Oleh:
A. Pendahuluan
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitassannya adalah saat pergantian
shift, yaitu saat timbang terima pasien.
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan / belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan.
Oleh karena itu, pada kesempatan praktik manajemen ini kami mahasiswa
Program Studi S1 Keperawatan angkatan B14 kelompok 1,2& 6 akan
melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan
Keperawatan Profesional Primary Nursing di Ruang SHOFA 3 RSU Haji
Surabaya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah melaksanakan timbang terima mahasiswa mampu
mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
2. Tujuan khusus :
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah / belum dilakukan dalam askep pada
pasien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
e. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.
C. Manfaat
1. Bagi Perawat.
Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
Menjalin hubungan suatu kerjasama dan bertanggung jawab antara
perawat.
Pelaksanaan askep terhadap pasien yang berkesinambungan
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien.
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
D. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Neny Oktiningtyas , S.Kep
Kepala Ruangan : Binti Fundayah ,SST
Perawat Primer 1 : A.Shoufwan , SST
RENCANA TINDAKAN
PERKEMBANGAN
/KEADAAN PASIEN
MASALAH :
TERATASI
BELUM TERATASI
TERATASI SEBAGIAN
MUNCUL MASALAH
BARU
I. Evaluasi.
1. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang
terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi
ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di pimpim oleh
perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan
mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di Nurse station
kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan, intervensi yang
sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan pesan khusus.
Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2002, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Salemba Medika, Jakarta .
1. Pengertian.
Format pengkajian timbang terima adalah format yang digunakan untuk
mendokumentasikan permasalahan yang dihadapi pasien dan belum teratasi
dari PP shift dinas saat itu kepada PP shift berikutnya.
2. Tujuan.
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan
timbang terima.
3. Petunjuk Pengisian
a. Identitas pasien dilengkapi yang terdiri dari nama lengkap, nomor kamar,
nomor register dan diagnosa medis.
b. Kolom pertama adalah tanggal, diisi sesuai dengan tanggal saat dilakukan
timbang terima.
c. Kolom kedua adalah asuhan keperawatan, merupakan beberapa petunjuk
poin yang harus di tulis perawat meliputi : keadaan pasien (DS dan DO),
masalah keperawatan, intervensi keperawatan yang sudah dilaksanakan,
intervensi keperawatan yang belum dilaksanakan, dan pesan khusus.
d. Kolom tiga, empat dan lima tempat mengisi keadaan pasien pada saat itu
dengan menggunakan acuan pada kolom dua. Pengisian format ditulis
sesuai dengan shift jaga masing-masing.
e. Terakhir, PP dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya tanda tangan
dan nama jelas.
PROSEDUR
TIMBANG TERIMA
RS. Haji
Puji Rahayu,S.Kep,Ns.M.Kep
PROSEDUR Pembukaan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse
Station
2. Karu mengecek kesiapan timbang terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work
Sheet), PP yang akan mengoperkan, menyiapkan buku timbang
terima
4. Kepala ruangan membuka acara timbang terima dilanjutkan
dengan doa.
Pelaksanaan
1. PP dinas pagi melakukan timbang terima kepada PJ dinas siang.
Hal-hal yang perlu disampaikan PP pada saat timbang terima :
a. Masalah keperawatan.
b. Identitas klien dan diagnosa medis.
c. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
d. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
e. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
f. Tindakan kolaboratif dan dependensi.
g. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya.
2. Kegiatan timbang terima di nurse station dilanjutkan keliling ke
pasien untuk validasi
3. Karu membuka dan memberi salam kepada klien, PP pagi
menjelaskan tentang klien, PJ sore mengenalkan anggota dan
melakukan validasi data.
4. PJ dinas siang dapat melakukan klarifikasi terhadap data-data
yang ditimbang-terimakan.
Evaluasi
1. Klarifikasi hasil validasi data oleh PP pagi.
CHECK LIST
TIMBANG TERIMA
Pelaksanaan
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Pembukaan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan
berkumpul di Nurse Station
2. Karu mengecek kesiapan timbang terima
tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet), PP yang akan
mengoperkan, menyiapkan buku timbang
terima
4. Kepala ruangan membuka acara timbang
terima dilanjutkan dengan doa.
2 Pelaksanaan
1. PP dinas pagi melakukan timbang terima
kepada PJ dinas siang. Hal-hal yang perlu
disampaikan PP pada saat timbang terima :
a. Masalah keperawatan.
b. Identitas klien dan diagnosa medis.
c. Masalah keperawatan yang
kemungkinan masih muncul.
d. Data fokus (Keluhan subyektif dan
obyektif).
e. Tindakan keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan .
f. Tindakan kolaboratif dan dependensi.
g. Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
2. Kegiatan timbang terima di nurse station
dilanjutkan keliling ke pasien untuk validasi
3. Karu membuka dan memberi salam kepada
klien, PP pagi menjelaskan tentang klien, PJ
sore mengenalkan anggota dan melakukan
validasi data.
4. PJ dinas siang dapat melakukan klarifikasi
terhadap data-data yang ditimbang-
terimakan.
3 Evaluasi
1. Klarifikasi hasil validasi data oleh PP pagi.
Sub Total
Total
Prosentase
Keterangan :
Baik : > 76%
Cukup : 56-75%
Kurang : < 56%
Observer
(………………….)