Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD

TGK. ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN.


NOMOR : Peg. 800/ /SK/III/2022
TANGGAL : 7 Maret 2022

KEBIJAKAN EVALUASI PRAKTIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN

OPPE (On Going Professional Practice Evaluation)


RSUD TGK.ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN

1. PENDAHULUAN
On Going Professional Practice Evaluation (OPPE) merupakan suatu proses
untuk melakukan penilaian kompetensi dan perilaku professional dari praktisi
(staff medis) dan melakukan pembinaan bila diperlukan.
Focused Professional Practice Evaluations (Focused Review) merupakan
evaluasi khusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi seorang
praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis tertentu.

2. TUJUAN
2.1 Sebagai pedoman Direktur & Manager Medis dalam melaksanakan
penilaian kepada staf medis
2.2 Untuk mengontrol praktek staf medis agar mutu pelayanan staf medis
dan keselamatan pasien terjaga dengan baik. Untuk digunakan sebagai
salah satu perangkat pembinaan staf medis
2.3 Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses
yang dipakai untuk melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap
dokter.
2.4 Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus
dikumpulkan untuk evaluasi pada OPPE. Untuk memastikan bahwa
informasi yang dihasilkan dari OPPE digunakan untuk menentukan
kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan (dilanjutkan,
dibatasi atau dicabut).
2.5 Untuk menetukan proses pengumpulan, investigasi dan menentukan
masalah pada praktik klinis, termasuk menentukan proses untuk
identifikasi trend yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien.
2.6 Memastikan bahwa laporan terhadap evaluasi dari dokter professional
yang sudah diberikan kewenangan klinis dilakukan dengan cara yang
seragam dan ditentukan oleh kebijakan Rumah Sakit.
2.7 Untuk menentukan tingkat kepedulian dari masing-masing staff medis
terhadap peningkatan pelayanan, terkait dengan performa dari dokter
dan memastikan bahwa temuan yang ada relevan dengan performa
masing-masing individu staff medis dan sesuai dengan standard yang
ditentukan.
3. RUANG LINGKUP
Panduan ini ditujukan untuk semua dokter dan dokter gigi yang telah diberikan
kewenangan klinis.

4. DEFINISI
4.1 On Going Professional Practice Evaluation (OPPE) merupakan
kesimpulan yang didokumentasikan dari pengumpulan data secara
berkesinambungan yang bertujuan untuk menilai kompetensi dan
profesionalisme praktisi. Informasi yang didapatkan dari proses ini
merupakan factor untuk pengambilan keputusan mengenai
kewenangan klinis yang sudah diberikan untuk dilanjutkan, direvisi
dan dicabut.
Focused Professional Practice Evaluations (Focused Review)
merupakan evaluasi khusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai
kompetensi seorang praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis
tertentu. Proses ini dilakukan pada saat:
1. Terdapat kewenangan klinis baru yang diminta oleh praktisi
2. Terdapat masalah terkait kemampuan praktisi dalam memberikan
perawatan pasien yang aman dan berkualitas tinggi.
4.2 Praktisi merupakan semua staf medis yaitu dokter dan dokter gigi

5. PERNYATAAN KEBIJAKAN
5.1 Setiap dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan
kriteria yang sudah ditetapkan rumah sakit berdasarkan data yang
relevan dan disampaikan kepada anggota staff medis setidaknya sekali
dalam setahun.
5.2 Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari :
1. Pengkajian data secara periodic Periodic chart review
2. Observasi langsung Direct observation
3. Pemantuan terhadap teknik diagnosis dan pengobatan Monitoring
for diagnosis technique
4. Pengawasan mutu klinis Monitoring of clinical quality
5. Umpan balik dari individu lain yang terkait didalam pelayanan
pasien, termasuk dokter lain, asisten bedah, perawat dan staf
administrasi secara tertulis Feed back from other colleague related
to patient care, including other doctor surgical assistant nurse and
administration staff in written document.
6. Hasil medical record review Medical record review result
7. CFBF/Customer Feed Back Form
8. Surveilans PPI ( Pencegahan & Pengendalian Infeksi ) Infection
Control Surveillans
9. Notulen meeting dokter (morning report, clinical meeting, meeting
kasus sulit/kematian Minutes of meeting (of morning report
clinical meeting difficult case meeting or death case)
10. Incident report
5.3 Semua masalah terkait performa dari dokter yang sudah mendapatkan
kewenangan klinis akan diinvestigasi secara seragam dan tertulis
didalam kebijakan ini All problems related to performace of doctors
that have been given clinical privillage will be investigated in uniform
manner and as written in this policy.
5.4 Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah
kewenangan klinis yang telah diberikan akan diteruskan, dibatasi atau
dicabut serta sebagai pertimbangan perpanjangan kontrak The result of
this evaluation is used for the the determination of clinical privillage
being continue limitate of withdrawn
5.5 Jika terjadi keraguan terhadap hasil dari OPPE ini, maka selanjut akan
mengikuti aturan yang sudah tertulis di Medical Staff Bylaws sebagai
bentuk evaluasi lebih lanjut If there is any dispute of this OPPE result,
then refered to Medical Staff By Laws
5.6 Bila diperlukan, dapat dibuat panel peer review yang anggotanya
diambil dari luar rumah sakit (eksternal) untuk kasus evaluasi dokter
senior atau konsultan If needed a peer review with members form
outside the hospital in the case of evaluation or senior doctor or
consultant.
5.7 Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan kelanjutan
kewenangan klinis dokter dan bersifat rahasia This evaluation don for
considering the continuation of doctor’s clinical privillage and it is
confidental.

6. PROSEDUR
6.1 Skrinning
1. Manajer medis dibantu dengan adanya data dari bagian Sumber
Daya Insani (SDI), Komite Medis dan Audit, Rekam Medis, dan
Meeting akan melakukan chart review secara bersamaan dan
retrospektif dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan
2. Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis,
tenaga kesehatan atau staf rumah sakit lainnya) dapat melaporkan
setiap perhatian khusus terkai profesionalisme dari performa
masing-masing dokter secara tertulis.
6.2 Kriteria / Indikator
1. Kriteria / Indikator mempunyai trigger dan mencakup dari enam
area kompetensi umum dokter, yaitu:
a. Perawatan pasien
b. Pengetahuan medis / klinis
c. Practice based learning and improvement
d. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
e. Profesionalisme
f. System-based practice
2. Kriteria/indicator mencakup pengkajian pada :
a. Rawat inap, rawat jalan, emergency department dan kasus
rawat jalan akan diskrining untuk melihat adanya
kriteria/indikator yang sudah ditentukan.
b. Kejadian yang terkait dengan dokter yang melakukan prosedur
atau tindakan yang melebihi kewenangan klinisnya.
3. Kriteria / indikator yang dipilih untuk OPPE dan kebutuhan rumah
sakit untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan
profesional.
4. Kriteria/indicator ditentukan oleh Manager Medis dengan
mempertimbangkan usulan dari komite medis.
5. Kriteria / indicator mungkin dapat ditambahkan atau dikurangi
berdasarkan rekomendasi dari Sub Komite Mutu, Sub Komite
Kredensial.
6. Daftar kriteria atau indicator akan ditinjau kembali secara terus
menerus dan sejalan dengan kebijakan ini.
6.3 Penilaian
1. Diterima, tidak ada masalah dengan proses/dokumentasi atau data
atau kualitas pelayanan yang diberikan
2. Perlu perbaikan, terdapat masalah yang ringan-sedang terkait
dengan proses/dokumentasi atau data atau kualitas pelayanan
yang diberikan
3. Tidak diterima, terdapat masalah yang berat terkait dengan
kriteria yang telah ditentukan sehingga merugikan pasien, rumah
sakit dan atau dokter yang bersangkutan.
4. Tidak dimonitor

7. DOKUMENTASI
7.1 Dokumentasi penilaian OPPE dilakukan pada form OPPE
7.2 Dokumen penilaian OPPE disimpan didalam file masing-masing staf
medis
8. REFERENSI
8.1 LARS DHP, Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2022
8.2 Standart Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai