PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi
organisasi
pelayanan
kesehatan.
Profesionalisme
dalam
pelayanan
alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang sehingga
timbang terima menjadi bagian penting dalam menginformasikan permasalahan
klien sehari-hari.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat ruang
Bagi Perawat
a.
Meningkatkan
kemampuan
komunikasi
antara
perawat.
b.
c.
d.
1.3.2
Bagi Klien
BAB 2
KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilaksanakan/belum dan perkembangan pasien
saat itu (Nursalam, 2009)
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain
laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan
dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
2.2 Standar Operasional Prosedur Sistem Timbang Terima
A. Definisi
Timbang
terima
(operan)
merupakan
teknik
atau
cara
untuk
asuhan
keperawatan
terhadap
klien
yang
berkesinambungan.
C. Manfaat
1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
perawat pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan
b)
c)
d)
e)
f)
KLIEN
DIAGNOSA MEDIS
MASALAH KOLABORATIF
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
MASALAH :
1. TERATASI
BAB 3
2. BELUM TERATASI
RENCANA KEGIATAN
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH
BARU
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
3.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Perawat Primer I
Perawat Primer II
Perawat Assosiate I
Perawat Assosiate II
Supervisor
Pembimbing
Pukul
Topik
Tempat
Sasaran
Metode
: 1. Diskusi.
2. Tanya jawab.
3. Validasi data.
Media
: 1. Status klien.
2. Format timbang terima.
3. Alat tulis.
4. Sarana dan Prasarana Perawatan.
PELAKSANA
PP dan PA
Station
menyampaikan
timbang
Jumlah pasien.
Masalah
keperawatan
yang
masih muncul.
Intervensi
kolaboratif
dan
dependen.
perlu
(persiapan
dilakukan
operasi,
Nursing
KARU,
an
Station
dan PA
PP
primer
hal-hal
mengoperkan
yang
telah
yang
melaksanakan
terhadap
keperawatan,
tindakan
masalah
kebutuhan,
yang
dilaksanakan
dan
telah/belum
serta
hal-hal
keterangan
yang
rumit.
1. Diskusi
5 menit
timbang
terima
yang
Nursing
KARU,
Station
dan PA
PP
3.4 Evaluasi.
1.
Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain : catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan tidak selalu memimpin kegiatan timbang
terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke
sore. Tetapi perawat primer atau perawat asosiet yang bertugas saat itu juga
bisa memimpin kegiatan timbang terima. Kegiatan timbang terima pada shift
sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2.
Proses
Proses timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan atau perawat
yang bertugas saat itu dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas
maupun yang akan mengganti shift selanjutnya. Perawat primer mengoperkan
ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi
ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum
dilakukan dan pesan khusus. Setiap klien tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke klien
3.
Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
BAB 4
RESUME HASIL KEGIATAN
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
Hari / Tanggal
Jam
: 07.15-08.00 WIB
Tempat
: Ruang Shofa
Ac ara
: Timbang Terima
4.1
Presensi
1. Supervisor sebanyak 2 orang
2. Pembimbing Ruangan Shofa 1 orang
3. Pembimbing dari pendidikan 1 orang
4. Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Lamongan angkatan
VI sebanyak 11 orang.
4.2
Hasil Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan
jadwal gannt chart yang telah dibuat.
2.
Evaluasi Proses
No
1
2
Waktu
07.15-07.45 WIB
07.45-08.05 WIB
Kegiatan
Pelaksanaan Timbang Terima
Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta
pembimbing (baik dari pendidikan ataupun
dari ruangan)
H. M. Bakri PDA., M.Kep.
1.
Dalam
memulai
kegiatan
mengucapkan salam.
2.
hendaknya
dengan
kondisi
pasien
masalah
fisik
memperhatikan
seharusnya
masalah
lebih
keperawatan
menyampaikan
diharapkan
pemberian
jangan
dibaca
obat
secara
Munculkan
kepercayaan diri pada KARU.
2.
Peran
sudah
Jika
validasi
Status
pasien
3.
Pembagian PP I dan PP II terlihat kurang
jelas,
hendaknya
PP
duduk
3.
Hasil Evaluasi
a. Kegiatan dihadiri 100% dari 4 orang undangan dan 9 mahasiswa
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugasnya
c. Acara dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
d. Kegiatan berjalan lancar dengan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik
4.
Hambatan
a. Mahasiswa belum berpengalaman dalam melakukan timbang terima
keperawatan sehingga penerapannya pada saat role play kurang
optimal.
5.
Dukungan
MATERI
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA
1.
Pengertian.
Format
timbang
terima
adalah
format
yang
digunakan
untuk
Tujuan.
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan
timbang terima.
3.
Petunjuk Pengisian
1. Waktu diisi sesuai dengan tanggal saat dilakukan timbang terima.
LEMBAR PENILAIAN
Tahap
Kegiatan
Persiapan 1.
2.
3.
Pelaksana 1.
an
2.
Waktu
Tempat
Pelaksana
Timbang
terima 5 menit
dilaksanakan
setiap
pergantian shift operan.
Prinsip
timbang
terima, semua pasien
baru masuk dan pasien
pulang
dilakukan
timbang
terima
khususnya pasien yang
memiliki permasalahan
yang belum/dapat teratasi
serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
PP menyampaikan
timbang terima pada PP
berikutnya, hal yang
perlu disampaikan dalam
timbang terima:
a. Jumlah pasien.
b. Identitas klien dan
diagnosis medis.
c. Data
(Keluhan
/
subyektif
dan
obyektif).
d. Masalah keperawatan
yang masih muncul.
e. Intervensi
keperawatan
yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum).
f. Intervensi kolaboratif
dan dependen.
g. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lainlain).
Kedua
kelompok 20 menit
dinas sudah siap (shift
jaga).
Kelompok
yang
akan
bertugas
Nursing
Station
PP dan PA
Nursing
Station
KARU,
PP dan PA
Pelaksanaan
Ya Tidak
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
menyiapkan
buku
catatan.
Kepala
ruang
membuka acara timbang
terima.
Perawat
primer
mengoperkan
hal-hal
yang
telah
ditimbangterimakan dan
berhak
menanyakan
mengenai hal-hal yang
kurang jelas.
Validasi data ke
pasien
Kepala ruangan/PP
menanyakan kebutuhan
dasar pasien.
Perawat
yang
melaksanan
timbang
terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan,
dan
tindakan
yang
telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan.
Lama
timbang
terima untuk tiap pasien
tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
Diskusi
5 menit
Pelaporan
untuk
timbang terima dituliskan
secara langsung pada
format timbang terima
uang ditandatangani oleh
pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala
ruang.
Ditutup oleh Kepala
Ruang
Nursing
Station
KARU,
PP dan PA
:
:
ASUHAN KEPERAWATAN
Kelas
Nama klien,
dan
Diagnosa
nomor
medis
kamar
SHIFT PAGI
TIMBANG TERIMA
SHIFT SORE
SHIFT MALAM
Masalah keperawatan
Data subjektif dan data objektif
Intervensi keperawatan yang sudah
dilaksanakan
Intervensi keperawatan yang belum
dilaksanakan
Pesan khusus
Tanda tangan
PP Pagi :
PA
PA sore :
PA
PA malam :
Sore :
malam:
pagi:
Karu :
Karu :
Karu :
PP
DAFTAR PUSTAKA