DISUSUN OLEH:
Disusun Oleh:
1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari discharge planning.
2. Mengetahui tujuan dilakukan discharge planning.
3. Mengetahui manfaat dilakukan discharge planning.
4. Memahami langkah-langkah dalam melakukan discharge planning.
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan discharge
planning.
6. Memahami alur pelaksanaan dari discharge planning.
7. Memahami metode dan media yang digunakan dalam discharge planning.
8. Memahami evaluasi terhadap discharge planning yang sudah dilakukan.
9. Memahami sistem pendokumentasian dari laporan discharge planning.
1.4 Tujuan
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan ini makalah Manajemen
Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu tugas Profesi Ners stase Manajemen Keperawatan di
ITSKES ICME Jombang.
2. Sebagai bahan literatur untuk semua pihak untuk menambah wawasan
penulis dan pembaca, terutama mengenai Discharge Planning
(Perencanaan Pulang).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DISCHARGE PLANNING (PERENCANAAN PULANG)
A. Pengertian
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi, yang diakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan suatu
proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang
cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di
rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses interaksi ketika
perawatan profesional, pasien, dan keluarga berkolabrasi untuk
memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperukan oleh
pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu
pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang
sebenarnya (Swenberg, 2000).
B. Tujuan
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga.
3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu pasien dan keluarga memiiki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dan memperbaiki serta mempertahankan
status kesehatan pasien.
6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan
masyarakat. (Discharge Planning Assocoation, 2015)
C. Manfaat
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran selama
di rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin
kontinuitas keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau
kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan
keperawatan rumah. (Discharge Planning Assocoation, 2015)
E. Prinsip – Prinsip
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan
dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang timbul dirumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
4. Perncanaan puang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang
ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau
fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan
kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan
pulang harus dilakukan. (The Royal Marsden Hospital, 2014)
F. JENIS-JENIS
1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang
ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat dirumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini
merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun
apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur keperawatan
dapat dilakukan kembali.
3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan
pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk
pulang, tetepi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama
dengan keperawatan puskesmas terdekat. (Potter & Perry, 2009)
Perencanaan pulang
Monitor
(sebagai program service safety)
oleh keluarga dan petugas
J. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Eva Nia Septika, S.Kep
Kepala Ruang : Siti Fatimatuz Zahro, S.Kep
Perawat Primer 1 : Nur Laily Indah Sari, S.Kep
Sulis Setiowati, S.Kep
Perawat Associated 1 : Nurul Ulum Abdullah, S.Kep
Ayu Kartisiwi, S.Kep
Perawat Associated 2 : Vindi Rahmawati, S.Kep
Perawat Primer 2 : Dewi Wulan Pertiwi, S.Kep
Supervisi / Pembimbing : Erna Yuliarsih, S.Kep
Dokumentasi : Firyal Luthfiana Magfiroh, S.Kep
K. Peran perawat dalam discharge planning
a.Kepala ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
b. Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning
2) Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning
7) Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
c. Perawat Associate: Ikut membantu melaksanakan discharge planning
yang telah direncanakan oleh perawat primer.
BAB III
LAMPIRAN NASKAH
Dokter (Dewi) : (setelah selesai menulis resep obat) mbk ini resep obatnya.
PP 1 (Indah) : iya dokter..
Dokter (Dewi) : Oh yaa, untuk berkas-berkas buat pasien kontrol nanti
dijelasin sama pasien dan keluarganya yaa..
PP 2 (Sulis) : Baik dokter...
Dokter (Dewi) : Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu.
PP 2 (Sulis) : Terimakasih dokter..
PP 1 (Indah) : Mbak
KP ( Ulum) : Iya Ners..
PP 1 (Indah) : Minta tolong ke apotik .. untuk mengambil obatnya
Nn.Umi
KP 1 (Indah) : Oh.. baik Ners..
3. Cegukan.
4. Mual.
5. Muntah.
6. Hilang nafsu makan.
9. Muntah darah.
1. Infeksi bakteri.
2. Pertambahan usia.
5. Kebiasaan merokok.
Tahap Penutup
PP &PA : Baik bu
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang
terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut
dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang selalu
dibutuhkan pasien di mana pun pasien berada. Rentang keperawatan kontinu
adalah integrasi sitem keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas
mekanisme pelayanan keperawatan yang membimbing, mengarahkan pasien
sepanjang waktu (Nursalam, 2016).
4.2 SARAN
Demikian makalah ini kami susun sebagaimana mestinya. Kami sebagai
penyusun menyadari akan kekurang sempurnaan dalam makalah ini, baik dari
isi, materi dan bahasa.
1. Semoga bisa menjadi pemenuhan tugas Role Play Pra Pendidikan Profesi
Ners yang tepat terhadap stase Manajemen diITSKES ICME JOMBANG.
2. Semoga dari pihak-pihak atau instansi lain dapat memberikan kritik dan
saran terhadap makalah tersebut di atas.
DAFTAR PUSTAKA
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
ATURAN DIET :
OBAT-OBATAN :
Jombang , ……………………...
(………….………………………….) (………….………………………….)