Anda di halaman 1dari 5

Nama : Miftahul jannah, AMK

NDH : 35
Angkatan : IV (Empat) Kelompok IV
Instansi : RSUD H. A. Sultan Daeng Radja
Tutor : Widianto ST.,MM

 Mengidentifikasi Isu yang berkaitan dengan kedudukan dan peran sebagai ASN dalam
upaya mewujudkan Smart Governance di Instansi.

A. Identifikasi Isu
Berikut ini merupakan permasalahan yang dihadapi oleh RSUD H.A. Sulthan Dg. Radja
Bulukumba, yang merupakan kelemahan (weakness) yang perlu mendapatkan perhatian
khusus guna terciptanya visi dan misi :
1. Tidak efektifnya proses komunikasi serah terima pasien (hand over) antar petugas.
2. Kurang patuhnya keluarga pasien tentang pembatasan pengunjung di ruang perawatan.
3. Belum optimalnya penerapan cuci tangan 6 langkah di ruang perawatan
B. Deskripsi Isu
1. Tidak efektifnya proses komunikasi serah terima pasien (hand over) antar petugas.
Sebagai seorang perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
yaitu pengkajian sampai dengan evaluasi. Pada Penerapan hand over seharusnya sudah
dilakukan dengan sesuai standar, namun pelaksanaan prosedur dan metode hand over
belum dilaksanakan secara efisien dan kurangnya interaksi dalam komunikasi harus
memberikan peluang untuk adanya pertanyaan dari penerima informasi tentang informasi
pasien.
2. Kurang patuhnya keluarga pasien tentang pembatasan pengunjung di ruang perawatan.
Banyaknya pengunjung yang datang sebelum jam besuk dan setelah selesainya jam
kunjungan masih terlihat pengunjung yang tidak mengikuti aturan. Hal tersebut bisa
mengakibatkan Gangguan rasa nyaman pasien yang disebakan karena banyaknya
pengunjung di ruang perawatan.
3. Belum optimalnya penerapan cuci tangan 6 langkah di ruang perawatan
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunya kostribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peran penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Sebagai seorang perawat sudah pasti bersentuhan langsung dengan pasien di
mana Sebagian petugas perawatan tidak melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum dan
sesudah melaksanakan tindakan yang disebabkan karena kurangnya kesadaran perawat
akan pentingnya cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan.
C. Teknik Penapisan Isu
1. Teknik penapisan Isu menggunakan Metode USG
Dalam menentukan prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency,
seriousness, growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengaan metode tehnik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG.
Dari kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilakukan
analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG, yang meliputi
kriteria :
a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1
sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan
sangat serius untuk segera ditangani.

Keterangan :

5 = Sangat Besar

4 = Besar

3 = Sedang

2 = Kecil

1 = Sangat Kecil
Analisis Kualitas Isu Menggunakan Alat Analisis USG

Penilaian Kriteria Jumlah Ranking


No Masalah U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Tidak efektifnya proses
komunikasi serah terima
4 4 3 11 2
pasien (hand over) antar
petugas.
2. Kurang patuhnya keluarga
pasien tentang pembatasan
pengunjung di ruang 3 3 3 9 3
perawatan.

3. Belum optimalnya cuci


tangan 6 langkah di 4 5 4 13 1
ruang perawatan

Kesimpulan dari tabel teknik penapisan isu USG di atas, maka isu yang mendapatkan total
nilai tertinggi adalah “Belum optimalnya cuci tangan 6 langkah di ruang perawatan”

2. Dampak dan pihak yang dirugikan bila isu tersebut tidak diselesaikan.
a. Dampak yang ditimbulkan jika isu tidak segera diselesaikan :
1) Kurangnya tanggung jawab petugas dalam penanganan dan pengendalian infeksi.
2) Adanya infeksi nosocomial sehingga menyebabkan perwatan pasien menjadi
lama.
b. Identifikasi pihak yang terdampak dari adanya isu tersebut :
1) Profesi perawat
2) Pasien sebagai penerima layanan
3) Rumah Sakit sebagai penyelenggara layanan.
4)
3. Faktor penyebab “ core issue” dengan menggunakan teknik analisis yang anda kuasai
Teknik analisa yang digunakan yaitu SWOT

No Masalah Kekuatan ( Strength) Kelemahan Peluang Ancaman (Threat)


(Weaknes) (opportunity)

1 Belum 1. Adanya 1. Masih ada sebagian 1. Adanya 1. Resiko


optimalnya penyuluhan dan perawat yang belum ketersediaan alat- terjadinya
cuci tangan pemantauan melakukan cuci alat sumber penyebaran
6 langkah tentang hand tangan sebelum pendukung yang infeksi HAIs
di ruang hygiene dari kontak dengan pasien, optimal, seperti 2. Adanya tuntutan
perawatan pihak PPI dan sebelum tindakan handrup disetiap yang lebih
kepala ruangan. aseptic dan setelah bed pasien, sabun tinggi dari
2. Tersedianya kontak dengan dan air mengalir masyarakat
handrup di setiap lingkungan pasien. (sarana terhadap
tempat tidur 2. Masih kurangnya Handwash dan pelayanan
pasien. motivasi perawat tissue). keperawatan
3. Tersedianya air dalam melaksanakan yang
mengalir, sabun hand hygiene professional.
antiseptic dan berdasarkan five
tissue sebagai moments
sarana handwash

D. Gagasan kreatif untuk menyelesaiakan core issue


1. Gagasan kreatif untuk instansi :
Melaksanakan sebuah In House Training oleh Tim PPI, dimana In House Training
merupakan sebuah program pelatihan yang diselenggarakan oleh sebuah rumah sakit
dengan menggunakan tempat training, peralatan training, menentukan peserta dan juga
mendatangkan trainer sendiri.
2. Gagasan kreatif untuk perawat :
Melaksanakan sosialisasi di ruang perawatan dan menggunakan poster sebagai
media edukasi.

Anda mungkin juga menyukai