PENDAHULUAN
1
3. Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis, tenaga
kesehatan atau staf rumah sakit lainnya) dapat melaporkan setiap perhatian
khusus terkait profesionalisme dan performa masing-masing dokter secara
tertulis.
Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (Focused Professional Practice
Evaluation/FPPE) adalah kegiatan evaluasi praktik yang terfokus pada masalah tertentu
dalam jangka waktu / periode tertentu. Focused Professional Practice Evaluations (Focused
Review) merupakan evaluasi khusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi
seorang praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis tertentu. Proses ini dilakukan pada
saat :
a. Terdapat kewenangan klinis baru yang diminta oleh praktisi
b. Terdapat masalah terkait kemampuan praktisi dalam memberikan
perawatan pasien yang aman dan berkualitas tinggi.
Tenaga kesehatan lain adalah Tenaga profesi kesehatan diluar tenaga medis dan
keperawatan/kebidanan, yaitu : Apoteker, Tenaga Teknisi Kefarmasian, Analis Medis,
Radiografer, Tenaga Perekam medis, Ahli Gizi. Praktek profesional adalah pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh para profesional pemberi asuhan (PPA) sesuai
standar Profesi/Panduan praktik klinis/SPO, dengan dasar etika profesi.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
a. Untuk pegangan Direktur & Wadir Pelayanan Medis dalam melaksanakan
penilaian kepada staf medis.
b. Untuk mengontrol praktek staf medis agar mutu pelayanan dan
keselamatan pasien terjaga dengan baik.
c. Untuk digunakan sebagai salah satu perangkat pembinaan staf medis.
2
c. Untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari OPPE / FPPE digunakan
untuk menentukan kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan
(dilanjutkan, dibatasi atau dicabut).
d. Untuk menentukan proses pengumpulan, investigasi dan menentukan masalah
pada praktik klinis, termasuk menentukan proses untuk identifikasi trend yang
mempengaruhi kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
e. Memastikan bahwa laporan terhadap evaluasi dari dokter professional yang sudah
diberikan kewenangan klinis dilakukan dengan cara yang seragam dan ditentukan
oleh kebijakan Rumah sakit.
f. Untuk menentukan tingkat kepedulian dari masing-masing staff medis terhadap
peningkatan pelayanan, terkait dengan performa dari dokter dan memastikan
bahwa temuan yang ada relevan dengan performa masing-masing individu staff
medis dan sesuai dengan standard yang ditentukan.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
3.2 KRITERIA / INDIKATOR OPPE
1. Kriteria / indikator mencakup enam area kompetensi umum dokter, yaitu:
a. Perawatan pasien
b. Pengetahuan medis/ klinis
c. Practice based learning and improvement
d. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
e. Profesionalisme
f. System-based practice
2. Kriteria / indikator mencakup pengkajian pada:
a. Rawat inap, rawat jalan, IGD akan diskrining untuk melihat adanya
kriteria/indikator yang sudah ditentukan Pengetahuan.
b. Kejadian yang terkait dengan dokter yang melakukan prosedur atau tindakan
yang melebihi kewenangan klinisnya.
3. Kriteria / indikator dipilih berdasarkan persyaratan akrteditasi untuk OPPE dan
kebutuhan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan
professional.
4. Kriteria / indikator ditentukan oleh kebijakan rumah sakit dengan mempertimbangkan
usulan dari komite medis kemudian disetujui oleh Direktur.
5. Kriteria / indikator mungkin dapat ditambahkan atau dikurangi berdasarkan
rekomendasi dari Komite Mutu, dan Komite Kredensial yang akan disetujui jika ada
persetujuan Direktur.
6. Daftar kriteria atau indikator akan ditinjau kembali secara terus menerus dan sejalan
dengan kebijakan ini
6
c. Memahami tentang pedoman/panduan dan SPO yang berlaku tentang kegiatan
profesionalnya
3. Penerapan prinsip etika
a. Menerapkan / bersikap etik dalam menjalankan profesinya
b. Menunjukan sikap saling menghargai dalam tim pemberi asuhan
4. Pendokumentasian kegiatan profesional staf tenaga kesehatan lain
a. Mendokumentasikan semua kegiatan kegiatan profesionalnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi berdasarkan dokumentasi yang tersedia
5. Keselamatan pasien
a. Memehami dan melaksanakan identifikasi pasien
b. Memahami dan melaksanakan komunikasi efektif
c. Menerapkan prinsip prinsip keamanan pemberian obat
d. Menerapkan prinsip prinsip pencegahan infeksi
e. Melaksanakan pencegahan pasien resiko jatuh
7
3.6 WAKTU PERIODE PENILAIAN
1. Periode I : 1 Januari s/d 31 Maret
2. Periode II : 1 April s/d 30 Juni
3. Periode III : 1 Juli s/d 30 September
4. Periode IV : 1 Oktober s/d 30 Desember
3.8 DOKUMENTASI
Dokumentasi OPPE dilaksanakan melalui :
a. Dokumentasi hasil penilaian OPPE / FPPE dilakukan pada form Evaluasi Praktek
Dokter Berkesinambungan/OPPE atau Evaluasi Praktek Profesional
Terfokus/FPPE.
b. Dokumen penilaian OPPE / FPPE disimpan di dalam file masing-masing staf
medis.
8
BAB V
PENUTUP
4.1 PENUTUP
Panduan Evaluasi Praktek Dokter Berkesinambungan (On Going Professional
Practice Evaluation/OPPE) dan Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (Focused
Professional Practice Evaluation/FPPE) ini disusun dalam rangka memberikan acuan untuk
melakukan penilaian kompetensi dan perilaku professional dari praktisi/staff medis. Hasil
dari penilaian ini akan menjadi gambaran kinerja praktisi medis sekaligus sebagai upaya
Rumah Sakit Sansani dalam melakukan pembinaan bila diperlukan.
Demikian Panduan Evaluasi Praktek Dokter Berkesinambungan (On Going
Professional Practice Evaluation/OPPE) dan Evaluasi Praktek Profesional Terfokus
(Focused Professional Practice Evaluation/FPPE) ini dibuat sebagai dasar untuk pelayanan
yang efektif dan efisien. Kami berharap ada kritik atau saran yang membangun demi
tercapainya penyempurnaan dari Panduan Evaluasi Praktek Dokter Berkesinambungan (On
Going Professional Practice Evaluation/OPPE) dan Evaluasi Praktek Profesional Terfokus
(Focused Professional Practice Evaluation/FPPE).
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : 11 Januari 2018
Direktur RS Sansani Pekanbaru