Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA

Disusun Oleh
Kelompok Stase Manajemen Keperawatan

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal dengan judul “TIMBANG TERIMA” ini telah di terima dan disetujui
oleh pembimbing klinik Rumah Sakit Islan Sultan Agung Semarang dan
pembimbing akademik Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan
Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang

Telah disahkan pada tanggal, Mei 2013 oleh :

Pembimbing Klinik I Pembimbing Klinik II

Maya, S. Kep Sri Anifa, AMK

Mengetahui,
Pembimbing akademik

Sa, S. Kep., M. Kep


TIMBANG TERIMA

A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai
dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antarperawat, maupun dengan tim kesehatan yang
lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien)
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/ belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam
secara tertulis dan lisan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi
yang penting.
2. Tujuan khusus:
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
b. Menyampaikan hal yang sudah/ belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan kapada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus
ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
1. Bagi perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi
antarperawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan
bertanggung jawab antarperawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap
pasien yang berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan
pasien secara paripurna
2. Bagi pasien
a. Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap

D. Prosedur Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


Persiapan 1. Timbang terima 5 menit Nurse PP dan PA
dilaksanakan setiap Stasion
pergantian sift/
operan
2. Prinsip timbang
terima, semua pasien
baru masuk dan
pasien yang
dilakukan timbang
terima khususnya
pasien yang memiliki
permasalahan yang
belum dapat teratasi
serta yang
membutuhkan
observasi lebih
lanjut.
3. PP
menyampaikan
timbang terima pada
PP berikutnya, hal
yang perlu
disampaikan dalam
timbang terima:
a. Jumlah pasien
b. Identitas pasien
dan diagnosa
medis
c. Data (keluhan
subjektif dan
objektif)
d. Masalah
keperawatan
yang masih
muncul
e. Intervensi
keperawatan
yang sudah dan
belum
dilaksanakan
(secara umum)
f. Intervensi
kolaboratif dan
dependen
g. Rencana umum
dan persiapan
yang perlu
dilakukan
(persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang, dan
lain-lain)
Pelaksanaan 1. Kedua 20 menit Nurse Karu
kelompok dinas Stasion PP dan PA
sudah siap (sift jaga).
2. Kelompok yang
akan bertugas
menyiapkan buku
catatan
3. Kepala ruang
membuka acara
timabang terima
4. Perawat yang
melakukan timbang
terima dapat
melakukan
klarifikasi, Tanya
jawab, dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal yang
telah ditimbang
terimakan dan berhak
menanyakan
mengenai hal-hal
yang telah
ditimbangterimakan
dan berhak
menanyakan
mengenai hal-hal
yang kurang jelas.
5. Kepala
ruang/PP
menanyakan
kebutuhan dasar
pasien
6. Penyampaian
yang jelas, singkat,
dan padat
7. Perawat yang
melaksanakan
timbang terima
mengkaji secara
penuh terhadaap
masalah
keperawatan,
kebutuhan, dan
tindakan yang telah/
belum dilaksanakan
serta hal-hal penting
lainnya selama masa Ruang
perawatan perawatan
8. Hal-hal yang
sifatnya khusus dan
memerlukan
perincian yang
matang sebaiknya
dicatat secara khusus
untuk kemudian
diserahterimakan
kepada petugas
berikutnya.
9. Lama timbang
terima terima untuk
tiap pasien tidak
lebih dari 5 menit
kecuali pada konidi
khusus dan
memerlukan
keterangan yang
rumut. .
Penutup 1. Diskusi 5 menit Nurse Karu
2. Pelaporan Stasion PP dan PA
untuk timbang
terima dilukiskan
secara langsung
pada format
timbang terima
yang ditandatangani
oleh pp yang jaga
saat itu dan pp yang
jaga berikutnya
diketahui oleh
Kepala Ruang
3. Ditutup oleh
kepala ruang

E. Hal-Hal Tang Perlu Diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian sift
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawabasien (PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
4. informasi yang disampaikan hrus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan
pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien
6. Pada saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan volume suara
yag cukup sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang
rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung didekat klien.
7. sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di Nurse Stasion
F. Alur Timbang Terima

PASIEN

DIAGNOSIS MEDIS DIAGNOSIS


MASALAH KEPERAWATAN
KOLABORATIF (didukung data)

RENCANA
TINDAKAN

TELAH DILAKUKAN BELUM DILAKUKAN

PERKEMBANGAN/
KEADAAN PASIEN

MASALAH:
TERATASI
BELUM TERATASI
TERATASI SEBAGIAN
MUNCUL MASALAH BARU
G. Renstra Timbang Terima
a. Pelaksanaan timbang terima
Hari/ tanggal : Kamis, 30 Mei 2012
Pukul : 14.00 WIB
Topik : Role Play Timbang Terima
Tempat : Ruang Baitul Izzah 2 Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
c. Media
1. Status klien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Sarana dan prasarana perawatan
d. Pengorganisasian
1. Kepala ruang : Mulyani Yamlean, S. Kep
2. Perawat primer (pagi) : Ayu Martiani, S. Kep
3. Perawat primer (sore) : Setya Muharti, S. Kep
4. Perawat primer (malam) : Nugroho Jati, S. Kep
5. Perawat associate (pagi) : Rohmatun Novianti, S. Kep
6. Perawat associate (sore) : Dwi Ani, S. Kep
7. Perawat associate (malam ) : Rohmatul Hidayah, S. Kep
8. Pembimbing/supervisor : Sri Anifa, AMK
e. Uraian kegiatan
1. Prolog
Pada hari kamis jam 14.00 WIB seluruh perawat (PP dan
PA) sift pagi dan sore serta kepala ruang berkumpul di Nurse
stasion untuk melakukan timbang terima.

2. Sesi 1 di Nurse Stasion


Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang
didahului dengan doa, pembacaan Al-Qur’an dan kemudian
mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan
berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA sift sore memberikan
klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan dependen,
rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, dll), hal yang belum jelas atas
laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan timbang
terima di Nurse Stasion berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian
diteruskan diruang perawatan pasien.
3. Sesi 2 diruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat
ketempat pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan
memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang
mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami
masalah khusus, kunjungan tetep dilaksanakan. Lama kunjungan
tidak lebih 5 menit per pasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat
dilakukan di Nurse Stasion setelah kunjungan kepasien terakhir.
4. Epilog
Kembali ke Nurse Stasion., Diskusi tentang keadaan pasien
yang bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai
dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan timbang terima
dengan diketahui oleh kepala ruang.
f. Evalusi
1. Struktur (input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang
telah tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien dan
kelompok sift timbang terima. Kepala ruang selalu memimpin
kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian sift,
yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima
pada sift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti sift. Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer berikutnya yang akan mengganti sift.Timbang terima
pertama dilakukan di Nurse Stasion kemudian keruang perawatan
pasien dan kembali lagi ke Nurse Stasion. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan dan intervensi
yang belum atau sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak
lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sift.
Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan pasien.
Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai