Anda di halaman 1dari 14

1

PROPOSAL

KEGIATAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA


MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI PAVILIUN SEROJA
RSUD KABUPATEN JOMBANG

OLEH :
KELOMPOK V
1. Ali Imron
2. Ary Wahyu Raditaningtyas
3. Riza Qomarullah
4. Moh. Irwanto
5. Oktaruny Retnaningtiyas
6. Retno Ambarsari
7. Yanuar Nurdin
8. Ade Purmo Utomo
9. Ninik Ismiatin Ningsih
10. Agus Siamhari
11. Fatichulloh
12. Arifudin Dwi Jayanto

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2021
2
3

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal kegiatan Timbang Terima


Praktek profesi Manajemen Keperawatan
Di Ruang Paviliun Seroja RSUD Jombang

Menyetujui,

Jombang, 28 April 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Andi Yudianto, S.Kep. Ns., M. Kes Dewi Rahmawati, S.Kep. Ns.

.
4

P PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PRODI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU
DI PAVILIUN SEROJA RSUD JOMBANG

A. Latar belakang
Managemen keperawatan sendiri adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan secara profesional. Disini
di tuntut tugas maneger keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untk
memberikan usuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu keluarga dan masyarakat (Gillis, 2014). Salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan
dalam pembenahan managemen keperawatan, karena dengan adanya faktor
kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan
keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan (Nursalam, 2012).
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian
dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan
oleh PP keperawatan kepada PP (penanggung jawab) dinas sore atau dinas
malam secara tertulis dan lisan (Kurniadi, 2013).
Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan
komunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu
hubungan kerja sama antar perawat serta terlaksananya asuhan perawatan
terhadap klien yang bersinambungan (Kurniadi, 2013).
Pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu di rumah sakit telah menjadi
harapan dan tujuan utama dari masyarakat atau pasien, petugas kesehatan,
pengelola dan pemillik rumah sakit serta regulator. Bahkan dimasa pandemi
ini pun pelayanan kesehatan tetap dapat dijalankan dengan mengutamakan
keselamatan pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas.
Pelayaan kesehatan dimasa adaptasi kebiasaan baru akan sangat berbeda
dengan keadaan sebelum pandemi. Rumah sakit perlu menyiapkan prosedur
5

keamanan yang lebih ketat. Di paviliun seroja prosedur timbang terima juga
mengalami perubahan termasuk penggunaan masker secara universal,
prosedur jaga jarak saat pelaksaan timbang terima, dan menghilangkan
berkeliling ke pasien untuk meminimalkan risiko penularan. Bahkan
mengingat sejak pandemi banyak yang memanfaatkan jaringan online
sebagai solusi dalam meminimalkan risiko penularan, maka tidak menutup
kemungkinan kedepannya komunikasi dalam melaporkan perkembangan
pasien dapat melalui media online.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu meningkatkan kepuasan klien terhadap layanan
keperawatan yang komprehensif.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat
b. Mahasiswa mampu meningakatkan antar hubungan kerja sama yang
bertanggung jawab antar anggota tim perawat serta terlaksana asuhan
keperawatan terhadap klien yang bersinambungan.
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak
lajuti oleh perawat pada shif berikutnya.
2. Mahasiswa dapat menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum
dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada klien.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
D. Metode pelaporan
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung
kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini membrikan
kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan
rencana keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan diruang perawat.
6

E. Prosedur Timbang Terima


Tahap Kegiataan Waktu Tempat Pelaksaan
Persiapan 1. Timbang terima 5 menit Ners Karu, PP
dilaksanakan setiap shift / stasion dan PA
operan.
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien baru masuk
dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya
pasien yang memiliki
permasalahan yang
belum / dapat teratasi
serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan
timbang terima pada PP
berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam
timbang terima :
 Jumlah pasien.
 Identitas klien dan
diagnosa medis.
 Data (keluhan /
subjektif dan
objektif).
 Masalah
keperawatan yang
masih muncul.
 Intervensi
keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan
(secara umum).
 Intervensi
kolaboratif dan
dependen.
 Rencana umum
dan persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang, dan
lain-lain.
Pelaksana 1. Kedua kelompok dinas 20 menit Ners KARU,
an sudah siap. station PP,
2. Kelompok yang akan dan PA
bertugas menyiapkan
buku catatan .
3. Kepala ruangan membuka
acara.
7

4. Perawat yang melakukan


timbang terima dapat
melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal yang
telah ditimbang terimakan
dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang
kurang jelas.
5. Kepala ruangan atau PP
menanyakan kebutuhan
dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas,
singkat, dan padat.
7. Perawat yang
melaksanakan timbang
terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang telah
dan belum dilaksanakan
serta hal-hal penting
lainya selama masa
perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus, memerlukan
perincian yang matang,
sebaiknya dicatat khusus
untuk kemudian diserah
terimakan kepada petugas
berikutnya.
9. Lama timbang terima tiap
pasien tidak lebih dari 5
menit, kecuali dalam
kondisi khusus dan
memerlukan keterangan
yang rumit.
1. Diskusi.
2. Pelaporan untuk timbang
terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima yang
ditandatangani oleh
kepala ruangan.
3. Ditutup oleh kepala
ruangan.
8

Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang
terima yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien
secara kontinyu dan dapat meningkatkan kemampuan meningkatkan
kemampuan komunikasi perawat, kerjasama yang bertanggung jawab antar
anggota tim perawat (Nursalam, 2012).
Ketentuan dalam timbang terima itu adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift.
2. Dipimpin oleh PP sebagai penangggung jawab.
3. Diikuti perawat, mahasiswa dinas yang telah maupun yang akan berdinas.
4. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis,
menggambarkan keadaan klien saat ini dan tetap menjaga kerahasiaan
klien.
6. Timbang terima yang dilakukan harus yang berorientasi pada permasalahan
keperawatan, rencana, tindakan dan perkembangan keshatan klien.

F.Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
2. Dipimpin oleh penanggung jawab klien atau PP
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
5. Informasi yang disampaikan akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
6. Timbang terima harus berorientasi pada maslah keperawatan yang ada
pada klien, dengan kata lain informasi yang di berikan berawal dari
masalahnyaterlebih dahulu (telah diketahui melalui pengkajian, baru
kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan yang belum dilakukan
serta perkembangan setelah dilakukan tindakan).
7. Timbang terima dilakukan di dekat pasien, menggunakan volume suara
yang pelan dan tegas (tidak berbisik agar klien di sebelahnya tidak
mendengarkan apa yang di bicarakan untuk menjaga privasi pasien,
terutama mengenai hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak di
bicarakan secara langsung di dekat klien.)
9

8. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya


jangan di bicarakan di dekat klien tetapi di ruang perawat.
G. Alur timbang terima
ALUR TIMBANG TERIMA

Klien

Dignosa medis/ masalah kolaboratif Diagnosa keperawatan

Rencana tindakan

Yang telah dilakukan Yang akan dilakukan

Perkembangan keadaan klien

Perencanaan : teratasi keseluruhan, sebagian, belum teratasi dan terhadap masalah baru

H. RENCANA STRATEGI TIMBANG TERIMA


a. Pelaksaan timbang terima
Hari / tanggal : Senin/ 03 Mei 2021
Pukul : Pagi (07.00 – selesai )
Sore (14.00 – selesai )
Malam (20.00 – selesai)
Topik : Menyesuaikan dengan kasus
Tempat : Ruang Pertemuan Seruni
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

c. Media
1. Status klien
10

2. Buku timbang terima


3. Alat tulis

d. Pengorganisasian
e. Ketua : Fatichulloh, S.Kep
f. Wakil Ketua : Riza Qomarulloh, S.Kep
g. Sekretaris : Ninik Ismiatin Ningsih, S.Kep
h. Bendahara : Retno Ambarwati, S.Kep
i. PJ MAKP : Arifuddin Dwi Jayanto, S.Kep
j. PJ Orientasi Pasien Baru : Agus Siamhari, S.Kep
k. PJ Timbang Terima : Yanuar Nurdin, S.Kep
l. PJ Supervisi : Ali Imron, S.Kep
m. PJ Discharge Planning : Ade Purnomo Utomo, S.Kep
n. PJ Pengelolaan Obat : Arys Wahyu Raditiningtyas, S.Kep
o. PJ Ronde Keperawatan : Moh.Irwanto, S.Kep
p. PJ Dokumentasi Keperawatan : Oktaruny Retnaningtiyas, S.Kep
q. Supervisor : Zulfa Khusniah.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,M.PdI
r. Pembimbing Akademik : Zulfa Khusniah.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,M.PdI
s. Pembimbing Klinik : …….

t. Evaluasi
1. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift
timbang terima.
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yaitu malam
ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift malam ke
pagi di pimpin oleh kepala ruangan yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
PP mengoperkan ke PP yang berdinas selanjutnya. Timbang terima
dilakukan di ners stasion. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosa keperawatan, dan intervensi yang belum / sudah dilakukan.
11

3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar
perwat berjalan dengan baik.
12

PENUTUP
A. Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan
kegiatan yang harus dilaakukan sebelum pergantian sift. Selain laporan antar
sift,dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Pelaksanaan timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan
keperawatan yang optimal.
B. Saran
1. Dalam penyampaian informasi harus jelas, singkat dan padat
2. Perawat jaga selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, taya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yan g telah ditimbang terimakan dan
berhak men an yakan mengenai hal-hal yan g belum jelas
13

DAFTAR PUSTAKA

1. Gillies. (2014). Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. Jakarta:


EGC.
2. Kurniadi. (2013). Buku Ajar Ilmu Bedah.edisi Revisi. Jakarta: EGC.
3. Nursalam. (2012). Materi Pelatihan Kepemimpinan dan Managemen
Keperawatan. Surabaya: PPNI.
14

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PRODI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU
DI PAVILIUN SEROJA RSUD JOMBANG

DAFTAR HADIR
TANGGAL/JAM :
TEMPAT : Paviliun Seroja
ACARA :

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Anda mungkin juga menyukai