Anda di halaman 1dari 47

PT DDK

EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL


STAF MEDIS
Monitoring dan Evaluasi Anggota Staf
Medis

 Standar KPS 11
Rumah Sakit menggunakan proses
berkelanjutan terstandarisir untuk
mengevaluasi sesuai kualitas dan
keamanan pelayanan pasien yang diberikan
oleh setiap staf medis.
Maksud dan Tujuan KPS 11
 Ada proses terstandar untuk, minimal setiap
tahun, mengumpulkan data yang relevan
tentang setiap praktisi untuk direview oleh kepala unit
kerja/panitia yang terkait.
 Review memungkinkan RS untuk mengidentifikasi
kecenderungan praktik professional yang
berdampak pada kualitas asuhan dan
keselamatan pasien. Triger
Elemen Penilaian KPS 11
1. Ada evaluasi praktik profesional terus-menerus terhadap kualitas dan
keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis yang
direview dan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis sekurang-
kurangnya setahun sekali.
2. Evaluasi praktik profesional yang terus-menerus dan review tahunan dari
setiap anggota staf medis dilaksanakan dengan proses yang seragam yang
ditentukan oleh kebijakan rumah sakit.
3. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan data komparatif secara
proaktif, seperti membandingkan dengan ilmu literatur kedokteran berbasis
literatur.

4. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisis yang


mendalam terhadap komplikasi yang dikenal dan berlaku.

5. Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut didokumentasikan


dalam file krendensial anggota staf medis dan file lainnya yang relevan.
Mengapa Praktik Profesional Perlu
Dievaluasi
UURS pasal 29 KEWAJIBAN RS
 b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
 g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;

UU RS PASAL 46
 Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan
atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

UU RS Pasal 13
 (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan :
Standar profesi , Standar pelayanan rumah sakit ,Standar prosedur operasional yang
berlaku, Etika profesi , Menghormati hak pasien dan , Mengutamakan keselamatan pasien

UU PK Psl 44
Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.

Direktur RS harus tahu kemampuan dokter yang bekerja di RS:  mengeluarkan clinical
appointment dan delineation of clinical priviledge (SPK dan RKK)
Mengapa Praktik Profesional Perlu
Dievaluasi
Kriteria evaluasi praktik professional
berkelanjutan
 Review terhadap prosedur-prosedur
operatif dan klinis lain serta hasilnya Informasi bisa didapat
 Pola Penggunaan darah/Obat
dari :
 Pola Permintaan
 Grafik review
tes/prosedur/Tindakan
berkala
 Observasi langsung
 Length of stay
 Monitoring
 Data Morbiditas dan mortalitas
terhadap teknik
 Jumlah kasus yang diagnostik dan
dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain pengobatan
 Monitoring kualitas
klinis
 Diskusi/survei dg
sejawat/staf lainnya.
Kriteria evaluasi praktik professional berkelanjutan
 Review terhadap prosedur-prosedur operatif dan klinis lain serta hasilnya
(kepatuhan SPO/ outcome misal ILO, Reoperasi, Pneumoni pasca operasi
(anestesi)
 Pola Penggunaan darah/Obat/alkes : keseuaian antara permintaan dgn
kebutuhan  jumlah kantung darah yg tidak digunakan. Kepatuhan terhadap
formularium. Penggunaan alkes yg tidka sesuai SPO
 Pola Permintaan tes/prosedur/Tindakan: Kepatuhan permintaan
penunjang/prosedur/tindakan sesuai SPO
 Length of stay: berbasis dokter dan penyakit
 Data Morbiditas dan mortalitas: kriteria morbiditas sesuai ndikator yg
digunakan
 Jumlah kasus yang dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain
Informasi bisa didapat dari :
 Grafik review berkala:
 Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan
 Jumlah operasi/prosedur
 Observasi langsung: kepatuhan terhadap
kebijakan/SPO contoh di SKP, output asuhan
medis.
 Monitoring terhadap teknik diagnostik dan
pengobatan: sesuai dengan CPG/PPK
 Monitoring kualitas klinis: outcome dan
komplikasi
 Diskusi/survei dg sejawat/staf lainnya:
Menetapkan Kerangka Kinerja
Staf Medis
 Evaluasi kinerja staf medis yang comprehensif VS
traditional peer review
 Membangun kompetensi dokter melalui data
 Membantu menciptakan pendekatan yang konsisten
dan adil untuk mengevaluasi dokter
 Membantu menciptakan pendekatan yang fair dan
konsisten untuk mengevaluasi staf medis, menetapkan
harapan dan pengukuran kinerja
 Membantu staf medis terus bertanggung jawab atas
kinerja mereka
REVIEW STAF MEDIS
 Penilaian aktifitas staf medis senior dan para kepala unit kerja dilakukan
oleh otoritas internal atau eksternal yang layak.
 Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
objektif dan berbasis bukti.
 Hasil proses review:
 tidak adanya perubahan dalam tanggung jawab para staf medis,
 perluasan tanggung jawab,
 pembatasan tanggung jawab,
 masa konseling dan pengawasan, atau kegiatan yang semestinya.
 Setiap waktu sepanjang tahun, bila muncul fakta atas kinerja yang diragukan atau
yang buruk, dilakukan review serta mengambil tindakan yang tepat.
 Hasil review, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas kewenangan
didokumentasikan dalam kredensial staf medis atau file lainnya
EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL
(PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION)

1. Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan (On


going Professional Practice Evaluation/OPPE)

2. Evaluasi Praktik Professional Terfokus (Focused


Professional Practice Evaluation/FPPE)
FPPE DAN OPPE
HARUS DITETAPKAN DENGAN JELAS:
 Alat Ukur Yg Dipakai
 SiapaYang Melakukan Review
 Indikators/Triggers/Isu
 Proses Penilaiannya
 Hasil Digunakan Untuk Kredensialing
 Penerapan FPPE/OPPE Untuk Seluruh Kewenangan Klinis
FPPE and OPPE Membutuhkan kolaborasi dari

 Direktur medis
 Komite Medis:
 Sub komite etik dan disiplin
 Sub komite mutu rofesi
 Sub komite kredensial
 Mitra bestari
 Ketua Kelompok staf medis
 Staf Medis/staf klinis terait
 Staf IT
METODOLOGI EVALUASI

1. Melakukan Review Grafik


2. Memonitor Pola Praktik Klinis
3. Simulasi
4. Proctoring (prospective, concurrent, retrospective)
5. External peer review
6. Diskusi dengan peers group atau individu yan terlibat
dalam pelayanan pasien
7. Wawancara
8. Pengisian kuesionair
SIAPA PENANGGUNG JAWAB EVALUASI

 Direktur Medik ?
 Komite medik/sub komite mutu profesi ?
 Mitra bestari ?
 Ketua KSM ?
 Kepala Instalasi ?
 Staf yang ditunjuk ?
Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan (On
going Professional Practice Evaluation/OPPE)

 Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi


kinerja professional secara berkelanjutan untuk tiga alasan:
 1) sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi
profesional
 2) untuk mengidentifikasi area guna kemungkinan
peningkatan kinerja
 3) untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan
mengenai kelanjutan keweanangan klinik
Evaluasi Praktik Professional
Berkelanjutan
Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar
rekredensialing dan peningkatan kinerja staf medis
1. Patient care
2. Medical/Clinical knowledge
3. Practice-based learning and improvement
4. Interpersonal and communication skills
5. Professionalism
6. Systems-based practice
Area Kompetensi (OPPE)
1. Asuhan pasien---praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih,
tepat dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat.
2. Pengetahuan medis/klinis---dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan
sosial serta penerapan pengetahuan ke dalam asuhan pasien dan
pendidikan orang-orang lainnya.
3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek ----
menggunakan bukti dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan
meningkatkan praktek asuhan pasien
4. Ketrampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan
komunikasi----yang akan memampukan dan menjaga hubungan
profesional dengan pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain.
5. Profesionalisme----terpancar dalam komitmen untuk secara terus
menerus mengembangkan professionalitas, praktek-praktek etika,
pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap
tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
6. Praktek berbasis sistem---melalui pemahaman terhadap konteks
dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.
Types of data for FPPE/OPPE
 Grafik Review Berkala: Data Pasien Yg Dirawat, Data
Tindakan/Prosedur
 References From Proctors Or Other First Hand Observers
 Complaints And Incident Reports
 Malpractice Suits
 Sentinel Events/Root Cause Or FMEA Investigations
 Tracked Performance Monitors/Indicators
 Simulation
 Monitoring Clinical Practice Patterns :
1. Monitoring Terhadap Teknik Diagnostik Dan Pengobatan: Audit
Rekam Medis, Kepatuhan Terhadap SPO
2. Monitoring Kualitas Klinis: Data Morbiditas Dan Mortalitas
 Diskusi Dengan Sejawat Seprofesi Dan Staf Lainnya Yang
Terlibat Dalam Pelayanan  Peer Assessment Tool
 External Peer Review
TIPE DATA UNTUK FPPE/OPPE

 KEPATUHAN TERHADAP SPOPPK (Panduan Praktik


Klinis)/CPG (Clinical Practice Guideline)
 Pola penggunaan darah/obat
 Pola Permintaan test/prosedur/tindakan
 LOS: Data Morbiditas dan Mortalitas
 Jumlah kasus dirujuk
METODA EVALUASI KINERJA INDIVIDU
1. Kualitatif
2. Kuantitatif

1. OBJEKTIF: DATA
2. SUBJEKTIF: PERSEPSI
Contoh Peer Assesment Tools
no PARAMETER SK K B SB
ASUHAN PASIEN
1 Memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan efektif
2 Memberikan edukasi kepada pasien
3 Memahami kebutuhan unik pasien end of life
4 Memahami dan menghargai Hak Pasien dan keluarga
5 Memahami dan menghargai privasi pasien
6 Mendorong dan memberikan kesempatan pasien untuk
second opinion
7 Kesadaran akan keterbatasan diri

SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
no PARAMETER SK K B SB
PENGETAHUAN MEDIS/KLINIS DAN PENERAPAN EBM
1 Kemampuan menegakkan diagnosis
2 Kemampuan formulasi tatalaksana pasien
3 Pemilihan/penggunaan alat penunjang diagnosis
4 Penerapan EBM dalam asuhan pasien
5 Kemampuan terhadap aspek psikososial dan penyakit

SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
no PARAMETER SK K B SB
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
1 Komunikasi dengan pasien
2 Komuniksi dengan keluarga pasien
3 Komunikasi verbal dengan sejawat
4 Komunikasi tertulis dengan sejawat
5 Kemampuan memahami dan menilai kontribusi sejawat serta
tenaga kesehatan lainnya
6 Kemudahan diakses

SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
No PARAMETER SK K B SB
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
1 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
professionalitas
2 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
praktik-praktik etika
3 Kkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan
kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab
terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.

SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
No PARAMETER SK K B SB

PRAKTEK BERBASIS SISTEM


1 Pemahaman terhadap peraturan perundang undangan
tentang pelayanan kesehatan
2 Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedure pelayanan di
rumah sakit

SK :SANGAT KURANG
K : KURANG
B : BAIK
SB : SANGAT BAIK
REKAPITULASI PEER ASSESSMENT
no PARAMETER SK K B SB TOT
AL

1 Asuhan pasien

2 Pengetahuan medis/klinis

3 Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek (EBM)

4 Ketrampilan hubungan antar manusia


5 Profesionalisme

6 Praktek berbasis sistem

TOTAL
Fokus Evaluasi Praktek Profesional
(FPPE)
 Melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu
terbatas
 Evaluasi praktek profesional dilakukan dalam tiga
situasi:
1) Saat awal dokter diberikan RKK
2) Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta
3) adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian
kinerja dokter (triger)
JANGKA WAKTU FPPE
 Jangka waktu FPPE tdak ditentukan. RS dapat memilih periode waktu
untuk setiap episode FPPE. Sebaiknya menawarkan pilihan untuk data
 Data setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan
Proses FPPE harus:
 1) secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria
tertentu dan rencana pemantauan,
 2) Jangka waktu yang tetap
 3) Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk
kinerja yang dapat diterima.
RS dapat mengatur FPPE untuk sesi pemantauan untuk periode tiga sampai
enam bulan. Untuk layanan jarang dilakukan, waktu pemantauan dapat lebih
lama
PENENTUAN TRIGER: PENENTUAN LEVEL KINERJA YANG TIDAK
DAPAT DITERIMA DIBANDINGKAN DENGAN LEVEL KINERJA
YANG TELAH MAPAN/DITETAPKAN

Contoh
• Meningkatnya infection rates
• Terjadi Sentinel events
• Meningkatanya LOS dibanding yg lain
• Meningkatnya Operasi ulang
• Pola Tes/Terapi yg tidak dibutuhkan
• Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP
• dll.
Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FEPP)
KSM BEDAH
No INDIKATOR SPM TRIGER KETERANGAN
1 Waktu tunggu operasi elektif <= 2 hr 1
2 Tak melakukan time out sebelum 1
incisi kulit
3. Tak melakukan penandaan daerah 2
operasi
4 Operasi salah prosedur 0 1
5 Benda asing tertinggal dalam 0 1
tubuh pasien
6 Komplikasi anestesi karena 6% >7%
overdosisi, reaksi anestesi, salah
penempatan ET
7 Table death 0 1
Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FEPP)
KSM OBGSTETRI GINEKOLOGI
No Indikator SPM Triger Keteranga
n
1 Sectio caesaria non rujukan <20 % >20 %
2 Kematian Ibu karena Persalinan a. Perdarahan < = 1% 1
b. B.Pre eklampsi ,=30 %
c. Sepsis <=0.2 %
3 Operasi salah prosedur 0 1
4 Benda asing tertinggal dalam tubuh 0 1
pasien
5 Pelayanan kontap dilakukan dr 100 1
Sp.OG, SpB,SpU,Dr Umu Terlatih
6 Table death 0 1
BAGAIMANA KALAU RS BARU?
 Kedekatan/perkenalan sebelumnya
 Referensi dari sejawat (Senior/yunior)
 Referensi dari pasien
 Kinerja Quan & Qual pasien
 Brevet (DU,Sp1 dan Sp2)
PERBANDINGAN RS KLS C DAN B
KLS C KLS B
 Dokter umum : 9  Dokter umum : 12
 Dokter gilut :  Dokter gilut : 3
 Dokter spesialis dasar : @2  Dokter spesialis dasar : @3
untuk Spes Penyakit Dalam,  Dokter spesialis lain : min 8
Penyakit Anak, dari 13 @1
Bedah,Kebidanan  Dokter spesialis penunjang :
 Dokter spesialis lain : @2
 Dokter spesialis penunjang :  Dokter Subspesialis : @1 dari
@1 Radiologi, Patologi 4 besar spesialis
Klinik, Patologi Anatomi  Dokter gigi Spesialis : @1
 Dokter Spesialis Gigi : 1 dari 3 spesialis
KLS C KLS B
 Keperawatan : 2 orang 3  Keperawatan : 1 perawat per
bed yang tersedia 1 bed yang tersedia
 Farmasi :
 Farmasi :
 Apoteker kepala : 1
 Apoteker kepala : 1  Apoteker fungsional : 12 u 4
 Apoteker fungsional : 2 rajal,4 ranap,1 untk IGD, 1
untuk rajal dibantu 4, 4 untuk ICU,1 untuk logistic
untuk ranap dibantu 8 dan 1 Farmasi klinik
 Teknis farmasi : 20, 8 u rajal
teknis farmasi dan 8 ranap,2 u IGD, 2 untuk
 Apoteker logistic : 1 ICU
KETERSEDIAAN
DOKTER UMUM & GILUT DOKTER SPESIALIS
Dokter Spesialis Penyakit Dalam :
 Dokter Umum :

 Dr Sandi
Dr Rizky
 Dr Genis 

Dokter Spesialis Penyakit Anak :
 Dr Poundra 

Dr Almira
Dr Dewi
 Dr Hadi  Dr Ariani
 Dokter Spesialis Bedah
 Dr M Tanri  Dr Liza
 Dr Gusriyadi
 Dr Amey  Dr Ihsan
Dokter Spesialis Kebidanan
 Dr Dian M 
 Dr Evi

 Dokter GILUT :
 Dr Leri
 Dokter Spesialis Anestesi :
 Dr Dikdik 

Dr Budiana
Dr Aris D
 Dr Sri Eka  Dr Undang K
KETERSEDIAAN
DOKTER SPESIALIS LAIN DOKTER SUBSPESIALIS
 Dokter Syaraf : Agus, Gian  Dokter Spesialis Penyakit Dalam :
 Dokter THT-KL : Dr Endang, DrYayan, Dr Desti  DR Dr Ria Bandiara,Konsulen Ginjal Hipertensi
 Dokter Mata : Dr Andriafi,  Dr Rahmat Gunadi,Konsulen Rheumatologi
 Dokter B.Ortopedi : Dr Dadang, Dr Adam  Dokter Spesialis Penyakit Anak :
 Dr Viva, Konsulen Neonatologi
 Dokter Paru : Dr. Rudi,
 Dokter Spesialis Bedah
 Dokter Gizi klinik : Dr Ibay
 Dr. Lisa, Dr.
 Dokter Jantung/P.Darah : Dr Dendi, Dr Fajar
 Dokter Spesialis Kebidanan
 Dokter Kedokteran Fisik dan Rehab Medik : Dr  Dr Ita,Fetomaternal
Satriyo, Dr Ami
 Dokter Spesialis Anestesi :
 Dokter Jiwa : Dr Tini, Dr. Moro
 Budiana,Kardiovaskuler
 Dokter Kulit : Residensi
 Dokter Spesialis Mata :
 Dokter Forensik : Dr Chevi  Dr Bambang Setioaji, Korne
 Spesialis GILUT :  Dokter Spesialis Radiologi :
 Reni,Gigi Anak  Dr Ira,Radiointervensi
 Risnandi,Gigi Anak
 Sulaiman,Bedah Mulut
STRUKTUR ORGANISASI RS

Dir RS

Komite
SPI
Komite
Div pelayanan Div Sosial Div Div Adm,umum
marketing & Div SDM Div Keperawatan
& penunjang Customer Service Keuangan dan hukmas

Div SIM RS &


Duty manager
REKAM MEDIK Instalasi/Unit
KETERSEDIAAN
DOKTER SPESIALIS
PENUNJANG
 Radiologi Diagnostik
 Dr Viny
 Patologi Klinik :
 Dr Dini
 Patologi Anatomi :
 DR Dr Hermin
REMUNERASI DOKTER
 Garansi fee
 Jasa medik
 Transport (kekhususan)
 Tunjangan (Dokter tetap) (ansuransi profesi,dll)
KONTRIBUSI DOKTER

STRUKTURAL FUNGSIONAL TIM


Direktur RS Dokter jaga IGD Komite Medik (KSM)
Manajer Pelayanan Dokter jaga Ranap Komite K3
Kepala IGD Dokter poliklinik Komite Mutu
Dokter Humas Komite Keselamatan Pasien
Dokter relawan Komite Akreditasi
Clinnical instructor Komite Farmasi
Asesor internal Komite Jaringan
Dokter tindakan Komite Etika RS
TERIMA KASIH

info@edelweiss.
hospital
Persyaratan Umum:
1. Laki-laki/Perempuan
2. Sehat jasmani-rohani
3. STR aktif
4. Fresh graduate available
5. Tidak sedang menjalani kontrak dengan instansi/perusahaan lain
6. Jujur, ramah, siap melayani, dan mampu berkomunikasi dengan
baik.
7. Mampu bekerja dalam tim dan individu, bersedia bekerja shift
8. Memiliki sertifikat pelatihan lebih disukai
Berkas Lamaran :
1. Surat Lamaran Kerja
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Fotokopi KTP
4. FC Ijazah dan transkrip yang telah dilegalisasi (cap basah) oleh
pihak berwenang
5. FC SKCK yang telah dilegalisir
6. Surat Keterangan Sehat
7. Surat pernyataan tidak sedang menjalani kontrak dengan
instansi/perusahaan lain
8. Pas foto berwarna 3x4
 Apoteker  Terapiwicara
 Pendidikan S1 Farmasi + Profesi Apoteker  Pendidikan D3
 Memiliki STR Aktif  Memiliki STR Aktif
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki  Fotokopi sertifikat yang dimiliki
 Perawat  Rekam Medik
 Pendidikan S1 Perawat + Ners  Pendidikan D3
 Memiliki STR Aktif  Fotokopi sertifikat yang dimiliki
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki  Ahli Gizi Klinik
 Radiografer  Pendidikan S1
 Pendidikan D4  Memiliki STR Aktif
 Memiliki STR Aktif  Fotokopi sertifikat yang dimiliki
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki  Analis Labiratorium
 Bidan  Pendidikan D3
 Pendidikan D4  Memiliki STR Aktif
 Memiliki STR Aktif  Fotokopi sertifikat yang dimiliki
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki  Sanitarian
 Fisioterapis  Pendidikan D3
 Pendidikan D3  Fotokopi sertifikat yang dimiliki
 Memiliki STR Aktif  Teknis Kefarmasian
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki  Pendidikan D3
 Memiliki STR Aktif
 Fotokopi sertifikat yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai