Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL SENTRALISASI OBAT

PRAKTIK PROFESI NERS PRAKTIKA SENIOR

DI RUANG SHOFA 3 RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA

Di Susun Oleh :

A Shofwan, SST 20204663118


Binti Fudyah, SST 20204663119
Khusnul Khotimah, SST 20204663120
Kristin widyowati, SST 20204663121
Lilik Hamidah, SST 20204663122
Wiwin Susilodewi, SST 20204663123
Sutin , S.Kep 20204663090
Ika Noviyanti ,S.Kep 20204663114
Jaenal Fanani S.Kep 20204663115
Neni Oktiningtyas, S.Kep 20204663116
Ulfa Ferninda P,S.Kep 20204663096
Sri Hartatik,S.Kep 20204663089
Siti Khotijah,S.Kep 20204663088
Tantini Ika T,S.Kep 20204663094

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSURABAYA
2021
DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL................................................................................ 1

DAFTAR ISI........................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 3
1.2 Tujuan .......................................................................................... 3
1.3 Manfaat......................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Sentralisasi Obat........................................................... 5
2.2 Tujuan Sentralisasi Obat................................................................. 5
2.3 Penerimaan Obat............................................................................ 5
2.4 Pembagian Obat ............................................................................ 6
2.5 Penambahan Obat.......................................................................... 6
2.6 Obat Khusus.................................................................................. 7
2.7 Pengembalian Obat......................................................................... 7
2.8 One Day Dose Dispensing (ODDD)............................................... 7
2.9 Alur Sentralisasi Obat..................................................................... 8

BAB 3 KEGIATAN
3.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan SentralisasiObat............................ 9
3.2 StrukturPengorganisasian.............................................................. 9
3.3 Metode.......................................................................................... 9
3.4 Intrumen........................................................................................ 9
3.5 Mekanisme Kegiatan Sentralisasi Obat.......................................... 10
3.6 Kriteria Evaluasi............................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 19

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima


dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2011). Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat
professional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan
lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawabnya. Salah satu tindakan mandiri perawat profesional adalah pada
sentralisasi obat. Sentralisasi obat merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu
kualitas pelayanan (Nursalam, 2011). Di Ruang Shofa 3 , teknik sentralisasi obat sudah
cukup baik yaitu dengan menggunakan Unit Dose Dispensing(UDD).
Pengawasan terhadap penggunaan obat oral maupun injeksi merupakan salah satu
tugas perawat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian
pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat
terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik. Kerugian lain
yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping
obat yang tidak diharapkan, selain itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat
menimbulkan kerugian pasien secaraekonomi.
Perawat sebagai tenaga profesional kesehatan memiliki tugas dalam teknik
pengolahan obat. Adanya faktor pengelolaan yang optimal diharapkan mampu menjadi
wahana bagi peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan (Nursalam, 2011). Alur pengolahan obat
yang melibatkan dokter, pasien dan tenaga medis ini harus terkoordinasi dengan baik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum:
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat sesuai standar di Ruang
Shofa 3 Rumah Sakit Haji Surabaya .

3
1.2.2 Tujuan Khusus:
1. Memperkecil kesalahan dalam pendistribusian obat dari farmasi keperawat
2. Mampu meningkatkan ketrampilan perawat Ruang Shofa 3 Rumah Sakit Haji
Surabayadalam mengelolaobat.
3. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap programterapi.
4. Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
5. Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan petugas farmasi.
1.3 Manfaat
1) Bagi Klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
b. Mendukung upaya klien dalam kepatuhan minum obat
c. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
2) Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yangoptimal.
b. Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c. Perawat, petugas farmasi dan dokter terlibat dalam kolaborasi yang baik
d. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsiklien
e. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
3) Bagi Institusi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan model asuhan keperawatanprofesional
b. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasiobat

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian

Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2009).
Sentralisasi obat meliputi obat oral, injeksi, maupun cairan diserahkan sepenuhnya
kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh perawat
dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan
obat tersebut.

2.2 Tujuan sentralisasi Obat


Menurut Nursalam (2011) sentralisasi obat bertujuan untuk menggunakan secara
bijaksana dan menghindari pemborosan sehingga kebutuhan asuhan keperawatan
terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat
perlu disentralisasi :
a. Memberikan bermacam-macam obat untuk satupasien.

b. Menggunakan obat yang mahal dan bermerk, padahal obat standar yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
c. Meresepkan obat sebelum diagnostik pasti dibuat “hanya untukmencoba”

d. Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan.

e. Memberikan obat pada pasien yang tidak mempercayainya dan yang akan
membuang atau lupa untukminum.
f. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan sehingga banyak yang tersisa
sesudah bataskedaluarsa.
g. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif’

h. Meletakkan obat yang lembab, terkena cahaya ataupanas.

i. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebihan atau dicuri.
2.3 Penerimaan obat
a. Obat yang telah diresepkan oleh dokter akan diserahkan kepada perawat dan perawat
akan menunjukkan resep tersebut kepada pasien atau keluarga pasien untuk
mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga terkait dengan harga obat jika pasien
merupakan pasien umum.

5
b. Perawat memberikan resep kepada farmasi untuk dipersiapkan oleh tenaga farmasi
dalam bentuk unit dose dispensing (UDD)
c. Perawat mengambil sediaan obat pasien ke depo farmasi dengan menerima lembar
terima obat.
d. Obat yang telah diterima selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.

e. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum.

2.4 Pembagian obat

a. Obat yang telah diterima oleh perawat kemudian ditulis dan dibuatkan jadwal
pemberian dalam medicationchart.
b. Sebelum obat diberikan pada pasien, perawat harus melakukan crosscheck untuk
meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Perawat yang mempersiapkan obat
untuk diberikan ke pasien harus menuliskan paraf (checker system). Sehingga tidak
menutup kemungkinan perawat pada shift lain dapat menyiapkan obat untuk shiftlain.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, manfaat obat, dosis
obat, cara pemberian, jumlah obat, dan efek samping obat pada pasien/ keluarga.
Observasi adanya efek samping setelah minum obat. Kemudian perawat yang
memberikan obat meminta pasien/keluarga menandatangani pada format pemberian
obat sebagai bukti obat telahdiberikan/diinjeksikan.
d. Obat yang hampir habis akan diinformasikan kepada pasien/ keluarga dan kemudian
dimintakan resep kepada dokter penanggungjawab klien disertai dengan keterangan
berapa lama pasien mendapatkan obattersebut.

2.5 Penambahan obat baru

a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal pemberian
obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format pemberian obat oral/ injeksi
dan diinformasikan pada depofarmasi.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka dokumentasi
dilakukan pada format pemberian obat khusus dan selanjutnya diinformasikan kepada
keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam,2009).

6
2.6 Obat khusus

a. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup mahal,
memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup
besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu atau sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format pemberian obat
khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawatprimer
c. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat, kegunaan obat,
waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan tempat obat,
sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian obat.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga pada saat pemberian obat (Nursalam,2009)

2.7 Pengembalian obat

Pada pasien (Umum) pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat
dikembalikan kepada depo farmasi untuk diganti dengan uang sesuai harga obat.

2.8 One Day Dose Dispensing (ODDD)

One Day Dose Dispensing (ODDD) adalah suatu cara penyerahan obat dimana obat-
obatan yang diminta, disiapkan dan digunakan serta dibayar dalam dosis perhari yang
berisi obat untuk pemakaian satu hari.
Keuntungan sistem ini adalah:

1. Pasien hanya membayar obat yangdipakai

2. Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak dipakai di ruanganperawat

3. Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker danperawat

4. Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidakada

5. Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasifarmasi

Sistem penyaluran/distribusi perbekalan farmasi dapat dilakukan secara:

1. Sentralisasi

Semua pelayanan perbekalan farmasi diatur oleh instalasi farmasi sentral dan
tidak ada cabang IFRS di daerah perawatan penderita.
2. Desentralisasi

Pelayanan perbekalan farmasi terbagi-bagi di daerah perawatan farmasi


sehingga lebih cepat menjangkau penderita.
7
2.9 Alur sentralisasiobat

Dokter

Resep

Perawat

§
Farmasi

Tanda terima
Perawat

Sentralisasi Obat

One Day DoseDispensing

MedicationChart Salinanobat

Persiapan obat Pasien

8
Obat diberikan ke pasien Pulang/Pindah/meninggal

Sisa obat

Pengembalian oleh farmasi

Bagan 2.1 Alur Sentralisasi Obat (Nursalam, 2011)

9
BAB 3

PERENCANAAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Sentralisasi Obat

Hari/Tanggal : Selasa, 7 April 2021


Waktu : 30 Menit
Pelaksan : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Assosiate.
Tempat : Ruang Shofa 3 Rumah Sakit Haji Surabaya

3.2 StrukturPengorganisasian
Penanggung Jawab : Kristin widyowati, SST

KepalaRuangan : Khusnul Khotimah,SST


PerawatPrimer : Neny Oktiningtyas ,S.Kep
PerawatAssosiate : Lilik Hamidah ,SST
Observer : Binti Fundayah,SST
Pembimbing akademik : DR. A Aziz AH,S.Kep.Ns.M.Kes

: Ratna Agustin,S.Kep.Ns.M.Kep

Pembimbing klinik : Denok Jua Pratiwi ,S.Kep.Ns


3.3 Metode
1. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan pemberi obat
sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terimaobat
2. Pengawasan dan perencanaan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan ja pemberian
obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada
format kontrol dan pemakaianobat.
3.4 Instrumen
1. Lembar Cek list sentralisasiobat
2. Lembar serah terima obat
3. Lembar pemberian dan sentralisasiobat
4. Medication chart (oral danparenteral)
5. Lembar persetujuan dilakukan sentralisasiobat
3.5 Mekanisme Kegiatan Sentralisasi Obat

TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA

Pra KARU : Nurse 5 menit KARU


Sentralisasi Station
obat  Minta PP untuk menyiapkan hal- PP
hal yang berkaitan dengan
sentralisasiobat
 Bertanya kembali pada PP tentang
kelengkapan untuk sentralisasiobat
1. PP
 Beritahu dan minta bantuan PA
untuk menyiapkan informed
sentralisasiobat
 Menyiapkan hal-hal yang
diperlukan dalam penerimaan px
baru (lembar pasien masuk RS,
lembar serah terima px dari
ruangan lain, lembar pengkajian,
lembar inform consent nursing kit,
dan lembar tata tertibpasien)
 Sebutkan hal-hal yang telah
dipersiapkan
Pelaksanaan 1. KARU, PP dan PA sambut pasien dan Kamar 20 menit KARU
sentralisasi keluarga dengan berisalam Pasien
obat 2. PP: PP
 menunjukkan pada pasien
sentralisasiobat PA
 menyuruh PA untuk mengantarkan
Pasien dan
pasien ke ruangannya dan lakukan
asessment keluarga
 penerima obat, alat, data
pemeriksaan penunjang yang
dibawa dan catatan khusus
kemudian dokumentasi pada lembar
serah terima pasiendari
ruangan lain.
Post KARU : Nurse 5 menit KARU
sentralisasi Station
obat  lakukan evaluasi tentang PP
orientasi yang telahdilakukan
 beri reward pada PP danPA PA
3.5 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Persiapanpasien
2) Persiapan format dan kelengkapan sentralisasi obat
3) Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Shofa 3 Rumah Sakit Haji
Surabaya
4) Perawat yang bertugas dalam pelaksanaan sentralisasi obat
2. Evaluasiproses
1) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah di
tentukan dan pasien telah menyetujui informed consent untuk dilakukan
sentralisasi obat
2) Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur yang telah
ditentukan.
3) Perawat yang bertugas sesuaiperannya
3. Evaluasihasil
1) Klien dan keluarga puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
2) Perawat mudah mengontrol pemberianobat
3) Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
4) Kien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada petugas
5) Meningkatkan kepatuhan klien terhadap programterapi.
PROSEDUR
SENTRALISASI OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


SOP

Tanggal Terbit Ditetapkan


7 April Kabid.Keperawatan
2021 RS. Haji

Puji Rahayu,S.Kep;Ns;M.Kep
Merupakan pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
pada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan
PENGERTIAN
pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh
perawat.
1. Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat
dan benar sesuai dengan prinsip 6 T + 1 W (tepat pasien, tepat
obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat
dokumentasi, waspada efek samping obat).
2. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
TUJUAN 3. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
4. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang telah diberikan.
KEBIJAKAN Semua pasien rawat inap di lakukan Sentralisasi Obat
PROSEDUR PERSIAPAN
o PP melapor ke Karu bahwa pasien lama/baru yang mendapatkan
obat baru sudah disentralisasikan.
o Karu dan PP mengecek sentralisasi obat.
o PP menyebutkan hal-hal yang perlu disiapkan.

o Karu memeriksa kelengkapan sentralisasi obat (meliputi


informed consent, lembar serah terima obat, daftar
pemberian obat dan kotak obat), sudah ada atau belum
o PP melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarga.
o PP dan PA menyiapkan obat yang akan diberikan beserta
lembar observasinya
o PP dan PA menyiapkan obat injeksi, tablet, menghitung
jumlah obat, dosis, waktu yang akan diberikan
PELAKSANAAN
o PP memberikan salam pada pasien/keluarga dan
mempersilahkan PA untuk melaksanakan pemberian
obat
o PP mengecek pemberian obat dan meminta tanda tangan
keluarga di cek list obat.
o PP menandatangani cek list pemberian obat

o PP mengecek dokumentasi pemberian obat


o PP memberikan reward kepada PA
PERHATIAN Ketelitian dalam penyimpangan dan keamanan
DOKUMENTASI 1. Jumlah resep
2. Jumlah obat yang diterima
3. Ketertiban pemberian obat
4. Sisa obat yang telah dipakai
UNIT TERKAIT 1. Instalasi keperawatan
2. Instalasi farmasi
CHECK LIST
SENTRALISASI OBAT
Pelaksanaan
No Kegiatan
Ya Tidak
1 PERSIAPAN
o PP melapor ke Karu bahwa pasien lama/baru yang
mendapatkan obat baru sudah disentralisasikan.
o Karu dan PP mengecek sentralisasi obat.
o PP menyebutkan hal-hal yang perlu disiapkan.
o Karu memeriksa kelengkapan sentralisasi obat (meliputi
informed consent, lembar serah terima obat, daftar pemberian
obat dan kotak obat), sudah ada atau belum
o PP melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarga.
o PP dan PA menyiapkan obat yang akan diberikan beserta
lembar observasinya
o PP dan PA menyiapkan obat injeksi, tablet, menghitung
jumlah obat, dosis, waktu yang akan diberikan
2 PELAKSANAAN
o PP memberikan salam pada pasien/keluarga dan
mempersilahkan PA untuk melaksanakan pemberian obat
o PP mengecek pemberian obat dan meminta tanda tangan
keluarga di cek list obat.
o PP menandatangani cek list pemberian obat
o PP mengecek dokumentasi pemberian obat
o PP memberikan reward kepada PA
Sub Total
Total
Prosentase
Keterangan :
Baik : > 76%
Cukup : 56-75%
Kurang : < 56%

Supervisor

(………………….)
PRAKTIKA SENIOR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
DI RUANG SHOFA 3 RSU HAJI SURABAYA

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Umur:
Alamat :

Menyatakan setuju / tidak setuju *)


Untuk dilakukan sentralisasi obat terhadap diri saya sendiri/ isteri/ suami/ anak/ ayah/ ibu
saya *), dengan:
Nama :
Umur : tahun
Jeniskelamin : Laki-laki /Perempuan
Alamat :
Ruang/Kelas :
No.RekamMedis :
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasiobat
2. Setiap ada resep dari dokter akan diterima oleh perawat/petugas
3. Perawat akan menebus resep ke depofarmasi
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam lembar serah terima obat
dan ditandatangani oleh perawat yang menerima dan petugas farmasi yang
menyerahkanobat
5. Perawat akan menyimpan obat di tempat sentralisasiobat
6. Farmasi akan mengirim persediaan obat untuk kebutuhan obat pasien selama 1hari
7. Bila obat habis akan dimintakan resep kepada dokter olehperawat
8. Bila ada pergantian obat, akan diinformasikan oleh perawat sesuai hasil koordinasi
dengan dokter dan depofarmasi
9. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan dikembalikan
kepada farmasi untuk diganti dalam bentuk uang kepadapasien
10. Obat dengan harga > Rp.100.000,00 atau diluar daftar obat jamkesmas atau asuransi
lain akan diinformasikan kepada keluarga untuk dimintakanpersetujuan.
Ketentuan sentralisasi obat tersebut diatas telah dijelaskan oleh perawat dan saya telah
mengerti dengan sepenuhnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Surabaya,...............................2021
Yang membuat pernyataan,

Tanda tangan Tanda tangan


PerawatPrimer Pasien/keluarga

( ) ( )
PRAKTIKA SENIOR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
DI RUANG SHOFA 3 RSU HAJI SURABAYA

RM :
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
Nama :
Tgl Lahir/Umur :
Alamat :

NO NamaObat Jumlah TT / NamaTerang TT / Nama Ket


Yang Menyerahkan Terang Penerima
Resep Terima
PRAKTIKA SENIOR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
DI RUANG SHOFA 3 RSU HAJI SURABAYA

A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN


SENTRALISASI OBAT.
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri, suami,
orang tua, dan lain-lain.
2. Nama pasien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data pasien yang
bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.

4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.

5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan pasien yang menyetujui dilakukan
tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.

B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT DI FORMAT


TMBANG TERIMA
1. Pengisian nama pasien, No. Register, umur, ruangan.

2. Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan cara pemberian.

3. Kolom waktu diisi sesuai jam pemberian.

4. Kolom TT diisi tanda tangan perawat yang memberikan.

5. Kolom R diisi jumlah obat yang diresepkan oleh dokter, kolom T diisi sesuai jumlah obat
yang diterima perawat dari pasien/keluarga dan kolom S merupakan sisa obat dan diisi oleh
perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah pamberian.
C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN SERAH TERIMA OBAT
1. Pengisian nama pasien, umur, No. Registrasi, ruangan

2. Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.

3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat, frekuensi
pemberian dan jumlah yang diterima.
4. Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga/pasien.

5. Kolom TT/Nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang menerima.
D. PETUNJUK TEKNIS SENTRALISASI OBAT
1. Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat.

2. Pasien/ keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat.


3. Pasien/keluarga memberi obat ke perawat dan menerima tanda bukti serah terima obat dari
perawat.
4. Perawat menerima obat dari pasien/keluarga dan mengisi format pemberian obat pada kolom
terima.
5. Perawat menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat.

6. Perawat meletakkan obat di plastik klip kemudian diberi etiket nama dan nomer bed pasien
saat memberikan obat sesuai jadwal.
7. Perawat memberikan obat ke pasien sambil menginformasikan obat yang diberikan kepada
pasien/keluarga.
8. Perawat mengisi format pemberian obat dan menandatangani kolom tanda tangan sebagai
bukti obat telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Edisi 2. Jakarta : SalembaMedika
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta : SalembaMedika
Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa : Dika
Sukmana. Jakarta
PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai