Anda di halaman 1dari 4

 

3. RUANG LINGKUP
 Panduan ini dituiukan untuk semua dokter dan doKer gigi yang telah diberikankewenangan
klinis.
4. DEFINISI
4.1
 
Ongoing Professional Praclice Evaluation (OPPE) merupakan kesimpulan
yangdidokumentasikan dari pengumpulan data secara berkes,nambungan yang benuiuanuntuk
menilai kompetensi dan profesionalisme praktisi. lnformasi yang didapatkandari
proses ini merupakan faclor untuk pengambilan keputusan mengenaikewenangan klinis yang
sudah diberikan untuk dilanjutkan, direvisi atau dicabut.
 
Focused Professional Practice Evaluations (Focused Review) merupakan
evaluasikhusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi seorang praKisi
dalammenjalankan kewenangan klinis tertentu.Proses ini dilakukan pada saat :1. Terdapat
kewenangan klinis baru yang diminta oleh praktisi2. Terdapat masalah terkait kemampuan
praktisi dalam memberikan perawatanPasien yang aman dan berkualitas tinggi.3.
4.2
 Praktisi - merupakan semua stat medis yaitu dokter dan doktergigi5. PERNYAT
AAN KEBIJAKAN
5.1
 
Setiap Dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan kriteria yang sudahditetapkan
rumaih sakit berdasarkan data yang relevan dan disamPaikan kepadaanggota staff
medis setidaknya sekali dalam setahun.
5.2
 
Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari :1. Pengkajian data secara periodic
Periodic chart review 
 2. Observasi langsung
Direct observation.
 
3.
Pemantauan terhadap teknik diagnosis dan Pengobatan
monitoring for diagnosistechnique.4.
Pengawasan mutu klinis
 Monitoring of clinical quality5.
Umpan balik dari individu lain yang terkait di dalam pelayanan pasien, termasukdokter lain,
asisten bedah, perawat dan staf administrasi secara tertulis
Feedback from other colleague related to patient care, including other doctor, surgicalassistarl,
nurse and administration staff in written document.6.
Hasil medical record review
 Medical record review result
7. CFBF/Customer Feed Back Form
 
8. Surveilans PPI ( Pencegahan & Pengendalian lnfeksi)
Infection ControlSurveillans
 
9.
Notulen meeting dokter (morning report, clinical meeting, meeting kasussulit/kematian
Minutes of meeting (of morning report, clinical meeting, difficultcase meeting, or
death case)10.
Incident report
 
5.3
 
Semua masalah terkait performa dari dokter yang sudah mendapatkan kewenanganklinis akan
diinvestigasi secara seragam dan tertulis di dalam kebijakan ini.
 All problems related to performance of doctors that have been given clinical
privilege willbe investigated in uniform manner and as written in this policy.
5.4
 
Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah kewenangan klinis yangtelah
diberikan akan diteruskan, dibatasi atau dicabut serta sebagai
pertimbanganperpaniangan kontrak,
 The result of this evaluation is used for the determination ofclinical privilege being continue,
limitate or withdrawn
5.5
 
Jika terjadi keraguan terhadap hasil dari OPPE ini, maka selanjutnya
akan mengikutiaturan yang sudah tertulis dimedical Staff Bylaws sebagai bentuk evaluasi
lebihlaniut.
 lf there is any dispute of this OPPE resuft, then refered to Medical Staff Bylaws
5.6
 
Bila diperlukan, dapat dibuat panel peer review yang anggotanya diambil dari luarrumah sakit
(eksternal) untuk kasus evaluasi dokter senior atau konsultan.
lf needed,a peer review with members from outside the hospital in the case of
evaluation ofsenior doctor or consultant.
5.7
 
Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan kelanjutan kewenangan klinis dokterdan
bersifat rahasia.
 This evaluation done for considering the continuation of doctor'sclinical privilege
and it is confidential.
6. PROSEDUR
 
6.1
 Skrining
 
1. Manajer medis dibantu dengan adanya data dari Bagian Sumber Daya lnsani(SDl), Komite
Medis & Audit, Rekam Medis, dan Meeting akan melakukan chartreview secara bersamaan dan
retrospektif dengan menggunakan criteria yangtelah ditentukan.
 
2. Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis,
tenagakesehatan atau staf RS lainnya) dapat melaporkan setiap perhatian khususterkait
profesionalisme dari performa masing-masing dokter secara tertulis.
 
 
6.2
 Kriteria / indikator 
 
1.
Kriteria / indicator mempunyai trigger dan mencakup dari enam area kompetensiumum dokter,
yaitu :
 
a. Perawatan Pasien
 
b. Pengetahuan medis/ klinis
 
c. Practice based learning and improvement
 
d. Kemampuan komunikasi dan interperasonal
 
e. Profesionalisme
 
f. System-based practice
 
2.
Kriteria / indicator mencakup pengkajian Pada :
a.
 Rawat inap, rawat jalan, Emergency dept dan kasus rawat jalan akandiskrining
untuk melihat adanya kriteri / indikator yang sudah ditentukan.
b.
 keiadian yang ierkait dengan dokter yang melakukan prosedur atau tindakanyang melebihi
kewenangan klinisnya.
3.
Kriteria / indicator yang dipilih untuk OPPE dan kebutuhan rumah sakit
untukmeningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan professional.
4.
Kriteria / indicator ditentukan oleh Manager Medis dengan mempertimbangkanusulan dari
komitemedis.
5.
Kriteria / indicator mungkin dapat ditambahkan atau dikurangi berdasarkanrekomendasi dari
Sub Komite Mutu, Sub Komite Kredensial.
6.
Daftar kriteria atau indikator akan ditinjau kembali secara terus menerus dansejalan
dengan kebijakan ini
6.3
 Penilaian
 
1. Diterima
 –
 tidak ada masalah dengan proses / dokumentasi/ atau data ataukualitas pelayanan yang
diberikan
 
2. Perlu perbaikan
 –
 terdapat masalah yang ringan
 –
 sedang terkait dengan proses/dokumentasi / atau data atau kualitas pelayanan yang
diberikan
 
3. Tidak diterima
 –
 terdapat masalah yang berat terkait dengan kriteria yang telahditentukan sehingga
merugikan pasien, rumah sakit dan /atau dokter yangbersangkutan.
 
4. Tidak dimonitor 
 
7. Dokumentasi
 
7.1
 
Dokumentasi penilaian OPPE dilakukan pada form OPPE
7.2
 
Dokumen penilaian OPPE disimpan di dalam file masing-masing staf medis
 
8. REFERENSI
8.1
 
KARS, Akreditasi Rumah Sakit, 2011
8.2
 
JCI Standard edisi 2011

Anda mungkin juga menyukai