PRAKTIK PROFESIONAL
(OPPE & FPPE)
i
PANDUAN EVALUASI
PRAKTIK PROFESIONAL
(OPPE & FPPE)
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT GRAHA
SEHAT NOMOR:
/Per/RSGS/II/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT TENTANG
PANDUAN EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL
KEDUA : Panduan Evaluasi Praktik Profesional diatur sebagaimana Lampiran
Peraturan ini;
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam Peraturan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 14 Februari 2017
dr. Kertodinoto
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Graha
Sehat Nomor : /Per/RSGS/II/2017
Tanggal :14 Februari 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridho-Nya Panduan
Evaluasi Praktik Profesional Rumah Sakit ini dapat terselesaikan. Panduan Evaluasi
Praktik Profesional Rumah Sakit ini merupakan salah satu upaya rumah sakit dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga kese+amatan pasiennya
dengan menjaga standar dan kompetensi para sta/ medis yang akan ber*adapan
+angsung dengan para pasien di rumah sakit.
Panduan Evaluasi Praktik Profesional Rumah Sakit ini berisi informasi evaluasi praktik
klinis seorang dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Diharapkan
panduan ini dapat dijadikan bahan acuan bagi peningkatan mutu pelayanan dan
pengembangan rumah sakit di masa mendatang.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam operasional pelayanan rumah sakit, sehingga rumah sakit masih tetap eksis dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sampai saat ini.
Kami menyadari bahwa isi dari Panduan Evaluasi Praktik Profesional Rumah Sakit ini
masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan, sehingga akan lebih sempurna di masa mendatang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Panduan
Evaluasi Praktik Profesional Rumah Sakit ini, kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................i
DABTAR ISI.............................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................................................................1
C. DEBINISI....................................................................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP.....................................................................................................................................7
A. LINGKUP KECENANGAN.......................................................................................................................7
B. KOLABORASI DALAM PENERAPAN BPPE dan OPPE........................................................................7
C. DASAR HUKUM.........................................................................................................................................5
D. UNIT TERKAIT.........................................................................................................................................5
E. PENANGGUNG JACAB E>ALUASI.........................................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................................................................9
A. PELAKSANAAN E>ALUASI STAB MEDIS.............................................................................................9
B. E0a+uasi Praktik Pro/esiona+ Berke+anjutan :Ongoing Professional Practice
Evaluation/OPPE;.............................................................................................................................................3
C. E0a+uasi Praktik Pro/esiona+ Ter/okus :Focused Professional Practice
Evaluation/BPPE;..............................................................................................................................................4
BAB I> DOKUMENTASI...................................................................................................................................10
A. Borm e0a+uasi OPPE..............................................................................................................................11
B. Borm e0a+uasi BPPE..............................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah lembaga/ instansi yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien, dimana jiwa dan raga pasien sebagai sasaran kegiatannya. Oleh
karena itu mutu pelayanan medik menjadi indikator utama yang menjadi cermin
baik buruknya pelayanan suatu rumah sakit. Untuk mewujudkan pelayanan medis
yang bermutu, sangat diperlukan adanya tata cara yang mengatur kegiatan
pelayanan medis yang dilaksanakan oleh para dokter, perawat dan tenaga
profesional kesehatan lainnya.
Sebagaimana sistem governance di bidang manajemen, pada saat ini telah
dikembangkan sistem governance di bidang klinik dengan menggunakan istilah
clinical governance, yang merupakan kerangka kerja dengan tujuan untuk
menjamin agar pelayanan kesehatan dapat terselenggara dengan standar pelayanan
yang tinggi, serta dilakukan pada lingkungan kerja yang profesional. Dalam konsep
ini setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan klinik harus memahami dan
menerapkan prosedur-prosedur yang dapat mencegah terjadinya resiko akibat
penatalaksanaan medik, dimana salah satu keberhasilannya bisa dilihat dari tingkat
kepuasan pasien yang merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan.
Sumber daya manusia yang mempunyai peran paling utama dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan adalah tenaga Profesi Medis. Oleh karena itu pihak
manajemen tentunya mengharapkan tenaga medis yang bekerja di lingkungan rumah
sakit miliknya, harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik, bertanggung
jawab dan berdisiplin tinggi.
Hal ini sejalan dengan UURS yang salah satunya dituangkan dalam pasal 29 tentang
Kewajiban Rumah Sakit bahwa setiap Rumah sakit Wajib memberi pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit, dan membuat,
melaksanakan, serta menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
sebagai acuan dalam melayani pasien, begitu juga dalam Pasal 46 yang menyatakan
bahwa Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian
yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah
Sakit.
Agar dapat menjaga kompetensi tenaga medis sesuai standar pelayanan yang telah
ditentukan, maka pihak manajemen melakukan evaluasi praktik profesional secara
terus-menerus terhadap kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan
oleh setiap anggota staf medis yang direview dan dikomunikasikan kepada setiap
anggota staf medis sekurang-kurangnya setahun sekali. Dengan demikian
diharapkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien tetap aman, bermutu
dan efektif serta selalu mengutamakan kepentingan pasien
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai proses kontrol terhadap kinerja tenaga medis yang dievaluasi
berdasarkan standar tertentu, untuk menghasilkan mutu layanan yang profesional,
dengan kinerja yang berkualitas tinggi
2. Tujuan khusus
Sebagai sarana evaluasi kinerja professional secara berkelanjutan dalam hal:
a. Memantau kompetensi profesional
b. Mengidentifikasi area kewenangan klinis, guna kemungkinan peningkatan
kinerja
c. Secara obyektif dapat memberikan keputusan mengenai kelanjutan
keweanangan klinik
d. Untuk meningkatkan mutu pelayanan masing-masing staf medis
e. Untuk mengurangi kesalahan dalam pelayanan medis yang akan dilaksanakan
C. DEFINISI
1. Evaluasi tenaga medis adalah suatu proses pengumpulan data, menganalisis
informasi terhadap setiap kinerja staf medis yang dilaksanakan berdasarkan data
yang komprehensif untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta cara
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan (On going Professional Practice
Evaluation/OPPE) adalah evaluasi praktek profesional yang dilakukan secara
terus-menerus terhadap kualitas dan keamanan pelayanan yang diberikan kepada
pasien oleh setiap anggota staf medis fungional yang direview dan
dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis fungsional setidaknya setiap
tahun.
3. Evaluasi Praktik Professional Terfokus (Focused Professional Practice
Evaluation/FPPE) adalah evaluasi praktek profesional terhadap kualitas dan
keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis
fungional yang direview dan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis
fungsional yang waktunya tidak ditentukan.
4. Hasil evaluasi tenaga medis adalah perubahan dalam tanggung jawab staf medis
fungsional, bisa berupa perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab,
masa konseling dan pengawasan atau kegiatan yang lainnya.
5. Profesional Pemberi Asuhan – PPA adalah tenaga kesehatan yang secara
langsung memberikan asuhan kepada pasien, antara lain: Dokter, perawat, bidan,
ahli gizi, apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb.
6. Perlindungan Pasien adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
hak- hak pasien selama dalam perawatan di rumah sakit dari segala bentuk
ancaman dan tindakan yang akan mengancam fisik, mental dan emosional.
BAB II RUANG LINGKUP
A. LINGKUP KEWENANGAN
Pihak yang ditunjuk untuk melakukan evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan
(OPPE dan FPPE) terhadap staf medis tergantung kepada kebijakan internal dari
masing-masing rumah sakit/ institusi penyelenggara sesuai kondisi ada. Adapun
lingkup kewenangannya adalah menetapkan dengan jelas:
1. Menentukan alat ukur yang dipakai yang disesuaikan dengan area klinis dimana
staf klinis bertugas
2. Menentukan siapa yang melakukan review terhadap staf klinis yang terkait
3. Menentukan Indikators/Triggers/Isu terkait masalah yang perlu dievaluasi
4. Menentukan Proses penilaiannya
5. Menentukan apakah hasil evaluasi yang diperoleh akan menjadi dasar untuk
dilakukan kredensialing/ re-kredensialing bagi staf medis terkait
6. Menentukan bahwa penerapan FPPE/OPPE dilaksanakan untuk seluruh
kewenangan klinis dari staf medis
C. DASAR HUKUM
1. Undang – undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
a. Pasal 29 KEWAJIBAN RS
1) Butir b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
2) Butir g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
b. Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah
Sakit.
c. Pasal 13 butir 3
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan : Standar profesi, Standar pelayanan rumah sakit, Standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan,
mengutamakan keselamatan pasien
2. Undang- Undang No.36 Tahun 2009 TENTANG KESEHATAN
a. Pasal 63 ayat (2)
menyebutkan bahwa; Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan atau perawatan
Pasal 63 ayat (3)
➢ Pengendalian, dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan, atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya;
b. Pasal 63 ayat (4)
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran
atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
c. Pasal 24 ayat (1);
Tenaga kesehatan harus memenuhi kode etik, standar profesi, hak pengguna
pelayanan/asuhan kesehatan, standar pelayanan/asuhan, dan standar
prosedur operasional;
d. Pasal 24 ayat (2)
Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi diatur oleh organisasi
profesi.
e. Pasal 27 ayat (1)
Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesi
D. UNIT TERKAIT
Seluruh tenaga/ staf medis yang memberikan pelayanan kepada pasien antara lain
Dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik
dsb, disemua unit pelayanan
NO PARAMETER SK K C B SB
1 ASUHAN PASIEN
a. Memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan efektif
b. Memberikan edukasi kepada pasien
c. Memahami kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupan
d. Memahami dan menghargai Hak Pasien dan keluarga
e. Memahami dan menghargai privasi pasien
f. Mendorong dan memberikan kesempatan untuk
second opinion
g. Kesadaran akan keterbatasan diri
2 PENGETAHUAN MEDIS KLINIS
a. Kemampuan menegakkan diagnosis
b. Kemampuan formulasi tatalaksana pasien
c. Pemilihan/penggunaan alat penunjang diagnosis
3 PEMBELAJARAN DAN PENINGKATAN BERBASIS PRAKTIK
(EBM)
a. Penerapan EBM dalam asuhan pasien
b. Kemampuan terhadap aspek psikososial dan penyakit
4 HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
a. Komunikasi dengan pasien
b. Komuniksi dengan keluarga pasien
c. Komunikasi verbal dengan sejawat
d. Komunikasi tertulis dengan sejawat
e. Kemampuan memahami dan menilai kontribusi sejawat
serta tenaga kesehatan lainnya
f. Kemudahan diakses
5 PRAKTEK BERBASIS SISTEM
a. Pemahaman terhadap peraturan perundang undangan
tentang pelayanan kesehatan
b. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedure pelayanan di
rumah sakit
6 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
a. Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
professionalitas
b. Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
praktik-praktik etika
c. Kkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan
kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab
terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
REKAPITULASI PEER ASESMENT SK K C B SB
1. ASUHAN PASIEN
2. PENGETAHUAN MEDIS KLINIS
3. PEMBELAJARAN & PENINGKATAN BERBASIS PRAKTIK
(EBM)
4. KETERAMPILAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
5. PRAKTIK BERBASIS SISTEM
6. PROFESIONALISME
B. FORM EVALUASI FPPE
Nama DPJP:
Mengetahui
Ketua Komite/ KSM/ Kabid YanMed
Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FPPE)
KSM BEDAH
dr. Kertodinoto