Anda di halaman 1dari 8

Disusun oleh : Kelompok 12

ARI DWI K. MONICA RAHMIE G. ANGGITA PRIYANKA


20170810067 20190810054 20190810063
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui
teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada
transfersi atau lebih mudahnya Dicapainya tilikan (insight) akan
konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai
perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di
alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas
daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian
dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Tujuan Terapi Rekonstruktif :

● Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai


suatu penyesuaian diri yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi
daripada perkembangan emosional dengandilahirkannya potensi adaptif
baru

● Menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar


terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertumbuhan
kepribadian dengan mengembangkan potensi.
 Psikoanalisis klasik Neo-Freudian (Adler,
Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm,
Kohut, dll)
 Psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau
dinamik.
 Psikoanalisis
 Pendekatan transaksional (transactional
therapy)
 Penyembuhan analitik berkelompok

Cara : asosiasi bebas, analisa mimpi,


hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main,
terapi seni, terapi kelompok analitik.
Freud membagi mind ke dalam
consciousness, preconsciousness dan
unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran,
unconsciousness adalah yang paling dominan dan
paling penting dalam menentukan perilaku manusia
(analoginya dengan gunung es). Di dalam
unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi
psikis yang besar dan instink. Preconsciousness
berperan sebagai jembatan antara conscious dan
unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat
diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian
kecil dari mind, namun satusatunya bagian yang
memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind
di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’,
yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian
Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting,
yaitu id, ego dan super ego.
Kapita Selekta Kedokteran jilid 1. 2001. Media Aesculapicus : Fakultas
KedokteranUniversitas Tanjungpura.
Maramis.2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press:
Surabaya
Tomb, David A. 2004. Buku Saku Psikiatri edisi 6. EGC : Jakarta
http://www.scribd.com/doc/55373848/28/Psikoterapi-Rekonstruktif
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai