Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL SENTRALISASI OBAT

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI PROFESI Ners STIKes HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
DI RUANG MAWAR RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG
PERIODE TANGGAL 17 JANUARI – 12 FEBRUARI 2022

DI SUSUN OLEH :

Gusti Maharani Aslamiyah, S.Kep. (A3R31018)


Habib Tri Putra Perkasa, S.Kep. (A3R21019)
Irma Soviya Afriliana, S.Kep. (A3R21021)
Maynanda Aliftanisa A., S.Kep. (A3R21026)
Nanang Endriono, S.Kep. (A3R21031)
Niken Puspasari, S.Kep (A3R21034)
Puspita Windy Aprianti, S.Kep. (A3R21040)
Ulfa Khairunnisa, S.Kep. (A3R21052)
Wakhidatun Nur Riani, S.Kep. (A3R21055)
Yuli Kristanti, S.Kep. (A3R21059)
Faiz Ilhami, S.Kep. (A3R21062)

PROGRAM STUDI PROFESI Ners


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
“HUTAMA ABDI HUSADA’’
TULUNGAGUNG
2022
PROPOSAL SENTRALISASI OBAT
DI RUANG MAWAR RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


PROFESI Ners STIKes ‘‘ HUTAMA ABDI HUSADA “ TULUNGAGUNG
DI RUANG MAWAR RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG
PERIODE TANGGAL 17 JANUARI – 12 FEBRUARI 2022

Mengetahui,

Ketua Kelompok Penanggung Jawab

(Faiz Ilhami, S. Kep) (Habib Tri Putra Perkasa, S.Kep)


NIM. A3R21062 NIM. A3R21019

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan

Wiwid Yuliastuti, S.Kep, Ners, M.Kep Anjaz Novitasari, S.Kep,Ners


NIDN: 07 – 0707 - 8610 NIP:

Kepala Ruangan

(Yulis Triliana, Amd.Kep)


NIP: 197647112007012001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat dan ijin-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Proposal sentralisasi obat
ini dengan baik.
Proposal ini disusun sebaga salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas
manajemen pada pelaksanaan praktik keperawatan program studi Profesi Ners STIKes
“Hutama Abdi Husada” Tulungagung. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih
banyak atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak, diantaranya :
1. Direktur RS Bhayangkara Tulungagung yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan.
2. Ibu Yulis Triliana, Amd.Kep. selaku Kepala Ruang Mawar RS Bhayangkara
Tulungagung yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan praktik
manajemen keparawatan di Ruang Mawar.
3. Ibu Anjaz Novitasari, S.Kep.,Ners. selaku pembimbing klinik Ruang Mawar yang
telah membimbing dengan baik kelompok kami dalam melaksanakan kegiatan
praktik manajemen keperawatan.
4. Ibu Wiwid Yuliastuti, S.Kep, Ners, M. Kep selaku pembimbing akademik praktik
manejemen keperawatan di Ruang Mawar.
5. Teman-teman angggota kolompok yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penyusunan proposal selanjutnya. Semoga proposal
ini dapat berguna bagi semua pihak baik mahasiswa maupun petugas kesehatan yang
memanfaatkannya.

Tulungagung, 20 Januari 2022

Kelompok

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
BAB II SENTRALISASI OBAT 3
A. Pengertian 3
B. Tujuan pengelolaan obat 3
C. Tekhnik pengelolaan obat 3
D. Pelaksanaan sentralisasi obat 5
E. Alur pelaksanaan sentralisasi obat 5
F. Peran 5
G. Pelaksanaan 6
BAB III RENCANA KEGIATAN 7
A. Pelaksanaan kegiatan 7
B. Media 7
C. Metode 7
D. Pengorganisasian 7
E. Instrumen 7
F. Tahapan sentralisasi obat 8
BAB IV HASIL EVALUASI 10
A. Kriteria Evaluasi 10
Lampiran 1 11
Lampiran 2 12
DAFTAR PUSTAKA 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuntutan masyarakat terhadap kwalitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifat kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah kongrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam,2011), salah satunya adalah pengelolaan sentralisasi
obat. Pengecekan terhadap penggunaan dan komsumsi obat, sebagai salah satu
peran perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur sistimatis sehingga resiko
kerugian baik secara material maupun secara nonmaterial dan dieliminasi. Kegiatan
sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi pembuatan sentralisasi obat, persiapan
sarana yang dibutuhkan dan membuat petunjuk tehnis penyenggaraan sentralisasi
obat serta pendokumentasian pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan sentralisasi
obat yang optimal merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 17 Januari 2022
sentralisasi yang dilakukan di Ruang mawar yang diperoleh tentang pengadaan
sentralisasi obat adalah tersedianya sarana dan prasarana untuk sentralisasi obat
seperti lemari obat, DFP (Dokumen Farmasi Obat), Meso dan Reconsiliasi obat.
Hal ini dikarenakan pengolahan obat sudah diatur oleh farmasi klinik. Alur
penerimaan obat yaitu dari visite dokter kemudian dikelola oleh perawat untuk
dicatat kemudian diserakan ke pihak apotek untuk ditelaah kemudian mengambil
resep obat ke depo farmasi. Selanjutnya apoteker membawa obat tersebut ke
ruangan kembali untuk diserahkan kepada perawat untuk diberikan ke pasien sesuai
dengan jam pemberian dan disimpan dalam loker obat pasien.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat primer dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
b. Tujuan Khusus
1. Setiap satu klien mendapatkan lebih dari 1 terapi

1
2. Mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan benar sesuai
dengan prinsip 6T+1W dan mendokumentasikan hasil pengelolaan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat primer dan perawat
associate dalam penerapan prinsip 6T+1W.
4. Penyimpanan obat yang tepat dan benar.
5. Menjaga agar tidak ada kehilangan obat.
6. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan
yang diberikan.
7. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
8. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.

C. Manfaat
1. Bagi Klien
 Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan.
 Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
2. Bagi Perawat
 Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
 Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi klien.
 Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
3. Bagi Institusi
 Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
 Terciptanya model asuhan keperawatan professional.

2
BAB II
SENTRALISASI OBAT

A. PENGERTIAN
Sentralisasi obat (tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh
perawat (Nursalam, 2016).

B. TUJUAN PENGELOLAAN OBAT


Tujuan penggelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat
terpenuhi.
Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat
perlu disentralisasikan :
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerk, padahal obat standar yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang
sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba”
4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadaluarsa.
7. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas
8. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu
waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri (Nursalam, 2016).

C. TEKNIK PENGELOLAAN OBAT (SENTRALISASI)


Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
1. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara
operasional dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.

3
3. Penerimaan obat :
a. Keluarga menyerahkkan resep dan persyaratan yang diperlukan kepada
depo farmasi.
b. Perawat menerima obat dari depo farmasi setiap hari untuk dosis sehari
( ODD ) dalam kemasan 1x pemberian ( UDD ).
c. Perawat menuliskan nama pasien, regristrasi, jenis obat, dan jumlah
(persediaan ) dalam format pemberian obat dan meminta tanda tangan
petugas farmasi.
d. Obat yang telah diterima dari farmasi selanjutnnya di simpan oleh perawat
dalam kotak obat.
e. Keluarga / klien selanjutnya mendapatkan informasi bila mana obat akan
habis. ( Nursalam. 2017)
4. Pembagian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar
pemberian obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya disimpan untuk selanjutnya
diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam
buku daftar penerimaan obat : dengan terlebih dahulu dicocokan dengan
terapi yang diinstruksikan dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
c. Pada saat pemberian obat perawat menjelaskan macam obat, kegunaan
obat, jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat / wadah obat
kembali ke perawat setelah obat obat dikonsumsi. Pantau efek samping
pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya di periksa setiap pagi oleh kepala
ruang / petugas yang ditujukan dan didokumentasikan dalam buku masuk
obat. Obat – obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada
keluarga dan kemudian dimintakan resep kepada dokter penanggung
jawab. (Nurslam. 2017)
5. Obat khusus
a. Obat disebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, yang memiliki efek
samping yang cukup besar.
b. Pemberian obat khusus didokumentasikan diformat pemberian obat khusus

4
c. Informasi yang diberikan pada kilen / pasien nama obat, kegunaan obat,
waktu pemberian obat, efek samping obat.
D. PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT
Kegiatan akan dilaksanakan pada minggu kedua selama mahasiswa praktek di
ruang Asoka. Ruangan yang digunakan dalam mengelola sentralisasi obat adalah
Ruang Asoka. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dengan
keluarga pasien dengan komunikasi terapeutik untuk meyakinkan keluarga pasien
agar bersedia mengikuti pengelolaan sentralisasi obat.

E. ALUR PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT (Nursalam, 2016)

Dokter
Koordinasi dengan perawat

Farmasi/ Apotik

Keluarga/ pasien

KARU/ Katim/ Perawat


yang menerima

Pengaturan/ pengelolaan
oleh perawat

Klien /keluarga

F. PERAN
1. Katim dan Perawat Pelaksana
a. Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat
b. Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat
c. Melakukan pencatatan dan control terhadap pemakaian obat selama pasien
dirawat

5
d. Melakukan tindakan kolaboratif dalam pelaksanaan program terapi
e. Menjelaskan Efek Samping Obat
2. Katim dan Supervisor
a. Memberikan perlindungan terhadap pasien terhadap tindakan malpraktik
b. Menilai kapatuhan pasien terhadap program terapi
c. Memotivasi pasien untuk mematuhi program terapi

G. PELAKSANAAN
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua di ruang
virtual. Ruangan yang digunakan dalam mengelola sentralisasi obat adalah ruang
nurse station dan ruang perawatan. Metode yang digunakan adalah ODD (One
Day Dose), dengan melibatkan depo farmasi ruangan.

6
BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Jumat, 28 Januari 2022
Pukul : 09.00 - selesai
Lama Kegiatan : 20 menit
Pelaksana : Karu, Katim, PP
Sasaran : Keluarga/pasien
Tempat : Ruang Mawar

B. MEDIA
1. Kartu Permintaan Obat (KPO)
2. Buku Injeksi

C. METODE
1. Pengawasan dan pencatatan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima
dan pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam kartu
permintaan obat.
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi dan jadwal jam
pemberian, jenis obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada
buku injeksi.

D. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Habib Tri Putra Perkasa, S.kep
Perawat pelaksana : Ulfa Khairunnisa, S.Kep
Petugas apoteker : Habib Tri Putra Perkasa, S.Kep
Kepala ruang RS : Ibu Yulis Triliana, Amd,Kep
Pembimbing RS : Anjaz Novitasari, S.Kep.,Ners
Pembimbing Akademik : Wiwid Yuliastuti, S. Kep,Ns, M.Kep

E. INSTRUMEN
 Dokumen Farmasi Obat (DFO).
 Buku sentralisasi obat.
7
 Lemari obat sentralisasiobat.

F. TAHAPAN SENTRALISASI OBAT


No. Kegiatan Tempat Waktu
1. Perawat Primer ke Kepala Ruangan Nurse 5
- PP melapor Karu bahwa pasien lama/baru Station menit
yang mendapatkan obat baru dan belum
disentralisasikan.
- Karu menyetujui PP untuk melaksanakan
sentralisasi obat.
- Perawat Primer memberitahu kepada Perawat
Assosiate untuk mempersiapkan sentralisasi
obat.
- Perawat Assosiate menginformasikan kepada
keluarga tentang rencana Sentralisasi obat
2. Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Kamar 10
Assosiate dan petugas farmasi menuju bed pasien menit
pasien
- Karu memberi salam pada pasien / keluarga
dan menjelaskan tujuan dan manfaat
sentralisasi obat
- Karu mempersilahkan Perawat Primer untuk
menjelaskan sentralisasi obat.
- Perawat Primer menjelaskan tentang
sentralisasi obat (lembar persetujuan, jumlah
obat, nama obat, dosis obat, lembar serah
terima obat, lembar kontrol obat).
- Perawat Primer memberikan kesempatan
pasien dan keluarga untuk bertanya.
- Perawat Primer meminta pasien/keluarga
untuk menandatangani surat persetujuan
untuk diadakannya sentralisasi obat
- Perawat asociate mendokumentasikan

8
(jumlah obat, nama obat, dosis obat) dalam
lembar serah terima obat dan meminta
keluarga tanda tangan di lembar serah terima
obat.
- PA menyerahkan obat yang telah diterima
dari keluarga pasien kepada petugas farmasi
dan meminta pihak farmasi untuk tanda
tangan di lembar serah terima obat.
- PP mengucapkan terima kasih pada pihak
farmasi.
- Karu menutup acara sentralisasi obat.
- Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat
Assosiate dan petugas farmasi menuju ke
nurse station.
4 Kepala Ruangan mengecek kembali Nurse 5
kelengkapan dokumentasi, informed consent dan Station Menit
memberi reward kepada Perawat Primer dan
perawat Assosiate

9
BAB IV
HASIL EVALUASI
A. Kriteria Evaluasi
a. Struktur (input)
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang Virtual
 Persiapan dilakukan sebelumnya.
 Perawat yang bertugas.
b. Proses
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah
ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informet consent untuk
dilakukan sentralisasi obat.
 Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c. Hasil
 Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
 Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 6T dan 1W.
 Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
 Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar

10
Lampiran 1
*lembar resep obat

11
Lampiran 2
*dokumentasi roleplay sentra lisasi obat

12
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies, 2015 . Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.
Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai