub komite mutu profesi medis yang berada
dibawah komite medik dan di dokumentasikan dalam file staf medis dan
di unit terkait.
E. TENAGA PERAWAT
Rumah Sakit harus mempunyai proses yang efektif untuk
melakukan kredensial tenaga perawat dengan mengumpulkan, verifikasi
Pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan dan pengalamannya.
Proses kredensial dan rekredensial dilakukan oleh Komite Keperawatan.
Hasil kredensial perawat berupa rincian kewenangan klinis menjadi
landasan untuk membuat surat penugasan klinis kepada tenaga
perawat. Setiap staf keperawatan yang memberikan pelayanan di rumah
sakit harus memiliki rincian kewengan klinis (RKK) dan surat penagasan
klinis (SPK). Rekredensial adalah proses kredensial ulang setiap 3 tahun.
Selain itu, untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien serta
manajemen risiko rumah sakit perlu dilakukan penilaian kinerja perawat
setiap sekali 6 bulan.
Komite Keperawatan memastikan bahwa setiap perawat yang
kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan, baik mandiri,
kolaborasi, delegasi, serta mandat kepada pasien secara aman dan
efektif dengan cara :
1. Memahami peraturan dan perudang- undangan terkait perawat dan
praktik keperawatan.
2. Melakukan kredensial terhadap bukti Pendidikan, pelatihan,
pengalaman, informasi yang ada pada setiap perawat.
3. Komite Keperawatan perlu melakukan setiap upaya untuk
memverifikasi informasi penting dari bserbagai sumber utama dengan
jalan mengecek ke website resmi intitusi pendidikan pelatihan melalui
email dan surat tercatat.