Anda di halaman 1dari 8

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 12.04.

02
RUMAH SAKIT Tk. IV 12.07.03 PALANGKA RAYA

PANDUAN
OPPE ( ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION )
KOMITE MEDIK

DI RUMAH SAKIT TK. IV 12.07.03 PALANGKA RAYA

1
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 12.04.02
RUMAH SAKIT Tk. IV 12.07.03 PALANGKA RAYA

I. DEFINISI

I.1 PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS

Penilaian kinerja staf medis dilakukan melalui evaluasi terus-menerus,


terhadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang diberikan oleh setiap staf medis
fungsional.
Penilaian dilakukan oleh komite medik (subkomite mutu profesi), yang
berkolaborasi dengan direktur medis, subkomite etik dan disiplin, subkomite
kredensial, mitra bestari (jika diperlukan).

I.2 Evaluasi praktik profesional


Evaluasi Praktik profesional, terdiri atas:
1.2.1 Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan (On Going Professional Practice
Evaluation (OPPE))
1.2.2 Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (Focused Professional Practice
Evaluation (FPPE))

I.3 Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan (On Going Professional Practice


Evaluation (OPPE))
Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja staf medis
secara berkelanjutan.

I.4 Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (Focused Professional Practice


Evaluation (FPPE))
FPPE melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas.

II. RUANG LINGKUP


II.1 Latar Belakang
RS Tk.IV 12.07.03 Palangka Raya merupakan suatu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang mutlak diperlukan pada suatu daerah, dalam rangka
menamin terpenuhnya kebutuhan kesehatan masyarakat. Dalam menalankan
fungsinya, rumah sakit diarahkan oleh suatu undang-undang untuk menamin
kualitas, mutu, dan keamanan rumah sakit tersebut.
Praktik profesional adalah salah satu elemen yang diperhatikan dalam
menjmin mutu pelayanan rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU RS pasal 29:
b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit;
2
g. Membuat, melaksanakan, dan menaga standar mutu pelayanan kesdehatan di
rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Mengingat dampak yang begitu besar terhadap rumah sakit, maka hal ini
pada akhirnya menuntut pihak manajemen (direktur RS) untuk mengetahui
kemampuan dokter yang bekera di RS yang dipimpinnya dengan penilaian secara
berkala.

II.2 Maksud dan Tujuan Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis


Maksud dan tujuan penilaian kinerja staf medis adalah:
1. Ada proses terstandar, minimal setahun sekali, data per dokter yang relevan di
review oleh kepala unit kerja/panitia tertentu. Dalam hal ini di RS Tk.IV 12.07.03
Palangka Raya diolah oleh komite medik (subkomite mutu & profesi)
2. Tujuan review agar RS dapat mengidentifikasi kecenderungan prektik profesional
yang berdampak pada kualitas dan keselamatan pasien.

Data hasil evaluasi dapat digunakan sebagai:


1. Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi profesional
2. Untuk mengidentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kerja
3. Untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan
kewenangan klinik

II.3 Ruang Lingkup Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis


Ruang lingkup kinerja staf medis meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
dna pemeriksaan kesehatan, dan mutu pelayanan di RS Tk.IV 12.07.03 Palangka Raya.
Penilaian tehadap kegiatan upaya kesehatan merupakan suatu kewajiban. Penilaian
diselenggarakan melalui pelayanan dan pemeriksaan kesehatan masyarakat yang dilakukan
oleh staf medis, dengan tetap mengacu pada kebijakan di RS Tk.IV 12.07.03 Palangka
Raya.

II.4 Landasan Hukum


UU RS pasal 4:
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yanbg
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

UU RS pasal 13:
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai
dneganStandar profesi, Standar pelayann rumah sakit, Standar prosedur operasional yang
berlaku, Etika profesi,m Menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

3
UU PK pasal 44:
Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.

III. TATALAKSANA
III.1 BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dapat dipakai pada penilaian kinerja staf medis adalah dari:
- Grafik review berkala: data pasien dirawat, data tindakan/prosedur
- Referensi dari pengawas (proctors) atau dari pengamat pertama
- Kritik dan saran pasien (complain)
- Aduan malpraktik
- Kejadian sentinel
- Data monitor kinerja/indikator
- Monitoring pelayanan:
 Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: audit rekam medis,
kepatuhan terhadap SPO
 Monitoring kualitas klinis: data morbiditas dan mortalitas
- Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan
- Jumlah operasi/prosedur
- Observasi langsung: kepatuhan terhadap kebijakan SPO, contoh diSKP, output
asuhan medis
- Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: sesuai dengan CPG/PPK
- Monitoring kualitas klinis: outcome dan komplikasi
- Diskusi/survey dnegan seawat lainnya
- SMS/pengaduan keluhan pasien

Pedoman penilaian kinerja didapatkan dari hasil rapat komite medik, yang disesuaikan
dengan ketentuan akreditasi KARS versi tahun 2012. Pedoman harus diketahui dan
disetujui oleh direktur RS Tk.IV 12.07.03 Palangka Raya.

III.2 TEKNIS PELAKSANAAN


Teknis pelaksanaan penilaian kinerja staf medis RS Tk.IV 12.07.03 Palangka Raya,
sebagaimana berikut di bawah ini:

III.2.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilaksanakan dengan koordinasi dari tiap unit ruangan/instalasi
yang berkaitan, absensi, dan dari data rekam medis.

4
III.2.2 Pengolahan Data
Data yang didapat diolah dalam bentuk: angka/presentase/dan atau grafik.

III.3. STANDAR PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS RS TK.IV 12.07.03


PALANGKA RAYA
Evaluasi praktek professional, terdiri atas:
a. Evaluasi praktik professional berkelanjutan (On Going Professional Practice Evaluation
(OPPE))
Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja staf medis secara
berkelanjutan untuk tiga alasan:
1. Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi staf medis
2. Untuk mengindentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja staf medis
3. Untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan
kewenangan klinik staf medis.
Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar rekredensialing dan
peningkatan kerja staf medis
1. Asuhan pasien – praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan
efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit dan
pelayanan sampai akhir hayat.
2. Pengetahuan medis/klinis – dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan sosial serta
penerapan pengetahuan kedalam asuhan pasien dan pendidikan orang-orang
lainnya.
3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek – menggunakan bukti dan
metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan peningkatan praktik asuhan
pasien.
4. Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi – yang
akan memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan pasien, keluarga
dan anggota tim kesehatan lain.
5. Profesionalisme – terpancar dalam komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas, praktek-praktek etika, pemahaman dan
kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien,
profesinya dan masyarakat.
6. Praktek berbasis sistem – melalui pemahaman terhadap konteks dan sistem
dimana pelayanan kesehatan diberikan.

5
b. Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation
(FPPE))
FPPE melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas. Evaluasi praktek
professional dilakukan dalam tiga situasi:
1. Saat awal dokter diberikan RKK
2. Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta
3. Adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian kinerja dokter (triger)

Jangka waktu FPPE tidak ditentukan . RS dapat memilih periode waktu untuk setiap
episode FPPE. Data bisa setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan. RS Tk.III
03.06.01 Ciremai menerapkan jangka waktu 6 bulan.
Proses FPPE harus:
1. Secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria tertentu dan rencana
pemantauan,
2. Jangka waktu yang tetap
3. Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang dapat
diterima.

Palangka Raya, Januari 2022

Mengetahui,

dr. Abdul Aziz Mubarok, Sp. PD


Mayor Ckm NRP 11080087390680

6
RUMKIT TK.IV 12.07.03 PALANGKA RAYA
KOMITE MEDIK

FORMAT PENILAIAN KINERJA DOKTER


Nama :
Bagian :
NILA KET
NO ASPEK YANG DINILAI I
60 70 80 90 100
1 Komunikasi efektif
a. Berkomunikasi dengan pasien
serta anggota keluarganya
b. Berkomunikasi dengan sejawat.
c. Berkomunikasi dengan
masyarakat
d. Berkomunikasi dengan profesi lain
2 Keterampilan Klinis.
a. Memperoleh dan mencatat informasi
yang akurat serta penting tentang pasien
dan keluarganya
b. Melakukan prosedur klinik dan
laboratorium.
c. Melakukan prosedur kedaruratan
klinis
3 Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
a. Menerapkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip ilmu biomedik,
klinik,perilaku, dan ilmu kesehatan
masyarakat sesuai dengan pelayanan
kesehatan tingkat primer.
b. Merangkum dari interpretasi
anamnesis, pemeriksaan fisik, uji
c. laboratorium dan prosedur yang
sesuai
d. Menentukan efektivitas suatu
tindakan
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
a. Mengelola penyakit, keadaan sakit
dan masalah pasien sebagai individu yang
utuh, bagian dari keluarga dan
masyarakat.
b. Melakukan Pencegahan Penyakit dan
Keadaan Sakit.
c. Melaksanakan pendidikan
kesehatan dalam rangka promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
5. Pengelolaan Informasi.
a. Menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk membantu
penegakan diagnosis, pemberian terapi,
tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan
pemantauan status kesehatan pasien.
b. Memahami manfaat dan
keterbatasan teknologi informasi.
c. Memanfaatkan informasi
kesehatan

NILA
NO ASPEK YANG DINILAI I KET
60 70 80 90 100
6 Mawas Diri dan Pengembangan
Diri

a. Menerapkan mawas diri.


b. Mempraktikkan belajar sepanjang
hayat.
c. Mengembangkan pengetahuan
baru
7
7 Etika, Moral, Medikolegal dan
Profesionalisme serta
Keselamatan Pasien
a. Memiliki Sikap profesional
b. Berperilaku profesional dalam
bekerja sama
c. Sebagai anggota Tim Pelayanan
Kesehatan yang profesional
d. Melakukan praktik kedokteran
dalam masyarakat multikultural di
ndonesia
e. Memenuhi aspek medikolegal
dalam praktik kedokteran
f. Menerapkan keselamatan pasien
dalam praktik kedokteran

TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA

NILAI RATA-RATA : Jumlah nilai yang didapat


7
Keterangan Nilai :
1. 60-69 (Cukup) : Belum sepeneuhnya memahami ketrampilan interpersonal dan keilmuan, serta
belum sepenuhnya menerapkan keduanya.
2. 70-79 (Baik) : Sudah memahami dan mampu menerapkan ketrampilan interpersonal
dankeilmuan tetapi masih terdapat ruang untuk perbaikan.
3. 89-89 ( Baik Sekali) : Sudah memahami dan menerapkan sepenuhnya ketrampilan interpersonal dan
keilmuan
4. 90-100 ( Sangat Baik) : Sudah memahami dan menerapkan sepenuhnya ketrampilan interpersonal dan
keilmuan serta mempertahankan konsistensi penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai