DISUSUN OLEH:
KELOMPOK C1 B2
Laila Mufida, S.Kep 132013143038
Martus Sholihah R, S.Kep 132013143039
Khoirun Niswatul U, S.Kep 132013143040
Nabiela Audina, S.Kep 132013143041
Khilyaud Diniyah, S.Kep 132013143042
Rahmatul Habibah, S.Kep 132013143035
Sabrina Sheila Umar, S.Kep 132013143036
Novita Dwi A, S.Kep 132013143045
Shintia Ekawati, S.Kep 132013143050
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga proposal Role Play sentralisasi obat praktik profesi
manajemen keperawatan di Ruang NICU Rumah Sakit Universitas Airlangga
Surabaya dapat diselesaikan. Proposal ini dibuat untuk menunjukkan metode yang
tepat dalam melakukan sentralisasi obat pada profesi stase keperawatan
manajemen.
Kami selaku tim penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna, begitu pula laporan diseminasi awal yang telah kami buat ini, baik
dalam segi isi maupun penulisannya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan dan introspeksi kami selanjutnya.
Kami juga berterima kasih kepada pembimbing akademik Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga, pembimbing klinik di RS Universitas
Airlangga, pasien dan keluarga serta teman-teman kelompok yang telah
membantu dalam proses penyelesaian proposal. Tim penyusun berharap agar
laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi semua calon
perawat dan masyarakat pada umumnya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mengaplikasikan peran perawat primer dalam pengelolaan sentralisasi obat
dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Menjelaskan pengertian sentralisasi obat.
2. Menjelaskan tujuan sentralisasi obat
3. Menjelaskan pengelolaan obat.
4. Menjelaskan peran perawat dalam sentralisasi obat
5. Menjelaskan prinsip 7B+1W dan melakukan double check
6. Menjelaskan alur sentralisasi Obat.
7. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap perawat/perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi klien
1. Tercapainya kepuasan kerja untuk keluarga pasien tentang sentralisasi obat
2. Klien dan keluarga mendapatkan informasi tentang sentralisasi obat di
Ruang NICU Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya
1.3.2 Bagi perawat
1. Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga terhadap perawat.
2. Tercapainya kebutuhan kerja yang optimal
3. Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Profesional
4. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan obat
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
1. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara menyeluruh
2. Mutu pelayanan kepada pasien terutama dalam sentralisasi obat meningkat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Cek permintaan obat dari segi kelengkapan dan dapat dibaca dengan
jelas. Jika order tidak lengkap dan tidak terbaca, beritahu bidang
keperawatan, apoteker atau petugas kesehatan yang menulis order.
b. Ketahui alasan kenapa pasien mendapatkan obat.
c. Cek label obat sebanyak tiga kali sebelum obat diberikan:
a) Melihat kemasan obat.
b) Membaca permintaan obat dan memperhatikan kemasan sebelum obat
dituang.
c) Mengembalikan kemasan setelah obat dituang ke lemari obat.
d) Mengetahui tanggal obat diorder dan tanggal akhir pemberian
(seperti: pemberian antibiotik).
a. Perhatikan simbol tertentu, seperti “a.c atau ante cimum” (obat diminum
satu jam sebelum makan) untuk memperoleh kadar yang dibutuhkan dan
“p.c atau post cimum” (obat harus diminum sesudah makan) agar terhindar
dari iritasi berlebihan pada lambung (contohnya, indometasin) atau supaya
diperoleh kadar darah yang lebih tinggi (contohnya, griseufulvin bila
diberi bersama makanan berlemak)
b. Perhatikan kontraindikasi pemberian obat. Hal ini berlaku untuk banyak
antibiotik. Contoh: tetrasiklin dikhelasi (berbentuk senyawa tidak larut)
jika diberi bersama susu atau makanan tertentu, akan mengikat sebagian
besar obat tersebut sebelum diserap
c. Antibiotika diberikan dalam rentang yang sama (misal, setiap 8 jam dalam
24 jam).
d. Periksa tanggal kadaluarsa. Obat baru (pengganti) diletakkan di belakang
atau di bawah sehingga obat yang lama tetap terpakai dan tidak menjadi
kadaluarsa. Bila obat dalam bentuk cairan, perhatikan perubahan warna
(dari bening menjadi keruh) dan tablet menjadi basah (Tambayong, 2002,
hal. 9).
7. Benar Dokumentasi
Benar dokumentasi mencakup ketepatan informasi pemberian obat yang
dicatat oleh perawat, meliputi:
a. Nama obat
b. Dosis obat
c. Rute/cara pemberian
d. Waktu dan tanggal pemberian
e. Nama atau tanda tangan perawat
f. Penulis resep
Bila pasien menolak meminum obat atau obat belum terminum, harus dicatat
alasannya dan dilaporkan (Kee dkk., 2009, hal. 27; Tambayong, 2002, hal. 6).
Perawat mendokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan yang diberikan
dengan memperhatikan jenis obat, seperti:
a. Narkotik (Bagaimana efeknya dalam mengurangi nyeri)
b. Non-narkotik anagesik
c. Sedatif
d. Antiemetik
e. Reaksi obat yang tidak diharapkan, seperti iritasi gastrointestinal atau
tanda sensitif pada kulit.
Penundaan pencatatan oleh perawat dapat menyebabkan perawat tidak ingat
untuk mencatat obat yang telah diberikan atau perawat lain akan memberikan obat
yang sama karena mengira obat tersebut belum diberikan (Kee dkk., 2009, hal.
27).
8. Tepat Informasi dan Waspada Efek Samping
Sebagai perawat kita harus mengetahui efek samping dari obat yang akan kita
berikan. Sehingga kita lebih berhati -hati terhadap obat yang akan kita berikan ke
pasien.
3.3 Metode
Roleplay
3.4 Media
1. Informed consent pengelolaan sentralisasi obat
2. Format sentralisasi obat
3. Lemari dan kotak sentralisai obat
Siregar, Charles J.P.2004. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Jakarta:
EGC.
6. Skenario
Prolog :
Setelah pasien baru diterima di Ruang NICU kemudian perawat ruang melaksanakan
kegiatan sentralisasi obat.
In the nurse station
Perawat primer : Selamat pagi Ns. Novita
Kepala Ruangan : Iya selamat pagi Ns.Rahmatul, ada apa Ns?
Perawat Primer : Ini Ns, kita memiliki pasien baru Bayi Ny.F dengan diagnose
Pneumonia di bed , yang tadi sudah dilakukan penerimaan pasien baru oleh
Ns. Ulfa, sekarang saya akan melakukan sentralisasi obat pasien baru,
bagaimana menurut Ns. Novita
Kepala Ruangan : Baik Ns. Rahmatul, saya steuju untuk dilakukan sentralisasi obat
pasien baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
Perawat Primer : untuk tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi.
Instrument yang kita butuhkan antara lain :
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
Kepala Ruangan : Untuk formatnya bisa saya lihat Ns?
Perawat Primee : Ini Ns. Novita (menunjukkan format)
Kepala Ruagan : Baik Ns.Rahmatul, saya rasa persiapannya sudah matang bisa
dilakukan sekarang Ns.
Perawat Primer : Baik Ns. Novita terimakasih untuk perizinannya
Perawat primer memanggil Ns. Nabiela dan Farmasi
Perawat Associate 2 : Iya Ns.Rahmatul
Perawat Primer : kita segera saja lakukan sentralisasi obat pasien baru pada bed 1
Perawat Associate 2 : Iya Ns.Rahmatul jadi apa yang harus saya lakukan ya Ns?
Perawat Primer : Baik Ns.Nabiela kita bagi tugas ya, saya persiapkan lembar
persetujuaannya, Ns.Nabiela yang memanggil keluarga pasien
Perawat Associate 2 : Baik Ns.Rahmatul segera segera saya lakukan
Perawat Primer : Terimakasih Ns.Nabiela
Perawat Associate 2 : Sama-sama Ns.
Perawat associate dan Perawat primer dan farmasi menemui keluarga pasien
Perawat Associate 2 : Selamat pagi, dengan keluarga pasien By Ny.F yang masuk pagi ini
tadi?
Kekuarga Pasien : iya sus, saya orang tua pasien, ada apa ya sus?
Perawat Primer : perkenalkan nama saya Ns.Rahmatul, saya perawat pelaksana dinas
shift pagi hari ini, ibu tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan mengenai
ruangan oleh Ns.Rahmatul, sesuai dengan prosedur keselamatan dan
kenyamanan pasien selama dirawat di ruangan NICU Rumah Sakit
Universitas Airlangga, maka saya akan meminta persetujuan bapak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah
menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi, bapaimana apakah
ibu setuju?
Keluarga Pasien : baik sus, saya setuju, selanjutnya bagaimana sus?
Perawat primer : baik bu, akan saya jelaskan, Jadi, Alurnya secara umum itu bu dokter
memberikan resep ke keluarga dan doketer juga berkoordinasi dengan
perawat, keluarga ke farmasi untuk memproses pengambilan obat , setelah itu
obat diserahkan ke perawat dan keluarga mengisi form lembar serah terima
obat, lalu perawat yang akan mengelola tentang pemberian obatnya.
Alur diruang NICU bu, dokter memberikan resep ke farmasi, farmasi
mengantar obat dan meletakkan obat di dispensing (ruang penyimpanan obat)
, farmasi melakukan serah terima kepada perawat primer , setelah itu perawat
mengelola obat terkait pemberian obat.
Jika obat tidak tersedia obat difarmasi ruangan, maka ibu akan menebus
resep yang diberikan oleh dokter di farmasi luar ruangan setelah itu
diserahkan kepada perawat diruangan. Perawat akan menyimpan obat
dikamar obat/dispensing dan akan dikelola untuk pemberian ke pasien.
Mungkin dari farmasi dapat menambahkan?
Farmasi : iya bu benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya bu, mohon
diperhatikan dengan baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan
ditanyakan. Sesuai dengan Prosedur Standart keselamatan dan kenyamanan
pasien kami akan melaksanakan Prosedur sentralisasi Obat pasien.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling
sering mengapa obat perlu disentralisasi, antara lain :
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standart yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang
sama.
3. Meresapkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba“.
4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadarluarsa.
7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak aktif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
9. Mengeluarkan obat ( dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada
suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri .
Selanjutnya akan saya jelaskan alur obat di Ruang NICU:
1. Dokter memberikan resep kepada petugas farmasi
2. Petugas farmasi menyiapkan obat persediaan sehari yang diletakkan di ruang
dispensing dengan kotak obat masing-masing pasien
3. Petugas farmasi melakukan serat terima pada perawat
4. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penmberian
obat.
5. Obat yang telah disimpan untuk selnjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar
pemberian obat: dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi
diinstruksi dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
6. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping, usahakan tempat
atau wadah obat kembali keperawat setelah obat dikonsumsi, pantau
efeksamping pada pasien.
7. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala
ruangan atau petugas yang ditujuk dan didokumentasikan dalam buku
masuk obat. Obat – obatan yang hampir habis dan obat yang tidak
tercover BPJS akan diinformasikan kepada keluarga dan kemudian
dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter
penanggung jawab pasien
8. Dokter menyerahkan resep kekeluarga untuk keluarga memproses
persediaan obat
9. Keluarga menyerahkan obat kepada perawat
10. Perawat mengkroscek kembali daftar obat pasien dan menyimpan di
kotak obat masing-masing pasien
11. Saat pemberian obat dilakukan oleh perawat , sebelum pemberian
perawat wajib mengkroscek kembali obat pasien , lalu kepasien wajib
menerapkan 8 T.
Bagaimana bu ada yang ditanyakan?
Kepala Ruangan : sudah sus, sudah sangat jelas
Perawat Associate 2 : baik bu saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan. Ini
berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu
Keluarga Pasien : Baik sus
Keluarga pasien mengisi format persetujuan desentralisasi/sentralisasi pbat
Keluarga Pasien : Sudah sus
Farmasi menyerahkan obat pasien By,Ny.F ke perawat primer di meja perawat
Farmasi : Ini obat untuk pasien By.Ny.F dengan nomor
register……Amphisiline 2x175 mg
Perawat Primer : Tunggu saya akan lihat terlebih dahulu daftar obat By,Ny.F
Farmasi : Ok
Perawat Primer : Ok semua sesaui, terimakasih
Farmasi : Sama-sama
Setelah farmasi menyerahkan obat ke perawat primer, perawat primer memberikan perintah
kepada perawat associate untuk memberikan obat tersebut ke pasien
Perawat Primer : Ns.Nabiela ini obat untuk pasien By Ny.F dengan nomor registrasi….
Apakah anda bisa membantu saya untuk memberikan obat ini ke pasien?
Perawat Associate 2 : Iya Baik Ns
Perawat Primer : Jangan lupa check kembali nama dan nomor register pasien sebelum
diberikan
Perawat Associate : Ok Ns
Perawat Associate 2 mendatangi pasien dan melakukan pengecekan identitas pasie, lalu
memasukan obat secara iv, setelah selesai memberikan obat pada pasien, Ns.Nabiela menju
ke meja perawat
Perawat Associate 2 : Ns.Rahmatul saya sudah memberikan obat kepada pasien melalui Iv
sesuai standar keamanan pasien, dan sentraslisasi obat pasien By,Ny.F sudah saya rapikan di
tempat obat
Perawat Primer : Baik Ns,Nabiela, terimakasih sudah bekerja dengan baik, sentralisasi
obat pasien By,Ny.F sudah dilakukan sesuai dengan prosedur keselamatan pasien
Kepala Ruangan : Baik Ns.Rahmatul dan Ns.Nabiela terimakasih sudha bekerja dnegan
baik sesuai dengan Standar Operasioanl Prosedur
Prologue :
After the new patient is admitted to the NICU room then the room nurse carries out drug
centralization activities.
No. Nama Obat Nama Pasien Waktu Jam Jenis Injeksi TTD
No.TT Pelaksana
Pagi Siang Malam IC SC IM IV
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
(………………………….) (…………………………)