Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

TIMBANG TERIMA PRAKTIK MANAJEMEN

DI RUANG MINA RSU AISYAH PONOROGO

Disusun Oleh Kelompok 3

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2019
PROPOSAL

TIMBANG TERIMA PRAKTIK MANAJEMEN

DI RUANG MINA RSU AISYAH PONOROGO

Disusun Oleh :
1. M. Anwar Nugroho
2. Indra Nurviadatul M
3. Rizki Anisatul F
4. Nindar Oktavian
5. Lyon Garla S
6. Dimas Anugerah P
7. Mumpuni Putri A
8. Agung Setiawan
9. Farid Fathurroji
10. Dewi Puspita N
11. Yuni Fitria
12. Friska Widyawati M
13. Ratna Wahyu F
14. Rida Khoirul N

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONOROGO
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi


perkembangan ilmu keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai


suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep pelayanan
keperawatan dan langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya.
Langkah-langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien,
penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan (Nursalam,
2016).

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi


tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat baik PP
maupun PA. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah
satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima. Timbang terima merupakan
salah satu dari aplikasi pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan
Profesional ( MAKP ). Timbang terima di ruang Mina dihadiri oleh Karu
pada shift pagi dan shift siang, PP dan PA namun saat validasi pasien
hanya dimakkan pada pasien total care, dengan tujuan agar efektif dan
efisien.

Timbang terima di Ruang Mina mencakup diagnosa medis,


Penatalaksanaan medis, implementasi keperawatan yang belum dan sudah
dilakukan dan belum konsisten, tindakan kolaborasi, rencana umum dan
persiapan lain, terkadang ditulis tidak lengkap. Data fokus mengenai
masalah keperawatan belum tercantum.
Pelaksanaan timbang terima dilakukan secara tertulis dan secara
lisan sering tidak di validasi ke pasien. Pelaporan timbang terima dicatat
dalam format atau buku laporan TT yang ditandatangani oleh perawat yang
melaporkan, pengisian format sudah sesuai. Timbang terima tidak di
delegasikan oleh Karu kepada Ka. Shift. Jadi timbang terima di ruang Mina
belum dilakukan dengan baik karena secara teori komponen-komponen
dalam timbang terima belum terpenuhi. Ruang Mina memerlukan timbang
terima yang baik karena timbang terima merupakan salah satu komponen
yang sangat penting dalam kontinuitas dan kwalitas pelayanan asuhan
keperawatan di ruangan. Apabila pelaksanaan timbang terima berlangsung
dengan baik maka diharapkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan akan
meningkat pula. Pada pelaksanaan timbang terima yang baik, harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
koprehensif tentang masalah keperawatan yang sudah teratasi atau belum
teratasi dan tindakan keperawatan yang sudah atau belum dilaksanakan,
dengan melihat secara langsung kondisi pasien.

Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, maka mahasiswa


S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo akan
melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan
Keperawatan Primery Nursing di ruang Mina.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengkomunikasikan kesinambungan perkembangan asuhan


keperawatan pasien dan menyampaikan informasi/ tindakan
keperawatan yang prioritas.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).


b. Menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan kepada pasien.

c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti


oleh perawat dinas berikutnya.

d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Perawat

a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar


perawat.

c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang


berkesinambungan.

d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara

paripurna.

1.3.2 Bagi Pasien

Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang


belum terungkap.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbang Terima

Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk


menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2013).

2.2 Metode Pelaporan

a. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung


kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan
kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan
rencana keperawatan.

b. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat


kemudian dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu
persatu.

2.3 Prosedur Pelaksanaan

a. Kedua kelompok dinas sudah siap.

b. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh


terhadap masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah
dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa
perawatan ( tanggung jawab )

c. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang


sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.

d. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :

1. Identitas klien dan diagnosa medis.

2. Masalah Keperawatan yang masih muncul.


3. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )

4. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.

e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan


operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain,
persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.

f. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.

1. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan


klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal
yang telah ditimbang terimakan atau berhak terhadap keterangan-
keterangan yang kurang jelas.

2. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat


dan padat.

3. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali


dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

2.4 Hal-hal yang perlu Diperhatikan

a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.

b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.

c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.

d. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.

e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan


menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.

f. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang


ada pada klien, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari
masalahnya terlebih dahulu (setelah diketahui melalui pengkajian),
baru kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan dan belum
dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
g. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara
yang pelan dan tegas (tidak berbisik) agar klien disebelahnya tidak
mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga privacy klien,
terutama mengenai hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat klien.

h. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya


jangan dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

2.5 Dokumentasi dalam Operan

a. Identitas Klien

b. Diagnosa medis klien

c. Dokter yang menangani

d. Kondisi klien saat ini

e. Masalah keperawatan

f. Intervensi yang sudah dilakukan

g. Intervensi yang belum dilakukan

h. Tindakan kolaborasi

i. Rencana umum dan persiapan lain

j. Tanda tangan dan nama terang


2.6 Alur timbang terima

SITUATION

Data Demografi Diagnosis Keperawatan


Diagnosis Medis Data

Background

Riwayat Keperawatan

Assesment :
KU : TTV : GCS :Skala Nyeri
Skala Risiko Jatuh dan ROS
(poin yang penting)

Rekomendation
1. Tindakan yang
sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi Baru
BAB 3

RENCANA KEGIATAN

3.1 Kegiatan Timbang Terima

a. Menyusun teknik pelaksanaan timbang terima dengan karu, PP dan PA

b. Menyiapkan format timbang terima penderita

c. Melaksanakan timbang terima shif pagi dan siang yang dipimpin oleh
kepala ruang
d. Mendokumentasikan hasil timbang terima penderita

3.2 Metode Laporan

a. Bedside teaching (validasi ke pasien)

b. Diskusi

3.3 Instrument

a. Status pasien.

b. Format timbang terima

3.4 Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal : Rabu 29 Mei 2019
b. Tempat : Ruang Mina RS ‘Aisyiyah Ponorogo

Waktu
3.5 Peserta

Kegiatan ini dihadiri oleh :

a. Kepala ruang Mina RS ‘Aisyiyah Ponorogo

b. Perawat ruang Mima RS ‘Aisyiyah Ponorogo

c. Dosen pembimbing Universitas Muhammadiyah Ponorogo

d. Mahasiswa S1 Keperawatan praktek manajemen Universitas


Muhammadiyah Ponorogo
e. Pasien ruang Mina RS ‘Aisyiyah Ponorogo

3.6 Pengorganisasian

1. Penanggung Jawab : Dimas Anugerah Pamungkas

2. Kepala ruangan : Ratna Wahyu F


3. Perawat Primer (Pagi) : Nindar Oktavian
4. PA (Pagi) : Yuni Fitria
. : Mumpuni Putri A
: M.Anwar
: Lyon Garla S
5.. Perawat Primer (Sore) : Farid F
6. PA (Sore) : Indra N
:Rida Khoirul N
: Dewi Puspita N
8. Pembimbing Institusi : 1. Laily Isro’in, S.Kep,Ns. M.Kep
2. Sholihatul Maghfirah S.Kep,Ns.M.Kep
9. Pembimbing Klinik Bakin, S.Kep.,Ns
3.7 Mekanisme Kegiatan

TAHAP KEGIATAN Waktu Tempat Pelaksanaan

Pra 1. Kedua kelompok 10 menit Nurse Karu


Timbang dinas sudah siap dan Station Perawat P
Terima berkumpul di Nurse PA
Station
2.Karu mengecek kesiapan Karu
timbang terima tiap
perawat pelaksana.
3. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet), PP
yang akan mengoperkan,
menyiapkan buku timbang
terima&nursing kit.
4. Kepala ruangan
membuka acara timbang
terima dilanjutkan dengan
doa.

5. Karu melaporkan
jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan.
6. Karu mempersilahkan
PP pagi untuk melaporkan
kondisi pasien dan
membuka diskusi.
Pelaksanaan 1.PP dinas pagi melakukan 15 menit Nurse PP
Timbang timbang terima kepada PP Station
Terima dinas sore. Hal-hal yang
perlu disampaikan PP pada
saat timbang terima :

a. Identitas klien dan


diagnosa medis
termasuk hari
rawat keberapa
atau post op hari
keberapa.
b. Masalahkeperawat
an.
c. Data yang
mendukung.
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah/belum
dilaksanakan.
e. Rencana umum
yang perlu
dilakukan:
Pemeriksaan
Disamping
penunjang, konsul,
tempat
prosedur tindakan
tidur klien
tertentu.

2.Karu membuka dan


memberi salam ke pada
Karu
klien, PP pagi menjelaskan
tentang klien, PP sore
mengenalkan anggota
timnya dan melakukan
validasi data.

3. Lama timbang terima


setiap klien kurang lebih 5
menit, kecuali kondisi
khusus yang memerlukan
keterangan lebih rinci.

Post 1. Klarifikasi hasil 10 menit Nurse PP


timbangteri validasi data oleh PP sore. station
ma 2. Penyampaian alat- alat
kesehatan
PP
3. Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua
PP dan mengetahui Karu
(kalau pagi saja).

4. RewardKaru terhadap Karu


perawat yang akan dan
selesai bertugas.

5. Penutup
3.8 Kriteria evaluasi

1. Struktur

a. Timbang Terima dilaksanakan di Bank Data dan Ruang Mina


RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
b. Peserta timbang terima hadir ditempat pelaksanaan keperawatan
sesuai dengan waktu yang di jadwalkan yaitu pukul 14.00 dan selesai
pukul 21.00 WIB
c. Pengorganisasian sesuai dengan petugas yang sift pada hari Rabu pagi
d. Persiapan dilakukan sebelum rolle play

2. Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir acara

b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan timbang terima sesuai


peran yang yang telah ditentukan

c. Prosentasi jumlah kehadiran peserta timbang terima 100% dari undangan

3. Hasil

a. Perawat memahami masalah yang teratasi, belum teratasi, maupun


masalah baru yang dialami oleh pasien selama sift malam dan
akan direncanakan pada intervensi pada sift pagi dengan
diadakannya timbang terima

b. Role play timbang terima dari PP Pagi ke PP Sore telah


dilaksanakan dengan evaluasi sebagai berikut:
1) Pembimbing Institusi : 1. Sholihatul Maghfiroh, S.Kep, M.Kep
2. Laily Isro’in S.Kep, M.Kep
a) Perawat Assosiate boleh membantu Perawat Primer
saat dilakukan timbang terima

b) Persiapan sebelum dilakukan timbang terima


harus dimatangkan

c) Penulisan pada soap intervensi dispesifikkan pada intervensi


yang telah diterlaksana dan yang belum terlaksana

2) Pembimbing klinik (Bakin, S.Kep.,Ns)

a) Melakukan persamaan presepsi tentang timbang


terima sebelum dilakukannya role play pada setiap
peserta

b) Timbang terima menggunakan buku rekam medis pasien


untuk menegakkan tanggungjawab dan tanggunggugat

c) Validasi pasien dilakukan kepada pasien yang spesifik


saja, dan untuk pasien yang lain dilakukan timbang terima
untuk mengidentifikasi pasien, cek gelang, dan
memberikan penjelasan tentang pergantian jaga perawat

3) Pelaku Timbang Terima

a) Penulisan soap tidak konsisten

b) Masalah kolaboratif dimasukkan dalam soap untuk menegakkan


intervensi selanjutnya

c) Dari perawat sendiri belum menguasai pasien kelolaan


dikarenakan masih dalam tahap penyesuaian diri dengan
ruangan dan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek

Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana Dkk. Jakarta

Perry, Potter. 2000. Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai