2 Pemberdayan Keluarga (Family Center Care) Partisipan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat pemberdayaan keluarga yang diterima oleh ibu di ruang perinatologi RSD Balung yaitu pemberdayaan tinggi sebesar 63,7% dan pemberdayaan rendah sebesar 36,3%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sarjiyah dkk (2018), dimana tingkat pemberdayaan (family center care) yang dilakukan oleh perawat di ruang perinatologi RSUD Panembahan Senopati Bantul berada dalam kategori baik yaitu sebesar 47,4%. Penelitian lain dari Dary dkk (2019) menjelaskan dimana enam partisipan yang terlibat dalam penelitian mengungkapkan bahwa penerapan family center care yang melibatkan orang tua dalam merawat bayi seperti metode kanguru, perawatan luka, pemberian nutrisi, dan mengajarkan memandikan bayi bagi keluarga yang pertama kali memiliki anak, adanya ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempercepat penyembuhan bayi. Sedangkan dua partisipan lainnya menjelaskan bahwa keluarga tidak dilibatkan dalam perawatan bayi karena ruang intensif untuk bayi merupakan ruangan khusus dan untuk mencegah tejadinya infeksi pada bayi. Perawatan bayi di ruang intensif dapat menyebabkan stress, cemas, depresi, dan posttraumatic stress pada orang tua. Hal ini dapat dipengaruhi oleh perpisahan dengan bayi yang baru lahir, ketidakmampuan untuk menjaga, membantu, dan merawat bayi dari rasa nyeri yang mungkin dialami bayi, teknologi serta alat-alat yang berada di ruang intensif, serta kondisi bayi kritis (Cleveland dalam Hendrawati (2017). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari perawatan bayi di ruang intensif adalah dengan menerapkan family center care dimana perawat melibatkan orang tua dalam memberikan asuhan keperawatan kepada bayi yang sakit (Mattsson dkk, 2013). Penelitian Dunst dan Trivette (Wong, 2009) menunjukkan bahwa penerapan family center care dalam perawatan dilakukan dengan menyampaikan informasi kepada keluarga agar mereka dapat memahami kondisi anaknya, melibatkan orang tua dalam mengambil keputusan dan perawatan anak, serta kerjasama antara orang tua dengan perawat. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penerapan family center care dapat membantu meningkatkan berat badan bayi, menurunkan behavioral stress pada bayi, meningkatkan kesejahteraan dan bounding attachment antara ibu dan bayi, menurunkan stres yang dialami oleh orang tua terkait perawatan bayinya, dan membuat orang tua menjadi lebih percaya diri serta kompeten dalam merawat bayinya setelah pulang ke rumah (O`Brien dkk, 2013). Berdasarkan hasil penelitian di ruang perinatologi di RSD Balung Jember, dapat disimpulkan bahwa penerapan family center care penting dilakukan untuk membantu mengurangi masalah psikologis pada orang tua seperti stres, cemas, dan depresi serta meningkatkan ikatan batin antara orang tua dengan anaknya.