Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian

Timbang terima (hand off atau operan) adalah cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu informasi terbaru atau laporan keadaan saat itu juga yang
berkaitan dengan pasien. Timbang terima biasanya dilakukan saat pergantian shift.
Kegiatan ini penting untuk dilakukan agar asuhan keperawatan secara holistik bisa
tercapai (Berman, A., Snyder., Kozier & Erb, 2009 dalam Noprianty 2018).
2.2 Tujuan

Tujuan operan adalah untuk menyampaikan informasi yang akurat, reliabel, dan
terupdate tentang klien kepada perawat yang akan melanjutkan shift. Dalam
operan, juga ada penyampaian informasi mengenai tugas-tugas yang akan
dilanjutkan oleh staf pada shift berikutnya agar layanan keperawatan bagi pasien
berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan, kepercayaan, dan kehormatan
pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidakakuratan perawatan, serta memberi
kesempatan perawat meninggalkan pelayanan langsung (Gillies, 2000 dalam
Noprianty 2018.
2.3 Hal-hal yang diperhatikan dalam Operan

Hal-hal yang perlu diperhatian pada saat operan (Nursalam, 2015 dalam
Noprianty 2018) :
1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (pp)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
5. Operan harus berorientasi pada permasalahan pasien
6. Pada saat operan di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien disebelahnya tidak mendengan sesuatu yang rahasia bagi
klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarkan secara
langsung didekat pasien
7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station.
2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima

1. kedua kelompok shift harus dalam keadaan sudah siap


2. shift yang akan menyerahkan laporan perlu mempersiapkan hal-hal apa
yang akan disampaikan
3. perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift tentang :
keadaan klien secara umum, tindak lanjut dinas yang menerima operan
dan rencana kerja yang menerima laporan (Nursalam, 2008).

2.5 Prosedur Timbang Terima

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan setiap 5 menit Ners PP dan PA
pergantian shift/operan Station
2. prinsip timbang terima, semua pasien
baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya
pasien yang memliki permasalahan
yang belum/dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan timbang terima
pada PP berikutnya, hak yang perlu
disampaikan dalam timbang terima :
 Jumlah
 Identitas klien dan diagnosis
medis
 Data (keluhan/subjektif dan
objektif)
 Masalah keperawatan yang masih
muncul
 Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum)
 Internvensi kolaboratif dan
dependen
 Rencana umum dan persiapan
yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang
dan lain-lain)
Pelaksana 1. Kedua kelompok dinas sudah siap 20 menit Ners KARU, PP
an (shift jaga) Station dan PA
2. kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan
3. kepala ruang membuka acara timbang
terima
4. perawat yang melakukan timbang
terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah
ditimbangterimakan mengenai hal-hal
yang kurang jelas
5. kepala ruangan PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien
6. penyampaian yang jelas, singkat dan
padat
7. perawat yang melaksanakan timbang
terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan serta hal-
hal penting lainnya selama masa
perawatan
8. hal-hal yang sifatnya khusus dan Ruang
memerlukan perincian yang matang Perawat
sebaiknya dicatat secara khusus untuk an
kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
9. lama timbang terima untuk tiap
pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
1. diskusi 5 menit Ners KARU, PP
2. pelaporan untuk timbang terima Station dan PA
dituliskan secara langsung pada
format timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang jaga saat
itu dan PP yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruangan
3. ditutup oleh kepala ruangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan tugas dinas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan
pasien
5. Timbang terima harus berorientsai pada permasalahan pasien
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara
yang cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu
yang rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat pasien
7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station.
2.6 Alur Timbang Terima

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KOLABORATIF KEPERAWATAN
(didukung data)

RENCANA TINDAKAN

TELAH DILAKUKAN BELUM DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN

MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH BARU

Gambar 2.1 Skema timbang terima pasien menurut Nursalam (2008)

2.7 Renstra Timbang Terima


a. Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. diskusi
2. tanya jawab
c. Media
1. status klien
2. buku timbang terima
3. alat tulis
4. leaflet
5. sarana dan prasarana perawatan
d. Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Perawat primer (pagi) :
Perawat primer (sore) :
Perawat Associate (pagi) :
Perawat Associate (sore) :
Perawat Associate (mlm) :
Perawat Associate (libur) :
Pembibing/Supervisor :
e. Uraian Kesehatan
1. Prolog
Pada hari ....... jam ......... seluruh perawat (PP dan PA) shift
pagi dan sore serta kepala ruangan berkumpul di nurse station
untuk melakukan timbang terima
2. Sesi I di nurse station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan do’a dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi
untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama
bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP
dan PA shift sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara
umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dan lain-lain), hal yang belum jelas
atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan
lisan, kemudian di ruang perawatan pasien
3. sesi II di ruang perawatan pasien
seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-bersama melihat
ke tempat pasien. PP dinas selanjutnya mengklarufikasi dan
memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang
mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak
mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan.
Lama kunjungan tidak lebih dari 5 menit per pasien. Bila
terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga
perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di nurse station
setelah knjungan ke pasien terakhir.
4. epilog
kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai
dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan timbang
terima dengan diketahui oleh kepala ruangan
f. Evaluasi
1. struktur (input)
pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang
telah tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien
dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruang selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. proses
proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer selanjutnya yang mengganti shift. Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatn dan
intervensi yang sudah/belum dilaksanakan. Waktu untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi pasien.
3. hasil
timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergatian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi
antar perawat berjalan dengan baik (Nursalam, 2008)

2.8 Macam Metode Timbang Terima


Ada 4 cara timbang terima yang telah diidentifikasi seluruh dunia
dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangannya. Timbang terima bisa
dilaksanakan dengan menggunakan laporan tertulis dan tape recorder atau
rekaman (keuntungannya lebih efesien bagi staf, kerugiaanya tidak dapat
bertanya meminta penjelasan lebih lanjut), timbang terima dengan
berkunjung langsung ke tempat tidur pasien dan timbang terima secara lisan
atau laporan verbal (Miller C, 1998).
Laporan tertulis dilakukan di nurse station dan anggota staf dari kedua
kelompok menghadirinya. Jenis pelaporan degan audiotape diberikan oleh
perawat yang telah menyelesikan perawatan klien dan ditinggal untuk
perawat pada giliran tugas berikutnya untuk ditinjau ulang. Pelaporan yang
direkam dapat meningkatkan efeiensi dengan memungkinkan staf untuk
melaporkan ketika ada waktu. Kerugian dari pelaporan yang direkam adalah
tidak memungkinanya staf untuk mengajukan pertanyaan atau meminta
klarifikasi penjelasan. Sedangkan laporan yang diberikan secara langsung,
membuat klien dan keluarga klien mempunyai kesempatan untuk ikut serta
dalam segala diskusi mengenai perawatan klien. Seperti halnya perawat
dapat bersama klien untuk melakukan pengkajian yang diperlukan,
mengevaluasi kemajuan dan menentukan intervensi terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan klien. Karena banyak tanggung jawab perawat yang harus
ditanggung, ada baiknya jika pelaporan dilakukan dengan cepat dan efisien.
Waktu yang digunakan selama pelaporan untuk menguraikan status
kesehatan klien dan memungkinkan staf giliran tugas berikutnya mengetahui
dengan tepat jenis perawatan yang dibutuhkan klien, harus diperhitungkan
dengan baik (Potter, 2005). Selain keuntungan dari metode laporan dengan
berkunjung langsung ke pasien adalah meningkatkan hubungan kerjasama
antara anggota staf, meningkatkan kepuasan pasien karena dapat secara
langsung mengungkapkan keluhan.
Pada saat timbang terima diperlukan suatu komunikasi yang jelas
tentang kebutuhan klien terhadap intervensi apa yang sudah dilakukan dan
yang belum, serta respon pasien yang terjadi. Perawat melakukan timbang
terima dengan berjalan bersama perawat lainnya dan menyampaikan kondisi
pasien secara akurat di dekat pasien. Cara ini akan lebih efektif dari pada
harus menghabiskan waktu membaca dan membantu perawat dalam
menerima timbang terima secara nyata. Cara yang dapat membantu timbang
terima jadi lebih efesien maliputi laporan tertulis pada shift sebelumnya,
petunjuk (prosedur tetap) timbang terima dan penggunaan lembar timbang
terima yang telah disiapkan sebelum proses (Miller.C, 2008).

Laporan pertukaran shift berisi tentang :


1.Latar belakang informasi misal keadaan klien secara umum
2. Pengkajian, berisi tentang keadaan klien yang sekarang, keluhan
yang dirasakan
3. Diagnosa keperawatan, berisi masalah keperawatan yang dihadapi
oleh klien saat ini
4. Rencana intervensi, berisi rencana tindakan yang akan dilakukan,
misalnya penjelasan tentang prosedur operasi, persiapan pre
operasi dan rutinitas aktivitas post operasi
5. Implementasi, berisi tindakan yang telah dilakukan pada klien
6. Informasi keluarga berisi tentang dukungan dari keluarga pada
klien
7. Rencana pemulangan, aktivitas yang bisa dilakukan klien dirumah
8. Prioritas kebutuhan, hal yang sangat diperlukan oleh klien saat ini
2.9 Keuntungan Timbang Terima
1. Consistensy
2. Continuity
3. Personal
4. Informative
5. Excellent source of information
6. Collaborative caring
7. Empowers the patient
DAFTAR PUSTAKA

Alvarado, Kim.2006. Transfer of Accountability Transforming Shift Handover To


Patient Safety.Http://www.longwoods.com/pruduct.php.3oktober2011

Anderson .2006. Nurse Shift Report : Who Says You Can’t Talk In Front of
Patient ? Http://www.nebi.nim.nih.gov/pubmed.3 0ktober 2011

Clougen, Andrea.2005. Nursing.clinical.handover.Http://www.sydneyarea health


services/ahs.3 oktober 2011.

Miller, C. Ensuring Continuiting care: styles and Efficiency of the Handover


Process. http://www.nui.nim.nih.giv/pubmed. 3 Oktober 2001

Noprianty, Richa. 2018. Modul Praktikum Nursing Management. Yogyakarta L


Deepublish. [serial online] https://books.google.co.id/books?
id=_U1wDwAAQBAJ&pg=PA54&dq=timbang+terima&hl=id&sa=X
&ved=0ahUKEwjc9pHtjqneAhUH5o8KHTDjAxUQ6AEINDAC#v=on
epage&q=timbang%20terima&f=false. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2018.

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Patricia. 2005. Fundamental Keperawata Konsep, Proses dan Praktek.
Jakarta: EGC

Pratiwi, C. Janes. 2009. Skripsi: Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat


dengan Pelaksanaan Timbang Terima di Ruang Dhoho,
Kahuripan, Majapahit dan Mataram di BRSD Prof. Dr.
Soekandar Mojosari Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai