LATAR BELAKANG
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
obyektif dan berbasis bukti. Evaluasi tersebut dilaksanakn melalui Evaluasi Praktek
Dokter Berkesinambungan atau Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) yang
merupakan suatu proses untuk melakukan penilaian kompetensi dan perilaku professional
dari praktisi/staff medis. Hasil dari penilaian ini akan menjadi gambaran kinerja praktisi
medis sekaligus sebagai upaya feedback dan melakukan pembinaan bila diperlukan.
Review melalui OPPE ini memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melihat
kecenderungan praktek dari seorang profesional medik yang dapat berpengaruh terhadap
mutu dan keselamatan pasien. Hasil proses review dalam OPPE tersebut diharapkan
dapat memberikan perubahan pada tanggung jawab staf medis terhadap mutu pelayanan
dan keselamatan pasien.
Proses review melalui OPPE harus terstandarisasi sehingga penilaian dapat bersifat
obyektif. Standarisasi ini terutama pada kriteria penilaian, sumber data, waktu penilaian
dan lain-lain. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan panduan dalam proses
OPPE yang merupakan bagian dari kebijakan rumah sakit.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
1. Untuk pegangan Direktur & Kepala bagian Pelayanan Medis dalam melaksanakan
penilaian kepada staf medis.
12
2. Untuk mengontrol praktek staf medis agar mutu pelayanan dan keselamatan
pasien terjaga dengan baik.
3. Untuk digunakan sebagai salah satu perangkat pembinaan staf medis.
TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses yang dipakai
untuk melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap dokter.
2. Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus dikumpulkan untuk
evaluasi pada OPPE.
3. Untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari OPPE digunakan untuk
menentukan kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan (dilanjutkan,
dibatasi atau dicabut).
4. Untuk menentukan proses pengumpulan, investigasi dan menentukan masalah
pada praktik klinis, termasuk menentukan proses untuk identifikasi trend yang
mempengaruhi kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
5. Memastikan bahwa laporan terhadap evaluasi dari dokter professional yang sudah
diberikan kewenangan klinis dilakukan dengan cara yang seragam dan ditentukan
oleh kebijakan Rumah sakit..
6. Untuk menentukan tingkat kepedulian dari masing-masing staff medis terhadap
peningkatan pelayanan, terkait dengan performa dari dokter dan memastikan
bahwa temuan yang ada relevan dengan performa masing-masing individu staff
medis dan sesuai dengan standard yang ditentukan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini ditujukan untuk mengevaluasi praktek semua dokter dan dokter gigi yang
telah diberikan kewenangan klinis sesuai Surat Penugasan Klinis masing-masing.
Ruang lingkup penilaian untuk evaluasi praktek dokter berkelanjutan meliputi aspek :
1. Prosedur operatif dan kinis lain beserta hasilnya
2. Pola peresepan dan penggunaan obat
3. Pola penggunaan darah dan produk darah
4. Pola lama rawat (LOS)
5. Data morbiditas dan moratalitas pasien yang dirawat
6. Pemanfaatan praktisi terhadap konsultasi spesialis lain
7. Aspek komunikasi dan profesionalisme
12
Definisi Operasional dari istilah yang digunakan dalam panduan ini meliputi :
BAB III
TATA LAKSANA
A. KEBIJAKAN POKOK
Setiap dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan kriteria yang sudah
ditetapkan rumah sakit berdasarkan data yang relevan dan disampaikan kepada anggota
staff medis setidaknya sekali dalam setahun.
Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari :
a. Data secaraperiodic atau grafik review berkala
b. Observasi langsung
c. Pemantauan terhadap teknik diagnosis dan pengobatan
d. Monitoirng mutu klinis
e. Umpan balik dari individu lain yang terkait di dalam pelayanan pasien, termasuk
dokter lain, asisten bedah, perawat dan staf administrasi secara tertulis
f. Hasil medical record review
g. Hasil survey kepuasan pasien
h. Surveilans PPI ( Pencegahan&PengendalianInfeksi)
i. Notulen pertemuan komite medik (morning report, clinical meeting, meeting
kasus sulit/kematian)
j. Laporan Insiden keselamatan pasien/Incident report
12
B. PROSEDUR
1. Skrining
Manajer SDM dibantu unit lain yang terkait akan mengumpulkan data terkait kriteria
indikator evaluasi, yang berupa data dari survey keupasan pasien, Hasil audit kasus oleh
Komite Medis, data rekam medis, dan pertemuan focus group discussion oleh perawat
dan petugas lain.
Selanjutnya melakukan chart review secara bersamaan dan retrospektif dengan
menggunakan kriteria yang telah ditentukan
Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis, tenaga kesehatan atau
staf RS lainnya) dapat melaporkan setiap perhatian khusus terkait profesionalisme dan
performa masing-masing dokter secara tertulis.
12
2. Kriteria / indikator
Kriteria / indicator mencakup enam area kompetensi umum dokter, yaitu:
a. Perawatan pasien
b. Pengetahuan medis/ klinis’
c. Practice based learning and improvement
d. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
e. Profesionalisme
C. PENILAIAN
C1. Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar rekredensialing dan
peningkatan kinerja staf medis
Contoh
a. Meningkatnya infection rates
b. Terjadi Sentinel events
c. Meningkatanya LOS dibanding yg lain
d. Meningkatnya Operasi ulang
e. Pola Tes/Terapi yg tidak dibutuhkan
f. Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP
g. dll.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi OPPE dilaksanakan melalui :
1. Dokumentasi hasil penilaian OPPE dilakukan pada form Evaluasi Praktek Klinik
Berkelanjutan/OPPE.
2. Dokumen penilaian OPPE disimpan di dalam file masing-masing staf medis
12
FORM
EVALUASI PRAKTIK KLINIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN
(ON GOING PROFESIONAL PRACTICE EVALUATION / OPPE)
…………………………………………….
Nama dokter :
Tanggal penilaian :
A. ASUHAN PASIEN
5 Average LOS
6 Mortality rate
F. PROFESIONALISME
G JUMLAH = A + B + C + D + E + F 1565
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
----------------------------------------------------- -----------------------------------------------------
Mengetahui
A B C D E
PERILAKU
1 Disiplin ( kehadiran tepat waktu )
2 Partisipasi ( ikut serta memberi
masukan
3 Argumentasi ( Rasionalitas
4 Tanggung jawab ( misal mengisi
rekam medis tepat waktu )
5 Kerjasama ( tenggang rasa , tolong
menolong
KLINIS
1 Ilmu pengetahuan ( mempunyai ilmu
yang memadahi )
2 Ketrampilan medis klinis
( ketrampilan klinis yang memadahi
termasukanamnesis pemeriksan
jasmani di nilai melalui audit medis
3 Kemampuan mengatasi kegawatan
medis ( kemampuan bertindak cepat
dan tepat mengatasi
kegawatdaruratan )
4 Kemampuan Prosedural ( kemampuan
menyelesaikan tindakan medis )
KOMUNIKASI
1 Kemampuan berkomunikasi efektif
( dengan pasien , keluarganya,
sejawat, staf klinik )
2 Kemampuan bekerja dalam Tim
( kesrasama dengan semua unsur baik
di dalam atau di luar tim )
KEPRIBADIAN DAN
PROFESIONALISME
1 Tanggungjawab professional
( kejujuran,keandalan )
12
Keterangan
A = 80 – 100
B = 70 -79
C = 60 – 69
D = 50 – 59
E = < 49
(
)
Mengetahui