DEFINISI
1. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai atau pejabat lain yang
ditentukan.
2. Focus Practice Professional Evaluation (FPPE) adalah evaluasi terfokus apabila ada suatu
performance professional perawat yang terus menerus mendapatkan complain atau tidak
sesuai dengan standar yang ditetapkan
3. Indikator adalah sebuah ukuran dari suatu kondisi yang mewakili evaluasi penilaian kinerja
profesi perawat berkelanjutan , yang terdiri dari tiga parameter utama yaitu
Behaviour/perilaku (30%), Professional growth/pengembangan profesional (30%), dan
Clinical result/kinerja klinis (40%).
4. On going Professional Performance Evaluation (OPPE) adalah evaluasi kinerja profesional
keperawatan yang dilaksanakan secara terus menerus, meliputi unsur perilaku untuk
mendukung budaya keselamatan pasien
5. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai yang dinilai, dengan ketentuan paling
rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.
6. Penilaian kinerja profesi perawat RS adalah salah satu upaya untuk melaksanakan evaluasi
kompetensi klinik pada pemantapan profesionalisme perawat
7. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang
dilakukan oleh atasan langsung terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja Pegawai
8. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh Pegawai
atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
9. Poin adalah nilai tertinggi yang didapatkan dari setiap indikator penilaian OPPE
10. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada suatu satuan
organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
11. Rekomendasi adalah saran yang sifatnya menganjurkan, membenarkan, atau menguatkan
mengenai penilaian hasil kinerja profesi perawat berkelanjutan
12. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan maupun secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat.
13. Spesifikasi adalah target dari pelaksanaan evaluasi penilaian kinerja profesi perawat
berkelanjutan
14. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan.
15. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas
jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP Yang ditetapkan.
16. Uraian Tugas adalah suatu paparan semua tugas jabatan yang merupakan tugas pokok
pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan
perangkat kerja dalam kondisi tertentu.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2.2. TUJUAN
a. Sebagai pedoman kepala Rumah Sakit dan kepala bidang keperawatan dalam
melaksanakan evaluasi (penilaian) kepada staf perawat.
b. Mengontrol praktik pelayanan yang diberikan staf perawat agar dapat menjaga mutu
pelayanan staf perawat dan menjaga keselamatan pasien.
c. Memberikan penjabaran yang jelas dan standarisasi penilaian staf perawat di RS PT.
Bundamedik untuk melakukan evaluasi berkelanjutan kepada setiap perawat
d. Hasil penilaian evaluasi perawat berkesinambungan sebagai prasyarat untuk
melaksanakan kredensial dan rekredensial perawat
e. Untuk menentukan masalah pada kriteria penilaian yang ada di OPPE sehingga dapat
mempertahankan produktivitas perawat
Kinerja pegawai adalah proses pencapaian tugas yang diberikan kepada seseorang dan
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan fungsi yang spesifik atau aktifitas dalam
suatu periode/ waktu tertentu.
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang
dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan perusahaan,
dalam hal ini dievaluasi melalui tools productivity yang dikelola oleh Departemen SDM,
2
sedangkan evaluasi praktek professional berkelanjutan meliputi perilaku, pengembangan
professional dan kinerja klinis.
Kinerja klinis harus disertai dengan penguatan pengarahan dan monitoring kinerja klinis yang
berkelanjutan. Penguatan model preceptorship dan mentorship akan memperkuat system OPPE dan
FPPE, dimana masing-masing perawat klinis (PK) level bawah dibimbing oleh perawat klinis level
diatasnya. Kondisi ini menuntut adanya model supervise berjenjang. Supervisi keperawatan adalah
salah satu model pengarahan, bimbingan, evaluasi dan pembentukan peningkatan kemampuan,
motivasi kemauan, sikap, dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan supervise
dilaksanakan terus menerus melalui preceptorship oleh preceptor maupun atasan dari staf perawat.
Pengembangan Profesional
3
2.5 SASARAN
Kebijakan ini ditujukan untuk semua perawat dan bidan klinis yang telah diberikan kewenangan
klinis.
BAB III
TATA LAKSANA
4
Secara umum, unsur yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perawat di Rumah
Sakit Bunda Grup melalui OPPE, terdiri dari 3 bagian utama yaitu behavior/perilaku,
professional growth/kemajuan professional, dan clinical result/hasil klinis. Adapun
penjelasan dari masing-masing item penilaian adalah sebagai berikut :
1) Behaviour/ Perilaku :
Hasil penilaian terhadap perilaku memiliki proporsi 30% dari keseluruhan nilai OPPE .
Evaluasi behavior/perilaku mencakup evaluasi terhadap perilaku staf medis yang
berkaitan dengan menciptakan budaya aman di rumah sakit, melalui ada/tidaknya
laporan insiden terkait perilaku dokter tersebut meliputi KTC, KTD dan Sentinel dari
laporan Komite Mutu dan KPRS RS Bunda Grup.
5
Sumber data departemen; data potensial departemen/unit layanan mencakup
antara lain frekuensi prosedur klinis yang dilakukan, komplikasi, hasil, morbiditas,
mortailitas dan readmisi bila ada.
Hal-hal yang dinilai pada setiap bagian penilaian tergantung pada lingkup kerja
perawat klinis. Berikut ini akan dijabarkan indikator penilaian dalam OPPE perawat klinis.
I Behavior
a. Laporan insiden Seluruh perawat klinis Ada atau tidaknya insiden yang terjadi 1 1
dalam 3 bulan terkait perawat KTC, KTD
dan sentinel.
b. Perilaku yang tidak Seluruh perawat klinis Apakah ada perilaku yang tidak layak 0 1
mendukung budaya (merendahkan/ menyinggung), yang
keselamatan pasien mengganggu
(membahayakan/mengintimidasi),
perilaku yang melecehkan terkait SARA),
pelecehan seksual.
II Professional Growth
1 Asuhan pasien/ Patient Care
a. Kepatuhan melakukan cuci Seluruh perawat klinis Kepatuhan perawat melakukan cuci 90% 1
tangan five moment tangan sesuai five moment, yaitu sebelum
kontak dengan pasien, sebelum tindakan
aseptic, setelah terkena cairan tubuh
pasien, setelah kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan lingkungan sekitar
b. Komplain dari pasien atau Seluruh perawat klinis Ada atau tidaknya komplain terhadap 0 1
keluarga pasien perawat yang didapatkan dari pasien atau
keluarga pasien
2 Nursing/Clinical Knowledge
a. Kepatuhan mengikuti SMF yang sudah Kepatuhan perawat melaksanakan proses 90% 1
Panduan Asuhan mempunyai clinical keperawatan yang terdapat dalam
Keperawatan yang telah guideline/clinical Panduan Asuhan Keperawatan yang telah
pathway/Panduan Asuhan disahkan di Rumah Sakit PT. Bundamedik
disahkan di Rumah Sakit
Keperawatan yang telah
disahkan di Rumah Sakit
PT. Bundamedik
b. Berpartisipasi dan bersedia Seluruh perawat klinis Kesediaan perawat apabila diminta oleh Ya//tidak 1
melakukan pembagian ilmu/ RS untuk melakukan pembagian ilmu/
mengajar/review jurnal mengajar/pembacaan jurnal kepada staf
perawat maupun tenaga kesehatan lain
kepada staf perawat maupun
atau acara RS terkait edukasi untuk klien.
tenaga kesehatan lain.
3 Pengembangan Pembelajaran Berbasis Praktik/ Practice Based Learning Improvement
a. Pujian dari pasien/keluarga Seluruh perawat klinis Ada atau tidaknya pujian dari pasien atau 1 1
pasien keluarga tentang perawat
b. Pujian dari staf Seluruh perawat klinis Ada atau tidaknya pujian dari dari staf 1 1
lain/kerjasama tim lain/kerjasama tim untuk perawat
c. Melakukan komunikasi Seluruh perawat klinis Kepandaian berkomunikasi antar personal Ya/Tidak 1
interpersonal dalam termasuk menjaga dan meningkatkan
lingkungan RS pertukaran informasi dengan pasien,
keluarga, dan tim kesehatan lain di dalam
lingkungan RS
5 Professionalisme/ Professionalism
a. Laporan Etik Seluruh perawat klinis Ada atau tidaknya laporan etik tentang Tidak 1
perawat klinis
b. Ketepatan kehadiran sesuai Seluruh perawat klinis Ketepatan kehadiran perawat sesuai 95% 1
jadwal dinas/shift jadwal yang telah ditetapkan (toleransi
maksimal 30 menit)
c. Kepatuhan melakukan Seluruh perawat klinis Melakukan pendokumentasian asuhan 100% 1
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan benar baik di SIRS
keperawatan maupun di status rekam medis pasien
d. Melaksanakan proses asuhan Seluruh perawat klinis Melaksanakan proses asuhan 90% 1
keperawatan secara keperawatan (pengkajian, diagnosis
berkesinambungan keperawatan, intervensi, implementasi,
dan evaluasi) secara berkesinambungan
e. Respon time terhadap Seluruh perawat klinis Ketanggapan perawat dalam memenuhi 100% 1
memenuhi panggilan pasien panggilan pasien (toleransi ≤ 3 menit)
6 Praktik Berbasis Sistem/ Systems-based Practice
a. Kepatuhan pengisian Seluruh perawat klinis Kepatuhan pengisian dokumentasi melalui 100% 1
dokumentasi melalui Sistem Sistem Informasi RS (electronic medical
Informasi RS (SIMKep atau record)
Teramedik)
b. Kepatuhan Seluruh perawat klinis Kepatuhan perawat untuk 100% 1
mendokumentasikan edukasi mendokumentasikan edukasi yang telah
yang diberikan kepada diberikan kepada pasien/keluarga tentang
masalah kesehatan/ penyakit pasien
pasien/keluarga
dalam formulir edukasi rekam medis
7 Pengelolaan sumber daya
Kuantitas
8
Tabel 1. Rekomendasi untuk Perawat Klinis berdasarkan nilai OPPE
No Nilai OPPE Rekomendasi
1 >70 Dipertahankan penampilan kerjanya dan
kewenangan klinisnya, kontrak kerja dengan RS
diperpanjang
2 50-69 Diperlukan peningkatan penampilan kerja, kerja
sama dengan RS diperpanjang
3 <50 Diperlukan fokus review (Focused Professional
Practice Evaluation)
BAB IV
DOKUMENTASI
9
Pengumpulan sampel penilaian OPPE serta hasil penilaian OPPE perawat klinis
didokumentasikan dalam formulir yang sesuai dengan unit kerja masing-masing.
10